Anda di halaman 1dari 10

Nama : Muhammad Irfan Kamil

Nim : 200402065

Tugas : Metode Riset Sistem Informasi Pt 14

Cari sebuah jurnal terkait dengan topik penelitian anda kemudian review jurnal tersebut dengan
menjelaskan beberapa hal berikut

1. Apa objek dan permasalahan penelitiannya

2. seberapa penting permasalahan tersebut diteliti

3. metode apa yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penelitiannya

4. Apa alasan peneliti menggunakan metode tersebut

kumpulkan hasil review dan artikelnya

1. Apa objek dan permasalahan penelitiannya

Objek penelitian: Penggunaan media sosial pada remaja.

Permasalahan penelitian yang dapat dikaji dalam konteks ini bisa mencakup beberapa hal berikut:

1. Dampak psikologis: Bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi kesejahteraan mental


remaja, seperti tingkat stres, kecemasan, depresi, dan gangguan tidur?

2. Perilaku sosial: Bagaimana penggunaan media sosial memengaruhi interaksi sosial remaja, seperti
hubungan dengan teman sebaya, keluarga, dan kemampuan dalam membangun hubungan sosial secara
langsung?

3. Kesehatan fisik: Bagaimana penggunaan media sosial memengaruhi gaya hidup remaja, termasuk
tingkat aktivitas fisik, pola makan, dan risiko obesitas?

4. Prestasi akademik: Bagaimana penggunaan media sosial memengaruhi produktivitas belajar dan
prestasi akademik remaja?

5. Kesehatan emosional: Bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi perkembangan emosi


remaja, seperti perasaan harga diri, kepuasan diri, dan empati terhadap orang lain?
6. Kecanduan: Bagaimana penggunaan media sosial dapat berkontribusi pada kecanduan remaja
terhadap teknologi dan dampak negatif yang terkait, seperti peningkatan risiko kecanduan narkoba dan
alkohol?

7. Pengaruh citra tubuh dan body shaming: Bagaimana media sosial memengaruhi persepsi remaja
tentang citra tubuh dan memicu body shaming, yang dapat berdampak pada masalah makan yang tidak
sehat dan gangguan pola makan?

8. Privasi dan keamanan: Bagaimana remaja mengelola privasi dan keamanan data pribadi mereka
dalam penggunaan media sosial, serta risiko yang terkait dengan penyalahgunaan informasi dan
kejahatan dunia maya?

Penelitian tentang pengaruh penggunaan media sosial pada remaja dapat membahas aspek-aspek di
atas atau fokus pada aspek lain yang relevan sesuai dengan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian
yang diajukan.

2. seberapa penting permasalahan tersebut diteliti

Masalah pengaruh penggunaan media sosial pada remaja merupakan isu yang sangat penting untuk
diteliti. Hal ini dikarenakan dampak yang signifikan dari media sosial terhadap kehidupan remaja saat ini.
Beberapa alasan mengapa penting untuk meneliti masalah ini antara lain:

1. Kesejahteraan mental: Penggunaan media sosial dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental
remaja, seperti meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, dan stres. Penelitian dalam hal ini
dapat membantu memahami mekanisme yang terlibat dan mengidentifikasi solusi untuk meminimalkan
dampak negatifnya.

2. Kesehatan fisik: Media sosial juga dapat berpengaruh pada gaya hidup remaja, termasuk aktivitas fisik
dan pola makan. Penelitian tentang dampak media sosial pada kesehatan fisik dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara penggunaan media sosial dan masalah kesehatan
seperti obesitas dan penyakit terkait.

3. Hubungan sosial: Interaksi sosial remaja dapat dipengaruhi oleh penggunaan media sosial. Penting
untuk meneliti bagaimana media sosial memengaruhi kualitas hubungan interpersonal, kemampuan
dalam membangun hubungan secara langsung, serta efeknya terhadap kesepian dan isolasi sosial
remaja.
4. Prestasi akademik: Remaja sering menggunakan media sosial sebagai sumber hiburan dan gangguan
yang dapat mempengaruhi produktivitas belajar dan prestasi akademik. Dengan meneliti pengaruh
media sosial pada prestasi akademik, kita dapat mengidentifikasi strategi yang dapat membantu remaja
mengelola penggunaan media sosial mereka dengan lebih efektif.

5. Kesehatan emosional: Media sosial memiliki dampak pada perkembangan emosi remaja, termasuk
perasaan harga diri, kepuasan diri, dan empati terhadap orang lain. Penelitian dapat membantu
memahami bagaimana media sosial mempengaruhi kesehatan emosional remaja dan memberikan
wawasan untuk pengembangan intervensi yang mendukung perkembangan emosional yang sehat.

6. Kecanduan: Kecanduan media sosial menjadi masalah yang semakin serius pada remaja. Dengan
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kecanduan media sosial dan konsekuensi negatifnya, dapat
dikembangkan langkah-langkah pencegahan dan intervensi yang efektif untuk melindungi remaja dari
dampak buruk kecanduan tersebut.

7. Privasi dan keamanan: Remaja rentan terhadap penyalahgunaan informasi dan kejahatan dunia maya
yang terkait dengan penggunaan media sosial. Penelitian tentang privasi dan keamanan dapat
membantu melindungi remaja dari risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial serta
meningkatkan kesadaran tentang praktik yang aman dalam berinteraksi di dunia maya.

Dengan meneliti masalah pengaruh penggunaan media sosial pada remaja, kita dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang dampaknya dan mengembangkan langkah-langkah yang efektif
untuk mendukung kesejahteraan dan perkembangan positif remaja dalam era digital ini.

3. metode apa yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penelitiannya

Untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian tentang pengaruh penggunaan media sosial pada
remaja, beberapa metode penelitian yang dapat digunakan meliputi:

1. Survei: Metode ini melibatkan pengumpulan data melalui kuesioner yang diberikan kepada sampel
remaja yang menggunakan media sosial. Survei dapat digunakan untuk memperoleh data tentang pola
penggunaan media sosial, persepsi remaja terhadap pengaruhnya, dan dampak yang dirasakan dalam
berbagai aspek kehidupan.

2. Studi observasional: Metode ini melibatkan pengamatan langsung terhadap remaja yang
menggunakan media sosial. Peneliti dapat mengamati pola perilaku, interaksi sosial, dan aktivitas yang
dilakukan di media sosial untuk memahami pengaruhnya terhadap remaja.
3. Studi kasus: Metode ini melibatkan penelitian secara mendalam terhadap individu remaja atau
kelompok remaja tertentu untuk memahami dampak penggunaan media sosial pada mereka secara
holistik. Studi kasus dapat memberikan wawasan mendalam tentang pengalaman, tantangan, dan
perubahan yang terjadi dalam kehidupan remaja sebagai hasil dari penggunaan media sosial.

4. Analisis konten: Metode ini melibatkan analisis isi dari konten yang dihasilkan oleh remaja di media
sosial, seperti postingan, komentar, dan gambar. Analisis konten dapat memberikan pemahaman
tentang tema, sikap, dan perilaku yang ditampilkan di media sosial remaja serta mengidentifikasi pola
dan tren tertentu.

5. Wawancara: Metode ini melibatkan interaksi langsung dengan remaja melalui wawancara terstruktur
atau wawancara mendalam. Dalam wawancara, peneliti dapat mendapatkan wawasan langsung tentang
persepsi, pengalaman, dan dampak penggunaan media sosial pada remaja.

6. Penelitian eksperimental: Metode ini melibatkan pengaturan kondisi eksperimental untuk menguji
dampak penggunaan media sosial pada remaja. Misalnya, sekelompok remaja dapat diberikan akses
terbatas atau diberikan intervensi penggunaan media sosial tertentu, dan kemudian efeknya diukur dan
dibandingkan dengan kelompok kontrol.

7. Analisis statistik: Metode ini melibatkan penggunaan analisis statistik untuk menganalisis data yang
dikumpulkan, baik melalui survei, studi observasional, atau metode lainnya. Analisis statistik dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan dan korelasi antara variabel-variabel
yang diteliti.

Pilihan metode penelitian tergantung pada pertanyaan penelitian, jenis data yang ingin dikumpulkan,
dan sumber daya yang tersedia. Dalam penelitian yang kompleks, dapat digunakan pendekatan
gabungan dari beberapa metode penelitian untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang
pengaruh penggunaan media sosial pada remaja.

4. Apa alasan peneliti menggunakan metode tersebut

Pilihan metode penelitian tergantung pada sifat dan tujuan penelitian. Survei dapat memberikan
gambaran luas tentang populasi remaja secara efisien, sementara studi observasional dan analisis
konten dapat memberikan pemahaman mendalam tentang perilaku dan pengaruh media sosial pada
remaja. Studi kasus memberikan wawasan detail tentang pengalaman individu, sementara wawancara
memungkinkan interaksi langsung dengan remaja untuk memahami perspektif mereka secara
mendalam. Penelitian eksperimental dapat membantu dalam menetapkan hubungan sebab-akibat
dengan mengontrol variabel dan menguji efek langsung penggunaan media sosial pada remaja.
Penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan keterbatasan masing-masing metode penelitian.
Gabungan metode-metode ini atau pendekatan campuran dapat digunakan untuk memperoleh
pemahaman yang komprehensif tentang pengaruh penggunaan media sosial pada remaja, dan
memberikan wawasan yang berguna bagi kebijakan dan praktik yang relevan.

Top of Form

komprehensif tentang analisis layanan ojek online PT. Grab Indonesia di wilayah Surabaya dalam
perspektif bisnis Islam.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
PADA REMAJA
Novianty Clarysa Dewi
Program Studi Teknik Informatika
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
e-mail : noviantydewi04@gmail.com

Abstrak
Teknologi berkembang semakin pesat. Pada era globalisasi ini hampir
semua hal dapat dilakukan di internet. Penggunaan internet tentu tidaklah lepas
dari media sosial. Media sosial sendiri memiliki arti media online yang mendukung
interaksi sosial. Media sosial saat ini banyak diminati remaja. Penggunaan media
sosial pada usia remaja tentulah memiliki banyak pengaruh baik maupun buruk.
Penggunaan media sosial mencerminkan etika bersosialisasi dan berkomunikasi
seseorang dengan orang lain. Penggunaan media sosial saat ini juga menunjang
pembelajaran e-learning yang dapat memudahkan pembelajaran jarak jauh.

Kata kunci: media sosial, remaja, internet

1. Pendahuluan
Teknologi berkembang semakin pesat. Pada era globalisasi ini hampir
semua hal dapat dilakukan di internet. Mulai dari berkomunikasi, bermain game,
berjualan hingga belajar. Saat ini gawai dapat digunakan oleh siapapun. Dari
anak-anak hingga orang dewasa. Kini semua kegiatan manusia tidaklah lepas
dari gawai. Pada era ini semua kegiatan mulai dialihkan ke online untuk
memudahkan kegiatan manusia.
Penggunaan internet tentu tidaklah lepas dari media sosial. Media sosial
sendiri memiliki arti media online yang mendukung interaksi sosial[1]. Media
sosial memudahkan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Akan tetapi
pengunaan media sosial kini tidaklah hanya untuk berkomunikasi. Banyak hal
lain yang dapat dilakukan di media sosial. Beberapa media sosial yang banyak
digunakan di Indonesia seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Tiktok,
Youtube dan banyak lagi.

Media sosial saat ini banyak diminati remaja. Penggunaan media sosial
pada usia remaja tentulah memiliki banyak pengaruh baik maupun buruk.
Penggunaan media sosial mencerminkan etika bersosialisasi dan berkomunikasi
seseorang dengan orang lain. Penggunaan media sosial saat ini juga menunjang
pembelajaran e-learning yang dapat memudahkan pembelajaran jarak jauh[2].
2. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian
pustaka (literature review). Metode kajian pustaka (literature review) ini
merupakan bahan teori yang menguraikan sebuah penelitian untuk dijadikan
landasan untuk menyelesaikan berbagai rumusan masalah didalam penelitian
yang dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu (jurnal,buku,website, dll),
banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan penelitian ini memiliki akselerasi
yang sejalan dari beberapa sumber pustaka dan penelitian yang telah
dilakukan[3]. Pada penelitian ini akan berfokus pada kajian seputar pengaruh
media sosial pada remaja dan teknologi informasi.

3. Pembahasan

3.1 Usia Remaja


Kata remaja merujuk pada manusia yang berusia antara 12-21 tahun.
Masa remaja biasa dibagi menjadi 4 tahap masa pra-pubertas (10-12 tahun),
masa pubertas (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan
masa remaja akhir (18-21 tahun)[4]. Usia remaja ini merupakan proses
menuju dewasa. Proses ini meliputi pertumbuhan fisik, mental, emosional
dan sosial remaja.
Masa remaja ini merupakan tahap seseorang membentuk diri sendiri.
Pada masa remaja ini sedikit banyak lingkungan akan mempengaruhi
kepribadian dan etika berkomunikasi seseorang. Lingkungan remaja saat ini
tidaklah hanya di kenyataan. Kehidupan media sosial sangatlah
berpengaruh pada perilaku dan perkembangan anak usia remaja.

3.2 Media Sosial


Media sosial merupakan medium di internet yang memungkinkan
pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama,
berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan
sosial secara virtual[5]. Dari definisi ini dapat disimpulkan setiap orang
berhak untuk merepresentasikan diri sesuai dengan keinginan diri. Pada usia
remaja sangat rentan seseorang menerima pengaruh dari lingkungan secara
langsung. Karena pada usia remaja emosional yang dimiliki belum stabil.
Jadi penggunaan media sosial tentulah memiliki peran dalam pembentukan
diri remaja.

3.3 Pengaruh Baik Media Sosial


Media sosial tentulah memiliki pengaruh baik bagi setiap
penggunanya. Pada usia remaja beberapa pengaruh baik yang didapat dari
penggunaan media sosial diantaranya mengetahui potensi diri, sarana
diskusi, dapat berinteraksi dengan teman secara mudah dan pertukaran
informasi difasilitasi dengan sangat bagus[5].

Media sosial dapat digunakan untuk mencari potensi diri. Hal ini
didukung dari beberapa media sosial yang menyediakan tempat untuk
menyalurkan bakat anak dan dapat dilihat oleh orang lain. Dari hal ini akan
membuat remaja lebih semangat untuk mengetahui potensi diri dan
mendapatkan teman yang memiliki hobi sejenis.

Media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana diskusi. Pada


media sosial setiap orang berhak untuk memberikan pendapatnya dan
berdiskusi dengan orang lain. Dari diskusi yang dilakukan akan
menimbulkan wawasan yang lebih luas.

Fungsi utama dari media sosial sendiri merupakan media yang


digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain. Dari penggunaan media
sosial ini akan memudahkan komunikasi tanpa perlu bertemu secara
langsung. Pertukaran informasi dapat dilakukan secara cepat dan mudah
melalui sosial media.

3.4 Pengaruh Buruk Media Sosial


Dibalik banyaknya pengaruh baik media sosial pada remaja tentu
terdapat pengaruh buruk dari penggunaan sosial media. Beberapa pengaruh
buruk dari media sosial diantaranya dapat mengganggu kegiatan belajar
remaja[6]. Remaja yang telah kecanduan menggunakan media sosial atau
gawai tentu dapat mengganggu waktu belajar. Dari waktu belajar yang
berkurang tentu akan berpengaruh pada pendidikan.
Saat ini sangat banyak kasus kejahatan dan penipuan secara online
melalui media sosial. Usia remaja merupakan usia yang rentan mendapat
kejahatan dan penipuan karena pada usia remaja ini seseorang akan mudah
untuk dipengaruhi. Sudah banyak kasus yang melibatkan remaja sebagai
korban.
Kehidupan yang ada pada media sosial tentu berbeda dengan
kehidupan di dunia nyata. Pada media sosial setiap orang berhak
mengutarakan pendapatnya dan tak jarang pendapat yang disampaikan
kurang sopan. Tak sedikit pula orang yang melakukan cyberbullying. Ketika
remaja mendapatkan cyberbullying atau komentar yang kurang sopan
mungkin akan mempengaruhi mentalnya[7].

4. Kesimpulan
Media sosial memiliki pengaruh besar pada anak usia remaja. Media sosial
memiliki pengaruh baik dan pengaruh buruk. Dari pengaruh-pengaruh media sosial
pada remaja tentu pengaruh baiklah yang diharakan setiap penggunanya. Sehingga
fungsi dari media sosial dapat berjalan dengan baik. Penggunaan media social pada
remaja usia 12-17 tahun tentu perlu dipantau orang yang lebih dewasa. Hal ini
bertujuan agar pengaruh yang didapat adalah pengaruh baik.

Daftar Pustaka
[1] rohma F. Doni, “Perilaku Penggunaan Smartphone Pada Kalangan
Remaja,” J. Speed Sentra Penelit. Eng. dan Edukasi, vol. 9, no. 2, pp. 16–
23, 2017.
[2] Supangat and M. Bin Saringat, “Development of e-learning system using
felder and silverman’s index of learning styles model,” Int. J. Adv. Trends
Comput. Sci. Eng., vol. 9, no. 5, pp. 8554–8561, 2020, doi:
10.30534/ijatcse/2020/236952020.
[3] U. Rahardja, N. Lutfiani, I. Handayani, and F. M. Suryaman, “Motivasi
Belajar Mahasiswa Terhadap Metode Pembelajaran Online iLearning +
Pada Perguruan Tinggi Student Learning Motivation Against iLearning +
Online Learning Method in Higher Education,” pp. 192–202, 1978.
[4] A. Rohmawati, “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
TERHADAP ETIKA PERGAULAN ANTAR LAWAN JENIS DI
KALANGAN REMAJA ISLAM (Studi Kasus Pada Remaja Se-Tamantirto
Utara),” G-Couns J. Bimbing. dan Konseling, vol. 3, no. 1, pp. 33–42,
2019, doi: 10.31316/g.couns.v3i1.79.
[5] M. Hanafi, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap
Motivasi Belajar Mahasiswa Fisip Universitas Riau,” Jom Fisip, vol. 3, no.
2, pp. 1–12, 2016.
[6] W. S. R. Putri, N. Nurwati, and M. B. S., “Pengaruh Media Sosial
Terhadap Perilaku Remaja,” Pros. Penelit. dan Pengabdi. Kpd. Masy., vol.
3, no. 1, 2016, doi: 10.24198/jppm.v3i1.13625.
[7] S. Nurjanah, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap
Perilaku Cyberbulliying Pada Siswa SMAN 12 Pekanbaru,” Jom FISIP,
vol. 1, no. 2, pp. 1–8, 2014.
Cek Plagiasi

Anda mungkin juga menyukai