Anda di halaman 1dari 26

PUBLIC RELATION

Dosen : Melizsa, S.Si., MM.

Kelompok 1 :
1. Amini Sulistyowati : 181040400285
2. Catur Indah Apridayanti : 181040400304
3. Leni Rahmawati : 181040400088
4. Marwansyah : 181040400314
5. Nia Santika : 181040400300
6. Novia Anggraini Kapita P. : 181040400296
7. Siti Mutoyah : 181040400273
PUBLIC RELATION

Sering disingkat PR merupakan gabungan dari


berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-
ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi,
sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi, yang
melalui perkembangannya, tekhnologi telah
menjadi bagian dari Public Relation.
Di Indonesia Public Relation lebih dikenal dengan
humas atau Hubungan Masyarakat.
DEFINISI

 Public Relation adalah jembatan antara perusahaan atau


organisasi dengan publiknya, terutama tercapainya mutual
standing (saling pengertian) antara perusahaan dengan
publiknya (Ardianto,2004: 3)
 Pengertian lain dari Public Relation adalah fungsi manajemen
yang membangun dan mempertahankan hubungan baik dan
bermanfaat antar organisasi dengan publik yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Jadi, Public
Relation itu merupakan kedudukan dalam suatu perusahaan
atau organisasi sebagai penghubung antar perusahaan atau
organisasi dengan publiknya (Cutlip, 2000: 6)
PENTINGNYA PUBLIC RELATION (PR)

Peringkat
Sebuah survei yang diadakan
oleh American Advertising Pengembangan
Produk
Federation(AFF) tentang 1.800 Perencanaan
Strategis
eksekutif bisnis. Para eksekutif
Public Relations
diberi pertanyaan departemen
Periklanan
mana yang paling penting bagi
keberhasilan perusahaan Litbang

mereka.
Sumber : buku Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, 2008
SYARAT MENJADI PUBLIC RELATION (PR)

2. Ability to organize
1. Ability to communicate
(kemampuan manajerial
(kemampuan berkomunikasi)
atau kepemimpinan)

3. Ability to get on with 4. Personality Integrity


people (kemampuan bergaul (memiliki kepribadian yang
atau membina relasi) utuh atau jujur)

5. Imagination (banyak ide


dan kreatif)
TUJUAN UNIVERSAL PUBLIC RELATION (PR)

 Public Relation memiliki tujuan yang universal diantaranya, yaitu :


1. Menciptakan public understanding (pengertian publik).
2. Menciptakan public Confidence (adanya kepercayaan publik terhadap
perusahaan)
3. Menciptakan public Support (adanya unsur dukungan dari publik terhadap
perusahaan) baik itu dalam bentuk material maupun spiritual
4. Menciptakan public Coorperation (adanya kerjasama dari publik terhadap
perusahaan)
FUNGSI DARI PUBLIC RELATION

2. Membangun 4. Menciptakan
1. Bertindak
atau membina 3. Peranan back citra perusahaan
sebagai
hubungan up managemen atau lembaga
communicator
(relationship) (corporate image)
HUMAN RELATION

DEFINISI
 Human relation adalah komunikasi antar pribadi yang
manusiawi, berarti komunikasi yang telah memasuki tahap
psikologis yang komunikator dan komunikasinya saling
memahami pikiran, perasaan dan melakukan tindakan bersama.
Ini juga berarti bahwa apabila kita hendak menciptakan suatu
komunikasi yang penuh dengan keakraban yang didahului oleh
pertukaran informasi tentang identitas dan masalah pribadi
yang bersifat sosial ( Alo, 1997 )
FUNGSI HUMAN RELATION

 Menurut Djaja (DalamYuningsih 2011), fungsi Human


Relation yaitu :
1. Mencegah salah pengertian antara pimpinan dan
bawahan.
2. Mengembangkan kerja sama antara pimpinan dan
bawahan.
3. Dapat membentuk suatu teamwork yang efektif.
4. Mengerahkan individu dalam kelompok pada suatu
tujuan.
HAMBATAN HUMAN RELATIONS

HAMBATAN

Bersifat Subyektif : Bersifat Objektif


Sengaja dibuat oleh oranglain sehingga Disebabkan oleh kurangnya kemampuan
merupakan gangguan, penentangan berkomunikasi, misalnya seseorang memiliki
terhadap suatu usaha komunilasi. Dasar field of experience yang tidak in tune antara
gangguan dan penentangan ini biasanya komunikator dengan komunikan, pendek atan
karena adanya pertentangan kepentingan, penyajian yang kurang baik, waktu yang tidak
prejudice, tamak, iri hati, apatisme dan tepat, penggunaan media yang keliru dan
sebagainya sebagainya.
PROFESI

Bidang pekerjaan
yang dilandasi
Menurut Kamus Besar Bahasa pendidikan keahlian
Indonesia (KBBI) (keterampilan,
kejuruan dan
sebagainya) tertentu.
DEFINISI
MENURUT PARA AHLI
SCHEIN, E.H (1962)
suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang
berasal dari perannya yang khusus di masyarakat

HUGHES, E.C (1963)


Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita
atau terjadi pada kliennya

PAUL F. COMENISCH (1983)


Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama

K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai
bersama
KARAKTERISTIK PROFESI

1. Keterampilan yang 7. Otonomi kerja


berdasar pada 8. Kode etik
pengetahuan teoretis
9. Mengatur diri
2. Asosiasi profesional
10.Layanan publik dan
3. Pendidikan yang altruisme
ekstensif
11. Status dan imbalan
4. Ujian kompetensi yang tinggi
5. Pelatihan institutional
6. Lisensi
SYARAT PROFESI

Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun syarat-syarat profesi
adalah sebagai berikut:
 Memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang ilmu tertentu.
 Melibatkan berbagai kegiatan intelektual.
 Membutuhkan adanya suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi bukan hanya
sekedar latihan saja.
 Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan pekerjaannya
atau jabatannya.
 Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
 Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi.
 Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.
PROFESIONAL

DEFINISI

Profesional adalah seseorang yang memiliki


profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan
kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh
kepada nilai moral yang mengarahkan serta
mendasari perbuatan.
LANJUTAN

 Ada 3 hal terutama dan terpenting dalam hidup orang


profesional, yaitu :

2. 3.
1. Skill Knowledge Attitude
(keterampilan) (pengetahuan) (sikap)
.
CIRI-CIRI PROFESIONAL

 Berikut ini ciri-ciri orang profesional, yaitu:


1. Orang profesional memiliki kemampuan dan pengetahuan yang
tinggi.
2. Orang profesional memiliki kode etik.
3. Orang profesional memiliki tanggung jawab profesi serta integritas
yang tinggi.
4. Orang profesional memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
5. Orang profesional memiliki kemampuan yang baik dalam
perencanaan program kerja.
6. Orang profesional menjadi anggota organisasi dari profesinya.
7 STRATEGI MENJADI PRIBADI YANG
PROFESIONAL

Expert Relationship Balance Strong


Comunicator Excellent Good
Mahir of life value
Kembangkan membangun Tingkatkan Hasilkan looking
keahlian
hubungan kemampuan yang Kehidupan Memiliki
Berpenampil
berkomunikasi
terbaik an menarik
yang nilai moral
seimbang yang tinggi
PERBEDAAN ANTARA PROFESI DAN
PROFESIONAL :

• Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.


• Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama
Profesi (purna waktu).
• Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
• Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

• Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya


• Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau
Profesional kegiatannya itu.
• Hidup dari situ
• Bangga akan pekerjaannya
MENJALIN HUBUNGAN
DENGAN PROFESI LAIN
 Kerja sama antar profesi di bidang kesehatan diperlukan
agar pengobatan yang rasional dapat tercapai.
Penelitian model hubungan kolaborasi antara dokter
dan apoteker seperti yang diusulkan oleh McDonough
dan Doucette menyatakan bahwa apoteker berperan
sebagai langkah awal untuk menetapkan kolaborasi
dalam membangun hubungan kerja yang kuat dengan
dokter. Perlu dilakukan langkah pendekatan untuk
pengembangan kolaborasi hubungan kerja antara
dokter dan apoteker.
MODEL HUBUNGAN KOLABORATIF DOKTER-
APOTEKER OLEH MCDONOUGH DAN
DOUCETTE
Dokter mangandalkan pengetahuan apoteker tentang obat dan apoteker percaya
Langkah 4
pada informasi klinis dari dokter

Dokter dan apoteker memelihara komunikasi dan apoteker harus memberikan


Langkah 3
kepercayaan kepada dokter tentang kelimuannya

Dokter mulai merujuk pasien ke apoteker terkait obat dimana dokter akan
Langkah 2
mengevaluasi kompetensi apoteker

Meningkatkan kualitas hubungan dimana apoteker yang memulai hubungan


Langkah 1
komunikasi dengan dokter

Mengenal dan diskusi yang terjadi hanya sabatas apoteker bertanya tentang
Langkah 0
sesuatu yang tidak jelas dalam resep
Gambar 1 Model Hubungan Kolaboratif Dokter-Apoteker oleh McDonough dan Doucette
Sumber: Randal and William, 2001. (Journal of the American Pharmaceutical Association)
LANJUTAN

 Dalam kode etik apoteker Indonesia pada Bab IV. Kewajiban Apoteker terhadap sejawat
petugas kesehatan lain. Disebutkan Pasal 13 :
“SetiapApoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk membangun dan
meningkatkan hubungan profesi, saling mempercayai,menghargai dan
menghormati Sejawat Petugas Kesehatan”
 Apoteker harus mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan tenaga profesi
kesehatan lainnya secara seimbang dan bermartabat. Pada pasal 14 disebutkan bahwa :
“SetiapApoteker hendaknya menjauhkan diri dari tindakan atau perbuatan yang
dapat mengakibatkan berkurangnya/hilangnya kepercayaan masyarakat kepada
sejawat petugas kesehatan lainnya. Bilamana seorang Apoteker menemui hal-hal
yang kurang tepat dari pelayanan profesi tenaga kesehatan lainnya, maka Apoteker
tersebut harus mampu mengkomunikasikannya dengan baik kepada tenaga
kesehatan tersebut, tanpa yang bersangkutan harus merasa dipermalukan”.
HUBUNGAN FARMASIS
DENGAN REKAN SEJAWAT

Hubungan farmasis dengan farmasis termasuk kedalam


hubungan antar professional yang terjalin didalam suatu
ruang lingkup yang sama dan di dalam satu tempat.
Hubungan ini biasa terjadi antara apoteker dengan
apoteker atau apoteker dengan tenaga teknis
kefarmasian. Hubungan tenaga teknis kefarmasian
dengan apoteker adalah hubungan yang penting karena
apoteker adalah sebagai penanggung jawab apotek yang
mana dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga
teknis kefarmasian.
HUBUNGAN FARMASIS
DENGAN DOKTER

 Untuk menjalin suatu hubungan antar professional farmasis


dengan dokter supaya terjalin komunikasi yang baik, seorang
farmasis harus mengetahui lebih dahulu apa yang menjadi
tanggung jawab seorang farmasis dalam pelayanan kefarmasian.
Adanya pemahaman yang baik antar kedua profesi ini, akan
sangat memudahkan farmasis dan dokter berkomunikasi. Dokter
juga harus selalu bersikap ramah namuntetap bertanggung jawab
dan memperhatikan aspek medikolegal dalam menjalankan
hubungan kerja professional dengan profesi lain.
HUBUNGAN FARMASIS
DENGA PERAWAT

Hubungan antar farmasis dengan perawat tidak jauh


beda dengan hubungan dokter dan farmasis. Hanya
bedanya seorang perawat akan lebih banyak
bertanggung jawab terhadap pasien yang dirawatnya
dalam memberikan obat. Selain itu perawat juga harus
banyak berkomunikasi dengan farmasis dalam
pemberian dan pendistribusian obat terhadap
pasiennya.

Anda mungkin juga menyukai