Anda di halaman 1dari 9

REFORMASI ADMINISTRASI Volume 5, No.

1, Maret 2018
Jurnal Ilmiah Untuk Mewujudkan Masyarakat Madani
ISSN 2355-309X

PENGARUH TAX AMNESTY DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB


PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BIREUEN TAHUN 2016

Rizki Saputra dan Safri Nurmantu


Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami
riskiputrabinsaiful25@gmail.co dan safri@stiami.ac.id

Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Pengaruh Pengampunan Pajak, sanksi Pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak KPP Pratama Bireuen. Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama
Bireuen. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Analisis data yang digunakan melalui
penelitian analisis instrumen meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji hipotesis, analisis korelasi, uji
kolmogorof-smirnov, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji signifikan
parsial, uji signifikan simultan, analisis regresi linier sederhana, analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial Tax Amnesty tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak, sedangkan Sanksi Pajak berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak dan secara simultan F Value Count = 51,345 lebih besar dari F Table = 3,09 maka Ho
ditolak dengan tingkat signifikan. Ini berarti bahwa variabel independen, Pengampunan Pajak dan
sanksi Pajak memiliki pengaruh yang saling berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan
demikian peningkatan Pengampunan Pajak dan Sanksi Pajak juga meningkatkan kepatuhan wajib
pajak.

Kata Kunci: Pengampunan Pajak, sanksi pajak, kepatuhan wajib pajak

Abstract. This research was conducted to analyze The Influence of Tax Amnesty, Tax sanctions
toward compliance of taxpayers of KPP Pratama Bireuen. This Research is conducted in KPP
Pratama Bireuen. This research using quantitative method. Analysis of data used through
instrument analysis research including validity test, reliability test, hypothesis test, correlation
analysis, kolmogorof-smirnov test, multicollinearity test, heteroskedastisitas test, autocorrelation
test, partial significant test, simultant significant test, simple linier regression analysis. The result
showed partially Tax Amnesty has no significant effect on compliance of taxpayer, while Tax
Sanctions have an positive significant effect on compliance of taxpayer and simultaneously F Value
Count = 51.345 greater than F Table = 3.09 then H O rejected with significant level. This means
that the independent variable, Tax Amnesty and Tax sanctions have a mutually significant
influence on compliance of taxpayer. Thus increasing Tax Amnesty and Tax Sanctions also
increasing compliance of taxpayer.

Keywords : Tax Amnesty, tax sanctions, compliance of taxpayer

PENDAHULUAN menggali sumber dana yang berasal dari


Pembangunan nasional yang berlangsung dalam negeri, yaitu pajak. Secara ekonomi,
secara terus-menerus dan berkesinambungan pemungutan pajak merupakan penerimaan
selama ini, bertujuan meningkatkan negara yang digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat baik materil dan taraf kehidupan masyarakat. (Mulyo Agung,
spiritual. Untuk merealisasikan tujuan 2007).
tersebut diperlukan anggaran pembangunan Sektor pajak merupakan salah satu sektor
yang cukup besar. Salah satu usaha untuk yang berperan penting dalam sumber
mewujudkan peningkatan penerimaan untuk penerimaan negara. Undang-Undang
pembangunan tersebut adalah dengan
11
REFORMASI ADMINISTRASI Volume 5, No. 1, Maret 2018
Jurnal Ilmiah Untuk Mewujudkan Masyarakat Madani
ISSN 2355-309X

perpajakan mewajibkan para Wajib Pajak untuk percepatan peningkatan penerimaan


untuk membayar pajak untuk mencapai dari sisi pajak.
kesejahteraan rakyat Indonesia. Dalam pelaksanaannya, implementasi
Pajak merupakan sumber penerimaan yang perpajakan di Indonesia masih mempunyai
dominan dalam struktur Anggaran beberapa permasalahan. Pertama, kepatuhan
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Wajib Pajak masih rendah. Kedua, kekuasaan
yaitu sebesar Rp. 1.484.589.3 miliar. . Target Direktorat Jenderal Pajak masih terlalu besar
penerimaan perpajakan dalam RAPBN-P karena mencakup fungsi eksekutif, legislatif,
2015 mengalami peningkatan sekitar Rp dan yudikatif sekaligus dapat menciptakan
104.597,7 m ilyar jika dibandingkan dengan arogansi kepada pegawai pajak. Ketiga, masih
target penerimaan perpajakan dalam APBN rendahnya kepercayaan masyarakat kepada
2015 yang hanya sebesar Rp 1.379.991,6 aparat pajak maupun petugas pajak terhadap
Miliar. Target penerimaan perpajakan yang Wajib Pajak.
meningkat ini tidak berbanding lurus dengan Dalam rangka meminimalisir kesenjangan
realisasi yang terjadi.Hingga berakhirnya permasalahan tersebut maka Pemerintah
triwulan pertama tahun 2015, realisasi melalui Direktorat Jenderal Pajak
penerimaan perpajakan mencapai Rp 198.226 memberikan fasilitas penghapusan sanksi dan
triliun atau mencapai 15,32 persen dari target bunga penagihan untuk tahun 2015 yang
penerimaan pajak yang ditetapkan sesuai disebut dengan reinventing policy atau tahun
RAPBN-P 2015. Realisasi tersebut pembinaan. Melihat hasil reinventing policy
mengalami penurunan 5,63 persen sangat signifikan dalam meningkatkan
dibandingkan penerimaan triwulan pertama kepatuhan dan penerimaan, maka tahun 2016
tahun 2014 yang mencapai Rp 210 triliun pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak
(www.pajak.go.id). mengeluarkan pengampunan pajak (tax
Pendapatan negara dari tahun ke tahun selalu amnesty). Program pengampunan pajak (tax
mengalami peningkatan sejalan dengan terus amnesty) merupakan salah satu program yang
meningkatnya penerimaan pajak. Peningkatan dilaksanakan oleh Pemerintah untuk memberi
tersebut tentunya dapat dicapai bila upaya pengampunan terhadap Wajib Pajak yang
penggalian potensi pajak terus giat dilakukan melakukan pelanggaran di masa lalu. Tidak
oleh Direktorat Jenderal Pajak. tanggung-tanggung pada program tax amnesty
Pemerintah selalu berupaya untuk menjadikan ini Presiden bersama jajaran para Menteri
sistem perpajakan di Indonesia menjadi lebih serta para penegak hukum (polisi, jaksa, serta
baik. Perubahan sistem perpajakan dari tahun TNI) dilibatkan untuk turut serta
ke tahun juga merupakan salah satu upaya mensosialisasikan Undang-Undang tax
untuk menelaah keefektivitasan sistem amnesty kepada masyarakat dengan tujuan
tersebut dalam meningkatkan penerimaan memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak
pajak setiap tahunnya, maka dari itu peraturan atau Pembayar Pajak untuk nantinya mereka
tentang pajak sering dilakukan perubahan membayar pajak sesuai objek pajak yang
baik Undang-Undang pajak, peraturan dimiliki, tidak memanipulasi pajak, tidak
Menteri Keuangan maupun peraturan menunggak pajak, dan mempunyai iktikad
Direktorat Jenderal Pajak yang seluruhnya baik dan benar untuk membayar pajaknya.
ditujukan dalam upaya perluasan objek pajak Upaya Direktorat Jenderal Pajak untuk
memberikan pengampunan terhadap Wajib
12
Rizki Saputra dan Safri Nurmantu, Pengaruh Tax Amnesty dan Sanksi Pajak ...

Pajak atau Pembayar Pajak masih diwarnai Amnesty ini KPP Pratama Bireuen berusaha
dengan pro dan kontra dari berbagai pihak. mengoptimalkan kinerjanya untuk
Disamping itu peranan sektor pajak dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui
sistem APBN masih berfungsi sebagai berbagai upaya dan usaha baik secara internal
pelengkap saja sehingga pemerintah tidak maupun usaha eksternal lainnya, misalnya
mengupayakan lebih serius. Pada saat itu pelaksanaan administasi kantor yang lebih
penerimaan negara banyak didominasi dari mendukung prosedur tax amnesty, adanya
sektor minyak dan gas bumi serta sektor penyuluhan dan sosialisasi mengenai tax
perkayuan yang sedang populer maupun amnesty maupun strategi lainnya. Jumlah
sektor perkebunan yang berkontribusi sangat Wajib Pajak yang terdaftar dan yang ikut tax
tinggi di sektor kelapa sawit dan karet. amnesty di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Berbeda dengan sekarang, penerimaan pajak Bireuen dapat dilihat pada table dibawah :
merupakan sumber penerimaan dominan
dalam struktur APBN, pada program tax Tabel I.1 Jumlah WP Yang terdaftar wajib
amnesty ini sangat jelas bahwa seluruh sanksi SPT di KPP Pratama Bireuen
administrasi maupun sanksi pidana di bidang
Rasio
perpajakan dihapuskan sehingga Wajib Pajak Jumlah WP yang ikut Tax Amnesty
kepatuhan
tax amnesty
hanya membayar pokok pajak saja untuk %

Jumlah WP yang terdaftar SPT


ketetapan yang sudah dikeluarkan.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bireuen
30,004 911 3%
sebagai salah satu instansi vertical dibawah
dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Kantor Wilayah DJP Aceh yang
Sumber :dari KPP Pratama Bireuen
menjadi pusat melaksanakan penyuluhan,
Berdasarkan table diatas Jumlah WP yang
pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak.
terdaftar SPT di Kantor Pelayanan Pajak
Sebagai salah satu kantor pelayanan
Pratama Bireuen masih banyak yang belum
perpajakan yang berada di pusat negara
mengikuti tax amnesty yang telah diterapkan
Indonesia, KPP Bireuen berusaha
oleh Pemerintah pada Tahun 2016, dari
mengoptimalkan pelayanan perpajakannya
30.004 wajib pajak yang terdaftar hanya 3%
secara khusus untuk pelayanan Tax Amnesty.
yang telah mengikuti tax amnesty.
Jumlah wajib pajak yang menjalankan
kepatuhannya dengan terdaftar sebagai wajib
pajak di KPP Pratama Bireuen pada tahun
Kajian Pustaka
2016 mengalami penurunan menjadi 30.004
Tax Amnesty. Menurut Devano dan Rahayu
wajib pajak dibandingkan pada tahun 2015
(2006), pengampunan pajak (Tax Amnesty)
mencapai 31.010 wajib pajak, sementara itu
merupakan Kebijakan pemerintah dibidang
jumlah waib pajak baik orang pribadi maupun
perpajakan yang memberikan penghapusan
badan yang melaporkan SPT Tahunannya
pajak yang seharusnya terutang dengan
hanya mencapai 3.485 pada tahun 2014 dari
membayar tebusan dalam jumlah tertentu
total 30.098 wajib pajak terdaftar, 3.591 tahun
yang bertujuan untuk memberikan tambahan
2015 dari total 31.010 wajib pajak terdaftar,
penerimaan pajak dan kesempatan bagi wajib
dan 3.827 tahun 2016 dari total 30.004 wajib
pajak yang tidak patuh menjadi Wajib Pajak
pajak terdaftar, hal ini mengindikasikan
yang patuh. Sawyer (2016) menyebutkan
masih begitu rendah kepatuhan wajib pajak di
beberapa tipe pengampunan pajak (tax
KPP Pratama Bireuen . Melalui kebijakan Tax
13
REFORMASI ADMINISTRASI Volume 5, No. 1, Maret 2018
Jurnal Ilmiah Untuk Mewujudkan Masyarakat Madani
ISSN 2355-309X

amnesty), yaitu : (1) Filling Amnesty. yang Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
diberikan dengan menghapuskan sanksi bagi wajib pajak yang tercatat di KPP Pratama
Wajib Pajak yang terdaftar namun tidak Bireuen. Jumlah populasi dalam penelitian ini
pernah mengisi SPT (non-filers), yaitu 30.004 wajib pajak. Guna efisiensi
pengampunan baru diberikan jika wajib pajak waktu dan biaya, maka tidak semua wajib
mau mulai untuk mengisi SPT. (2) Record- pajak tersebut menjadi objek dalam penelitian
Keeping Amnesty. Memberikan penghapusan ini. Oleh karena itu dilakukanlah pengambilan
sanksi untuk kegagalan dalam memelihara sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian
dokumen perpajakan dimasa lalu, ini dilakukan dengan menggunakan metode
pengampunan diberikan jika Wajib Pajak simple random sampling. Sampelnya adalah
untuk selanjutnya dapat memelihara dokumen orang orang yang ditemui oleh peneliti secara
perpajakannya. (3) Revision Amnesty. Suatu acak. Penentuan sampel ditentukan dengan
kesempatan untuk memperbaiki SPT di masa menggunakan rumus slovin dan berdasarkan
lalu tanpa dikenakan sanksi atau diberikan perhitungan, maka jumlah sampel yang di
pengurangan sanksi. (4) Investigation ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak
Amnesty. Pengampunan yang menjanjikan 100 wajib pajak.
tidak akan menyelidiki sumber penghasilan Data dalam penelitian ini berupa data primer
yang dilaporkan pada tahun-tahun tertentu yaitu data yang berasal langsung dari sumber
dan terdapat sejumlah uang pengampunan data yang dikumpulkan secara khusus dan
yang harus dibayar. (5) Prosecution Amnesty. berhubungan dengan permasalahan yang
Pengampunan yang memberikan penghapusan diteliti. Sumber data primer pada penelitian
tindak pidana bagi Wajib Pajak yang ini diperoleh langsung dari para wajib pajak
melanggar undang-undang, sanksi dihapuskan yang ada di kabupaten Bireuen dan terdaftar
dengan membayarkan sejumlah kompensasi. di KPP Pratama Bireuen Jl. Banda Aceh –
Medan, Cot Gapu, Kota Juang, Kabupaten
Sanksi Pajak. Menurut Mardiasmo Bireuen, Aceh 242. Data ini berupa kuesioner
(2006:47), menyatakan bahwa sanksi yang telah diisi oleh para wajib pajak yang
perpajakan merupakan jaminan bahwa menjadi responden terpilih dalam penelitian
ketentuan perundang-undangan perpajakan ini. Data sekunder yaitudata yang diperoleh
(norma perpajakan) akan peneliti secara tidak langsung melalui media
dituruti/diaaati/dipatuhi atau biasa dipatuhi perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
kata lain sanksi perpajakan merupakan alat lain). Data sekunder berupa bukti, catatan
pencegahan (preventive) agar Wajib Pajak atau laporang historis yang telah tersusun
melanggar norma perpajakan. dalam arsip yang dipublikasikan atau yang
tidak dipublikasikan. Data peneliti ini
Kepatuhan Wajib Pajak. Menurut Safri diperoleh dengan menggunakan metode
Nurmantu (2010:138) Kepatuhan perpajakan tinjauan kepustakaan (library research) dan
dapat didefinisikan suatu keadaan dimana mengakses website maupun situs-situs.
wajib pajak memenuhi semua kewajiban
perpajakan dan melaksanakan hak Metode Analisi Data. Pengolahan data
perpajakannya. dilakukan dengan cara menggunakan
perhitungan 5 poin skala Likert, 1 untuk STS
Metode Penelitian hingga 5 untuk SS dalam kuesioner yang diisi
14
Rizki Saputra dan Safri Nurmantu, Pengaruh Tax Amnesty dan Sanksi Pajak ...

Tabel IV.12 Hasil Uji Multikolinieritas


Sumber Data SPSS V. 20
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model
1 (Constant)
B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Hasil perhitungan nilai tolerance
16.417 1.645 9.982 .000

Ta 1
menunjukkan tidak ada nilai variabel
-.075 .130 -.060 -.572 .568 .455 2.198
independen yang memiliki nilai tolerance
Sp 2
.612 .084 .760 7.247 .000 .455 2.198
kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada
setiap responden, kemudian dihitung dan kolerasi antar variabel independen. Hasil
diolah menggunakan program software perhitungan nilai variance inflation factor
Statistical Product and Service Solution (VIF) juga menunjukkan hal yang sama,
(SPSS) versi 20 untuk menghasilkan dengan nila VIF untuk masing – masing
perhitungan dan menunjukan pengaruh variabel independen Tax Amnesty 2,198,
variable independenterhadap variable Sanksi Perpajakan 2,198. Jadi tidak ada
dependen. Adapun metode-metode yang variabel independen yang memiliki nila VIF
digunakan dalam mengolah data adalah uji lebih dari 10. Maka penelitian ini tidak terjadi
statistic deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi multikolineraritas antar variabel bebas.
klasik, dan uji hipotesis.
Tabel IV.13 Hasil Uji Autokorelasi

Hasil dan Pembahasan Mod R Adjusted R Std. Error of Durbin-


el R Square Square the Estimate Watson
1 .717a .514 .504 3.11314 2.383
Unstandardized
Residual a. Predictors: (Constant), Sp , Ta 1

N 100 b. Dependent Variable: Kwp 3


Normal Parametersa,b Mean .0000000 Sumber Data SPSS V. 20
Std. Deviation 3.08152960 Berdasarkan tabel IV.13 Hasil Uji
Most Extreme Absolute .048
Differences Positive .048 Autokorelasi diatas menunjukkan bahwa nilai
Negative -.043 Durbin - Watson sebesar 2,383. Sesuai
Test Statistic .048
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d dengan tabel Durbin – Watson bahwa pada
Analisis Hasil Uji Asumsi Klasik. Untuk kisaran batas bawah (dl) sebesar 1,633 dan
memperoleh hasil yang baik maka semua data batas atas (du) sebesar 1,715 serta k=2,
yang dibutuhkan dalam penelitian harus di uji karena nilai DW 2,383 lebih besar dari nilai
terlebih dahulu agar tidak melanggar asumsi batas atas(du) sebesar 1,715 dan kurang dari 4
klasik yang ada – 1,715 = 2,285 maka dapat disimpulkan
tidak terdapat autokorelasi pada model regresi
Tabel IV.11 Uji Kolmogorof-Smirnof Tax Amnesty dan Sanksi Perpajakan terhadap
Sumber Data SPSS V. 20 Kepatuhan Wajib Pajak.

Analisis Pengujian Hipotesis. Hipotesis


Berdasarkan tabel IV.11 Hasil Uji
dalam penelitian ini di uji dengan
Kolmogorof-Smirnof, bahwa data variabel
menggunakan model regresi linear berganda
Tax Amnesty, Sanksi Perpajakan dan
(multiple regression) dimanapengujian
Kepatuhan Wajib Pajak mempunyai nilai
dilakukan untuk mengetahui apakah variable
Asymp signifikan sebesar 0,200 dimana
independen berpengaruh secara signifikan
hasilnya menunjukkan tingkat signifikan lebih
terhadap variable dependen.
besar dari 0,05. Hal ini artinya bahwa data
tersebut berdistribusi normal.
15
REFORMASI ADMINISTRASI Volume 5, No. 1, Maret 2018
Jurnal Ilmiah Untuk Mewujudkan Masyarakat Madani
ISSN 2355-309X

1 Regression 995.223 2 497.612 51.345 .000b


Residual 940.087 97 9.692
Total 1935.310 99
a. Kepatuhan Wajib Pajak
Tabel IV.16 Hasil Uji Signifikan Parsial ( b. Sanksi Perpajakan, Tax Amnesty
uji statistik t ) Sumber Data SPSS V. 20
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig. Berdasarkan tabel IV.17 diatas diketahui
1 (Constant
16.417 1.645 9.982 .000
bahwa nilai sigfinikan sebesar 0,00 < 0,05
)
Tax nilai dan Fhitung 51,345 > Ftabel 3,09 maka
-.075 .130 -.060 -.572 .568
amnesty model analisis regresi adalah signifikan oleh
Sanksi
pajak
.612 .084 .760 7.247 .000 karena itu model regresi dapat digunakan
a. Dependent Variable: Kwp 3 untuk memprediksi Tax Amnesty dan Sanksi
Sumber Data SPSS V. 20
Perpajakan. ini berarti bahwa variabel
Tabel IV.16 diatas dapat diketahui tingkat
independen yaitu Tax Amnesty dan Sanksi
signifikan untuk masing – masing variabel
Perpajakan mempunyai pengaruh yang
bebas. Dari dua variabel bebas tersebut dapat
signfikan secara bersama – sama terhadap
dimasukkan dalam model regresi
Kepatuhan Wajib Pajak.
menghasilkan variabel bebas Tax Amnesty
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Tax
diperoleh thitung = -0,572 < ttabel = 1,984 dengan
Amnesty dan Sanksi Perpajakan berpengaruh
demikian berarti bahwa secara individual Tax
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Amnesty tidak berpengaruh terhadap
Dengan demikian semakin tinggi Tax
Kepatuhan Wajib Pajak. Demikian pula
Amnesty dan Sanksi Perpajakan maka
diperoleh nilai signifikan sebesar 0,568 > 0,05
semakin tinggi pula tingkat Kepatuhan Wajib
Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
Pajak.
dan Ha1 ditolak.
Variabel Sanksi Perpajakan diperoleh nilai
Tabel IV.14 Hasil Uji Koefisien
thitung = 7,24 > ttabel = 1,984. Hal ini berarti
Determinasi
bahwa secara parsial Sanksi Perpajakan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Adjusted Std. Error of Durbin-
Model R R Square R Square the Estimate Watson
Demekian juga hasil signifikan menunjukkan
1 .717
.514 .504 3.11314 2.383
nilai 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat a

a. Predictors: (Constant), Sp , Ta 1
pengaruh yang signifikan, kesimpulannya Ha2
b. Dependent Variable: Kwp 3
diterima dan H0 ditolak.
Sumber Data SPSS V. 20
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tax
Berdasarkan tabel IV.14 uji Koefisien
Amnesty tidak berpengaruh signifikan
Determinasi (R2) nilai adjusted R2 sebesar
terhadap kepatuhan wajib pajak sedangkan
0,514. Hal ini menunjukkan bahwa persentase
Sanksi Perpajakan berpengaruh signifikan
sumbangan pengaruh variabel independen
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Tax Amnesty dan Sanksi Perpajakan mampu
menjelaskan sebesar 51% variasi variabel
Tabel IV.17 Hasil Uji Signifikan Simultan (
dependen Kepatuhan Wajib Pajak. Sedangkan
Uji Statistik F )
sisanya sebesar 49% dipengaruhi atau
Sum of
dijelaskan oleh varabel lain yang tidak
Model Squares Df Mean Square F Sig. dimasukkan dalam model penelitian
16
Rizki Saputra dan Safri Nurmantu, Pengaruh Tax Amnesty dan Sanksi Pajak ...

ini.Pertama. Hasil uji hipotesis yang Amnesty dan Sanksi Pajak mempunyai
ditunjukkan pada tabel IV.16, nilai t hitung pengaruh yang signifikan secara bersama–
pada variabel tax amnesty diperoleh thitung = sama terhadap kepatuhan wajib pajak.
0,572 yakni lebih kecil dari ttabel = 1,984 Dengan demikian semakin meningkatnya Tax
dengan demikian berarti bahwa secara parsial Amnesty dan Sanksi Pajak semakin meningkat
tax amnesty tidak berpengaruh terhadap juga kepatuhan wajib pajak menunjukan nilai
kepatuhan wajib pajak. Demikian pula signifikan sebesar sebesar 0,00 lebih kecil dari
diperoleh nilai signifikan sebesar 0,568 lebih 0,05 dan nilai Fhitung = 51,345 lebih besaar dari
besar dari 0,05 yang berarti terdapat pengaruh Ftabel = 3,09 maka HO ditolak Ha diterima.
yang signifikan, kesimpulannya bahwa HO
diterima dan Ha1 ditolak, sehingga dapat Saran. (1) Pihak Kantor Pelayanan Pajak
dikatakan bahwa Tax Amnesty tidak Pratama Bireuen harus mampu melihat sendiri
berpengaruh dan signifikan terhadap bagaimana Tax Amnesty yang di berlakukan
Kepatuhan Wajib Pajak. Kedua. Variabel pada wajib pajak berjalanan dengan baik atau
sanksi perpajakan diperoleh nilai t hitung = 7,24 tidak. (2) Aparat Kantor Pelayanan Pajak
lebih besar dari ttabel =1,984. Hal ini berarti Pratama Bireuen memberikan sosialisasi
bahwa secara parsial sanksi perpajakan berupa sanksi pajak kepada Wajib pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Orang Pribadi yang sedang melakukan
Demikian juga hasil signifikan menunjukkan kegiatan usaha yang dapat merugikan wajib
nilai 0,00 lebih kecil dari 0,05 yang berarti pajak apabila wajib pajak tidak patuh dalam
terdapat pengaruh signifikan. Kesimpulannya melaksanakan Kepatuhan Wajib Pajak. (3)
Ho ditolak dan Ha2 diterima. Ketiga. Saat wajib pajak Bireuen mengisi dan
Berdasarkan tabel IV.17 diketahui bahwa melaporkan SPT Bulanan atau Tahunan maka
nilai signifikan sebesar 0,00 lebih kecil dari Wajib Pajak harus melampirkan Rekening
0,05 dan nilai Fhitung = 51,345 lebih besaar dari Koran sesuai dengan transaksi.
Ftabel = 3,09 maka HO ditolak dengan taraf
signifikan, hal ini berarti bahwa variabel Daftar Pustaka
independen yaitu Tax Amnesty dan Sanksi A. Buku –buku
Perpajakan mempunyai pengaruh yang
signifikan secara bersama–sama terhadap Bohari. 2004. Pengantar Hukum Pajak.
Kepatuhan Wajib Pajak. Dengan demikian Raja Gravindo Persada.
Darussalam. 2015. Manfaatkan
semakin meningkatnya Tax Amnesty dan
Sanksi Perpajakan semakin meningkat juga Pengampunan Pajak: Pahami dan
Kepatuhan Wajib Pajak. Manfaatkan Reinventing Policy.
Inside Tax. Edisi 31.
Penutup Darwin. 2010. Pajak Daerah dan
Kesimpulan. (1) Tax Amnesty tidak Retribusi Daerah. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
berpengaruh dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Kebijakan tax Devano, Sony dan Siti Rahayu Kurnia.
2006. Perpajakan: Konsep, Teori
amnesty tidak berpengaruh dalam
meningkatkan kepatuhan wajib pajak di dan Isu.Jakarta: Kencana.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bireuen. (2) Hakim, Lukman. 2011. Pengantar
Administrasi Pembangunan.
Sanksi Pajak berpengaruh dan signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Pelayanan Pajak Pratama Bireuen. (3) Tax
17
REFORMASI ADMINISTRASI Volume 5, No. 1, Maret 2018
Jurnal Ilmiah Untuk Mewujudkan Masyarakat Madani
ISSN 2355-309X

Harjo, Dwikora. 2013. Perpajakan -----------------. 2013. Perpajakan, Teori


Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana dan Kasus. Jakarta: Salemba
Media. Empat.
Kurnia, Siti. 2009. Perpajakan Sari, Diana. 2013. Konsep Dasar
Indonesia: Konsep dan Aspek Perpajakan. Bnadung: Refika
Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Adimata.
----------------. 2010. Perpajakan Silitonga. Erwin. 2006. Ekonomi Bawah
Indonesia. Yogyakarta: Graha Tanah, Pengampun Pajak dan
Ilmu. Referandum. Dalam National Talk
Mansury, R. 2002. Pajak Penghasilan Show 2006, 1 April.: Bandung.
Lanjutan Pasca Reformasi 2000. Soemarso. 2007. Perpajakan:
Jakarta: YP 4. Pendekatan Komprehensif. Jakarta:
Mardiasmo. 2009. Perpajakan Indonesia. Salemba Empat.
Yogyakarta: Penerbit Andi. Sugiyono. 2011. Statistika untuk
----------------. 2011. Perpajakan Edisi Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Revisi. Yogyakarta : CV Andi Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia.
Offset. Jakarta: Salemba Empat.
Muttaqin, Zainal. 2012. Tax Amnesty di Zain, Mohammad. 2004. Manajemen
Indonesia. Refika Aditama. Perpajakan. Jakarta: Salemba
Bandung. Empat.
Nawawi,ismail. 2009. Publik Police
Analisis, Strategi Advokasi Teori B. Jurnal
dan Praktek.Surabaya: PMN
Nigro, Felix dan Liyod G.Nigro. 2012. Ngadiman dan Daniel Huslin. 2015.
Administrasi Publik Modern. Pengaruh Sunset Policy, Tax
Amnesty dan Sanksi Pajak
Yogyakarta: Palmall.
Neuman, W. Lawrence. 2016. Social Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Research Methodes: Qualitative Jurnal Akuntansi. Vol. 19. No. 2.
and Quantitative Approaches. Hal. 225-241.
Seventh Edition. Purnamawati, I gusti. Diah Puspareni.
Nurmantu, Safri. 2005. Pengantar Made Arie Wahyuni. 2017.
Pengaruh Tax Amnesty,
Perpajakan. Edisi 3. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia. Pertumbuhan Ekonomi, Kepatuhan
Pohan . 2014. Perpajakan Indonesia Wajib Pajak dan Transformasi
Kelembagaan Direktorat Jenderal
Teori dan Khasus. Jakarta: Mitra
Wacana Media. Pajak Terhadap Penerimaan Pajak
Purwono. 2010. Dasar- Dasar Tahun Pajak 2015. E-journal S1
Ak. Universitas Pendidikan
Perpajakan dan Akuntansi Pajak.
Jakarta: Erlangga. Ganesha. Vol. 7. No.1.
Rahayu, Nurulita. 2017. Pengaruh
Resmi, Siti. 2003. Buku Satu Perpajakan
Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Pengetahuan Perpajakan,
Empat. Ketegasan Sanksi Pajak dan Tax
Amnesty Terhadap Kepatuhan

18
Rizki Saputra dan Safri Nurmantu, Pengaruh Tax Amnesty dan Sanksi Pajak ...

Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi


Dewantara. Vol.1. No.1.
Sawyer. 2016. Targeting Amnesty at
Ingrained Evasion-a New Zealand
Initiative Warranting Wider
Concideration?. Jurnal. Taxation
and Bussiness Law, Department of
Accountancy, Finance and
Information System-University of
Canterbury.

19

Anda mungkin juga menyukai