Anda di halaman 1dari 5

Muhammad Akbar Priandanu // 17321161

Manajemen Krisis A

DIGITALISASI DALAM PRAKTIK PUBLIC RELATIONS KONTEMPORER

1. PENDAHULUAN
Globalisasi berdampak pada kemajuan peradaban yang memunculkan berbagai temuan-
temuan dan inovasi baru yang saat ini tengah berkembang pesat. Salah satunya adalah
teknologi komunikasi, hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan yang mengharuskan manusia
untuk bisa akrab dengan berbagai macam hal-hal yang muncul akibat kemajuan teknologi
komunikasi itu sendiri. Internet sebagai bentuk inovasi teknologi komunikasi yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Keberadaan internet tentunya banyak memberikan
perubahan yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat yang saat ini lebih efisien dan lebih
modern. Menurut Rob Franklin et al (dalam Pienrasmi, 2015) bahwa kehadiran internet
membawa dampak tersendiri bagi dunia bisnis maupun institusi media, termasuk pula bagi
dunia public relations. Selain itu pada dunia bisnis dan public relations juga membawa dampak
tersendiri sebagai saluran komunikasi baru dalam berhubungan dengan para publiknya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Internet merupakan jaringan komunikasi
elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi
di seluruh dunia melalui telepon atau satelit. Memasuki era digital, berbagai aspek yang
berkembang di dalam praktik public relations pun ikut bertransformasi. Teknologi internet
memberikan dampak pada berkembangnya praktik public relations yang saat ini PR (public
relations) Digital. Media komunikasi yang digunakan PR Digital menjadi sangat efisien
dengan keberadaan dan penggunaan internet yang optimal.
Dilansir dari kompasiana.com, aktivitas PR dianggap lebih efektif dan efisien
dalam menyampaikan pesan-pesan brand kepada publik bila dibandingkan
dengan iklan. Selain itu, PR digital juga bermanfaat untuk mendeteksi potensi
isu yang berkaitan dengan brand di Internet, merespon isu lebih dini sehingga
dapat mencegah krisis, dan menyebarluaskan konten secara publik sehingga
kesadaran publik meningkat. (Shihab, 2019)
Internet berkembang menjadi sebuah bentuk baru yaitu sosial media sebagai bagian dari
new media yang penggunaannya saat ini sudah berkembang pesat. Salah satu praktik PR yang
ikut berubah dengan berkembangnya teknologi komunikasi adalah komunikasi krisis (Prastya,
2011). Media sosial saat ini menjadi sumber informasi yang sangat cepat dan tanggap dalam
memberikan respon terkait suatu peristiwa, sehingga tidak heran jika pengguna sosial media
terus meningkat. Selain kecepatan informasi yang diperoleh, para pengguna juga dapat menjadi
informan dalam hal ini pembuat konten. Perkembangan teknologi ini tentunya berdampak pada
praktik PR dalam segi manajemen krisis isu maupun krisis, yang mana media sosial selain
sebagai media yang luas untuk memberikan informasi, media sosial juga menjadi tempat isu
maupun krisis tersebut bermula. Dalam praktik manajemen krisis maupun isu, media sosial
dapat menjadi media yang tepat untuk menjaga citra dan membangun audiens online, PR
digital menggunakan media berbasis internet yang telah tersedia dengan berbagai jenis,
manfaat, dan audiens yang beragam. Selain itu, praktisi PR digital menciptakan dan menjaga
citra positif dengan menampilkan pesan-pesan brand organisasi di media Internet, seperti
website, blog, media konvergensi, dan media sosial lainnya (Shihab, 2019).
2. PEMBAHASAN
Dalam proses pengoperasiannya, sosial media sebagai inovasi teknologi komunikasi yang
memungkinkan penggunanya menyalurkan informasi (dalam hal ini sebagai informan)
terdapat berbagai bentuk krisis yang timbul sebagai dampak dari sosial media itu sendiri.
Seperti yang belakangan ini tengah banyak diperbincangkan oleh warganet (netizen) yaitu
persoalan menu card business class maskapai Garuda Indonesia yang diunggah oleh seorang
youtuber bernama rius vernandes ke fitur story akun instagram pribadinya (@rius.vernandes).
Hal ini tentunya membuat kaget warganet (netizen), dengan harga tiket yang terbilang tidak
murah, bagaimana bisa pelanggan business class mendapatkan pelayanan menu card yang
ditulis manual menggunakan tangan. Hal ini tentunya menimbulkan isu-isu baru bahkan krisis
yang berkembang ditengah khalayak. Kekhawatiran pihak maskapai Garuda Indonesia
tentunya adalah bahwa peristiwa ini dapat berdampak pada citra mereka sebagai maskapai
penerbangan kebanggaan Indonesia.

Akibat kejadian ini, terdapat pihak yang setuju dan tidak setuju terkait apa yang dialami
Rius Vernandes, sehingga tidak sedikit pertikaian yang terjadi melalui kolom komentar di
sosial media, hal ini kemudian direspon oleh pihak maskapai Garuda Indonesia melalui akun
twitter resminya yang mengatakan bahwa “Dapat kami sampaikan bahwa ini bukan kartu menu
untuk penumpang, melainkan catatan pribadi awak kabin yang tidak untuk disebarluaskan.
Terima kasih.”

Dalam manajemen krisis, hindari dulu upaya menyalahkan pihak lain,


apalagi penggunaan jalur hukum, Teliti dengan cermat penyebab krisis, jika
ditengarai ada orang-orang, atau kelompok sebagai penyebabnya, teliti motivasi
nya, teliti penyebab tindakan tersebut (Kriyantono, 2018).
Sosial media sebagai tools yang dalam hal ini menjadi fokus utama permasalahan sekaligus
penyelesaiannya tentu memiliki peran yang sangat penting, tergantung bagaimana praktisi PR
suatu organisasi tersebut membuat sebuah rancangan strategi komunikasi untuk menyelesaikan
persoalan krisis ataupun isu yang ada. Dalam hal ini maskapai penerbagangan Garuda Indonesia
sudah menerapkan beberapa langkah yang baik dalam memanfaatkan teknologi informasinya
dengan memberikan interaksi yang terbuka kepada para masyarakat, salah satunya adalah
bentuk interaksi sosial media yang dilakukan oleh pihak Garuda melalui akun resmi twitternya
(@IndonesiaGaruda). Namun menurut Bambang Sumaryanto, selaku konsultan PR yang juga
dosen komunikasi di PGD LSPR dan sekaligus pengajar di Universitas Indonesia, beliau merasa
bahwa Maskapai Garuda perlu menerapkan beberapa hal dalam penanganan krisis, diantaranya
yaitu, pertama, segera meminta maaf atas situasi yang terjadi meskipun belum jelas apa yang
terjadi, dengan mengatakan akan ditelusuri dan di investigasi lebih lanjut. Kedua, Pesan yang
akan disampaikan alangkah lebih baik lagi jika dicantumkan komitmen organisasi untuk
memberikan pelayanan terbaik. Ketiga, menemui penulis kritik untuk mengetahui serta
memahami kasusnya sekaligus menjelaskan langkah-langkah yang sudah diterapkan Garuda
agar hal tersebut tidak terjadi.
3. PENUTUP
Pemanfaatan teknologi internet dalam manajemen krisis atau isu tentunya memiliki
kelebihan dan kekurangan, untuk kelebihannya sendiri teknologi internet dapat menjangkau
berbagai lapisan masyarakat dalam memberikan informasinya, yang mana hal ini juga
berpengaruh pada terbentuknya citra sebuah organisasi tersebut. Kekurangan dari pemanfaatan
teknologi internet adalah organisasi perlu mewaspadai adanya oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab dalam menggunakan nama organisasi tersebut, dengan kata lain apabila ada
yang melakukan penipuan yang mengatasnamakan organisasi tersebut. Dalam memanfaatkan
teknologi internet, selain konsisten seorang PR juga harus bisa membuat sebuah konten yang
tentunya memperhatikan aspek-aspek estetika dan value yang dihasilkan dalam proses
pemanfaatan teknologi internet. Selain itu, dalam pemanfaatan teknologi internet kita juga perlu
membuat pusat media dan informasi agar khalayak dapat memastikan bahwa berita yang
beredar bisa dijadikan cara pandang dan memberikan framing tertentu pada masyarakat.
Pemanfaatan teknologi internet dalam manajemen krisis atau isu sangatlah penting untuk
menjawab tantangan zaman yang saat ini terus berkembang. Sebagai sebuah media penghantar
yang sangat cepat membawa arus informasi, tentunya teknologi internet merupakan media yang
tepat sebagai bentuk interaksi dengan khalayak, adapun tujuan dari pemanfaatan teknologi
internet adalah untuk menciptakan kesan yang positif, hubungan yang baik, dan meningkatkan
visibilitas brand (dan juga organisasi).
DAFTAR PUSTAKA :
- Kriyantono, rachmat. 2018. Public relations, issue, & crisis management.(pendekatan
critical publik relations, etnografis kritis & kualitatif. Jakarta. Prenadamedia Group.
- Prasetya, Narayana Mahendra. komunikasi krisis di Era New Media dan Social Media.
Jurnal Komunikasi, ISSN 1907-898X, Vol 6, nomor 1, oktober 2011.
- Pienrasmi, Hanindyalaila. Pemanfaatan social media oleh praktisi publik relations di
Yogyarkarta. Jurnal Komunikasi, ISSN 1907-878X, Vol 9, Nomor 2, April 2015.
- Wulandari,dwi. 2019. Bagaimana seharusnya garuda Bagaimana Seharusnya Garuda
Menghadapi Krisis Komunikasi dan "Sindiran" AirAsia?. https://mix.co.id/corcomm-
pr/public-relations/bagaimana-seharusnya-garuda-menghadapi-krisis-komunikasi-dan-
sindiran-airasia/ . 25 Okt 2019.
- shihab , Mohammad. 2019. Public Relations di era digital.
https://www.kompasiana.com/mohammadshihab/5ca64d8ccc528337df2a28f6/public-
relations-di-era-digital 25 Okt 2019
- Kumparan. Klarifikasi Garuda Indonesia tentang viralnya menu dituliskan.
https://kumparan.com/kumparantravel/klarifikasi-garuda-indonesia-soal-viralnya-menu-
makanan-ditulis-tangan-1rSxupKkQkA 25 Okt 2019

Anda mungkin juga menyukai