Anda di halaman 1dari 9

ACCOUNTING Journal

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA


MAKASSAR SELATAN

Beny L. Manik1, Erwin Horas2, Daryanti3


1,2,3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1
benylmanik@gmail.com, 2Erwineho2009@gmai.com, 3Daryanti0508@gmail.com

ABSTRACT

This research aimed to find out factors affecting tax obedience at tax office service of Pratama South
Makassar. The method of the research was quantitative method. The data collection techniques were
observation, questionnaire and documents. Technique of data analysis was descriptive statistics,
assumption classical test, multiple linear regression analysis. Based on the data analysis, it was found
that the factor affecting tax obedience of payment was awareness factor on tax did not have influence on
tax obedience of tax holder. The knowledge factor did not have influence on tax obedience of tax holder.
The factor of effective system on tax payment did not have influence on tax obedience of tax holder. The
sanction variable did not influence the tax holder in paying tax for the tax holder in tax office of Pratama
South Makassar in 2020.

Keywords: Awareness, tax, regulation, effective system, and sanction.

PENDAHULUAN material dapat meliputi kepatuhan formal


wajib pajak yang memenuhi kepatuhan
Sejarah pemungutan pajak berubah dari material adalah wajib pajak yang mengisi
masa ke masa sesuai dengan perkembangan dengan jujur lengkap dan benar surat
masyarakat dan negara, baik di bidang pemberitahuan SPT sesuai ketentuan dan
kenegaraan maupun sosial dan ekonomi. Pada menyampaikan KPP sebelum batas waktu
mulanya, pajak belum merupakan suatu akhir.
pungutan, tetapi hanya sebagai pemberian Penerimaan negara terbesar bersumber
sukarela oleh rakyat kepada raja dalam dari pajak, oleh karena itu penerimaan pajak
memelihara kepentingan negara seperti menjadi perhatian utama. Banyak upaya yang
menjaga kepentingan negara, menyediakan telah dilakukan pemerintah dalam hal ini
jalan umum, membayar gaji pegawai dan lain- Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan
lain. penerimaan negara. Seperti meningkatkan
Pembangunan nasional adalah kegiatan jumlah wajib pajak aktif, memperluas objek
yang berlangsung secara terus menerus dan yang dikenakan wajib pajak, meningkatkan
berkesinambungan yang bertujuan untuk tarif pajak tertentu, meningkatkan pengawasan
meningkatkan kesejahteraan rakyat baik dan pemeriksaan terhadap wajib pajak, dan
materil maupun spiritual. Untuk dapat lain-lain.
merealisasikan tujuan tersebut, perlu banyak Mengenai pengenaan pajak, mempunyai
memperhatikan masalah pembiayaan dua fungsi yaitu sebagai sumber keuangan
pembangunan. Salah satu usaha untuk negara atau budgetair, alat untuk mengatur
mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau atau melaksanakan kebijakan pemerintah
negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu dalam bidang sosial dan ekonomi. Peranan
menggali sumber dana yang berasal dari dalam pajak dirasakan semakin penting sehingga
negeri berupa pajak. Pajak digunakan untuk setiap tahun target penerimaan pajak semakin
membiayai pembangunan yang berguna bagi ditingkatkan. Sedangkan bagi sektor publik,
kepentingan bersama. pajak dianggap sebagai beban.
Ketentuan material, yaitu sesuai Ujung tombak dari kesadaran dan
keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kepatuhan wajib pajak terletak pada kantor
ketentuan material perpajakan. Kepatuhan penyuluhan dan pengamatan potensi pajak,

ACCOUNTING Journal.
1
Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan

karena penyuluhan pada hakekatnya pemegang Menurut Undang-Undang Ketetapan


peranan penting. Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP)
Salah satu cara dilakukan pemerintah No. 28 Tahun 2007 Pasal 14 ayat 3, jumlah
untuk meningkatkan peranan masyarakat kekurangan pajak terutang dalam surat tagihan
dalam bidang perpajakan adalah melakukan pajak maka akan dikenakan bunga sebesar 2%
pembaharuan pajak atau lebih dikenal dengan (dua persen) sebulan, dihitung saat terutang
dengan reformasi perpajakan. Melalui pajak. UU KUP No. 28 Tahun 2007 Pasal 7
reformasi perpajakan diharapkan akan mampu ayat 1, untuk kepentingan tertib administrasi
menigkatkan peranan masyarakat dalam perpajakan dan untuk menjaga disiplin WP,
bidang perpajakan. Sebelum diadakannya bagi WP yang dalam batas waktu yang
reformasi perpajakan pada tahun 1984, sistem ditentukan tidak menyampaikan SPT, maka
pemungutan yang diharapkan di Indonesia dikenakan sanksi administrasi sebesar
adalah official assessment system, namun Rp500.000,00 untuk Surat Pemberitahuan
setelah reformasi perpajakan sistem Masa Pajak Pertambahan Nilai, Rp100.000,00
pemungutan pajak beruba menjadi self untuk Surat Pemberitahuan Masa lainnya, dan
assessment system. Official assessment system Rp1.000.000,00 untuk Surat Pemberitahuan
adalah suatu sistem pemungutan yang Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan
memberi wewenang kepada pemerintah untuk serta sebesar Rp100.000,00 untuk surat
menentukan besarnya pajak terutang oleh Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
wajib pajak. Sedangkan self assessment Wajib Pajak orang pribadi.
system adalah suatu system pemungutan pajak Maka, berdasarkan uraian di atas
yang memberi wewenang kepada wajib pajak penulis tertarik untuk meneliti dengan judul:
untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
terutang. Wajib Pajak Pada Kantor Pajak Pratama
Salah satu tolak ukur untuk mengukur Makassar Selatan
perilaku wajib pajak adalah tingkat Berdasarkan latar belakang di atas maka
kepatuhannya melaksanakan kewajiban rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
mengisi dan menyampaikan Surat 1). Apakah kesadaran membayar pajak
Pemberitahuan (SPT) secara benar dan tepat berpengaruh terhadap kepatuhan membayar
waktu. Semakin tinggi tingkat kebenaran pajak pada Kantor Pajak Pratama Makassar
dalam menghitung, memperhitungkan, Selatan? 2). Apakah pengetahuan terhadap
ketepatan menyetor dan menyampaikan Surat peraturan perpajakan berpengaruh terhadap
Pemberitahuan (SPT) secara benar dan tepat kepatuhan wajib pajak pada kantor Pajak
waktu, diharapkan semakin tinggi tingkat Pratama Makassar Selatan? 3). Apakah
kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan Efektivitas sistem perpajakan berpengaruh
dan memenuhi kawajiban pajaknya. terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor
Pemerintah secara berkelanjutan Pajak Pratama Makassar Selatan? 4). Apakah
mengeluarkan kebijakan dalam rangka sanksi perpajakan berpengaruh terhadap
penerimaan pajak, baik secara ekstensifikasi kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pajak
maupun intensifikasi. Ekstensifikasi berfokus Pratama Makassar Selatan?.
pada program peningkatan jumlah WP Tujuan penelitian ini yaitu untuk
terdaftar. Intensifikasi mengacu pada mengetahui faktor-faktor yang Mempengaruhi
perluasan pada objek pajak yang dapat Kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan
dikenakan. Salah satu kebijakan terbaru Pajak Pratama Makassar Selatan yang terdiri
pemerintah di bidang perpajakan adalah dari: 1). Pengaruh dari kesadaran wajib pajak
pelaksanaan penghapusan sanksi pajak. terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
Program menekankan pada aspek penghapusan membayar pajak. 2). Pengaruh dari peraturan
sanksi administrasi dan diharapkan dapat perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
mendorong WP untuk memenuhi kewajiban dalam membayar pajak. 3).Pengaruh dari
perpajakan. WP dikatakan patuh dalam efektivitas sistem perpajakan terhadap
perpajakan ketika WP mentaati perpajakan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak.
sesuai undang-undang yang berlaku. 4). Pengaruh dari sanksi perpajakan terhadap
Kepatuhan yang dapat dilihat yaitu kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak.
secara formil antara lain menghitung,
membayarkan, dan menyampaikan pajak.

2 Beny L. Manik, Erwin Horas, Daryanti


ACCOUNTING Journal

TINJAUAN LITERATUR penting dalam menopang perekonomian


negara, yaitu digunakan dalam pembiayaan
Pajak adalah iuran kepada negara (yang negara dengan tujuan kesejahteraan
dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang masyarakat. Negara dituntut untuk
wajib membayarnya menurut peraturan- memberikan pelayanan terbaik agar
peraturan, dengan tidak mendapat prestasi masyarakat berperan aktif melaksanakan
kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan kegiatan perpajakan.
yang gunanya adalah untuk membiayai Menurut kamus Umum Bahasa
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung Indonesia, “Kepatuhan berarti tunduk atau
dengan tugas negara yang menyelenggarakan patuh pada ajaran atau aturan”. Kepatuhan
pemerintah. adalah motifasi seseorang kelompok atau
Menurut Toly A.A dan Siat C.C (2013) organisasi untuk berbuat atau tidak berbuat
pajak ialah iuran atau kewajiban penyerahan sesuatu sesuai dengan aturan yang telah
sebagian kekayaan (pendapatan) kepada ditetapkan. Perilaku kepatuhan seseorang
negara yang bersifat wajib, dan jika tidak merupakan interaksi antara perilaku individu,
dilakukan makabisa terjadi pemaksaan dengan kelompok dan organisasi. Dengan demikian
kekerasan seperti surat paksa dan sita. karena kepatuhan dapat didefinisikan sebagai
banyaknya jumlah penduduk yang ada di memasukkan dan melaporkan pada waktuya
Indonesia , maka Direktorat Jederal Pajak informasi yang diperlukan untuk mengisih
(DJP) tidak mungkin melakukan penarikan secara benar jumlah pajak terutang dan
pajak (WP) satu persatu, sehingga DJP membayar pajak pada waktunya tanpa ada
melakukan system self assessment (pasal 12 tindakan pemaksaan.
UU KUP). Menurut James dan Alley dalam
Menurut Soemitro dalam Ardiansyah Listyowati (2018) kepatuhan adalah kemauan
(2017), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas individu dan entitas kena pajak lainnya untuk
negara berdasarkan undang-undang (yang bertindak sesuai dengat semangat serta isi
dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa undang-undang dan administrasi perpajakan
timbal balik (kontraprestasi) yang langsung tanpa penerapan kegiatan penegakan hukum..
dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk Sikap adalah keadaan mental dan saraf
membayar pengeluaran umum. dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman
Definisi tersebut kemudian yang memberikan pengaruh dinamik atau
disempurnakan menjadi Pajak adalah peralihan terarah terhadap respon individu pada semua
kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara objek dan situasi yang berkaitan dengannya.
untuk membiayai pengeluaran rutin dan Menurut Hayati (2018), Sikap adalah
“surplus”-nya digunakan untuk public saving evaluasi kognitif, perasaan emosional, dan
yang merupakan sumber utama untuk kecenderungan tindakan seseorang suka atau
membiayai public investment. Pajak adalah tidak suka terhadap objek atau ide tertentu.
prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan Orang memiliki sikap terhadap hampir semua
terutang kepada penguasa (menurut norma- hal: agama, politik pakaian, makanan, musik
norma yang ditetapkannya secara umum), dan sebagainya. Sikap menempatkan
tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata seseorang kedalam suatu kerangka pemikiran
digunakan untuk menutup pengeluaran- tentang menyukai atau tidak menyukai suatu
pengeluaran umum. Feldmann (2017). objek, mendekati atau menjauhinya.
Definisi pajak menurut UU Nomor 28 Dari beberapa pengertian diatas maka
Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan tata dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan
cara perpajakan: Pajak adalah kontribusi wajib tanggapan reaksi seseorang terhadap objek
kepada negara yang terutang oleh orang tertentu yang bersifat positif atau negatif yang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa biasanya diwujudkan dalam bentuk rasa suka
berdasarkan undang-undang, dengan tidak atau tidak suka, setuju atau tidak setuju
medapatkan imbalan secara langsung dan terhadap suatu objek tertentu
digunakan untuk keperluan negara bagi Agustina (2015), Kesadaran WP,
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. pengetahuan dan pemahaman perpajakan,
Menurut Anam dan Andini dalam sanksi pajak, kualitas pelayayan fiskus pajak,
Hartono (2018) pajak merupakan penerimaan keadilan distributif, keadilan prosedural, dan
negara yang mempunyai peranan sangat keadilan interaktif secara simultan

ACCOUNTING Journal.
3
Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan

berpengaruh positif terhadap kepatuhan WP Penelitian ini dilaksanakan bulan April sampai
orang pribadi di kota Magelang. Farnika bulan Juni 2021.
(2013), Peningkatan PTKP tidak berpengaruh Data merupakan keterangan-keterangan
besar terhadap penerimaan PPh yang diperoleh dari suatu penelitian atau
Berdasarkan uraian di atas maka, maka melalui referensi untuk dapat digunakan dalam
yang menjadi rumusan hipotesis dalam mencari alternatif yang sesuai. Dalam
penelitian ini yaitu: penelitian ini penulis menggunakan jenis data
H.1 Kesadaran membayar pajak berpengaruh kuantitatif. Data kuantitatif adalah jenis data
positif terhadap kepatuhan wajib pajak. dalam penelitian yang dapat diukur, dihitung,
H.2 Pengetahuan Membayar Pajak serta dapat dideskripsikan dengan
berpengaruh positif terhadap Kepatuhan menggunakan angka. Umumnya, data seperti
wajib pajak. ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-
H.3 Efektivitas Sistem Perpajakan fenomena yang jelas dan suda ada instrumen
berpengaruh positif terhadap Kepatuhan ukurnya. Biasanya data kuantitatif diperoleh
Wajib Pajak. ketikmelakukan penelitian yang bersifat
H.4 Sanksi Perpajakan berpengaruh positif statistik. Penelitian seperti ini mengumpulkan
terhadap kepatuhan wajib pajak. banyak data yang kemuadian akan dianalisis
Model penelitian model penelitian model menggunakan analisis statistika untuk
penelitian model penelitian model penelitian. menginterpretasi data tersebut menjadi sebuah
statistik. Sumber data terdiri dari dua jenis
Gambar 1. Model Penelitian yaitu sebagai berikut: a). Data Primer, yaitu
data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti langsung dari subjek atau objek
Faktor kesadaran penelitian. b). Data Sekunder, yaitu data
membayar pajak yang didapatkan tidak secara landari objek
(X1)
atau subjek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah
keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti
yang merupakan sumber informasi dalam
Faktor Pengetahuan penelitian ini, yaitu semua Wajib Pajak Pribadi
Peraturan Perpajakan yang terdaftar di kantor Pelayanan Pratama
(X2) Makassar Selatan pada tahun 2020.
Kepatuhan Wajib Sampel penelitian adalah sumber atau
Pajak (Y) bagian yang mewakili populasi yang memiliki
karasteristik sama dengan populasinya, yang
diambil sebagai sumber data penelitian.
Efektivitas sistem
perpajakan (X3) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 33 Wajib Pajak Orang Pribadi yang
terdaftar dalam Kantor Pelayanan Pajak
Pramata Makassar selatan.
Dalam penelitian ini, pengambilan
Sanksi Perpajakan sampel dilakukan secara Convenience
(X4) sampling, yang artinya pengambilan sampel
dilakukan berdasarkan asas kenyamanan, atau
Sumber: Agustina (2015). dapat dikatakan yang paling mudah ditemui,
tidak ada acuan berdasarkan syarat dan
ketentuan untuk menentukan siapa saja yang
METODE PENELITIAN akan dijadikan subyek pada penelitian yang
akan dilakukan.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan Dalam proses penelitian ini, penulis
penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak akan melakukan pengumpulan data dengan:
Pratama Makassar Selatan, Jl. Urip Sumoharjo 1).Observasi, yaitu pengumpulan data dengan
No.KM.04, Karuwisi Utara, Kec. Panakukang, mengamati secara langsung objek yang diteliti
Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90232. di KPP Pratama Makassar Selatan. Metode ini
bertujuan untuk mengamati bagian-bagian

4 Beny L. Manik, Erwin Horas, Daryanti


ACCOUNTING Journal

yang terkait dengan kepatuhan wajib pajak. hasil uji statistik deksriptif pada tabel 1 dapat
2).Kusioner, yaitu pengumpulan informasi disimpulkan bahwa nilai varibel X1 yaitu
atau data penelitian yang dibutuhkan dalam Faktor kesadaran membayar pajak yang
penelitian dengan membuat serangkaian daftar memiliki nilai yang paling tinggi (Maksimum)
yang berisi pernyataan yang harus dijawab sebesar 25.00, nilai yang paling rendah
oleh responden dari Wajib Pajak pada KPP (minimum) sebesar 20.00, dan nilia rata-rata
Pratama Makassar selatan. Dalam pembuatan (Mean) sebesar 21.2424 dan nilai standa
kuesioner menggunakan skala likert. deviation sebesar 1.50063 yang dimiliki oleh
Responden akan menentukan tingkat Kantor Pelayanan Pajak Pramata Makassar
persetujuan mereka terhadap pernyataan yang Selatan tahun 2020. b). Faktor Pengetahuan
diberikan oleh peneliti dalam kusinoer tersebut Membayar Pajak, Berdasarkan hasil uji
dengan memilih salah satu dari beberapa statistik deksriptif pada tabel 1 dapat
pilihan yang tersedia. 3). Dokumentasi, yaitu disimpulkan bahwa nilai varibel X2 yaitu
suatu cara yang digunakan untuk Faktor Pengetahuan membayar pajak yang
mengumpulkan data, dokumen atau catatan memiliki nilai yang paling tinggi (Maksimum)
yang ada sesuai dengan kebutuhan peneliti. sebesar 25.00, nilai yang paling rendah
Variabel dalam penelitian ini, terdari (minimum) sebesar 17.00, dan nilia rata-rata
dari variabel dependen dan variabel (Mean) sebesar 21.2424 dan nilai standa
independen. Variabel independen adalah deviation sebesar 1.67762 yang dimiliki oleh
variabel yang mempengaruhi variabel Kantor Pelayanan Pajak Pramata Makassar
dependen. Sedangkan variabel dependen Selatan selama tahun 2020. c). Efektivitas
adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel Sistem Perpajakan, Berdasarkan hasil uji
independen. Adapun variabel independen statistik deksriptif pada tabel 1. dapat
dalam peneitian ini yaitu, Faktor kesadaran disimpulkan bahwa nilai varibel X3 yaitu
membayar pajak, faktor petugas pajak, Efektivitas sistem perpajakan yang memiliki
efektivitas sistem perpajakan dan sanksi nilai yang paling tinggi (Maksimum) sebesar
perpajakan. Sedangkan variabel dependen 24.00, nilai yang paling rendah (minimum)
dalam penelitian ini yaitu, Kepatuhan wajib sebesar 18.00, dan nilia rata-rata (Mean)
pajak. sebesar 21.21.7273 dan nilai standa deviation
sebesar 1.50567 yang dimiliki oleh Kantor
HASIL DAN PEMBAHASAN Pelayanan Pajak Pramata Makassar Selatan
tahun 2020. d). Sanksi Perpajakan,
Analisis deskriptif bertujuan untuk Berdasarkan hasil uji statistik deksriptif pada
memberikan suatu gambaran atau tabel 1. dapat disimpulkan bahwa nilai varibel
mendeskripsikan mengenai nilai variabel X4 yaitu Sanksi Perpajakan yang memiliki
penelitian yaitu nilai rata-rata (Mean), nilai yang paling tinggi (Maksimum) sebesar
maksimum, minimum serta nilai standar 62.00, nilai yang paling rendah (minimum)
deviasi (standard deviation). Hasil analisis sebesar 18.00, dan nilia rata-rata (Mean)
deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 1 sebesar 22.24545 dan nilai standa deviation
berikut: sebesar 7.34460 yang dimiliki oleh Kantor
Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Pelayanan Pajak Pramata Makassar Selatan
tahun 2020. e). Kepatuhan Wajib Pajak,
Berdasarkan hasil uji statistik deksriptif pada
tabel 1. dapat disimpulkan bahwa nilai varibel
Y yaitu Kepatuhan Wajib Pajak yang
memiliki nilai yang paling tinggi (Maksimum)
sebesar 25.00, nilai yang paling rendah
(minimum) sebesar 18.00, dan nilia rata-rata
(Mean) sebesar 21.7273 dan nilai standa
Sumber: SPSS 26 (2021). deviation sebesar 1.60610 yang dimiliki oleh
Kantor Pelayanan Pajak Pramata Makassar
Berdasarkan hasil tabel perhitungan Selatan tahun 2020..
statistik deskriptif diatas, sehingga dapat
dijelaskan analisis sebagai berikut: a). Faktor
Kesadaran Membayar Pajak, Berdasarkan

ACCOUNTING Journal.
5
Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan

Tabel 2. Hasil Statistik Kolmogorov-Sminov tidak didukung. Wajib Pajak yang terdaftar
Test pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Makassar selatan belum menunjukkan adanya
kesadaran membayar pajak yang telah
diterapkan bagi masing-masing WP. Wajib
pajak belum sadar akan pentingnya membayar
pajak sebagai penerimaan Negara untuk
pembangunan Negara, dan juga WP belum
sadar akan akibat dari pajak yang tidak
dibayarkan sehingg manfaat yang akan
didapatkan oleh masyarakat juga akan ikut
terhambat. Contoh kecil dari akibat tidak
Sumber: SPSS 26 (2021). membayar pajak yaitu masyarakat akan
terhambat dalam menikmati pemgbangunan
Hasil ouput SPSS pada tabel 2 hasil uji dan pembangunan infrastruktur mulai dari
statistik kolgomorov-smirnov. Adapun dasar jalanan, sekolah, jembatan, puskesmas dan
pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu rumah sakit. Jadi disimpulkan bahwa
dilihat dari nilai signifikan. Apabila nilai sig. kesadaran WP belum diterapkan pada WP
(2-tailed) lebih besar dari 1.05 (>0.05) artinya yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
data tersebut terdistribusi normal, begitupun Pratama Makassar Selatan. Hasil penelitina ini
sebaliknya jika nilai sig.(2-tailed) lebih kecil sejalan dengan penelitian Khairunisa (2018)
dari 0.05 (<0.05) artinya data tidak yang mengatakan bahwa tidak terdapat
terdistribusi normal. pengaruh yang signfikan kesadaran membayar
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas 2).Pengaruh Pengetahuan Membayar Pajak
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Berdasarkan
hasil analisis data diketahui bahwa nilai
signifikansi variabel factor pengetahuan
membayar pajak (X2) adalah sebesar 0.956
yang menunjukkan bahwa lebih besar dari
nilai signifikansi 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara
pengetahuan membayar pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak. Hasil ini membuktikan
Sumber: SPSS 26 (2021). bahwa H2 tidak didukung, atau ditolak.
Pengetahuan dan pemahaman wajib pajak
Berdasarkan tabel hasil pengujian memang penting bagi setiap WP untuk
diatas, yang menunjukkan nilai tolerance membantu setiap WP memperoleh informasi
semua variael independen lebih besar dari 0.10 yang dapat membantu mereka dalam
(>0.10) dan nilai VIF lebih kecil dari 10 (<10) melakukan pembayaran pajak. Tetapi tidak
sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian selamanya pengetahuan masyarakat mengenai
ini tidak terjadi multikolinearitas pada model membayar pajak berpengaruh terhadap
regresi dan pengujian dapat dilanjutkan ke kepatuhan masyarkat (WP) dalam membayar
tahap berikutnya. pajak. Berdasarkan hasil peneltian ini, bertolak
1). Pengaruh Kesadaran Membayar belakangdengan penelitian yang dilakukan
Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Khairunisa (2018) yang mengatakan bahwa
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui pengetahuan dan pemahaman pembayaran
bahwa nilai signifikansi variabel (X1) perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan
kesadaran membayar pajak adalah sebesar wajib pajak. 3). Pengaruh Efektivitas Sistem
0.493 yang menunjukkan lebih besar dari nilai Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak,
signifikansi a(0.05) sehingga dapat Berdasarkan hasil analisis data yang telah
disimpulkan bahwa variabel kesadaran dilakukan, diketahui bahwa nilai signifikan
membayar pajak terhadap kepatuhan wajib variabel efektivitas system perpajakan (X3)
pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan adalah sebesar 0.736 yang menunjukkan
wajib pajak. Hasil ini membuktikan bahwa H1 nilainya lebih besar dari 0.05, sehingga dapat

6 Beny L. Manik, Erwin Horas, Daryanti


ACCOUNTING Journal

ditarik kesimpulan bahwa variabel efektivitas (X2), efektivitas system perpajakan (X3),
system perpajakan tidak berpengaruh terhadap sanksi perpajakan (X4) terhadap kepatuhan
kepatuhan wajib pajak. Hasil ini membuktikan wajib pajak, maka dapat disimpulkan sebagai
bahwa H3 tidak didukung. System perpajakan sebagai berikut: 1). Dalam penelitian ini,
yang sudah diberikan KPP Pratama Makassar didapatkan hasil bahwa faktor kesadaran
Selatan belum menampakkan hasil yang membayar pajak tidak memiliki pengaruh
maksimal dalam meningkatkan kepatuhan WP terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor
untuk membayar pajaknya. Kemudahan untuk Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan
melakukan pembayaran pajak seperti melalui tahun 2020. 2). Dalam penelitian ini,
ATM, dan e-banking, pengisiian SPT lewat didapatkan hasil bahwa faktor pengetahuan
online (e-SPT), pelaporan pajak melalui e- membayar pajak tidak memiliki pengaruh
filling, pendaftaran NPWP dengan berbasis terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor
online, ternyata belum dapat mempengaruhi Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan
WP untuk melaporkan dan membayar pajak tahun 2020. 3). Hasil dalam penelitian ini
tepat waktu. Hasil peneltiian ini didukung oleh didapatkan bahwa variabel efektivitas system
penelitian yang dilakukan Khairunisa (2018) perpajakan tidak memiliki pengaruh terhadap
yang menyatakan bahwa tidak terdapat kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan
pengaruh yang signifikan atas persepsi Pajak Pratama Makassar Selatan tahun 2020.
efektivitas system perpajakan berpengaruh 4). Dalam penelitian ini, didapatkan hasil
wajib pajak. 4). Pengaruh Sanksi Perpajakan bahwa variabel sanksi perpajakan tidak
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, Berdasarkan memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib
hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
bahwa nilai signifikan variabel sanksi Makassar Selatan 2020.
perpajakan (X4) didapat sebesar 0.390 yang Dalam penelitian ini, terdapat banyak
menunjukkan lebih besar dari nilai signifikansi kekuranga dan keterbatasan penulis selama
0.05. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa menyelesaikan penelitian ini, dan masih sangat
variabel sanksi perpajakan (X4) tidak membutuhkan pengembangan untuk
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. memaksimalkan hasil penelitian ini mengenai
Hasil ini membuktikan bawha H4 tidak faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
didukung. Sanksi perpajakan yang sudah wajib pajak. Adapun keterbatasan dalam
diberikan secara tegas belum menunjukkan penelitian ini yaitu kurangnya sampel
peningkatan terhadap kepatuhan. Sanksi yang penelitian disebabkan kurangnya responden
sudah diatur yaitu sanksi administrasi meliputi dalam menjawab kuesioner peneltian yang
denda administrasi, bunga dan kenaikan. disebar, sehingga hasil yang didapatkan
Selain sanksi administrasi juga ada sanksi kurang maksimal. a). Untuk peneliti
pidana yang meliputi denda pidana, pidanan selanjutnya, diharapkan agar menambahkan
kuruangan dan pidana penjara. Sanksi tersebut variabel dalam meneliti mengenai faktor-
dikenakan kepada WP yang tidak faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib
membayarkan pajaknya tepat waktu, tidak pajak, dan sebaiknya menambahkan sampel
mengisi SPT dengan sebenar-benarnya dan penelitian, karena semakin banyak sampel
tidak menyampaikan SPT dengan tepat waktu. yang digunakan maka hasil hasil peneltian
Hasil peneltiian ini sejalan dengan juga akan maksimal. b) Bagi Praktisi: Bagi
penelitian yang dilakukan Khirunisa (2018) masyarakat yang sudah menjadi objek pajak,
yang mengatakan bahwa sanksi pepajakan sebaiknya memperhatikan dan memenuhi
tidak berpengaruh terhadap Wajib Pajak.. kewajiban sebagai Wajib Pajak yaitu
membayar pajak tepat waktu. Karena pajak
PENUTUP merupakan salah satu penghasilan negara
untuk pembangunan infrastruktur yang dapat
Berdasarkan hasil penemuan dan dinikmati oleh masyarakat.
pembahasan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruh kepatuhan wajib pajak pada DAFTAR PUSTAKA
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar
Selatan dengan menggunakan variabel Afritenti, H., Fitriyani,D., & Susfayetti.,
indicator faktor kesadaran membayar pajak (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi
(X1), faktor pengetahuan membayar pajak kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang

ACCOUNTING Journal.
7
Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP Pratama Makassar Selatan

melakukan pekerjaan bebas yang terdaftar Keputusan Menteri Keuangan Nomor.


di KKP Pratama Jambi. Jambi Accounting 192/KMK-03/2007 tentang tata cara
Review (JAR). 1(1). Diakses pada tanggal penetapan wajib pajak.
27 Mei 2021 melalui website Kharirunisa, R. (2018). faktor-faktor yang
https://scholar.google.com/ mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
Agustina (2015). Faktor-Faktor Yang orang pribadi (studi kasus pada Kantor
Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pelayanan Pajak Pratama Klaten).
Orang Pribadi. https://scholar.google.com/ Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Ardiansyah (2017). Pengaruh sanksi Islam Indonesia Yogyakarta.
perpajakan, tingkat pendapatan dan Kusuma,R.A., & Budi, Y.A.B., (2011). faktor-
kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan faktor yang mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak orang pribadi. Skripsi. wajib pajak orang pribadi (studi kasus
Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi pada kantor pelayanan pratama jakata
dan Bisnis, Universitas Hasanuddin cengkareng). jurnal informasi, perpajakan,
Makassar. akuntansi dan keuangan pupbli.6(1).
Aritonang, L.C., (2020). Faktor-faktor yang diakses pada tanggal 18 mei 2021 melalui
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak website https://scholar.google.com/
orang pribadi (studi empiris pada UMKM Listyowati (2018). Faktor-faktor yang
sasirangan di kota Banjarmasin). mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
Banjarmasin. Sekolah Tinggi Ilmu dalam membanyar pajak. Jurnal Riset
Ekonomi Indonesia> Akuntansi & Bisnis Erlangga. Vol 3. no.1
Arviana,N., & Indrajati,D., (2018). Faktor- (2018) 372-395. ISSN 2548-1401 (print).
faktor yang mempengaruhi kepatuhan ISSN 2548-4346 (online)
wajib pajak orang pribadi. Diakses pada Nurkumalasari, A.D., Utomo,S.W., &
tanggal 30 mei 2021 melalui website Sulistyowati,N.W., (2020). faktor-faktor
https://scholar.google.com/ yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
Faizah,S. (2009). Faktor-faktor yang hotel kota madiun. Jurnal akun nabelo.
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak 2(2). diakses pada tanggal 15 Mei 2021
dalam membayar pajak bumi dan melalui website https://scholar.google.com/
bangunan (studi kasus di kecamatan Peraturan Direktur Jendral Pajak No.
dukuhturi kabupaten tegal). Semarang. PER-1/PJ/2008 tanggal 18 januari 2008
Universitas Negeri semarang. tentang penetapan wajib pajak.
Famami,A.H.,& Norsan., (2019). Faktor-faktor Putra,W.W., Kusuma,I.L., & Dewi,M.W.,
yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak (2019). analisis faktor-faktor yang
di KKP Pratama Pamekasan. Jurnal mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
akademis akuntasi.2(2). Diakses pada (Studi kasus pada WP orang pribadi dan
tanggal 30 Mei tahun 2021 melalui website badan diwilayah kota Jambi). Jurnal
https://scholar.google.com/ Akuntansi dan pajak.20(01). diakses pada
Farnika (2013). Analisis Penerimaan Pajak tanggal 2 juni 2021 melalui website
Pada Kanwil DJP Wajib Pajak Besar https://scholar.google.com/
Setelah Pemberlakuan Kenaikan PTKP. Saputra, M.R.E.A., (2020). faktor-faktor yang
https://scholar.google.com/ mempengaruhi kepatuhan wajib pajak di
Feldman, N J. 2017. Perpajakan. Yogyakarta: KPP Pratama surabaya Pabean Cantikan.
Salemba Empat Jurnal Ilmu dan riset akuntansi. 9(10).
Hartono, (2018). Pengaruh kesadaran wajib diakses pada tanggal 8 Juni 2021 melalui
pajak, pelayanan fiksus dan sanksi pajak website https://scholar.google.com/
terhadap kepatuhan wajib pajak orang Saraswato, A.K., (2012). analisis faktor-faktor
pribadi yang melakukan kegiatan usaha yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
dan pekerjaan bebas sebagai variabel pada banda (studi empiris pada
intervening. Jurnal of accounting. perusahaan industri yang terdaftar
Hayati (2018). pengaruh faktor psikologis dikantor pelayanan pajak pratama
terhadap implusive buying pada konsumen surakarta). Semarang. Universitas
matahari departement store. Skripsi. diponegoro semarang.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Islam UIN Susanti,L., & Melani,M.M., (2018). analisis
alauddin Makassar. faktor-faktor yang mempengaruhi

8 Beny L. Manik, Erwin Horas, Daryanti


ACCOUNTING Journal

kepatuhan wajib pajak (Studi kasus pada


KPP Pratama Sukabumi). Jurnal akunida
ISSN.4(1). diakses pada tanggal 20 juni
2021 melalui website
https://scholar.google.com/
Sutiyono,A.E., (2013). analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi kepatuhan formal.
wajib pajak orang pribadi (studi kasus
pada KPP Pratama Blitar). Surabaya.
fakultas ekonomi dan bisnis universitas
airlangga.
Toli, A.A & Siat C.C (2013). faktor-faktor
yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
dalam memenuhi kewajiban membayar
pajak di surabaya. Jurnal Program
Akuntansi Pajak. Progran Studi Akuntansi.
Universitas Kristen Petra.
Undang-Undang KUP No. 28 tahun 2007
pasal 14 ayat 3 tentang ketetapan umum
dan tata cara perpajakan.
Undang-Undang KUP No. 28 tahun 2007
pasal 7 ayat 1 tentang kepentingan tertib
administrasi perpajakan dan untuk
menjaga disiplin WP.
Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang
ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

ACCOUNTING Journal.
9

Anda mungkin juga menyukai