5.1 Kesimpulan
kebijakan pemungutan pajak rstoran di Kabupaten Sidoarjo, oleh sebab itu dapat
a. Komunikasi.
oleh badan pelayanan pajak daerah kabupaten sidoarjo bahwa sudah baik, dimulai
kepada wajib pajak restoran sehingga dapat mempengaruhi wajib pajak untuk
intruksi yang dilakukan pada pembahasan rapat tersebut. Pada komunikasi pada
141
142
b. Sumberdaya
dari indikator staf dapat di artikan belum baik, karena sumberdaya manusia yang
belum memadai dari segi kuantitas sumberdaya manusia. Hal tersebut terjadi
karena tidak jumlah petugas pajak yang tidak sebanding dengan jumlah wajib
pajak, selain itu dengan keterbatasan sumberdaya manusia pada petugas pajak
berakibat pada kurangnya informasi untuk restoran baru, seperti pada daerah
pojokan yang lokasinya berjauhan dari pusat kota sehingga diluar pantauan
petugas.
c. Disposisi
Pada dimensi disposisi komitmen para petugas pajak sudah baik, dalam
pajak restoran yang baru, karena informasi yang didapat melalui masyarakat atau
wajib pajak lain, karena restoran baru tersebut yang jauh dari pantauan petugas
pajak. Dengan adanya keaktifan petugas pajak dapat mendaftarkan wajib pajak
serta bagi wajib pajak yang belum mendaftarkan pajak dihimbau supaya
mendaftarkan pajak. Selain itu petugas pajak juga menyarankan pada wajib pajak
d. Struktur Birokrasi
petugas pajak aktif dalam pemeriksaan kepada wajib pajak serta memberikan
143
sanksi yang sesuai dengan peraturan, sampai pada tahap penyitaan maupun
pemungutan pajak restoran, sudah sesuai dengan job disk masing-masing bidang.
Kabupaten Sidoarjo
pemungutan pajak restoran adalah, dengan adanya wajib pajak yang tidak mau
menyetorkan pajaknya dengan omzet yang sebenarnya. Selain itu wajib pajak
yang belum taat dalam melakukan penyetoran, dikatakan belum taat karena wajib
pajak tersebut menyetorkan pajak lebih dari tanggal 10. Dengan keterlambatan
keterlambatan penyetoran pajak. Dan untuk wajib pajak yang tidak menyetorkan
pajaknya maka deberi surat peringatan 1 sampai dengan peringatan 3 hingga pada
penyitaan atau penyanderaan. Selain pada wajib pajak faktor penghambat terletak
pada sumberdaya manusia yang belum memadai dari segi kuantitas yang tidak
implementasi kebijakan pemungutan pajak restoran, yang tidak semua wajib pajak
tersebut
Kabupaten Sidoarjo
144
pendataan pada wajib pajak baru, mendaftarkan wajib pajak baru dan
mengarahkan wajib pajak baru untuk melakukan penndaftaran pajak. Jika pada
struktur birokrasi yang sudah baik dimana petugas pajak sudah menjalankan
Operasional Prosedur Kerja (SOPK) kantor pajak. Seperti pada penerapan sanksi
denda 2% kepada wajib pajak yang belum taat, serta ketegasan petugas pajak
untuk memberikan surat peringatan dan sampai tahap penyitaan. Selain itu pada
disposisi sudah berjalan dengan baik dimulai dari pengerjaan job disk masing-
5.2 Saran
sebagai berikut :
Sidoarjo diharapkan kepada petugas pajak supaya lebih aktif lagi terhadap
pajak baru dengan berperan aktif untuk meninjau lapangan dengan sdm yang
sudah ada. Selain itu dapat memperbanyak sosialisasi kepada wajib pajak
media, seperti pada penggunaan media supaya lebih aktif karena selama ini
145
penggunaan media belum begitu aktif. Selain itu pada pemanfaatan fasilitas
dengan peraturan yang ada, petugas pajak perlu lebih menekankan lagi
Apabila tidak dilakukan dapat terkena sanksi, supaya terdapat efek jera
sehingga wajib pajak tidak mengulangi perbuatan tersebut. Selain itu untuk
wajib pajak yang belum taat sudah terkena sanksi denda 2%, dengan adanya
denda tersebut petugas pajak harus menyampaikan kepada wajib pajak supaya
dapat berjalan dengan baik. Pada pegawai Badan Pelayanan Pajak Daerah
dengan SOPK, dengan melakukan tindakan yang tegas kepada para wajib
pajak yang tidak menyetorkan pajaknya maupun kepada wajib pajak yang
belum taat menyetorkan pajaknya. Dengan menerapkan sanksi yang telah ada
wajib pajak.