ABSTRACT
The study aims to determine the relations between social media to the chances of winning the
candidate pairs of governors of DKI Jakarta in the first round election 2017 in North Jakarta
Region. As a research frame, author use New Public Sphere theory by Karssen Mossberger.
The method in this research is descriptive quantitative. The research instrument is a
questionnaire which distributed to 400 respondents with a MoE of 5%. Determination of
respondents using Multi-Stage Random Sampling technique. Based on the research, the author
founds are: 85% of people in North Jakarta have social media and 335 respondents agree that
social media can influence the chances of victory of candidate pair of governor of DKI Jakarta in
elections 2017. Based on these findings, it can be concluded that social media can positively
influence on the chance of winning the candidate pair of governor of DKI Jakarta in the 2017
election.
oleh pemerintahan yang anti-kritik, besar dan semakin penting. Hal tersebut
menjadi sebuah hasil besar dari proses dapat dilihat dari usaha penggunaan
reformasi yang berlangsung pada tahun media massa sebagai alat untuk
masyarakat karena publikasi media yang dimanfaatkan juga sebagai alat untuk
politik bukan lagi milik beberapa orang, melalui dua aspek, yaitu komunikasi
politik dan sosialisasi politik. Media adalah Kekuatan atau effect yang bisa
agen penting komunikasi dan sosialisasi ditimbulkan oleh media sosial ini tidak
politik. bisa dianggap remeh. Pada 2011, Mesir
Pesatnya perkembangan media baru sebuah negara yang demikian otoriter,
tidak terlepas dari pesatnya kokoh dan angkuh seperti pemerintahan
perkembangan teknologi dan globalisasi. Hosni Mubarak pun takluk oleh media
Internet yang mendasari media baru sosial dengan tiga tagar yang mampu
menghasilkan beberapa media sosial memobilisasi rakyat mesir yaitu: #jan25,
yang banyak diterima dengan baik oleh #Cairo, #suez.
masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan Kampanye politik merupakan salah
dengan data yang menyatakan bahwa satu bagian dalam komunikasi politik.
pengguna internet di Indonesia per tahun Kampanye politik menurut Fayakhun
2014 yang dirilis oleh Asosiasi Andriadi (2012) adalah kegiatan
Penyelenggara Jasa Internet mencapai komunikasi verbal atau nonverbal secara
88,1 juta orang dan dari jumlah tersebut persuasif yang sifatnya politis. Kampanye
63 juta orang Indonesia memiliki media politik dilakukan oleh seseorang atau
sosial Menurut Gunelius (2011: 10) media kelompok tertentu untuk menjaga opini
sosial adalah penerbitan online dan alat- positif publik agar terpilih pada sebuah
alat komunikasi, situs, dan tujuan dari pemilihan umum. Hal ini pula lah yang
Web yang berakar pada percakapan, sedang dilakukan oleh ketiga pasangan
keterlibatan, dan partisipasi. calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Jumlah pengguna media sosial di Jakarta dalam menghadapi Pilkada
Indonesia yang mencapai 63 juta orang serentak Jilid II yang akan dilakukan pada
tersebut merupakan peringkat keempat di 15 Februari 2017.
dunia setelah USA, India, dan Brazil. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di
Jumlah pengguna yang besar membuat DKI Jakarta merupakan sebuah
media sosial menjadi salah satu sumber barometer politik yang dapat dijadikan
utama informasi saat ini. Penggunaan sebuah acuan bagi partai politik untuk
media sosial yang mudah didapat dan menyongsong pemilihan yang lebih besar,
mudah digunakan menjadikan arus yaitu Pemilihan Presiden. Hal ini
informasi yang berhubungan dengan didasarkan pada beberapa hal, yaitu:
kondisi real time yang terjadi di seluruh Pertama, DKI Jakarta merupakan ibukota
dunia mudah didapatkan. Topik yang negara Indonesia. Kedua, DKI Jakarta
menjadi bahasan di media sosial sangat merupakan pusat pemerintahan dan
beragam. Mulai dari pembahasan pusat bisnis Indonesia. Ketiga, DKI
mengenai idola, keadaan sosial, aksi Jakarta merupakan daerah yang paling
solidaritas, bahkan bahasan mengenai cepat pertukaran informasinya di
politik. Indonesia.
Berdasarkan bahasan di atas dimana Hidayatullah Jakarta pada tahun 2007
saat ini media sosial menjadi salah satu yang berjudul Pengaruh Media Terhadap
sumber informasi yang melekat pada Tingkat Partisipasi Politik (Studi Kasus
mayarakat, maka para aktor politik, Partisipasi Politik Masyarakat Ciputat
khususnya Cagub dan Cawagub DKI pada Pilkada Provinsi Banten tahun
Jakarta 2016 menggunakan media sosial 2006). Penelitian ini berfokus pada
sebagai salah satu media kampanye pengaruh media secara general baik
mereka yang berguna untuk dapat media cetak ataupun media elektronik.
menaikkan peluang Penelitian terdahulu kedua yang juga
kemenangan,elektabilitas, dan popularitas menjadi referensi peneliti guna membantu
mereka dalam menghadapi Pilkada penelitian ini berjudul Pengaruh Iklan
serentak DKI Jakarta tahun 2017. Politik Melaui Media Sosial (Facebook)
Adapun rumusan masalah yang dikaji terhadap Minat Pemilih Kepala Daerah Di
dalam penelitian ini adalah: Apakah Kota Samarinda. Penelitian ini dilakukan
terdapat hubungan antara media sosial oleh mahasiswa Mochamad An Naas
sebagai media kampanye terhadap yang terdapat dalam Jurnal Ilmu
peluang kemenangan pasangan calon Komunikasi 2016 Volume 4 (3)
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Universitas Mulawarman. Hal yang
membedakan penelitian ini dengan
2. TINJAUAN PUSTAKA penelitian yang akan diteliti oleh peneliti
terletak pada variabel bebas dan variabel
2.1 KAJIAN PUSTAKA
terikatnya. Selain itu, lokasi dan waktu
Penelitian ini berfokus hubungan penelitian juga berbeda dengan penelitian
antara media soisal terhadap peluang yang akan diteliti. Penelitian ini
kemenangan dan elektabilitas pasangan merupakan landasan dasar bagi peneliti
Cagub dan Cawagub DKI Jakarta. Untuk untuk dapat menulis proposal skripsi ini.
memperkuat penelitian ini, peneliti Penelitian ketiga yang masih memliki
menggunakan beberapa konsep atau kesamaan tema besar adalah yang
teori yang relevan dengan tema penelitian dilakukan oleh mahasiswa Universitas
ini. Konsep atau teori digunakan sebagai Atma Jaya Yogyakarta yang bernama
pijakan dalam penelitian serta berfungsi Neza Aninda Mirza. Penelitian tersebut
sebagai pisau analisa yang dapat berjudul PERAN FACEBOOK DALAM
membedah sebuah fenomena. KOMUNIKASI POLITIK BAGI PEMILIH
Penelitian dengan media sosial dan PEMULA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran
politik sebelumnya telah dilakukan peneliti Facebook dalam Komunikasi Politik Partai
terdahulu. Pertama, penelitian yang Nasional Demokrat bagi Pemilih Pemula
dilakukan oleh Amirul Hasan, mahasiswa tentang Calon Presiden Yang Diusung
jurusan Pemikiran Politik Islam dalam Pemilihan Umum Presiden 2014).
Universitas Islam Negeri Syarif Perbedaan yang signifikan penelitian
yang menjadi referensi dengan penelitian Datangnya era demokrasi digital
peneliti adalah terletak pada metode yang membuat konsep tentang ruang publik
digunakan, sehingga hasil data yang dimaknai secara baru (redefinisi) yang
disajikan akan berbeda dimana penelitian melahirkan konsep ruang publik baru
yang digunakan referensi menyajikan (new public sphere). Pada era digital,
data dalam bentuk deskriptif sedangkan konsep tentang ruang publik dapat lebih
penelitian peneliti dalam bentuk statistik. beragam dimensinya, lebih luas
Penelitian keempat yang menjadi cakupannya dan bertambah pula
salah satu referensi penulis dalam karaketristiknya. Ruang publik dalam
melakukan penelitian adalah jurnal yang pengertian ini memiliki dimensi yang
ditulis oleh Dosen Ilmu Politik Universitas tidak hanya nyata, namun juga maya.
Airlangga, Siti Aminah. Jurnal tersebut Cakupan ruang publik menjadi tidak
berjudul Politik Media, Demokrasi, dan hanya dalam sebuah ruang fisik, tapi
Media Politik yang menjelaskan tentang juga ruang maya. Karakteristiknya pun
peran media terhadap proses politik di menjadi lebih plural mengikuti
Indoensia pada masa orde baru dan diferensiasi karakteristik dunia maya.
masa reformasi serta peran media
“Digital democracy could be defined
terhadap pelaku politik di masa orde baru
as any electronic exchange in the
dan reformasi. democratic process, both from the
citizens’ perspective and from the one
of the politicians’ and the political
2.2 LANDASAN TEORI system’s. It reflects, in this particular
ambit, the tenden-cy towards
substituting physical participation to
NEW PUBLIC SPHERE THEORY
politically significant events with using
electronic communication means.”
Habermas (1997) menjelaskan
bahwa tiap-tiap individu pada dasarnya Seiring datangnya era demokrasi
merupakan individu yang private digital, partisipasi dalam segala
(independen), namun mereka muncul bentuknya mulai bertransformasi ke
dan bergabung untuk mendiskusikan hal- dalam format digital, baik partisipasi
hal yang menjadi perhatian publik atau dalam bentuk electoral activity, lobbying,
kepentingan bersama. Ruang publik ini organizational activity, contacting,
ditujukan sebagai arena diskusi dan maupun violence.
mediasi antara masyarakat dan negara. Partisipasi berupa kampanye saat ini
Negara dalam hal ini dilakukan banyak dilakukan secara online.
pemerintah membuka lapangan Kampanye dilakukan dengan
informasi mengenai kenegaraan agar menyebarkan pamflet digital di media
bisa diakses warga negara sehingga sosial, website, atau blog dari mereka
aktifitas negara menjadi objek untuk yang memiliki kepentingan.
dikritisi dan akhirnya akan membentuk Partisipasi online yang saat ini
opini publik. populer, merupakan partisipasi lanjutan
dari dinamika bentuk-bentuk partisipasi mengekspresikan pendapat mereka.
era sebelumnya yang pernah ada, Internet dalam hal ini media sosial dapat
seperti penggunaan partisipasi melalui membawa elite politik dan masyarakat
media konvensional seperti radio dan lebih dekat, sehingga lebih mudah dalam
televisi. Kini, teknologi yang berkembang berkomunikasi dan menyampaikan
pesat menjadikan internet sebagai pendapatnya kepada aktor politik atau
sarana efektif dalam berpartisipasi, salah lembaga politik.
satunya partisipasi di bidang politik.
Partisipasi politik merupakan 3. METODOLOGI PENELITIAN
komponen penting dalam suatu negara
Metodologi yang digunakan penulis
demokrasi. Tolak ukur dalam suatu
dalam penelitian ini adalah deskriptif
pemilihan umum yang berjalan di negara
keantitatif. Lokasi dalam penelitian ini
demokrasi biasanya dilihat pada tingkat
adalah Kota Administrasi Jakarta Utara
partisipasi masyarakatnya untuk ikut
dengan jumlah sampel sebanyak 400
menggunakan hak suaranya.
responden yang tersebar di 6 kecamatan
Pendapat lain menyatakan bahwa
di wilayah Jakarta Utara dan telah sesuai
media sosial dengan sifatnya yang
berdasrkan perhitungan Rumus Slovin.
terbuka dan interaktif, merupakan bentuk
Margin of Error dalam penelitian ini
baru dari partisipasi politik. Internet
sebesar 5% dengan tingkat kepercayaan
memiliki potensi untuk meningkatkan
95%. Teknik pengambilan sampel yang
partisipasi politik dalam masyarakat
digunakan penulis dalam penelitian ini
demokratis. Teknologi informasi yang
adalah multi-stage random sampling.
berkembang secara pesat di era digital
Teknik pengumpulan data menggunakan
saat ini, menghasilkan sebuah manfaat
kuesioner penelitian (data primer) dan
sosial yang dapat mendorong terjadinya
studi pustaka (data sekunder).
partisipasi politik apabila konten atau
informasi yang disajikan mengenai
4. PEMBAHASAN
pengetahuan politik yang cenderung
mengandung pesan persuasif atau 4.1 GAMBARAN UMUM JAKARTA
ajakan. UTARA
Partisipasi politik melalui media sosial Wilayah Kotamadya Jakarta Utara
sejatinya berbeda dalam banyak hal 2
mempunyai luas 7.133,51 km , terdiri dari
dibandingkan partisipasi melalui media- 2
luas lautan 6.979,4 km dan luas daratan
media tradisional. Salah satunya adalah 154,11
2
km . Daratan Jakarta Utara
melalui internet, individu dapat terbentang dari Barat ke Timur sepanjang
membangun hubungan yang lebih aktif kurang lebih 35 km, menjorok ke darat
terhadap lembaga-lembaga politik dan antara 4 s/d 10 km, dengan kurang lebih
aktor politik hingga pada akhirnya mereka 110 pulau yang ada di kep. Seribu.
secara lebih terbuka dan bebas untuk
Jakarta Utara merupakan salah satu
kota administratif yang ada di Jakarta dan
terletak di wilayah paling utara. Jakarta Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan
Utara berbatasan langsung dengan Laut bahwa proporsi jenis kelamin pemilih
Jawa/Teluk Jakarta di bagian utara, Kota pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dapat
Administrasi Jakarta Barat, Jakarta diwakilkan oleh jumlah responden yang
Selatan, dan Jakarta Pusat di bagian akan diteliti. Menurut data KPUD DKI
Selatan, Kabupaten Banten di bagian Jakarta, menyatakan bahwa jumlah
barat, dan Provinsi Jawa Barat pemilih tetap yang terdaftar di wilayah
(Kabupaten Bekasi) di bagian Timur. adminsitrasi Jakarta Utara adalah
Jakarta Utara merupakan kota sebanyak 1.091.874 jiwa yang terdiri dari
administrasi yang terdiri dari 6 kecamatan 565.244 merupakan pemilih Laki-laki
dan terbagi menjadi 31 kelurahan. Untuk (50,04%) dan 564.250 adalah pemilih
memudahkan koordinasi pelayanan perempuan (49,96%). Jumlah yang
pemerintah terhadap masyarakat, struktur proporsional tersebut akan diwakili oleh
administrasi kelurahan dibagi menjadi 200 responden laki-laki dan 200
Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga responden perempuan. Ke-400
(RT). Jumlah Rukun Warga di Jakarta responden terpilih tersebut tersebar di 6
Utara pada 2014 tercatat sebanyak 446 kecamatan dan kelurahan yang berbeda
RW yang terbagi ke dalam 5.197 RT. dan telah ditentukan berdasarkan tabel
Sejak tahun 2006, setiap RW dan RT acak.
mendapat bantuan operasional dari APBD
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
4.2.2 Karakteristik Responden
Penduduk Jakarta Utara tahun 2015 berdasarkan Usia
menurut proyeksi penduduk berjumlah
1.747.315 jiwa. Jumlah ini meningkat
sebanyak 17.871 jiwa dibandingkan pada
tahun 2014
4.2 Karakteristik Responden
85%
Gambar 4.1 Responden terdaftar dalam
Daftar Pemilih Tetap