Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Kecanduan Media Sosial terhadap Komunikasi Tatap Muka Mahasiswa FISIP

Universitas Diponegoro

1. Latar Belakang
Media sosial adalah platform yang memungkinkan orang untuk berinteraksi secara online
dan membuat dan berbagi konten. Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan
manusia, terutama di kalangan pemuda, yang menggunakannya untuk berbagai tujuan,
seperti hiburan, informasi, pendidikan, sosialisasi, dan ekspresi diri. Namun, kecanduan
media sosial, yang ditandai oleh kehilangan kendali atas waktu dan frekuensi penggunaan
media sosial, preferensi untuk aktivitas online daripada offline, dan efek negatif lainnya,
adalah hasil dari penggunaan media sosial yang berlebihan.
Komunikasi tatap muka, yang mengacu pada interaksi langsung antara dua atau lebih
orang, adalah salah satu aspek antarpribadi yang dapat dipengaruhi oleh kecanduan media
sosial. Perkembangan manusia sangat bergantung pada komunikasi tatap muka, yang
memungkinkan orang untuk mengungkapkan pemikiran, emosi, dan pendapat mereka serta
menerima umpan balik dan dukungan dari orang lain. Isyarat nonverbal, seperti bahasa
tubuh, kontak mata, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah, dapat membantu komunikasi tatap
muka menjadi lebih baik dan efektif.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kecanduan media sosial dapat menyebabkan lebih
sedikit interaksi tatap muka dan lebih sedikit interaksi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Chotpitayasunondh dan Douglas (2016) menemukan bahwa kecanduan media
sosial berkorelasi negatif dengan kualitas dan kepuasan komunikasi tatap muka di kalangan
remaja. Tidak hanya itu, penelitian yang dilakukan oleh Wang et al. (2018) menemukan
bahwa kecanduan media sosial berkorelasi positif dengan kecemasan komunikasi tatap muka
di kalangan siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa kecanduan media sosial dapat mengganggu
pembentukan dan pemeliharaan hubungan secara langsung.
Namun, beberapa penelitian mengenai dampak kecanduan media sosial terhadap
komunikasi tatap muka belum mencapai kesimpulan yang konsisten. Sebagai contoh, sebuah
penelitian oleh Kircaburun et al. (2018) menemukan bahwa tidak ada korelasi signifikan
antara kecanduan media sosial dan keterampilan komunikasi tatap muka siswa sekolah
menengah. Sebaliknya, penelitian oleh Al-Menayes (2016) menemukan bahwa ada korelasi
positif antara kecanduan media sosial dan frekuensi komunikasi tatap muka siswa. Hasilnya
menunjukkan bahwa kecanduan media sosial kadang-kadang membantu komunikasi lebih
baik daripada mengganggunya.
Oleh karena itu, penelitian tambahan diperlukan untuk mengetahui bagaimana kecanduan
media sosial mempengaruhi komunikasi tatap muka di antara populasi dan konteks yang
berbeda. Mahasiswa FISIP di Universitas Diponegoro adalah kelompok yang menarik untuk
penelitian. FISIP adalah fakultas yang menawarkan program dalam bidang ilmu sosial dan
politik seperti administrasi bisnis, administrasi publik, hubungan internasional, studi
komunikasi, ilmu politik, dan pemerintahan. Karena mahasiswa diharapkan terlibat dalam
berbagai aktivitas akademik, seperti presentasi, diskusi, debat, simulasi, dan studi kasus,
program-program ini juga membantu mereka mempersiapkan diri untuk karir mereka di masa
depan, di mana mereka harus berinteraksi secara langsung dengan berbagai orang.
Namun, karena mereka terpapar berbagai platform media sosial yang menawarkan
berbagai fitur yang menarik untuk kebutuhan pribadi dan profesional mereka, mahasiswa ini
juga mungkin rentan terhadap kecanduan media sosial. Misalnya, mereka mungkin
menggunakan media sosial untuk tujuan hiburan, seperti menonton video, bermain game,
atau mengikuti selebritas. Mereka juga mungkin menggunakan media sosial untuk tujuan
informasi, seperti membaca artikel berita, menjelajahi jurnal akademik, atau mencari peluang
pekerjaan. Mereka juga mungkin menggunakan media sosial untuk tujuan pendidikan, seperti
mengikuti kursus online, bergabung dalam komunitas online, atau berpartisipasi dalam acara
online. Penggunaan yang beragam dari media sosial ini dapat menyebabkan kecanduan
karena dapat menyebabkan penguatan positif, gratifikasi sosial, atau pelarian dari kenyataan.
Sehingga, sangat penting untuk mempelajari bagaimana mahasiswa FISIP di Universitas
Diponegoro terkena dampak kecanduan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi
celah dalam literatur dengan melihat bagaimana kecanduan media sosial dan komunikasi
tatap muka berhubungan dengan frekuensi, kualitas, dan kepuasan komunikasi tatap muka di
kalangan populasi ini. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi
terhadap implikasi teoritis dan praktis dari kecanduan media sosial dan komunikasi tatap
muka dalam konteks pendidikan tinggi. Penelitian ini juga dapat memberikan wawasan
tentang manfaat dan kerugian penggunaan media sosial dalam pendidikan tinggi.

2. Rumusan Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan media sosial telah menjadi penting, terutama di
kalangan anak muda. Kecanduan media sosial dapat berdampak buruk pada komunikasi dan
interaksi sosial secara pribadi. Namun, penelitian sebelumnya belum mencapai kesimpulan
yang konsisten tentang bagaimana kecanduan media sosial berdampak pada komunikasi tatap
muka. Oleh karena itu, penelitian ini akan menyelidiki bagaimana kecanduan media sosial
memengaruhi komunikasi tatap muka di kalangan mahasiswa FISIP di Universitas
Diponegoro. Penelitian ini akan menyelidiki hubungan antara kecanduan media sosial dan
frekuensi, kualitas, dan kepuasan komunikasi tatap muka di antara mahasiswa FISIP.
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah: "Bagaimana
kecanduan media sosial memengaruhi frekuensi, kualitas, dan kepuasan komunikasi tatap
muka di kalangan mahasiswa FISIP di Universitas Diponegoro, dan apakah faktor-faktor
tertentu memengaruhi pengaruh ini?"

3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki secara menyeluruh dampak kecanduan media
sosial terhadap komunikasi tatap muka di kalangan mahasiswa FISIP di Universitas
Diponegoro. Selain itu, penelitian ini juga berusaha untuk menemukan faktor-faktor yang
memengaruhi atau memoderasi dampak kecanduan media sosial terhadap komunikasi tatap
muka. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang bagaimana kecanduan media sosial berdampak pada pendidikan tinggi di kalangan
mahasiswa FISIP.

4. Signifikansi Penelitian
1. Signifikansi Teoritis
Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis yang signifikan untuk memperluas
pemahaman kita tentang bagaimana kecanduan media sosial berdampak pada komunikasi
tatap muka. Dengan mengidentifikasi komponen yang memoderasi hubungan antara
kecanduan media sosial dan komunikasi tatap muka, penelitian ini dapat membantu
memperkuat teori komunikasi dan psikologi yang sudah ada. Studi ini juga menambah
penelitian sebelumnya tentang penggunaan media sosial dan perilaku mahasiswa di
institusi pendidikan tinggi.
2. Signifikansi Praktis
Penelitian ini memiliki konsekuensi di dunia nyata yang berkaitan dengan pendidikan
tinggi. Hasil penelitian dapat membantu institusi pendidikan tinggi membuat kebijakan
dan strategi untuk mendorong siswa untuk menggunakan media sosial dengan cara yang
baik dan produktif. Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kecanduan
media sosial memengaruhi komunikasi secara langsung dapat membantu para pengambil
keputusan di perguruan tinggi memikirkan bagaimana mengajarkan siswa keterampilan
komunikasi secara langsung.

3. Signifikansi Sosial
Penelitian ini membahas perubahan dalam perilaku komunikasi di era digital dan
bagaimana hal itu berdampak pada generasi muda. Selain itu, penelitian ini dapat
membantu masyarakat umum memahami masalah dan ancaman yang dihadapi oleh
mahasiswa saat menggunakan media sosial. Ini dapat membantu dalam upaya pendidikan
dan kesadaran masyarakat tentang penggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung
jawab. Selain itu, penelitian ini juga dapat membantu mengurangi dampak negatif
kecanduan media sosial pada hubungan tatap muka dalam masyarakat secara keseluruhan
dengan memberikan pandua yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Kecanduan Media Sosial: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll. - Hello Sehat.


https://hellosehat.com/mental/kecanduan/kecanduan-media-sosial/.

5 Tips Mengatasi Kecanduan Media Sosial, Siswa Sudah ... - detikcom.


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5823907/5-tips-mengatasi-kecanduan-media-sosial-
siswa-sudah-melakukannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecanduan Media Sosial 1. Pengertian ....


http://repository.uin-suska.ac.id/13765/7/7.%20BAB%20II_2018134PSI.pdf.
Ini 6 Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial pada Remaja - Halodoc.
https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-cara-mengatasi-kecanduan-media-sosial-pada-remaja.

REVIEW ARTICLE: PENGARUH KECANDUAN BERMAIN MEDIA SOSIAL ... - UNIMED.


https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/Konseling/article/view/36481.

Bisakah Komunikasi Digital menggantikan Komunikasi Tatap Muka?.


https://communication.binus.ac.id/2022/12/17/bisakah-komunikasi-digital-menggantikan-
komunikasi-tatap-muka/.

Komunikasi Interpersonal: Pengertian Menurut Para Ahli dan Fungsinya.


https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/06/120000569/komunikasi-interpersonal--
pengertian-menurut-para-ahli-dan-fungsinya-.

Apa itu komunikasi tatap muka? - Affde Marketing. https://www.affde.com/id/face-to-face-


communication.html.

MODUL KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL - Universitas Udayana.


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/a3a4fc3bf4ad19b0079f4a31c593398b.pdf.

Komunikasi Langsung dan Tidak Langsung - PakarKomunikasi.com.


https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-langsung-dan-tidak-langsung.

Home - Fisip Undip. https://fisip.undip.ac.id/.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.


https://id.wikipedia.org/wiki/Fakultas_Ilmu_Sosial_dan_Ilmu_Politik_Universitas_Diponegoro.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) – PMB Undip.


https://pmb.undip.ac.id/fakultas/fisip/.

PMB Pascasarjana (S2 & S3) - Universitas Diponegoro. https://fisip.undip.ac.id/id/pmb-s2-s3-


pascasarjana/.

Anda mungkin juga menyukai