Anda di halaman 1dari 14

SISTEM POLITIK NEGARA-NEGARA KAWASAN PASIFIK SELATAN

Mengidentifikasi Dan Melihat Peluang Kerja Sama Bilateral Antara Indonesia Dan Tonga

Kelompok XIV

FLORENTINO DARMANUS MITE


ADRIANUS TEAK
MARIA ROSARIA ABI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat
serta rahmatnya, kami masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk melanjutkan
hari-hari yang indah.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari
pihak lain. Oleh karena itu, ucapan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak
yang dengan caranya masing-masing ikut membantu menyelesaikan tugas yang
diberikan terutama teman sekelompok dan media internet (wikipedia online) yang
telah membantu kami untuk mencari dan menggali informasi yang ada, guna
menyelesaikan tugas mata kuliah “SISTEM POLITIK NEGARA-NEGARA
KAWASAN PASIFIK SELATAN ” yang diberikan ibu dosen sebagai prasarat dalam
aktivitas perkuliahan.

Kami juga menyadari bahwa makalah yang dibuat masih belum sempurna oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar
penulisan makalah kedepannya dapat lebih benar dan baik.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................

1.1. Latar Belakang................................................................................................


1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN MASALAH.............................................................................

BAB III : PENUTUP.......................................................................................................


3.1. kesimpulan.........................................................................................................
3.2. saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tidak dipungkiri bahwa trend integrasi telah mewabah ke seluruh dunia setelah
Eropa sukses dengan European Union. Regionalisme menjadi salah satu cara bagi
suatu wilayah untuk dapat menjawab apa yang menjadi tantangan global baik saat
ini maupun di masa yang akan datang. Regionalisme pun tak luput dari wilayah
Pasifik Selatan yang merupakan negara-negara kepulauan kecil yang bahkan
kehadirannya dipandang sebelah mata. Namun seiring berjalannya waktu,
regionalisme yang terjadi di Pasifik Selatan menunjukkan kekuatannya sebagai
salah satu wilayah penting bahkan bagi kepentingan negara-negara besar seperti
Amerika Serikat, Cina, Jepang, Rusia, dan lain-lain.

Dalam memahami dinamika kawasan Pasifik Selatan, perlu diawali dengan


pemahaman awal latar belakang kemunculan kawasan itu sendiri. Pembentukan
Pasifik Selatan muncul pada abad keenam belas ketika mulai ada sebagai bagian
dari imajinasi Eropa dengan adanya kekuatan kolonial di kepulauan Pasifik (Fry,
1994). Hal ini juga didukung dengan pendapat Hau’ofa (2008) yang mengatakan
bahwa masyarakat regional Pasifik Selatan muncul dikarenakan adanya proses
dekolonialisasi itu sendiri. Dari hal tersebut dapat dipahami adanya keterikatan
antara negara-negara yang ada di wilayah kawasan Pasifik Selatan itu sendiri.
Secara umum, semua negara di Pasifik Selatan telah ditarik ke dalam sistem
ekonomi tunggal yang dikendalikan oleh kepentingan industri, komersial, dan
keuangan transnasional yang didukung dan dibela oleh organisasi pemerintah dan
militer yang kuat bekerjasama dengan satu sama lain (Hau’ofa, 2008).

Dari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi geografis yang unik sekaligus
menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada di
antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi
salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia
berbatasan langsung dengan laut dan darat dari sepuluh negara (Australia, Filipina,
India, Malaysia, Papua Nugini, Republik Palau, Singapura, Thailand, Timor Leste,
dan Vietnam) di kawasan Pasifik maupun Hindia. Keadaan ini menjadikan Indonesia
rentang terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan
instabilitas dalam negeri dan di kawasan pasifik. Regional Pasifik tentunya salah
satu regional yang terdekat dan tidak kalah pentingnya dengan ASEAN. Seperti
yang telah diketahui bahwa ASEAN dan wilayah Pasifik merupakan lingkaran
konsentris terdalam dalam politik luar negeri Indonesia (Setiawan, 2012). Hal
tersebut mengindikasikan bahwa wilayah Pasifik bersifat cukup strategis dalam
kaitannya dengan politik luar negeri yang dijalankan Indonesia. Dengan adanya
faktor jarak yang sangat dekat dapat diketahui bahwa Indonesia ingin menjaga
hubungannya dengan negara-negara di regional Pasifik untuk menjaga kestabilan
regional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia akan/sudah memiliki program
seperti

a. meningkatkan hubungan non-politik, sekaligus mendorong peningkatan


people to people interaction sebagai landasan strategis dalam hubungan baik
pada masa mendatang.
b. meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam berbagai kerjasama
bilateral dan regional untuk mendukung kerjasama multilateral (Kementrian
Luar Negeri).

1.2. Rumusan Masalah.

A. Bagaimana gambaran umum negara Tonga dilihat dari aspek syarat


terbentuknya sebuah negara ?.
B. Apa potensi kerjasama yang dibangun pemerintah Indonesia dilihat dari
aspek, pendidikan dan sosial budaya, perekonomian, perpolitikan,
pertahanan dan keamanan ?.
C. Apa potensi kerjasama yang paling mungkin bila kedua negara
bekerjasama?
1.3. Tujuan Penulisan.

A. Untuk mengetahui gambar umum negara Tonga dilihat dari aspek syarat
terbentuknya negara.
B. Untuk mengetahui potensi kerjasama antara pemerintah Indonesia
dengan pemerintahan Tonga dilihat dari aspek, pendidikan dan sosial
budaya, perekonomian, perpolitikan, pertahanan dan keamanan.
C. Untuk mengetahui potensi kerjasama apa yang paling mungkin dilakukan
bila kedua negara bekerja sama.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bagimana gambaran umum negara Tonga dilihat dari aspek syarat


terbentuknya sebuah negara.
a. Masyarakat (rakyat/penduduk)

Penduduk tonga berjumlah 103.036 jiwa pada sensus pada tahun 2011. Namun
catatan terakhir yang diperoleh bahwa adanya indikasi kenaikan total jumlah
penduduk, sampai tahun 2017 total penduduk tonga mencapai 108.020 jiwa. Adapun
fakta menarik dari masyarakat Tonga, dilansir dari KALKUS.co.id bahwa 92%
masyarakat disana mengalami masalah kegemukan (obesitas). Berdasarkan data
sensus 2006 Gereja Metodis(38.052 atau 38%), Gereja Mormon(17.109 atau 17%),
Katolik Roma(15.992 atau 16%), Islam(11.599 atau 11%), Hindu, kepercayaan lokal
dan lainya tidak beragama . Bahasa yang digunakan dibagi atas dua yaitu bahasa
Tonga dan bahasa Inggris (resmi). Mengenai mata pecarian sebagian besar
penduduk Tonga bergantung pada perkebunan dan pertanian subsistem, seperti
Kelapa, kacang vanili, pisang, biji kopi, dan umbi-umbian seperti ubi, talas dan ubi
kayu (petani), serta sebagai nelayan dan lainya bekerja di instansi pemerintah,
buruh, pengusaha dll. Dilansir dari Misi.co sebanyak 25,3% penduduk Tonga tinggal
di perkotaan dan lainnya tersebar di wilayah-wilayah yang ada. Sekitar 1,8%
Penduduk Tonga merupakan campuran dari ras Kaukasia, Tionghoa dan Polinesia
dan sebagian lain didiaspora ke Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia yang
jumlahnya hampir sebanding dengan jumlah penduduk yang menetap di Tonga.
Negara ini juga terkenal dengan tingkat kesenjangan ekonomi yang tinggi hal ini
dibuktikan dengan data yang diambil oleh pemerintah bahwa, hanya 5% dari lulusan
SMA Tonga yang mendapat pekerjaan layak di Tonga. Selain itu negara ini juga
masih memiliki ketergantungan yang begitu besar dari pengiriman uang oleh
warganya di luar negri (diaspora). Hampir setengah bagian lebih perekonomian di
negara Tonga dikuasai oleh bangsawan, hal tersebut memperparah tingkat
kesenjangan ekonomi yang ada. Pendapatan perkapita masyarakat disana sekitar
$2.510 (5% dari AS).

b. Wilayah

Tonga, adalah sebuah negara kepulauan terdiri dari 177 pulau dengan luas
keseluruhan pulau sekitar 750 kilometer persegi (290 mil persegi), yang tersebar
lebih dari 700.000 kilometer persegi (270.000 mil persegi) di Samudra Pasifik bagian
selatan. Dari 177 pulau, 52 pulau yang dihuni oleh 108.020 rakyatnya. 70%
penduduk di Tonga berada di pulau utama Tongatapu.

Wilayah Tonga membentang lebih dari 8000 kilometer (5000 mil) di garis utara
sampai selatan. Negara ini dikelilingi oleh Fiji, Wallis dan Futuna (Belanda) di barat
laut, Samoa di timur laut, Niue di timur, Kermadec (bagian dari Selandia Baru) di
barat daya, serta Kaledonia Baru (Perancis) juga Vanuatu di barat jauh. Walaupun
wilayahnya kecil Tonga memiliki pantai dan panora alam yang sangat indah yang
menjadikannya sebagai destinasi wisata yang populer. Wilayahnya juga kaya akan
berbagai jenis mineral dan hasil tambang yang berlimpah serta tanah dengan tingkat
kesuburan yang tinggi, membuat hasil pertanian di wilayah itu tumbuh dengan baik
dan beraneka ragam jenisnya sehingga mampu menopang perekonomian di negara
tersebut walaupun belum sepenuhnya dieksplor dan diolah dengan baik.

c. Pemerintahan

Bentuk Pemerintahan Tonga adalah Kerajaan (monarki constitusional).Tonga masuk


ke dalam negara persemakmuran dengan Inggris. Tonga memiliki Raja yang
sekarang 2013 dipimpin oleh Tupou VI yang dipilih tahun 2012. Sedikit mengulas
sejarah Tonga di bagian pemerintahan, Sebelum tahun 2008, raja masih memiliki
kekuasaan mutlak dan mengendalikan sepenuhnya parlemen dan pemerintahan. 10
dari 14 anggota kabinet diangkat oleh raja dari lingkungannya sendiri, dan untuk
seumur hidup. Hanya 9 dari 32 anggota parlemen dipilih oleh rakyat. Setelah
kematian Raja Tupou IV bulan September 2006 banyak terjadi kerusuhan yang
menuntut reformasi di bidang politik oleh para penentang Monarki. Akhirnya pada
tahun 2008, sistem mulai berubah setelah Raja Tonga yang menggantikan George
Tupou IV, yaitu George Tupou V, akan dinobatkan. Raja George Tupou V
memutuskan untuk mundur dari kancah politik dan menyerahkan kekuasaan pada
parlemen. Dari situlah, kekuatan monarki di sistem pemerintahan Tonga berkurang.
Pada masa pemerintahan Tupou V, terdapat 26 kursi di parlemen. Sistem pemilihan
diubah pada bulan April 2010 dan Pemilu diadakan pada tanggal 25 November 2010
untuk memilih 17 perwakilan untuk anggota parlemen yang dipilih langsung oleh
rakyat, sedangkan 9 kursi yang tersisa dipilih oleh 29 bangsawan. Rakyat Tonga
yang memiliki hak pilih adalah mereka yang berusia 21 tahun keatas. Dalam
pemilihan itu, Democratic Party of the Friendly Islands merebut 12 kursi sedangkan
5 kursi lagi didapatkan oleh perwakilan independen. Dalam pemilihan umum
tersebut, Siale’ataongo Tu’ivakanō yang merupakan salah satu perwakilan yang
dipilih oleh 29 bangsawan tersebut terpilih untuk menjabat Perdana Menteri Tonga.
Dua Organisasi Politik yang paling berpengaruh di Tonga adalah Democratic Party
of the Friendly Islands (DPFI) yang memenangkan pemilu pada tahun 2010 tersebut,
dan Tonga Human Rights and Democracy Movement (HRDM). Pemilihan Umum di
Tonga berikutnya dijadwalkan untuk dilaksanakan pada tahun 2012 dan yang
menjadi raja adalah Raja Tupou VI dan perdana mentri bernama Akilisi Pohiva sejak
tahun 2014.

d. Pengakuan dari Negara Lain

Tonga menjadi sebuah protektorat Britania Raya pada 18 Mei 1900 berdasarkan
Traktat Persahabatan. Status ini berakhir pada 4 Juni 1970 ketika Tonga
memproklamasikan kemerdekaannya. Komisi Tinggi Britania Raya di Tonga yang
telah berdiri sejak 1901 ditutup pada 2006. Jadi secara legal dapat dikatakan bahwa
setelah diproklamirkan pada tanggal 4 Juni 1970, Tonga telah menjadi sebuah
negara merdeka yang memiliki pemerintahan, hukum, wilayah masyarakat dan
pengakuan yang sah dari negara luar sebagai suatu negara merdeka, karena salah
satu syarat sebuah negara mendapat pengakuan dari negara lain adalah apabila
negara tersebut telah/sudah merdeka.

B. Apa potensi kerjasama yang dibangun pemerintah Indonesia dilihat dari aspek,
pendidikan dan sosial budaya, perekonomian, perpolitikan, pertahanan dan
keamanan ?.
a. Aspek pendidikan dan sosial budaya.
Dilihat dari aspek pendidikan dan sosial- budaya Tonga merupakan salah satu
negara di kawasan Pasifik Selatan yang sistem pendidikannya masih dibawah
indonesia hal ini dibuktikan dengan minimnya pendidikan yang didapat dan hanya
5% lulusan SMA yang mendapat pekerjaan yang layak di negara itu. Indonesia
sebagai salah satu negara yang dekat dengan Tonga ditambah lagi Indonesia masih
satu rumpun atau memiliki hubungan ras yang sama. Pemerintah melalui mentri luar
negri Indonesia dapat dengan mudah mengirim para akademisnya untuk membantu
negara-negara kawasan pasifik selatan (Tonga) dengan tujuan meningkatkan
kualitas SDM negara tersebut.
Hal diatas telah dibuktikan Indonesia pada tahun 2017 melalui Duta Besar RI untuk,
Selandia Baru, Samoa, dan Tonga (Tontowi Yahya) dan Ketua Sekolah Tinggi
Parawisata NHI Bandung, Dr. Anang Sutono CHE sepakat bekerja sama
memberikan bantuan pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan
kapasitas bagi warga Samoa dan Tonga di bidang parawisata. Hal yang dilakukan
adalah seperti memberikan program beasiswa di berbagai jenjang pendidikan formal
dari tingkat D-III, D-IV, S-1 sampai S-2. Selain melalui jenjang pendidikan formal,
bantuan peningkatan kapasitas di bidang parawisata juga diberikan melalui program
pelatihan short course. Beasiswa yang diberikan bagi kedua negara meliputi bebas
biaya kuliah dan bantuan akomodasi serta uang saku. Hal diatas bukan hanya
menguntungkan bagi kedua negara yang sedang gencar mengembangkan sektor
parawisatanya, melainkan juga sebagai strategi peningkatan hubungan bilateral dari
Indonesia kepada negara-negara kawasan pasifik selatan serta sebagai cara untuk
meningkatkan pamor negara kita di mata Internasional.
b. Perekonomian
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Tonga adalah sebuah negara berkembang
yang perekonomiannya bergantung pada sektor pertanian dan pengiriman uang dari
warganya yang berada diluar negri. Hal diatas dapat dimanfaatkan oleh Indonesia
dengan mengirimkan hasil produksi dapat berupa barang atau jasa. Indonesia juga
dapat menjadi investor (baik dalam bentuk alat industri atau modal usaha) untuk
negara tersebut sebagai salah satu strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan,
atau kita yang ketahui bersama bahwa letak Indonesia juga sangat strategis yang
berada di jalur lalulintas perekonomian dan sosial masyarakat Internasional.
Strateginya Indonesia dapat melakukan promosi parawisata kepada masyarakat
dunia bahwa ada sebuah negara (Tonga) yang memiliki pesona alam yang
menawan, yang ahirnya memicu wisatawan untuk mengunjunginya. Disinilah letak
keuntungannya karena jalur transportasi baik udara maupun laut pasti akan
melewati Indonesia, kunjungan wisatawan manca negara diwilayah Indonesiapun
akan ikut meningkat. Jadi secara keseluruhan kerjasama yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan espor dan menawarkan produk-produk unggulan industri
manufaktur, termasuk industri kelautan, perikanan dan industri jasa. Serta di bidang
konstruksi, informatika, dan telekomunikasi dengan memanfaatkan peluang pasar
baru yang ada.
c. Perpolitikan
Jika membahas hubungan kerjasama antar negara maka, aspek politiklah yang
paling pertama berperan meningkatkan hubungan kerjasama baik itu. Nanti dari
hubungan politik ini akan melahirkan hubungan kerjasama di bidang lainya seperti
ekonomi, sosial-budaya maupun pertahanan dan keamanan. Hubungan kerjasama
politik dapat diagendakan dan membahas masalah-masalah krusial yang sedang
terjadi di kedua negara atau masalah Internasional yang nantinya akan
mempengaruhi eksistensi dari negara tersebut. Misalnya pembahasan mengenai
adanya semacam fenomena revolusi di Timur Tengah, Asia bahkan Bahkan
(pecahan Rusia) telah memancing minat segelintir orang di sana untuk mengubah
bentuk negara dari Monarkie menjadi Republik. Atau membahas masalah keamanan
wilayah negara ini (Tonga) merupakan tempat berlangsungnya uji coba rudal
balistik, bom termodern dan senjata pemusnah masal milik negara maju dunia
khusunya Inggris, Perancis, AS dan Rusia. Kondisi ini menyebabkan struktur
keutuhan pulaunya menjadi rentan amblas. Kenyataannya memang posisi hampir
seluruh daratan negara ini mengalami penurunan hampir 10 cm sejak merdeka.
d. pertahanan dan keamanan
Posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudra, sekaligus sebagai jalur
lalulintas perdagangan dunia dan bahkan berbatasan langsung dengan sepuluh
negara, membuat Indonesia rentang terhadap pelanggaran wilayah dan konflik
perbatasan. Adanya kerjasama di bidang pertahanan kedua negara memperkokoh
posisi Indonesia di mata Internasional sebagai negara yang berdaulat. Indonesia
dapat memberikan bantuan atau menjual hasil produksi alursista kepada Tonga
sebagai sarana untuk melindungi diri dari masalah pertahanan dan keamanan
(Tonga) sekaligus menunjukan taringnya kepada dunia Internasional bahwa ada
sebuah negara di kawasan pasifik selatan yang sangat mumpuni, ahli serta kuat di
bagian pertahanan dan keamanan dan dia jangan dicoba-coba.
Hubungan kerjasama ini juga berpotensi memperkuat kadaulatan wilayah Indonesia
sebagai salah satu negara di dunia dengan wilayah terluas. Seperti yang kita ketahui
di atas bahwa hasil penjualan alursista juga dapat meningkatkan pendapatan
nasional di bidang ekonomi dan sebagai ajang promosi bahwa Indonesia juga dapat
menciptakan dan memproduksi alat tempur yang berkualitas yang tidak kalah
hebatnya dengan alat tempur yang diciptakan negara maju lainnya. Bagi Tonga
kerjasamanya dengan Indonesia memperkuat posisi dan legitimasi negaranya
sebagai suatu negara mardeka. Pengujian senjata pemusnah masal yang terjadi di
wilayahnya yang dilakukan oleh negara lain (AS, Rusia, Inggris dan Prancis) dapat
diminimalisir karena dengan kerjasama di bidang pertahanan Indonesia juga akan
ikut membantu, menjaga kedaulatan negara Tonga.

C. Apa potensi kerjasama yang paling mungkin bila kedua negara bekerjasama
Apabila melihat peluang kerjasama yang paling mungkin kami kira semua aspek
yang tertera di atas dapat dijadikan sebagai rujukan. Namun apabila melihat
kebutuhan yang dialami dari kedua negara (Tonga dan Indonesia) maka
menurut kami yang paling dibutuhkan dan harus sesegera mungkin diwujudkan
adalah mengenai kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan dan di bidang
ekonomi. Alasanya di era pasar bebas sekarang dan dunia yang semakin
terbuka peluang untuk bersaing di bidang ekonomi akan sangat sulit dilakukan
apabila kita berhadapan dengan negara-negara maju seperti AS, Rusia, Jepang,
ataupun Cina. Selain itu di bidang pertahanan dan keamanan, munculnya
pahan-paham ekstrim yang ingin merubah tatanan dunia semakin marak terjadi.
Adanya kerjasama ini mungkin kita dapat meminimalisir atau menghambat
ideologi-ideoligi baru yang nantinya akan merusak dan membuat kacau bangsa
dan negara.
a. Di bidang ekonomi
Indonesia sebagai negara yang dekat dengan Tonga tentunya akan memanfaatkan
peluang kerjasama ekonomi untuk meningkatkan pendapatan negara. Misalnya
melakukan espor dan menawarkan produk-produk unggulan industri manufaktur,
termasuk industri kelautan, perikanan dan industri jasa. Serta di bidang konstruksi,
informatika, dan telekomunikasi dengan memanfaatkan peluang pasar baru yang
ada. Peluang ini sangat mungkin dapat diimplementasi dengan cepat dan tepat
karena mengingat sangat sulit bagi Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara
maju yang ada maka peluang seperti ini harus sesegera mungkin di jalankan bagi
pertumbuhan ekonomi yang baik. Selain itu bagi masyarakat Tonga adanya
kerjasama ini akan dengan cepat memperbaiki kondisi ekonomi yang ada karena
melihat lagi sektor utama pendapatan negara ini adalah dari pertanian dan
pengiriman uang dari luar negri. Adanya pelatihan- pelatihan serta beasiswa yang
diberikan Indonesia terkususnya di bidang parawisata membuat pengelolaan
parawisata di Tonga semakin lebih baik yang nantinya menumbuhkan ekonomi bagi
kesejahtraan masyarakat di sana.
b. Di bidang pertahanan dan keamanan.
Indonesia dengan wilayahnya yang begitu luas dan berbatasan dengan sepuluh
negara baik darat dan laut, membuat rentang akan pelanggaran wilayah. Bagi Tonga
yang wilayahnya sering dijadikan daerah uji coba rudal balistik, bom termodern dan
senjata pemusnah masal membuat negara ini menjadi tidak nyaman karena menurut
penelitian bahwa wilayah Tonga mengalami penurunan ketinggian 10 cm setiap
tahunnya. Adanya kerjasama ini memperkuat posisi dan legitimasi dari kedua
negara di mata internasional. Indonesia dengan perlengkapan militer yang canggih
didukung angkatan bersenjata yang tangguh bahkan yang terbaik di dunia, dengan
melakukan kerjasama ini setidaknya bagi negara Tonga secara keamanan wilayah
merasa diperhatikan dan dilindungi kedaulatannya dan bagi Indonesia kerjasama ini
meningkatkan eksistensinya di dunia “untuk melaksanakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi”
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia sebagai sebuah negara terbesar di kawasan pasifik selatan yang
memiliki program dan tujuan negara yang dimuat dalam peraturan perundangan
yaitu “mensejahtrakan kehidupan rakyat dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”
maka melalui kementrian luar negeri, Indonesia malakukan berbagai hubungan
bilateral maupun multilateral di berbagai bidang (pendidikan, sosial-budaya,
ekonomi, politik dan pertahanan serta keamanan) untuk kemajuan bagi
kesejahtraan rakyat demi kepentingan nasional menyongsong masa depan yang
lebih baik.

B. Saran
 Dari kelompok adalah kita sebagai warga negara harus senantiasa
mendukung program pemerintah baik di bidang sosial-budaya, ekonomi,
politik, dan pertahanan-keamanan khususnya di kawasan pasifik selatan.
 Sebagai akademis kita harus peka melihat realita kawasan pasifik selatan
dan apabila ditemukan suatu masalah sumbangan pemikiran bagi
penyelesaian masalah sangat dibutuhkan.
 Bagi pemerintah apabila melihat peluang kerjasama demi tercapainya
kepentingan nasional seperti mewujudkan kesejahtraan rakyat dan bagi
kepentingan Internasional seperti menjaga keamanan dan perdamaian
dunia maka haruslah sesegera mungkin membuat suatu kebijakan atau
program demi kepentingan semua masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

 Kebijakan politik di kawasan Asia Pasifik dan Australia. Pdf.


 Rencana Strategis Kemlu 2015-2019
 Tonga-Wikipedia bahasa Indonesia.org
 http://www.sabda.org/e-misi/book. Tonga
 Polinesyan Tonga.co.id.

Anda mungkin juga menyukai