Anda di halaman 1dari 11

Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019, 71-81 DOI: 10.9744/scriptura.9.2.

71-81
ISSN 1978-385X (Print) / ISSN 2655-4968 (Online)

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA


UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

Vita Monica1*, Regina Bella Rosari2


1,2
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236, INDONESIA
* Penulis korespondensi; E-mail: vita.monica@petra.ac.id

ABSTRAK

Di tengah kemajuan zaman dan pertumbuhan teknologi, fungsi media massa mulai dilakukan media sosial. Hal ini
dipengaruhi oleh berkembang pesatnya beragam jenis media sosial serta fitur-fiturnya. Sebagian besar pengguna media
sosial adalah generasi milenial. Salah satu anggota generasi milenial dan pengguna aktif media sosial adalah mahasiswa,
termasuk mahasiswa Universitas Kristen Petra. Penelitian dengan metode survei ini bertujuan mengetahui penggunaan
media sosial Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan LinkedIn oleh 225 mahasiswa Universitas Kristen Petra. Melalui
hasil riset tersebut, diketahui mayoritas mahasiswa menggunakan media sosial Instagram. Instagram digunakan untuk
mendapatkan informasi, mencari hiburan, menambah networking, serta menambah ilmu.

Kata kunci: Media sosial; mahasiswa; survei

ABSTRACT

In the midst of the times and technological growth, the function of mass media began to be carried out by social media. This
is influenced by the rapid development of various types of social media and its features. Most social media users are
millennials. One of the millennial generation members and active users of social media are students, including Petra
Christian University students. This study is using survey method, aims to determine using of Facebook, Twitter, Instagram,
YouTube, and LinkedIn by 225 Petra Christian University students. From this study is known, the majority of students use
Instagram. They used Instagram to get information, find entertainment, add networking, and increase knowledge.

Keywords: Social media; student, survey

1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangannya, internet telah


dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Pengguna
Ilmu Komunikasi telah mengalami perubahan yang internet pun semakin bertambah setiap tahunnya.
cukup signifikan, salah satu penyebabnya adalah Kemudahan penggunaan internet membuat semakin
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. banyak orang menggunakannya untuk kebutuhan
Penggunaan media massa sebagai sumber informasi sehari-hari. Dengan menggunakan internet berbagai
telah bergeser ke media sosial. Bahkan jika dikaitkan hal dapat dilakukan, muncullah istilah “Dunia dalam
dengan bidang Public Relations, promosi dan iklan genggaman”. Media sosial adalah salah satu bentuk
lebih banyak memanfaatkan media sosial disbanding- dari media yang memanfaatkan internet dan banyak
kan dengan media tradisional. Lebih dari itu, pola digunakan oleh masyarakat.
interaksi sosial pun ikut berubah.
Internet dan media sosial menyebabkan terjadinya
pergeseran fungsi media massa. Di tahun 2007,
Internet merupakan produk teknologi yang banyak
Nurudin memaparkan sepuluh fungsi utama media
dimanfaatkan masyarakat. Sebagai produk teknologi,
massa, yaitu informasi, hiburan, persuasi, transmisi
maka internet dapat memunculkan jenis interaksi budaya, mendorong kohesi sosial, pengawasan, kore-
sosial baru yang berbeda dengan interaksi sosial lasi, pewarisan sosial, melawan kekuasaan dan
sebelumnya. Jika pada masa lalu masyarakat ber- kekuatan represif, serta menggugat hubungan tri-
interaksi secara face to face communication, maka kotomi. Apabila disederhanakan, fungsi media massa
dewasa ini masyarakat berinteraksi di dunia maya secara umum adalah informasi, pendidikan, dan
atau melalui sosial online (Alyusi, 2016, p.1). hiburan (p.63-93).

71
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019: 71-81

Pencarian informasi telah bergeser dari media massa kesibukan setiap harinya, golongan usia ini masih
menjadi media sosial, salah satunya menggunakan memiliki waktu menggunakan media sosial untuk
aplikasi Twitter. Meskipun memiliki banyak ke- berbagai kegiatan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
lemahan, media sosial tetap digunakan masyarakat penelitian berikut. Di level dunia, masyarakat Indo-
untuk memperoleh informasi yang terbaru. Masya- nesia menempati peringkat ketiga yang paling sering
rakat juga menggunakan media sosial untuk mem- menggunakan media sosial, dengan durasi 3 jam 22
pelajari sesuatu, bahkan banyak komunitas yang menit. (Orang Indonesia peringkat 3 dunia yang
memanfaatkan media sosial untuk berbagi ilmu. paling sering bermedsos, May 2, 2015).
Aplikasi yang bisa digunakan untuk belajar adalah
YouTube dan Facebook. YouTube juga menjadi Salah satu kelompok yang berada pada rentang usia
pilihan dalam mencari hiburan dan salah satu 18-34 tahun adalah generasi milenial, yang. berprofesi
kelebihannya adalah masyarakat dapat menentukan sebagai siswa, mahasiswa, pekerja, bahkan orang tua
sendiri jenis hiburan apa yang ingin dinikmati. Hal ini tunggal. Generasi milenial tidak bisa lepas dari pe-
sesuai hasil penelitian yang menunjukkan platform rangkat mobile untuk pencarian informasi, pembelian
media sosial yang paling sering digunakan oleh online, dan berinteraksi dengan brand atau produk.
masyarakat. Platform media sosial yang sering Dalam hidup sehari-harinya, generasi milenial meng-
digunakan masyarakat Indonesia adalah YouTube utamakan identitas dan pengalaman sosial, tertarik
(88%), Facebook (81%), Instagram (80%), Twitter dan akan menyebarkan konten yang autentik. Dilihat
(52%), dan LinkedIn (33%). Angka tersebut merupa- dari cara menerima upaya pemasaran, generasi
kan persentase dari keseluruhan pengguna internet di milenial tidak tertarik dengan cara hard selling dan
Indonesia (Indonesia digital 2019: Media sosial, n.d.). yang berorientasi pada perusahaan (Taher, October
20, 2017).
Pada tahun 2014, hanya terdapat 1,857 juta pengguna
media sosial. Jumlah pengguna media sosial ini terus Ciri-ciri tersebut dapat ditemukan pada salah satu
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hingga saat profesi generasi milenial, yaitu mahasiswa. Umum-
ini, sebanyak 45% populasi dunia merupakan peng- nya, mahasiswa di Indonesia berusia 18-24 tahun.
guna media sosial. Menurut data ‘We are Social’ Media sosial tak pernah terlepas dari aktivitas sehari-
sampai dengan 25 Januari 2019, tiga platform media harinya. Beragam jenis media sosial yang ada saat ini
sosial dengan pengguna terbanyak adalah Facebook seolah telah ‘menyihir’ para mahasiswa terus meng-
(2,271 juta pengguna), YouTube (1,9 juta pengguna), ikuti perkembangan tren media sosial terbaru. Tak
dan Instagram (1 juta pengguna) (“Digital in 2019”, terkecuali, mahasiswa Universitas Kristen Petra.
n.d.).
Universitas Kristen Petra merupakan sebuah univer-
Pengguna media sosial yang terus bertambah setiap sitas swasta di Surabaya yang berdiri pada tahun
tahunnya ini dapat dimanfaatkan berbagai pihak, 1961. Di tahun 2018, Universitas Kristen Petra meaih
mulai perusahaan, organisasi, media hingga lembaga akreditasi institusi A dan anugerah Perguruan Tinggi
pemerintah. Agar pemanfaatannya sesuai sasaran, Unggulan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
maka perlu diketahui karakteristik pengguna media Wilayah VII (UK Petra raih akreditasi institusi A dan
sosial tersebut. Berdasarkan hasil riset yang dipubli- anugerah kampus unggulan, December 4, 2018).
kasikan We Are Social pada Januari 2019, mayoritas Hingga saat ini, Universitas Kristen Petra memiliki
pengguna media sosial di Indonesia adalah penduduk tujuh fakultas dan 26 program studi untuk program
berusia 18-24 tahun dan 25-34 tahun. Jumlah peng- S1 (Student, n.d.). Total, terdapat sekitar 8,427
guna media sosial pada masing-masing kelompok mahasiswa dan 300 dosen aktif di Universitas Kristen
usia tersebut mencapai 33%. Pada usia 18-24 tahun, Petra (Universitas Kristen Petra, n.d.)
18% pengguna media sosial adalah laki-laki dan 15%
pengguna lainnya adalah perempuan. Sedangkan, Mahasiswa merupakan publik terbesar dari Univer-
pada usia 25-34 tahun, 19% pengguna adalah laki-laki sitas Kristen Petra. Menjadi tugas penting untuk
dan 14% sisanya perempuan (Indonesia digital 2019: selalu menjaga arus komunikasi bagi sebuah univer-
Media sosial, n.d). sitas dengan mahasiswanya. Media sosial dapat
menjadi salah satu alternatif untuk menjalin komuni-
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kasi dengan publik sasaran. Khususnya organisasi
rentang usia 18-34 tahun adalah mayoritas pengguna yang memiliki publik sasaran dengan jumlah yang
media sosial. Golongan usia ini adalah golongan usia besar dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda
produktif yang sedang dalam masa bekerja. Dengan seperti Universitas Kristen Petra. Oleh sebab itu perlu

72
Monica: Penggunaan Media Sosial pada Mahasiswa UKP

diketahui pola penggunaan media sosial dari maha- penyampaian informasi yang kredibel dan impresi
siswa agar pemanfaat media sosial oleh Universitas yang mengidentifikasi perusahaan dan produknya
Kristen Petra dapat tepat guna dan bermanfaat. sebagai kebutuhan serta perhatian pelanggan. Bahkan,
menurut Kotler dalam Ruslan (2002, p.254), MPR
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penggunaan juga memberi nilai tambah produk melalui kemam-
media sosial pada mahasiswa Universitas Kristen puan yang unik untuk menunjukkan kredibilitas pesan
Petra Surabaya. Penggunaan media sosial tersebut produk. Penekanan MPR terletak pada pemberian
nantinya akan bermanfaat bagi universitas untuk informasi serta peningkatan pengetahuan tentang pro-
memilih media yang sesuai sehingga arus komunikasi duk atau jasa agar dampaknya lebih besar dan lebih
dapat tepat sasaran dan bermanfaat bagi kedua belah diingat pelanggan (Abadi, 1994).
pihak. Selain itu hasil penelitian ini dapat menjadi
dasar dalam pembentukan strategi komunikasi bagi Dalam buku “Essentials of Marketing Communica-
Universitas Kristen Petra dengan mahasiswanya. tions” edisi ketiga, Blythe (2006) menyatakan empat
buah aktivitas marketing public relations, yaitu:
2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Sales Promotion
Sales promotion terdiri atas rangkaian taktik dan
2.1 Public Relations teknik pemasaran yang didesain dengan kerangka
strategi pemasaran untuk menambah nilai produk
Menurut Cutlip (2007, p.6), public relations adalah dan jasa. Tujuannya, peningkatan penjualan secara
fungsi manajemen yang membangun dan memper- drastis pada periode waktu tertentu.
tahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara 2. Branding and Product Labelling
organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuk- Branding adalah proses menambahkan nilai pro-
sesan atau kegagalan organisasi. Sebagian besar orang duk pada pengemasan, nama merek, promosi, dan
berpikir, Public Relations hanya mempromosikan posisi dalam pikiran pelanggan. Sedangkan,
perusahaan. Padahal, seorang Public Relations juga product labelling merupakan pemberian nama
terlibat dalam upaya memastikan publik memiliki pada pengemasan produk. Keduanya merupakan
pandangan yang tepat terkait organisasi. Dengan kata elemen sentral dari upaya perusahaan mengenal-
lain, Public Relations merupakan upaya terencana kan identitas dirinya.
dan berkelanjutan untuk membangun dan memelihara 2. Exhibitions
niat baik serta memahami organisasi dengan public- Sebagai tempat bertemu dan pertukaran informasi
nya (Theaker, 2001, p.4). antara penjual dan calon pelanggan, pameran ada-
lah cara ampuh menjangkau sejumlah besar
Harris (1991) dalam bukunya ‘Marketer’s Guide to pelanggan potensial.
Public Relations’, memaparkan praktik-praktik PR 3. The Internet and World Wide Web
dalam kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, di dalam Internet dan world wide web (www) menjadi alat
buku tersebut, Harris memberikan penekanan ter- komunikasi sekaligus penyedia akses untuk para
hadap pembagian dua bagian Public Relations: pelanggan mengetahui informasi, dokumen, pesan
Corporate Public Relations (CPR) dan Marketing komersial, situs belanja virtual, papan buletin, dan
Public Relations (MPR). Praktisi CPR akan bekerja sumber informasi lainnya terkait perusahaan atau-
pada bidang media, investor, pemerintah, relasi pun produknya.
dengan komunitas, komunikasi internal, advokasi,
dan public affairs. Dengan kata lain, CPR cenderung 2.2 Media Sosial
lebih mementingkan hubungan perusahaan dengan
publik non-pelanggannya Sedangkan, Praktisi MPR Media sosial adalah cara komunikasi yang baru dan
akan lebih mendorong komunikasi dua arah dengan alat kolaborasi aktif yang memungkinkan banyak
semua publik perusahaan, tidak hanya pelanggan dan jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia pada
pelanggan potensial (Harris, 1991). orang-orang pada umumnya (Brogan, 2010). Dalam
bukunya yang berjudul ‘What is Social Media?”,
2.2. Marketing Public Relations Mayfield (2008), menyatakan bahwa media sosial
adalah media online yang memiliki karakteristik:
Istilah Marketing Public Relations pertama kali 1. Partisipasi atau keikutsertaan. Media sosial me-
diperkenalkan Thomas L. Harris (1991). MPR dide- nyajikan kontribusi berupa konten, dan pengguna
finisikan sebagai proses perencanaan dan evaluasi, media sosial yang tertarik akan memberikan um-
yang mendorong penjualan dan pelanggan melalui pan balik

73
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019: 71-81

2. Keterbukaan. Hampir semua media sosial me- 5. Aplikasi manajemen Twitter, contohnya Tweet-
mungkinkan terjadinya umpan balik dan partisi- Deck,
pasi para penggunanya. 6. Aplikasi berbagi foto, contohnya Pinterest, Picasa,
3. Percakapan. Dengan media sosial, terjadi per- Flickr, dan Instagram.
cakapan dua arah antara penggunanya.
4. Komunitas. Komunitas dan komunikasi antar Kehadiran media sosial ini membawa dampak pada
pengguna yang efektif akan terbentuk lebih cepat berbagai aspek. Kehadiran media sosial pada aspek
dengan media sosial.
jurnalisme memungkinkan para pengguna mempro-
5. Keterhubungan. Sebagian besar jenis media sosial
berkembang karena dapat saling terhubung. duksi hingga mendistribusikan sendiri melalui media
sosial atau user-generated content (Gilmor, 2004).
Semakin lama, jumlah media sosial selalu bertambah. Apalagi, media sosial mampu memfasilitasi “kecepat-
Namun, pada dasarnya terdapat tujuh jenis media an” serta jangkauan wilayah yang luas. Media sosial
sosial (Mayfield, 2008): juga menyediakan keberagaman jenis konten, mulai
1. Social Networking dari teks, audio, visual, dan audio-visual (Nasrullah,
Pada media sosial dengan jenis social networking, 2015).
pengguna dapat membuat halaman pribadi dan
terhubung dengan pengguna lainnya untuk ber- Tabel 1. Perbandingan Media Sosial dan Media Massa
komunikasi serta berbagi konten. Contohnya,
Facebook, Path, dan MySpace. Media Massa Media Sosial
2. Blog
Khalayak ● Sebagai audiens ● Produser dan
Blog mudah dikenali sebagai jurnal online yang ● Keterbatasan konsumen informasi
memuat konten sebagai posting. wilayah dan ● Media beragam dan
3. Wiki jangkauan media tidak terbatas geografis
Wiki memungkinkan para penggunanya berkola-
borasi untuk menambah ataupun mengedit infor- Kecepatan ● Bergantung jalur ● Tidak terbatas platform
masi. Contohnya adalah Wikipedia. Transmisi distribusi, dan wilayah
4. Podcast Informasi transmisi, dan
Podcast merupakan file audio dan video yang luas wilayah
tersedia dengan berlangganan melalui suatu layan- Jenis ● Informasi sesuai ● Informasi beragam,
an, seperti Apple iTunes. Informasi jenis media namun hanya sekilas
5. Forum (cetak, audio,
Melalui forum, pengguna dapat berdiskusi secara audio-visual)
online seputar topik dan minat tertentu.
6. Komunitas konten Ke- ● Usur 5W + 1H ● Unsur 5W + 1H
Komunitas yang mengatur dan membagikan jenis lengkapan lengkap cenderung tidak
konten tertentu dengan bentuk yang paling popu- Informasi lengkap
ler adalah YouTube. ● Diperlukan konfirmasi
dan penggabungan
7. Microblogging
informasi lainnya
Social networking yang dikombinasikan dengan
blogging serta menghasilkan sejumlah kecil kon- Akses ● Memerlukan ● Dapat diakses pada
ten yang didistribusikan secara online. Contohnya, terhadap media khusus media sosial tersebut,
Twitter. Informasi ● Akses informasi timeline, atau
terbatas, penyebaran di media
Selain jenis media sosial yang dijelaskan Mayfield bergantung pada sosial.
(2008), Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan jumlah media
RI juga memaparkan beberapa jenis aplikasi media yang diakses dan
dilanggan
sosial, yaitu:
1. Aplikasi media sosial berbagi video, contohnya Etika dan ● Institusi media ● Tanggung jawab
YouTube, Vimeo, dan Daily Motion. Hukum dilindungi hukum sepenuhnya pada
2. Aplikasi media sosial mikroblog, contohnya dan bekerja individu sebagai
Twitter dan Tumblr. dengan etika pengguna
3. Aplikasi media sosial berbagi jaringan sosial, ● Penanggung
contohnya Facebook, Google Plus, dan Path jawab individu
4. Aplikasi berbagi jaringan profesional, contohnya dan institusi jelas
LinkedIn, Scribd, dan Slideshare Sumber: Nasrullah, 2015, p.159-p.160

74
Monica: Penggunaan Media Sosial pada Mahasiswa UKP

Selain pada bidang jurnalisme, kehadiran media sosial e adalah persentase kesalahan yang ditolerir dalam
dan inovasi di internet juga membawa dampak pengambilan sampel. Dalam penelitian ini meng-
terhadap praktik di bidang Public Relations yang gunakan e=7% (0.7)
selama ini digunakan. Misalnya, kemampuan media 7.762
sosial mencakup pengguna sebagai individu yang n=
17.762 (0.07 ) 2
berbeda-beda: antarindividu (one-to-one), individu ke
n = 199 orang dibulatkan menjadi 200.
massa (one-to-many), ataupun massa ke massa lain
(many-to-many). Kemudian, media sosial menawar-
Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan kepada
kan pula adanya jangkauan media sosial yang luas mahasiswa Universitas Kristen Petra yang tersebar di
dan jaringan pengguna yang jauh lebih besar untuk 23 Program Studi. Jumlah sampel yang didapatkan
menjalin kesepahaman antara organisasi dan masya- adalah 200 orang. Pembagian kuesioner dilakukan
rakat. Pengguna media sosial juga dapat menjadi pada bulan Maret 2018.
corong bagi organisasi Public Relations untuk men-
jaga dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
krisis komunikasi. Oleh karena itu, diperlukan pula
perubahan mendasar terhadap konsep dan praktik 4.1 Data responden
Public Relations. Perubahan ini mesti dipahami setiap
individu di dalam organisasi tanpa terkecuali Di dalam penelitian ini, terdapat 200 orang responden,
(Nasrullah, 2015). yang terdiri atas 103 orang laki-laki (51%) dan 97
orang perempuan (49%). Responden merupakan
3. METODE mahasiswa aktif Universitas Kristen Petra dari
angkatan 2015 sebanyak 8 orang (4%), angkatan
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan 2016 sebanyak 72 orang (36%), angkatan 2017 se-
pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif menyaji- banyak 42 orang (21%), dan angkatan 2018 sebanyak
kan gambaran yang spesifik tentang situasi, penataan 78 orang (39%). Responden dalam penelitian berasal
sosial, atau hubungan, yang menghasilkan gambaran dari 23 program studi yang ada di Universitas Kristen
terperinci atas pertanyaan penelitian (Neuman, 2013). Petra.
Berlandas sifat positivistik, penelitian kuantitatif
dimanfaatkan untuk meneliti serta menganalisis ben- Penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian
tuk data kuantitatif atau statistik (Sugiyono, 2013). ini bertujuan untuk melakukan pemerataan program
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi yang ada di Universitas Kristen Petra. Selain
survei. Pada metode ini, data dikumpulkan melalui program studi dan jenis kelamin yang beragam,
responden juga berasal dari 4 angkatan yang masih
kuesioner dengan tujuan memperoleh informasi
menjadi mahasiswa aktif saat kuesioner dibagikan
tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili
yaitu 2015-2018. Hal ini diharapkan dapat mewakili
populasi tertentu (Kriyantono, 2008, p.68).
keseluruhan mahasiswa yang ada di Universitas
Kristen Petra. Keberagaman menjadi hal yang utama
Dari keseluruhan anggota populasi, peneliti akan dalam penentuan sampel pada penelitian ini karena
mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Sampel tujuan yang ingin dicari adalah pola penggunaan
dipilih dengan teknik simple random sampling. Pada media sosial pada mahasiswa Universitas Kristen
teknik simple random sampling, anggota sampel di- Petra. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mewakili
pilih secara acak tanpa memperhatikan strata yang keseluruhan mahasiswa Universitas Kristen Petra
ada pada populasi (Sugiyono, 2013). Penarikan yang berjumlah lebih dari 7.762 mahasiswa.
sampel menggunakan rumus Slovin:
4.2 Media Sosial yang Diteliti
Jumlah populasi mahasiswa aktif Universitas Kristen
Petra tahun 2017 yaitu sebanyak 7.762 orang. Menurut data dari Hootsuite dan We Are Social yang
N dikeluarkan pada Januari 2019, presentase pengguna
n= internet yang menggunakan social network yaitu
1N (e) 2 YouTube 88%, Facebook 81%, Instagram 80%,
Keterangan: Twitter 52%, LinkedIn 33%, dan media sosial lain
n adalah ukuran sampel dibawah 30%. Data tersebut yang menjadi dasar
N adalah jumlah populasi. Dalam penelitian ini dalam penentuan media sosial yang ditanyakan
populasi adalah mahasiswa aktif Universitas Kristen kepada, yaitu Facebook, Instagram, Twitter,
Petra pada tahun 2017 yaitu sebanyak 7.762 orang. LinkedIn, dan YouTube.

75
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019: 71-81

Facebook merupakan media sosial yang diluncurkan Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden
pertama kali pada Februari 2004 di Amerika Serikat. memiliki akun Instagram, Facebook, dan YouTube.
Media sosial ini mempunyai misi “Give people the Menurut data Hootsuite dan We Are Social yang
power to build community and bring the world closer dirilis pada tahun 2018 menunjukkan data pengguna
together.” Dalam website-nya Facebook menunjuk- aktif media sosial di Indonesia sebanyak 130 juta
kan misinya yaitu memberdayakan lebih dari 2 miliar dengan penetrasi 49%. Sedangkan pertumbuhan
orang di seluruh dunia untuk berbagi ide, menawar- pengguna media sosial di Indonesia sebesar 23%
kan dukungan, dan membuat perbedaan (“Company dalam satu tahun terakhir.
info”, n.d).
Pertumbuhan pengguna media sosial tersebut berpe-
Instagram merupakan media sosial yang diluncurkan ngaruh pada berbagai hal khususnya komunikasi.
pada Oktober 2010. Fungsinya, mencari dan mem- Media sosial menjadi media baru dalam berko-
bagikan foto, video, live video, serta bentuk konten munikasi. Banyak yang beralih ke media sosial
lainnya, seperti yang tertera pada tampilan awal. karena kecepatan informasi yang membuat orang
dapat mengaksesnya dari mana saja dan kapan saja.
Twitter pertama kali diluncurkan pada Maret 2006. Perusahaan maupun organisasi juga dapat meman-
Twitter merupakan microblogging dan media sosial faatkan media sosial untuk melakukan promosi
untuk menjalin relasi. mengingat pertumbuhan media sosial yang mening-
kat setiap tahunnya. Dalam dunia pendidikan, media
LinkedIn merupakan media sosial yang diluncurkan sosial tentu saja dapat dimanfaatkan untuk menye-
pertama kali pada Desember 2002. LinkedIn me- barkan informasi maupun untuk calon murid yang
mungkinkan perusahaan, karyawan, dan para pencari ingin mengetahui segala hal tentang lembaga pen-
kerja saling terhubung. didikan tersebut.

YouTube adalah platform media sosial yang diluncur- 4.4 Lama Penggunaan Media Sosial
kan pertama kali Februari 2005, dan memungkinkan
penggunanya saling berbagi video. Seluruh responden yang memiliki akun media sosial
akan diberi pertanyaan berikutnya tentang berapa
4.3 Kepemilikan Akun Media Sosial lama penggunaan media sosial tersebut. 154 Respon-
den yang memiliki akun Facebook, ada sebanyak 144
orang (94%), mengakses Facebook kurang dari satu
Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan kepada 200
jam. Kemudian, 7 orang (5%) mengakses selama 1-2
mahasiswa Universitas Kristen Petra dari berbagai
jam. Terdapat 2 orang (1%) mengakses selama 2-3
angkatan dan program studi. Terdapat 194 orang
jam, dan 1 orang lainnya (1%) mengakses Facebook
responden (97%) yang memiliki akun Instagram, dan
selama lebih dari tiga jam.
6 responden (3%) tidak memiliki akun Instagram.
Sejumlah 154 orang (77%) memiliki akun Facebook,
Dari 194 Responden yang memiliki akun Instagram,
dan 46 responden (23%) tidak memiliki akun
ada 80 orang (41%) menggunakan Instagram lebih
Facebook. 99 orang responden (50%) yang memiliki dari tiga jam. Kemudian, terdapat 54 orang (28%)
akun Twitter, dan 101 orang (50%) yang tidak menggunakan Instagram 2-3 jam dan 50 orang (26%)
memiliki akun Twitter. Sebanyak 33 orang responden lainnya menggunakan Instagram selama 1-2 jam.
(17%) memiliki akun LinkedIn, dan 167 orang (83%) Hanya terdapat 10 orang (5%) yang mengakses
tidak memiliki akun LinkedIn. Instagram kurang dari satu jam. Responden yang
memiliki akun Twitter sebanyak 99 orang, ada 85
Sedikit berbeda dengan YouTube karena tanpa orang (86%), menggunakan Twitter kurang dari satu
memiliki akun, sudah dapat mengakses media sosial jam. Terdapat 9 orang (9%) yang mengakses Twitter
tersebut. Perbedaannya jika memiliki YouTube 1-2 jam, 4 orang (4%) menggunakan Twitter 2-3 jam,
channel maka orang dapat mengupload video dan dan hanya satu orang (1%) yang memanfaatkan
dapat ditonton oleh orang yang lain. Dalam penelitian Twitter lebih dari 3 jam.
ini ada 171 orang responden (86%) yang mengakses
YouTube dan 29 orang (14%) tidak mengakses 33 responden yang memiliki akun LinkedIn ada 31
YouTube. Sedangkan 91 orang responden (46%) orang (94%) mengakses LinkedIn kurang dari 1 jam.
yang memiliki YouTube channel dan 101 orang tidak Hanya 2 orang (6%) yang menggunakan LinkedIn 1-
memiliki YouTube channel. 2 jam.

76
Monica: Penggunaan Media Sosial pada Mahasiswa UKP

Sebanyak 171 responden yang mengakses YouTube, (13%) mengakses media sosial setiap ada waktu.
terdapat 61 orang (36%) menggunakan YouTube Selanjutnya, terdapat 13orang (8%) menggunakan
lebih dari tiga jam. Kemudian, terdapat 46 orang media sosial saat malam, 4 orang (3%) saat sore, 5
(27%) yang memanfaatkan YouTube selama 2-3 jam, orang (3%) saat siang, dan 2 orang (1%) meman-
49 orang (29%) memanfaatkan YouTube selama 1-2 faatkan media sosial saat pagi.
jam, dan 15 orang (9%) memanfaatkan YouTube
selama kurang dari satu jam. 194 responden yang memiliki akun Instagram,
terdapat 86 orang (44%) yang menggunakan Insta-
Hasil penelitian didukung oleh data dari Hootsuite gram setiap ada kesempatan. Sebanyak 84 orang
dan We Are Social yang dikeluarkan pada Januari (43%) tidak memiliki waktu yang pasti untuk
2019 mengenai rata-rata waktu yang dihabiskan oleh mengakses media sosial. Lalu, 16 orang (8%) meng-
masyarakat Indonesia untuk menggunakan media akses media sosial saat malam hari, 4 orang (2%)
sosial melalui berbagai peralatan yaitu 3 jam 23 menit mengakses saat sore hari, 3 orang (2%) mengakses
per hari. Penggunaan media sosial menjadi suatu hal saat saat siang hari, dan 1 orang (1%) mengakses
yang tidak dapat dipisahkan dalam keseharian media sosial saat pagi hari.
masyarakat. Perubahan komunikasi yang awalnya
tatap muka (face-to-face) saat ini telah beralih ke 99 responden yang memiliki akun Twitter, ada 75
media sosial. orang (76%) tidak memiliki waktu yang pasti untuk
menggunakan media sosial. 16 orang (16%) meng-
Mayoritas responden pengguna Instagram mengakses gunakan media sosial setiap kali ada waktu. 4 orang
lebih dari tiga jam per hari, hal ini disebabkan (4%) menggunakan media sosial saat malam hari, 3
banyaknya fitur yang dapat digunakan penggunanya. orang (3%) saat sore hari, dan 1 orang lainnya (1%)
Pengguna Instagram dapat berbagi foto dan video, menggunakannya saat pagi hari. Sedangkan, tidak ada
serta melihat foto dan video dari orang yang di-follow. yang menggunakan Twitter saat sore hari.
Selain itu, terdapat fitur explore di mana pengguna
dapat melihat foto dan video sesuai minatnya masing- Responden yang memiliki akun LinkedIn sebanyak
masing. Masih ada fitur Instagram Story, di mana
33 orang, ada 21 orang (64%) tidak memiliki waktu
pengguna dapat berbagi maupun melihat cerita dari
yang pasti untuk menggunakan LinkedIn. 8 orang
orang lain. Banyaknya fitur tersebut membuat peng-
(24%) menggunakan media sosial setiap ada waktu. 2
guna dapat menggunakan akses Instagram lebih dari
orang (6%) menggunakan media sosial saat siang, 1
tiga jam setiap harinya.
orang (3%) menggunakan saat malam, dan 1 orang
(3%) menggunakan LinkedIn saat pagi.
Hal tersebut juga berlaku untuk YouTube, di mana
media sosial ini memiliki jutaan video yang dapat
dieksplor oleh penggunanya. Pada YouTube, peng- 171 responden yang mengakses YouTube ada
guna dapat memilih video mana yang ingin ditonton sebanyak 63 orang (37%) yang tidak memiliki waktu
sesuai minat. Setiap video memiliki durasi yang pasti dalam menggunakan YouTube. 58 orang (34%)
berbeda-beda, sehingga hal ini menyebabkan sese- menggunakan YouTube setiap ada waktu. Kemudian,
orang bisa melihat video sampai berjam-jam. Inilah terdapat 43 orang (25%) menggunakan YouTube saat
yang memicu responden dalam penelitian ini meng- malam, 4 orang (2%) menggunakan saat sore, 2 orang
akses YouTube hingga lebih dari 3 jam per hari. (1%) menggunakan saat siang, dan 1 orang (1%)
menggunakan YouTube saat pagi.
Facebook adalah media sosial yang juga memiliki
berbagi fitur yang dapat dimanfaatkan. Seperti ber- Dari hasil penelitian, mayoritas responden tidak
bagai foto, video, status hingga ucapan. Meski banyak memiliki waktu yang pasti dalam mengakses media
responden yang menggunakan Facebook, 158 orang sosial hal ini terjadi di pemilik akun Facebook,
(93,49%) mengakses kurang dari satu jam setiap Twitter dan LinkedIn. Sedangkan pemilik akun Insta-
harinya. gram mayoritas mengakses setiap ada waktu yaitu
sebesar 45,29%. Hal ini menunjukkan responden
4.5 Waktu penggunaan media sosial. akan membuka aplikasi Instagram setiap ada waktu
yang memungkinkan. Sedangkan untuk YouTube,
Dari 154 responden yang memiliki akun Facebook, mayoritas responden tidak memiliki waktu yang pasti
110 orang (71%) tidak memiliki waktu yang pasti untuk mengakses dan akan membuka setiap ada
dalam menggunakan media sosial, dan 20 orang kesempatan.

77
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019: 71-81

Responden yang merupakan mahasiswa Universitas ditunjang oleh sifat Twitter yang real-time. Dengan
Kristen Petra mayoritas akan membuka media sosial Twitter, pengguna dapat saling berbagi informasi
setiap ada kesempatan. Hal ini menunjukkan bahwa melalui 280 karakter. Meski begitu, hanya sedikit
setiap tidak ada hal yang dikerjakan maka mahasiswa responden yang menyukai keunggulan ini karena
akan langsung mengakses media sosial. Oleh sebab isinya cenderung singkat, padat dan jelas.
itu media sosial dapat dimanfaatkan untuk melakukan
berkomunikasi maupun menyampaikan pesan 4.7 Penggunaan Media Sosial untuk Mencari
khususnya untuk mahasiswa. Hiburan

4.6 Penggunaan Media Sosial untuk Mencari Seluruh responden yang memiliki akun media sosial
Informasi akan diberi pertanyaan tentang “Apakah media sosial
tersebut dipergunakan untuk mencari hiburan?” Hasil
Seluruh responden yang memiliki akun media sosial jawaban dan persentase yang didapatkan menyesuai-
akan diberi pertanyaan tentang “Apakah media sosial kan dengan jumlah pemilik akun, data berikut
tersebut dipergunakan untuk mencari informasi?” diurutkan berdasarkan persentase bukan jumlah
Hasil jawaban dan persentase yang didapatkan responden.
menyesuaikan dengan jumlah pemilik akun, data
berikut diurutkan berdasarkan persentase bukan Untuk mencari hiburan responden menggunakan
jumlah responden. YouTube sebanyak 161 orang (94%), Instragram
sebanyak 173 orang (89%), Twitter sebanyak 50
Untuk mencari informasi responden menggunakan orang (51%) dan Facebook sebanyak 60 orang (39%),
Instragram sebanyak 170 orang (88%), YouTube LinkedIn sebanyak 1 orang (3%).
sebanyak 151 orang (88%), LinkedIn sebanyak 22
orang (67%), Twitter sebanyak 22 orang (67%) dan YouTube merupakan media yang bersifat video
Facebook sebanyak 89 orang (58%). sharing memungkinkan pengguna memilih video
yang ingin ditonton. Bahkan untuk menonton,
Munculnya internet dapat menghubungkan antar
pengguna tidak perlu memiliki akun tersendiri,
manusia dari berbagai belahan dunia yang tidak saling
pengguna cukup memiliki akun Google Mail.
kenal sebelumnya dengan cara mengkoneksikan
Bahkan, saat ini media massa televisi juga memiliki
komputer dengan jaringan internet. Interaksi antar
YouTube Channel. Alhasil, penonton masih dapat
manusia tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan
menonton program televisi tersebut kapan saja.
hidup, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Salah
satunya, kebutuhan akan informasi. Setiap orang
membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan Instagram dan Twitter juga menjadi media sosial
kehidupan dan sebagai penunjang kegiatannya. yang menjadi alternatif responden untuk mencari
Internet sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuh- hiburan. Banyak artis maupun publik figur yang
an akan informasi tersebut (Alyusi, 2016, p.1). memiliki akun Instagram dan Twitter, serta meman-
faatkan kedua media sosial tersebut untuk berkomu-
Kebutuhan akan informasi membuat responden men- nikasi dengan penggemarnya. Hal tersebut menjadi
cari sumber yang paling dapat memenuhi kebutuhan- salah satu kelebihan yang dimiliki media sosial yang
nya. Selain dimiliki oleh banyak responden, Insta- selama ini tidak di miliki media massa. Oleh sebab itu
gram juga dianggap sebagai sumber informasi. Hal ini responden menggunakan media sosial Instagram dan
didukung oleh berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan Twitter untuk mencari hiburan.
di Instagram. Saat ini, perusahaan, organisasi, mau-
pun media telah memiliki akun Instagram, dan 4.8 Penggunaan Media Sosial untuk melakukan
dimanfaatkan berbagi informasi. Oleh sebab itu, Networking
Instagram menjadi alternatif responden mencari
informasi. Seluruh responden yang memiliki akun media sosial
akan diberi pertanyaan tentang “Apakah media sosial
Selain Instagram, media yang digunakan mencari tersebut dipergunakan untuk melakukan network-
informasi adalah YouTube. Pengguna dapat memilih ing?” Hasil jawaban dan persentase yang didapatkan
informasi yang ingin didapatkan karena banyaknya menyesuaikan dengan jumlah pemilik akun, data
video yang tersedia di YouTube. Twitter juga menjadi berikut diurutkan berdasarkan persentase bukan
pilihan responden dalam mencari informasi. Hal ini jumlah responden.

78
Monica: Penggunaan Media Sosial pada Mahasiswa UKP

Untuk melakukan networking responden mengguna- William Martin (1995) dalam bukunya yang berjudul
kan Instragram sebanyak 129 orang (66%), LinkedIn The Global Information Society, mendefinisikan
sebanyak 16 orang (48%), Facebook sebanyak 55 masyarakat informasi sebagai suatu masyarakat
orang (36%), Twitter sebanyak 24 orang (24%) dan dimana kualitas hidup dan juga prospek untuk per-
YouTube sebanyak 26 orang (15%). ubahan sosial dan pembangunan ekonomi tergantung
pada peningkatan informasi dan pemanfaatannya.
Instagram yang awalnya hanya berfungsi photo Dalam masyarakat seperti ini, standar hidup, pola-
sharing telah mengembangkan fiturnya. Kini, peng- pola kerja, kesenangan, sistem pendidikan, dan
guna untuk dapat memberi feedback terhadap posting pemasaran barang-barang sangat dipengaruhi oleh
yang ada. Feedback tersebut dapat berupa like, akumulasi peningkatan informasi dan pengetahuan.
memberikan komentar bahkan bisa me-repost posting Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya intensitas
yang ada, pengguna juga bisa menggunakan DM produksi informasi dan pelayanan, komunikasi yang
(Direct Message) yang berfungsi seperti chat. Hal ini luas melalui media dan banyak diantaranya dilakukan
dapat membuat responden menggunakan Instagram secara elektronis (Alyusi, 2016, p.24-25).
untuk selalu menjaga hubungan dengan orang lain.
YouTube menjadi pilihan responden untuk menam-
Internet juga menawarkan kesempatan bagi pengguna bah ilmu. Kemampuan YouTube yang memudahkan
untuk mengembangkan hubungan pribadi dengan penggunanya untuk mencari berbagai jenis video
orang lain, bahkan berbagi identitas. Meskipun komu- sesuai dengan minat membuat YouTube dipilih
nikasi online merupakan bentuk komunikasi tanpa responden untuk menambah ilmu.
tatap muka dan hanya menggunakan teks, namun
Instagram dan Facebook juga menjadi pilihan res-
pengguna masih bisa menyampaikan berbagai emosi
ponden untuk menambah ilmu, walau masih lebih
dari kebahagiaan dan kasih sayang, kemarahan dan
sedikit dibandingkan YouTube. Kedua media sosial
permusuhan dengan penggunaan berbagai macam
memang memiliki fasilitas video yang dapat menun-
emoticon dan teknik pemformatan (Alyusi, 2016:6).
jukkan tutorial untuk belajar namun durasinya tidak
sepanjang YouTube. Selain itu, penyedia video harus
Pengguna LinkedIn dalam penelitian ini sedikit. dapat menyesuaikan materi yang akan diberikan
Namun, sebanyak 45,71% responden menggunakan- dengan durasi yang tersedia. Hal ini menyebabkan
nya untuk menjalin hubungan atau networking. Salah banyaknya responden yang menggunakan Instagram
satu fasilitas LinkedIn adalah kemampuan pengguna dan Facebook untuk menambah ilmu karena durasi
melihat data pengguna lain. Bahkan, pengguna juga tidak terlalu panjang.
dapat saling terkoneksi satu dengan lainnya, khu-
susnya di bidang yang sama. Networking yang terjadi 4.10 Penggunaan Media Sosial pada Mahasiswa
di LinkedIn bersifat profesional, berbeda dengan Universitas Kristen Petra
media sosial lainnya. Hal ini dianggap berguna
khususnya bagi mahasiswa yang akan melamar Mayoritas mahasiswa Universitas Kristen
pekerjaan. Petra memiliki akun Instagram, meskipun ada lima
media sosial yang diteliti namun jumlahnya lebih
4.9 Penggunaan Media Sosial untuk Menambah sedikit dibandingkan pemilik Instagram. Mahasiswa
Ilmu menggunakan media sosial kapan saja ada di mana
saja setiap ada kesempatan dengan rata-rata 1-3 jam
Seluruh responden yang memiliki akun media sosial tergantung media sosial mana yang digunakan.
akan diberi pertanyaan tentang “Apakah media sosial Ketika menggunakan Facebook responden rata-rata
tersebut dipergunakan untuk menambah ilmu?” Hasil hanya 1 jam per hari, namun saat menggunakan
jawaban dan persentase yang didapatkan menyesuai- Instagram dapat lebih dari 3 jam.
kan dengan jumlah pemilik akun, data berikut di-
urutkan berdasarkan persentase bukan jumlah Penggunaan media sosial pun sesuai dengan fasilitas
responden. dan kegunaan masing-masing media. Responden
akan menggunakan Instagram dan YouTube saat
Untuk menambah ilmu responden menggunakan akan mencari informasi maupun untuk mencari
Instragram sebanyak 112 orang (58%), LinkedIn hiburan. Saat akan melakukan networking, responden
sebanyak 10 orang (30%), Facebook sebanyak 41 akan memilih Instagram dan LinkedIn. Sedangkan
orang (27%), Twitter sebanyak 24 orang (24%) dan untuk menambah ilmu, YouTube menjadi pilihan
YouTube sebanyak 132 orang (77%). responden.

79
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019: 71-81

Media sosial dapat dimanfaatkan oleh lembaga Alyusi, S.D. (2016). Media sosial: Interaksi, identitas,
pendidikan maupun perusahaan dan organisasi dan modal sosial. Jakarta: Prenadamedia.
lainnya untuk menyampaikan pesan khususnya untuk Blythe, J. (2006). Essentials of Marketing Communi-
generasi milenial. Hanya saja harus dapat memilih cations, 3rd edition. London: Pearson Education
media yang sesuai dengan pesan yang ingin Ltd.
disampaikan. Sehingga peralihan komunikasi dari About Facebook. (n.d.). Company Info. Retrieved
face-to-face ke media tetap dapat memperlancar from https://about.fb.com/company-info/
komunikasi khususnya untuk generasi milenial di Brogan, C. (2011). Social media 101: Tactics and tips
mana sebagian besar waktunya dihabiskan untuk to develop your business online. New York:
mengakses media sosial. John Wiley & Sons.
Cultip, S.M. (2007). Effective public relations, 9th
5. KESIMPULAN edition. Jakarta: Kencana.
Digital in 2019. (n.d.). We are social. Retrieved
Mahasiswa merupakan generasi milenial yang tidak November 21, 2019, from https://wearesoci
bisa lepas dari perangkat mobile untuk pencarian al.com/global-digital-report-2019
informasi, pembelian online, dan berinteraksi dengan Gilmor, D. (2004). We the media: Grassroots jour-
lain serta mencari hiburan. Dalam penelitian ini ingin nalism by the people, for people. Sebastopol,
mengetahui tentang pola penggunaan media sosial CA: O’Reilly Media, Inc.
pada mahasiswa Universitas Kristen Petra. Harris, T.L. (1991). The marketer’s guide to
public relations. New York: Jhone Wiley &
Melalui penelitian ini didapatkan hasil bahwa, media Sons.
sosial yang paling banyak digunakan mahasiswa Indonesia digital 2019: Media sosial. (n.d.). Retriev-
adalah Instagram. Responden tidak memiliki waktu ed November 22, 2019, from https://websindo.
khusus untuk mengakses media sosial, bahkan setiap com/indonesia-digital-2019 -media-sosial/
ada kesempatan mahasiswa akan membuka akun Kriyantono, R. (2008). Teknik praktis riset komuni-
media sosial. Melalui pola penggunaan ini, dapat kasi: Disertai contoh praktis riset media, public
diketahui bahwa mahasiswa menggunakan media relations, advertising, komunikasi organisasi,
sosial khususnya Instagram lebih dari tiga jam per komunikasi pemasaran. Jakarta: Prenada Media
hari. Hal ini dapat menjadi salah satu alternatif jika Group.
media tersebut digunakan menjaga hubungan Mayfield, A. (2008). What is social media? USA:
komunikasi dengan mahasiswa. iCrossing.
Nasrullah, R. (2015). Media sosial: Prosedur, tren,
Fungsi media massa mulai beralih ke media sosial, dan etika. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
yaitu mencari informasi, mencari hiburan, dan Neuman, W.L. (2013). Metode penelitian sosial:
menambah ilmu. Ketiga fungsi tersebut didapatkan Pendekatan kualitatif dan kuantitatif, edisi
responden melalui media sosial Instagram, YouTube ketujuh. Jakarta: PT Indeks.
dan Facebook. Media sosial ini memiliki berbagai Nurudin. (2007). Pengantar komunikasi massa.
fitur yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
sehingga dapat mengakses dari mana saja dan kapan Orang Indonesia peringkat 3 dunia yang paling
saja. Sedangkan, fungsi menjalin hubungan atau sering bermedsos. (2019, May 2). Retrieved
networing, terdapat dua jenis media sosial yang dapat November 21, 2019, from https://katadata.co
dimanfaatkan. Dalam membina hubungan personal, .id/grafik/2019/05/02/orang-indonesia-perin
mayoritas responden menggunakan Instagram dan gkat-3-yang-paling-sering-bermedsos-di-
Facebook, sedangkan untuk hubungan profesional, dunia
responden memilih LinkedIn. Kesimpulan dari Ruslan, R. (2002). Manajemen humas dan komuni-
penelitian ini adalah media sosial Instagram dapat kasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
menjadi pilihan untuk Universitas Kristen Petra dalam Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif,
membina komunikasi dengan mahasiswanya. kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Student. (n.d.). Retrieved November 22, 2019, from
6. DAFTAR PUSTAKA http://petra.ac.id/pages/student
Taher, E. (2017, October 20). 4 Karakteristik mille-
Abadi, S. (1994). Marketing public relations: nial yang perlu diketahui bagian pemasaran.
Upaya memenangkan persaingan. Jakarta: Retrieved November 22, 2019, from https://id.
Lembaga Management Feui. techinasia.com/4-karakteristik-millennial

80
Monica: Penggunaan Media Sosial pada Mahasiswa UKP

Theaker, A. (2001). The public relations handbook. UK Petra raih akreditasi institusi A dan anugerah
London: Routledge. kampus unggulan. (2018, December 4). Retri-
Universitas Kristen Petra. (n.d.). Retrieved Novem- eved November 22, 2019, from https://dwi-
ber 25, 2019, from https://ayokuliah.id/univer- pekan.petra.ac.id/2018/12/04/uk-petra-raih-
sitas/universitas-kristen-petra/ akreditasi-institusi-a-dan-anugerah-kampus-
unggulan/

81

Anda mungkin juga menyukai