Manajemen Krisis A
1. PENDAHULUAN
Globalisasi berdampak pada kemajuan peradaban yang memunculkan berbagai temuan-
temuan dan inovasi baru yang saat ini tengah berkembang pesat. Salah satunya adalah
teknologi komunikasi, hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan yang mengharuskan manusia
untuk bisa akrab dengan berbagai macam hal-hal yang muncul akibat kemajuan teknologi
komunikasi itu sendiri. Internet sebagai bentuk inovasi teknologi komunikasi yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Keberadaan internet tentunya banyak memberikan
perubahan yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat yang saat ini lebih efisien dan lebih
modern. Menurut Rob Franklin et al (dalam Pienrasmi, 2015) bahwa kehadiran internet
membawa dampak tersendiri bagi dunia bisnis maupun institusi media, termasuk pula bagi
dunia public relations. Selain itu pada dunia bisnis dan public relations juga membawa dampak
tersendiri sebagai saluran komunikasi baru dalam berhubungan dengan para publiknya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Internet merupakan jaringan komunikasi
elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi
di seluruh dunia melalui telepon atau satelit. Memasuki era digital, berbagai aspek yang
berkembang di dalam praktik public relations pun ikut bertransformasi. Teknologi internet
memberikan dampak pada berkembangnya praktik public relations yang saat ini PR (public
relations) Digital. Media komunikasi yang digunakan PR Digital menjadi sangat efisien
dengan keberadaan dan penggunaan internet yang optimal.
Dilansir dari kompasiana.com, aktivitas PR dianggap lebih efektif dan efisien
dalam menyampaikan pesan-pesan brand kepada publik bila dibandingkan
dengan iklan. Selain itu, PR digital juga bermanfaat untuk mendeteksi potensi
isu yang berkaitan dengan brand di Internet, merespon isu lebih dini sehingga
dapat mencegah krisis, dan menyebarluaskan konten secara publik sehingga
kesadaran publik meningkat. (Shihab, 2019)
Internet berkembang menjadi sebuah bentuk baru yaitu sosial media sebagai bagian dari
new media yang penggunaannya saat ini sudah berkembang pesat. Salah satu praktik PR yang
ikut berubah dengan berkembangnya teknologi komunikasi adalah komunikasi krisis (Prastya,
2011). Media sosial saat ini menjadi sumber informasi yang sangat cepat dan tanggap dalam
memberikan respon terkait suatu peristiwa, sehingga tidak heran jika pengguna sosial media
terus meningkat. Selain kecepatan informasi yang diperoleh, para pengguna juga dapat menjadi
informan dalam hal ini pembuat konten. Perkembangan teknologi ini tentunya berdampak pada
praktik PR dalam segi manajemen krisis isu maupun krisis, yang mana media sosial selain
sebagai media yang luas untuk memberikan informasi, media sosial juga menjadi tempat isu
maupun krisis tersebut bermula. Dalam praktik manajemen krisis maupun isu, media sosial
dapat menjadi media yang tepat untuk menjaga citra dan membangun audiens online, PR
digital menggunakan media berbasis internet yang telah tersedia dengan berbagai jenis,
manfaat, dan audiens yang beragam. Selain itu, praktisi PR digital menciptakan dan menjaga
citra positif dengan menampilkan pesan-pesan brand organisasi di media Internet, seperti
website, blog, media konvergensi, dan media sosial lainnya (Shihab, 2019).
2. PEMBAHASAN
Dalam proses pengoperasiannya, sosial media sebagai inovasi teknologi komunikasi yang
memungkinkan penggunanya menyalurkan informasi (dalam hal ini sebagai informan)
terdapat berbagai bentuk krisis yang timbul sebagai dampak dari sosial media itu sendiri.
Seperti yang belakangan ini tengah banyak diperbincangkan oleh warganet (netizen) yaitu
persoalan menu card business class maskapai Garuda Indonesia yang diunggah oleh seorang
youtuber bernama rius vernandes ke fitur story akun instagram pribadinya (@rius.vernandes).
Hal ini tentunya membuat kaget warganet (netizen), dengan harga tiket yang terbilang tidak
murah, bagaimana bisa pelanggan business class mendapatkan pelayanan menu card yang
ditulis manual menggunakan tangan. Hal ini tentunya menimbulkan isu-isu baru bahkan krisis
yang berkembang ditengah khalayak. Kekhawatiran pihak maskapai Garuda Indonesia
tentunya adalah bahwa peristiwa ini dapat berdampak pada citra mereka sebagai maskapai
penerbangan kebanggaan Indonesia.
Akibat kejadian ini, terdapat pihak yang setuju dan tidak setuju terkait apa yang dialami
Rius Vernandes, sehingga tidak sedikit pertikaian yang terjadi melalui kolom komentar di
sosial media, hal ini kemudian direspon oleh pihak maskapai Garuda Indonesia melalui akun
twitter resminya yang mengatakan bahwa “Dapat kami sampaikan bahwa ini bukan kartu menu
untuk penumpang, melainkan catatan pribadi awak kabin yang tidak untuk disebarluaskan.
Terima kasih.”