Anda di halaman 1dari 6

TINDAK PIDANA TERHADAP PELAKU PEMBUNUHAN BERENCANA

MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP)

VIVKA WINDA PRAMESTI


Email : vivka420@gmail.com

ABSTRACT
This type of research uses a normative juridical approach to the statutory approach (Statute
Approach), carried out by examining all laws and regulations relating to the legal issues being
handled. and conceptual approach (Conceptual Approach), moving from the views and
doctrines that develop in the science of law. The conclusion in this study is that the sanctions
imposed on suspects in criminal offenses with premeditated murder are still somewhat obscure
or the sanctions imposed often vary. In accordance with Article 338 of the KUHP which reads
"Whoever intentionally takes another person's life, is threatened for murder with a maximum
imprisonment of 15 (fifteen) years" While Article 340 of the KUHP concerning Planned Murder,
which reads: "Anyone who intentionally and by first planning to take the life of another person,
threatened with premeditated murder, with a death sentence or life imprisonment or for a
specified period of time, a maximum of 20 (twenty) years "

Keywords : Crime, Perpetrators, Planned Murder, KUHP

ABSTRAK
Jenis penelitian menggunakan yuridis normatif dengan pendekatan peraturan
Perundangundangan (Statute Approach), di lakukan dengan menelaah semua undang-undang
dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. dan pendekatan
konseptual (Conceptual Approach), beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin
yang berkembang di dalam ilmu hukum. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu sanksi yang
dijatuhkan kepada tersangka kasus tindak pidana pembunuhan dengan berencana ini masih
terbilang kabur atau sanksi yang dijatuhkan kerap kali berbeda-beda. Sesuai yang diatur dalam
Pasal 338 KUHP yang berbunyi “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun”
Sedangkan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, yang berbunyi : “Barang siapa
dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam
karena pembunuhan berencana, dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama
waktu tertentu, paling lama 20 (dua puluh) tahun”

Kata Kunci : Tindak Pidana, Pelaku, Pembunuhan Berencana, KUHP


1. PENDAHULUAN Penulis memberikan contoh kasus
Tindak pidana pembunuhan adalah sebagai berikut. Pertama, pada 6 Januari
suatu perbuatan yang dengan sengaja 2016, Wayan Mirna Salihin meninggal
maupun tidak, menghilangkan nyawa orang dunia setelah meminum Kopi es Vietnam di
lain. Ketika perbuatan tindak pidana Olivier Cafe, Grand Indonesia. Pendarahan
pembunuhan ini dilakukan dengan sengaja pada lambung Mirna dikarenakan adanya zat
ataupun direncanakan terlebih dahulu maka yang bersifat korosif. Berdasarkan hasil olah
akibat hukum yaitu sanksi pidananya akan TKP dan pemeriksaan saksi, polisi
lebih berat dibandingkan dengan tindak menetapkan Jessica Kumala Wongso
pidana pembunuhan yang dilakukan tanpa sebagai tersangka. Jessica dijerat dengan
ada unsur-unsur pemberat. Direncanakan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan
lebih dahulu (voorbedachte rade) sama Berencana. Setelah melewati beberapa kali
dengan antara timbul maksud untuk persidangan Jessica Kumala Wongso pada
membunuh dengan pelaksanaannya itu akhirnya dituntut 20 Tahun penjara atas
masih ada tempo bagi pembuat untuk tindak pidana pembunuhan yang diatur
dengan tenang memikirkan cara dalam pasal 340 KUHP. Kedua, Banda Aceh
bagaimanakah pembunuhan itu akan l Terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga
dilakukan. di Gampong Mulia Banda Aceh didakwa
Ketentuan peraturan perundang- hukuman mati. JPU mendakwa Ridwan
undangan yang tercantum dalam Kitab dengan pasal 340 KUHP tentang
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pembunuhan berencana dengan ancaman
mengatur tentang tindak pidana hukuman mati.
pembunuhan ini yang tertuang pada pasal Berdasarkan latar belakang yang telah
338 sampai dengan Pasal 350. Ancaman dipaparkan, maka penulis dapat
terberat pada pembunuhan berencana yang merumuskan 3 tujuan penelitian, yaitu untuk
tercantum pada Pasal 340 KUHP yang mengetahui : (a) Pengaturan tindak pidana
menyatakan : “Barangsiapa dengan sengaja terhadap pelaku pembunuhan berencana
dan dengan rencana terlebih dahulu menurut Kitab Undang-Undang Hukum
merampas nyawa orang lain, diancam Pidana (KUHP), (b) Unsurunsur tindak
karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana pembunuhan berencana menurut
pidana mati atau pidana penjara seumur Kitab Indang-Undang Hukum Pidana
hidup atau selama waktu tertentu, paling (KUHP), dan (c) Sanksi tindak pidana
lama dua puluh tahun” terhadap pelaku pembunuhan berencana
2. METODE PENELITIAN pendapat atau opini para pakar dan praktisi
Dalam membahas permasalahan di atas, hukum yang ada di internet dan juga
jenis penelitian menggunakan yuridis kumpulan teori-teori hukum dari para pakar
normatif, adalah dengan mengkaji atau ilmu hukum, dan (3) Bahan hukum tersier,
menganalisis data sekunder yang berupa yang terdiri dari kamus-kamus hukum serta
bahan-bahan hukum terutama bahan hukum karya ilmiah atau ensiklopedia.
primer dan bahan hukum sekunder dengan Prosedur pengumpulan bahan hukum
memahami hukum sebagai seperangkat primer diawali dengan pemahaman atas
peraturan atau norma-norma positif di dalam norma hukum peraturan perundang-
sistem perundang-undangan yang mengatur undangan yang mendukung. Kemudian
mengenai kehidupan manusia dilanjutkan dengan pengumpulan dan
Dalam penelitian yuridis normatif ini pengkajian terhadap bahan hukum sekunder
dipergunakan pendekatan peraturan yaitu pendapat ahli hukum seperti yang
Perundangundangan (Statute Approach), di tertuang dalam literatur, buku, atau sumber
lakukan dengan menelaah semua undang- lainnyaetela. Setelah dirasa cukup, bahan-
undang dan regulasi yang bersangkut paut bahan hukum dipilah-pilah sesuai dengan
dengan isu hukum yang sedang ditangani. sistematika penulisan sehingga diharapkan
dan pendekatan konseptual (Conceptual mendapat gambaran yang jelas dan
Approach), beranjak dari pandangan- konstruktif terhadap permasalahan yang ada.
pandangan dan doktrin-doktrin yang Setelah bahan hukum diklasifikasikan,
berkembang di dalam ilmu hukum. Dengan kemudian dilakukan analisa bahan hukum
mempelajari pandangan-pandangan dan dengan menggunakan penafsiran hukum dan
doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum, teori-teori hukum yang relevan, kemudian
peneliti akan menemukan ide-ide yang ditarik kesimpulan secara deduktif.
melahirkan pengertian-pengertian hukum. Berpangkal dari peraturan perundang-
Sumber bahan hukum yang digunakan undangan yang dijadikan dasar dalam
dalam penulisan diperoleh dari : (1) Bahan penelitian ini, kemudian dikaitkan atau
hukum primer, dalam penelitian ini adalah diterapkan pada kasus-kasus berkenaan
berupa UUD 1945 dan Kitab Undang- dengan tindak pidana terhadap pelaku
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), pembunuhan berencana selanjutnya ditarik
(2) Bahan hukum sekunder, diperoleh studi kesimpulan
kepustakaan yang relevan dengan pokok
permasalahan, yang terdiri literatur, serta
3. KESIMPULAN, IMPLIKASI, merampas nyawa orang lain, diancam
SARAN, DAN KETERBATASAN karena pembunuhan berencana, dengan
PENELITIAN pidana mati atau pidana seumur hidup atau
a. Kesimpulan selama waktu tertentu, paling lama 20 (dua
Pengaturan tindak pidana terhadap puluh) tahun”
pelaku pembunuhan berencana menurut b. Saran
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pemahaman yang baik tentang hukum
(KUHP) diatur dalam pasal 340 KUHP pidana serta ilmu bantu lainnya sangat
Perbuatan pembunuhan merupakan diperlukan bagi semua aparat penegak
perbuatan yang dilakukan dengan sengaja hukum agar dalam menerapkan unsur-unsur
menghilangkan nyawa orang lain. Pasal delik dalam KUHPidana khususnya Pasal
dasar pembunuhan adalah pasal 338 KUHP 340 KUHPidana tidak terjadi kekeliruan
yang kemudian ditambah unsur yang mengakibatkan, rusaknya asas-asas
direncanakan terlebih dahulu dalam pasal hukum pidana disamping kepastian hukum
340 KUHPidana. Pembunuhan adalah yang terabaikan dan sebaiknya penanganan
merupakan istilah yang umum digunakan terhadap kasus kejahatan utamanya
dalam hukum pidana untuk mendeskripsikan kejahatan pembunuhan berencana dilakukan
tindak pidana kejahatan dimana tersangka dengan perhatian khusus.
atau terdakwa menyebabkan kematian pada Unsur-unsur delik seperti direncanakan
orang lain terlebih dahulu harus menjadi perhatian
Sanksi yang dijatuhkan kepada yang serius dalam rangka menerapkan
tersangka kasus tindak pidana pembunuhan hukum baik dalam penyidikan, penuntutan
dengan berencana ini masih terbilang kabur terlebih bagi hakim yang mengadili, serta
atau sanksi yang dijatuhkan kerap kali memutuskan sesuatu perkara pidana agar
berbeda-beda. Sesuai yang diatur dalam tidak terjadi kesesatan hukum.
Pasal 338 KUHP yang berbunyi “Barang Hendaknya upaya atau langkah-langkah
siapa dengan sengaja merampas nyawa yang telah ditempuh harus lebih
orang lain, diancam karena pembunuhan ditingkatkan lagi dan lebih memaksimal
dengan pidana penjara paling lama 15 (lima serta lebih memantapkan kinerja para
belas) tahun” Sedangkan Pasal 340 KUHP penegak hukum, peningkatan, dan
tentang Pembunuhan Berencana, yang pemantapan aparatur penegak hukum,
berbunyi : “Barang siapa dengan sengaja meliputi pemantapan organisasi, personel,
dan dengan rencana terlebih dahulu dan sarana prasarana
4. DAFTAR PUSTAKA Roeslan Saleh, Perbuatan dan
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana. . Pertanggungjawaban Pidana. aksara
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001 baru, jakarta, 1981
-----------------------pelajaran Hukum Pidana R. Sianturi, SH : Tindak Pidana di KUHP
(Stetsel Pidana, Tindak Pidana, Teori- berikut uraiannya, Alumni AHM. PT.
Teori Pemidanaan & Batas Berlakunya HM. Jakarta, 1983
Hkum Pidana), (Bagian Raja Grafindo Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji,
Persada. 1 Jakarta 2002 Penelitian Hukum Normatif “Suatu
Andi Hamzah. Bunga Rampai Hukum Tinjauan Singkat”, Jakarta, Raja
Pidana dan Acara Pidana. Ghalia Grafindo Persada, 2004
Indonesia. Jakarta.2001 S. R. Sianturi Tindak Pidana di KUHP
J. E Sahetapy, Suatu studi khusus Mengenai Berikut Uraiannya, Alumni A. H. M.
ancaman pidana mati terhadap HM, Jakarta, 1983
pembunuhan berencana, Rajawali Simandjuntak, Pengantar Kriminologi dan
Jakarta 1982 Patologi Sosial Tarsito, Bandung, 1981
Lamintan P.A.F, Dasar-Dasar Hukum Tongat, Hukum Pidana Materiil Tinjauan
Pidana Indonesia, Citra Aditya Bakti, Atas Tindak Pidana Terhadap Subyek
Bandung 1997 Hukum Dalam Kitab Undang-Undang
Leden Marpaung, Asas Teori Praktik Hukum Pidana, Djambatan, Jakarta,
Hukum Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2003
2012 Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, Rajawali
Moeljatno, Perbuatan Pidana dan Pres, Jakarta, 2014
Pertanggungjawaban Dalam Hukum Peraturan Perundang-Undangan
Pidana, (Bina Aksara, Bandung).1983 Undang-Undang Dasar Negara Republik
-------------- Kitab Undang-Undang Hukum Indonesia Tahun 1945 Kitab Undang-
Pidana, Bumi Aksara, Jakarta, 2009 Undang Hukum Pidana (KUHP)
Prasetyo, Eko, Guru: Mendidik Itu Internet
Melawan, Riset, Jogjakarta, 2005 http://alexanderizki.blogspot.com/2011/03/a
R.soesilo, Kitab Undang-Undang nalisis-pidana-atas-pembunuhanpokok.
Pidana, Politea, Bogor,1995 html.diakses,pada tanggal 10 Desember
2019 pukul 20.30 Wib
http://id.wikipedia.org/wiki/pembunuhan_be
rencana,diakses pada tanggal 10
Desember 2019 pukul 20.30 wib
Kasus Pembunuhan Berencana, Jessica
Divonis 20 Tahun . CNN Indonesia,
Diakses tanggal 10 Desember 2019
pukul 20.30 Wib.
https://modusaceh.co/news/terdakwa-kasus-
pembunuhan-satu-keluarga-di-gampong
mulia-didakwa-hukuman-mati/index.
html,diakses pada tanggal 10 Desember
2019 pukul 20.30 Wib
Jurnal Ewis Meywan Batas Tindak Pidana
Pembunuhan Berencana Menurut Pasal
340 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana, Jurnal Hukum Lex Crimen Vol.
V/No. 2/Feb/2016

Anda mungkin juga menyukai

  • 1 Ok
    1 Ok
    Dokumen70 halaman
    1 Ok
    ima
    Belum ada peringkat
  • 13.60.0141 Rio Oktavianus Santosa BAB III
    13.60.0141 Rio Oktavianus Santosa BAB III
    Dokumen12 halaman
    13.60.0141 Rio Oktavianus Santosa BAB III
    ima
    Belum ada peringkat
  • Arya Bayu - Bab4
    Arya Bayu - Bab4
    Dokumen30 halaman
    Arya Bayu - Bab4
    ima
    Belum ada peringkat
  • TTD-Draft REVISI SA Dandy Reviyandi - 174010128
    TTD-Draft REVISI SA Dandy Reviyandi - 174010128
    Dokumen172 halaman
    TTD-Draft REVISI SA Dandy Reviyandi - 174010128
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen26 halaman
    Bab Ii
    ima
    Belum ada peringkat
  • Pajak
    Pajak
    Dokumen20 halaman
    Pajak
    Anggun Novianti II
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    ima
    Belum ada peringkat
  • Rancangan Jaringan SCM
    Rancangan Jaringan SCM
    Dokumen8 halaman
    Rancangan Jaringan SCM
    ima
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen7 halaman
    JURNAL
    ima
    Belum ada peringkat
  • SKRIPSI
    SKRIPSI
    Dokumen59 halaman
    SKRIPSI
    ima
    Belum ada peringkat
  • Dukungan
    Dukungan
    Dokumen10 halaman
    Dukungan
    Viviarvi
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen5 halaman
    Bab 5
    ima
    Belum ada peringkat
  • Tugas Akhir - Ks141501
    Tugas Akhir - Ks141501
    Dokumen188 halaman
    Tugas Akhir - Ks141501
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen15 halaman
    Bab 3
    ima
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen12 halaman
    JURNAL
    ima
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    ima
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen7 halaman
    JURNAL
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen12 halaman
    Bab 1
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen12 halaman
    Bab 1
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen33 halaman
    Bab 2
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen33 halaman
    Bab 2
    ima
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    ima
    Belum ada peringkat
  • Halaman Awal
    Halaman Awal
    Dokumen13 halaman
    Halaman Awal
    ima
    Belum ada peringkat
  • Layanan Sikoling
    Layanan Sikoling
    Dokumen5 halaman
    Layanan Sikoling
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen3 halaman
    Bab 5
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen10 halaman
    Bab 3
    ima
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    ima
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Alur Kerangka Berpikir
    Bab 3 Alur Kerangka Berpikir
    Dokumen2 halaman
    Bab 3 Alur Kerangka Berpikir
    ima
    100% (1)