Anda di halaman 1dari 7

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.8 No.4 Edisi Nopember 2020
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA WHATSAPP
MASSENGER WEB GRUP TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI
BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PADA SISWA 7A SMPN 1 BALONGBENDO SIDOARJO
Oleh:
Muhammad Rifai1), Gempur Santoso2), Sumardi3)
1,2,3
Program Pascasarjana, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
1
email: edo.alfai@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan modul pengembangan bahan ajar Media Whatsapp
Massenger Web Grup sebagai media pelaksanaan pelayanan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan
Kesehatan kepada siswa, modul pengembangan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
untuk mempermudah guru dan sebagai salah satu alternativ metode yang bisa di gunakan oleh guru dalam
aktivitas pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
pengembangan dengan menggunakan metode pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
dengan Media Whatsapp Massenger Web Grup yang berisi tentang pembelajaran dengan pendekatan secara
psikologis ke siswa. Produk pengembangan melalui beberapa tahapan mulai uji coba ahli desain pembelajaran
dan ahli materi Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan, kemudian pembuatan angket yang di validasi oleh
ahli materi Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan dan juga ahli psikologi olahraga, kemudian di uji coba
lapangan mulai teman sejawat beserta siswa, guru kelompok kecil beserta siswa dan guru kelompok besar
beserta siswa, tempat uji coba pada guru Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan di SMPN 1 Balongbendo
Sidoarjo, teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan menilai respon para guru dan siswa Pendidikan
Jasmani Olahraga Dan Kesehatan dan di analisis menggunakan statistic deskriptif yang penyajianya dalam
bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, uji validasi produk oleh ahli desain pembelajar
dengan persentase 96% sangat baik, ahli materi Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan dengan persentase
97,5 % sangat baik, pada uji coba lapangan mulai dari teman sejawat dengan persentase 87.5% sangat baik dan
siswa Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan teman sejawat dengan persentase 80,55% sangat baik, uji
coba kelompok guru kelompok kecil dengan persentase 87,5% sangat baik dan siswa kelompok kecil dengan
persentase 86,8% sangat baik, uji lapangan guru kelompok besar dengan persentase 90,1% sangat baik dan
siswa kelompok besar 87,6% sangat baik. Dengan demikian modul pengembangan pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga Dan Kesehatan dengan Media Whatsapp Massenger Web Grup layak digunakan oleh para
guru PJOK khususnya pada saat mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan.

Kata Kunci: Bahan Ajar, Media Whatsapp, Motivasi

1. PENDAHULUAN dengan mencari tugas melalui aplikasi pendidikan


Komunikasi merupakan cara setiap individu yang ada, menambah teman, menyelesaikan tugas
untuk bisa berinteraksi atau berhubungan satu sama dengan membuat grup-grup khusus untuk
lain baik itu dalam konteks langsung maupun berdiskusi bersama (Isjoni dkk., 2008).
secara tidak langsung untuk keberlangsungan Sosial media biasa digunakan oleh kalangan
hidup. Dan seiring dengan perkembangan zaman masyarakat untuk berinteraksi atau berkomunikasi
terlebih diera globalisasi yang begitu pesat seperti dengan sesama baik keluarga, teman, sahabat baik
sekarang ini sarana prasarana dalam berkomunikasi dijarak yang dekat maupun jauh. Sosial media
sangat banyak bermunculan yang bisa dikatakan sangatlah simpel dan
dengan sistem yang sangat canggih. Salah mempermudah penggunaannya dalam
satunya adalah gadget yang mana dengan gadget berkomunikasi dan sangatlah menarik
semua hal yang sulit menjadi ringan, yang tidak penggunaannya dari berbagai kalangan mulai dari
mungkin menjadi mungkin. Dengan gadget orang dewasa, remaja, bahkan tak jarang anak
berbagai aplikasi baru bermunculan seperti sekolah dasarpun sekarang sudah bisa
Whatsapp, BBM, instagram dan masih banyak lagi menggunakan sosial media yang masih di bawah
aplikasi-aplikasi yang bisa di gunakan untuk pengawasan orang tua. Ditinjau lagi dari
berkomunikasi dan berinteraksi baik itu pada jarak penggunaan internet atau sosial media dikalangan
yang dekat atau jauh sekalipun. Aplikasi-aplikasi remaja peneliti akan mengerucutkan penggunaan
seperti itu biasa disebut dengan sosial media.Situs sosial media di kalangan remaja tersebut pada satu
jejaring sosial dapat memberikan informasi yang aplikasi sosial media yang paling banyak atau
dibutuhkan dengan cepat, menambah wawasan sudah umum digunakan oleh para remaja yaitu

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 303
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.8 No.4 Edisi Nopember 2020
Whatsapp. Whatsapp merupakan salah satu jejaring harapan ada semangat dan gairah baru dalam
sosial yang sangat populer di kalangan masyarakat proses pembelajaran sehari-hari.
apalagi di kalangan remaja dengan Whatsapp Secara sederhana motivasi dapat didefinisikan
mereka bisa berteman dengan siapapun baik yang sebagai penggerak atau pendorong seseorang untuk
dikenal secara langsung maupun orang yang sangat melakukan sesuatu. Motivasi memiliki arah dan
asing atau tidak sama sekali dikenal. Whatsapp intensitas. Arah merujuk pada apakah seseorang
yang bisa diakses dimanapun sangat membuat para mencari, mendekati, atau tertarik pada situasi
penggunaannya merasa ketagihan atau bisa tertentu. (Ali Maksum, 2008). Contoh, seorang
dikatakan ketergantungan, termasuk peneliti siswa tertarik dengan guru Pendidikan Jasmani
sendiri, apalagi kalangan remaja yang mana remaja Olahraga dan Kesehatan di sekolahnya maka siswa
bisa dikatakan sangatlah pintar dalam hal teknologi tersebut menjadi lebih termotivasi dalam mengikuti
sehingga dalam penggunaan Whatsapp mereka bisa pelajaran tersebut.
mengakses dimanapun dan kapanpun.Dengan Menurut Muhibbin Syah (2014:134)
Whatsapp remajajuga bisa menerima informasi “pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal
yang beraneka-ragam mulai dari berita yang biasa organisme baik manusia ataupun hewan yang
sampai berita yang sedang viral di kalangan mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Sedangkan
masyarakat. Whatsapp juga sarana dalam motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting
berinteraksi, walaupun interaksi de-ngan Whatsapp karena hal tersebut merupakan keadaan yang
merupakan interaksi yang tidak langsung tetapi mendorong keadaan siswa untuk melakukan
melalui Whatsapp individu dengan mudah bisa belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar
berinteraksi dengan sesama sehingga walaupun adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi
pengguna tidak memiliki waktu yang luang untuk dapat ditingkatkan. Demikian pula dalamkegiatan
bertemu secara langsung dengan orang yang ia belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil
butuhkan pengguna bisa tetap bisa saling jika mempunyai motivasi untuk belajar.
berinteraksi. Sehingga hubungan antar individu Motivasi terbagi dalam dua jenis yaitu motivasi
bisa tetap terjalin dengan lancar.Munadi (2008) Intrinsik dan motivasi ekstrinsik.Motivasi Intrinsik
merinci proses belajar melalui media internet adalah motivasi yang berasal dari dalam individu
adalah akses sumber yang relevan, download yang bersangkutan. Seseorang yang memiliki
informasi yang relevan, berinteraksi dengan motivasi intrinsik akan relatit terus melakukan
sumber, berinteraksi dengan orang. tindakannya karena ia menikmati dan mendapatkan
Pendidikan Jasmani menurut Nixom dan kepuasan dari tindakan yang dilakukan tersebut.
Cozens (1959) yang dikutip Ade Mardiana dkk Sekalipun tidak ada dorongan/rangsangan dari luar.
(2014) mengemukakan ”Pendidikan Jasmani Siswa yang memiliki motivasi intrinsik biasanya
adalah pase dari proses pendidikan keseluruhan rajin dan penuh semangat dalam melakukan proses
yang berhubungan dengan aktivitas berat yang pembelajaran
mencangkup sistem, otot serta hasil belajar dari Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi
partisipasi dalam aktivitas tersebut. Sedangkan yang berasal dari luar diri individu. Tindakan yang
menurut Volter dan Eslinger(Bucher 1964) yang dilakukan cenderung didasari oleh keinginan untuk
dikutip dari Ade Mardiana dkk mengemukakan memperoleh hadiah, bonus dari lingkungan seperti
“Pendidikan Jasmani adalah phase pendidikan nilai, uang, piala atau penghargaan lainnya.Ali
melalui aktivitas fisik. Demikian pula menurut Maksum(2008:72)
Menpora (1984) dalam bukunya Ade Mardiana dkk Motivasi intrinsik menurut terbagi kedalam tiga
mengemukakan “Pendidikan jasmani adalah suatu hal, yakni melakukan untuk mengetahui sesuatu,
proses pendidikan seseorang sebagai perorangan menyempurnakan sesuatu, dan menstimulasi
maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara pengalaman. Seseorang yang bermain bolabasket,
sadardan sistematik melalui kegiatan jasmani misalnya ia terdorong untuk mengetahui lebih
dalam rangka memperoleh peningkatan dalam apa itu permainan bolabasket. Motivasi
kemampuan keterampilan jasmani, pertumbuhan, intrinsik lebih berorientasi pada tujuan
kecerdasan, dan pembentukan watak. berprestasi.Sementara itu, motivasi ekstrinsik
Dalam pembelajaran khususnya Mata Pelajaran meliputi empat hal, yakni external regulation,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk introjected regulation, identified regulation, dan
meningkatkan motivasi belajar siswa agak tidak integrated regulation.
merasa membosankan, maka perlu di tingkatkan Sardiman (2006 :83) bahwa motivasi yang ada
proses pembelajarannya dengan menggunakan dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai
media-media baru yang menyesuaikan jaman yang berikut:
sesuai dengan selera siswa saat itu. Maka dari itu 1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus
peneliti mencoba meningkatkan motivasi belajar menerus dalam waktu yang lama,tidak pernah
siswa dalam Pendidikan Jasmani Olahraga dan berhenti sebelum selesai).
Kesehatan melalui model pembelajaran 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus
menggunakan Whatsapp Web Grup dengan asa).

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 304
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.8 No.4 Edisi Nopember 2020
3. Menunjukkan motivasi terhadap bermacam- yang akan diberikan (Munir, 2008: 197). Dalam
macam masalah (motivasi untuk sukses). pembuatan produk media pembelajaran berbasis
4. Mempunyai orientasi ke masa depan. media aplikasi Whatsapp messenger web ini
5. Lebih senang bekerja mandiri. dibutuhkan sebuah Handphone dan laptop untuk
6. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal- digabungkan dalam Whatsapp messenger
hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang web.Tentunya untuk bisa memasukkan aplikasi
begitusaja, sehingga kurang kreatif). Whatsapp messenger web dibutuhkan sambungan
7. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau internet. Agar pemberian materi pembelajaran bisa
sudah yakin akan sesuatu). lebih menarik dan cepat dalam mengakses situs-
8. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang situs dalam internet. Beberapa langkah penggunaan
sudah diyakini. Whatsapp Messengar webgrup :Membuat
Dengan uraian di atas maka peneliti berusaha Whatsapp Grup Chat, Membuat Whatsapp
memanfaatkan teknologi komunikasi dalam proses Messenger web Grup di laptop atau komputer,
pembelajaran melalui aplikasi Whatsapp memindai QR dari dalam Whatsapp untuk
Massenger Grupuntuk meningkatkan motivasi memindai kode QR, Pindai kode QR pada layar
belajar siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan komputer anda dari telepon anda.
Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Dunia Langkah berikutnya adalah validasi
pendidikan dan khususnya guru yang harus desain.Validasi desain merupakan proses kegiatan
mengikuti perkembangan teknologi komunikasi untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal
karena guru yang harus melayani peserta didik. ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih
Sedangkan peserta didik dalam perkembangannya efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara
tidak lepas dari gadget. rasional, karena validasi disini masih bersifat
penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum
2. METODE PENELITIAN fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan
Metode yang digunakan menggunakan metode dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau
penelitian dan pengembangan R & D media tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk
pembelajaran berbasis aplikasi Whatsapp web yang menilai produk baru yang dirancang tersebut.
diadaptasi dari model Sugiyono (2009) Ada 10 Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut,
langkah tahapan sebagai berikut:(1) Potensi dan sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan
masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, dan kekuatannya. Setelah desain produk, divalidasi
(4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Ujicoba melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya
produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba pemakaian, maka akan dapat diketahui kelemahannya.
(9) Revisi produk, dan (10) Produksi masal. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk
Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang
dalam proses pengembangan adalah dengan bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang
mengidentifikasi kebutuhan peserta didik. Setelah mau menghasilkan produk tersebut.Desain produk
potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba
faktual danup to date, selanjutnya dikumpulkan dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu,
berbagai informasi dan studi literatur yang dapat menghasilkan produk, dan produk tersebut yang
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan diujicoba secara terbatas. Pengujian dapat
produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi dilakukan dengan ekperimen yaitu membandingkan
masalah tersebut.Studi ini ditujukan untuk efektivitas dan efesiensi sistem kerja lama dengan
menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan yang baru. Uji coba produk dimaksudkan untuk
teoretis yang memperkuat suatu produk, khususnya mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai
yang terkait dengan produk pendidikan, misal dasar untuk menetapkan tingkat efektifitas,
produk yang berbentuk model, program, sistem, efisiensi, dan atau daya tarik dari produk yang
pendekatan, softwaredan sebagainya.Dalam dihasilkan. Uji produk pengembangan biasanya
penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data dilakukan dalam dua tahap yaitu uji validasi isi dan
melalui hasil pengamatan, wawancara beberapa uji coba lapangan. Oleh karena keterbatasan waktu
peserta didik tentang model pembelajaran dan biaya maka penelitian hanya dilakukan sampai
sebelumnya yang konvensional atau tradisional. tahap validasi isi dengan menggunakan uji
Sehingga peneliti bisa melakukan studi literatur kelompok kecil. Dalam bagian ini secara berurutan
yang akan mengkaji ruang lingkup suatu produk, dikemukakan tetang desain uji coba, subjek
keluasan penggunaan, validasi, jenis data, instrumen pengumpulan data
Langkah berikutnya adalah membuat desain dan teknik analisis data.
produk.Dalam mengembangkan produk perlu Uji coba produk pengembangan menggunakan
adanya desain, proses desain desain validasi logis dengan tipe validasi isi
pengembanganpembelajaran meliputi dua aspek (content validity). Validasi isi dilakukan oleh para
desain, yaitu aspek model ID (Instructional Design ahli akuntansi dengan cara mengisi instrumen
atau desain instruksional) dan aspek isi pengajaran berupa angket dan memberi kritik atau saran

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 305
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.8 No.4 Edisi Nopember 2020
terhadap produk pengembangan. Hal ini bertujuan siswa, pengumpulan data menggunakan angket
agar dapat diketahui apakah produk pengembangan yang dikembangkan peneliti, kemudian diisi oleh
layak atau tidak untuk dilakukan validasi teman sejawat dan siswa dengan ditandai (√) pada
selanjutnya yaitu validasi empiris. Menurut option yang telah disediakan, selanjutnya dianalisis
Sugiyono (2009: 129) validasi empiris dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif yang
dengan cara membandingkan kriteria yang ada penyajianya dalam bentuk Persentase dan rumus
pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang persentase seabagai berikut :
terjadi di lapangan. Arikunto (2006: 66) Persentase
menguatkan bahwa validitas empiris tidak dapat 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑖𝑙𝑖 ℎ𝑎𝑛
diperoleh hanya dengan menyusun instrumen
= x 100%
N x 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas Keterangan :
logis, tetapi juga harus dibuktikan melalui ∑ = Jumlah
pengalaman.Namun pada penelitian pengembangan N = Jumlah seluruh Item angket
ini tidak dilakukan validitas empiris karena Untuk dapat memberikan makna angka dan
terbatasnya waktu dan biaya.Sehingga penelitian pengambilan keputusan padatingkat kelayakan
hanya dilakukan sampai validasi isi oleh ahli (uji produk digunakan ketetapan sebagai berikut:
ahli) dan kelompok kecil (uji terbatas pada Data yang disajikan dalam bab ini adalah data
kelompok kecil). yang menjabarkan proses pengembangan,
Jenis data yang diperoleh pada dasarnya bersifat penyajian data dan analisis data serta revisi produk
kuantitatif dan kualitatif.Data kuantitatif berupa pengembangan. Data yang disajikan adalah hasil
angka yang diperoleh dari angket penilaian produk tanggapan/penilaian uji ahli pakar yaitu ahli media
pengembangan yang disusun dengan skala Likert pembelajaran, ahli desain pembelajaran, teman
(skala bertingkat).Data kualitatif berupa tanggapan, sejawat dan siswa, uji siswa kelompok kecil, uji
kritik dan saran yang dituangkan dalam angket. siswa kelompok besar.
Data yang dihasilkan berkaitan dengan kelayakan Supaya sajian dan analisis data lebih jelas per
atau kesesuaian atas produk pengambangan yang uji kelayakan dan lapangan maka dalam hasil
dibuat penelitian pengembangan ini sajian data dan
Tahapan selanjutnya adalah revisi analisis data diruntut sesuai jalur atau desain
produk.Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk penelitian, maka dari itu dalam sajian dan analisis
mendapatkan desain media pembelajaran data ini akan dimulai dari :Analisis data dari teman
menggunakan whatsapp messenger web sejawat. Kemenarikan media pembelajarandengan
grup.Revisi dilakukan bilamana desain belum persentase 89,23%, maka hasil dalam kategori
mencapai tingkatan valid.Pihak yang berperan sangat baik, relevansi bahan untuk mengajar
penting pada tahap ini adalah ahli materi dan ahli 90%maka hasil dalam kategori sangat baik dan
media yang menentukan apakah desain perlu manfaat bahan ajar yang diajarkan 87,5%. Dari
direvisi ataukah sudah sesuai.Setelah pengujian perhitungan dan konversi persentase dari manfaat
terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi bahan ajar yang diajarkan diperoleh 87,5%, maka
yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya hasil dalam kategori sangat baik.Analisis data dari
produk yang berupa sistem kerja baru tersebut ketiga indikator mulai dari indikator kemenarikan
diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang bahan sajian yang dipelajari diperoleh 81,25%,
luas.yaitu kepada siswa yang merupakanpengguna indikator kemudahan dalam pembelajaran
dari produk yang dikembangkan.Dalam operasinya diperoleh 83,33% dan indikator kenyamanan dalam
sistem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai pembelajaran didapatkan yaitu 75%, maka dari
kekurangan atau hambatan yang muncul guna ketiga indikator tersebut bila dijumlahkan menjadi
untuk perbaikan lebih lanjut.Setelah dilakukan uji 83,75 %.Jadi produk sangat baik dan layak
coba pada pengguna terbatas maka dapat diketahui dilanjutkan ke tahap berikutnya.
tanggapan dari siswa sebagai pengguna dan
diketahui pula hasil observasi langsung peneliti Analisis data dari guru kelompok kecildari
terhadap pengguna.Hal ini dilakukan untuk ketiga indikator mulai dari indikator kemenarikan
membuat produk lebih baik lagi.Setelah mediapembelajaran yang diperoleh 83,9%,
mendapatkan media yang sesuai dengan kebutuhan indikator relevansi bahan untuk mengajar yang
sekolah, maka media telah siap dipakai. Media diperoleh 87,5% dan indikator manfaat bahan ajar
pembelajaran menggunakan whatsapp messenger yang diajarkan yang diperoleh 90,6%, maka dari
webgrup ini dapat digunakan pada saat proses ketiga indikator tersebut bila di jumlahkan menjadi
pembelajaran di dalam kelas maupun digunakan 87,5%. Jadi produk sangat baik dan layak
siswa mandiri di rumah. dilanjutkan ke tahap berikutnya.Analisis data
motivasi siswa dari kelompok kecildari ketiga
3. HASIL DAN PEMBAHASAN indikator mulai dari indikator kemenarikan bahan
Data yang dikumpulkan melalui sajian yang dipelajari diperoleh 72%, indikator
penelitian ini berupa data dari teman sejawat dan kemudahan dalam pembelajaran diperoleh 73,4%

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 306
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.8 No.4 Edisi Nopember 2020
dan indikator kenyamanan dalam pembelajaran mengunggah materi tersebut di Whatsapp
diperoleh 87,5%, maka dari ketiga indikator messenger web dan otomatis setiap siswa dapat
tersebut bila di jumlahkan menjadi 75,6%. Jadi mempelajarinya di rumah. Jika duluguru
produk sangat baik dan layak dilanjutkan ke tahap pendidikan jasmani lebih banyak parktik
berikutnya. dilapangan dan jarang memberikan teori, cara ini
Analisis data dari guru kelompok besardari merupakan inovasi baru agar pembelajaran parktik
ketiga indikator mulai dari indikator kemenarikan tidak terganggu tetapi pemberian teori tetap dapat
media pembelajaran diperoleh 89.6%, indikator dilaksanakan. Karena jam pembelajaran disekolah
relevansi bahan untuk mengajar diperoleh 89.5% sangatlah kurang. Dengan seminggu sekali
dan indikator manfaat bahan ajar yang diajarkan seharusnya pada saat pertemuan dilapangan
diperoleh 90.9%, maka dari ketiga indikator haruslah lebih banyak ke praktiknya.Dan
tersebut bila di jumlahkan menjadi 90.1%Jadi pembelajaran teori dapat dilakukan siswa melalui
produk sangat baik dan layak dilanjutkan ke tahap materi yang diunggah oleh guru.Selain pemberian
berikutnya.Analisis data motivasi siswa dari materi guru juga dapat melakukan evaluasi kognitif
kelompok besardari ketiga indikator mulai dari dengan menggunakan Whatsapp messenger web.
indikator kemenarikan bahan sajian yang dipelajari Hasil analisis data dari indikator kemenarikan
diperoleh 89,6%, indikator kemudahan dalam media pembelajaranmenurut teman sejawat sangat
pembelajaran diperoleh 63,8% dan indikator layak karena hasil yang diperoleh
kenyamanan dalam pembelajaran diperoleh 89,9%, sebesar89,23%,dengan kategori sangat baik, dari
maka dari ke tiga indikator tersebut bila di indikator relevansi bahan untuk mengajar diperoleh
jumlahkan menjadi 82,4%. Jadi produk sangat baik 90%,dengan kategori sangat baik dan dari
dan produk dinyatakan selesai dan layak perhitungan dan konversi persentase dari manfaat
digunakan.Jadi produk sudah selesai dalam tahap bahan ajar yang diajarkan diperoleh 87,5%,dengan
uji coba. kategori sangat baik dan dari ketiga indikator
Dari hasil analisis data menurut ahli media tesebut bila di jumlahkan menjadi 87,5%. Jadi
dengan persentase dan diukur dengan konversi produk sangat baik dan layak dilanjutkan ke tahap
persentase 96%, maka kelayakan tata bahasa, sajian berikutnya.
materi dan kegrafisan dalam produk berkategori Data dari siswa teman sejawatdari ketiga
sangat baik dan media pembelajaran ini sangat indikator mulai dari indikator kemenarikan bahan
layak untuk di lakukan pembelajaran karena sudah sajian yang dipelajari diperoleh 81,25%, indikator
memenuhi konversi tingkat pencapaian dengan kemudahan dalam pembelajaran diperoleh 83,33%
skala 4 yang diadaptasi dari Arikunto, 2016 . Tidak dan indikator kenyamanan dalam pembelajaran
terlepas dari keberadaan Net Genatau generasi didapatkan yaitu 75%, maka dari ketiga indikator
digital yang selalu menginginkan adanya tersebut bila dijumlahkan menjadi 80,55 %.Jadi
pemutakhiran berbagai teknologi berbasis internet. produk sangat baik dan layak dilanjutkan ke tahap
Data empiris terkini dari Jafe dan Zane berikutnya.
menunjukkan bahwaNet Gen memiliki Data dari guru kelompok kecildari ketiga
kecenderunganbelajar secarakolaboratif, tidak indikator mulai dari indikator kemenarikan
memiliki respon yang baik terhadap cara mediapembelajaran yang diperoleh 83,9%,
pembelajaran ceramah, menginginkan informasi indikator relevansi bahan untuk mengajar yang
yang dapat mereka terima secara individu, dan diperoleh 87,5% dan indikator manfaat bahan ajar
senantiasa mengingikan berbagai macam materi yang diajarkan yang diperoleh 90,6%, maka dari
pembebelajaran yang dapat diakses dengan mudah ketiga indikator tersebut bila di jumlahkan menjadi
melalui piranti teknologi. Maka dari tiu peneliti 87,5%. Jadi produk sangat baik dan layak
melihat fenomena itu dan mengadakan penelitian dilanjutkan ke tahap berikutnya.
ini. Data motivasi siswa dari kelompok kecil dari
Dari hasil analisis data menurut ahli materi indikator kemenarikan bahan sajian yang dipelajari
dengan persentase dan diukur dengan konversi diperoleh 83%, maka hasil dari konversi dalam
persentase 95%, kelayakan isi dan sajian materi kategori sangat baik. Sajian data indikator
PJOK, dalam produk berkategori sangat baik maka kemudahan dalam pembelajaran diperoleh 87,5%
isi materi PJOK yang disusun sangat layak untuk di maka hasil dari konversi dalam kategori sangat
lakukan pembelajaran karena sudah sesuai baik. Analisis data dari indikator kenyamanan
kurikulum yang diajarkan disekolah khususnya dalam pembelajarandiperoleh 84,37%, maka hasil
bagi kelas 7. Menurut Wikipedia 2016 media sosial dari konversi dalam kategori sangat baik
adalah “sebuah media online, dengan para Data dari guru PJOK kelompok besar diperoleh
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, 89,6% maka hasil dari konversi dalam kategori
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sangat baik. Dilihat dari indikator relevansi bahan
sosial, wiki, forum dan dunia virtual.Dengan untuk mengajar yaitu 89,5% maka hasil dari
adanya Whatsapp messenger web tersebut jika ada konversi dalam kategori sangat baik. Data dari
materi baru yang harus dipelajari guru tinggal indikator manfaat bahan ajar yang diajarkan yaitu

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 307
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.8 No.4 Edisi Nopember 2020
90,9% maka hasil dari konversi dalam kategori adalah komunikasi tidak lagi terbatas ruang dan
sangat baik.. Jadi analisis data dari ketiga indikator waktu.
tersebut bila di jumlahkan menjadi 90.1%Jadi 2. Whatsapp messenger web grup dan buku ajarnya
produk sangat baik dan layak untuk digunakan layak digunakan untuk pembelajaran PJOK
sebagai media pembelajaran PJOK. menurut ahli materi. Guru pendidikan jasmani
Data motivasi dari siswa PJOK kelompok besar dapat memanfaatkan Whatsapp messenger web
dari ketiga indikator mulai dari indikator grup tersebut untuk menjalin komunikasi
kemenarikan bahan sajian yang dipelajari diperoleh dengan siswanya tanpa terbatas ruang dan
87,4%, indikator kemudahan dalam pembelajaran waktu. Dengan pemberian materi sebelum tatap
diperoleh 63,7% dan indikator kenyamanan dalam muka dikelas memalui materi yang diunggah
pembelajaran diperoleh 89,8%, maka dari ke tiga guru di Whatsapp messenger web grup
indikator tersebut bila di jumlahkan menjadi diharapkan pembelajaran saat tatap muka, dapat
82,4%. Jadi produk sangat baik dan produk berjalan lebih baik karena siswa sudah
dinyatakan selesai dan layak digunakan. mendapatan materi yang akan di ajarkan hari
Menurut (Ono W Purbo.2002.5) “e-learning itu. Dengan materi yang sudah didapat
sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui sebelumnya diharapkan siswa lebih aktif saat
perangkat elektronik komputer yang memperoleh pembelajaran baik aktif bergerak dan aktif
bah Dalam beberapa definisi dan pengertian yang berkomunikasi dengan guru saat pembelajaran
dirumuskan juga Ono W Purbo disebutkan bahwa ” berlangsung.
e-learning merupakan kepanjangan dari “E” yang 3. Pengembangan pembelajaran melalui Whatsapp
berarti elektronik dan “learning” berarti messenger web grup ini layak untuk digunakan
pembelajaran sehingga dimaknakan sebagai berdasar hasil yang diperoleh melalui data
pembelajaran elektronik yaitu sebuah model analisa ahli media 96%, ahli materi sebesar
pembelajaran yang berbasis elektronik internet, 95%, teman sejawat dengan hasil 87.5%, siswa
intranet, satelit, video”. dari teman sejawat sebesar 80,55%, guru
Jadi hasil penelitian pengembangan bahan ajar kelompok kecil yaitu 87,5%, siswa dari
PJOK melalui whatsapp messenger web grup untuk kelompok kecil yaitu 79%, guru kelompok
mempermudah mengajar PJOK ini telah selesai besar yaitu 90,1% dan siswa dari kelompok
dengan hasil kategori sangat baik. Dalam penelitian besar yaitu 82,7%.
ini motivasi seorang guru kepada siswa ataupun Berdasarkan hasil penelitian dengan kesimpulan
perlakuan guru kepada siswa sangat membantu yang telah peneliti paparkan diatas, maka peneliti
keberhasilan seorang siswa dan juga olahraga memberikan saran-saran sebagai berikut:
PJOK sendiri sangat membantu dalam hal 1. Diharapkan bahan ajar ini dapat diterapkan
kesehatan dan kebugaran siswa, maka dari itu dikalangan guruPJOK dan sebagai salah satu
penelitian ini bermanfaat bagi kesehatan manusia rujukan dalam pembelajaranPJOK ditingkat
pada umumnya dan sangat membantu Sekolah Menengah Pertama .
mempermudah seorang guru atau guru pengajar 2. Semoga hasil penelitian ini dapat membuat
PJOK pada saat pelaksanaan pembelajaran PJOK . pelecut semangat untuk guru guru PJOKatau
ini di buktikan hasil dari teman sejawat, kelompok guru mata pelajaran lainnya dalam membuat
kecil sampai kelompok besar hasil dari penelitian karya-karya berikutnya dalam dunia pendidikan
ini dalam kategori sangat baik. atau pembelajaran PJOK.
3. Dengan media whatsapp messenger web grup
4. KESIMPULAN dan bahan ajarPJOK ini semoga para
Berdasarkan pada hasil “Pengembangan siswaPJOK dalam proses pembelajarandapat
Pembelajaran Melalui Media Whatsapp Messenger senang nyaman dan penuh motivasi dalam
Web grup terhadap peningkatan Motivasi Belajar pembelajaran.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Pada 4. Apabila whatsapp messenger webdan bahan ajar
Siswa 7A SMPN 1 Balongbendo Sidoarjo” dengan ini akan dikembangkan lagi maka diperlukan
didukung bahan ajar untuk mempermudah analisis kembali oleh para guru PJOKatau guru
mengajar PJOK ” maka diperoleh simpulan sebagai mata pelajaran lainnya kepada siswadengan
berikut : keadaan yang berbeda.
1. Whatsapp messenger web grup layak digunakan 5. Pembelajaran dengan menggunakan media
untuk pembelajaran PJOK menurut ahli media whatsapp messenger web grup sekolah harus
karena perkembangan teknologi yang semakin menyediakan akses internet yang bagus guna
cepat membuat Internet terus berkembang dan menunjang kelancaran proses pembelajaran.
tersebar ke segenap elemen lapisan masyarakat, 6. Siswa harus terus di motivasi untuk selalu
termasuk di Indonesia. Dari kebanyakan mengikuti perkembangan jaman yang begitu
pengguna internet menggunakan whatsapp cepat berubah.
messenger web grup karena kelebihannya

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 308
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.8 No.4 Edisi Nopember 2020
5. REFERENSI tanggal 31 agustus 2017.
Ali Maksum, 2011, Psikologi olahraga Teori dan http://inet.detik.com/cyberlife/
Aplikasi, Surabaya, Unesa University Press. Uno, Hamzah B.2011. Teori Motivasi Dan
Apta Mylsidayu, 2015, Psikologi Olahraga, Jakarta, Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
PT Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar.2013. Media Pembelajaran. Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada.
Gunarsa, Singgih D, 2008, Psikologi Olahraga
Prestasi, Jakarta, PT BPK Gunung mulia
Husdarta, 2011, Psikologi Olahraga, Bandung, Alfa
Beta
ICT 4 sport education pojokpenjas blogspot.
co.id/2007/12/ penjas html,24 mei 2018
Idzam Fautanu, 2012, Filsafat ilmu Teori &
Aplikasi, copy rigt, hands book
Jujun S S, 2017, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar
Populer, Copy rigt, hands book
Komarudin, 2013, Psikologi Olahraga, Bandung,
PT Remaja Rosdakarya
Mardiana Ade dkk.2014. Pendidikan Jasmani dan
Olahraga. Banten:Universitas Terbuka
Mudlofir Ali, Rusydiyah Evi Fatimatur.2017.
Desain Pembelajaran Inovatif Dari Teori Ke
Praktek. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Punaji, 2015, Media Penelitian Pendidikan&
Pengembangan, Malang, PT Kharisma Putra
Utama.
Purwanto M Ngalim.2014. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Rajehs, S. (2015). Efektivitas sosial media dalam
pendidikan.Edisi 10.Sekolah Tinggi Teknik
dan Teknologi SCMS. Hal 29-31.
Rudipradisetia.com/2010/06/rangkuman-buku-
filsafat-ilmu-karangan.html
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Saifuddin Azwar, 2017, Penyusunan Skala
Psikologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Saifuddin.2013. Belajar Dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2017. Media Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 2016, Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Sumaryoto dan Soni, 2017, Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan SMA kela IX,
jakarta, kemendikbud RI.
Suryabrata, Sumadi, 2005, Pengembangan Alat
Ukur Psikologis, Yogyakarta, CV Andi
Offset
Syah, Muhibbin.2014. Psikologi Pendidikan
Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.
Tim Nasional Dosen Kependidikan.2016. Guru
yang profesional. Bandung: Alfabeta.
Yudhianto (2017).Penggunaan Whatsapp Kian
Mencengangkan.DetikInet, hlm.1.Diambil

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 309

Anda mungkin juga menyukai