Anda di halaman 1dari 15

Manfaat dan Dampak Aplikasi Media Sosial dalam Kajian

Analisis Konten

Eka Dewi Utari1, Santi Mayasari2, Ahmad Novriansyah Musbari3


Zulkardi4, Sardianto M. Siahaan5, Makmum Rahardjo6

1,2,3
Mahasiswa Program Studi Magister Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
4,5,6
Dosen Program Studi Magister Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya

Email : 06032682024001@student.unsri.ac.id1, 06032682024018@student.unsri.ac.id2,


06032682024014@student.unsri.ac.id3, zulkardi@unsri.ac.id4, sardianto@unsri.ac.id5, makmumraharjo@unsri.ac.id6

Abstrak
Media sosial merupakan salah satu bukti perkembangan teknologi dunia. Jenis media sosial
yang paling banyak digunakan adalah facebook, instagram, youtube dan yang lain sebagainya.
Situs media sosial yang semakin mudah dibuka, membuat pengguna lebih sering menghabiskan
waktunya untuk membuat jejaring sosial yang mereka miliki. Tidak hanya para remaja dan orang
tua, tetapi para pelajar tingkat SD, SMP pun telah mahir membuka dan menggunakan situs jejaring
sosial. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis aplikasi sosial media mulai dari klasifikasi
dan ciri media sosial, perkembangan media sosial sampai pada tahap bagaimana manfaat dan
dampak dari penggunaan media sosial.
Kata Kunci: media sosial, dampak dan manfaat, analisis konten

Abstract
Social media was one proof of the development of world technology. The most widely used
types of social media are facebook, instagram, youtube and others. Social media sites were getting
easier to open, making users spend more time making social networks. They had not only the
teenagers and the elderly, but also the elementary school students, junior high school had been
adapted at opening and using social networking sites. The purpose of this paper is to analyze social
media applications starting from the classification and characteristics of social media, the
development of social media to the stage of how the benefits and impacts of social media use.
Keyword: social media, impacts and benefits, content analysis

PENDAHULUAN
Teknologi internet secara otomatis turut mempengaruhi perkembangan data
analitik ke beberapa sektor, salah satunya adalah media sosial. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi dari masa ke masa telah mengalami kemajuan yang cukup
pesat di berbagai negara baik itu di negara maju maupun negara berkembang termasuk di
Indonesia. Saat ini kita telah memasuki Era Informasi yang sangat bergantung pada
sistem digitalisasi yang terhubung dengan jaringan internet yang diistilahkan Era Media
Baru (New Media). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era global
sekarang ini memungkinkan hampir setiap orang mudah untuk mengakses internet.
Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, masyarakat pun makin akrab dengan
berbagai situs media sosial berbasis internet seperti Facebook, Blogger, Instagram,
WhatsApp, Line, Google+ hingga Twitter dan aplikasi media sosial lainnya. Pemanfaatan
media sosial seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Di satu sisi mendatangkan
manfaat atau keuntungan jika digunakan secara tepat dan di sisi lain mendatangkan
masalah jika keliru dalam penggunaannya.
Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial
telah menjadi tonggak utama dalam hal penyampaian informasi seperti, digunakan
untuk sosialisasi program dan kebijakan, promosi bermacam produk dan potensinya,
memulihkan dan meningkatkan citra pariwisata serta sebagai sarana pembelajaran di
masyarakat (Suryani, 2017).
Adanya media sosial ini membuat komunikasi dan penyebaran informasi terjadi
dengan sangat cepat sehingga seorang konsumen akan memiliki rasa keingintahuan
terhadap suatu informasi secara cepat dan mudah karena dapat diakses kapanpun.
Semenjak munculnya akan hal tersebut masyarakat pun semakin mudah terhubung untuk
saling berinteraksi. Mereka berkomunikasi, berperilaku, bekerja, dan berpikir sebagai
masyarakat digital (Supratman, 2018).

RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada penulisan ini adalah :
1. Apa pengertian media sosial?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan media sosial?
3. Apa saja klasifikasi atau jenis-jenis media sosial?
4. Bagaimana perbandingan aplikasi pada media sosial?
5. Siapa saja pengguna media sosial berdasarkan usia?
6. Apa manfaat dan dampak dari penggunaan media sosial?
7. Bagaimana pengertian dari analisis konten?

TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian media sosial
2. Memahami sejarah dan perkembangan media sosial
3. Mengidentifikasi karakteristik dan jenis-jenis dari media sosial
4. Dapat membandingkan setiap aplikasi media sosial
5. Menjelaskan pengguna media sosial berdasarkan usia
6. Menjelaskan manfaat dan dampak dari media sosial
7. Mengetahui pengertian dari analisis konten

PEMBAHASAN
1. Pengertian Media Sosial
Media sosial merupakan media berbasis internet yang memungkinkan pengguna
mewakilkan dirinya sendiri ataupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. Media sosial
merupakan media digital dimana realitas sosial terjadi dan ruang waktu para penggunanya
berinteraksi (Elvinaro, 2004). Nilai-nilai yang terdapat di masyarakat maupun komunitas
juga dapat muncul dalam bentuk yang sama atau berbeda di internet. Beberapa peneliti
internet melihat bahwa media sosial adalah gambaran mengenai apa yang terjadi di dunia
nyata, seperti plagiarisme (Nasrullah, 2016).
Sosial media menurut Dailey (2009:3) adalah konten online yang dibuat
menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur. Hal yang
paling utama dari teknologi adalah terjadinya perubahan cara orang mengetahui,
membaca dan berbagi berita, serta mencari informasi dan konten. Ratusan saluran sosial
media beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar facebook, linkedIn, dan
twitter (Badri, 2011:132).
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media
sosial adalah alat komunikasi berbasis web atau aplikasi yang memungkinkan terjadinya
interaksi antar penggunanya dengan cara berbagi atau memperoleh informasi yang ada.

2. Sejarah dan Perkembangan Media Sosial


Menurut The Oxford English Dictionary (1920) menyatakan bahwa orang mulai
berbicara tentang media massa pada satu generasi. Kemudian pada tahun 1950-an, orang
mulai bicara tentang revolusi komunikasi, namun perhatian terhadap sarana-sarana
komunikasi jauh lebih tua daripada itu. Di zaman Yunani dan Romawi kuno studi tentang
seni berkomunikasi secara lisan dan tulisan (retorika) telah mendapat tempat yang sangat
terhormat. Retorika juga dipelajari di abad pertengahan, dan lebih didalami lagi di zaman
Renaissance (Rahman: 2006).
Paruh pertama abad ke-20, terutama saat pecahnya perang dunia kedua, perhatian
para ilmuwan terfokus pada studi tentang propaganda. Beberapa waktu terakhir, para ahli
teori yang ambisius, mulai dari antropologi perancis Claude Levi-Strauss sampai ahli
sosiologi Jerman Niklas Luhmann telah memperluas konsep komunikasi (Yakub,
2008:23).
Munculnya sosial media pada era 70-an dimulai dengan penemuan sistem papan
buletin. Papan buletin ini memungkinkan seseorang untuk dapat berhubungan dengan
orang lain menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat
lunak. Semua kegiatan tersebut dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon
yang terhubung dengan modem. Lalu, pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities.
GeoCities membuka layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar website
dapat diakses dari manapun (web hosting). GeoCities merupakan tonggak awal
berdirinya seluruh website yang ada.
Pada tahun 1997 hingga 1999 munculah sosial media pertama yaitu Sixdegree.com
dan Classmates.com. Tidak hanya itu, di tahun yang sama muncul juga situs untuk
membuat blog pribadi, yaitu Blogger. Situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa
membuat halaman situsnya sendiri sehingga pengguna Blogger ini bisa memuat hal
apapun di dalamnya. Kemudian, Friendster muncul pada tahun 2002. Kemunculan
Friendster kala itu sempat menjadi fenomenal dan langsung menjadi sosial media yang
sangat booming dibanding yang lain. Setelah itu, pada tahun 2003 sampai saat ini
bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter dan kelebihan masing-
masing, seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Google+
dan lain sebagainya.

3. Karakteristik dan Jenis-Jenis Media Sosial


a. Karakteristik Media Sosial
Karakteristik media sosial tidak jauh berbeda dengan media siber (cyber) karena
merupakan salah satu platform dari media siber. Namun demikian, menurut Nasrullah
(2015) media sosial memiliki karakter khusus, yaitu:
1. Jaringan (Network)
Jaringan adalah infrastruktur yang menjadi penghubung antara komputer dengan
perangkat keras lainnya. Koneksi ini diperlukan karena komunikasi bisa terjadi jika antar
komputer terhubung, termasuk di dalamnya perpindahan data.
2. Informasi (Informations)
Informasi menjadi entitas penting di media sosial karena pengguna media sosial
mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi
berdasarkan informasi.
3. Arsip (Archive)
Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang menjelaskan
bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun dan melalui perangkat
apapun.
4. Interaksi (Interactivity)
Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak sekedar memperluas
hubungan pertemanan atau pengikut (followers) semata, tetapi harus dibangun dengan
interaksi antar pengguna tersebut.
5. Simulasi Sosial (Simulation of Society)
Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya masyarakat
(society) di dunia virtual. Keunikan dan pola dimiliki oleh media sosial yang sangat
berbeda dan hampir tidak dijumpai dalam tatanan masyarakat yang nyata.
6. Konten oleh pengguna
Di media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi pengguna
atau pemilik akun. UGC merupakan relasi simbiosis dalam budaya media baru yang
memberikan kesempatan dan keleluasaan pengguna untuk berpartisipasi. Hal ini berbeda
dengan media lama (tradisional) dimana khalayaknya sebatas menjadi objek atau sasaran
yang pasif dalam distribusi pesan.

b. Jenis Jenis Media Sosial


Menurut Nasrullah (2015) setidaknya ada enam kategori besar untuk melihat
pembagian media sosial, yakni:
1. Media jejaring sosial (social networking)
Media jejaring sosial merupakan medium yang paling populer. Media ini
merupakan sarana yang biasa digunakan pengguna untuk melakukan hubungan sosial,
termasuk konsekuensi atau efek dari hubungan sosial tersebut di dunia virtual. Contoh
jejaring sosial yang banyak digunakan adalah facebook dan LinkedIn.
2. Jurnal online (blog)
Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk
mengunggah aktifitas keseharian, saling mengomentari dan berbagi, baik tautan web lain,
informasi dan sebagainya. Mulanya, blog merupakan suatu bentuk situs pribadi yang
berisi kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik dan diperbarui setiap harinya.
Selanjutnya, blog berisi banyak jurnal (tulisan keseharian pribadi) pemilik media dan
terdapat kolom komentar yang bisa diisi oleh pengguna. Secara mekanis, jenis media
sosial ini biasa dibagi menjadi dua, yaitu kategori personal homepage dimana pemilik
menggunakan nama domain sendiri seperti .com atau .net dan yang kedua dengan
menggunakan fasilitas penyedia halaman weblog gratis, seperti wordpress atau blogspot.
3. Jurnal online sederhana atau blogmikro (microblogging).
Tak jauh berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging merupakan jenis
media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan mempublikasikan aktivitas
atau pendapatnya. Contoh microblogging yang paling banyak digunakan adalah Twitter.
4. Media berbagi (media sharing).
Situs ini merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk
berbagi media, mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar, dan sebagainya. Contoh
media ini adalah: Youtube, Flickr, Photo-bucket, atau snapfish.
5. Penanda sosial (social bookmarking).
Penanda sosial merupakan media sosial untuk mengorganisasi, menyimpan,
mengelola, dan mencari informasi atau berita tertentu secara online. Beberapa situs
penanda sosial yang populer, antara lain stumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com, dan
untuk di Indonesia ada LintasMe.
6. Media konten bersama atau wiki.
Media sosial ini merupakan situs yang konten di dalamnya adalah hasil kolaborasi
dari para penggunanya. Serupa dengan kamus atau ensiklopedi, wiki menghadirkan
pengertian, sejarah hingga rujukan buku atau tautan tentang satu kata kepada para
penggunanya. Dalam prakteknya, penjelasan-penjelasan tersebut dikerjakan oleh para
pengunjung yang artinya ada kolaborasi atau kerja sama dari semua pengunjung untuk
mengisi konten dalam situs ini.

4. Perbandingan Aplikasi Media Sosial


Berikut tabel perbandingan dari beberapa aplikasi media sosial yang popular sering
digunakan:
Tabel 1: Perbandingan fitur-fitur pada aplikasi sosial media
Tabel 2: Perbandingan kelebihan dan kekurangan aplikasi sosial media

Jenis Aplikasi Kelebihan Kekurangan

Facebook 1. Mencari teman 1. Lupa waktu


2. Bisnis 2. Rawan penipuan
3. Diskusi 3. Pornografi
4. Belajar
5. Bisa diinstal di pc

Twitter 1. Interaktif 1. Dibatasi 140 karakter per


2. Menjangkau luas, tidak hanya update
teman 2. Spam
3. Berita update
4. Bisnis
5. Bisa diinstal di pc

Instagram 1. Tampilan produk sederhana 1. Rawan penipuan


2. Bisnis 2. Foto beresolusi kecil
3. Bisa diinstal di pc

Path 1. Tidak ada kolom iklan 1. Terlalu banyak kategori


2. Privasi lebih terjaga postingan
3. Memunculkan notifikasi jika 2. Teman dibatasi
ada yang mengunjungi profil kita

Google+ 1. Mode huruf beragam 1. Versi mobile sempurna


2. Pengelompokan teman 2. Platform tidak bagus
3. .gif diizinkan 3. URL masih menempel dengan
induknya

Whatsapp 1. Simpel dan mudah digunakan 1. Rawan penipuan


2. Otomatis kontak tersinkron 2. Spam
3. Membackup percakapan 3. Foto beresolusi kecil
dengan mudah
4. Bisnis
5. Bisa diinstal di pc

Line 1. Dinamis 1. Kapasitas memori besar


2. Bisa diinstal di pc 2. Spam
3. Stiker & emoticon yang menarik
4. Bisnis

Snapchat 1. Foto yang diunggah tidak 1. Belum terlalu populer


permanen
2. Menjaga privasi

Youtube 1. Banyak videonya 1. Tidak bisa download secara


2. Ajang promosi diri langsung
3. Bisnis 2. Terlalu bebas, sehingga banyak
video kurang baik
3. Video sering buffering

5. Pengguna Media Sosial Berdasarkan Usia


Berikut hasil survei yang dilakukan badan litbang kementerian kominfo terhadap
penggunaan TIK pada tahun 2017.

Gambar 1: Penggunaan media sosial oleh individu


Sumber: balitbangsdm.kominfo.go.id (booklet-survey-tik-2017).
Pembahasan mengenai media sosial tentu tidak terlepas dengan nama-nama media
sosial mainstream saat ini, sebut saja Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, sampai
yang berbasis chatting seperti Whatsapp, Line, Kakao Talk, Telegram, dst. Berikut ini
adalah ulasan materi seputar fenomena perilaku masyarakat terhadap media sosial di
Indonesia.

Gambar 2 : Persentase sosial media


(Sumber: https://websindo.com/indonesia-digital-2019-media-sosial/)
Infografis di atas menggambarkan tentang perkembangan pengguna media sosial.
Total pengguna mencapai 150 juta pengguna.
Gambar 3: Grafik Profil Audiens Sosial Media
Ditinjau dari sisi gender dan umur, terlihat pengguna media sosial paling banyak
pada usia produktif, yaitu di usia 18-34 tahun baik pria maupun wanita.

● Facebook

Gambar 4: Presentase Pengguna Facebook

● Twitter

Gambar 5: Presentase Pengguna Twitter

● Instagram
Gambar 6: Presentase Pengguna Instagram

● Linkedin

Gambar 7: Presentase Pengguna Linkedin

● Youtube

Gambar 8: Pengguna Youtube

6. Fungsi dan Dampak Penggunaan Media Sosial


a. Fungsi Media Sosial
1. Memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web.
2. Mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari satu institusi
media ke banyak audience (“one to many”) menjadi praktik komunikasi dialogis
antar banyak audience (“many to many”).
3. Mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi.
4. Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu
sendiri.

b. Dampak Penggunaan Media Sosial


Dampak Positif
1. Kemudahan mengakses materi pelajaran untuk tugas sekolah.
2. Memperluas pertemanan khususnya bagi anak-anak yang sangat pendiam di
dunia nyata.
3. Tempat mencari berbagai informasi yang bermanfaat
4. Sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan kejenuhan baik dalam bekerja
maupun belajar.
5. Tempat promosi yang baik dan murah.
6. Tempat berbagi informasi, foto, video, dll.

Dampak Negatif
1. Interaksi secara tatap muka cenderung menurun.
2. Menjauhkan orang-orang yang sudah dekat.
3. Mengganggu konsentrasi belajar.
4. Rawan terjadinya kejahatan siber, seperti penipuan.
5. Mengganggu kesehatan fisik dan psikis.
6. Dapat menghabiskan uang.

7. Analisis Konten
Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Analisis ini biasanya digunakan pada penelitian kualitatif. Pelopor analisis isi
adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu
mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. Ada
beberapa definisi mengenai analisis isi. Analisis isi secara umum diartikan sebagai
metode yang meliputi semua analisis menganai isi teks, tetapi di sisi lain analisis
isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus.
Definisi lain dari analisis isi yang sering digunakan adalah: research technique for
the objective, systematic and quantitative description of the manifest content of
communication.
Analisis konten merupakan teknik yang berorientasi kualitatif, ukuran
kebakuan diterapkan pada satuan-satuan tertentu biasanya dipakai untuk
menentukan karakter dokumen-dokumen atau membandingkannya (Berelson,
1952; Kracauer, 1993). Dahulu, analisis konten digunakan untuk menjelaskan
karakteristik konten majalah pop (Lowenthal, 1962) atau dokumen-dokumen lain.
Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, baik
surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi
yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi
sebagai teknik/metode penelitian. Metode Content Analysis merupakan analisis
ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi. Dalam hal ini, content analysis
mencakup: klasifikasi tanda-tanda yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan
kriteria sebagai dasar klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis tertentu
sebagai pembuat prediksi.

● Kelebihan Analisis Konten:


a. Tidak dipakainya manusia sebagai objek penelitian sehingga analisis isi
biasanya bersifat non-reaktif karena tidak ada orang yang diwawancarai,
diminta mengisi kuesioner ataupun yang diminta datang ke laboratorium.
b. Biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan dengan metode
penelitian yang lain dan sumber data mudah diperoleh (misal di
perpustakaan umum).
c. Analisis isi dapat digunakan ketika penelitian survey tidak dapat
dilakukan.
● Kekurangan Analisis Konten :
a. Kesulitan menentukan sumber data yang memuat pesan-pesan yang
relevan dengan permasalahan penelitian.
b. Analisis isi tidak dapat dipakai untuk menguji hubungan antar variabel,
tidak dapat melihat sebab akibat hanya dapat menerima kecenderungan
(harus dikombinasikan dengan metode penelitian lain jika ingin
menunjukkan hubungan sebab akibat).

PENUTUP
Media sosial merupakan media di internet yang memungkinkan pengguna untuk
mewakilkan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan
pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. Perkembangan media sosial
dimulai pada era 70-an saat ditemukannya sistem papan buletin. Sistem ini
memungkinkan kita dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik
ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak. Semua ini dilakukan masih
dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengan modem.
Kemudian, pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities. GeoCities membuka
layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar dapat diakses dari manapun
(web hosting). GeoCities merupakan tonggak awal berdirinya semua website.
Pada tahun 1997 hingga 1999 munculah media sosial yang pertama yaitu
Sixdegree.com dan Classmates.com. Setelahnya muncul situs Blogger yang menawarkan
penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
Pada tahun 2002 Friendster menjadi sosial media yang sangat booming dan
kehadirannya sempat menjadi fenomenal. Setelah itu pada tahun 2003 sampai saat ini
bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter dan kelebihan masing-
masing, seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Google+
dan lain sebagainya.
Karakter khusus dimiliki media sosial, yaitu jaringan, informasi, arsip, interaksi,
simulasi, dan konten pengguna (Nasrullah, 2015). Media sosial memiliki beberapa jenis,
yaitu media jejaring sosial (social networking), jurnal online (blog), jurnal online
sederhana atau microblog (micro-blogging), media berbagi (meda sharing), penanda
sosial (social bookmarking), media konten bersama atau wiki, dan rujukan buku atau
tautan tentang satu kata.
Beberapa media sosial mainstream saat ini yaitu, facebook, twitter, instagram,
youtube, sampai ke yang berbasis chatting seperti whatsapp, line, kakao talk, dan
telegram. Media sosial memiliki beberapa fungsi yaitu; (1) media sosial adalah media
yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan
teknologi web (2) media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah
media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (“one to many”) menjadi
praktik komunikasi dialogis antar banyak audience (“many to many”) (3) media sosial
mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi manusia dari
pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.
Dampak positif penggunaan media sosial, yaitu kemudahan mengakses materi
pelajaran untuk tugas sekolah, dapat memperluas pertemanan khususnya bagi anak-anak
yang sangat pendiam di dunia nyata, tempat mencari berbagai informasi yang bermanfaat,
sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan kejenuhan baik dalam bekerja maupun
belajar, tempat promosi yang baik dan murah, dan juga sebagai tempat berbagi informasi,
foto, video, dll. Selain dari dampak positif media sosial juga memiliki dampak negatif
yaitu, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, menjauhkan orang-orang yang
sudah dekat, mengganggu konsentrasi belajar, rawan terjadinya kejahatan siber seperti
penipuan, mengganggu kesehatan fisik dan psikis, dan dapat menghabiskan uang.
Analisis konten merupakan teknik yang berorientasi kualitatif, ukuran
kebakuan diterapkan pada satuan-satuan tertentu biasanya dipakai untuk
menentukan karakter dokumen-dokumen atau membandingkannya.Content
analysis mencakup: klasifikasi tanda-tanda yang dipakai dalam komunikasi,
menggunakan kriteria sebagai dasar klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis
tertentu sebagai pembuat prediksi.

DAFTAR PUSTAKA

Aljawiy, Abdillah Yafi dan Ahmad Muklason. (2012). Jejaring Sosial dan Dampak Bagi
Penggunanya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Badri, Muhamad. (2011). Corporate and Marketing Communication. Jakarta:
Universitas Mercu Buana.
Dailey, Patrick R. (2009). Social Media: Finding its Way into Your Business. Burlington:
Linkage.
Elvinaro, Ardianto. (2004). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Nasrullah, R. (2015). Media Sosial (Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi).
Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.
Pusat Litbang Aptika dan IKP. (2017). Penggunaan Survey TIK 2017 serta Implikasinya
terhadap Aspek Sosial Budaya Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kominfo.
Supratman, L. P. (2018). Penggunaan Media Sosial oleh Digital Native. Jurnal ILMU
KOMUNIKASI, 15 (1), 47–60. https://doi.org/10.24002/jik.v15i1.1243.
Suryani, I. (2014). Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Pemasaran Produk dan
Potensi Indonesia dalam Upaya Mendukung ASEAN Community 2015. (Studi
Social Media Marketing pada Twitter Kemenparekraf RI dan Facebook Disparbud
Provinsi Jawa Barat). Jurnal Komunikasi, 131-132.
Utama, Yakub. (2008). Sejarah Media Sosial. Jakarta. Rineka Cipta.
Yeni Maulina,2018 “Tagar dan Linimasa,”. Accessed 28 Oktober, 2020,
http://www.riaupos.co/2403-spesial-tagar-dan-linimasa.html.
Zainudin, A. Rahman. (2006). Sejarah Sosial Media dari Gutenberg Sampai Internet.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai