Rizky Alif Farras Ramadhan1, Radhiyya Bariq Kautsar2, Khaby Gatan Ibrahim3,
Dadiefta Royan Ibrahim4, Akhtar Attari Rabbani5
1,2,3,4,5
SMPIT Arkan Cendekia, Indonesia
THE INFLUENCE OF USING SOCIAL MEDIA FOR THE SOCIAL INTERACTION OF GRADE IX
STUDENTS AT SMPIT ARKAN CENDEKIA
Abstrak
Aktivitas media sosial di indonesia saat ini didominasi oleh kalangan remaja. Media sosial memiliki dampak
yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk interaksi sosial. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apa saja pengaruh yang bisa diakibatkan oleh media sosial terhadap interaksi sosial siswa-siswi
kelas IX SMPIT Arkan Cendekia di lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode analisis
triangulasi dengan pendekatan kualitatif lapangan, adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah kuesioner, wawancara dan observasi. Objek yang kami amati dalam penelitian ini adalah siswa-siswi
SMPIT Arkan Cendekia kelas IX. Berdasarkan hasil kuesioner sebagai survei awal, didapatkan data sebesar
44,7% siswa-siswi menggunakan media sosial selama 4-7 jam per harinya, dan sebesar 42,1% siswa-siswi yang
menggunakan 1-3 jam per harinya. Dari data tersebut, akhirnya kami mengetahui bahwa media sosial ternyata
sangat berpengaruh terhadap interaksi sosial seorang siswa dimulai dari pergaulannya,apa saja yang mereka
gemari,sikap, dan perilaku mereka ketika berinteraksi sosial.
Kata kunci
Media sosial; Interaksi sosial;
Pendahuluan
Available online at
Copyright @2024 The authors
http://journal.arkan.sch.id This article is distributed under a
Creative Commons Attribution 4.0 International License
Arkia Journal: Jurnal Arkan Cendekia, Vol. 1, No. 1, Februari 2024
Penggunaan sarana media komunikasi saat ini telah berkembang begitu pesat seiring dengan
kemajuan teknologi komunikasi, dimana kita dapat menyampaikan/mengakses informasi baik
melalui media konvensional seperti media cetak maupun media elektronik, dan saat ini yang
paling berkembang adalah media sosial.
Media sosial atau sering juga disingkat sebagai medsos adalah pelantar digital yang
memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan konten berupa tulisan,
foto, video, dan merupakan pelantar digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan
interaksi sosial bagi setiap penggunanya. Pada saat ini media sosial juga merupakan sebuah
sarana untuk bersosialisasi satu sama lain yang dilakukan secara daring dan memungkinkan
manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Interaksi sosial merupakan kunci dari berbagai kehidupan sosial, dengan adanya interaksi
sosial tidak akan mungkin terjadi kehidupan secara bersama-sama. Dimana syarat yang paling
utama hadirnya aktivitas sosial yaitu adanya interaksi sosial. Interaksi sosial yaitu sebuah
proses hubungan yang dinamis, hubungan tersebut sangat berkaitan dengan hubungan antar
individu, antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya, maupun hubungan antara
individu dengan kelompok. Tidak jarang disebutkan bahwa individu akan terasa sulit untuk
bisa bertahan hidup, apa bila tidak pernah menjalin interaksi dengan individu lainya.
Pada saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,
termasuk di kalangan siswa dan siswi SMP. Fenomena ini memberikan dampak yang
signifikan pada pola interaksi sosial mereka. Melalui platform seperti Facebook, Instagram,
Whatsapp, dan lainnya, siswa tidak hanya dapat berkomunikasi secara instan, tetapi juga
terlibat dalam berbagai dinamika sosial yang unik. Kehadiran media sosial memainkan peran
sentral dalam membentuk cara siswa berinteraksi, membawa konsekuensi yang mencakup
perubahan dalam pola pertemanan, pembentukan identitas sosial, dan bahkan pengaruh
terhadap aspek emosional mereka.
Sebagai tahap perkembangan yang rentan dan penting, siswa SMP sering kali sangat terlibat
dalam eksplorasi identitas dan pembentukan hubungan sosial. Media sosial menyediakan
platform yang memungkinkan mereka mengekspresikan diri, berbagi pengalaman, dan terlibat
dalam percakapan yang melibatkan sebanyak mungkin orang. Seiring dengan eksplorasi
identitas pribadi, siswa juga terlibat dalam eksperimen sosial yang mungkin tidak mungkin
dilakukan di dunia offline.
Media sosial membawa sejumlah dampak positif pada interaksi sosial siswa SMP. Pertama-
tama, platform ini memfasilitasi komunikasi yang lebih mudah dan cepat. Siswa dapat dengan
cepat berbagi informasi, mengorganisir aktivitas, dan terlibat dalam proyek kelompok. Ini
memperluas jangkauan komunikasi mereka dan membantu dalam pengembangan
keterampilan sosial serta kolaborasi.
Selain itu, media sosial memberikan kesempatan untuk terlibat dalam komunitas online yang
sesuai dengan minat mereka. Misalnya, siswa yang tertarik pada seni, olahraga, atau bahkan
topik akademis tertentu dapat bergabung dalam kelompok atau forum yang khusus
memusatkan perhatian pada minat tersebut. Hal ini dapat meningkatkan rasa kepemilikan,
membangun kepercayaan diri, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan
pribadi.
003 | http://journal.arkan.sch.id/
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS IX DI SMPIT
ARKAN CENDEKIA
Namun, bersamaan dengan dampak positifnya, media sosial juga membawa sejumlah dampak
negatif terhadap interaksi sosial siswa SMP. Salah satu aspek kritis adalah risiko
cyberbullying. Kekuatan anonimitas di dunia maya dapat merangsang perilaku agresif dan
merugikan, memberikan dampak psikologis yang serius pada korban cyberbullying.
Selain itu, media sosial dapat menciptakan tekanan sosial dan ekspektasi yang tidak realistis.
Melalui paparan terus-menerus terhadap kehidupan orang lain, siswa mungkin merasa
tertekan untuk mencapai standar yang tidak realistis dalam penampilan fisik, prestasi
akademis, atau kehidupan sosial mereka. Hal ini dapat menyebabkan tingkat stres dan
kecemasan yang tinggi di kalangan siswa
Penting untuk menyadari bahwa pengaruh media sosial dapat membentuk dasar
perkembangan sosial siswa SMP. Dengan memahami dinamika ini, kita dapat
mengidentifikasi upaya yang diperlukan untuk membantu siswa mengelola dampak media
sosial secara sehat. Program pendidikan yang mengajarkan literasi media dan keterampilan
interpersonal dapat menjadi langkah proaktif untuk membantu siswa memahami dan
menghadapi tekanan yang mungkin muncul dari penggunaan media sosial.
Sebagai penutup, pengaruh media sosial terhadap interaksi sosial siswa SMP merupakan
realitas kompleks yang membutuhkan pemahaman mendalam. Sementara memberikan
peluang untuk pertumbuhan positif, media sosial juga membawa risiko yang perlu dielakkan.
Penting bagi pendidik, orang tua, dan siswa sendiri untuk terlibat aktif dalam pendekatan
yang berimbang terhadap penggunaan media sosial, memastikan bahwa dampaknya
mendukung perkembangan sosial yang sehat dan positif.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif lapangan yaitu penelitian yang
membutuhkan data sebanyak mungkin yang dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan
penggunaan media sosial. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner, wawancara dan observasi. Kuesioner digunakan sebagai informasi/survei awal
peneliti dalam mengambil data untuk wawancara dan obeservasi. Data dari wawancara dan
observasi yang kami lakukan bermaksud untuk menggali informasi yang mendalam berkaitan
dengan interaksi sosial dari objek yang kami amati di lingkungan sekolah. Sedangkan untuk
menguji kredibilitas dan keabsahan data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda, maka penelitian ini menggunakan metode analisis data triangulasi sumber data yaitu
sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan untuk menggabungkan berbagai sumber
yang ada dengan cara yang berbeda sebagaimana digambarkan pada bagan berikut :
Kuesioner
Wawancara Observasi
Rizky Alif Farras Ramadhan, Radhiyya Bariq Kautsar, Khaby Gatan Ibrahim, Dadiefta Royan Ibrahim, Akhtar
Attari Rabbani
| 002
Arkia Journal: Jurnal Arkan Cendekia, Vol. 1, No. 1, Februari 2024
Kami melakukan penyebaran link kuesioner kepada siswa-siswi kelas 9 SMPIT Arkan
Cendekia, yang selanjutnya untuk mendapatkan data yang lebih intens dan mendalam,
akhirnya kami putuskan untuk mewawancarai dan mengobservasi hanya 20 siswa kelas 9
SMPIT Arkan Cendekia yang sudah mengisi link kuesioner sebelumnya. Penyajian data pada
penelitian ini sesuai dengan fokus yang diteliti, yaitu pengaruh media sosial terhadap interaksi
sosial siswa-siswi kelas 9 SMPIT Arkan Cendekia. Setelah itu, kami melakukan penarikan
kesimpulan terhadap hasil reduksi dari penyajian data tersebut.
003 | http://journal.arkan.sch.id/
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS IX DI SMPIT
ARKAN CENDEKIA
sebagai sarana komunikasi dan ada juga yang menjadikannya sebagai sarana pembelajaran
serta hiburan.
Dalam menggali informasi melalui observasi dan wawancara kepada responden, kami
mendapatkan salah satu dampak buruk dari keseringan menggunakan media sosial, selain dari
interaksi sosial mereka, yaitu terganggunya kesehatan mata beberapa responden, dimana
posisi tempat duduk mereka di kelas kami amati akan selalu berada di barisan depan atau
mengenakan kacamata ketika belajar. Lalu, ketika kami mewawancarai mereka, kami
dapatkan informasi terkait hal tersebut dikarenakan kurang jelasnya penglihatan mereka
apabila posisi duduk mereka berada di barisan belakang, maka kami memperoleh data
tambahan mengenai pengaruh dalam penggunaan handphone dalam durasi yang lama, selain
berdampak terhadap interaksi sosial siswa kelas IX SMPIT Arkan Cendekia, juga akan
menimbulkan dampak pada kesehatan mata mereka.
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa media sosial sangat
berpengaruh terhadap interaksi sosial seorang siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari data siswa
yang “sangat sering” menggunakan media sosial, interaksi sosialnya tidak sebaik dengan
kebanyakan siswa yang “lumayan sering” menggunakan media sosial. Akan tetapi, dari segi
pergaulan tentu saja siswa yang “sangat sering” pergaulannya bisa lebih luas dikarenakan
dapat beinteraksi dengan mudah melalui media sosial. Sedangkan siswa yang “lumayan
sering” menggunakan media sosial, kesehatan matanya lebih baik dibandingkan dengan siswa
yang “sangat sering” menggunakan media sosial. Selain itu, dari observasi dan wawancara
kepada siswa yang menggunakan media sosial selama lebih dari 2 jam terdapat dampak
lainnya yaitu mempengaruhi kesehatan mata mereka.
Untuk mengatasi pengaruh yang tidak baik dari media sosial terhadap interaksi sosial siswa,
perlu adanya kerja sama dan komitmen kuat dari pihak sekolah serta wali murid mengenai
batasan dan pengawasan dalam penggunaan handphone sehari-hari, dan memberikan tindakan
tegas kepada siswa yang melanggar komitmen tersebut. Selain itu juga dapat diperbanyak
kajian-kajian atau seminar serta workshop yang membahas tentang bahaya menggunakan
handphone dalam durasi yang lama dan bagaimana selektif dalam bergaul, baik di dalam
maupun di luar lingkungan sekolah, agar terciptanya pergaulan yang produktif, kreatif, dan
inovatif dari siswa-siswi SMPIT Arkan Cendekia.
Daftar Rujukan
Media sosial (2023). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/media_sosial (Diakses pada
tanggal 21 Februari 2024)
Aprilia, R., Sriati., A., & Hendrawati, S. Tingkat kecanduan Media Sosial pada Remaja
(2020). Retrieved from https://jurnal.unpad.ac.id/jnc/article/view/26928
Rizky Alif Farras Ramadhan, Radhiyya Bariq Kautsar, Khaby Gatan Ibrahim, Dadiefta Royan Ibrahim, Akhtar
Attari Rabbani
| 002
Arkia Journal: Jurnal Arkan Cendekia, Vol. 1, No. 1, Februari 2024
Sentri, R. S., Sutja, A., Yusra, A. Pengaruh Kecanduan Media Sosial terhadap Interaksi Sosial
Siswa Kelas VIII & IX di SMP Negeri 11 Kota Jambi (2022). Retrieved from
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/7488
003 | http://journal.arkan.sch.id/