Abstract: This article reports the results of a systematic review of articles published between 2011
and 2021 that specifically examine the impact of social media on social interaction among
adolescents. We used the google scholar database and articles published in SAGE and
Sciencedirect. Articles from various databases were selected using the Preferred Reporting Items
for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA) approach. The results of the analysis that
social media can be useful and beneficial, especially for teenagers and students for self-
development, getting new information, adding knowledge, adding networks. But it also creates
distance from the individuals around them to affect the mental health of adolescents.
21
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
adanya poster digital dan infografis, dan mengatakan mereka menggunakan Internet
sebagainya (Verner,Gates,Edgar 2020), "hampir tidak mengenal waktu," naik dari
meskipun penelitian tersebut membahas 24% pada tahun 2014 (Anderson & Jiang,
seputar dampak sosial media dan berfokus 2018). Pergeseran ke arah media digital telah
pada penanganan pandemi pada sektor menyebabkan beberapa orang berteori bahwa
kesehatan. komunikasi era digital telah menggantikan
Rentang usia 9-17 tahun atau interaksi tatap muka di kalangan remaja
setidaknya perempuan rata-rata usia 12 tahun (boyd, 2014; Mims, 2017).
dan laki-laki pada usia 13 tahun (Jimenez & Dalam analisis ini memiliki tujuan
Morreale 2015). Usia mulai 13 tahun keatas untuk menemukan dampak sosial media pada
sudah mampu menggunakan sosial media remaja dari interaksi sosial selama waktu
dan berada dalam kategori kecanduan media senggang mereka, serta apa saja dampak
sosial (We are Social Digital 2020 July negatif dan juga gejala yang muncul seperti
Global Statshot Report). Internet addiction disorder (IAD) yang
Bagi seseorang yang kecanduan merupakan gangguan obsesif atau kompulsif
media sosia akan merasa menyenangkan, seseorang menggunakan teknologi secara
menghibur, interaktif, dan santai. Secara berlebihan yang juga bersamaan dengan
keseluruhan, para pecandu menikmati munculnya ganggun tidur, serta Nomophobia
pengalaman media sosial serta kesenangan yang mana seseorang cemas jika jauh dari
akan mendorong mereka untuk menjadi ponselnya, dan juga rentan akan kejahatan
kecanduan akan penggunaan media sosial dan kekerasan online yang terjadi.
(Utami & Nurhayati, 2019). Menurut Aditya, R. (2015:25), media
Pada bulan Januari 2021 Indonesia sosial juga dapat disebut sebagai media
termasuk pada 10 besar negara dengan online dimana para penggunanya dapat
masyarakat dengan urutan ke 9 kecanduan dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
media sosial. Sekitar 170 juta jiwa yang telah menciptakan isi meliputi blog, social
menggunakan internet dan sosial media aktif network, atau jejaring sosial, wiki, forum dan
dengan waktu yang dihabiskan orang dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
Indonesia per hari selama 8 jam 52 menit. mungkin merupakan bentuk media sosial
Aplikasi yang ramai digunakan ialah yang paling umum digunakan oleh
YouTube, WhatsApp, Instagram, Facebook, masyarakat di seluruh dunia termasuk
Twitter, Tiktok, Video Streaming seperti Indonesia. Keberadaan media sosial sangat
Netflix, Viu dan lainnya juga meningkat berpengaruh dalam kehidupan. Berpartisipasi
penggunaannya. (We are social digital 2020 dalam arti seseorang akan dengan mudah
July Global Statshot Report). Dalam berbagi informasi, menciptakan konten atau
beberapa tahun terakhir, mekanisme interaksi isi yang ingin disampaikan kepada orang lain,
sosial remaja telah berubah, dengan remaja di memberi komentar terhadap masukan yang
tahun 2010-an (dikenal sebagai iGen) diterimanya dan seterusnya. Semua dapat
menghabiskan lebih banyak waktu di media dilakukan dengan cepat dan tak terbatas.
digital seperti SMS, game, dan media sosial, Secara umum, pengertian media
dan dengan waktu online dua kali lipat antara sosial menurut para ahli adalah sekelompok
tahun 2006 dan 2016 (Twenge, Martin, & aplikasi berbasis media sosial yang dibangun
Spitzberg, 2019). Sembilan puluh lima dengan dasar teknologi dan ideologi Web 2.0
persen remaja di tahun 2018 memiliki akses dan memungkinkan penciptaan dan
ke smartphone, naik dari 23% pada tahun pertukaran user generated content. Dengan
2011, dan hampir setengah dari remaja kata lain, media sosial mengacu pada
22
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
penggunaan teknologi berbasis web guna kalangan siswa di perkotaan lebih banyak
mengubah komunikasi menjadi dialog untuk aktivitas kesenangan dari pada untuk
interaktif. Dalam (Akram & Kumar 2017) kepentingan lainnya.
Media sosial mempengaruhi dan Kajian tentang interaksi sosial yang
memfasilitasi interaksi sosial. Dampaknya dihadapi oleh siswa, penelitian terhadap lima
menguntungkan pemuda dan pelajar. siswa-siswi di SMK di daerah Samarinda
Situs web pengguna media sosial mengaku aktif menggunakan media sosial
yang paling populer seperti WhatsApp, line messenger, siswa memanfaatkan line
Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, dan messenger untuk berbagi informasi tentang
lainnya telah menggambarkan bahwa tugas yang ada di sekolah, selain itu mereka
interaksi telah dilakukan secara daring baik juga mengaku telah menyalahgunakan media
individu, komunitas, ataupun organisasi sosial line messenger dalam kegiatan mereka
terlebih di antara para siswa untuk di sekolah maupun diluar sekolah, mereka
berkomunikasi dan terlibat dengan orang lain lebih sering menggunakan line messenger
(Abbas dkk, 2019). untuk berbuat curang seperti halnya bertukar
Selain itu sosial media memiliki jawaban melalui line messenger
dampak positif, dampak negatif yang dibandingkan mengerjakan tugas atau ujian
ditimbulkan dari media sosial juga beragam. mereka sendiri dan siswa lebih memfokuskan
Berbagai macam modus kejahatan di media diri mereka untuk lebih memilih chatting
sosial banyak ditemukan terutama pada menggunakan media sosial line messenger
remaja seperti kekerasan, pelecehan, bahkan (Fitrianur irfan. 2016). Penelitian tentang
tindak kriminal seperti penipuan, pemerasan, interaksi sosial menggunakan twitter di tiga
pemerkosaan, dan sebagainya. Mengingat sekolah SMA di daerah Garut, media sosial
pengaruh negatif media sosial terhadap anak twitter dipilih lebih tepat. Bahwa media
yang sangat banyak dan meresahkan, perlu sosial dipilih berdasarkan pengalaman
dilakukan arahan, tuntunan, bimbingan, informan merasakan bahwa selama
panduan, dan pengawalan dari pihak- pihak menggunakannya banyak memberikan
seperti orangtua, guru, dan pemangku kemudahan, kenyamanan, serta aspek
kepentingan dalam pendidikan anak. penyebaran pesan maupun pencarian tentang
Kecenderungan meningkatnya tindak informasi dan pemanfaatan digunakan sesuai
kekerasan dan perilaku negatif pada anak dan tepat berdasarkan fungsinya (Nurhadi
diduga sebagai dampak gencarnya tayangan Z.F .2017). berbeda dengan hasil penelitian
televisi. Karena media ini memiliki potensi terhadap dua orang siswa serta lima orang
besar dalam merubah sikap dan perilaku guru, sebagai responden dan informan dalam
masyarakat terutama anak-anak relatif masih penelitian ini dimana hampir setiap hari
mudah terpengaruh dan dipengaruhi. siswa-siswi menggunakan aplikasi
Penelitian (Qomariyah 2013) tentang Facebook untuk berinteraksi dengan orang
perilaku penggunaan media sosial pada lain, diharapkan dengan adanya penelitian
kalangan siswa di perkotaan, memaparkan ini guru dan orang tau dapat lebih
kalangan siswa di perkotaan menggunakan memperhatikan serta mengawasi setiap
media sosial untuk empat dimensi penggunaan media sosial Facebook pada
kepentingan, yaitu informasi, aktivitas siswa. Hasil penelitian di atas tidak bisa
kesenangan, komunikasi dan transaksi. digeneralisasikan untuk semua siswa-siswi di
Meskipun dari keempat kepentingan Indonesia, namun hasil tersebut
penggunaan internet tersebut, aktivitas- menggambarkan bahwa siswa-siswi
aktivitas media sosial yang dilakukan
23
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
mengalami pola interaksi beranekaragam di internasional. Dan juga untuk kata kunci
setiap sekolahnya. bahasa indonesia untuk mendapatkan artikel
Mengidentifikasi interaksi sosial nasional agar lebih beragam dan mendalam.
siswa pada setiap sekolah dalam penggunaan Pada proses pemilihan artikel terdapat
media sosial sebagai alat interaksi, di kriteria utama. Pertama, artikel yang
berbagai daerah di Indonesia melalui diterbitkan dalam rentang waktu 10 tahun
penelitian langsung dan kajian literatur akan terakhir (2011-2021) dipilih dan diharapkan
menjadi informasi yang penting. Informasi isi artikel tersebut masih relevan, dan
empiris ini bermanfaat bagi pembaca sebagai menunjukan pola interaksi sosial remaja
bahan rujukan untuk gambaran pola interaksi dalam laporan data empiris. Kedua,
siswa. gambaran riset menggunakan pendekatan
Interaksi sosial sangat penting bagi kualitatif, dan partisipan penelitian adalah
siswa untuk mengekspresikan dan remaja atau pelajar. Kemudian, jika terdapat
menerapkan pengetahuan kehidupan nyata ke laporan yang tidak mengeksplorasi pola
dalam dunia akademik dan sebaliknya. interaksi sosial remaja maka peneliti tidak
Media sosial telah meningkatkan interaksi mengambil artikel tersebut sebagai rujukan
sosial siswa seperti komunikasi dan berbagi dalam proses analisis sistematik. Artikel
informasi dengan teman. Namun juga yang telah dipilih pada tahap selanjutnya
berdampak bagi penggunaan gadget yang dikaji ulang menggunakan panduan
berlebihan karena waktu dihabiskan untuk preferred Reporting Items For Systematic
membuka platform sosial media yang ia Reviews and Meta-Analysis (PRISMA), yang
sukai daripada berinteraksi langsung dengan meliputi : (1) mendefinisikan topic dan
teman ada dihadapannya. (Chukwuere, J. E. kriteria, (2) menentukan sumber informasi,
2021). (3) memilih literatur yang relevan, (4)
METODE PENELITIAN mengumpulkan artikel (5) menganalisis
Peneliti melakukan sistematik review yang artikel (PRISMA, 2015). Alur pemilihan
melakukan pencarian artikel dengan topik artikel sesuai dengan langkah-langkah
dampak media sosial terhadap interaksi sosial prisma.
pada remaja dengan mengambil data dari Berdasarkan kata kunci yang telah
pangkalan data Google scholar, serta artikel ditentukan, hasil penelusuran tersebut
jurnal yang diterbitkan oleh Sciencedirect ditemukan 50 artikel dari tiga pangkalan data
dan SagePub. Pangkalan data digunakan sebagai berikut : Google scholar, (45 artikel),
karena akses untuk mendapatkan artikel yang dan jurnal yang diterbitkan oleh
dibutuhkan mudah dan lengkap, sehingga Sciencedirect (1 artikel), dan Sagepub (4
artikel lebih mudah untuk dianalisis untuk artikel). Artikel-artikel kemudian disimpan
kebutuhan penelitian ini. Pada pencarian dalam program pengaturan referensi, yaitu
artikel kami menggunakan kata kunci yang ednote agar memudahkan dalam duplikasi
kami gunakan dua bahasa yaitu Indonesia data artikel. Setelah pembacaan judul dan
dan inggris, kata kunci tersebut meliputi : abstrak 42 artikel dieliminasi karena judul
social media (media sosial), Impact social tidak sesuai dengan tujuan penelitian. Jadi,
media (Dampak Sosial media) social artikel dianalisis karena dalam pencarian
interaction (interaksi sosial) Adolescence artikel yang sesuai adalah hanya berbahasa
(remaja). Dalam pencarian kata kunci bahasa Indonesia yaitu lima artikel, sedangkan
inggris kami lebih mudah mendapatkan artikel di konteks bahasa inggris ada dua, dari
artikel peneliti internasional atau peneliti empat puluh lima artikel tersebut, ada tujuh
yang jurnalnya dipublikasikan di jurnal studi kualitatif karena peneliti hanya
24
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
ka
id
si
artikel lengkap
Penilaian terhadap kulaitas artikel
lengkap
Tujuh artikel memiliki kualitas sesuai
dengan kriteria kajian literatur ini
lanju
lebih
Kajia
25
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
26
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
Irfan Fitrianur (2017) untuk mendeskripsikan dan SMK negeri kualitatif siswa observasi dan 1. sebagai media informasi
Analisis Efek menganalisis Efek 1 samarinda wawancara dan komunikasi 2.
Penggunaan Media Penggunaan Media Sosial perubahan dan pembentukan
Sosial Line Line Messenger Pada sikap meliputi emosi seperti
Messenger Pada Remaja Di SMK Negeri 1 perasaan gembira marah dan
Remaja di SMK Samarinda sebagainya.
Negeri 1 Samarinda
Zikri Fachrul Nurhadi untuk mengetahui dan SMA N Di kualitatif siswa observasi dan 1. sebagai media informasi
(2017) Model menjelaskan desain, Kabupaten wawancara dan komunikasi 2.
Komunikasi Sosial pengalaman dan interaksi Ciamis perubahan dan pembentukan
Remaja Melalui sosial dalam komunikasi sikap meliputi emosi seperti
Media Twitter sosial remaja melalui perasaan gembira marah dan
Sekolah Menengah Atas. sebagainya.
Joshua Ebere Mengetahui dampak media Studi ini Kuantitatif mahasiswa Kuisioner Media sosial memudahkan
Chukwuere (2021) sosial dalam menyediakan mengumpulk tingkat interaksi aktivitas berbagi
The Impact of Social ruang interaksi sosial siswa an 449 pertama informasi. Terdapat jarak
Media on Students dalam kehidupan sehari- kuesioner (remaja fisik, para siswa lebih suka
Social Interaction hari. Dengan temuan agar online akhir/ menghabiskan waktu lama
siswa memahami platform melalui dewasa media sosial. Media sosial
sosial media juga membuat Google awal) membantu siswa/mahasiswa
jarak sosial dengan orang Formulir di dalam mengatur pertemuan,
lain disekitar. North-West mempromosikan
University cyberbullying, privasi data,
dan pelanggaran informasi
pribadi. Platform media
sosial juga berdampak
negatif pada waktu
berkualitas mereka dengan
orang yang dicintai dan
teman.
27
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
Yerika untuk meneliti bagaimana 30 kalitatif Mahasiswa Wawancara Hasil dari penelitian
Jimenez,Patricia komunikasi siswa berubah mahasiswa menyebutkan usia dimulai
Morreale (2015) semenjak ada media sosial. Universitas menggunakan sosial media
Social Media Use and Dengan berfokus pada Kean rata-rata pada 12-13 tahun di
Impact on dampak menguntungkan usia remaja. Menurut mereka
Interpersonal dan merugikan pada perlu hati-hati menyimpan
Communication keterampilan interaksi dan data pribadi di sosial media.
komunikasi anak muda. Selain itu, sosial media
menjadi tempat kesempatan
populer bagi siapa saja.
28
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
29
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
dengan perilaku sosial karena perilaku sosial gangguan Nomophobia atau kecemasan yang
siswa tidak hanya terpengaruh dari dalam diri muncul saat jauh dari smarthphone, gejala
siswa itu sendiri melainkan dari luar diri juga yang timbul seperti takut tidak dapat
dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa menerima informasi, rasa cemas jika ponsel
tersebut. tidak dapat digunakan, atau bahkan panik jika
Remaja kurang dapat berinteraksi tidak membawa ponsel (Muhammad, Yabit
langsung dan lebih menyukai melihat gambar & Exzayrani 2019)
digital, foto, bahkan status yang ia tulis dalam
sosial medianya. Sebagian orang dalam KESIMPULAN
penelitian ini juga menjelaskan akan sangat Media sosial telah memfasilitasi
berhati-hati jika berkaitan dengan informasi banyak kemudahan untuk kehidupan, dan
pribadi yang dapat menyebabkan masalah juga memiliki dampak besar baik positif
ataupun kesehatan mental hidup seseorang. maupun negatif bagi masyarakat terutama
(Jimenez & Morreale 2015). Kemudahan dan remaja. Banyak hal dari media sosial sudah
kecepatan berkomunikasi membuat siswa berhasil mengubah cara individu
menjadi malas untuk berinteraksi dengan menyampaikan dan bertukar informasi
siswa lain, apabila keperluan dengan teman melalui platform web dan media sosial yang
atau orang lain lebih mudah disampaikan ia gunakan. Interaksi yang dilakukan para
melalui media sosial karena dianggap praktis remaja meliputi pendidikan yakni dengan
dan efisien. Siswa menjadi tidak fokus guru atau platform belajar daring, juga
termasuk pada saat berkumpul dengan dengan teman sekolah maupun teman lama
temannya secara langsung, terlihat masing- dan barunya.
masing orang menggunakan gawainya dan Pengaruh positif terhadap interaksi
tidak sering bercakap. Kehadiran dan sosial ialah konektivitas, manfaat saling
berkembangnya teknologi komunikasi dapat terhubung dengan siapapun tidak mengenal
membantu siswa dalam kegiatan belajar, jarak, waktu, agama maupun negara. Lalu
tetapi di satu pihak dapat mereduksi interaksi berpengaruh pada pendidikan, manfaat yang
sosial yang sesungguhnya. didapat bagi siswa dan guru adalah
Karakteristik dan kapasitas remaja kemudahan dan efektifitas waktu yang
yang terbatas untuk mengatur diri sendiri dan digunakan terlepas dari lokasi dan latar
rentan terhadap tekanan teman sebaya, anak- belakang pendidik baik guru sekolah,
anak dan remaja berada pada beberapa risiko maupun guru pembimbing pada platform
saat mereka menggunakan media sosial, belajar. Kemudian manfaat dari informasi
dampak negatif lain ialah sering ada ekspresi terbaru, ini sangat menguntungkan karena
online dari perilaku offline, seperti bullying, dapat memperoleh berita atau info terbaru
pelecehan seksual, kekerasan verbal yang dengan cepat tidak seperti media cetak atau
telah menimbulkan masalah seperti televisi yang harus menunggu dalam jangka
cyberbullying, rentannya privasi, dan waktu tertentu. Kemudian siswa dapat
“sexting” atau sebagai “mengirim, menerima, bereksplorasi dan mengembangkan dirinya
atau meneruskan pesan, foto, atau gambar dengan informasi yang telah ia peroleh dari
seksual melalui ponsel, komputer, atau sosial media.
perangkat digital lainnya. Masalah lain yang Pengaruh Negatif yang ditemukan
perlu disadari termasuk kecanduan internet antara lain, kurang kepedulian terhadap
dan kurang tidur secara bersamaan. (Gwenn, sesama, intensitas penggunaan sosial media
Kathleen and Council 2011). Dampak juga menyebabkan kecanduan internet,
lainnya dari sisi mental adalah munculnya kemudahan berinteraksi menyebabkan siswa
30
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
malas bergaul dan menyampaikan pesan Boyd, D. (2014). It’s complicated: The
secara langsung. Dampak negartif lainnya social lives of networked teens. New
adalah kurangnya kontrol diri remaja untuk Haven, CT: Yale University Press.
menjaga privasinya, sehingga menimbulkan
kekerasan verbal, cyberbullying, pencurian Chukwuere, J. E. (2021). The impact of
data pribadi, sexting hingga kekerasan social media on students’ social
seksual. Hingga berpengaruh terhadap interaction. Journal of management
kesehatan mentalnya seperti gangguan IAD Information and Decision
(Internet Addiction Disorder), Nomophobia Sciences,24(7), 1-5.
dan juga gangguan tidur karena penggunaan
yang berlebihan. F., U. T. (2019). KECANDUAN
INTERNET BERHUBUNGAN
DENGAN INTERAKSI SOSIAL
REMAJA. Jurnal Keperawatan Jiwa
DAFTAR PUSTAKA Volume 7 No 1, 33.
31
Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 7 (1)
32