Anda di halaman 1dari 28

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @unida_bogor

SEBAGAI MEDIA INFORMASI MAHASISWA UNIVERSITAS DJUANDA

SKRIPSI

Ddiajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun oleh:

Muchamad Syahrul Ramadhany

G.1710818

PROGRAM STUDI SAINS KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi berkembang sangat pesat pada zaman modern seperti

saat ini,. Teknologi informasi dan dapat memudahkan manusia dalam

menjalankan aktifitas sehari-hari dan . Perkembangan tersebut juga berdampak

pada semakin mudahnya manusia dalam melakukan komunikasi satu sama lain.

Adanya Pperkembangan teknologi informasidibidang komunikasi, dimanfaatkan

oleh berbagai macam instansi dan perusahaan dalam menyebarkan informasi

kepada publik, . Informasi dapat dimuat kedalam media yang banyak diakses oleh

publik, salah satunya media sosial.

Media sosial menjadi sarana masyarakat dalam mengakses informasi, baik

informasi yang penting ataupun hanya sekedar informasi dengan muatan hiburan.

Masyarakat terbiasa menggunakan media sosial sebagai media dalam

membagikan keseharian mereka, mengekspresikan diri atau sebagai sarana

berdiskusi. Media sosial merupakan media yang telah menjadi bagian integral

masyarakat, tanpa kecuali di dalam sebuah masyarakat dalam lingkup suatu

perusahaan, media sosial bisa dikatakan bagian dari media baru (New Media) atau

lebih sering disebut sebagai media konvergensi (Rinawati, 2012:18). Adanya

media sosial yang berperan sebagai media baru, maka dalam penelitian ini teori

yang digunakan sebagai alat ukur atau pendukung adalah teori New Media.

New media digunakan untuk menjelaskan kemunculan media yang bersifat

digital, terkomputerisasi, dan berjaringan sebagai efek dari semakin


berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. New media memungkinkan

para penggunannya untuk mengakses berbagai konten media kapan saja, dimana

saja dengan berbagai elektronik. New media memiliki sifat interaktif dan bebas

(Sahar, 2014: 14) . Ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan,

aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan,

inter aktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan

sifatnya yang ada dimana mana (McQuail, 2011:43).

Salah satu kegunaan dari media sosial yang akan peneliti bahas yaitu

media sosial sebagai media dalam penyebaran informasi, khususnya bagi

mahasiswa. Jika dahulu informasi disampaikan melalui surat atau pengumuman

pada majalah dinding, sekarang hal tersebut sudah mulai ditinggalkan oleh banyak

perguruan tinggi. Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi,

perguruan tinggi harus mengikuti perubahan tersebut dengan sistem yang lebih

modern dan terbaru namu tetap tidak kehilangan nilai manfaat dari media yang

digunakan. Hal tersebut dapat direalisasikan dengan menggunakan media sosial

sebagai sarana dalam membagikan informasi yang dapat diakses oleh siapa saja,

dimana saja dan kapan saja serta kecepatan informasi yang segera dapat diterima

oleh penerima pesan.

Media sosial instagram dirancang untuk memudahkan penggunanya dalam

berbagi keseharian mereka dalam unggahan berupa foto ataupun video.

Banyaknya fitur yang dapat digunakan oleh pengguna menjadi daya tarik

tersendiri. Seperti dikutip dari We Are Social and Hootsuite pada tahun 2021

instagram memiliki pengguna aktif mencapai lebih dari 85 juta pengguna di

Indonesia , bahkadann telah lebih dari satu milyar kali di unduh.


Universitas Djuanda sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di

Kabupaten Bogor dengan lebih dari 4000 mahasiswa aktif di dalamnya,

merupakan salah satu perguruan tinggi yang menggunakan Instagram sebagai

media penyebaran informasi. Dalam menyikapi era modern seperti sekarang,

perguruan tinggi dapat meningkatkan kualitas salah satunya dengan cara

memperbarui media yang digunakan dalam penyebaran informasi. Universitas

Djuanda telah memiliki lebih dari 10 ribu pengikut di Instagram. Selain itu,

unggahannya telah mencapai lebih dari seribu unggahan dengan mayoritas berisi

tentang informasi mengenai kegiatan seputar kampus.

Penyebaran informasi yang dilakukan melalui media sosial Instagram oleh

Universitas Djuanda menarik perhatian peneliti untuk mempelajari lebih jauh,

seberapa efektif komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan enam

indikator, yaitu, keefektifan komunikasi dapat diukur oleh beberapa hal,

diantaranya penerima/pemakai (receiver or user), isi pesan (content), ketepatan

waktu (timing), saluran komunikasi (media), format (format), dan sumber pesan

(source) (Hardjana, 2000:23).

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan yang telah dijabarkan pada latar belakang menjadikan

penulis merumuskan masalah yaitu:

Bagaimana efektivitas komunikasi media sosial instagram @unida_bogor

sebagai media informasi mahasiswa Universitas Djuanda?


1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu:

Mengetahui efektivitas komunikasi media sosial instagram @unida_bogor

sebagai media informasi mahasiswa Universitas Djuanda

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis memiliki beberapa manfaat yaitu:

1.4.1 Bagi Pengembangan Ilmu

Menyumbangkan kontribusi dari berbagai temuan serta data dan hasil

penelitian yang dapat menjadi tambahan informasi dalam konteks efektivitas

komunikasi media sosial instagram sebagai media informasi mahasiswa.

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi

peneliti selanjutnya serta dapat menjadi kebaruan dalam bidang keilmuan

komunikasi dalam menjawab berbagai fenomena yang muncul dengan

mengacu pada data dan berbagai temuan yang didapatkan.

1.4.2 Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi institusi

dengan bertambahnya kajian akademis yang dapat menambah wawasan serta

pengetahuan bagi para pembaca, baik yang ada di dalam maupun luar institusi.

Serta data yang ada dalam penelitian ini dapat dipergunakan dengan

semestinya dikemudian hari dan dapat menjadi tambahan informasi bagi pihak-

pihak terkait.
1.4.2 Bagi Mahasiswa

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi pengembangan ilmu dan memperkaya kajian studi ilmu komunikasi

khususnya mengenai efektivitas komunikasi media sosial instagram sebagai

media informasi mahasiswa, serta menambah wawasan bagi mahasiswa untuk

selalu memberikan kontribusi positif berkaitan dengan keluasan dunia

komunikasi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam melaksanakan penelitian ini diperlukan untuk mencari penelitian

terdahulu sebagai referensi serta memperkaya bahan kajian pada penelitian.

Berikut ini merupakan penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang

dilakukan penulis.

1. Novi Herlina. 2017. Penelitian ini berjudul Efektivitas Komunikasi Akun

Instagram @sumbar_rancak Sebagai Media Informasi Online Pariwisata

Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

tingkat efektivitas komunikasi akun instagram @sumbar_rancak sebagai

media informasi online pariwisata Sumatera Barat. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan format deskriptif. Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa, komunikasi yang dilakukan masuk ke

dalam rentang skala sangat efektif dengan memperoleh nilai sebesar 3,26.

2. Anindhito Anugrahwisesa dan Nofha Rina. 2019. Penelitian ini berjudul

Efektivitas Komunikasi Akun Twitter @humasbdg Terhadap Pemenuhan

Kebutuhan Informasi Masyarakat Kota Bandung. Tujuan dari penelitian

ini yaitu untuk mengetahui seberapa efektif akun Twitter @humasbdg

dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat kota Bandung. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif yang dikaji

secara kuantitatif. Hasil dari penelitian ini memiliki kategori efektif

dengan nilai persentase 75% dan besarnya pengaruh efektivitas akun


Twitter @humasbdg terhadap pemenuhan kebutuhan informasi

mendapatkan nilai 59,4%.

3. Galuh Anjani. 2021. Penelitian ini berjudul Efektivitas Komunikasi

Melalui Media Sosial Instagram @primagraphiaofficial Dalam

Meningkatkan Pengetahuan Followers Tentang Primagraphia. Tujuan dari

penelitian ini untuk mengetahui efektivitas komunikasi yang telah

dilakukan melalui media sosial Instagram @primagraphiaofficial kepada

followers dalam meningkatkan pengetahuan followers tentang

PrimaGraphia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode survey deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah teknik random sampling. Teknis analisis data

menggunakan statistik yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa komunikasi melalui media sosial Instagram

@primagraphiaofficial sangat efektif dalam meningkatkan followers

tentang PrimaGraphia.

4. Elviana Diva Safitri. 2018. Penelitian ini berjudul Efektivitas Media Sosial

Sebagai Sumber Informasi Faktual Bagi Mahasiswa Jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas media

sosial sebagai sumber informasi faktual bagi mahasiswa jurusan ilmu

komunikasi UIN Suska Riau. Adapun media sosial yang dimaksud dalam

penelitian ini sesuai batasan masalah yaitu media sosial facebook dan

instagram. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

deskriptif kuantitatif. Menggunakan rumus slovin, pengambilan sampel


menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa

media sosial facebook dan instagram yang digunakan oleh mahasiswa

jurusan ilmu komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska

Riau sebagai sumber informasi faktual memperoleh hasil persentase

sebesar 76,55 atau sangat efektif.

5. Muhammad Mifta Farid dan Muhammad Ari Revaldo. 2021. Penelitian ini

berjudul Efektivitas Media Sosial Dalam Penyebarluasan Informasi

Pembangunan Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana efektivitas media sosial dalam

penyebarluasan informasi pembangunan Pemerintah Kabupaten

Banyuasin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni

menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik

pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil

yang didapat dari penelitian yang dilakukan yaitu penyebaran dan

penerimaan informasi dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin kepada

masyarakat terjadi secara efektif dan efisien serta pemerintah kabupaten

Banyuasin mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat atas

informasi-informasi yang dibagikan melalui media sosial resmi milik

pemerintah kabupaten Banyuasin.

2.2 Media Online

Proses komunikasi yang dilakukan oleh manusia akan lebih mudah

dilakukan dengan adanya media massa. Teknologi dan komunikasi yang semakin

berkembang menghasilkan berbagai macam kemudahan dalam berkomunikasi,


salah satunya manusia tidak lagi harus berkomunikasi dengan cara bertatap muka

secara langsung. Salah satu media massa yang dapat memudahkan kebutuhan

manusia adalah dengan adanya media online.

Dalam perspektif studi komunikasi massa, media online menjadi objek

kajian teori “media baru” (new media), yaitu istilah yang mengacu pada

permintaan akses pada konten yang berupa isi atau informasi (Romli, 2012:31).

Media online merupakan generasi ketiga setelah media cetak dan elektronik.

Media online merupakan penyederhanaan terhadap bentuk media konvensional

dimana merujuk pada perkembangan teknologi digital yang mengubah teks,

grafik, gambar, dan video menjadi data-data digital berbentuk byte (Romli, 2012:

30-31).

Media online disebut juga dengan digital media yang tersaji secara online

di internet. Media online dibagi menjadi dua pengertian yaitu secara umum dan

secara khusus:

1. Pengertian media online secara umum, yaitu segala jenis atau format

media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video

dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai

sebagai sarana komunikasi secara online maka email, mailing list (milis,

website, blog, whatsapp, bbm, line dan telegram) masuk kedalam kategori

media online.

2. Media online secara khusus yaitu terkait dengan pengertian media dalam

konteks komunikasi massa. Media adalah singkatan dari media

komunikasi massa dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai

karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas (Romli, 2012:34).


2.2.1 Keunggulan dan Kelemahan Media Online

Menurut Suryawati (2011: 46-47) media online mempunyai

beberapa keunggulan yang membuatnya dapat bersaing dengan media

lain yang ada saat ini, meskipun media online merupakan media baru.

Keunggulan tersebut diantaranya:

1. Informasi bersifat up to date.

Media online memiliki proses penyediaan berita yang mudah diakses

dan sederhana, sehingga memudahkan untuk melakukan pembaharuan

suatu berita atau informasi setiap saat.

2. Informasi bersifat real time.

Berita atau informasi dapat disajikan secara live (langsung) saat

peristiwa sedang terjadi dan dimuat saat itu juga.

3. Akses praktis.

Media online dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Akses yang

mudah ditawarkan dengan syarat terdapat jaringan internet dari alat

untuk mengakses informasi (komputer dan handphone/smartphone).

4. Hyperlink System.

Merupakan sistem koneksi antara website dengan website lain, yang

memungkinkan bagi pengakses suatu website untuk mengakses website

lainnya sehingga memperluas akses informasi lain (Suryawati 2011: 46-

47).
Media online juga memiliki beberapa kelemahan layaknya media-

media lainnya, yaitu: (Romli, 2012:34)

1. Ketergantungan terhadap komputer dan internet.

Jika tidak ada komputer atau aliran listrik maka media online tentu

tidak dapat diakses. Keberadaan komputer mungkin sudah dapat

digantikan oleh laptop dan smartphone, namun ketergantungan terhadap

sumber listrik atau baterai tetap dibutuhkan. Tidak adanya koneksi

internet juga merupakan faktor yang membuat media online tidak dapat

diakses.

2. Dapat dimiliki dan dioperasikan oleh “sembarang orang”.

Mereka yang tidak memiliki keterampilan menulis sekalipun, dapat

menikmati dan memiliki media online dengan jalan “copy-paste” dari

informasi situs lain.

3. Adanya kecenderungan mata “mudah lelah”.

Pembaca media online akan merasakan kelelahan pada mata saat

membaca berita atau informasi dari media online jika dilakukan dalam

kurun waktu yang lama serta terus menerus.

4. Akurasi kurang diperhatikan.

Tuntutan akan kecepatan yang diperlukan dalam persaingan media

online menyebabkan akurasi dari berita tidak seakurat media cetak yang

update tidak secepat media online (Romli, 2012:34).

2.3 Media Sosial


Media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi

pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi,

Karena itu media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang

menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial

(Nasrullah, 2016:11). Media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis

internet yang dibangun atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang

memungkinkan penciptaan dan pertukaran “user-generated content”. Media

sosial merupakan situs dimana setiap orang membuat web page pribadi, kemudian

terhubung dengan teman – teman untuk berbagi informasi dan komunikasi

(Kaplan dan Haenlin, 2010:73).

Konsep media pada dasarnya adalah alat untuk menyimpan dan

menyampaikan informasi atau data untuk keperluan tertentu. Dengan demikian,

media sosial adalah media yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan

menggunakan teknik-teknik yang sangat memudahkan untuk diakses dan

mempermudah publikasi kepada pengguna (Kaplan dan Haenlin, 2010:73). Inti

dari media sosial adalah saat setiap orang dapat membuat web page pribadi, yang

terhubung dengan orang lain untuk berkomunikasi atau berbagi informasi. Media

sosial juga dapat didefinisikan sebagai perangkat elektronik yang ada untuk

membantu dalam meningkatkan dan mempercepat kemampuan manusia dalam

berinteraksi, berkomunikasi dan berkolaborasi satu sama lain sebagai kesatuan

masyarakat tanpa batasan ruang dan waktu.

Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah

komunikasi menjadi dialog interaktif. Media sosial mengajak siapa saja yang

tertarik untuk berpartisipasi dengan member kontribusi dan feedback secara


terbuka, memberi komentar, serta berbagi informasi dalam waktu yang cepat dan

tidak terbatas (Nurudin, 2012:53). Beragam media sosial telah mengisi kehidupan

masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Media sosial juga telah menggantikan

peran dari media tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat. Menurut

Kaplan dan Haenlin (2010:73) media sosial memiliki ciri ciri sebagai berikut:

1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa

kepada banyak orang.

2. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibandingkan media

lainnya

3. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui Gatekeeper.

4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

Memahami ciri-ciri dari media sosial dapat memudahkan dalam mengidentifikasi

media sosial tersebut. Karena dengan semakin berkembangnya media sosial, tidak

menutup kemungkinan dapat disalahgunakan oleh berbagai pihak yang tidak

bertanggung jawab.

2.3.1 Jenis-jenis Media Sosial

Media sosial terbagi kedalam beberapa jenis yang memiliki

kegunaannya masing-masing, dan dapat bermanfaat bagi kehidupan

masyarakat. Menurut Evans (2013:51-53) jenis – jenis media sosial

antara lain:

1. Social News Sites, jenis media sosial ini memungkinkan pengguna

untuk mengirimkan berita, informasi, artikel, video dan foto yang

kemudian akan diberikan penilaian (vote, like atau dislike) atas

informasi tersebut.
2. Social Networking, jenis ini merupakan yang paling populer di

Indonesia, dimulai dari era Friendster dilanjutkan oleh Myspace.com

dan sampai sekarang paling digemari adalah Facebook di Indonesia

masih terbanyak dibandingkan jejaring sosial yang lain.

3. Social Sharing, beberapa platform media sosial memfokuskan diri pada

fitur berbagi konten, yang paling popular antara lain Youtube dan

Flickr. Dengan fungsi yang ditonjolkan, pengguna bisa dengan cepat

dikenal di dunia maya selama mereka memiliki konten unik dan

disukai.

4. Blog, jenis media sosial ini memungkinkan seseorang untuk

mengekspresikan dirinya dalam bentuk artikel, ide, pemikiran dan

informasi.

5. Microblogging, Twitter ialah contoh microblogging, keterbatasannya

dalam menuliskan pesan/informasi yang hanya 140 karakter yang

membuatnya disebut sebagai microblogging.

6. Forum menjadi tempat berdiskusi tentang segala hal di dalam dunia

maya, kaskus adalah contoh yang sangat terkenal dalam kategori forum

yang memiliki anggota komunitas terbesar saat ini.

2.4 Instagram

Instagram merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi

informasi dan tergolong salah satu media sosial yang cukup digandrungi oleh

masyarakat saat ini. Hal ini terbukti dengan meningkatnya pengguna instagram
pada setiap tahunnya. Instagram menyampaikan memiliki pengguna aktif bulanan

yang mencapai kisaran 800 juta akun dan angka tersebut lebih banyak

dibandingkan tahun sebelumnya (Yusuf, 2017). Instagram memfokuskan

postingan pada foto dan video dari para penggunanya, merupakan keunikan yang

membuat instagram berbeda dengan media sosial pada umumnya. Instagram

seringkali juga memperbaharui sistemnya yang membuat media sosial menjadi

update dan tidak ketinggalan zaman. Sejak kemunculannya pada tahun 2010

silam, instagram beberapa kali memperbarui fitur yang ada, membuat fiturnya

menjadi lebih lengkap dan lebih menarik. Berikut merupakan fitur-fitur yang ada

di instagram pada saat ini:

1. Follower dan following yaitu Sistem sosial dalam instagram yang

membuat pengguna menjadi pengikut akun pengguna lainnya, demikian

pula dengan. Interaksi antar sesama pengguna Instagram sendiri dapat

terjalin dengan memberikan tanda suka atau mengomentari foto dan video

yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Tautan yang terhubung

dengan akun media sosial lain juga dapat digunakan untuk menemukan

teman-teman di instagram.

2. Mengunggah foto atau video dengan tambahan caption yaitu instagram

dapat digunakan sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto atau

video kepada pengguna lainnya. pengguna hanya dapat berbagi maksimal

sepuluh file foto atau video dalam sekali unggahan. Sementara video

hanya dapat diunggah dengan batas waktu maksimal selama satu menit.

Sebelum mengunggah foto atau video, para pengguna juga dapat

memasukkan judul atau keterangan (caption) yang berhubungan dengan


unggahan tersebut sesuai dengan apa yang dipikirkan para pengguna. Para

pengguna juga dapat memberikan label pada judul foto tersebut, sebagai

tanda untuk mengelompokkan foto tersebut di dalam sebuah kategori.

3. Kamera, unggahan dapat diambil melalui aplikasi instagram secara

langsung tanpa harus menggunakan aplikasi kamera dari smartphone.

Terdapat juga filter serta kemampuan edit foto yang disediakan dalam fitur

kamera yang tersedia di instagram.

4. FIlter merupakan efek-efek yang dapat digunakan dalam mengedit

unggahan berupa foto atau video sebelum diunggah ke khalayak.

Pengguna juga dapat menyunting foto seperti mengatur kecerahan,

kontras, warna, secara bersamaan.

5. Label Foto (Hashtag) merupakan sebuah kode yang memudahkan para

pengguna untuk mencari foto tersebut dengan menggunakan kata kunci.

Pengguna juga dapat membuat kata kunci sendiri yang bertujuan untuk

informasi pengambilan foto, menyampaikan sebuah informasi, atau

sebagai tanda unggahan mengikuti sebuah lomba atau acara tertentu.

6. Geotagging merupakan bagian yang akan muncul saat pengguna

mengaktifkan GPS yang terdapat di smartphone. Instagram akan dengan

mudah mendeteksi lokasi saat dimana pengguna mengambil atau

mengunggah sebuah foto dan video.

7. Membagikan ke jejaring sosial lain merupakan fitur yang memungkinkan

pengguna untuk tidak hanya mengunggah foto atau video di instagram

saja, melainkan dapat juga dibagikan ke media sosial lain yang sudah

terkoneksi dengan akun instagram pengguna.


8. Tanda suka merupakan fitur yang berfungsi sebagai penanda bahwa

pengguna menyukai unggahan yang dibagikan oleh pengguna lain.

9. Instastory merupakan salah satu fitur instagram yang memungkinkan para

penggunanya untuk membagikan foto atau video yang akan terhapus

secara otomatis dalam waktu 24 jam setelahnya. Terdapat juga fitur-fitur

pendukung di dalamnya yang berupa filter dengan berbagai macam jenis

yang dapat digunakan oleh pengguna.

10. Closefriend merupakan fitur yang dapat digunakan pengguna untuk

memilih beberapa teman dekat. Fitur ini juga berguna untuk membatasi

unggahan tertentu yang hanya dapat diakses oleh pengguna dengan label

teman dekat.

11. Siaran langsung merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk

melakukan siaran video secara langsung tanpa batasan waktu, dan dapat

disaksikan oleh para pengikut di instagram.

12. IG TV merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah

video dengan durasi lebih dari satu menit. Namun, video tersebut tidak

tersimpan dalam feed profil pengguna.

Banyaknya fitur yang terdapat di instagram dapat dimanfaatkan sebagai

media komunikasi yang dapat diakses dengan mudah oleh para pengguna lain.

Unggahan baik berupa foto dan video menjadikan instagram sebagai media

informasi yang dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat.

2.4.1 Akun Instagram Universitas Djuanda

Akun instagram yang dikelola oleh Hubungan Masyarakat

(Humas) Universitas Djuanda memiliki akun bernama @unida_bogor.


Akun tersebut digunakan untuk menyajikan informasi yang berkaitan

dengan kegiatan Universitas Djuanda yang dikemas dalam bentuk foto

atau video. Memiliki pengikut sebanyak 10 ribuan pengguna, serta

mengikuti 101 akun. Unggahan yang telah dibuat mencapai 1200-an

yang termuat di feed serta tujuh video yang dimuat dalam IG TV.

2.5 Efektivitas Komunikasi

Komunikasi merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia yang bersifat sosial dan selalu berinteraksi satu sama lain.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat selalu memiliki kaitan dengan

komunikasi, baik komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok maupun

komunikasi massa. Melihat begitu pentingnya komunikasi dalam kehidupan

sehari-hari maka terdapat harapan komunikasi dapat berjalan dengan efektif.

Komunikasi yang efektif akan menghasilkan keselarasan pesan yang disampaikan

oleh komunikator dan dapat diterima dengan tepat oleh komunikan.

Keefektifan komunikasi dapat diukur oleh beberapa hal, diantaranya

penerima/pemakai (receiver or user), isi pesan (content), ketepatan waktu

(timing), saluran komunikasi (media), format (format), dan sumber pesan (source)

(Hardjana, 2000:23). Permasalahan terkait dengan efektivitas dalam komunikasi

adalah menyangkut bagaimana penerima melakukan tindakan sesuai dengan

makna yang diinginkan pengirim pesan (Subiakto dalam Cahyana & Suyanto,

1996:192). Sebuah pesan akan dianggap efektif apabila penerima pesan dapat

memahami makna atau isi pesan sama seperti yang diharapkan oleh pengirim
pesan. Efektivitas dalam komunikasi melihat adanya mutual understanding

(kesamaan pemahaman makna) antara kedua pihak terhadap simbol-simbol yang

ditransmisikan.

2.6 Media Informasi

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu alat bantu untuk

memindahkan pesan dari komunikator kepada komunikan (Nurudin, 2016: 48).

Sedangkan pengertian dari informasi secara umum adalah data yang sudah diolah

menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan

yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang

atau yang akan datang (Sutabri. 2004:18). Maka dapat disimpulkan pengertian

dari media informasi merupakan alat untuk mengumpulkan dan menyusun

kembali sebuah informasi yang tersedia sehingga dapat menjadi bahan yang

nantinya bermanfaat bagi penerima informasi.

Media informasi semakin berkembang dan semakin diperlukan oleh

masyarakat, hal ini berkaitan dengan keperluan masyarakat akan informasi yang

sedang berkembang dan juga dapat saling berinteraksi satu sama lainnya.

Informasi pada saat ini dapat diakses dan berpindah dengan sangat cepat,

dikarenakan dengan adanya media komunikasi baru internet sebagai media

informasi online. Media informasi online adalah termasuk media massa yang baru

atau biasa dikenal dengan nama new media. Media baru dikembangkan saat ini

merupakan produk dari konvergensi media komunikasi yang tadinya berdiri

sendiri (Irianto, 2005:119).


2.7 Teori Media Baru (New Media)

Teori new media merupakan teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy

yang menjelaskan tentang teori new media yang membahas mengenai

perkembangan media. Terdapat dua pandangan dalam teori new media, pertama

yaitu pandangan mengenai interaksi sosial, dimana media dibedakan menurut

kedekatannya dengan interaksi tatap muka. World Wide Web (www) dipandang

oleh Piere Levy sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan

dinamis yang memungkinkan manusia untuk mengembangkan orientasi

pengetahuan yang baru.

Pandangan yang kedua yaitu pandangan mengenai integrasi sosial,

merupakan gambaran media bukan dalam bentuk informasi, interaksi, atau

penyebarannya melainkan dalam bentuk ritual atau bagaimana manusia

menggunakan media sebagai cara menciptakan masyarakat. Media tidak

dipandang sebagai sebuah instrumen informasi atau cara untuk mencapai

ketertarikan diri, tetapi menyajikan manusia dalam beberapa bentuk masyarakat

dan memberi rasa saling memiliki (Putri, 2014:7).

Ruang lingkup komunikasi baik yang digunakan oleh individu, kelompok

maupun negara telah banyak memanfaatkan keberadaan new media sebagai salah

satu sarana untuk melakukan proses komunikasi. New Media menurut Miles, Rice

dan Barr dalam Media: an introduction 3rd Edition (Flew, 2008:2) merupakan

suatu media yang merupakan hasil dari integrasi maupun kombinasi antara

beberapa aspek teknologi yang digabungkan, antara lain teknologi komputer dan

informasi, jaringan komunikasi serta media dan pesan informasi digital. New

Media sendiri diawali dengan perkembangan dari salah satu aspek teknologi yang
digabungkan yang kemudian berkonvergensi (Junika: 2016). Salah satu dari

bentuk konvergensi media tersebut adalah bagian dari aspek teknologi yaitu media

sosial. Keberadaan media sosial sebagai salah satu bentuk dari new media, maka

dalam penelitian ini teori yang digunakan sebagai pendukung penelitian adalah

teori new media.

Secara etimologinya, new media terdiri dari 2 kata yaitu new dan media.

New yang berarti baru dan media berarti perantara. Jadi new media merupakan

sarana perantara yang baru. Baru dalam arti disini dilihat dari segi waktu, manfaat,

dan produksi dan distribusi nya. New media juga dapat disebut sebagai sebuah

istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, computer, atau

jaringan teknologi komunikasi di akhir abad ke-20.

2.8 Kerangka Berpikir

Komunikasi yang dilakukan melalui media sosial dapat menjadi sumber

informasi bagi masyarakat. Komunikasi yang baik akan tersampaikan dengan baik

apabila media yang digunakannya dapat menyampaikan pesan dengan baik pula.

Komunikasi dapat dikatakan baik atau efektif apabila penerima pesan dapat

menerima pesan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pengirim pesan, dengan

kata lain penerima pesan dapat merespon sesuai dengan apa yang diinginkan oleh

pengirim pesan. Supaya komunikasi dapat terjadi, dalam arti terjadi saling

pengertian antara komunikator dan komunikan, harus ada perbendaharaan tanda

yang memiliki dan dimengerti kedua belah pihak. Perbendaharaan tanda bersama

ini akan mempermudah proses komunikasi (Hendrikus, 1991:40).


Media sosial instagram yang digunakan oleh Universitas Djuanda menjadi

sarana untuk menyebarluaskan informasi khususnya pada mahasiswa. Informasi

yang diterima oleh mahasiswa memiliki kemungkinan efektif ataupun tidak

efektif, dengan kata lain mahasiswa dapat mengerti atau tidak maksud dari apa

yang ingin diberitahu oleh pengirim pesan. Hal tersebut berkaitan dengan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektif atau tidaknya suatu

komunikasi.

Penulis akan mencoba menemukan bagaimana efektivitas komunikasi

media sosial instagram @unida_bogor sebagai media informasi mahasiswa

Universitas Djuanda dengan menggunakan 6 indikator efektivitas komunikasi

yang dikemukakan oleh Hardjana (2000:24-25), yaitu:

1. Penerima (Receiver) merupakan objek yang diharapkan untuk menerima

pesan tersebut, yang diukur berdasarkan ketepatan siapa yang akan

menerima pesan tersebut. Penerima pesan dikatakan efektif jika penerima

pesan sesuai dengan penerima yang dituju oleh media tersebut. Langkah

untuk mengukur selanjutnya adalah melihat bagaimana kuantitas penerima

pesan menggunakan media tersebut untuk memenuhi kebutuhan.

2. Isi Pesan (Content) merupakan kesesuaian tujuan komunikasi dengan fakta

dan aktualitas informasi yang diterima oleh audiens. Isi pesan disini

bermaksud paparan informasi-informasi yang diberikan oleh organisasi

kepada audiens.

3. Ketepatan Waktu (Timing) yaitu bahwa pesan yang dimaksudkan kepada

penerima tepat pada waktunya, sesuai dengan kondisi dan situasi yang

diukur
4. Saluran Komunikasi (Media) adalah media yang digunakan untuk

menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan oleh

pengirim pesan dan penerima pesan.

5. Format (Format) yaitu kesesuaian format antara yang dimaksudkan oleh

pengirim dengan penerima yang dilihat dari cara penyajian isi

informasinya. Format dapat dilihat dari bagaimana cara pengirim pesan

membuat bentuk pesan sesuai dengan informasi yang disampaikan

berdasarkan tujuan.

6. Sumber Pesan (Source) adalah kejelasan sumber pesan yang dapat

dipertanggungjawabkan sehingga pesan yang disampaikan akurat.

Selain efektivitas dari komunikasi melalui media sosial instagram, informasi yang

disampaikan juga harus memenuhi beberapa kriteria tertentu. Tata Sutabri

(2012:33) berpendapat bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal,

yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (time lines) dan relevan

(relevance).

1. Akurasi (Accurate) yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan

dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya

2. Tepat Waktu (Time Lines) merupakan Informasi yang datang kepada

penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak

mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam

mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan

terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.


3. Relevan (Relevance) yaitu Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda.

Gambar 1. Kerangka Berpikir Efektivitas Komunikasi Media Sosial

Instagram @unida_bogor Sebagai Media Informasi Mahasiswa Universitas

Djuanda

2.9 Hipotesis

Menurut Siregar (2012) mengatakan hipotesis berasal dari bahasa Yunani

yang mempunyai dasar 2 kata yaitu Hupo yang berarti sementara dan Thesis yang

berarti teori atau pernyataan. Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang

masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Hipotesis merupakan

dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis berdasarkan

isi rumusannya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Hipotesis kerja/ Hipotesis alternatif (Ha), merupakan hipotesis yang

menyatakan pembenaran dari suatu fenomena, atau menyatakan adanya

hubungan antara dua variabel atau lebih

2. Hipotesis nihil/ Hipotesis nol (Ho), merupakan hipotesis yang menyatakan

ketidakbenaran dari suatu fenomena atau menyatakan tidak adanya

hubungan antara dua variabel atau lebih.


Berdasarkan pengertian tersebut maka rumusan hipotesis pada penelitian

tentang efektivitas komunikasi media sosial instagram @unida_bogor sebagai

media informasi mahasiswa Universitas Djuanda sebagai berikut:

1. Ha: Komunikasi media sosial instagram @unida_bogor efektif sebagai

media informasi mahasiswa Universitas Djuanda

2. Ho: Komunikasi media sosial instagram @unida_bogor tidak efektif

sebagai media informasi mahasiswa Universitas Djuanda.

2.10 Operasionalisasi Variabel

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Item

Variabel (X) Penerima (a) Ketepatan orang Ordinal 1


(Receiver)
Efektivitas yang menerima
Komunikasi: pesan 2
(b) Timbal balik yang
Efektivitas dihasilkan dari
komunikasi adalah penerima pesan
suatu ukuran untuk
menentukan tujuan Isi Pesan (Content) (a) Isi pesan bersifat Ordinal 3
yang akan dicapai objektif
dalam sebuah (b) Keakuratan isi
komunikasi dengan pesan 4
beberapa kriteria
untuk menilainya
(Hardjana, Ketepatan Waktu (a) Waktu Ordinal 5

2000:23) penyampaian
(Timing)
pesan sesuai
dengan kondisi
Saluran (a) Saluran Ordinal 6
komunikasi sesuai
Komunikasi
dengan kebutuhan
(Media)
penerima pesan
(b) Saluran 7
komunikasi sesuai
dengan harapan
penerima dan
pengirim pesan

Format (Format) (a) Kejelasan format Ordinal 8


pesan

Sumber Pesan (a) Sumber pesan Ordinal 9


dapat dipercaya
(Source)
(b) Bertanggung 10
jawab terhadap
pesan yang
disampaikan

Variabel (Y) Media Akurasi (Accurate) (a) Bebas dari Ordinal 1


Informasi: kesalahan-
kesalahan 2
(b) Sesuai dengan
informasi adalah fakta
data yang telah
diklasifikasikan
Tepat Waktu (a) Sesuai dengan Ordinal 3
atau diolah atau
kondisi
diinterpretasikan (Time Lines)
untuk digunakan
dalam proses Relevan (a) Mempunyai Ordinal 4
pengambilan (Relevance) manfaat bagi
keputusan. penerima 5
Informasi juga (b) Memenuhi
disebut data yang kebutuhan
diproses atau data informasi
yang memiliki arti penerima pesan
(Tata Sutabri,
2012:22).

Anda mungkin juga menyukai