Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI

PERPAJAKAN, SANKSI PAJAK, DAN SOSIALISASI


PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tabanan)

NI PUTU AYU CINDY PARAMITHA


Email : cindyparamitha17@gmail.com
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERISTAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR

Abstract
This study aims to determine the effect of modernization of the tax
administration system, tax sanctions, and tax socialization on individual
taxpayer compliance at the Tabanan Primary Tax Office. The sample of
this research is an effective individual taxpayer registered in the
Tabanan Primary Tax Office, amounting to 100 respondents. Data is
collected by distributing directly via online, using google form. The data
analysis technique used is multiple regression techniques.
The results of this study indicate that the modernization of the tax
system and the socialization of taxation have a positive effect, while the
tax sanctions have a negative effect on the compliance of individual
taxpayers at KPP Pratama Tabanan.

Keywords: The influence of modernization of the tax administration


system, tax sanctions, tax socialization and individual taxpayer
compliance.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modernisasi sistem
administrasi perpajakan, sanksi pajak, dan sosialisasi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi, di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tabanan. Sampel penelitian ini yaitu wajib pajak orang
pribadi yang efektif dan terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tabanan yang berjumlah 100 responden. Data dikumpulkan dengan cara
menyebarkan secara langsung via online, dengan menggunakan google
form. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi
berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modernisasi sistem perpajakan
dan sosialisasi perpajakan berpengaruh positif sedangkan sanksi
perpajakan berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi di KPP Pratama Tabanan.

Kata Kunci : Pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan,


sanksi pajak, sosialisasi perpajakan dan kepatuhan wajib pajak orang
pribadi.
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah populasi yang cukup
besar, sehingga pemerintah dalam hal ini membutuhkan biaya yang besar untuk
kegiatan pembangunan serta dalam membiayai berbagai macam subsidi seperti
pendidikan, keamanan, kesehatan, dll. Pengeluaran-pengeluaran ini merupakan
pengeluaran utama yang harus ditanggung pemerintah. Pemerintah dalam
mengelola pendapatan harus bertindak bijaksana dan tegas. Maka dari itu, peran
aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam hal ini, salah satunya dengan
membayarkan iuran wajib kepada Negara dalam bentuk pembayaran pajakk.
Penerimaan yang berasal dari pajak tersebut kemudian dipergunakan dalam
membiayai keperluan pembangunan. (Winerangun:2013).
Berkembangnya dunia perpajakan dari tahun ke tahun, menyebabkan perlu
adanya reformasi perpajakan dalam upaya memaksimalkan penerimaan pajak.
Upaya untuk memaksimalkan perolehan pendapatan dari sektor pajak ini tidak
hanya menyerahkan kepada Direktorat Jendral Pajak saja, tetapi hal ini juga
menjadi tanggung jawab wajib pajak sendiri. Dalam hal meningkatkan
penghasilan Negara dari sektor pajak, seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama yang ada di Indonesia mempunyai peran yang penting dalam
memberikan pelayanan. Dengan memberikan pelayanan yang baik serta
didukung partisipasi wajib pajak yang baik, maka target penerimaan pajak dari
sektor pajak akan tercapai. Namun dilihat dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama di Bali, masih ada KPP yang belum mencapai target salah satunya KPP
Pratama Tabanan. Berikut data realisasi dan target dari penerimaan pajak tahun
2015-2019 adalah:
Tabel 1
Laporan Target dan Realisasi Penerimaan Pajak
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tabanan
Tahun 2015-2019

(Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan)


Dilihat dari Tabel 1 presentase penerimaan pajak yang diperoleh Oleh
KPP Pratama Tabanan pada tahun 2015-2018 mengalami peningkatan namun
pada tahun 2019 presentase penerimaan pengalami penurunan. Walaupun
demikian, jika dilihat dari realisasi penerimaan pajak KPP Tabanan selama lima
tahun kebelakang, dimana tidak mencapai target yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Sehingga dilihat dari data tersebut bahwa masih ada wajib pajak di
KPP Pratama Tabanan yang belum atau kurang melaksanakan kewajiban
perpajakannya.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tabanan sudah mencatat tingkat
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan bisa diinterprestasikan kurangnya
tingkat kepatuhan. Dimana dapat dilihat dengan cara membandingkan jumlah
Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar wajib SPT dengan jumlah realisasi pelaporan
SPT. Berikut data tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP
Pratama Tabanan tahun 2015-2019:
Tabel 2
Tingkat Kepatuhan WPOP
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tabanan
Tahun 2015-2019
Jumlah WPOP Realisasi Rasio Tingkat
Tahun
Terdaftar Wajib SPT Pelaporan SPT Kepatuhan WPOP
2015 59.415 24.070 40,51%
2016 63.199 30.061 47,57%
2017 63.023 26.050 41,33%
2018 51.972 25.739 49,52%
2019 56.574 27.277 48,21%
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan
Dilihat dari tabel 2, jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar wajib
SPT pada tahun 2015-2019 mengalami fluktuasi. Dimana pada tahun 2015-2017
mengalami peningkatan, namun pada tahun 2018 WPOP yang terdaftar wajib
SPT mengalami penurunan. Selanjutnya pada tahun 2019 mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan. Seharusnya jika Jumlah WPOP yang
terdaftar wajib SPT meningkat, maka penerimaan pajak juga akan meningkat.
Walapun demikian, peningkatan jumlah WPOP tidak diimbangi dengan
kepatuhan WPOP tersebut. Sebagai contoh dilihat pada tabel 2 dimana pada
tahun 2019, WPOP yang terdaftar wajib SPT sebanyak 56.574 orang, namun
realisasi wajib pajak yang melaporkan SPT hanya 27.277 orang dengan rasio
kepatuhan 48,21%. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kepatuhan wajib
pajak orang pribadi masih rendah karena jumlah realisasi pelaporan SPT lebih
rendah dari jumlah wajib pajak yang terdaftar wajib SPT. Melihat kondisi ini,
penerimaan pajak yang didapatkan KPP Pratama Tabanan belum mencapai
target yang ditetapkan. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan
kepatuhan wajib pajak baik dalam hal kesadaran wajib pajak itu sendiri, maupun
kebijakan-kebijakan yang bisa dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Moderenisasi Sistem Administrasi
Perpajakan, Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Tabanan”.
II. Kajian Pustaka
1. Teori Kepatuhan
Jackson dan Milligram:1998) menyatakan bahwa terdapat 14 variabel-
variabel yang mempengaruhi pajak kepatuhan. Variabel-variabel tersebut
adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, level pendapatan, sumber
pendapatan, pekerjaan/status, etika, kewajaran, kompleksitas, hubungan
dengan internal revenue service (IRS), sanksi, probabilitas deteksi, dan
tingkat pajak.
2. Teori Perilaku Perencanaan
Menurut (Adnyani:2016), “Teori Perilaku Terencana adalah teori yang
dirancang untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia pada
konteks yang lebih spesifik”. Theory of Planned Behavior) yang
dikembangkan (Ajzen, 1991) merupakan salah satu teori sikap yang banyak
diaplikasikan dalam beragam perilaku.
3. Teori Atribusi
Menurut (Septarini:2015) atribusi adalah “Salah satu proses dalam
pembentukan suatu kesan dengan mengamati perilaku sosial berdasarkan
faktor situasional dan personal.
4. Pengertian Pajak
Berdasarkan Undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP), yang telah dirubah terakhir dengan
No. 28 Tahun 2007 pada Pasal 1 Ayat 1 UU KUP menyebutkan bahwa
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat”.
5. Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan
Menurut pendapat (Sadhani:2005) modernisasi sistem administrasi
perpajakan merupakan “Reformasi yang terjadi dalam proses administrasi
pajak, yang pelaksanaannya dilakukan secara komprehensif, dimana
meliputi beberapa aspek teknologi infomasi seperti pada perangkat keras,
perangkatt lunak serta sumber daya manusia atau aparat pajak yang
profesional.
6. Sanksi Pajak
Menurut (Mardiasmo:2016) Sanksi pajak merupakan “Alat pencegah agar
wajib pajak tidak melanggar norma yang berlaku. Sanksi pajak juga
merupakan jaminan bahwa ketentuan norma perpajakan akan dituruti, ditaati
dan dipatuhi oleh wajib pajak”.
7. Sosialisasi Pajak
Sosialisasi perpajakan adalah upaya yang dilakukan oleh Dirjen Pajak untuk
memberikan sebuah pengetahuan kepada masyarakat dan khususnya wajib
pajak agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan baik
peraturan maupun tata cara perpajakan melalui metode-metode yang tepat
(Rimawati, 2013).

MODERNISASI SISTEM
ADMINISTRASI
PERPAJAKAN
(X1) KEPATUHAN
H1
WAJIB PAJAK
(Y1)
SANKSI PAJAK
(X2) H2

SOSIALISASI
PERPAJAKAN
(X3) H3

Gambar 1
Kerangka Pemikiran
III. Metode Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Tabanan. KPP Tabanan berlokasi di Jalan Gatot Subroto
No.2, Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Dipilihnya lokasi
penelitian ini dikarenakan masih kurangnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh wajib pajak orang pribadi efektif pada tahun 2019 yang terdaftar
di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tabanan, yaitu sebanyak 56.574
wajib pajak. Dengan sampel sebanyak 100 orang. Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Metode menunjukan
“kolerasi diantara kejadian yang satu dengan kejadian yang lain. Oleh karenanya
ada lebih 2 variebal, jadi korelasi liniier dapat dikatakan dengan persamaan
regresi linier berganda. Tujuan dari dilakukannya metode ini adalah untuk melihat
besarnya pengaruh perubahan dari variabel bebas dengan variabel terikat”.
IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Hasil uji validitas dan reliabilitas disajikan pada Tabel 3 dan 4.
Tabel 3
Hasil Uji Validitas
DF
Item Koefesien
No Variabel Keterangan
Pertanyaan Korelasi
X1.1 0,977 0,197 Valid
Modernisasi X1.2 0,944 0,197 Valid
1 Sistem X1.3 0,988 0,197 Valid
Administrasi X1.4 0,973 0,197 Valid
X1.5 0,994 0,197 Valid
X2.1 0,958 0,197 Valid
X2.2 0,976 0,197 Valid
2 Sanksi Pajak X2.3 0,971 0,197 Valid
X2.4 0,965 0,197 Valid
X2.5 0,976 0,197 Valid
X2.6 0,847 0,197 Valid
X3.1 0,980 0,197 Valid
Sosialisasi X3.2 0,982 0,197 Valid
3 X3.3 0,990 0,197 Valid
Perpajakan
X3.4 0,979 0,197 Valid
X3.5 0,990 0,197 Valid
Y.1 0,982 0,197 Valid
Y.2 0,991 0,197 Valid
Kepatuhan Y.3 0,988 0,197 Valid
4
Wajib pajak Y.4 0,983 0,197 Valid
Y.5 0,991 0,197 Valid
Y.6 0,988 0,197 Valid
Sumber: Data diolah, 2020
Berdasarkanztabelz3zdapatzdilihatzsemuaznilaizrzhitungz> r tabel.
Makazdarizituzsemuazbutir item kuesionerzdalam setiapzvariabel
dinyatakanzvalid.
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas
Alpha
Cronbach’s
No. Variabel standard Keterangan
Alpha
1 Modernisasi Sistem 0,992 0,70 Reliabel
Administrasi
2 Sanksi Pajak 0,978 0,70 Reliabel
3 Sosialisasi Perpajakan 0,992 0,70 Reliabel
4 Kepatuhan Wajib pajak 0,995 0,70 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2020
Pengujian realibilitas pada seluruh variabel, yang menunjukan masing-
masing variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpa lebih besar dari 0,70. Hal ini
dapat membuktikan, jika semua variabel dalam penelitian ini adalah reliabel
atau dapat diandalkan. Selanjutnya seluruh variabel dapat digunakan dalam
penelitian ini.
2. Uji Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas dan Multikolinieritas, disajikan pada Tabel 5,dan 6. Uji
Hetersoskedastisitas disajikan pada gambar 2.
Tabel 5
Hasil Uji Normalitas
Unstandardize
d Residual
N 100
a,b Mean .0000000
Normal Parameters 7.07078233
Std. Deviation
.114
Absolute
.074
Most Extreme Differences Positive
-.114
Negative
.114
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed) .200.c
Sumber: Data diolah, 2020
Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,100. Nilai
Kolmogorov-Smirnov tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai
Kolmogorov-Smirnov tabel sebesar 0,05 maka mengindikasikan bahwa data
yang digunakan pada penelitian ini terdistribusi normal.
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan

Modernisasi 0,266 3,756 Tidak terjadi multikolinieritas


Sistem Administrasi
0,274 3,655 Tidak terjadi multikolinieritas
Sanksi Pajak
Sosialisasi 0,949 1,053 Tidak terjadi multikolinieritas
Perpajakan
Sumber: Data diolah, 2020
Semua variabel bebas dengan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan
VIF kurang dari 10 yang artinya semua konsep variabel-variabel yang
digunakan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam
model regresi.

Gambar 2
Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah, 2020
Titik-titik menyebar secara acak di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0
sumbu y, kemudian tidak mengumpul pada satu titik di atas atau di bawah saja,
selain itu gambar di atas penyebaran titik-titiknya dia membentuk suatu pola
bergelombang atau melebar kemudian menyempit kembali. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil uji signifikansi parsial (t) dan uji signifikansi Simultan (F) disajikan pada
Tabel 7 dan 8.
Tabel 6
Hasil Uji Signifikansi Parsial (t)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig
1 (Constant) 9.952 3.547 2.806 .006
X1 .288 .143 .226 2.011 .047
X2 -.384 .122 -.350 -3.153 .002
X3 1.003 .074 .806 13.534 .000
Sumber : Data diolah, 2020
Besarnya nilai sig untuk variabel Modernisasi Sistem Administrasi
Perpajakan adalah sebesar 0,047 < 0,05, sehingga Ho diterima. Dengan
demikian hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Modernisasi
Sistem Administrasi Perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak adalah diterima.
Berdasarkan uji t besarnya nilai sig untuk variabel Sanksi Pajak adalah
sebesar 0,002 < 0,05, sehingga Ho diterima. Dengan demikian hipotesis kedua
yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Sanksi Pajak berpengaruh secara
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak adalah diterima.
Berdasarkan uji t besarnya nilai sig untuk variabel Sosialisasi Perpajakan
adalah sebesar 0,000 < 0,05, sehingga Ho diterima. Dengan demikian hipotesis
ketiga yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Sosialisasi Perpajakan
berpengaruh secara signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak adalah diterima.
Tabel 7
Hasil Uji Signifikansi Parsial (F)
Model Sum of df Mean F Sig
Squares Square
b
1 Regession 10357.390 3 3452.463 66.962 .000
Residual 4949.600 96 51.558
Total 15306.990 99
Sumber : Data yang diolah 2020
Hasil pengujian F di atas, diperoleh nilai F sebesar 66,692 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian Ho diterima sehingga Ha ditolak,
artinya bahwa variabel Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan,
Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
dinyatakan layak.
4. Pembahasan
Berdasarkan uji t, dapat dilihat nilai t variabel Modernisasi Sistem
Administrasi Perpajakan adalah 2,011 dan bernilai positif, selanjutnya nilai
signifikan hitung adalah 0,047 ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai taraf
signifikan (α) yaitu 0,05, artinya variabel Modernisasi Sistem Administrasi
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak, maka
Ho diterima dari uji hipotesis sebelumnya. Berbeda halnya dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Arifah dan Rita Andiani:2017) menemukan hasil bahwa
modernisasi sistem administrasi perpajakan tidak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan uji t, dapat dilihat nilai t variabel Sanksi pajak adalah -3,153
dan bernilai Negatif, selanjutnya nilai signifikan hitung adalah 0,002 ini lebih kecil
dibandingkan dengan nilai taraf signifikan (α) yaitu 0,05, artinya variabel Sanksi
Pajak berpengaruh secara signifikan dengan bernilai negatif terhadap variabel
Kepatuhan Wajib Pajak, maka Ho diterima dari uji hipotesis sebelumnya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Agnes Sophia Irmawati:2015) yang
menyatakan bahwa sanksi pajak berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib
pajak.
Berdasarkan uji t, dapat dilihat nilai t variabel Sosialisasi Perpajakan
adalah 13,534 dan bernilai positif, selanjutnya nilai signifikan hitung adalah 0,002
ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai taraf signifikan (α) yaitu 0,05, artinya
variabel Sosialisasi Perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
Kepatuhan Wajib Pajak, maka Ho diterima dari uji hipotesis sebelumnya.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Meiska Lianty:2017) yang menjelaskan
terdapat pengaruh secara signifikan sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi.
V. Simpulan Dan Saran
Simpulan
1. Modernisasi Sistem Administrasi berpengaruh secara positif terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tabanan.
2. Sanksi Pajak berpengaruh secara negatif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan.
3. Sosialisasi Perpajakan berpengaruh secara positif terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan.
Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pemerintah atau Direktorat
Jendral Pajak harus lebih meningkatkan lagi modernisasi sistem administrasi
perpajakam, sanksi pajak, dan sosialisasi perpajakan di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Tabanan demi meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
dalam melaksanakan pemenuhan kewajiban perpajakannya.
2. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti dan mengkaji lebih dalam
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang dapat
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak selain modernisasi sistem
administrasi perpajakam, sanksi pajak, dan sosialisasi perpajakan.
VI. Daftar Pustaka
Ademarta, R. S. (2014). Pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan
terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Padang dan Solok. Jurnal Akuntansi, 2(1).
Agnes Sophia Irmawati, 2015. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi
Perpajakan, Dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu), Skripsi
Universitas Darma Persada. Jakarta
Agus Nugroho Jatmiko, (2006). Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan
Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang
Pribadi di Kota Semarang, Tesis Magister Akuntansi, UNDIP, Semarang.
Aini, Nur & Fidiana. (2017). Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi
Perpajakan, Pengetahuan, dan Sanksi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 6 Nomor 9. ISSN: 2460-0585.
Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, Vol. 50, pp: 179-211.
Amanda, Cynthia Pradisti, Rifa, Dandes & Minovia, Arie Frinola (2014), Pengaruh
Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Pelayanan Fiskus dan
Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di
Kota Padang. Jurnal Akuntansi, 4(1)
Andreas dan Savitri. 2015. “The Effect of Tax Socialization, Tax Knowledge,
Expediency of Tax ID Number and Service Quality on Taxpayers
Compliance With Taxpayers Awareness as Mediating Variables”.
Procedia - Social and Behavioral Sciences. 211 (2015) 163 – 169
Aprilina, Ria. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Modernisasi Administrasi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris pada WPOP
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang). Skripsi
Ariesta, Ristra Putri. Latifah, Lina. (2017). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Sanksi Perpajakan, Sistem Administrasi Perpajakan Modern,
Pengetahuan Korupsi, Dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Di Kpp Pratama Semarang. Jurnal Akuntansi
Dewantara, 1 (2), 177.
Arifah, Andini, R., & Raharjo, K. (2017). Pengaruh Modernisasi Sistem
Administrasi Perpajakan, Kualitas Pelayanan, Pengetahuan Perpajakan,
Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak
Selama Periode (2012-2016), 1– 16
Astana, I. W., & Merkusiwati, N. K. (2017). Pengaruh Penerapan Sistem
Administrasi Perpajakan Modern Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada
Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Universitas Udayanan , 818-
846
Chaizi Nasucha. (2005). Reformasi Administrasi Publik Teori dan Pratek. Jakarta:
PT.Grasindo.
Dharma, Gede Pani Esa., dan Suardana, Ketut Alit. 2014. Pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak,Sosialisasi Perpajakan, Kualititas Pelayanan Pada
Kepatuhan Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1:
340-353
Diana Sari. 2013. Konsep Dasar Perpajakan, PT Refika Aditama.
Giligant, G., and Richardson, G. (2005). Perceptions of Tax Fairness and Tax
Compliance in Australia and Hong Kong: A Preliminary Study. Journal of
Financial Crime 12(4); 1-13
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang
Hutagaol, John. 2006. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Penerapan
Strategi Pelayanan dan Penegakan Hukum, Jurnal Perpajakan Indonesia,
Volume 5, Nomor 6, Agustus- September 2006: 12-15.
Jamin, Solich. (2001) “Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Sebelum dan Selama
Krisis Ekonomi Pada KPP di Wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta”,
Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains Akutansi Universitas
Diponegoro
Lianty, R. A. Meiska, dan Kurnia, Dini Wahjoe Hapsari, 2017. Pengetahuan
Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan, dan Pelayanan Fiskus Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK)
Volume 9, No. 2, Oktober 2017, Hal. 55-65 ISSN 2088 -5091
Mardiasmo. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2011.
Mardiasmo. Perpajakan Edisi Revisi 2016. Yogyakarta:Penerbit Andi.2016.
Marisa Herryanto dan Agus Arianto Toly. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib
Pajak, Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak terhadap
Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan.
Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Masruroh, Siti dan Zulaikha. 2013. Pengaruh Kemanfaaatan NPWP,
Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Pada WPOP Di
Kabupaten Tegal). Diponegoro Journal Of Accounting Volume 2, Nomor
4.
Mohammad Zain, 2007, Manajemen Perpajakan, Salembat Empat, Jakarta.
Muhammad Imam Zuhdi, Dedi Suryadi, Yuniati (2019). Pengaruh Modernisasi
Sistem Administrasi Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Pada Kpp Pratama Bandung X. Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 3(1), 116-135.
Pandiangan, Liberti. 2007. Modernisasi dan Reformasi pelayanan Berdasarkan
UU terbaru. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo
Pratiwi, Iga Cindy. 2014. “Pengaruh Pelayanan Fiskus, Pengetahuan dan
Sosialisasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi”.Skripsi Untuk Program Studi Sarjana Ekonomi. Tangerang
Rahayu, Siti Kurnia. 2013. Perpajakan Indonesia: Konsep & Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Rahmawati, L., Prasetyono, Rimawati, Y. 2013. Pengaruh Sosialisasi dan
Pengetahuan Perpajakan Terhadap Tingkat Kesadaran dan kepatuhan
Wajib Pajak : Madura. Jurnal Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4
Rohmawati, Lusia. Prasetyono dan Yuni Rimawati. 2012.“ Pengaruh Sosialisasi
dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Tingkat Kesadaran dan
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang
Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas pada KPP Pratama
Gresik Utara)“. Proiding Simposium Nasional Perpajakan 4.
Sadhani, Djazoeli. 2005. Artikel Pajak: Menuju Good Governance Melalui
Modernisasi Pajak.
Savitri, Enny, and Musfialdy. 2016. The Effect of Taxpayer Awareness, Tax
Socialization, Tax Penalties, Compliance Cost at Taxpayer Compliance
With Service Quality as Mediating Variable. Department of Accounting,
Faculty of Economic, University of Riau, Indonesia b Department of
Communication, State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau,
Indonesia. 3rd Global Conference on Business and Social Science -
2015.GCBSS 2015, 16-17 Desember 2015, Kuala Lumpur Malaysia.
Procedia-Social and Behavioral Sciences 219 (2016)682-687
Sekaran, Uma dan Roger Bougie, (2017), Metode Penelitian untuk Bisnis:
Pendekatan Pengembangan-Keahlian, Edisi 6, Buku 2, Salemba Empat,
Jakarta Selatan 12610.
Septarini, Dina Fitri. (2015). Pengaruh Pelayanan, Sanksi, Dan Kesadaran Wajib
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama
Merauke. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial. Vol. VI No. 1 Tahun 2015
Siti Kurnia Rahayu, 2010 .PERPAJAKAN INDONESIA : Konsep dan Aspek
Formal, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sri Rahayu dan Lingga. 2009. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Vol. 1 No.2
November 2009:119-138
Suhendri, Diyat., 2015. Pengaruh Pengetahuan, Tarif Pajak, dan Sanksi Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan
Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas Di Kota Padang. Jurnal FE
Universitas Negeri Padang.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif R&B. Bandung: Alfabeta.

Winerungan, Oktaviane Lidya (2013). Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus,


dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan WPOP di KPP Manado dan
KPP Bitung. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi,
1(3), hal.964-hal.969
Yadnyana, I Ketut. 2009. Pengaruh Moral dan Sikap Wajib Pajak pada
Kepatuhan Wajib Pajak Koperasi di Kota Denpasar. Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana, Denpasar.
Yuliasari, Wirda Salisa, et al. 2015. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan
Fiskus, dan Sanksi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
(Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Ponorogo). Jurnal
Administrasi Bisnis – Perpajakan (JAB); Vol. 4 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai