Anda di halaman 1dari 9

DRAFT ARTIKEL KWN

Kelompok 9
1. Nicholas Bayu Mahendra - 15021118
2. Betiq Laiqa Fatiha - 17021002
3.
4. Naufal Makarim - 19021278
5. Ahmad Aldan Al Wafi - 12020028
6. Ilham Aufa Mursyida - 13119110

Tema: Peran Media Sosial dalam Meningkatkan Partisipasi Pemuda dalam Pemilu

STRUKTUR ARTIKEL

1. ABSTRAK: ( 150 – 200 kata), berisi sedikit latar belakang, tujuan penelitian,
metode, hasil penelitian berupa temuan penting, manfaat hasil penelitian, bagi
ilmu/masyarakat.
2. Kata kunci maksimum 6 kata.
3. PENDAHULUAN berisi: Permasalahan penting secara umum dan khusus yang
ditemui; penelitian apa saja yang berkaitan yang telah dilakukan (dari referensi) dan
apa yang akan dilakukan dalam penelitian sekarang (research gap); solusi yang
ditawarkan, dan pentingnya penelitian ini dilakukan; tujuan penelitian; manfaat bagi
ilmu pengetahuan dan masyarakat.
4. METODE berisi: penjelasan cara, kualitatif, atau kuantitatif, langkah, sitematis dan
rinci tahap demi tahap ditulis dalam sub bab; metode tidak berisi teori, tetapi lebih
menekankan apa yang telah dilakukan peneliti untuk mendapatkan hasil sesuai
dengan tujuan.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN berisi: Hasil temuan untuk menjawab tujuan
penelitian; gambar dan tabel yang harus jelas keterangan dan sumbernya; hasil dan
Kelompok 9

temuan yang penting/terbarukan; menjawab mengapa hasilnya demikian, dianalisis


dan disintesa secara kritis dan mendalam disertai bukti-bukti referensi terkait
(usahakan referensi terkini); manfaat hasil penelitian bagi ilmu dan masyarakat.
6. SIMPULAN berisi: menjawab tujuan penelitian; ditulis dalam satu paragraf, tidak
menggunakan penomoran
7. DAFTAR PUSTAKA berisi: Semua referensi harus dipakai dalam makalah, tidak
boleh ada dalam Daftar Pustaka tanpa dikutip; ditulis secara alfabetis, menggunakan
“APA” style; referensi minimal 80% merujuk referensi primer/jurnal penelitian
terbaru (diusahakan 10 tahun terakhir) dan terkait; usahakan mensitasi salah satu
artikel dari jurnal yang akan dituju yang telah terbit, minimal 1 artikel; gunakan
reference manager, misal Mendeley. Mengenai Mendeley, silakan google.

2
Kelompok 9

ABSTRAK
Makalah ini merupakan hasil dari penelitian penulis terhadap peran media sosial dalam
peningkatan partisipasi para pemuda dalam kegiatan pemilu. Perkembangan media sosial telah
merambah hampir ke seluruh lini kehidupan manusia. Media sosial dengan sangat mudah dan
cepat memengaruhi khalayak ramai, termasuk masyarakat Indonesia.
Dengan bantuan teknologi saat ini, media sosial dengan sangat mudah dan cepat dapat
menyebarluaskan informasi yang dapat memengaruhi banyak orang yang menggunakannya.
Tidak terkecuali pada informasi mengenai politik di Indonesia. Banyak oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab memengaruhi banyak golongan pemuda untuk abai terhadap
keberlangsungan politik di Indonesia. Oleh karena itu, peran pemuda dalam penggunaan media
sosial dapat berdampak besar, termasuk pada ranah politik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif
deskriptif. Data didapatkan dari pemberian google form yang disebar ke warga luas.

Hasil penelitian kami menunjukan bahwa …

Kesimpulan yang dihasilkan penulis adalah …

3
Kelompok 9

4
Kelompok 9

PENDAHULUAN

Gejolak berkebangsaan dan surutnya semangat nasionalisme dalam diri generasi muda
bangsa Indonesia di zaman modern ini memang adanya tak dapat dipungkiri. Berbagai pengaruh
yang kian melanda dan senantiasa menggerus kesadaran pemuda di Indonesia mengenai
perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk ranah dunia politik pun
nampaknya kian terkikis. Hal ini perlu digarisbawahi dan tidak boleh dipandang sebelah mata
bagi seluruh pihak yang mengatur keberjalanan kehidupan bernegara karena hal ini mengambil
peran yang sangat penting terhadap masa depan suatu negara.
Pemuda dan media sosial. Media sosial dan generasi millennial. Dua hal ini seakan-akan
telah melebur menjadi satu layaknya sebuah simbiosis: bisa jadi menguntungkan dan juga
merugikan. Keberadaan media sosial telah mengubah kondisi jiwa dan semangat yang ada dalam
diri pemuda di Indonesia. Salah satu kata kunci dalam peran media sosial dalam diri khalayak
ramai pemuda di Indonesia adalah “memengaruhi”. Dengan bantuan teknologi saat ini, media
sosial dengan sangat mudah dan cepat dapat menyebarluaskan informasi yang dapat
memengaruhi banyak orang yang menggunakannya. Seringkali lebih banyak hal buruk yang
disebarkan dalam media sosial dibanding dengan hal baik. Satu sumber saja yang menyebarkan
hal yang merugikan, dampaknya dapat berpotensi memengaruhi khalayak ramai masyarakat luas
di Indonesia terutama para pemuda generasi millenial. Tak ketinggalan halnya mengenai
semangat berkebangsaan dan peran pemuda dalam dunia politik di Indonesia. Banyak oknum-
oknum bertebaran yang tidak bertanggung jawab memengaruhi banyak golongan pemuda untuk
abai dan acuh tak acuh terhadap keberlangsungan politik di Indonesia. Hasil survei Centre for
Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, sebanyak 85,9% responden generasi
muda mengatakan memilih pada Pemilu 2014. Sedangkan, sebanyak 11,8% tidak memilih dan
2,3% tidak menjawab.Survei ini dilakukan CSIS melalui wawancara tatap muka terhadap 1.192
responden di 34 provinsi Indonesia pada 8-13 Agustus 2022. Populasi responden berusia 17-39
tahun saat survei dilaksanakan. Penarikan sampel dilakukan melalui metode multistage random
sampling dengan margin of error kurang lebih 2,84% pada tingkat kepercayaan 95%.
Berbicara mengenai politik, tak jauh biasanya selalu dikaitkan dengan pemilu. Pemilu
menjadi salah satu cara termudah dan juga terpenting dalam hal partisipasi politik. Partisipasi
politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud

5
Kelompok 9

untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh Pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual
atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadik, secara damai atau dengan
kekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif (Huntington & Nelson, 1994:5).
Selanjutnya Ramlan Surbakti (2010:180) juga memberikan pengertian yang sejalan dengan
pengertian partisipasi politik diatas yakni: partisipasi politik sebagai kegiatan warga negara biasa
dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan ikut serta
menentukan pimpinan pemerintahan. Partisipasi politik tersebut didefinisikan sebagai
keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik yang dilakukan
oleh warga negara biasa. Peran pemuda dalam partisipasi politik ini diharapkan tak hanya dalam
sebatas mengikuti pemilu atau nyoblos saja, lebih jauh daripada itu, pemuda diharapkan memiliki
semangat visioner yang membantu keberlangsungan kegiatan ini, seperti proses pengawasan
pemilu, pemikiran kritis terhadap calon pemimpin, proses perhitungan suara, update berita
terkini mengenai pemilu, dan berbagai hal lainnya yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan
bantuan teknologi atas label yang diberikan kepada mereka yaitu “melek teknologi”.
Namun, tak semua perubahan tersebut merugikan. Dengan cara yang tepat, media sosial
dapat menjadi alat untuk meningkatkan semangat nasionalisme dan penumbuh kesadaran dalam
diri pemuda. Salah satu keuntungan media sosial adalah mudah dan cepatnya penyebaran
informasi. Untuk itu, melalui artikel dan penelitian kali ini, akan dijelaskan bagaimana cara
memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kesadaran pemuda dalam partisipasi politik,
terutama pemilu demi kemajuan bangsa Indonesia. Dari hal itu, akan dirumuskan solusi yang
tepat bagi permasalahan yang ada, dan akan kemudian akan disebarluaskan solusinya melalui
pemublikasian artikel ini. Edukasi politik tentang demokrasi dan pemilu penting untuk diberikan
kepada pemuda dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam pemilu.
Edukasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan melalui media
sosial dan internet. Urgensi kesadaran pemuda dalam partisipasi politik ini tentunya menyangkut
keberjalanan kehidupan bernegara saat ini dan di masa yang akan mendatang. Masa depan
bangsa Indonesia ditentukan saat ini, oleh masyarakat yang ada saat ini yang kita ketahui
didominasi oleh para generasi muda. Oleh karena itu, sangatlah penting permasalahan ini
diselesaikan dan menjadi sebuah kewajiban dan tanggung jawab bersama bahwa kesadaran
pemuda harus terus dijaga dan ditingkatkan. Harapannya, dengan adanya artikel ini, pemuda

6
Kelompok 9

menjadi lebih terbuka dan sadar akan perannya dalam nasib masa depan bangsa Indonesia
melalui peran pentingnya dalam pemilu.

7
Kelompok 9

METODE
Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian
dibutuhkan suatu metode untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Pada penelitian ini
digunakan dua metode pengambilan data, yaitu angket/kuesioner dan studi literatur
A. Angket/Kuesioner
Metode ini digunakan untuk memperoleh data primer, yaitu data pokok yang digunakan
dalam penelitian. Kuisioner berupa form online dengan target responden adalah mahasiswa/i
ITB yang notabenenya memang masuk ke dalam kategori pemuda.
B. Studi Literatur
Metode ini digunakan untuk mencari data-data yang diperlukan untuk membantu proses
analisis. Literatur yang digunakan berupa artikel yang terkait dengan judul penelitian. Data
yang diperoleh dari metode ini berupa data sekunder.

Metode analisis data digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari angket/kuesioner
dan studi litertaur. Pada penelitian ini digunakan metode analisis kuantitatif dan metode analisis
kualitatif deskriptif.
A. Analisis Kuantitatif
B. Analisis Kualitatif Deskriptif

HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

8
Kelompok 9

Anda mungkin juga menyukai