Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang
membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Mahasiswa menggunakan
media sosial sebagai sarana untuk mencari. informasi, hiburan maupun berkomunikasi
dengan teman di situs jejaring sosial.
Oleh karena itu penting untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunan media
sosial, rileksasi mahasiswa dan motivasi belajar mahasiswa.
Metode Kuantitatif
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
kuantitatif karena peneliti menginginkan hasil penelitian berupa
rincian data yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit
diungkapkan oleh metode kualitatif. Peneliti memerlukan
pengolahan data secara statistika. Hasil dari penelitian
kuantitatif yang dibutuhkan peneliti adalah berupa informasi
yang jelas mengenai pengaruh media sosial bagi Mahasiswa
Hubungan Internasional UNRI Angkatan 21 itu sendiri.
Jumlah Sample
Dari penelitian dan survey yang telah kami lakukan melalui media Google Form,
mayoritas anak HI 21 (96%) menggunakan media sosial selama 30menit sampai lebih dari 1
jam, sedangkan 4%nya hanya menggunakan media sosial kurang dari 30 menit
menggunakan mdeia sosial
34% dari total mahasiswa HI 21 yang menggunakan medsos lebih dari satu jam sehari adalah
perempuan, sedangkan mahasiswa laki-laki yang menggunakan media social selama lebih dari
satu jam hanya berjumlah 14% dari total mahasiswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Siswa perempuan memiliki tingkat penggunaan media sosial yang lebih tinggi dibandingkan
dengan mahasiswa laki-laki.
Data-data
Data-data
Kesimpulan
Kami mendapati motivasi belajar mahasiswa Hubungan Internasional dan penggunaan media
sosial tidak menghasilkan hubungan negatif yang terlalu signifikan, dimana mayoritas dari
Mahasiswa yang kami teliti sepakat bahwa menggunakan media social di sela-sela
mengerjakan tugas dapat memicu ide-ide baru dan inspirasi muncul. Yang artinya ketika
mereka belajar ataupun mengerjakan tugas yang kemudian di sela-sela kegiatan tersebut
mereka menggunakan sosial media mereka tidak merasa ketinggalan pelajaran dan bahkan
merasa lebih enjoy dalam mengerjakan tugas. Kami juga menemukan temuan menarik dimana
sebagian besar mahasiswa sepakat kalau menggunakan media sosial membuat mereka
merasa lebih bahagia dan rileks. Hal ini menunjukkan kalau penggunaan media sosial tidak
selalu membawa pengaruh negatif terhadap motivasi belajar secara akademik mahasiswa dan
bahkan mengurangi stress yang dihasilkan ketika belajar.
Akan tetapi tulisan ini belum bisa menjawab apakah kesehatan mental dan performa
akademik (pengaruh medsos ke IPK) mahasiswa memiliki hubungan signifikan terhadap
kecanduan media sosial. Hal tersebut mungkin bisa dijawab dengan penelitian lebih lanjut
.dengan skala yang lebih luas dan mendalam
Kesimpulan