Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ASPEK SOSIAL DAN SISTEM KEAMANAN SISTEM INFORMASI

JINGGA NOVEBREZA ISLAH 1410522004


M2

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
Aspek sosial apa saja yang berhubungan dengan sistem informasi.
a. Bidang Ekonomi
Perekonomian sekarang bisa dilakukan melalui media sosial, orang-orang
dapat berkerja dan menghasilkan penghasilan dengan menggunakan/ berkerja
melalui media sosial, contohnya toko pedia, lazada dan sebagainya. Selain
mempermudah, dengan adanya perkembangan media sosial, jarak dan waktu
bisa lebih mudah dijangkau.
ICT (Information and Communication Technology) secara tak langsung memiliki
hubungan yang sangat erat dengan ekonomi. Bahkan, tingkat pertumbuhan
ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari perkembangan ICT negara tersebut.
Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebuah
negara, semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan ekonominya. Secara tidak
langsung, perkembangan teknologi membawa perubahan signifikan bagi
kegiatan ekonomi dan bisnis. Dengan jejaring sosial misalnya, memajang
foto/gambar barang, konsumen pun tinggal memesan. Tak hanya untuk pemula
bisnis, pengusaha menengah ke atas pun mulai menggunakan situs online untuk
mengembangkan bisnis mereka. Minim modal, namun mampu meraup
keuntungan besar.
Perusahaan-perusahaan pun mulai tertarik memasang iklan di media
sisoal. Selain lebih murah, pemasangan iklan dan promosi melalui situs online
dianggap lebih efektif karena kini masyarakat Indonesia mulai beranjak mobile.
Pengertian ekonomi pada dasarnya adalah ilmu mempelajari  tentang
bagaimana manusia mencukupi kebutuhan hidupnya, yang mengatur rumah
tangga, berbicara ekonomi dan berbicara rumah tangga (kebutuhan). Media
sosial merupakan sarana yang sangat efektif untuk kegiatan komunikasi,
periklanan, promosi. Banyak masyarakat beralih dan memilih bisnis berbasis
online. Karena, segalanya dapat dilakukan dengan sangat mudah dan gratis. 
Beberapa contoh layanan adalah situs jejaring sosial seperti facebook, twitter,
instragram,  line, BBM, whatsapp, dan youtube.

b. Bidang Politik
Negara Indonesia salah satu negara yang menganut sistem demokrasi.
Demokrasi berhubungan erat dengan politik, politik memiliki pengaruh penting
dalam perkembangan demokrasi. Demokrasi tidak akan berjalan dengan baik
apabila tidak ditunjang oleh terbangunnya politik yang sesuai dengan prinsip
demokrasi.
Aspek sosial sistem informasi bidang politik ialah sistem komputerisasi
yang digunakan dalam pengumpulan, pemrosesan dan penyebaran informasi
untuk mendukung proses dan interaksi sosial dalam perpolitikan. Proses dan
interaksi sosial di bidang politik: bisa berbentuk kerja sama, persaingan yang
merupakan awal dari kesenjangan sosial hingga berujung pada pertikaian, baik
antar politisi maupun antar partai politik.
Dalam hal sistem informasi, kerja sama politik yang melibatkan media
sosial, diantaranya ialah pemberitaan mengenai informasi atau kasus politik
yang sedang terjadi melalui berbagai aplikasi media sosial seperti Facebook,
Twitter, Bbm, Whatsapp dan lainnya. Bidang politik merupakan bidang yang
publisitas sehinga internet merupakam media sosial yang banyak digunakan di
bidang politik ini.
Peran aspek atau media sosial dalam bidang politik :
1.      Media sosial sebagai sarana komunikasi politik: memberikan informasi
kepada masyarakat, pemerintah dan lembaga-lembaga tentang apa yang sedang
terjadi di ranah perpolitikan.
2.      Media sosial sebagai sarana sosialisasi
3.      Media sosial sebagai salah satu sarana kampanye politik: para politikus
dapat berkampanye melalui media sosial
Terkait dengan penjelasan diatas

c. Bidang Pendidikan
Aspek sosial dalam diri manusia mengalami perkembangan dari masa ke
masa yang  membutuhkan waktu yang relative lama. Proses sosial ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada dalam diri manusia maupun di luar
diri manusia. Faktor dalam diri manusia seperti kecerdasan, pengetahuan,
kesehatan, wawasan, jasmani. Sedang faktor dari luar manusia seperti kondisi
keluarga, kebiasaan dalam keluarga, lingkungan sekitar, teman bermain.
Pendidikan pada dasarnya adalah proses atau kegiatan komunikasi yang
mengandung ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan-keterampilan. Guru
merupakan pendidik utama dalam pendidikan seorang anak. Guru harus
memiliki keahlian dalam mendidik, jngan sampai dengan kemajuan media-media
sosial dan informasi sekarang ini membuat pendidik (guru) kalah dengan
seorang anak yang lebih mengetahui media-media pada jaman modern ini.
Aspek sosial informasi sangat berperan penting dalam dunia pendidikan seperti :
1.      Sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi
2.      infrastruktur pendidikan
3.      Sebagai sumber bahan belajar
4.      Sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan
5.      Sebagai sistem pendukung keputusan
Jadi aspek sosial sistem informasi dalam pendidikan adalah sebuah sistem
dimana manusia sudah menggunakan sistem mesin, untuk menyediakan
informasi dari yang proses manual ke komputerisasi yang dapat mengumpulkan,
mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi dalam
menunjang kebutuhan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan, maka
sistem komputer perlu didesain secara integral sehingga mampu mendukung
kegiatan pendidikan secara maksimal.
d. Bidang Kepustakawanan
Pada dasarnya aspek sosial adalah segala aspek yang berhubungan
dengan pola hidup manusia. Pada aspek sosial manusia di pandang sebagai
faktor utama dalam memperhatikan  pola penyebaran manusia dalam
lingkungan aspek sosial membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan
unsur komunitas, kelompok, masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial. Salah
satunya adalah dalam bidang kepustakawanan.
Perkembangan ICT (Information and Communication Technology) sudah
mempengaruhi berbagai bidang kehidupan salah satunya dalam profesi
pustakawan yang berkerja di perpustakaan kerena mempunyai dampak yang
sangat besar terutama dalam hal pelayanan, dimana pustakawan harus mampu
dapat melayani pemustaka seperti permintaan akses informasi agar lebih cepat.
Untuk memenuhi permintaan pemustaka seorang pustakawan harus lah bisa
beradabtasi dengan perkembangan teknologi informasi di ea modern ini.
Seorang putakawan harus mampu menghadapi tantangan di Era ICT adalah
sebagai berikut ini:
1.      Pustakawan sebaiknya adaptif untuk memanfaatkan teknologi informasi
karena tugas seorang pustakawan itu adalah pencari ataupun pemberi informasi
dalam bentuk apapun yang dilakukan secara cepat dan efektifterhadap
pemustaka.
2.      Pustakawan dituntut harus lihai dalam berkomunikasi secara baik.
3.      pustakawan harus banyak menguasai bahasa luar contohnya menguasai
bahasa Inggris,  dan mempunyai kemampuan dalam bidang komputer.
4.      Pustakawan tidak lagi berkerja sendiri. mereka harus membentuk team
kerja untuk berkerja sama dalam mengelola informasi.
Kebutuhan ICT  sangat berhubungan dengan peran perpustakaan sebagai
kekuatan dan pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan yang
berkembagan, seiring dengan kegiatan menulis, mencetak, mendidik, serta
pemenuhuan kebutuhan informasi .
Jadi perpustakaan dan ICT sangat erat kaitannya kerena dengan
berbasisinya ICT disebuah perpustakaan akan menunjang perpustakaan itu
kearah yang lebih berkembang dan memudahkan dalam hal pemberian
informasi serta ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh pengguna
perpustakaan. Semakin kedepan kebutuhan informasi mereka berbeda-beda.

e. Bidang Etika dan Privasi


Aspek sosial atau media sosial dan informasi adalah salah satu sarana
yang dapat memudahkan dalam pencarian informasi serta memudahkan pula
dalam berkomunikasi. Akan tetapi dalam penggunaannya tetap harus
memperhatikan beberapa etika, karena menggunakan media sosial pada
dasarnya adalah kita berhubungan dengan orang lain, dan pada saat kita
melakukan komunikasi kita harus mempaerhatikan etika atau perilaku. Masalah
etika juga mendapat perhatian dalam perkembangan pemakaian sistem
informasi seperti privasi.
Privasi dalam memakai media sosial, privasi menyangkut hak individu
untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan orang lain yang tidk
diberi izin untuk mengaksesnya. Penggunaan teknologi informasi
berkecenderungan membuat pelanggaran terhadap privasi jauh lebih mudah
terjadi.
Ada beberapa macam  hak  privasi, diantaranya :
a. Hak untuk bebas dari akses yang tidak diinginkan, misalnya akses fisik, akses
melalui SMS.
b. Hak untuk tidak membolehkan informasi pribadi digunakan dengan cara yang
tidak diinginkan, misalnya penjualan informasi dan pembocoran informasi.
c. Hak untuk tidak membolehkan informasi pribadi dikumpulkan oleh pihak lain
tanpa sepengetahuan atau seizin seseorang, misalnya melalui penggunaan CCTV.
d. Hak untuk memiliki informasi pribadi yang dinyatakan secara akurat dan
benar
e. Hak untuk mendapatkan imbalan atas nilai informasi itu sendiri.

f. Bidang Media Baru, Peluang Baru dan Tantangan Baru


Media baru adalah kekuatan teknologi komunikasi yang mendukung
penyebaran berita, dengan kecepatan tinggi, kemudahan akses dan lebih adaptif
terhadap pengguna. Tidak mengherankan jika dinamika informasi, diwarnai oleh
aplikasi teknologi komunikasi, dari tingkat sederhana yang tersebar ke seluruh
lapisan masyarakat, maupun yang memiliki tingkat pemrosesan, penyimpanan
dan aplikasi lain yang menunjukkan kecanggihan teknologi komunikasi
informasi.
Keberadaan media baru, dengan segala macam media sosialnya, seperti
website, facebook, twitter, game online dan media online lainnya, hanya untuk
sebagai pelengkap gaya hidup, yang tidak dipakai untuk
meningkatkankecerdasan seseorang. Karena itu, wajar saja jika media baru yang
bergantung kepada teknologi komunikasi.
Menciptakan Peluang – Peluang Baru Dimedia Sosial
Peluang baru yang diciptakan media sosial salah satunya bagi masyarakat
yaitu untuk memperbaiki berbagai aspek dalam kehidupannya, bukan hanya
secara sosial namun juga tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Beranjaknya cyberspace ke level lebih lanjut kepada hubungan antar individu
dalam masyarakat modern.

Aspek etika yang ada dalam perusahaan yang berhubungan dengan


sistem informasi.

1. Etika untuk pembuat teknologi informasi 


Pembuat adalah orang yang menciptakan teknologi informasi, biasanya
adalah lembaga besar dengan para ahli-ahli teknologi di beberapa bidang namun
tidak menutup kemungkinan dilakukan secara individu, dalam membuat
teknologi informasi tentu harus memperhatikan etika IT yaitu tidak menjiplak
atau mengambil ide/ info dari orang lain secara ilegal, salah satu contohnya
adalah kasus dimana apple mengugat samsung dikarenakan bentuk produk yang
dimuliki samsung memiliki bentuk yang menyerupai produk apple, dan setelah
dilakukan persidangan akhirnya dimenangkan oleh pihak dari apple. 

2. Etika untuk pengelola teknologi informasi 


Pengelola adalah orang yang mengelola teknologi informasi, misalnya
adalah provider telekomunikasi, etika bagi pengelola adalah merahasiakan data
pribadi yang dimiliki oleh client mereka, selain itu juga tidak melakukan
pelanggaran perundang-undangan ITE

3. Etika untuk pengguna teknologi informasi 


Pengguna adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk
membantu menyelesaikan masalah dan mempermudah pekerjaan mereka, etika
bagi pengguna adalah tidak melakukan atau menggunakan apliksi bajakan yang
dapat merugikan pembuat, menghormati hak cipta yang milik orang lain, tidak
merusak teknologi informasi , contohnya adalah bila mengutip tulisan dari blog
atau halaman lain yang dimasukan kedalam blog pribadi,maka diharuskan untuk
menulis atau mencantumkan backlink sebagai bentuk pertangungjawaban atas
kutipan yang telah dilakukan.
Kita menyadari perlunya manajemen puncak menetapkan budaya etika
menyeluruh di perusahaan. Budaya ini menyediakan kerangka kerja etika,
seperti halnya kode etika dari berbagai asosiasi profesional di bidang sistem
informasi. Etika mempengaruhi bagaimana para spesialis informasi
melaksanakan tugas mereka Dengan demikian tanggung jawab CIO untuk
mencapai etika pada sistem yang dibuat dan pada orang-orang yang
membuatnya. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut CIO dapat mengikuti
strategi yang terencana dengan baik.
Masih menurut Hary Gunarto, Ph.D. meskipun permasalahan etika dan
hukum TI dan internet sangat pelik, namun beberapa tindakan yang dianggap
tidak etis menurut perjanjian internasional telah berhasil dirumuskan, seperti:
Akses ke tempat yang tidak menjadi haknya
o Merusak fasilitas komputer dan jaringan.
o Menghabiskan secara sia-sia sumber daya yang berkaitan dengan orang
lain, komputer, ruang harddisk, bandwith, komunikasi, dll.
o Menghilangkan atau merusak integritas &kerjasama antarsistem
komputer.
o Menggangu kerahasian individu atau organisasi.
Hubungan etika dengan pemanfaatan sistem informasi sangatlah banyak
berkaitan, baik itu dari segi positif maupun negatif. Hubungannya juga
memberikan andil yang baik bagi dunia sistem informasi khususnya TI dengan
aturan-aturan yang telah dibuat semoga bisa menjadi catatan agar etika di
sistem informasi tidak memberikan dampak buruk kepada pengguna atau
penyedia informasi. Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan
gambaran perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus
berdasarkan norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya
hubungan keduanya dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem
informasi dengan cara yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk
kemudian hari dapat dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi
berikutnya.

Contoh Etika Teknologi Sistem Informasi dalam Kehidupan Sehari-hari


Tidak mengunggah gambar-gambar atau hal-hal yang berhubungan
dengan porno. Menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam memposting
setiap content dalam internet. menghargai hak cipta karya tulis orang lain,
menuliskan sumber berita yang didapatkan dalam sebuah penulisan anda
termasuk dalam menghargai hasil karya tulis seseorang.

Sistem keamanan pada sistem informasi di perusahaan.

Keamanan Sistem bertujuan pada perlindungan terhadap semua sumber daya


informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.

Tujuan-tujuan Keamanan : dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :

a. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari


orang-orang yang tidak berhak.

b. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi


mereka yang berwenang untuk menggunakannya.

c. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari


sistem fisik yang diwakilinya.

Beberapa tindakan Pengendalian Sistem Informasi Keamanan Perusahaan (SIKP) dapat


dilakukan dengan :

1. Melakukan pendekatan holistik untuk keamanan

Keamanan perusahaan yang sukses memerlukan perencanaan yang baik dan


strategi keamanan dengan pendekatan holistik yang mempertimbangkan segala sesuatu
dalam organisasi, mulai dari proses bisnis dengan orang-orang secara berkelanjutan.
Solusi teknis sebagai reaksi atas pelanggaran keamanan dapat ditekan bila elemen
dalam struktur organisasi telah merencanakan pengendalian eksternal dengan
menerapkan prosedur tetap.

2. Mengembangkan program/Kebijakan Keamanan Perusahaan keamanan

Perusahaan perlu mengembangkan program keamanan yang menguraikan tugas


pokok, fungsi, kebijakan, prosedur, standar dan pedoman untuk keamanan perusahaan.
Peran: Pemberian tanggung jawab atas informasi data perusahaan kepada petugas yang
membidangi, misalnya Kepala Jaringan Keamanan Jaringan Internet mempunyai
tanggung jawab untuk memastikan prosedur tetap keamanan yang baik bagi
perusahaan.

Kebijakan: Ini merupakan kebijakan secara umum yang menetapkan persyaratan


wajib untuk memastikan tingkat keamanan minimum. Contoh : Penggunaan
Kebijaksanaan atas e-mail yang diterima, kebijakan penggunaan internet, kebijakan
menggunakan perangkat Mobile dan lainnya.

Standar: ini tindak lanjut atas kebijakan, meletakkan langkah-langkah tertentu


atau proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan tertentu. Misalnya
persyaratan bahwa semua komunikasi email sudah dienkripsi.

3. Manajemen Risiko - Secara terus menerus

Manajemen risiko adalah proses identifikasi risiko, penilaian risiko, dan


mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima.
Hal ini melibatkan identifikasi aset dalam perusahaan yang Anda butuhkan untuk
mengamankannya, hal ini dapat mencakup sumber daya manusia, teknologi, rahasia
dagang, paten, hak cipta dan lain-lain.

Selanjutnya mengidentifikasi semua risiko yang mungkin yang dapat


mempengaruhi kondisi perusahaan, kerahasiaan dan integritas dari aset-aset ini.
Manajemen kemudian dapat memutuskan apa yang harus dilakukan dengan risiko yang
teridentifikasi; risiko dapat dikurangi atau dipindahkan ke pihak ketiga seperti
perusahaan asuransi. Resiko selalu ada setiap saat sehingga penerapan manajemen
resiko harus dilakukan secara terus menerus.

4. Standar Praktek Industri terbaik

Selain kebutuhan untuk mengelola TI, kebutuhan perusahaan lainnya adalah


membangun dan menerapkan standar praktik terbaik dan proses untuk
mengoptimalkan layanan TI serta memberikan kepercayaan keprofesionalan. Sejumlah
standar yang diakui secara internasional dapat diajukan untuk menggambarkan proses
infrastruktur pengelolaan teknologi keamanan perusahaan.
Contoh termasuk:

COBIT - Control Objective for Information and related Technology

ITIL - Information Technology Infrastructure Library

ISO/IEC 27001

5. Memperhatikan keamanan lingkungan

Keamanan lingkungan sekitar perusahaan sangat penting untuk diperhatikan


dalam perlindungan aset informasi dan Infrastruktur Sistem Informasi Keamanan
Perusahaan. Memperhatikan Keamanan lingkungan dan meminimalisir dampak
lingkungan perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penjaga
pengawas keamanan atau tersedia alat deteksi keamanan misalnya, alarm, CCTV.
Tindakan lainnya seperti pembuatan pagar, pencahayaan yang terang, Biometrics
kontrol dan lain-lain. Lingkungan dan desain, suhu ruang server, kelembaban, AC, listrik
statis, pencegah kebakaran dan deteksi kebakaran, genset dan cadangan listrik
(baterai), semuanya juga membantu dalam Sistem Informasi Keamanan Perusahaan.

6. Penyaringan dan Inpeksi untuk solusi Penyebaran konten perusahaan

Sebagai konten, (email, traffik internet dan lain-lain) bergerak masuk dan keluar
dari perusahaan, ada kebutuhan untuk hal itu yang harus dikelola dengan baik untuk
menghindari gangguan keamanan apapun dan serangan. Pengendalian dapat
mencakup:

1. Web filter untuk menegakkan kebijakan organiasasi penggunaan Internet


melalui penyaringan konten, memblokir aplikasi, dan perlindungan terbaik pada
spyware.
2. Spam filter / Firewall untuk melindungi server email Anda dari serangan spam,
virus, spoofing, phishing dan spyware.
3. Solusi Manajemen Ancaman Terpusat : Beberapa perusahaan memilih untuk
menyebarkan solusi Manajemen Ancaman Terpusat yang menawarkan
fungsionalitas industri terkemuka dalam satu paket termasuk Intrusion
Prevention System; Antivirus dengan antispam, Web Filtering, AntiSpam,
Firewall, SSL - VPN, Traffic Shaping dan banyak lagi.

7. Manajeman Jaringan Perusahaan

Seperti yang kita ketahui bahwa ada peningkatan terhadap gangguan keamanan
yang berasal dari dalam perusahaan; oleh karena itu sangatlah penting untuk
melakukan manajemen pada bagian-bagian dalam jaringan perusahaan dengan baik.
Manajemen Jaringan di dalam perusahaan dapat dilakukan dengan :

 Mengambil inventarisasi dari semua software resmi dan tidak sah dan perangkat
lain pada jaringan.
 Pemeliharaan, Pemantauan, dan Analisis Audit Log
 Penilaian Kerentanan kontinyu, manajemen patch dan Remediasi
 Pembatasan dan Pengendalian Terminal Jaringan, Protokol, dan Service.

8. Memiliki Manajemen Identitas dan Sistem Hak

Manajemen identitas sangat vital dan penting untuk menghindari pelanggaran


hak identitas pengguna dan rights issue yang berlebihan. Membuat prosedur tetap,
pedoman dan sistem untuk manajemen identitas, yang melibatkan pendaftaran
pengguna, perubahan hak pengguna, penghapusan hak-hak, reset user password yang
hilang. Hal ini juga berlaku pada Penggunaan Akses Administrasi Khusus. Apakah ada
akses tertentu di perusahaan berdasarkan prioritas atas kebutuhan administrasi?
Misalnya haruskah setiap orang dalam perusahaan memiliki akses ke database
penggajian, laporan keuangan?!

9. Perhatian pada Data Loss Prevention (DLP).

Pencegahan kehilangan data memberikan pertimbanan atas keamanan data, baik


dalam tetap maupun tidak tetap. Dengan banyaknya perangkat portabel dan memori
stick yang memiliki banyak ruang penyimpanan seperti flash disk, HD eksternal, sangat
mudah bagi seseorang untuk mencopy banyak data perusahaan pada media removable
hanya dalam hitungan detik. Banyak cerita seorang karyawan menjual database penting
perusahaan pada perusahaan pesaing.

Data Loss Prevention atau Pencegahan hilangnya data meliputi alat-alat yang
mencegah kebocoran data yang disengaja, termasuk perangkat dan port control,
enkripsi (baik hard drive dan removable enkripsi-media). Juga bagaimana perusahaan
Anda menangani hard disk yang memiliki informasi sensitif dan perlu untuk
dimusnahkan?

Bagaimana dengan dokumen kertas? Saya yakin, orang bisa mendapatkan


banyak informasi dengan menggunakan tempat sampah di tempat sampah perusahaan
mencari informasi penting perusahaan. Tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak
menghancurkan dokumen kertas penting, mengingat alat penghancur kertas, CD, plastik
banyak tersedia di pasaran.
10. Menggunakan bantuan pihak lain

Mengamankan aset informasi menjadi lebih penting setiap hari, sayangnya


banyak perusahaan tidak menganggap hal itu penting bila belum ada kejadian terhadap
gangguan keamanan perusahaan.

Anda dapat membayangkan biaya langsung bila tidak proaktif pada keamanan
informasi tersebut, yang dapat mencakup, biaya untuk memulihkan data yang hilang
atau data telah diubah oleh pelaku, biaya untuk memberitahu pelanggan bila gangguan
keamanan, denda untuk biaya pelanggaran kesepakatan. Dampak lainnya adalah
kehilangan pelanggan, kehilangan produktivitas, waktu yang dihabiskan menyelidiki /
penyelesaian pelanggaran dan pemalsuan, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu sangatlah penting untuk mencari bantuan pihak lain dari sebuah
perusahaan konsultan eksternal atau jika perlu, untuk membantu dalam bidang seperti:

 Melakukan audit, Pengujian TI, Penetrasi alias "hacking" pada jaringan


infrastruktur perusahaan.
 Membantu pelatihan kesadaran keamanan informasi untuk staf Anda dan lain-
lain.

Sangat penting untuk dicatat bahwa mengamankan aset informasi dalam suatu
perusahaan bukan satu kali saja, tetapi adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan
upaya berkesinambungan dan dukungan dari manajemen puncak, hal ini karena
ancaman terhadap sistem informasi terus berkembang dan berubah setiap hari.
Jika anda membutuhkan keamanan sistem infrastruktur jaringan informasi pada
perusahaan atau bisnis anda untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dan
membuat lebih banyak pelanggan anda, silahkan klik disini!!

Anda mungkin juga menyukai