Anda di halaman 1dari 7

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN AKIBAT IKLAN YANG

MENYESATKAN

DEBBY YUNI ARTININGSIH


Email : linedebhy@gmail.com

ABSTRACT
This type of research uses a normative juridical approach to the statutory regulation
(Statute Approach), and a conceptual approach (Conceptual Approach). The conclusion in this
study is misleading advertising on unclear information, violating the provisions of Law No. 8 of
1999 concerning Consumer Protection. This is because that ad contains unclear information so
that it can mislead consumers. Besides violating Law Number 8 of 1999 concerning Consumer
Protection, the form of legal protection is carried out after or before the violation of
information. These efforts can be in the form of control or supervision, whether carried out by
the government or carried out by groups or institutions engaged in consumer or individual
protection in the form of preventive measures, namely preventive measures against violations of
information that do not meet the requirements and curative actions of supervision measures
taken after a violation occurs. As a result of advertising laws that are misleading for consumers,
the government provides administrative sanctions in the form of verbal or written warnings,
criminal sanctions for fines or imprisonment, and sanctions for compensation

Keywords : Legal Protection, Consumer, Advertising, Misleading

ABSTRAK
Jenis penelitian menggunakan yuridis normatif dengan pendekatan peraturan perundang-
undangan (Statute Approach), dan pendekatan konseptual (Conceptual Approach). Kesimpulan
dalam penelitian ini yaitu iklan yang menyesatkan atas informasi yang tidak jelas, melanggar
ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Hal ini
dikarenakan bahwa iklan tersebut berisi informasi yang tidak jelas sehingga dapat menyesatkan
konsumen. Selain itu melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, bentuk perlindungan hukumnya dilakukan setelah maupun sebelum terjadinya
pelanggaran informasi. Upaya tersebut dapat berupa kontrol atau pengawasan, baik yang
dilakukan oleh pemerintah maupun yang dilakukan oleh kelompok atau lembaga yang bergerak
di bidang perlindungan konsumen atau orang perorangan yang berbentuk tindakan preventif
yaitu tindakan pencegahan terhadap pelanggaran informasi yang tidak memenuhi syarat dan
tindakan kuratif tindakan pengawasan yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran. Akibat
hukum iklan yang menyesatkan bagi konsumen maka pemerintah memberikan sanksi
administrasi berupa peringatan lisan atau tertulis, sanksi pidana denda atau penjara, dan
sanksi ganti rugi.

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Konsumen, Iklan, Menyesatkan


1. PENDAHULUAN sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau
Iklan menjadi faktor penting dalam menyebutkan tidak adanya sesuatu yang
pemasaran sebuah produk di dalam dunia sebenarnya sesuatu itu ada dalam produksi
usaha maupun bisnis. Iklan diidentikan yang diiklankan, (2) Pemakaian pernyataan-
sebagai media promosi dan pengenalan bagi pernyataan yang menyesatkan terhadap
produk yang akan diproduksi atau dijual ke barang atau produk yang diiklankan. Selain
masyarakat. Hak atas informasi yang benar dari dua kategori tersebut ditemukan istilah
merupakan salah satu hak universal berupa puffery, yaitu iklan yang menyatakan
konsumen yang harus dihormati dan suatu produksi secara berlebihan dengan
dilindungi. Perkembangan komunikasi dan menggunakan opini subjektif, mock-ips
informasi berjalan sangat cepat, media yaitu cara mengiklankan sesuatu produksi
sebagai sarana dalam penyampaian dengan menggunakan tiruan, dan deceptive
informasi mempunyai berbagai jenis seperti yaitu iklan yang dapat memperdaya
media cetak (koran, majalah, brosur, dan konsumen. Banyak ditemukan dalam
lain-lain) dan media elektronik (televisi, kehidupan dalam masyarakat terkait
radio, dan lain-lain) sehingga pelaku usaha permasalahan yang diakibatkan oleh iklan
dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif atau promosi yang tidak benar.
dalam mengiklankan produknya. Namun Permasalahan ini menempatkan konsumen
iklan sebagai media informasi juga dapat pada posisi sangat lemah karena sulitnya
menimbulkan permasalahan. dalam pembuktian dan tidak terlibatnya
Pelaku usaha dengan tujuan untuk konsumen dalam proses pembuatan hingga
mendapatkan keuntungan yang sebesar- akhir sebuah produk. Lemahnya posisi
besarnya tidak jarang memberikan informasi konsumen ini mengakibatkan konsumen
atau promosi secara berlebihan dan kesusahan dalam menuntut haknya kepada
mengesankan keunggulan produknya terlalu pelaku usaha.
hebat sehingga muatan dalam informasinya Berdasarkan latar belakang yang telah
kerap kali tidak jelas, tidak sesuai dengan dipaparkan, maka penulis dapat merumus-
janji promosi dan berkesan menyesatkan. kan 3 tujuan penelitian, yaitu untuk
Praktik demikian ini dalam periklanan di mengetahui : (a) Bentuk perlindungan
Indonesia dapat ditentukan ke dalam dua hukum akibat iklan yang menyesatkan, (b)
kategori yaitu : (1) Pemakaian pernyataan- Akibat hukum iklan yang menyesatkan bagi
pernyataan yang secara jelas-jelas salah konsumen, dan (c) Upaya hukum bagi
(false). misalnya menyebutkan adanya konsumen akibat iklan yang menyesatkan
2. METODE PENELITIAN literatur serta pendapat atau opini para pakar
Jenis penelitian menggunakan yuridis dan praktisi hukum yang ada di internet dan
normatif, adalah dengan mengkaji atau juga kumpulan teori-teori hukum dari para
menganalisis data sekunder yang berupa pakar ilmu hukum, dan (3) Bahan hukum
bahan-bahan hukum terutama bahan hukum tersier, yang terdiri dari kamus-kamus
primer dan sekunder dengan memahami hukum serta karya ilmiah atau ensiklopedia.
hukum sebagai seperangkat peraturan atau Prosedur pengumpulan bahan hukum
norma-norma positif di dalam sistem primer diawali dengan pemahaman atas
Perundang-undangan yang mengatur norma hukum peraturan perundang-
mengenai kehidupan manusia undangan yang mendukung. Kemudian
Dalam penelitian yuridis normatif ini dilanjutkan dengan pengumpulan dan
dipergunakan pendekatan peraturan pengkajian terhadap bahan hukum sekunder
perundang-undangan (Statute Approach), yaitu pendapat ahli hukum seperti yang
dilakukan dengan menelaah semua Undang- tertuang dalam literatur, buku, atau sumber
Undang dan regulasi yang bersangkut paut lainnya, setelah dirasa cukup bahan-bahan
dengan isu hukum yang sedang ditangani hukum dipilah-pilah sesuai dengan
dan pendekatan konseptual (Conceptual sistematika penulisan sehingga diharapkan
Approach), beranjak dari pandangan- mendapat gambaran yang jelas dan
pandangan dan doktrin-doktrin yang konstruktif terhadap permasalahan yang ada.
berkembang di dalam ilmu hukum. Dengan Setelah bahan hukum diklasifikasikan,
mempelajari pandangan-pandangan dan kemudian dilakukan analisa bahan hukum
doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum, dengan menggunakan penafsiran hukum dan
peneliti akan menemukan ide-ide yang teori-teori hukum yang relevan, kemudian
melahirkan pengertian-pengertian hukum. ditarik kesimpulan secara deduktif.
Sumber bahan hukum yang digunakan Berpangkal dari peraturan perundang-
dalam penulisan diperoleh dari : (1) Bahan undangan yang dijadikan dasar dalam
hukum primer, dalam penelitian ini adalah penelitian ini, kemudian dikaitkan atau
berupa Kitab Undang-Undang Hukum diterapkan pada kasus-kasus berkenaan
Perdata (KUHPerdata), Undang-Undang dengan Penegakan Hukum Terhadap
Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Kejahatan Korupsi Pengadaan Barang/Jasa
Konsumen, (2) Bahan hukum sekunder, Pemerintah, selanjutnya ditarik kesimpulan.
diperoleh studi kepustakaan yang relevan
dengan pokok permasalahan, yang terdiri
3. KESIMPULAN, IMPLIKASI, memenuhi syarat dan tindakan kuratif
SARAN, DAN KETERBATASAN tindakan pengawasan yang dilakukan setelah
PENELITIAN terjadi pelanggaran
a. Kesimpulan Akibat hukum iklan yang menyesatkan
Iklan yang menyesatkan atas informasi bagi konsumen maka pemerintah
yang tidak jelas, melanggar ketentuan memberikan sanksi administrasi berupa
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 peringatan lisan atau tertulis, sanksi pidana
tentang Perlindungan Konsumen. Hal ini denda atau penjara, dan sanksi ganti rugi.
dikarenakan bahwa iklan tersebut berisi Pelaku usaha yang menjual barang
informasi yang tidak jelas sehingga dapat dengan informasi yang tidak jelas itu
menyesatkan konsumen. Dengan adanya bertanggungjawab atas kerugian konsumen.
iklan yang berisi informasi yang tidak jelas Hal ini dikarenakan bahwa pelaku usaha
itu melanggar hak konsumen untuk adalah pihak yang membuat dan/atau
mendapatkan informasi yang benar, jelas, menyetujui pembuatan iklan penjualan
dan jujur sebagaimana yang tertuang dalam produk secara obral dengan informasi yang
pasal 4 huruf c Undang-Undang Nomor 8 tidak jelas tersebut. Adanya iklan itu
Tahun 1999 tentang Perlindungan menimbulkan kerugian yang harus diderita
Konsumen. Selain itu, informasi atau oleh konsumen. Dengan demikian, tampak
pernyataan yang menyesatkan dalam iklan jelas adanya hubungan kausalitas antara
tersebut melanggar ketentuan pasal 10 kerugian yang diderita konsumen dan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 perbuatan pelaku usaha yang melanggar
tentang Perlindungan Konsumen, bentuk hukum dalam iklan penjualan produk secara
perlindungan hukumnya dilakukan setelah obral dengan informasi yang tidak jelas
terjadinya pelanggaran informasi maupun b. Saran
sebelum terjadinya pelanggaran informasi Dengan makin maraknya iklan dengan
Upaya tersebut dapat berupa kontrol informasi yang tidak jelas dan
atau pengawasan, baik yang dilakukan oleh mengakibatkan penyesatan pada konsumen,
pemerintah maupun yang dilakukan oleh maka sudah seharusnya diberlakukan suatu
kelompok atau lembaga yang bergerak di peraturan perundang-undangan yang secara
bidang perlindungan konsumen atau orang tegas dan jelas mengatur tentang iklan. Perlu
perorangan yang berbentuk tindakan kiranya dibentuk suatu lembaga tersendiri
preventif yaitu tindakan pencegahan yang berperan aktif dalam mengawasi iklan
terhadap pelanggaran informasi yang tidak sehingga kepentingan konsumen dapat tetap
terlindungi dari perbuatan pelaku usaha antara lain: tata cara atau mekanisme tentang
dalam iklan yang menyesatkan tersebut. penggantian atau pemberian ganti rugi tidak
Dengan masih minimnya pengetahuan dijelaskan secara rinci, apa dan bagaimana
masyarakat konsumen mengenai hak dan langkah-langkah yang harus dilakukan
kewajibannya, maka perlu adanya sosialisasi konsumen apabila konsumen dirugikan oleh
lebih lanjut mengenai berbagai ketentuan pelaku usaha. Kriteria kehilangan atau
dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun kerusakan yang mendapatkan ganti rugi
1999 tentang. Perlindungan Konsumen sejenis atau setara nilainya, serta kriteria
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesalahan konsumen sehingga tidak
kesadaran, pengetahuan, dan kemandirian mendapatkan ganti rugi. Hal-hal yang telah
konsumen untuk melindungi kepentingan- disebutkan di atas, seharusnya dituangkan
nya, yang pada akhirnya dapat lebih detail dalam Undang-Undang Nomor 8
menumbuhkan sikap pelaku usaha yang Tahun 1999 tentang Perlindungan
jujur dan bertanggungjawab, khususnya Konsumen
dalam hal mengiklankan produk.
Beberapa hal yang menjadi kelemahan
dalam UUPK perihal pemberian ganti rugi,

4. DAFTAR PUSTAKA (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,


Az Nasution, Hukum Perlindungan 2003
Konsumen Suatu Pengantar. Daya J. H. Nieuwenhuis, Pokok-Pokok Hukum
Widya. Jakarta, 1999 Perikatan, (terjemahan Djasadin
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Hukum Saragih, Universitas Airlangga,
tentang Perlindungan Konsumen, Surabaya, 1985
Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Peraturan Perundang-Undangan
Pandang Hukum Bisnis), (Citra Aditya Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Bakti, Bandung, 2001), (KUHPerdata),
Philipus M. Hadjon et al, Pengantar Hukum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
Administrasi Indonesia, Gajah mada tentang Perlindungan Konsumen.
Universiti Press, yogyakarta, 1998 Artikel Makalah Jurnal dan Karya Ilmiah
Rosmawati. Pokok-Pokok Hukum Ari Purwadi, “Sistem Tanggung Jawab
Perlindungan Konsumen. Pranada Periklanan pada Perlindungan
media Group, Depok 2018, Konsumen”, Yuridika, Fakultas Hukum
R. Subekti, Hukum Perjanjian, (Intermasa, Universitas Airlangga, Surabaya, Vol.
Jakarta, 1987 16, No. 5, September 2001, hlm. 453.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Rahman Bagus. “Perlindungan Hukum
Penelitian Hukum Normatif “Suatu Terhadap Pengguna Jasa Provider
Tinjauan Singkat”, Jakarta, Raja Seluler Sebagai Konsumen Promo”,
Grafindo Persada, 2004 (Skripsi) Fakultas Hukum Universita
Suprihanto, John, Upaya-Upaya dalam Jendral Soedirman, 2015
Mewujudkan Perlindungan Konsumen, Internet
Makalah pada Temu Wicara Nasional Anonim, https://ww.scribd.com/doc/ 314136
Perlindungan Konsumen, BPHN, 348/iklanyang-menyesatkan-danmenge
Yogyakarta), 1991 labuhi-perilaku-konsumen, haln 7
diakses pada tanggal 28 Oktober 2019
Taufik H. Simatupang, Aspek Hukum pukul 20.00 Wib
Periklanan dalam Perspektif Direktorat Perlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen, (Citra Aditya Depdagri, Peran Pemerintah dan
Bakti, Bandung, 2004), Platform
Philipus M. Hadjon et al, Pengantar Hukum Kebijakan Perlindungan Konsumen, http://
Administrasi Indonesia, Gajah mada pkditjenpdn,depdag,go.id/index.php?
Universiti Press, yogyakarta, 1998 page+platform, Diakses 28 Desember
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, 2019 pukul 21.30 Wib
Liberty, Yogyakarta, 2003 Pradopo, Iklan VS Hak Konsumen,
Yusuf Shofie, Perlindungan Konsumen dan www.matari-ad.info, diakses 27
Instrumen-instrumen Hukumnya, (Citra Desember 2019
Aditya Bakti, Bandung, 2000
Somi Awan, Tanggung Jawab Pemerintah
Dalam Melindungi Konsumen,
http://halalsehat.com/index.php?
option=comcontent&task=view&id=20
&itemid=28 Diakses tanggal 16
Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai

  • 1 Ok
    1 Ok
    Dokumen70 halaman
    1 Ok
    ima
    Belum ada peringkat
  • 13.60.0141 Rio Oktavianus Santosa BAB III
    13.60.0141 Rio Oktavianus Santosa BAB III
    Dokumen12 halaman
    13.60.0141 Rio Oktavianus Santosa BAB III
    ima
    Belum ada peringkat
  • Arya Bayu - Bab4
    Arya Bayu - Bab4
    Dokumen30 halaman
    Arya Bayu - Bab4
    ima
    Belum ada peringkat
  • TTD-Draft REVISI SA Dandy Reviyandi - 174010128
    TTD-Draft REVISI SA Dandy Reviyandi - 174010128
    Dokumen172 halaman
    TTD-Draft REVISI SA Dandy Reviyandi - 174010128
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen26 halaman
    Bab Ii
    ima
    Belum ada peringkat
  • Pajak
    Pajak
    Dokumen20 halaman
    Pajak
    Anggun Novianti II
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    ima
    Belum ada peringkat
  • Dukungan
    Dukungan
    Dokumen10 halaman
    Dukungan
    Viviarvi
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen7 halaman
    JURNAL
    ima
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen6 halaman
    JURNAL
    ima
    Belum ada peringkat
  • Tugas Akhir - Ks141501
    Tugas Akhir - Ks141501
    Dokumen188 halaman
    Tugas Akhir - Ks141501
    ima
    Belum ada peringkat
  • Rancangan Jaringan SCM
    Rancangan Jaringan SCM
    Dokumen8 halaman
    Rancangan Jaringan SCM
    ima
    Belum ada peringkat
  • SKRIPSI
    SKRIPSI
    Dokumen59 halaman
    SKRIPSI
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen5 halaman
    Bab 5
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen15 halaman
    Bab 3
    ima
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen12 halaman
    Bab 1
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen12 halaman
    Bab 1
    ima
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen12 halaman
    JURNAL
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen33 halaman
    Bab 2
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen33 halaman
    Bab 2
    ima
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    ima
    Belum ada peringkat
  • Halaman Awal
    Halaman Awal
    Dokumen13 halaman
    Halaman Awal
    ima
    Belum ada peringkat
  • Layanan Sikoling
    Layanan Sikoling
    Dokumen5 halaman
    Layanan Sikoling
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen3 halaman
    Bab 5
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen10 halaman
    Bab 3
    ima
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Alur Kerangka Berpikir
    Bab 3 Alur Kerangka Berpikir
    Dokumen2 halaman
    Bab 3 Alur Kerangka Berpikir
    ima
    100% (1)