Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Media Sosial Terhadap Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda

Penulis :

1. Anisa Puspita Sari_2202113967


2. Sri Wahyuni Lino_2202113961
3. Tinezia Mir'atul Diva_2202112801
4. Nasor Muzammil_2202113964
5. Robby Firly Herman_2202135211

Abstrak

Generasi muda bangsa Indonesia merupakan penerus bangsa di masa depan yaitu
mahasiswa, yang sangat diharapkan memiliki kualitas yang baik sehingga dapat membawa
kemajuan bagi bangsa pada waktu yang akan mendatang. Namun demikian, seiring
berjalannya waktu terdapat tantangan baru yang harus dihadapi oleh generasi muda bangsa
ini. Penggunaan media sosial bagi generasi muda dapat meningkatkan interaksi antar
penggunanya tanpa terbatas jarak dan waktu. Kemudahan melakukan interaksi memberikan
dampak dengan semakin mudahnya untuk berkomunikasi baik menyampaikan berita/pesan
dan memberikan respons berupa kritik maupun saran. Salah satu dampak negatif yang dapat
terjadi yaitu menyampaikan pesan berupa ajakan untuk menanamkan ujaran kebencian terkait
dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. . Penelitian dilakukan untuk mengkaji tentang
pengaruh media sosial terhadap wawasan kebangsaan pada generasi muda khususnya yang
berumur 16 tahun sampai dengan 25 tahun. Penelitian survei melalui kuisioner online lalu di
analisis menggunakan teknik analisis Statistik deskriptif Berdasarkan hasil olah data
diperoleh bahwa Pengaruh media sosial terhadap wawasan kebangsaan generasi muda
menunjukkan presentasi 94,9%, merupakan presentasi yang tergolong tinggi hal ini berati
sangat besar pengaruhnya.

Abstract

The young generation of the Indonesian nation is the nation's successor in the future,
namely students, who are expected to have good quality so that they can bring progress to the
nation in the future. However, as time goes by, there are new challenges that must be faced
by the young generation of this nation. The use of social media for the younger generation
can increase interaction between users without being limited by distance and time. The ease
of interaction has an impact by making it easier to communicate both conveying
news/messages and responding in the form of criticism or suggestions. One of the negative
impacts that can occur is conveying a message in the form of an invitation to instill hate
speech related to the life of the nation and state. The research was conducted to examine the
influence of social media on nationalism in the younger generation, especially those aged 16
to 25 years. Survey research through online questionnaires was then analyzed using
descriptive statistical analysis techniques. Based on the results of data processing, it was
found that the influence of social media on the national insight of the younger generation
shows a presentation of 94.9%, which is a presentation that is classified as high, this means a
very large influence.

Kata Kunci

1. Media Sosial
2. Wawasan Kebangsaan
3. Generasi Muda

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara heterogen yang punya keberagaman suku, budaya, dan
etnis. Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi mulai bermunculan sebagai dampak dari
globalisasi yang memungkinkan masuknya budaya asing. Kemajuan teknologi dan
komunikasi yang berkembang di Indonesia merupakan salah satu contoh dari perubahan yang
terjadi di Indonesia saat ini. Penggunaan internet yang semakin meluas memberikan banyak
dampak bagi penggunanya, baik dalam segi positif maupun negatif. Internet yang
berkembang saat ini sudah dapat menggantikan media massa mulai dari televisi, radio, dan
majalah. Kehadiran internet saat ini telah banyak tersedia media sosial seperti Instagram,
Facebook, Youtube, dan masih banyak yang lainnya Penggunaan media sosial saat ini telah
didominasi oleh generasi muda yang sudah terbiasa dengan era digitalisasi saat ini.

Media sosial adalah sebuah media on line yang penggunanya dapat berpartisipasi,
berbagi dan menciptakan melalui Blog, jejaring sosial (Facebook, Youtube, Myspace dan
Twitter), wiki, forum dan dunia virtual. Dampak yang sangat positif media sosial yaitu
terjalin ineteraksi secara sosial, politik maupun ekonomi saling memberikan informasi serta
berkomunikasi tanpa tatap muka sehingga tidak terhalang oleh faktor jarak. Penggunaan
media sosial juga dapat memberikan dampak negatif terhadap masyarakat yaitu sebagaimedia
untuk menanamkan ujaran kebencian disertai unggahan kata-kata dan gambar-gambar yang
tidak sepatutnya dengan tujuan menumbuhkan rasa benci khususnya terhadap pejabat
maupun Lembaga negara.

Adanya provokasi pada media sosial merupakan perilaku yang sangat berbahaya
terhadap persatuan dan kesatuan bangsa khususnya kelangsungan hidup bernegara dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menyikapi hal tersebut pemerintah harus mengambil
sikap sehingga pengguna media sosial dapat berperilaku bijak dengan menggunakan media
sosial hanya memberikan dampak positif bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak dapat dilepaskan dengan wawasan
kebangsaan. Disampaikan oleh Prof. Muladi bahwa wawasan kebangsaan adalah bangsa
Indonesia memandang dirinya secara internal dan secara external (lingkungan sekitarnya)
dengan menjadikan kesatuan dan persatuan sebagai prioritas utama dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakata, berbangsa dan bernegaracara

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan menyebutkan bahwa wawasan kebangsaan
adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Susaningtyas [0] menyampaikan bahwa kemampuan generasi muda yang


begitu maju dalam mengikuti teknologi tidak disertai dengan pengetahuan yang mumpuni
terkait wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila. Suwondo [02] menyampaikan bahwa
pengetahuan dan pemahaman wawasan kebangsaan sangat dibutuhkan untuk menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kondisi yang dinamis mengikuti
perubahan seiring dengan proses perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke waktu
menuntut semuanya untuk terus memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang
terkandung di dalam konsepsi wawasan kebangsan.
Berdasarkan paparan di atas maka penulis mengkaji lebih dalam tentang pengaruh
media sosial terhadap wawasan kebangsaan pada generasi muda yang dituangkan dalam
bentuk penelitian dengan judul “ Pengaruh Media Sosial Terhadap Wawasan Kebangsaan
Pada Generasi Muda”. Diharapkan penelitian ini memberikan sumbangsih pemikiran dan
masukan bagi pihak-pihak terkait untuk mempertahankan dan meningkatkan pemahaman
mengenai wawasan kebangsaan khususnya pada generasi muda.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian Survey Online. salah satu cara mengumpulkan
data dalam bentuk kuesioner dimana responden dapat menjawab pertanyaan secara online
melalui internet. Survey online adalah yang paling hemat biaya dan dapat menjangkau jumlah
maksimum orang dibandingkan dengan media lain. Kinerja survei ini jauh lebih luas daripada
metode pengumpulan data lainnya. Dalam situasi di mana ada lebih dari satu pertanyaan
untuk ditanyakan kepada sampel sasaran, peneliti tertentu lebih suka melakukan survei online
daripada survei tatap muka atau telepon tradisionl dan juga survey online memerlukan logika
komputasi dan teknologi percabangan untuk pengumpulan data survei yang lebih akurat
secara eksponensial dibandingkan dengan cara survei tradisional lainnya

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder
sebagai pelengkap. Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber dan bersifat mentah
atau belum diolah sehingga belum mampu memberikan informasi dalam pengambilan
keputusan sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data primer dalam penelitian ini adalah
kuesioner online yang diperoleh peneliti secara langsung ditempat penelitian diperoleh dari
responden saat menyebarkan kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang diambil
dari sumber lain oleh peneliti. Biasanya data-data ini berupa diagram, grafik, atau tabel. Data
sekunder dalam penelitian ini adalah diagram dan presentasi dari hasil perhitungan survei
kuis google form.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif dalam bentuk
angka presentase dan diagram hasil survei atau kuisioner online . Data kuantitatif adalah
jenis data yang dapat diukur (measurable) atau dihitung secara langsung sebagai variabel
angka atau bilangan
Subjek penelitian lebih mengacu pada informan yang menjadi sumber data penelitian
sedangkan objek penelitian mengacu pada permasalahan yang sedang diselidiki dalam
penelitian. Subjek yang sekaligus menjadi objek penelitian ini adalah generasi muda
terkhusus nya mahasiswa. Generasi muda adalah Generasi muda dalam pengertian umum
adalah golongan manusia yang berusia 0 – 35 tahun. Dalam penelitian ini kami membatassi
usia subjek penelitian yaitu usia 16 thahun sampai 25 tahun maksimal.Jumlah sampel dalam
penelitian ini yaitu 72 orang. Hal tersebut mengacu pada pendapat Roscoe yang menyebutkan
salah satu acuan umum dalam penentuan jumlah sampel yaitu lebih dari 30 dan kurang dari
500 adalah tepat untuk penelitian yang umum.

Analisis data adalah proses pengolahan data dengan tujuan untuk menemukan informasi yang
berguna yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk solusi suatu
permasalahan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis Statistik
deskriptif adalah teknik analisis Statistik deskriptif adalah teknik yang di gunakan untuk
menganalisa data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data-data yang sudah
terkumpul sebelumnya tanpa merubah sumber datanya.

Hasil Dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan survey menunnjukkan bahwa 100% dari 67
subjek menggunakan media sosial, penggunaannya pun sangat sering, dari survei di dapat
data bahwa 95,5 % dari 72 sample subjek setiap hari menggunakan media sosial tersebut
beragam mulai dari Tik Tok 23,9% ,Whatsapp 32,8% , Instagram 34,3%. Berikut Ini
Presentasi survei nya

Diagram 1 Diagram 2 Diagram 3


Selanjutnya terdapat data hasil perhitungan survei yang telah di lakukan mengenai
pengelamaman dengan mennawab pertanyaan² mengenai pengaruh Media Sosial terhadap
Wawasan Kebangsaan

Berdasarkan perhitungan dan survei yang telah di lakukan bahwa 72,2% dari 72 sampel
orang pernah mendengar dan membaca isu politik negara melaui media sosial, 25% dari 72
orang sering dan selalu mendengar isu politik negara melalui media sosial. Hal ini berati
sebanyak 97% dari 72 orang sampel yaitu sekitar 70 orang mengetahui isu politik negara
melalui media sosial.
Berdasarkan perhitungan dan survei yang telah di lakukan bahwa 90,3%% dari 72 sampel
orang pernah belajar baik sengaja maupun tidak sengaja tentang sejarah/kebangsaan melaui
media sosial, 8,3% dari 72 orang sering belajar baik sengaja maupun tidak sengaja tentang
sejarah/kebangsaan melaui media sosial. Hal ini berati sebanyak 97% dari 72 orang sampel
yaitu 70 orang mengetahui belajar baik sengaja maupun tidak sengaja tentang
sejarah/kebangsaan melalui media sosial.

Berdasarkan perhitungan dan survei yang telah di lakukan bahwa 77,8% dari 72 sampel
orang setuju bahwa pelanggaran hak cipta seperti yang sering di temukan di media sosial
yaitu pembajakan lagu, film media sosial merupakan melanggar pancasila, 13,9% dari 72
orang setuju bahwa pelanggaran hak cipta seperti yang sering di temukan di media sosial
yaitu pembajakan lagu, film media sosial merupakan melanggar pancasila. Hal ini berati
sebanyak 91,7 % dari 72 orang sampel yaitu 66 orang setuju bahwa pelanggaran hak cipta
seperti yang sering di temukan di media sosial yaitu pembajakan lagu, film media sosial
merupakan melanggar pancasila
Berdasarkan perhitungan dan survei yang telah di lakukan bahwa 92,1% dari 72 sampel
orang setuju bahwa etika berkomikasi dalam media sosial itu perlu karna bisa mencegah
timbulnya pemicu perpecahan persatuan dan kesatuan . Hal ini berati sebanyak 92,1 % dari
72 orang sampel yaitu 67 orang setuju bahwa etika berkomikasi dalam media sosial itu
perlu karna bisa mencegah timbulnya pemicu perpecahan persatuan dan kesatuan.

Berdasarkan perhitungan dan survei yang telah dilakukan bahwa 81,9% dari 72 sample orang
pernah dan sering menemukan Rasis dan Sara di media sosial dan 9,7% dari 72 orang sampel
bahkan menjadi korban dari rasis dan sara. Hal ini berarti sebanyak 96,7% dari 72 sample
pernah menemukan dan bahkan diantara nya menjadi korban Rasis dan Sara di media sosial
mana hal ini termasuk pertentangan dengan sila ke dua pancasila terkait kurang nya wawasan
kebangsaan

Berdasarkan perhitungan dan survey di atas dapat diketahui bahwa presentasi jawaban
pertanyaan survei kuisioner 1 sebesar 97%, presentasi jawaban pertanyaan survei kuisioner 2
sebesar 97%, presentasi jawaban pertanyaan survei kuisioner 3 sebesar 91,7%,presentasi
jawaban pertanyaan survei kuisioner 4 sebesar 92,1%, presentasi jawaban pertanyaan survei
kuisioner 5 sebesar 96,7% .Rata-rata dari persentase tersebut sebesar 94,9% sehingga
dikategorikan sangat tinggi. Berdasarkan hasil ini maka media sosial sangat berpengaruh
terhadap wawasan kebangsaan generasi muda

D. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh media


sosial terhadap wawasan kebangsaan pada generasi muda maka disimpulkan bahwa media
sosial tidak dapat dilepaskan dari generasi muda termasuk ketika mereka menerima atau
menyampaikan sebuah informasi mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara yang sangat
erat dengan wawasan kebangsaan.

Atas kesimpulan tersebut maka penulis menyampaikan saran yaitu :

1. Bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan muatan-muatan informasi yang disajikan


melalui media sosial khususnya yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan (Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sebagai upaya preventif adanya tindakan-
tindakan yang memuat ujaran kebencian dengan tujuan memecah belah kehidupan berbangsa
dan bernegara;

2. Bagi pengguna media sosial harus bijak dalam menggunakan media sosial, misalnya harus
melakukan pengecekan (filter) atas sebuah berita/informasi sehingga ketika menyampaikan
informasi merupakan informasi yang valid khususnya ketika informasi tersebut menyangkut
kehidupan berbangsa dan bernegara

Daftar Pustaka

[01] Ovier, Asni., Wawasan Kebangsaan Generasi Muda Perlu Ditingkatkan,


https://www.beritasatu.com/nasional/462809/wawasankebangsaan-generasi-muda-perlu-
ditingkatkan, November 2017.

[02] Jateng, Pemprov., Pentingnya Wawasan Kebangsaan Bagi Setiap Warga Negara,
https://jatengprov.go.id/beritadaerah/pentingnyawawasan-kebangsaan-bagi-setiap-warga-
negara/, Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai