Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PROSES BELAJAR SISWA

Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah …….

Disusun Oleh:

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH JOMBANG


FAKULTAS …..
PROGRAM STUDI ……
2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Komunikasi telah menyebabkan terjadinya perubahan budaya yang dipengaruhi oleh


negara maju, karena banyak dari mereka mengakses informasi lewat internet, baik itu melalui
situs lokal maupun luar negeri. Pada saat yang sama dapat dilihat bahwa perubahan itu
menyebabkan formasi dan pemeliharaan identitas menjadi lebih menarik untuk diamati.
Perubahan formasi identitas telah berubah seiring dengan cara dimana remaja berusaha untuk
membuat mereka menjadi dewasa sehingga dikhawatirkan ini menjadi suatu masalah yang
berkaitan dengan identitas atau penyakit masyarakat. Kaum muda dan remaja merupakan
golongan masyarakat yang paling mudah terpengaruh distorsi atau kesalahpamahan dalam
menerima informasi yang disampaikan oleh berbagai media informasi, misalnya media sosial.
Dengan demikian, tekanan konsumerisme tersebut dapat mengakibatkan pemaksaan perilaku di
kalangan kaum muda dan remaja (Tadashi, 1988:147). Tingginya angka perkembangan
pengguna internet dari tahun ke tahun inilah yang akhirnya dilirik banyak pebisnis didunia maya
untuk menyalurkan barang produksinya melalui media sosial.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran media sosial terhadap perilaku konsumtif remaja?
2. Bagaimana dampak perilaku konsumtif tersebut bagi kehidupan remaja?

1.3 Tujuan
1. Menganalisis peran media social terhadap perilaku konsumtif remaja.
2. Menganalisis dampak perilaku konsumtif terhadap kehidupan remaja.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media social


- Pengertian media sosial
- Macam-macam media social
- Dampak posistif dan negative media social

2.2 Belajar
- Pengertian belajar
- Macam-macam metode belajar
- Dll.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Kegiatan ini menggunakan metode observasi yaitu pengamatan langsung di lapangan
dengan menggunakan angket (jika menggunakan angket atau lembar wawancara jika
dilakukan wawancara). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan
skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau
pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah pristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan
definisi operasional yang telah ditetapkan peneliti. Adapun angket pengaruh media sosial bagi
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Angket Pengaruh Sosial Media bagi Siswa dalam Proses Belajar Mengajar
Selanjutnya jawaban angket dihitung menggunakan rumus:
n
P= x 100 %
N
Keterangan:
n: jumlah jawaban responden
N: jumlah otal jawaban
BAB IV
PEMBAHASAN

Contoh pembahsan angket

Dari data dalam tabel diketahui bahwa media sosial memiliki pengaruh bagi Siswa
dalam proses belajar mengajar dengan rerata nilai sebesar 61,23%. Hal ini menunjukan bahwa
media sosial berpengaruh terhadan proses belajar siswa. Siswa yang terpengaruh dengan adanya
medsos ini diharapkan dalam penggunaannya dapat bersikap bijak. Medsos ini akan memberikan
efek positif jika menggunakan dengan benar. Media sosial bisa dijadikan siswa sebagai tempat
melakukan diskusi dalam hal positif seperti ilmu pengetahuan, wawasan sosial, keagamaan serta
perkembangan teknologi terbaru. Dari hal tersebut diharapkan pelajar akan mampu berpikir lebih
dewasa dalam menghadapi suatu persoalan. Selain menambah wawasan, dengan medsos seorang
pelajar juga dapat melatih kreatifitas dengan mengikuti perkembangan teknologi dan
memanfaatkan peluang yang ada. Misalnya dengan belajar berbisnis melalui medsos. Adapun hal
negatif yang ditimbulkan adalah kemalasan dalam belajar, lebih suka mengurusi masalah
kehidupan di media sosial dari pada kenyataannya, menjadi kurang pergaulan dengan teman
teman disekitarnya, bahkan berkurangnya rasa hormat seseorang dengan orang lain karena
keasyikan dengan media sosialnya. Adanya dampak seperti ini, hendaknya orang tua meberikan
pengawasan pada anak dalam penggunaan sosial di lingkungan tempat tinggal, begitu juga guru
memberikan pengawasan saat penggunan smartphone sebagai media pembelajaran. Penelitian ini
sesuai dengan penelitian Fitri (2017) sosial media mempunya dua bagian yaitu positif dan negatif
terhadap perubahan sosial anak. Mulai dari sisi negatif nya adalah anak anak banyak yang
menjadi anti sosial dimana mereka terlena oleh keasyikan berbincang dalam sosial media
dibandingkan bertatap muka langsung dalam dunia nyata, hal lainnya adalah banyak juga yang
terjebak menjadi pemalas dan boros demi melanjutkan keasyikan mereka dalam berbincang di
sosial media. Hal positif yang didapat juga banyak seperti kemudahan mengakses materi untuk
tugas sekolah, bahan diskusi dari materi pelajaran di sekolah sampai memberikan pertemanan
yang lebih luas bagi anak-anak yang sangat pendiam di dunia nyata.
Contoh pembahasan hasil wawancara

Adapun hasil wawancara kepada 6 siswa kelas XII IPS dengan fokus penelitian faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif pada penelitian ini yaitu terdiri dari faktor internal
dan eksternal. Faktor internal dari atas motivasi, kepribadian, konsep diri, pengalaman belajar,
dan gaya hidup. Sedangkan motivasi eksternal terdiri atas kebudayaan, kelas sosial dan
kelompok referensi.
Faktor Internal, Motivasi Indikator motivasi terdiri dari satu pertanyaan yaitu, apakah
anda membeli barang didasari karena ada dorongan dari dalam atau dari luar diri anda untuk
menggunakan barang tersebut? Sehingga hasil wawancara yang dilakukan terhadap 6 responden
yaitu sebagai berikut:
Responden pertama menjawab faktor motivasi yang mempengaruhinya melakukan
perilaku konsumtif adalah membeli barang karena adanya dorongan dari diri nya sendiri untuk
membeli barang tersebut.Responden kedua menjawab faktor motivasi yang mempengaruhinya
melakukan perilaku konsumtif adalah membeli barang karena adanya dorongan dari dirinya
sendiri. Responden ketiga menjawab faktor motivasi yang mempengaruhinya melakukan
perilaku konsumtif adalah karena dorongan dari dirinya sendiri dan dorongan orang lain yang
memengaruhinya untuk berbelanja. Responden keempat menjawab faktor motivasi yang
mempenngaruhinya melakukan perilaku konsumtif adalah karena dorongan dari iklan yang
menyebabkan dirinya tergiur untuk membeli barang.. Responden kelima menjawab faktor
motivasi yang mempengaruhinya melakukan perilaku komsumtif adalah dorongan dari dirinya
sendiri yang menginginkan barang tersebut apabila barang tersebut dianggapnya bagus, maka ia
akan dengan sendirinya terdorong untuk membeli barang tersebut. Responden keenam menjawab
faktor motivasi yang mempengaruhinya melakukan perilaku konsumtif adalah karena termotivasi
dari iklan yang di lihatnya.

Indikator kepribadian terdiri dari satu pertanyaan yaitu, apakah anda senang membeli
barang yang mahal ? sehingga hasil wawancara dari 6 responden sebagai berikut : Responden
pertama menjawab faktor kepribadian yang mempengaruhinya untuk melakukan perilaku
konsumtif adalah karena ketertarikannya dengan barang yang mahal responden berusaha untuk
membeli barang yang mahal dengan menyisihkan uang jajan dan menyelewengkan uang spp.
Responden kedua menjawab faktor kepribadian yang mempengaruhi-nya untuk melakukan
perilaku konsumtif adalah karena ketertarikannya dengan barang yang mahaln barang yang
mahal akan membuat dia percaya diri seperti tas dan sepatu. Responden ketiga menjawab faktor
kepribadian yang mempengaruhi-nya untuk melakukan perilaku konsumtif adalah karena
ketertarikannya membeli barang yang mahal, ia meyakini apabila ia membeli barang yang mahal
ia akan puas menggunakannya karena barang yang mahal akan lebih tahan lama dan berkualitas.
Responden keempat menjawab faktor kepribadian yang mempengaruhinya untuk melakukan
perilaku konsumtif adalah karena ketertarikannya dengan barang yang mahal . ia meyakini
bahwa barang yang mahal akan lebih enak di gunakan dan barang yang murah terasa tidak enak.
Responden kelima menjawab faktor kepribadian yang mempengaruhi-nya untuk melakukan
perilaku konsumtif adalah karena ketertarikannya dengan barang yang mahal ia meyakini bahwa
barang yang mahal akan membuat dia percaya diri menggunakan barang tersebut ia mengatakan
bahwa teman-temannya mengetahui dengan brand yang mahal dan brand yang murah sehingga
apabila ia menggunakan barang dengan brand yang mahal akan membuat dia percaya diri.
Responden keenam menjawab faktor kepribadian yang mempengaruhinya untuk melakukan
perilaku konsumtif adalah karena ketertarikannya dengan barang yang mahal seperti baju yang
mahal, ia meyakini bahwa baju yang mahal akan membuat dia nyaman meng-gunakannya
terlihat dari kualitas bahan baju yang mahal dengan yang murah. kualitas baju yang mahal akan
nyaman digunakan berbeda halnya dengan baju dengan harga yang murah

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR RUJUKAN

Anda mungkin juga menyukai