Anda di halaman 1dari 17

METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF

Pengaruh Kebutuhan Informasi Berita terhadap


Intensitas Penggunaan Media Sosial Twitter

Disusun Oleh :

Sheila Rafa Azzahra


14040118140094

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEORO

2019
I. LATAR BELAKANG

Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang
tidak dapat dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari
informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi berbagai kebutuhan
dan kepentingannya serta memperluas cakrawala pengetahuannya. Salah satu sumber
informasi yang dipakai oleh manusia adalah media massa. Hal tersebut dibuktikan
dengan dijadikannya media sebagai sumber dominan, bukan saja bagi individu untuk
melihat realitas kehidupan tetapi dipakai pula oleh masyarakat dan kelompok secara
kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan
dengan berita dan hiburan.

Media mampu menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, media


dipakai sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dari dunia luar. Banyak sekali
sumber media yang digunakan untuk mendapatkan informasi terkini, seperti media
massa yang terbagi menjadi media cetak (surat kabar, tabloid, majalah), media
elektronik(radio, televisi, film/video), dan media siber (website, portal berita, blog,
media sosial). (https://www.romelteamedia.com/2014/04/media-massa-pengertian-
dan-jenis.html?m=0, diakses 10 Oktober 2019 pukul 09.14 WIB)

Di era digital ini, masyarakat cenderung lebih banyak mencari informasi


menggunakan media berbasis online. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengguna
internet di Indonesia yang diungkapkan oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo) yang saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka
tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial.
(https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+
%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker, diakses 18
Oktober 2019 pukul 07.10 WIB)

Dari data di atas kita bisa menilai bahwa masyarakat tidak bisa melepaskan diri
dari fitur internet yang tersedia di smartphone-nya. Salah satu media online yang
paling banyak digunakan adalah media sosial. Sekarang, hampir semua orang
mempunyai akun media sosial. Salah satu media sosial yang sering digunakan adalah
twitter dengan jumlah pengguna sebanyak 19,5 juta pengguna di Indonesia dari total
500 juta pengguna global berdasarkan data PT Bakrie Telecom. Twitter menjadi salah
satu jejaring sosial paling besar di dunia.
(https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+
%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker, diakses 18
Oktober 2019 pukul 07.24 WIB)

Dengan banyaknya pengguna media sosial ini tentu mengalihkan fungsi media
sosial yang awalnya hanya sebagai platform hiburan menjadi platform dengan banyak
fungsi salah satunya sebagai media pemberitaan online. Dilansir oleh
kompasiana.com, Data dari Reuters Institute menunjukkan bahwa khalayak yang
mengakses berita dari media sosial lebih banyak daripada khalayak yang langsung
membuka situs web media. Media sosial terkadang dijadikan sumber utama untuk
mengakses berita oleh 25% lebih responden di Singapura dan
Malaysia. (https://www.kompasiana.com/mahfudal-
buchori/5c525fd8c112fe4ba6454cc4/media-sosial-tantangan-media-massa-di-era-
digital?page=all, diakses 15 Oktober 2019 pukul 16.42 WIB)

Karakter khalayak di jejaring media turut mempengaruhi produksi konten berita.


Pada dasarnya, masyarakat akan bosan ketika disuguhkan informasi yang panjang dan
bertele-tele. Karena karakter itu, kerap kali konten berita yang dimuat di dalamnya
berisi informasi yang singkat dan padat saja. Sebagai contoh yaitu akun
Twitter Kompas.com yang kini memiliki lebih dari 7 juta pengikut serta akun
Instagram Tribunnews.com dengan lebih dari 800 ribu pengikut.
Kecenderungan memakai internet dapat menyebabkan masyarakat lebih suka
mengakses berita dari media sosialnya. Kecepatan akses menjadi faktor utama yang
mempengaruhi. Berita di media sosial lebih mudah diakses dibandingkan media
massa yang membutuhkan waktu lama dalam pengolahan dan penyajiannya. Selain
itu, berita di media sosial juga disajikan dalam bentuk yang menarik.  

II. RUMUSAN MASALAH

Maraknya individu yang mulai mencoba untuk memenuhi keinginan kognitifnya


mendorong mereka untuk bisa memenuhi kebutuhan informasinya melalui berbagai
macam cara. Pemenuhan kebutuhan informasi ini biasanya dilakukan dengan
mengakses media yang menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan masing-
masing individu. Kebiasaan individu untuk menghilangkan rasa ketidaktahuannya ini
adalah dengan mengakses media massa seperti koran, website berita, radio, televisi,
hingga media sosial.

Apabila dibandingkan dengan media massa yang memang gunanya untuk


menyebarkan informasi umum kepada khalayak, media sosial lebih banyak
dipergunakan untuk kepentingan yang menyangkut pribadi dan bukan untuk konsumsi
masyarakat secara umum. Media sosial banyak menampilkan konten-konten yang
bersifat menghibur. Masyarakat yang menggunakan media sosial pun memang
kebanyakan memiliki tujuan menggunakan media sosial agar mereka mendapatkan
informasi yang tidak terlalu berat. Salah satu media sosial yang digemari oleh
masyarakat Indonesia yang sampai naik daun pada tahun 2018 akibat banyaknya
pengguna adalah twitter. Twitter banyak dipergunakan untuk wadah berinteraksi antar
penggunanya sebagai hiburan.

Tetapi ternyata, media sosial twitter juga menjadi salah satu platform atau wadah
dalam proses penyebaran informasi dalam bentuk pemberitaan. Hal ini menjadi
menjadi menarik karena media sosial twitter tidak hanya untuk hiburan, namun juga
membagikan informasi dalam bentuk pemberitaan ini sehingga penggunanya dapat
memenuhi kebutuhan informasinya terkait berita terkini.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, dapat ditarik suatu


rumusan masalah :
 Apakah terdapat pengaruh antara kebutuhan informasi berita terhadap intensitas
penggunaan media sosial twitter?

III. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui adanya pengaruh antara kebutuhan informasi berita terhadap


intensitas penggunaan media sosial twitter.

IV. MANFAAT PENELITIAN


1.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber referensi penelitian terkait


dengan pengaruh kebutuhan informasi berita dengan intensitas penggunaan media
sosial twitter.

1.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi


mengenai pengaruh kebutuhan informasi berita dengan intensitas penggunaan
media sosial twitter, sehingga dapat menjadi acuan twitter dan Kominfo dalam
membagikan infromasi.

1.3 Manfaat Sosial

Penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran mengenai media


sosial twitter sebagai media dalam pemenuhan kebutuhan informasi yang
berkaitan dengan pemberitaan.

V. KERANGKA TEORI

2.1 State Of The Art

a. Pengaruh Media Sosial Twitter @lowkerpku terhadap Pemenuhan


Kebutuhan Informasi Lowongan Kerja Bagi Followers. Jurnal ini ditulis tahun
2015 oleh Burhanuddin, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi – Konsentrasi
Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Riau.
Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification dan metode kuantitatif.
Jenis penelitian ini adalah eksplanatori dengan teknik random sampling.
Penelitian ini mengambil responden dari followers @lowkerpku yang berjumlah
16.878. Hasilnya terdapat pengaruh positif antara Media Sosial Twitter
@lowkerpku terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Lowongan Kerja Bagi
Followers dengan besarnya pengaruh termasuk dalam kategori sedang sebesar
46,5%. (https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/5862, diakses 5
November 2019 pukul 20.04 WIB)

b. Aktivitas Penggunaan Portal Telkom sebagai Media Komunikasi Internal


Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan PT. Telkom DCS
Regional Semarang. Jurnal ini ditulis oleh Annisa Febiastu Sasongko, Magister
Ilmu Komunikasi, FISIP, UNDIP pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan
teori Uses and Gratification dan metode penelitian survey (kuantitatif) dengan
populasi atau unit analisis yang akan diteliti yaitu seluruh karyawan PT. Telkom
DCS Regional IV Semarang yang berjumlah 78 orang. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah total sampling atau sensus. Hasilnya, ada
hubungan yang positif antara aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai Media
Internal Perusahaan dengan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS
Semarang dengan tingkat korelasi yang kuat.
(http://journals.usm.ac.id/index.php/the-messenger/article/view/511, diakses 5
November 2019 pukul 20.04 WIB)

c. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter terhadap Pemenuhan


Kebutuhan Informasi Tugas Akhir ( Survei terhadap followers @TA_FEB ).
Ditulis oleh Yoga Maulana Putra Program Studi Manajemen Bisnis
Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Telkom, Bandung, Indonesia pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan teori
Uses and Gratification dan metode penelitian kuantitatif melalui pengujian
hipotesis secara simultan berdasarkan regresi linier sederhana. Data primer pada
penelitian ini diambil melalui penyebaran kuesioner kepada 330 responden
followers @TA_FEB. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari literatur
serta dokumen yang relevan dengan judul dan tema. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode
convinience sampling. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media sosial Twitter memiliki pengaruh terhadap pemenuhan
kebutuhan informasi tugas akhir.
(https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/100276/pengaruh-
penggunaan-media-sosial-twitter-terhadap-pemenuhan-kebutuhan-informasi-
tugas-akhir-survei-terhadap-followers-ta_feb-.html, diakses 5 November 2019
pukul 20.04 WIB)

2.2 Paradigma

Paradigma yang dipakai untuk penelitian ini adalah paradigma positivistik.


Dalam penelitian kuantitatif yang dilandasi pada satu asumsi bahwa suatu gejala
itu dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab-akibat),
maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa
variabel saja (Sugiyono, 2015: 42).

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti hubungan antara satu variabel
independen dan satu variable dependen. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah kebutuhan informasi berita dan variabel dependen dalam penelitian ini
adalah intensitas penggunaan media.

2.3 Kebutuhan Informasi Berita

Kebutuhan informasi adalah penggunaan media yang digunakan oleh


khalayak yang didorong oleh motif-motif tertentu untuk memuaskan khalayak.
Kebutuhan informasi dapat dipenuhi melalui media massa atau pun sumber-
sumber lainnya (Rakhmat, 2013: 205). Informasi yang dimaksud disini dapat
berupa informasi mengenai berita.

2.4 Intensitas Penggunaan Media

Penggunaan jenis media (Sari, 1993: 29) meliputi media audio, audio-visual,
print media; kombinasi audio dan media audio-visual, media dan print media,
media audio-visual dan print media, serta media audio, audo-visual dan print
media. Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data audience tentang
berapa kali (hari) seseorang menggunakan media dalam satu minggu (untuk
meneliti program harian).

2.5 Teori Uses and Gratification

Teori Uses and Gratification menurut Katz, Blimer dan Gurevitch (1974)
berfokus pada konsumen media ketimbang pesan media sebagai titik awalnya,
dan menelusuri perilaku komunikasinya dalam artian pengalaman langsungnya
dengan media. Pendekatan ini memandang audiens sebagai pengguna isi media
yang aktif, alih-alih digunakan secara pasif oleh media (LittleJohn, 2018 : 426).

VI. HIPOTESIS

Adanya perngaruh positif antara kebutuhan informasi berita terhadap intensitas


penggunaan media sosial twitter.

VII. DEFINISI KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL

3.1 Definisi Konseptual

 Kebutuhan Informasi Berita

Kebutuhan informasi adalah kecenderungan yang dilakukan oleh


seseorang untuk memenuhi keinginannya atau rasa penasarannya dalam
mendapatkan informasi terkait berita.

 Intensitas Penggunaan Media Sosial Twitter

Intensitas penggunaan media sosial twitter adalah tingkatan atau ukuran


intensnya seseorang menggunakan media sosial twitter yang dilihat dari segi
kuantitas.

3.2 Definisi Operasional

 Kebutuhan Informasi Berita


Indikator yang digunakan untuk mengukurnya adalah :

1. Seberapa banyak informasi terkait berita yang dibutuhkan oleh


masyarakat

 Intensitas Penggunaan Media Sosial Twitter

Indikator yang digunakan untuk mengukurnya adalah :

1. Frekuensi : Total banyaknya pengguna mengakses media sosial


twitter dalam jangka waktu 24 jam/ 1 hari dalam satu minggu.

VIII. METODA PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode


penelitian eksplanatori yang menjelaskan mengenai pengaruh antara variabel
melalui pengujian hipotesis yaitu pengaruh kebutuhan informasi (variabel X)
dengan variabel intensitas penggunaan media sosial twitter (variabel Y).

4.2 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau unit yang akan diteliti. Pada
penelitian ini, populasi yang dipakai adalah masyarakat usia 16-64 tahun,
pengguna media sosial twitter yang berdomisili di Kota Semarang. Dengan
jumlah yang tidak diketahui.

4.3 Teknik Sampel

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan


sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling, dengan proses
sampling insidental. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2015: 84). Sampling insidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan (Sugiyono, 2015: 85).
Jumlah sampel yang akan diambil yaitu sebanyak 150 responden. Sesuai
dengan saran Roscoe dalam buku Research Method For Bussines yang
menurutnya, ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500 (Sugiyono, 2015: 90-91).

IX. Sumber Data Penelitian

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data. Dalam
penelitian ini yang menjadi sumber data adalah masyarakat pengguna media sosial
twitter yang berusia 16-64 tahun yang berdomisili di Semarang dengan cara
memberikan kuesioner kepada responden.

X. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini


adalah dengan membagikan kuesioner kepada responden dan diisi langsung oleh
responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan/pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015: 142)

5.2 Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner berisi pertanyaan dan pilihan jawaban


yang telah disediakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.

XI. Teknik Pengolahan Data

6.1 Editing

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data. Tujuan daripada editing adalah untuk mengurangi kesalahan
atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan
sampai sejauh mungkin.

6.2 Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden ke


dalam kategori-kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi
tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban.

6.3 Tabulasi

Tabulasi adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban-jawaban yang sudah


diberi kode kategori jawaban kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

XII. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan statistik
dengan analisis regresi linier sederhana, yaitu uji hipotesis untuk mengetahui
hubungan kausal (sebab-akibat) antara dua variable yaitu satu dependent dan satu
independent (Nugroho, 2011 : 84) dengan variasi berbentuk rasio dan rasio.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Rakhmat, Jalaluddin. 2013. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Littlejohn. Stephen W. 2018. Teori Komunikasi: Theories of Human Communication.


Jakarta: Salemba Humanika

Nugroho, Yohanes Anton. 2011. It’s Easy.. Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta: PT.
Skripta Media Creative

Sari, Endang S. 1993. Audience Research : Pengantar Studi Penelitian Terhadap


Pembaca, Pendengar dan Pemirsa. Yogyakarta: Andi Offset

JURNAL

Burhanuddin. 2015. Pengaruh Media Sosial Twitter @lowkerpku terhadap


Pemenuhan Kebutuhan Informasi Lowongan Kerja Bagi Followers. Universitas Riau.
(https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/5862)

Sasongko, Annisa Febiastu. 2017. Aktivitas Penggunaan Portal Telkom sebagai


Media Komunikasi Internal Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan
PT. Telkom DCS Regional Semarang. Universitas Diponegoro.
(http://journals.usm.ac.id/index.php/the-messenger/article/view/511)

Putra, Yoga Maulana. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tugas Akhir ( Survei terhadap followers
@TA_FEB ). Universitas Telkom.
(https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/100276/pengaruh-penggunaan-
media-sosial-twitter-terhadap-pemenuhan-kebutuhan-informasi-tugas-akhir-survei-
terhadap-followers-ta_feb-.html)

INTERNET

https://www.romelteamedia.com/2014/04/media-massa-pengertian-dan-jenis.html?
m=0

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+
%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker

https://www.kompasiana.com/mahfudal-buchori/5c525fd8c112fe4ba6454cc4/media-
sosial-tantangan-media-massa-di-era-digital?page=all

LAMPIRAN
(LittleJohn, 2018 : 426)
(Sugiyono, 2015: 42)

(Sugiyono, 2015: 84)

(Sugiyono, 2015: 85)


(Sugiyono, 2015: 90-91)

(Sugiyono, 2015: 142)


(Rakhmat, 2013: 205)
(Nugroho, 2011 : 84)

(Sari, 1993: 29)

Anda mungkin juga menyukai