Anda di halaman 1dari 12

1

PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILLING, E-BILLING DAN


PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kuningan)

Asep Qustolani, Melia Wida Rahmayani, Vina Ameiliani Dewi


Fakultas Ekonomika Universitas Majalengka
e-mail: asepquinn@yahoo.com, meliawidar@unma.ac.id,
vinaameiliani05@gmail.com

ABSTRAK
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kuningan tahun 2019 mencatat terdapat
sebanyak 256.893 Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) yang terdaftar dan 49.637
WPOP yang melaporkan SPT, tingkat kepatuhan WPOP di KPP Kuningan hanya
mencapai 19,3%. Hal ini mengindikasikan kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama
Kuningan tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan sistem e-Filling, e-Billing dan pemahaman perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratam Kuningan. Objek penelitian ini adalah
wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Kuninga.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer
yang diperoleh dari kuesioner dan diukur dengan menggunakan skala likert.
Teknik pengambilan sampel ini menggunakan metode simpel random sampling.
Dengan menggunakan sampel 100 orang wajib pajak. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, analisis koefisien
determinasi dan uji hipotesis dengan bantuan program SPSS versi 21.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) penerapan sistem e-Filling berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak; (2) penerapan sistem e-Billing tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak; (3) pemahaman
perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Kata kunci : penerapan sistem e-Filling, e-Billing, pemahaman perpajakan


dan kepatuhan wajib pajak

PENDAHULUAN Dijelaskan dalam UU No. 16 Tahun


Latar Belakang 2009 tentang perubahan keempat atas
Indonesia merupakan salah satu Udang-Udang Nomor 6 Tahun 1983
Negara berkembang terbukti dengan tentang Ketentuan Umum Cara dan
adanya pembangunan disegala bidang. Tata Cara Perpajakan adalah (KUP)
Hal tersebut merupakan upaya Pasal 1 Ayat 1 yang berbunyi pajak
pemerintah untuk mengejar adalah kontribusi wajib kepada Negara
ketertinggalan. Pajak mempunyai yang teruang oleh orang pribadi atau
peran penting dalam pembangunan badan yang bersifat memaksa
nasional Indonesia karena pajak berdasarkan Undang-Undang, dengan
memberikan kontribusi besar terhadap tidak mendapatkan imbalan secara
penerimaan kas Negara atau anggaran langsung dan digunakan untuk
pendapatan dan belanja Negara keperluan bagi sebesar-besarnya
(APBN) (Muhtiar & Tambun, 2019). kemakmuran rakyat.
2

Menurut Rahman (2010: 32) gambaran mengenai tingkat kepatuhan


kepatuhan perpajakan dapat WPOP di KPP Pratama Kuningan.
didefinisikan sebagai keadaan dimana Kepatuhan Wajib Pajak orang
Wajib Pajak memenuhi semua pribadi dapat dipengaruhi oleh dua
kewajiban perpajakan dan jenis faktor internal dan faktor
melaksanakan hak perpajakannya, eksternal. Faktor internal merupakan
sedangkan menurut (Nurchamid & faktor yang berasal dari dalam diri
Sutjahyani, 2018) kepatuhan Wajib Pajak dan berhubungan dengan
perpajakan dapat diidentifikasi dari karakteristrik individu yang menjadi
Kepatuhan Wajib Pajak dalam pemicu dalam menjalankan kewajiban
mendaftarkan diri, kepatuhan untuk perpajakannya. Berbeda faktor
menyetorkan kembali Surat eksternal adalah faktor yang berasal
Pemberitahuan, kepatuhan dalam dari luar diri wajib pajak, seperti
menghitung dan pembayaran pajak situasi dan lingkungan di sekitar Wajib
terutang dan kepatuhan dalam Pajak (Pratama, dkk, 2019).
pembayaran tunggakan. Jadi dapat Sementara itu, Direktorat Jenderal
disimpulkan bahwa, kepatuhan Pajak selalu berupanya memberikan
perpajakan adalah suatu tindakan pelayanan yang optimal kepada wajib
patuh seorang Wajib Pajak dimana pajak dengan memanfaatkan teknologi
wajib pajak harus membayar informasi. Tujuanya untuk
kewajibanya sesuai dengan ketentuan memudahkan wajib pajak dalam
perpajakan yang berlaku. melaksanakan kewajiban
Tabel 1 perpajakannya. Salah satu upanya
Tingkat Kepatuhan WPOP di KPP Pratama
Kuningan yang dilakukan Direktorat Jenderal
Tahun 2015-2019 Pajak yaitu ngeluarkan sistem e-
N SPT
WP
Realisasi Tingkat Filling dan e-Billing.
yang
o tahun
terdaftar
SPT Kepatuhan Menurut Peraturan Direktorat
1 2015 156.035 44.186 28,3% Jendendral Pajak Nomor
2 2016 175.452 52.165 29,7% PER-1/PJ/2014 e-Filling adalah suatu
3 2017 200.893 48.019 23,9% cara penyampain SPT Tahunan secara
4 2018 223.886 49.480 22,1%
5 2019 256.893 49.637 19,3% elekronik yang dilakukan secara online
Sumber : KPP Pratama Kuningan (data diolah) 2020 dan real time melalui internet pada
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) website (www.pajak.go.id) atau
Pratama Kuningan tahun 2019 melalui perusahaan penyedia jasa
mencatat terdapat sebanyak 256.893 Aplikasi atau application service
Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) provide (ASP) dengan mendaftar
yang terdaftar. Meski demikian, hanya terlebih dahulu untuk mendapatkan
49.637 WPOP yang melaporkan SPT, eFIN.
yang berarti tingkat kepatuhan WPOP Menurut Peraturan Direktorat
di KPP Kuningan hanya mencapai Jenderal Pajak Nomor
19,3%. Berdasarkan data yang ada PER-26/PJ/2014 billing system adalah
dapat dilihat bahwa tingkat kepatuhan metode pembayaran elektronik yang
WPOP di KPP ternyata cenderung diterbitkan dengan menggunkan kode
menurun dari tahun ke tahun. Tabel 1 billing. Kode billing adalah kode
di bawah ini dapat memberikan identifikasi yang diterbitkan melalui
sistem billing atau suatu pembayaran
3

atau setoran yang akan dilakukan e-Billing dan pemahaman perpajakan


wajib pajak. terhadap kepatuahan wajib pajak orang
Setiap warga Negara yang telah pribadi. Berarti bahwa semakin baik e-
mendaftar menjadi Wajib Pajak dan fillig, e-billing dan pemahaman
telah memiliki Nomor Pokok Wajib perpajakan maka semakin peningkat
Pajak (NPWP) dianggap telah paham pula penggunaan kepatuhan wajib
mengenai peraturan perpajakan. pajak. Hal ini bertentangan dengan
Pemahaman perpajakan merupakan penelitian yang dilakukan oleh
cara yang ditempuh oleh wajib pajak Muhammad Nurchamid dan Dewi
guna memahami peraturan perpajakan Sutjahyani (2018) mengenai pengaruh
yang ada. Sedangkan, menurut (Ida & penerapan sistem e-Filling, e-Billing
Gine, 2019) pemahaman perpajakan dan pemahaman perpajakan tidak
adalah pengetahuan dan pikiran wajib memiliki pengaruh terhadap kepatuhan
pajak dalam memenuhi kewajiban wajib pajak. Hal tersebut dikarenakan
perpajakannya. Pemahaman wajib pajak belum mengerti cara
perpajakan dibutuhkan oleh para wajib menggunakan sistem pembayaran,
pajak agar dapat mengetahui wajib pajak masih menggangap rumit
keputusan apa yang akan diambil oleh sistem dalam penyampaian secara
wajib pajak dalam melaksanakan online sehingga wajib pajak masih
kegiatan perpajakannya karena wajib melakukan secara manual dan
pajak telah paham dengan peraturan mengenai tentang pengetahuan
pajak. pemahaman perpajakan dan persepsi
Masih banyak Wajib Pajak yang terhadap aparat pajak yang masih
kurang paham atau mengerti dengan rendah menjadi penyebab wajib pajak
peraturan pajak yang berlaku. Kurang belum sepenuhnya patuh terhadap
pahamnya Wajib Pajak dengan kewajibanya.
peraturan perpajakan mengakibatkan Berdasarkan uraian diatas
minimnya keinginan untuk ditemukan adanya permasalahan wajib
melaksanakan kegiatan perpajakan, pajak KKP Pratama Kuningan yang
sehingga berdampak pada Penerimaan terus mengalami penurunan dan
Negara (Ida & Gine, 2019). Misalnya adanya ketidak konsistenan hasil
tentang Udang-Undang Perpajakan, penelitian sehingga penulis merasa
cara melaporkan SPT maupun cara tertarik untuk melakukan penelitian
membayar pajak secara tepat waktu. dengan judul “Pengaruh Penerapan
Sehingga, wajib pajak dapat dikatakan Sistem e-Filling, e-Billing dan
patuh dalam kegiatan perpajakannya Pemahaman Perpajakan terhadap
jika telah paham atau mengerti dengan Kepatuhan Wajib Pajak orang
peraturan perpajakan tersebut. pribadi”.
Terdapat beberapa penelitian oleh
penelitian-penelitian terdahulu Rumusan Masalah
mengenai kepatuhan wajib pajak, Berdasarkan latar belakang
diantaranya yang dilakukan oleh Ida masalahyang telah diuraikan tersebut,
Bagus Putra Pradnyana dan Gine Das dibuatlah rumusan masalah sebagai
Prena (2019) yang menunjukan berikut :
terdapat pengaruh positif dan
signifikan penerapan sistem e-Filling,
4

1. Bagaimana Pengaruh Penerapan Jadi, kepatuhan wajib pajak


Sistem e-Filling terhadap adalah suatu keadaan dimana wajib
Kepatuhan Wajib Pajak pajak membayar kewajiban pajak
2. Bagaimana Pengaruh Penerapa e- sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Billing terhadap Kepatuhan Wajib dalam Undang-Undang perpajakan.
Pajak
3. Bagaimana Pengaruh Pemahaman Penerapan Sistem e-Filling
Perpajakan terhadap Kepatuhan E-Filling menurut Peraturan
Wajib Pajak Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-
1/PJ/2014 adalah suatu cara
Tujuan Penelitian penyampaian SPT Tahunan secara
Menurut penelitian mengenai latar elektronik yang dilakukan secara
belakang masalah serta rumusan online dan real time melalui internet
masalah yang telah diuraikan tersebut, pada website (www.pajak.go.id) atau
maka tujuan penelitian yang ingin melalui perusahaan penyedia jasa
dicapai sebagai berikut : Aplikasi atau application service
1. Untuk mengetahui pengaruh provide (ASP) dengan mendaftar
penerapan sistem e-filling terhadap terlebih dahulu untuk mendapatkan
kepatuhan wajib pajak. eFIN.
2. Untuk mengetahui pengaruh
penerapan sistem e-billing Penerapan Sistem e-Billing
terhadap kepatuhan wajib pajak. Menurut Peraturan Direktur
3. Untuk mengetahui pengaruh Jenderal Pajak Nomor Per-26/PJ/2014
pemahaman pajak terhadap billing system adalah metode
kepatuhan wajib pajak. pembayaran elektronik dengan
menggunakan kode billing. Kode
Kajian Pustaka billing adalah kode identifikasi yang
Kepatuhan Wajib Pajak diterbitkan melalui sistem billing atas
Pengertian wajib pajak menurut suatu pembayaran atau setoran yang
UU No. 16 Tahun 2009 tentang akan dilakukan wajib pajak.
Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan berbunyi “wajib pajak Pemahaman Wajib Pajak
adalah orang pribadi atau badan, Pemahaman perpajakan
meliputi pembayaran pajak, pemotong merupakan cara yang ditempuh oleh
pajak, dan pemungutan pajak, yang wajib pajak guna memahami peraturan
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan yang ada, Sedangkan (Ida
perpajakan sesuai dengan ketentuan & Gine, 2019) pemahaman perpajak
perundang-undangna perpajakan”. adalah pengetahuan dan pikiran wajib
Menurut Rifa Renia, dkk (2019), pajak dalam memenuhi kewajiban
kepatuhan perpajakan adalah suatu perpajakannya. Jadi dapat disimpulakn
keadaan dimana wajib pajak bahwa pemahaman perpajakan adalah
memenuhi kewajiban perpajakannya suatu pengetahuan seorang wajib pajak
yang sesuai dengan ketentuan untuk memenuhi kewajiban
peraturan perpajakan yang berlaku perpajakannya dalam peraturan
dalam suatu Negara. perpajakan yang ada.
5

Kerangka Pemikiran perpajakan dalam menjalankan


Pajak merupakan salah satu keharusan dalam membayar pajak.
sumber penerimaan terbesar Negara Adanya inovasi tersebut untuk
yang akan digunakan oleh Negara membayar dan melaporkan pajak
untuk membiayai segala bentuk secara online memudahkan wajib pajak
pembiayaan pembangunan dan untuk memenuhi kewajibannya dalam
pengeluaran Negara. Di Indonesia membayar pajak. Hal ini jika dikaitkan
sendiri sistem pemungutan pajak dengan pemahaman perpajakan yang
menggunkan Self Assessment System. paham mengenai peraturan perpajakan
Kepatuhan Wajib Pajak sendiri maka wajib pajak akan patuh terhadap
masih menjadi masalah yang harus kewajiban perpajakannya. Sehingga
dihadapi oleh Direktorat Jenderal Pajak dapat memupuk kesadaran masyarakat
dimana kepatuhan wajib pajak menjadi yang patuh terhadap kewajibannya
tolak ukur keberhasilan, untuk mecapai dalam membayar dan melaporkannya
keberhasilan tersebut pemerintah terus (Kartika, 2020).
berusaha untuk meningkatkan
kepatuahan wajib pajak agar target Hipotesis
kepatuhan wajib pajak tercapai. Oleh Berdasarkan kerangka
karena itu, Direktoral Jenderal Pajak pemikiran maka hipotesis penelitiannya
selalu berupaya memberikan adalah
pelayanan yang optimal kepada wajib H1 : Penerapan Sistem e-Filling
pajak di dalam pelayanannya (Ida & berpengaruh terhadap Kepatuhan
Gine, 2019). Wajib Pajak
Sistem e-Filling itu sendiri H2 : Penerapan Sistem e-Billing
adalah suatu aplikasi yang digunakan berpengaruh terhadap Kepatuhan
oleh wajib pajak untuk melakukan Wajib Pajak
pelaporan SPT Massa maupun SPT H3 : Pemahaman Perpajakan
Tahunan yang pelaporannya dapat berpengaruh terhadap Kepatuhan
dilakukan dimana saja dan kapan saja Wajib Pajak
secara online (Khusnul, 2020).
Selanjutnya perbaikan lainnya METODE PENELITIAN
dalam administrasi yang dilakukan oleh Metode yang digunakan dalam
Direktorat Jenderal Pajak adalah penelitian ini adalah analisis deskriptif
meluncurkan sistem e-Billing. Menurut dan analisis verifikatif. Dalam
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak penelitian ini, pendekatan deskriptif
Nomor Per-11/PJ/2019 billing system akan digunakan untuk mengidentifikasi
adalah metode pembayaran elektronik dan menjelaskan mengenai penerapan
dengan menggunakan kode billing. sistem e-Filling, e-Billing dan
Dalam meningkatkannya pemahaman perpajakan terhadap
kepatuhan dan kesadaran wajib pajak kepatuhan. Sedangkan verifikatif
harus paham mengenai pemahaman bertujuan menjawab rumusan masalah
dan peraturan perpajakan. Menurut yang berkaitan dengan pengaruh
Kartika Nabila (2020), pemahaman dan penerapan sistem e-Filling, e-Billing
peraturan perpajakan yaitu sebuah dan pemahaman perpajakan terhadap
proses dimana wajib pajak mengerti kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
dan mengaplikasikannya mengenai
6

Populasi dan Sampel Adapun hasil analisis regresi


Populasi dalam penelitian ini berganda, disajikan pada tabel
adalah seluruh pajak orang pribadi dibawah ini:
yang terdaftar di Kantor Pelayanan Tabel 3
Hasil Analisis Regresi Berganda
Pajak Pratama Kuningan yang Jumlah Coefficientsa
256.893 orang. Teknik yang digunakan Model Unstandardized Standardize T Sig.
dalam penelitian ini adalah Simple Coefficients d
Random Sampling. Sampel penelitian Coefficients
B Std. Beta
ini adalah 100 wajib pajak orang Error
pribadi. (Constant) 12,887 3,779 3,410 ,001
Sistem e- ,422 ,104 ,420 4,049 ,000
Hasil Penelitian Filling
Uji Asumsi Klasik 1 Sistem e- ,107 ,149 ,070 ,716 ,476
Billing
Uji Normalitas
Tabel 2 Pemahama ,114 ,136 ,084 ,834 ,407
Uji Normalitas n
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perpajakan
Unstandardiz a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
ed Residual Sumber: Output SPSS, 2021
N 100
Normal Mean ,0000000 Persamaan regresi tersebut
Parametersa,b Std. Deviation 5,45083146 dapat diterjemahkan sebagai berikut:
Absolute ,096
Most Extreme
Positive ,096 Y=12,887 + 0,422 X1 + 0,107 X2 +
Differences
Negative -,080 0,114 X3 + e
Kolmogorov-Smirnov Z ,964 Dari persamaan diatas, maka
Asymp. Sig. (2-tailed) ,310
a. Test distribution is Normal.
dapat disimpulkan bahwa:
b. Calculated from data. 1. Nilai kontanta sebesar 12,887
Sumber: Output SPSS 21, 2021 menyatakan bahwa jika penerapan
Berdasarkan tabel 2, diketahui sistem e-Filling, e-Billing dan
bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z pemahaman perpajakan dianggap
yang diperoleh sebesar dengan atau nol, maka kepatuhan wajib
probabilitas atau Asymp. Sig (2-tailed) pajak sama dengan nilai kontanta
adalah 0,310 > 0,05. Maka dapat dalam persamaan tersebut yaitu
disimpulkan bahwa nilai residual sebesar 12,887.
berdistribusi normal atau uji normalitas 2. Nilai koefisien regresi penerapan
terpenuhi. sistem e-Filling (X1) sebesar 0,422
dan bertanda positif. Artinya
Analisis Regresi Berganda bahwa setiap peningkatan varaibel
Analisis regresi berganda penerapan sistem e-Filling maka
dilakukan untuk mengetahui pengaruh akan meningkatkan kepatuhan
variabel bebas (penerapan sistem e- wajib pajak. Sebaliknya setiap
filling, e-billing dan pemahaman penurunan variabel sistem e-
perpajakan) terhadap variabel terikat Filling maka akan menurunkan
(kepatuhan wajib pajak). Pengolahan kepatuhan wajib pajak. Dengan
data dilakukan dengan bantuan asumsi variabel lainnya dianggap
program SPSS 21. konstan (bernilai 0).
3. Nilai koefisien regresi penerapan
sistem e-Billing (X2) sebesar 0,107
7

dan bertanda positif. Artinya Uji Hipotesis


bahwa setiap peningkatan varaibel Kelayakan Model (Uji F)
penerapan sistem e-Billing maka Tabel 5
akan meningkatkan kepatuhan Hasil Uji Kelayakan Model dengan Uji F
ANOVAa
wajib pajak. Sebaliknya setiap
Model Sum of Df Mean F Sig.
penurunan variabel sistem e- Squares Square
Billing maka akan menurunkan Regression 965,274 3 321,758 10,501 ,000b
kepatuhan wajib pajak. Dengan 1 Residual 2941,445 96 30,640
asumsi variabel lainnya dianggap Total 3906,718 99
konstan (bernilai 0). a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
4. Nilai koefisien regresi pemahaman b. Predictors: (Constant), Pemahaman Perpajakan,
perpajakan (X2) sebesar 0,114 dan Sistem e-Billing, Sistem e-Filling
bertanda positif. Artinya bahwa Sumber: Output SPSS 21, 2021
setiap peningkatan varaibel
pemahaman perpajakan maka akan Berdasarkan tabel 5 diatas,
meningkatkan kepatuhan wajib meunjukan bahwa nilai F diperoleh
pajak. Sebaliknya setiap penurunan nilai Fhitung sebesar 10,501 pada taraf
variabel pemahaman perpajakan signifikasi 5% dengan nilai
maka akan menurunkan kepatuhan profitabilitas (sig) = 0,000 < 0,05. Nilai
wajib pajak. Dengan asumsi F tabel pada taraf signifikasi 5% Hal
variabel lainnya dianggap konstan tersebut menunjukan bahwa pada
(bernilai 0). tingkat signifikasi 5% Fhitung 10,501 > F
tabel 3,09. Sehingga dapat disimpulkan

Uji Koefisien Determinasi (R2) bahwa model regresi yang ada layak
Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk menjelaskan pengaruh
Coefficientsa penerapan sistem e-Filling, e-Billing
Model Correlations dan Pemahaman Perpajakan terhadap
Zero- Partial Part
order
kepatuhan wajib pajak.
Sistem e-Filling ,486 ,382 ,359
Sistem e-Billing ,263 ,073 ,063 Uji Parsial
1
Pemahaman ,293 ,085 ,074 Uji parsial digunakan untuk
Perpajakan menguji hipotesis antara penerapan
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib sistem e-filling, e-billing dan
Pajak
Sumber: Output SPPS 21, 2021 pemahaman perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak secara
Berdasarkan tabel 4 diketahui
individual. Uji parsial pada dasarnya
bahwa nilai koefisien determinasi
menunjukan seberapa jauh pengaruh
sistem e-Filling sebesar 23,61 % (X1),
variabel independen secara individual
sistem e-Billing sebesar 6,91% (X2),
dalam menerangkan variabel dependen.
pemahaman perpajakan sebesar 8,58%
(X3) yang artinya setiap variabel X1,
X2, X3 dipengaruhi oleh variabel
kepatuhan wajib pajak (Y).
8

Tabel 6 positif menunjukan bahwa


Hasil Uji Parsial
Coefficientsa penerapan sistem e-Billing
Model Unstandardized Standardiz T Sig. mempunyai hubungan yang searah
Coefficients ed dengan kepatuhan wajib pajak.
Coefficient 3. Dari tabel 6 padat dilihat bahwa
s
B Std. Beta
nilai thitung pada variabel pemahaman
Error perpajakan adalah sebesar 0,834
(Constant) 12,887 3,779 3,410 ,001 bernilai positif dengan tingkat
Sistem e- ,422 ,104 ,420 4,049 ,000 signifikansi sebesar 0,437. Karena
Filling
thitung < ttabel yaitu 0,834 < 1,984 dan
1 Sistem e- ,107 ,149 ,070 ,716 ,476
Billing nilai signifikansinya > 0,05 yaitu
Pemahaman ,114 ,136 ,084 ,834 ,407 0,437 > 0,05, maka Ho diterima dan
Perpajakan Ha ditolak. Artinya tidak ada
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak pengaruh yang signifikan antara
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
pemahaman perpajakan terhadap
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 6
kepatuhan wajib pajak nilai thitung
diketahui bahwa pengaruh variabel
positif menunjukan bahwa
independen terhadap varaibel dependen
pemahaman perpajakan mempunyai
dapat dijelaskan sebagai berikut:
hubungan yang searah dengan
1. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa
kepatuhan wajib pajak.
nilai thitung pada variabel penerapan
sistem e-Filling (X1) adalah sebesar
PEMBAHASAN
4,049 dan bernilai positif dengan
Pengaruh Penerapan Sistem e-
tingkat signifikansi 0,000. Karena
Filling Terhadap Kepatuahn Wajib
thitung > ttabel yaitu 4,049 > 1,984 dan
Pajak
nilai sinifikansinya < 0,05 yaitu
Hasil penelitian ini konsisten
0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan
dengan penelitian Ida Bagus Putra
Ha diterima. Artinya ada pengaruh
Pradnyana dan Gine Das Prena (2019),
yang signifikan antara penerapan
yang menyatakan bahwa penerapan
sistem e-Filling terhadap kepatuhan
sistem e-Filling berpengaruh signifikan
wajib pajak nilai thitung positif
terhadap kepatuhan wajib pajak orang
menunjukan bahwa penerapan
pribadi. Namun, penelitian ini
sistem e-Filling mempunyai
bertentangan dengan penelitian M.
hubungan yang searah dengan
Nurchamid & Dewi (2018) yang
kepatuhan wajib pajak.
menyatakan penerapan sistem e-Filling
2. Dari tabel 6 pada dilihat bahwa nilai
tidak berpengaruh signifikan terhadap
thitung pada variabel penerapan sistem
kepatuhan wajib pajak.
e-Billing adalah sebesar 0,716
Penelitian ini sejalan dengan
bernilai positif dengan tingkat
teori yang menyatakan bahwa sistem e-
signifikansi sebesar 0,476. Karena
Filling merupakan bagian dari
thitung < ttabel yaitu 0,716 < 1,984 dan
reformasi perpajakan yang bertujuan
nilai signifikansinya > 0,05 yaitu
untuk memudahkan wajib pajak dalam
0,476 > 0,05, maka Ho diterima dan
pembuatan dan penyerahan laporan
Ha ditolak. Artinya tidak ada
SPT secara online dan real time kepada
pengaruh yang signifikan antara
Direktorat Jenderal Pajak tanpa perlu
penerapan sistem e-Billing terhadap
datang ke kantor pelayanan pajak untuk
kepatuhan wajib pajak nilai thitung
9

mengantri lama serta pelaporan SPT sistem e-Billing dapat meningkatkan


dapat dilakukan di hari libur sekali pun, kepatuhan wajib pajak.
asalkan wajib pajak memiliki fasilitas Hasil penelitian penerapan
internet untuk mengakses sistem e- sistem e-Billing terhadap kepatuhan
Filling. wajib pajak pada KPP Pratama
Hasil penelitian penerapan Kuningan tidak berpengaruh
sistem e-Filling terhadap kepatuhan signifikan. Hal ini disebabkan karena
wajib pajak pada KPP Pratama ketidak akuratan dalam sistem yang
Kuningan berpengaruh signifikan. Hal membuat kendala yang dialami wajib
ini disebabkan karena wajib pajak pajak seringkali terjadi dalam
merasa dengan adanya sistem e-Filling penginputan data yaitu kesalahan input
dapat memudahkan mereka dalam data KAP (kode akun pajak) dan KJS
menyampaikan SPT dan mendorong (kode jenis setoran) yang
wajib pajak untuk cenderung patuh menyebabkan laporan yang dibuat
dalam memenuhi kewajiban pajaknya. tidak valid, dimana wajib pajak harus
melakukan pengaduan ke Kantor
Pengaruh Penerapan Sistem e- Pelayanan Pajak setempat guna
Billing Terhadap Kepatuahn Wajib melakukan revisi pada informasi yang
Pajak salah sehingga pajak yang telah
Hasil penelitian ini konsisten dibayarkan tidak akan hagus
yang dilakukan oleh Khusnul Fadilah melainkan hanya memidahkan buku
(2020), yang menyatakan bahwa kesalahan input data. Hal tersebut
penerapan sistem e-Billing tidak yang membuat wajib pajak pun
berpengaruh signifikasi terhadap menganggap rumit sistem e-Billing
kepatuhan wajib pajak. Namun, dan lebih memilih melakukan secara
penelitian ini bertentangan dengan manual.
penelitian Dadang Suhendar (2019)
yang menyatakan bahwa sistem e- Pengaruh Pemahaman Perpajakan
Billing berpengaruh signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini konsisten
Penelitian ini tidak sejalan yang dilakukan oleh Muhammad
dengan teori yang meyatakan bahwa Nurchamid & Dewi (2018), yang
sistem e-Billing adalah layanan pajak menyatakan bahwa pemahaman
dengan tujuan memberikan perpajakan tidak berpengaruh
kemudahan dalam membayar pajak signifikasi terhadap kepatuhan wajib
secara online ke Direktorat Jenderal pajak. Namun, penelitian ini
Pajak. Adanya sistem e-Billing bertentangan dengan penelitian
membantu wajib pajak membayar Kartika Nabila (2020) yang
pajaknya dengan lebih mudah, lebih menyatakan pemahaman perpajakan
cepat dan lebih akurat. Tidak hanya itu memiliki pengaruh signifikan terhadap
wajib pajak juga tidak perlu datang ke kepatuhan wajib pajak.
kantor pelayanan pajak untuk Penelitian ini tidak sejalan
membayar pajak karena wajib pajak dengan teori yang menyatakan bahwa
bisa membayar pajak melalui ATM wajib pajak yang paham tentang
atau bank persepsi. Dengan kata lain peraturan perpajakan akan membuat
wajib pajak memilih berperilaku patuh
10

dalam melaksanakan kewajiban 2. Penerapan sistem e-Billing tidak


perpajakannya. Untuk mengetahui berpengaruh signifikan terhadap
wajib pajak patuh bisa diukur dari kepatuhan wajib pajak di KPP
pemahaman perpajakan terhadap Pratama Kuningan. Artinya seamin
semua ketentuan peraturan perundang- baik atau tidaknya penerapan
undangan perpajakan, mengisi sistem e-Billing tidak akan
formulir dengan lengkap dan benar, mempengaruhi tingkat kepatuhan
membayar dan melaporkan pajak yang wajib pajaknya. Hal ini karena
terutang tepat pada waktunya (Devi & pembayaran melalui sistem e-
Sem, 2019). Sehingga hal tersebut Billing memiliki kendala sistem
dapat meningkatkan kepatuhan wajib berupa kesalahan dalam
pajak . penginputan data yaitu berupa
Hasil penelitian pemahaman kesalahan input KAP dan KJS
perpajakan terhadap kepatuhan wajib yang membuat laporan tidak valid,
pajak pada KPP Pratama Kuningan karena ketidak pahaman wajib
tidak berpengaruh signifikan. Hal ini pajak sebagai penyetor pajak
disebabkan karena kurangnya terhadap jenis-jenis pajak.
kesadaran wajib pajak dalam Sehingga hal tersebut dapat
membayar kewajiban pajak yang menyebabkan kesalahan input data
menyebabkan ketidak patuhan dalam dimana data yang telah dibuat
membayar pajaknya. tidak dapat dirubah kembali.
3. Pemahaman Perpajakan tidak
Kesimpulan berpengaruh signifikan terhadap
Berdasarkan hasil penelitian yang kepatuhan wajib pajak di KPP
telah dilakukan pada wajib pajak Prtama Kuningan. Artinya semakin
orang pribadi (WPOP) di KPP baik atau tidaknya pemahaman
Pratama Kuningan mengenai pengaruh perpajakan tidak akan
penerapan sistem e-Filling, e-Billing mempengaruhi tingkat kepatuhan
dan pemahaman perpajakan terhadap wajib pajaknya. Hal ini karena
kepatuhan wajib pajak, serta melihat kurangnya kesadaran wajib pajak
hasil analisis data, maka penelitian untuk membayar kewajiban
mengambil kesimpulan sebagai pajaknya. Hal ini yang
berikut: menandakan rendahnya kepatuhan
1. Penerapan sistem e-Filling wajib pajak dalam membayar
berpengaruh signifikan terhadap kewajiban pajaknya.
kepatuhan wajib pajak di KPP
Pratama Kuningan. Artinya semaki Saran
baik penerapan sistem e-Filling Penelitian mengajukan beberapa
maka kepatuhan wajib pajak pun saran yang diharapkan dapat dijadikan
akan meningkat. Hal ini masukan dan bahan pertimbangan
dikarenakan sistem e-Filling yaitu sebagai berikut:
memberikan kemudahan kepada 1. Berdasarkan hasil tanggapan
wajib pajak dalam melaksanakan responden terhadap penerapan
hak dan kewajiban perpajakannya sistem e-Filling pernyataan yang
sehingga tingkat kepatuhan wajib memiliki nilai terendah adalah
pajak meningkat. pertnyataan dengan indikator
11

Kemudahan dalam mengoprasikan pernyataan dengan indikator


aplikasi e-filling. sehingga kepatuhan yang mendaftar diri.
penelitian menyarankan sebaiknya Sehingga peneliti menyarankan
pengisian SPT dalam sistem e- agar wajib pajak mendaftar diri
Filing dibuat lebih mudah untuk secara suka rela agar penerimaan
dipelajari pemula (yang belum Negara bertambah.
pernah menggunakan sistem e-
Fillig) agar semakin banyak wajib DAFTAR PUSTAKA
pajak khususnya wajib pajak orang
pribadi yang menerapkan sistem e- Dadang Suhendar. (2019). Pengaruh
Filling. Penerapan Sistem E-Filling Terhadap
2. Berdasarkan hasil tanggapan Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten
responden terhadap penerapan
Kuningan. JRKA Suplemen. 8-17
sistem e-Billing, pernyataan yang Devi Safitri & Sem Paulus Silalahi.
memiliki nilai rendah adalah (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan
pernyataan dengan indikator Fiskus, Pemahaman Peraturan
Akurat. Sehingga penelitian Perpajakan Dan Penerapan Sistem E-
menyarankan sebaiknya wajib Filling Terhadap Kepatuhan Wajib
pajak khusus wajib pajak yang Pajak: Sosialisasi Perpajakan Sebagai
Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan
membayar pajaknya melalui sistem
Pajak. 20(2), 145-153.
e-Billing dapat ditingkatkan lagi Ida Putra Bagus Pradnyana & Gine Das
terhadap pemahaman jenis-jenis Prena. (2019). Pengaruh Penerapan
pajaknya agar wajib pajak orang Sistem E-Filling, E-Billing Dan
pribadi dalam melakukan transaksi Pemahaman Perpajakan Terhadap
pembayaran pajaknya dapat Kepatuhan Wajib Pajak Orang
dilakukan dengan tepat dan benar. Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pjak
Sehingga kesalahan input data (KPP) Pratama Denpasar Timur.
dapat dihindari Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan
3. Berdasarkan hasil tanggapan Akuntansi, 18(1), 56-65.
responden terhadap pemahamana Kartika Nabila. (2020). Penagaruh
Penerapan E-Filling, Pemahaman
perpajakan, pernyataan yang
Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak
memiliki niliainya rendah adalah Terhadap Kepatuhan Pajak Pda PT.
pernyataan dengan indikator Bank X. Business Management,
Pengetahuan wajib pajak terhadap Econimic and Accounting National
peraturan pajak. Sehingga Seminar. Vol. 1, 252-263
penelitian menyarankan sebaiknya Khusnul Fadilah. (2020). Pengaruh
aparat pajak sosialisasi mengenai Penerpan Sistem e-Billing, e-Filling
ketentuan-ketantuan dan sanksi dan Saksi Perpajakan Terhadp
pajak yang berlaku diindonesia Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu
bila wajib pajak tidak patuh dan Riset Akuntansi, Vol. 9, No. 5.
sehingga wajib pajak tidak lagi Nurchamid, M., & Sutjahyani, D. (2018).
Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing,
melalaikan kewajiban pajaknya.
E-Billing Dan Pemahaman
4. Berdasarkan hasil tanggapan Perpajakan Terhadap Kepatuhan
responden terhadap keaptuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan
wajib pajak, pernyataan yang Pajak Pratama Surabaya Tegalsari.
memiliki nilai terendah adalah Jurnal Ekonomi Akuntansi, 3(2), 41–
12

54. Sistem E-Filling Dan Penerapan


Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor Sistem E-Billing Terhadap
Per-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal
Penyampaian Surat Pemberitahuan Akuntansi, Audit dan Sistem
Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Informasi Akuntansi, Vol. 3, No. 3.
Pribadi yang Menggunakan Formulir Pajakku. 2019. Keuntungan e-Billing pada
1770satau 1770ss Secara e-Filling Pembayaran Pajak.
Melalui Website Direktorat Jenderal https://www.pajakku.com/read/5e40e
Pajak (www.pajak.go.id). 462387af773a9e0158b/Keuntungan-
Peraturan Menteri Keuangan Nomor e-Billing-pada-pembayaran-Pajak
32/PMK.05/2014 tentang Sistem Diakses pada tanggal 20 november
Penerimaan Negara Secara 2020 (21.34 WIB)
Elektronik, Online Pajak. 2018. Paduan Lengkap e-
Prtama, I Wayan Mei Soma Eka., A. Y., & billing & SSE pajak.
Sudiartana, I. M. (2019). Pengaruh https://www.online-pajak.com/tentan
Penerapan Sistem E-Filing Dan E- g-pajakpay/ebilling-pajak Diakses
Billing Terhadap Kepatuhan Wajib pada tanggal 5 November 2020
Pajak Dengan Pemahaman Internet (10.33 WIB)
Sebagai Variabel Moderasipada Kpp KlikPajak, 201. Sistem Perpajakan Digital
Pratama Gianyar. Jurnal Sains, e-Billing, Perpajakan Online yang
Akuntansi dan Manajemen (JSAM), Serba Praktis
1(4), 449–488. https://klikpajak.id/blog/bayar-
Rifa Renia Kusmeili., Cahyaningsih & pajak/e-billing-sistem-perpajakan-
Kurnia. (2019). Pengaruh online/ 20 November 2020 (22.39
Pengetahuan Perpajakan, Penerapan WIB).

Anda mungkin juga menyukai