Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Media Sosial terhadap Persepsi Remaja tentang Citra

Tubuh dan Kecantikan: Studi Kasus pada Siswa SMA di Jakarta


Agung Aprianto Pratama
Universitas Terbuka

ABSTRACT
This study aims to investigate the influence of social media on teenagers' perception of body
image and beauty. The study employs a qualitative research approach with a case study design.
The data was collected through in-depth interviews with 15 high school students in Jakarta,
Indonesia. The study finds that social media has a significant impact on teenagers' perception of
body image and beauty, as it creates unrealistic beauty standards that are difficult to achieve.
Social media platforms, such as Instagram, were found to be the main source of these beauty
standards, as they are used to showcase unrealistic body images and beauty standards. The study
also finds that the impact of social media on teenagers' perception of body image and beauty
differs among genders. Female students tend to be more affected by social media than male
students. The study concludes that social media can have a negative impact on teenagers' mental
health and well-being, as it can lead to body dissatisfaction, low self-esteem, and unhealthy
eating habits. Therefore, the study recommends that parents and educators should educate
teenagers about the potential negative impact of social media on their perception of body image
and beauty and promote healthy attitudes towards body image and beauty standards.

Keywords : Social media, Teenagers, Body image, Beauty

PENDAHULUAN.

Penggunaan media sosial semakin meningkat di seluruh dunia, terutama di kalangan


remaja. Remaja saat ini terus terpapar dengan citra tubuh dan kecantikan yang ideal dan
sempurna melalui media sosial. Media sosial menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi
terhadap persepsi remaja tentang citra tubuh dan kecantikan. Ketergantungan remaja pada media
sosial dapat memengaruhi cara pandang mereka tentang tubuh dan kecantikan, serta berdampak
pada kesehatan mental dan fisik mereka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh media sosial pada persepsi
remaja tentang citra tubuh dan kecantikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan desain studi kasus. Penelitian ini difokuskan pada siswa SMA di Jakarta karena mereka
adalah kelompok yang rentan terhadap pengaruh media sosial pada citra tubuh dan kecantikan.
Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 15 siswa SMA di Jakarta.

Dalam pendahuluan ini, penulis akan membahas lebih lanjut tentang latar belakang
penelitian, pentingnya penelitian ini, dan rumusan masalah penelitian. Selain itu, penulis juga
akan membahas kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini untuk memahami konsep-
konsep yang terkait dengan pengaruh media sosial pada persepsi remaja tentang citra tubuh dan
kecantikan. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana penggunaan media sosial dapat memengaruhi persepsi remaja tentang citra tubuh dan
kecantikan, serta implikasinya bagi kesehatan mental dan fisik mereka.

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan pada siswa SMA di Jakarta dengan jumlah sampel
sebanyak 15 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui
wawancara mendalam dan observasi partisipatif terhadap perilaku siswa di media sosial.

Wawancara dilakukan dengan panduan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terbuka dan
tertutup yang berfokus pada persepsi siswa tentang citra tubuh dan kecantikan yang dipengaruhi oleh
media sosial. Observasi partisipatif dilakukan dengan mengikuti dan mengamati perilaku siswa di media
sosial, khususnya di platform Instagram yang dianggap paling populer dan berpengaruh di kalangan
remaja.

Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi dianalisis menggunakan metode analisis
konten. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tema-tema yang muncul dari data dan
mengkategorikan mereka ke dalam kerangka konsep yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana media sosial mempengaruhi persepsi remaja tentang citra tubuh dan kecantikan, sehingga
dapat memberikan masukan bagi pengembangan program kesehatan mental remaja yang lebih efektif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian:

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa media sosial memiliki pengaruh besar terhadap
persepsi remaja tentang citra tubuh dan kecantikan. Banyaknya konten yang berhubungan
dengan citra tubuh dan kecantikan yang tersebar di media sosial memberikan pengaruh pada
remaja untuk mengikuti tren tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya remaja yang ingin memiliki
tubuh yang ideal dan menarik seperti yang sering mereka lihat di media sosial. Terdapat juga
perbedaan persepsi antara remaja perempuan dan laki-laki mengenai citra tubuh dan kecantikan.
Remaja perempuan lebih sering terpengaruh oleh konten yang berhubungan dengan kecantikan
seperti make up, perawatan kulit dan rambut, sedangkan remaja laki-laki lebih terpengaruh oleh
konten yang berhubungan dengan bentuk tubuh seperti otot dan six-pack.

Pembahasan:

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki pengaruh
besar terhadap persepsi remaja tentang citra tubuh dan kecantikan. Konten-konten yang
berhubungan dengan citra tubuh dan kecantikan yang tersebar di media sosial memberikan
pengaruh pada remaja untuk mengikuti tren tersebut. Hal ini sejalan dengan teori Uses and
Gratifications yang menyatakan bahwa individu memilih media yang akan digunakan
berdasarkan kebutuhan dan tujuannya. Remaja memilih menggunakan media sosial untuk
memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi mengenai citra tubuh dan kecantikan, serta
untuk memenuhi kebutuhan sosial dan interaksi dengan teman sebaya.

Perbedaan persepsi antara remaja perempuan dan laki-laki mengenai citra tubuh dan
kecantikan juga perlu diperhatikan. Hal ini sejalan dengan teori gender yang menyatakan bahwa
individu membentuk identitas dan perilaku mereka berdasarkan peran gender yang dimilikinya.
Remaja perempuan lebih sering terpengaruh oleh konten yang berhubungan dengan kecantikan
seperti make up, perawatan kulit dan rambut, sedangkan remaja laki-laki lebih terpengaruh oleh
konten yang berhubungan dengan bentuk tubuh seperti otot dan six-pack.

Dalam hal ini, peran orang tua dan sekolah sangat penting dalam membentuk persepsi
remaja tentang citra tubuh dan kecantikan yang sehat. Orang tua dan sekolah perlu memberikan
edukasi yang tepat dan memadai mengenai pentingnya merawat tubuh dan menjaga kesehatan
secara holistik. Selain itu, perlu adanya kontrol dari orang tua dalam penggunaan media sosial
oleh remaja untuk mencegah terjadinya pengaruh yang negatif terhadap persepsi mereka tentang
citra tubuh dan kecantikan.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat
memiliki dampak besar terhadap persepsi remaja tentang citra tubuh dan kecantikan. Oleh karena
itu, perlu adanya upaya bersama dari orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk membantu remaja
dalam membangun persepsi yang sehat tentang citra tubuh dan kecantikan.

Orang tua, sekolah, dan masyarakat dapat melakukan berbagai upaya untuk membantu remaja
dalam membangun persepsi yang sehat tentang citra tubuh dan kecantikan, antara lain:

1. Orang tua dapat memberikan contoh yang baik tentang bagaimana menerima diri sendiri
dan menunjukkan bahwa kecantikan tidak hanya tergantung pada penampilan fisik.
2. Orang tua juga dapat membimbing remaja dalam memilih konten media yang positif dan
mengajarkan mereka tentang pentingnya kritis terhadap konten media.
3. Sekolah dapat memberikan pelatihan atau workshop tentang pengembangan keterampilan
sosial dan emosional yang dapat membantu remaja mengatasi tekanan sosial untuk
memenuhi standar kecantikan.
4. Sekolah juga dapat mempromosikan budaya yang menerima perbedaan dan menghargai
keragaman dalam tampilan fisik.
5. Masyarakat dapat memberikan dukungan moral kepada remaja yang mengalami tekanan
sosial atau body shaming melalui komunitas online atau offline yang positif dan
mendukung.
6. Media dan industri kecantikan dapat mempromosikan keragaman dalam representasi
kecantikan dan memperkuat pesan positif tentang penerimaan diri sendiri dan kecantikan
dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Upaya-upaya ini dapat membantu remaja membangun persepsi yang sehat tentang citra tubuh
dan kecantikan, mengurangi tekanan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa media sosial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi remaja tentang citra tubuh dan kecantikan.
Remaja sering kali terpapar dengan gambar-gambar ideal tentang tubuh dan kecantikan yang
tidak realistis, yang dapat memicu tekanan untuk mengikuti standar kecantikan yang tidak sehat
dan bahkan berbahaya bagi kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan makan dan
gangguan kesehatan mental lainnya.

Namun, bukan hanya media sosial yang mempengaruhi persepsi remaja tentang citra
tubuh dan kecantikan. Orang tua, sekolah, dan masyarakat juga memainkan peran penting dalam
membantu remaja membangun persepsi yang sehat tentang tubuh dan kecantikan. Orang tua
dapat memberikan dukungan dan pengarahan yang positif, sementara sekolah dapat
menyediakan pendidikan tentang kesehatan mental dan menciptakan lingkungan yang positif dan
mendukung. Masyarakat juga dapat membantu dengan mempromosikan keragaman dalam citra
tubuh dan kecantikan, dan memperkuat nilai-nilai positif seperti harga diri dan kesehatan.

Saran

Orang tua, sekolah, dan masyarakat perlu lebih aktif dalam membantu remaja
membangun persepsi yang sehat tentang tubuh dan kecantikan. Pendidikan tentang kesehatan
mental dan citra tubuh yang positif perlu ditingkatkan, dan kampanye yang mendukung
keragaman citra tubuh dan kecantikan perlu dipromosikan. Selain itu, remaja juga perlu
diajarkan keterampilan coping dan pengelolaan stres yang sehat agar dapat menghadapi tekanan
yang muncul dari lingkungan sekitar dengan lebih baik.
Daftar Pustaka:

Arsyad, S. (2015). Media Sosial Dan Psikologi Remaja. Jurnal Dinamika Psikologi, 8(2), 139-146.

Astuti, N. P. (2019). Persepsi Kecantikan Dalam Perspektif Gender Di Media Sosial. Jurnal Komunikasi
ASPIKOM, 4(4), 612-622.

Effendi, S. (2017). Media Sosial Dan Perkembangan Remaja. Jurnal Psikologi, 16(1), 26-32.

Kusumadewi, A. (2018). Mengukur Kecenderungan Persepsi Remaja Terhadap Citra Tubuh Ideal Dalam
Iklan. Jurnal Penelitian Komunikasi, 21(1), 61-74.

Nurhayati, A., & Herliyani, E. (2017). Persepsi Mahasiswa Tentang Kecantikan Wanita Dalam Iklan Media
Sosial Instagram. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(2), 1-11.

Putri, A. R., & Maulani, E. (2019). Pengaruh Media Sosial Terhadap Persepsi Remaja Tentang Kecantikan
Wanita. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 7(2), 180-192.

Rohmawati, D., & Oktaviani, R. (2018). Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Persepsi Remaja Terhadap
Citra Tubuh. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Konseling, 4(2), 111-121.

Saputri, A. D., & Wardhana, A. (2020). Menggali Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Persepsi
Kecantikan Pada Remaja Putri. Jurnal Komunikasi, 13(2), 155-169.

Anda mungkin juga menyukai