by Citra Wijiarti
secara umum Pelayanan dapat diartikan dengan melakukan perbuatan yang hasilnya di
tujukan untuk kepentingan orang lain, baik prorangan, mapun kelompok atau
masyarakat. Dan pelayanan menurut (KBBI) Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sebagai suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang di perlukan
Tujuan dari program AlKlD ini adalah untuk bisa mernotivasi SKPD agar
lingkungan Pemerintah Kota Malang. Program AlKl D ini melibatkan dna kategori
SKPD, yaitu SKPD kelurahan, yang berjumlah 57 kelurahan di Kota Malang dan
SKPD non kelurahan yang berjumlah 42 SKPD, yang meliputi 1nspektorat, Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD, dinas, badan, kantor, satuan, dan kecarnatan. SKPD-SKPD
yang diperlombakan ini akan dinilai oleh de wan juri, dan akan diberikan penghargaan
dengan kategori peserta. Metrxle yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil temuan di atas dapat dijelaskan bahwa Program AIKlD
ini menghadirkan inovasi yang cukup baik, dirnana program ini masuk kedalam empat
tipologi inovasi di atas. Hal ini disebabkan karena inovasi yang dihasilkan
efisien, dan walaupun terdapat dua tipologi yang tidak masuk dalam program ini tetap
membuat inovasi yang dihasilkan cukup baik. Hal ini tidak terlepas dari peningkatan
(2017)
berdasarkan literatur yang ada Metodologi yang diterapkan dalam tulisan ini adalah
literature review menggunakan meta analisis. Sifat dari penelitian meta analisis adalah
kuantitatif yang merangkurn berbagai hasil penelitian dari berbagai topik yang sama.
u
Hasil penelitian adalah Fondasi dalam .Smart riry adalah kehadiran e-
pnvernment yang baik. Ciri dari smart city yang baik adalah adanya sustoinohilit y.
Me ft jadikan * R^*• r• fi' l ettt y a ng baik dengan mernanfaatkan TlK dalam meningkatkan
yang bergerak cepat, namun tidak diimbangi dengan birokrasi akan menjadikan
pelayanan publik buruk dirnata masyakarat. Sistern yang membangun kultur dari
t ujuan .Sttt o i t cit )• yaitu quolit )• nf life dapat tercapai. E- R^*• r f2ttt e f2 t hanya sebagai salah
3
satu faktor pendukung terciptanya suatu sman city dengan memanfaatkan teknologi
government pada lini terendah tata kelola pemerintahan yaitu tingkat kelurahan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Selain itu dilakukan pula
belum berjalan dengan efektif yang disebabkan oleh belum optimal nya penyediaan
keberhasilan smart city. Dengan demikian upaya yang dapat dilakukan antara lain
menguatkan regulasi.
2R A Inovasi Pelayanan Publik Berbasis E -Government : Studi Kasus Aplikasi
Berbasis E-Go merriment : Studi Kasus Aplikasi Ogan Lopian Dinas Komunikasi Dan
kualitatif.
saat ini berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan berbasis internet atau clef trim
government di tingkat pusat hingga tingkat pernerintahan daerah. Aplikasi Ogan lopian
merupakan aplikasi yang dikeluarkan oleh Diskominfo Pernda Pur wakarta yang
publik lewat aplikasi Ogan Lopian dan sejauhmana aplikasi tersebut sudah memiliki
M.HP) (2018)
5
po ct nment di Kota Bandung serta perannya dalam membangun smart cit y di Kota
secara deskriptif. Teknik pengumpul an data yang digunakan adalah in-dryth inter ie‹v
data.
Bandung telah terpenu hi dilihat dari berbagai sistem dan layanan yang telah
diimplementasikan. Butuh penelitian lebih lanjut mengenai aspek pendu kung smurt
r ir y lainnya sehingga Kota Bandung dapat dikatakan sebagai kota berkonsep smurt
r ir v. Semenjak konsep smart cit y diterapkan di Kota Bandung pada tahun 2014,
hingga sekarang kurang lebih terdapat 300 aplikasi yang telah dikembangkan dan
berjalan di instansi maupun dinas yang ada di Kota B andung. Jumlah tersebut
berdasarkan ju mlah keseluruhan dari layanan yang dibangun sendiri oleh pemerintah
kota dan juga ada yang dibangun oleh instansi lain dan juga tidak ketinggalan dari
pemerintah pusat. Aplikasi dan layanan tersebut dikembangkan dengan tujuan untu k
instansi maupun dinas terkait. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemerintah kota,
diperoleh bahwa mot ivasi penerapan electronic government sendiri adalah untuk
Tabel 2.1
Inggris adalah “.trrr i‹r” Moenir (2002: 26-27) rnendefinisikan 'Pelayanan sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan
tertentu dimana tingkat pernuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani
atau dilayani, tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan
pengguna.
kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang dinamakan
pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
rnembantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain. Dari definisi
tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang dapat dirasakan
jasa, baik itu orang yang bersifat komersial ataupun yang bersifat 1 2 non komersial.
oleh orang yang bersifat kornersial yang biasanya dikelola oleh pihak swasta dengan
pelayanan yang dilaksanakan oleh organisasi non komersial yang biasanya adalah
non- komersial kegiatannya lebih tertuju pada pernberian layanan kepada masyarakat
(layanan publik atau umum) yang sifatnya tidak mencari keuntungan akan tetapi
Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah segala bentuk jasa
pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh lnstansi pemerintah di Pusat, di daerah,
dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam
bentuknya sehingga pelayanan publik yang dilakukan juga ada beberapa macam.
19
Berdasarkan keputusan MEN PAN No. 63/ KEP/ M. PAN/ 7/ 2003 kegiatan pelayanan
a. Pelayanan administratif
Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resrni yang
dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat
kompetensi, kepernilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan
sebagainya. Dokumendokumen ini antara lain Kartu Tanda Pendudukan (KTP),
akte Kelahiran, Akte Kernatian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB ),
Surat ljin Mengemudi (Sl M), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), ljin
Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat kepemilikan atau penguasaan
Tanah dan sebagainya
b. Pelayanan barang
Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang yang
digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepnn, penyediaan tenaga listrik, air
bersih dan sebagainya.
c. Pelayanan jasa
Yaitu pelayanan yang menghasikan berbagai bentuk jasa yang dibut uhkan oleh
publik, misalnya pendidikan, perneliharaan kesehatan, penyelenggaraan
transportasi, pos dan sebagainya.
2dd E- C.overnment
penggunaan teknologi informasi oleh instansi pemerintah seperti wide area Netw‹›rks
(WAN ) i f2te tt I et, m‹›bIe ‹ ‹›myetinR y a ll g dapat digunakan untuk membangun hubungan
sesuai dengan objektif bersama I Shared p‹›e ls ) dari sejumlah komunitas yang
berkepentingan, oleh karena itu visi yang dicanangkan juga harus rnencerminkan visi
masyarakatnya ;
tersebut berasal “Dari, Oleh dan Untuk” masyarakat atau kornunitas dirnana E-
sistem pemerintah secara efesien. Ada hal utama yang dapat kita tarik dari pengertian E-
G‹›verment diatas, yaitu penggunaan teknoligi informasi (internet) sebagai alat baru dan
Tipe €r-to-C ini merupakan aplikasi E-Gu ferment yang paling umum yaitu
masyarakat. Dengan kata lain tujuan utama dari dibangunnya aplikasi E-Gu ve rment
bertiye G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-
kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau
sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekonornian sebuah negara dapat
sernacam perusahaan swasta rnembutuhkan banyak sekali data dan informasi yang
diiniliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi
dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban
organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik
antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar
para praktisi bisnis dan menjalankan roda perusahaannya, narnun lebih jauh lagi
banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang
sebuah lingkungan bisnis yang kondusif, perekenomian sebuah negam dapat berjalan
semacam perusahaan swasta wmbutuhkan banyak sekali data dan informasi yang
dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi
dengan berbagai lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban
orgariisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik
antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk rriemperlancar
pam praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi
banyak ha1 yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang
baik dan efektif dengan industri swasta. Contoh dari aplikasi e-Government berjenis
3. Government to Governments
untuk saling berkomunikasi secam lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk
berintemksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya
berkisar pada ha1-ha1 yang berbau dlplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk
entiti negam (masyamkat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-
Pada akhirnya, aplikasi r-é?r› v ri nmrnr juga diperuntukkan untuk meningkatkan kinerja
dan kesejahteraan para pegaw’ai negeri atau karyaw’an pemerintahan yang bekerja di
transformasi E-g‹›vernment.
dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasal ahan yang dihadapi.
n
c. Ban yak yang hams disediakan oleh pemerintah. Ada banyak manfaat yang
secara demokrasi.
masyarakat untuk dapat bebas mernilih bilarnana dan dirnana mereka ingin
berhubungan dengan pernerintahnya, serta bebas mernilih berbagai akses yang sifatnya
traditional maupun rnoderen yang rnungkin mereka berinteraksi selama 24 (dna puluh
berbangsa dan bernegara, merevolusi cara hidup masyarakat kian bergeser dari
pemerintah melalui cara-cara baru yang inovatif, transfaran yang lebih baik serta
lembaga
),
rnelalu tahapan yang realistik dan sasaran yang terukur, sehingga dapat dipahami dan
diikuti semua pihak. Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan publik yang
b. Tingkat 2 — Pernatangan
1. Penibahan situs informasi publik interaktif;
2. Perbuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain
c. Tingkat 3 — Pemantapan
1. Perbuatan situs transaksi pelayanan publik;
2. Perbuatan interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain.
d. Tngkat 4 — pemanfaatan
1. Perbuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B, dan G2C
yang terintegrasi.
Provinsi Riau berdasarkan Undang-U ndang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2008
Bab lV Pasal 13 ayat 1 hunif a,b menyebutkan bahwa Untuk rnewujudkan pelayanan
Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang
berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan
informasi dalam bentuk situs web. N amun, implementasi rnayoritas situs web
Pemerintah Daerah Otonorn masih berada pada tingkat pertama (persiapan) dan hanya
sebagian kecil yang telah rnencapai tingkat dna (pernatangan), sedangkan tingkat tiga
r‹›vernmenr di Indonesia baru pada tahap awal, sehingga banyak lembaga pemerintah
Smart City
Smart city atau secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu konsep
sebagai sebuah interaksi yang kompleks di antara berbagai sistem yang ada di
dalarnnya (Pratarna, 2014). Tujuan dari pendekatan smart city untuk mencapai
informasi dan pengelolaan kota yang terintegrasi. lntegrasi ini dapat melalui
sosial dan lainnya. “The structure of smart city includes perception layer, network layer
and application layer, which can make the future world increasingly appreciable and
intelligent”(stniktur dari smart city meliputi lapisan persepsi, lapisan j aringan dan
lapisan aplikasi , yang dapat membuat masa depan dunia semakin cukup dan terukur ,
sernakin interkoneksi dan interoperabilitas dan semakin cerdas) (Su, Li, & Fu, 2011).
Ada empat dasar karakteristik dari smart city (Hao, Lei, & Yan, 2012), yaitu:
dan ‹ l‹›ud ‹‹›myutinR i kan digunakan dalam setiap bidang bisnis dan
Terdapat perbedaan aplikasi berbasis .smorr ‹ iry dengan aplikasi lainnya. Hal
ini disebabkan oleh adanya karakteristik khusus yang terdapat pada aplikasi berbasis
.smart r irv. Terdapat tujuh karakteristik utama aplikasi berbasis .smart ‹ it›• (Pratama,
2014). Berikut ke tujuh karakteristik dalam aplikasi berbasis smart ‹it j• , antara lain :
1. .Sensi6fe
smart city di bidang tata kelola lingkungan kota berbasis web untuk
diolah menjadi informasi, semuanya dilakukan secara online dan real time.
mernperoleh data di lapangan, untuk dikirim secara online dan real time ke
server. Dari server, data yang telah diolah menjadi informasi disajikan
dan wireless sensor network sangat tepat diterapkan pada kota yang
C‹›nne‹ tohle memiliki arti bahwa perangkat lunak berbasis .smrr ‹ iry memiliki
3. Accessible
Karakteristik accessible berarti bahwa aplikasi berbasis smart city ini akan
berupa website ataupun aplikasi mobile, sehingga dapat diakses dari perangkat
apapun secara mudah melalui koneksi internet. Terdapat penyediaan hak akses
yang berbeda untuk setiap kelompok pengguna berdasarkan data dan informasi
4. Ubiquitous
Pada karakteristik ini, sebuah aplikasi yang berbasis smart city marnpu
kapanpun dan dimanapun secara online dan mobile. Tanpa terhalang dengan
terkini dari suatu objek wisata yang belum pernah mereka kunjungi
6. Sfiorafife
Karakteristik sharable memiliki arti bahwa aplikasi berbasis smart cit y memiliki
kemampuan untuk mainpu menyaji kan objek, data dan informasi ke dalam
hal ini antara lain berupa yrrr rr› yerr (P2P) dun .so‹ rail nrrw r» k. Contohnya,
sebuah aplikasi portal online berbasis web dan mobile, yang mana konten di
langsung melalui tombol share (rnisal tornbol share pada jejaring sosial
7. Visibfe f Augmented
lokasi fisik. Sebagai contoh, sebuah aplikasi berbasis smart cit y yang
Amerika Serikat dan Eropa merupakan negara dan benua yang menjadi
pelopor .smnrr rirv di dunia. 1BM merupakan perusahaan yang rnewadahi berdirinya
smart city, IBM membagi smart city menjadi enam jenis. Keenarn jenis pernbagian
34
smart city tersebut meliputi smart e‹‹›n‹›m j , .smorr m‹›hility, smart g‹›vernon‹e, smart
ye‹›yle , .Smart living, den smart envir‹›nment. (Pratama, 2014) yang dapat dijelaskan
dibawah ini :
Pengelolaan ekonomi suatu daerah hendaknya perlu dilakukan dengan lebih baik dan
terkomputerisasi. lmplernentasi dan penilaian smart city pada bagian (dimensi) smart
economy meliputi dua hal, yakni proses inovasi (innovation) dan kemampuan daya
saing (competitives). Kedua hal tersebut berguna untuk mencapai peningkatan ekonomi
bangsa yang lebih baik dan pintar, sebab inovasi dan kemampuan daya saing
sumber daya. Arah pembangunan sumber daya disuatu wilayah diwujudkan melalui
peningkatan akses, pernerataan, relevansi, dan mutu layanan sosial dasar, peningkatan
kualitas dan daya saing tenaga kerja, pengendalian jumlah dan laju perturnbuhan
2. Smart Pe‹›yle
(economic capital), modal manusia (human capital) maupun modal sosial (social
capital). Smart penple dapat dikatakan sebagai tujuan utama yang harus dipenuhi dalam
rnewujudkan smart city. Pada bagian ini terdapat kriteria proses kreatifitas pada diri
35
rnanusia dan modal sosial. Berikut Criteria penilaian tersebut antara lain sebagai
berikut:
tinggi yang merata kepada masyarakat dan berbasiskan lT seperti penerapan e-learning,
kornputer, penyediaan akses internet untuk sumber informasi/ bahas pembelajaran, dan
lain-lain.
teknologi informasi.
Smart governance merupakan bagian atau dimensi pada smart city yang
rnengkhususkan pada tata kelola pemerintahan. Adanya kerja sama antara pemerintah
dan masyarakat diharapkan dapat rnewujudkan tata kelola dan jalannya pemerintahan
yang bersih, jujur, adil, dan dernokrasi, serta kualitas dan kuantitas layanan publik yang
lebih baik. Smart governance terdiri atas tiga bagian sebagai berikut:
Smart m‹}hilit y merupakan bagian atau dimensi pada smart city yang
rnengkhususkan pada transportasi dan rnobilitas masyarakat. Pada smart mobility ini
terdapat proses transportasi dan mobilitas yang smart, sehingga diharapkan tercipta
layanan publik untuk transportasi dan rnobilitas yang lebih baik serta menghapus
Pada smart living terdapat syarat dan kriteria serta tujuan untuk proses
pengelolaan kualitas hidup dan budaya yang lebih baik dan pintar. Untuk rnewujudkan
smart living, terdapat tiga buah sub bagian yang harus dipenuhi, diataranya sebagai
berikut:
Criteria penilaian disini mencakup proses kelangsungan dan pengelolaan sumber daya
37
yang lebih baik. Untuk rnewujudkan smart environment perlu adanya beragam terapan
aplikasi dan Computer dalam bentuk sensor network dan wireless sensor network,
processing, intellegence transport system, dan beragam teknologi lainnya yang terkait
dengan pengelolaan lingkungan hidup dan rnanusia itu sendiri. Pada penelitian ini
Aplikasi menurut Dhanta dikutip dari Sanjaya (2015) adalah sofiware yang
inisalnya Microsofi Word, Microsofi Excel. Aplikasi berasal dari kata application yang
artinya penerapan lamaran penggunaan. Menurut Jogiyanto dikuip oleh Rarnzi ( 2013)
kedalarn suatu sarana atau media yang dapat digunakan untuk menerapkan atau
rnengmplementasikan hal atau permasalahan yang ada sehingga berubah menjadi suat u
bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal data, permasalahan,
pekerjaan berupa hal yang sulit difahami menjadi lebih sederhana, mudah dan dapat
akan terbantu lebih cepat dan tepat. Aplikasi Sikoling Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan Kabupaten Sidoarjo merupakan aplikasi yang menjadi salah satu intrurnen
2d Dasar Hukum
lingkungan hidup
3. lntruksi Presiden No. 3 Tahun 2013 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Gox’erment
Dalam Perbup nomor 19 tahun 2013 tersebut tersurat bahwa beberapa kegiatan
pada gambar 2.2. di bawah ini yaitu menggunakan teori Pelayanan Publik oleh
lnstnksi Presides No. 03 Tahun 2013, Perbup Sidoarjo No.19 Tahun 2013.
Gambar 2d
Kerangka Berfikir
4.
4.Pemanfaatan
18 %
SIMILARITY INDEX
17%
INTERNET SOURCES
12%
PUBLICATIONS
11%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
repository.uin-suska.ac.id
1 Internet Source 4%
es.scribd.com
2
Internet Source 3%
digilib.unila.ac.id
3
Internet Source 3%
media.neliti.com
4
Internet Source 2%
repository.bsi.ac.id
5
Internet Source 2%
text-id.123dok.com
6
Internet Source 2%
ejournal.poltektegal.ac.id
7
Internet Source 2%