Anda di halaman 1dari 81

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, PELAYANAN

PAJAK DAN PENERAPAN E-SAMSAT TERHADAP


KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR
PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
( STUDI EMPIRIS PADA KANTOR UPPD / SAMSAT
KOTA PEKALONGAN)

Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi
Universitas Pekalongan

Disusun Oleh :
Nama : SUFYAN IRSYAD SYARIF
Npm : 0517022612

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2023
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ABSTRAK
ABSTRACT
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan salah satu penerimaan negara terbesar. Penerimaan dana

dari pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang disalurkan melalui

kebijaksanaan pemerintah dalam anggaran belanja negara (APBN). Penerimaan

negara dari sektor pajak sangat penting untuk proses pembangunan nasional

yang diharapkan dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan

kendaraan bermotor menurut UU No. 28 Tahun 2009 Pasal 1 angka 12 dan 13.

Pajak Kendaraan Bermotor sangat berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah

yang merupakan pendapatan terbesar dari sektor pajak daerah. Oleh karena itu,

pemerintah daerah provinsi hendaknya berusaha secara maksimal untuk

meningkatkan pendapatan dari sektor pajak daerah ini. Hal ini karena dengan

tingginya pendapatan dari pajak daerah tersebut maka pembiayaan

pembangunan fasilitas umum akan terlaksana dengan baik. Salah satu cara untuk

meningkatkan pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor adalah

pemerintah daerah provinsi hendaknya berupaya untuk meningkatkan kepatuhan

wajib pajak.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan No : 544/KMK.04/2000,

menyatakan bahwa kepatuhan perpajakan adalah tindakan Wajib Pajak dalam

pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan


2

perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam

suatu negara. Faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak suatu negara

diantaranya adalah tingkat kepatuhan wajib pajak masyarakat di negara tersebut.

Masyarakat yang sadar dan patuh akan peraturan perpajakan maka tentunya akan

berpengaruh pada pendapatan pajak. Masalah kepatuhan wajib pajak menjadi hal

yang perlu diperhatikan, baik itu di negara maju maupun di negara berkembang.

Wajib pajak yang tidak patuh dapat melakukan tindakan penghindaran,

pengelakan dan pelalaian pajak.

Jumlah penduduk yang semakin bertambah maka akan berdampak

terhadap jumlah peneriman negara. Namun hal ini berbanding terbalik,

banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor belum tentu

dapat meningkatkan pendapatan daerah apabila tidak didukung dengan

kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Banyak

wajib pajak beranggapan bila kewajiban membayar pajak merupakan beban bagi

mereka sehingga mereka enggan membayar pajak atau cenderung melakukan

penghindaran pajak. Pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan yang memadai

dan memegang peran penting agar wajib pajak dapat melaksanakan kewajiban

perpajakannya dengan baik dan benar dalam Sudrajat (2015).

Bila setiap wajib pajak mengetahui dengan jelas tentang kriteria wajib

pajak dan perhitungannya, maka wajib pajak akan patuh dalam membayar pajak.

Pemahaman peraturan perpajakan dapat berarti wajib pajak dapat memahami

dan mengetahui tentang peraturan dan Undang-Undang serta tata cara

perpajakan dan menerapkannya untuk melakukan kegiatan perpajakan seperti


3

membayar pajak, melaporkan SPT, dan lain sebagainya. Banyak wajib pajak

yang tidak melakukan pembayaran pajak dengan alasan tidak memiliki

pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan perpajakan. Menurut Krause

(2000), pengetahuan dan pemahaman wajib pajak atas peraturan perpajakan

dapat mempengaruhi patuh tidaknya wajib pajak. Pengetahuan akan hal tersebut

merupakan hal yang paling mendasar yang harus dimiliki oleh wajib pajak,

karena tanpa adanya pengetahuan dan pemahaman mengenai peraturan

perpajakan maka akan sulit bagi wajib pajak dalam menjalankan kewajiban

perpajakannya. Kesungguhan dan keinginan wajib pajak dalam melaksanakan

kewajibannya tercermin dari pemahaman wajib pajak terhadap fungsi dan

kesungguhan wajib pajak dalam melaporkan dan membayar pajak. Tingkat

kepatuhan wajib pajak meningkat seiring dengan memadainya pengetahuan

wajib Pajak, semakin tinggi tingkat pengetahuan wajib pajak akan mendorong

tingkat kepatuhan wajib pajak yang mana hal ini ditunjukkan oleh semakin

banyaknya wajib pajak yang memahami dan sadar akan pentingnya kewajiban

wajib pajak untuk melaporkan dan membayar pajak (Agung& Lely, 2018). Oleh

karena itu masyarakat Indonesia harus sadar, pembayaran pajak ini akan kembali

kepada diri kita dengan menikmati hasil pembangunan sarana dan prasarana

yang ada di tempat umum.

Kantor Pajak telah memudahkan wajib pajak dengan adanya aturan

petunjuk sehingga kita lebih memudah memahaminya. Namun kurang sigapnya

pelayanan di Kantor Pajak menjadikan wajib pajak juga enggan melakukan

kewajibannya yaitu melaporkan pajaknya. Banyaknya keluhan yang diutarakan


4

terkait pelayanan pegawai pajak pada pihak yang berwenang diantaranya

petugas kurang sigap dalam melakukan pelayanan dan memberikan solusi dalam

permasalahan perhitungan pajak. Kesulitan wajib pajak dalam melakukan

pelaporan kadang dianggap mudah oleh pegawai pajak. Ini merupakan hal yang

sangat penting untuk dicari solusinya agar dapat merubah pola pikir seorang WP

untuk tetap melapor dengan kemauannya sendiri. Dalam Krisdiyawati (2017)

menyatakan bahwa, Pelayanan Pegawai Pajak adalah jasa yang diberikan oleh

pegawai Kantor Pelayanan Pajak kepada masyarakat dalam hal perpajakan.

Pegawai pajak yang memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak harus bersikap

dengan baik, bersikap komunikatif, memahami keluhan Wajib Pajak serta

memberikan pelayanan yang ramah dan memberikan rasa aman agar Wajib

Pajak merasa nyaman untuk melakukan pembayaran pajaknya. Pegawai pajak

juga harus dapat dipercaya, terbuka jujur, memberikan informasi dengan jelas

dengan adil dan tepat waktu, dengan pelayanan yang diberikan tersebut maka

Wajib Pajak tidak akan merasa enggan atau lebih senang untuk membayar pajak

pada Kantor Pelayanan Pajak yang ada. Pegawai pajak harus memiliki sikap

komitmen, berpengetahuan dengan baik untuk membantu Wajib Pajak dan

kliennya, baik pelayanan langsung maupun melalui penggunakan teknologi

dalam perpajakan.

Oleh karena itu sudah seharusnya pemerintah dapat memberikan

pelayanan publik yang baik agar dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Pemberian pelayanan yang baik dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak secara sukarela. Kemauan wajib pajak untuk membayar
5

pajak sebagian besar diperngaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh

pemerintah. Perasaan senang dan puas atas pelayanan yang diberikan oleh

pemerintah dapat memicu motivasi dan kepatuhan bagi wajib pajak yang

akhirnya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (Putri&Jati, 2012).

Singgih (2003), mengatakan bahwa setiap teknologi pada hakikatnya

diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi semakin mudah dan nyaman.

Semakin berkembangnya teknologi segala aktivitas manusia menjadi terasa lebih

mudah, seperti halnya dalam melakukan pembayaran pajak kini dapat dilakukan

secara online bahkan bisa dilakukan pada smartphone. Untuk pembayaran pajak

kendaraan bermotor sendiri bisa dilakukan pada SAMSAT keliling maupun

SAMSAT ONLINE sehingga mempermudah wajib pajak untuk membayarkan

pajaknya. Dengan kemudahan ini diharapkan kepatuhan wajib pajak kendaraan

bermotor bisa meningkat. Selain SAMSAT keliling ada juga yang berupa

aplikasi dalam pembayaran pajak, yaitu e-samsat. E-samsat merupakan layanan

alternatif pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor, Pembayaran Sumbangan

Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), dan Pengesahan Surat

Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Tahunan secara elektronik melalui Channel

Bank (ATM, Mobile Banking dan Internet Banking).

Aplikasi tersebut dibuat dengan tujuan untuk memudahkan para wajib

pajak untuk melakukan pembayaran pajak tanpa harus membutuhkan waktu

yang lama dan kemungkinan kecil terhindar dari denda maupun sanksi pajak.

Dengan adanya hal tersebut diharapkan para wajib pajak menjadi tertarik

menggunakan aplikasi tersebut dan hal ini dapat meningkatkan jumlah wajib
6

pajak yang akan membayar tanggung jawabnya. E-samsat dominan bekerja sama

dengan Bank Pemerintah yang menjadikan fasilitas ini kurang fleksibel,

kurangnya sosialisasi fasilitas ini yang dibutuhkan kepada masyarakat demi

meningkatkan Penerimaan kas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Pusat pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor kota Pekalongan terletak di

Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan, di instansi inilah para wajib pajak

kendaraan bermotor membayar pajak kendaraan bermotornya. Kantor

UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan dalam lima tahun terakhir ini tunggakan

pembayaran pajak jumlahnya mencapai Rp 4 miliar. Padahal, target realisasi

Pajak Kendaraan Bermotor yang dikelola Unit Pelayanan Pendapatan Daerah

(UPPD) Kota Pekalongan di tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp75.050.500.000,

atau kurang lebih Rp 75 miliar. Sedangkan target Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB) tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp37.882.000.000 (Radar

Pekalongan 2019). Melihat angka tunggakan yang ada di UPPD/SAMSAT kota

pekalongan bisa dikatakan bahwa kepatuhan wajib pajak masih rendah dalam

membayar pajak kendaraan bermotor.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, maka peneliti

memilih variabel penerapan e-samsat, yang sebagian besar peneliti sebelumnya

kurang memperhatikan variable penerapan e-samsat ini dan membutuhkan

penjelasan yang lebih dalam keterkaitannya pengaruh pajak kendaraan bermotor.

Peneliti memilih variable penerapan e-samsat karena penting dan perlu, variable

e-samsat sangat berperan dalam kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak.

Variable ini perlu diteliti karena penerapan e-samsat sangat membantu wajib
7

pajak dalam pembayaran pajak. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah

“Pengaruh Pengetahuan Pajak, Pelayanan Pajak Dan Penerapan E-Samsat

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor

(Studi Empiris pada Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan).

I.2. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

I.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan serta dari peneliti

terdahulu, dapat diidentifikasi beberapa masalah penelitian antara lain :

1. Tingkat kepatuhan wajib pajak yang masih tergolong rendah.

2. Pengetahuan akan perpajakan kurang serta penyampaian informasi

belum efektif.

3. Pajak yang disetorkan sudah dipergunakan oleh pemerintah

sebagaimana mestinya. Namun terkadang membedakan dan

mengistimewakan kedudukan, jabatan, atau status sosialnya.

4. Indikator transparansi dan akuntanbilitas. Pelaksanaan penyuluhan

tentang perpajakan kepada wajib pajak, pelaksanaan sensus pajak

dan sosialisasi, jumlah penerimaan pajak dan alokasi penerimaan

pajak tersebut, ketepatan dalam mendistribusikan penerimaan pajak.

5. Akses pelayanan e-Samsat dalam proses pembayaran pajak masih

belum optimal dan banyak wajib pajak belum mengetahuinya.

I.2.2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dalam

penelitian ini, meneliti pengaruh pengetahuan pajak, pelayanan pajak dan


8

penerapan e-samsat terhadap kepatuhan wajib pajak yang dilakukan pada

wajib pajak di Kontor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan. Pembatasan

masalah bertujuan untuk mendapatkan temuan penelitian yang lebih fokus

dan untuk menghindari adanya penyimpangan hasil karena permasalahan

yang melebar.

I.2.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor ?

2. Bagaimana pengaruh pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam membayar kendaraan bermotor ?

3. Bagaimana pengaruh penerapan e-samsat terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor ?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh pengetahuan

pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelayanan pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis mengenai pengaruh penerapan e-

samsat terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.


9

I.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi pada jenjang S1 di

Program Studi Akuntansi Universitas Pekalongan.

2. Bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada

bidang perpajakan dalam pemanfaatan teknologi untuk penerimaan pajak.

3. Penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi

Pemerintah maupun kantor UPPD/Samsat Kabupaten Pekalongan dalam

upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak dengan kemudahan akses dan

fasilitas.
10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Landasan Teori

II.1.1. Teori Atribusi

Menurut Kelley (1972), perkembangan dari teori atribusi yang

ditemukan oleh Fritz Heider menjelaskan bahwa ketika individu mengamati

perilaku individu lainnya, individu tersebut berupaya untuk menjelaskan

apakah perilaku tersebut disebabkan pihak internal ataupun eksternal.

Perilaku yang disebabkan secara eksternal merupakan perilaku yang dianggap

sebagai akibat dari pihak luar, yaitu individu secara tidak langsung atau

dipaksa berperilaku demikian oleh suatu kondisi. Menurut Frey (1997),

beberapa faktor yang mempengaruhi tax morale antara lain : persepsi adanya

kejujuran, sikap membantu atau melayani dari aparat pajak, kepercayaan

terhadap instansi pemerintah, penghargaan atau rasa hormat dari aparat pajak,

sejumah sifat sifat wajib pajak lainnya.

II.1.2. Pajak Kendaran Bermotor

Pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor

merupakan pajak kendaraan bermotor. Yang dimaksudkan bermotor adalah

semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua

jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau

peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi

tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan,


11

termasuk alat-alat besar dan alat-alat besar yang dalam operasinya

menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta

kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. Dalam Undang-Undang Nomor

28 Tahun 2009 mengatur pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dalam

pasal 3 sampai pasal 8. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009,

yang dikecualikan dari pengertian kendaraan bermotor :

1. Kereta api

2. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan

pertahanan dan keamanan negara

3. Kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan,

konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan

lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas

pembebasan pajak dari pemerintah

4. Objek Pajak lainnya yang ditetapkan dalam peraturan daerah.

II.1.3. Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (Kamus Besar

Bahasa Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah

atau aturan dan berdisiplin. Kepatuhan bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh

pada ajaran atau aturan. Menurut Nurmantu (2003:116), kepatuhan pajak

didefinisikan sebagai suatu keadaan Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban

perpajakan dan melaksanakan hak perpajakan. Kepatuhan diartikan dengan

adanya usaha dalam mematuhi peraturan hukum oleh seseorang atau

organisasi.
12

Ilhamsyah dkk., (2016), menyatakan bahwa kepatuhan wajib pajak

merupakan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya dan

melaksanakan hak perpajakan dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan

dan undang-undang pajak yang berlaku. Kepatuhan wajib pajak meliputi

yaitu memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

membayar pajaknya tepat pada waktunya, wajib pajak memenuhi persyaratan

dalam membayar pajaknya, dan wajib pajak mengetahui jatuh tempo

pembayaran. Dalam kepatuhan yang dinilai adalah ketaatan semua aktivitas

sesuai dengan kebijakan, aturan, ketentuan dan undang-undang yang berlaku.

Sedangkan kepatutan lebih pada suatu keluhuran budi pimpinan dalam

mengambil suatu keputusan (Anggraini, 2018).

II.1.4. Pengetahuan Pajak

Sebagian besar wajib pajak yang tidak melakukan pembayaran pajak

karena memiliki alasan tersendiri, yaitu tidak memiliki pengetahuan dan

pemahaman mengenai perpajakan. Agar tidak terkena sanksi jika melanggar

ketentuan dan peraturan perpajakan, maka wajib pajak perlu memiliki

pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban perpajakan, untuk

mengetahui sanksi yang akan diterima oleh wajib pajak jika melakukan

pelanggaran perpajakan dan bagaimana cara menghitung pajak yang benar

(Sudrajat, 2015).

Untuk menghitung pajak dengan benar, wajib pajak harus memiliki

pengetahuan dan pemahaman mengenai penghasilan tidak kena pajak,

penghasilan kena pajak dan tarif pajak yang berlaku. Wajib pajak dapat
13

memperoleh pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak melalui

sosialisasi. Sosialisasi perpajakan adalah suatu upaya dari Direktorat Jenderal

Pajak untuk memberikan pengertian, informasi dan pembinaan kepada

masyarakat pada umumnya dan wajib pajak pada khususnya mengenai segala

sesuatu yang berhubungan dengan peraturan perpajakan. Menurut

Krisdiyawati (2017), selain dengan sosialisasi, para wajib pajak juga dapat

memperoleh informasi melalui iklan, pembagian brosur ataupun web yang

menyediakan informasi mengenai hal tersebut. Pengetahuan dan pemahaman

terhadap peraturan perpajakan merupakan hal yang paling mendasar yang

harus dimiliki oleh wajib pajak karena tanpa adanya pengetahuan dan

pemahaman mengenai peraturan perpajakan maka akan sulit bagi wajib pajak

dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. Menurut Sofia (2012), terdapat

pengaruh antara pengetahuan wajib pajak dengan patuh tidaknya wajib pajak.

II.1.5. Pelayanan Pajak

Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas

orang lain secara langsung. Sedangkan, pengertian pelayanan dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia, pelayanan adalah menolong menyediakan segala

apa yang diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. Pelayanan pada

sektor perpajakan dapat diartikan sebagai pelayanan yang diberikan oleh

Direktorat Jenderal Pajak kepada wajib pajak untuk membantu wajib pajak

memenuhi kewajiban perpajakannya (Fuadi, 2013). Pegawai pajak yang

memberikan pelayanan kepada wajib pajak harus bersikap dengan baik,

bersikap komunikatif, memahami keluhan wajib pajak serta memberikan


14

pelayanan yang ramah dan memberikan rasa aman agar wajib pajak merasa

nyaman untuk melakukan pembayaran pajaknya. Pegawai pajak juga harus

dapat dipercaya, terbuka jujur, memberikan informasi dengan jelas dengan

adil dan tepat waktu, dengan pelayanan yang diberikan tersebut maka wajib

pajak tidak akan merasa enggan atau lebih senang untuk membayar pajak

pada Kantor Pelayanan Pajak yang ada. Pegawai pajak harus memiliki sikap

komitmen, berpengetahuan dengan baik untuk membantu Wajib Pajak dan

kliennya, serta memiliki banyak pengalaman yang berkaitan dengan pajak.

Berbagai keluhan pastinya banyak dalam proses pelayanan pegawai

pajak saat membayar pajak, diantaranya petugas kurang sigap dalam

melakukan pelayanan dan memberikan solusi dalam permasalahan

perhitungan pajak, sehingga mengakibatkan berkurangnya kesadaran

melaporkan pajak. Kesulitan wajib pajak dalam melalukan pelaporan kadang

dianggap mudah oleh pegawai pajak. Terutama bagi wajib pajak orang

pribadi. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak bagi

pembangunan dan palayanan pegawai pajak yang kurang sigap dalam

menanggapi keluhan dan masalah perpajakan disinyalir menjadi faktor yang

mengakibatkan seorang wajib pajak kurang patuh dalam melakukan

pelaporan pajak. Oleh karena itu perlu diteliti pengaruh pelayanan pegawai

pajak dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di Kota

Pekalongan.
15

II.1.6. Penerapan e-Samsat

Menurut Eko (2012:270), teknologi adalah penerapan keilmuan yang

mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan

langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi dapat membantu

manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan

atau menyebarkan informasi. Salah satu contohnya dalam hal pembayaran

pajak adalah e-samsat. E-Samsat adalah alternatif layanan pembayaran Pajak

Kendaraan Bermotor, Pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu

Lintas Jalan (SWDKLLJ), dan Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan

(STNK) Tahunan secara elektronik melalui Channel Bank (ATM, Mobile

Banking dan Internet Banking). Untuk pengesahan secara elektronik dan

pengambilan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) asli dapat ditukarkan

dengan struk Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tersebut ke kantor-kantor

Samsat terdekat.

E-Samsat dibuat dengan adanya Peraturan Presiden nomor 5 tahun

2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap

Kendaraan Bermotor (SAMSAT) menyatakan bahwa peningkatan kualitas

pelayanan kantor bersama SAMSAT adalah salah satunya dapat dilakukan

dengan membentuk Samsat Online Nasional (e-Samsat). Adanya layanan e-

Samsat dapat menekan tunggakan pajak yang disebabkan karena keterbatasan

waktu dan tenaga maupun ketidakefektifan pelayanan pada pembayaran

manual. Apabila tunggakan pajak berkurang, maka jumlah pokok penerimaan

Pajak Kendaraan Bermotor akan meningkat.


16

II.2. Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan berhubungan dengan kepatuhan wajib pajak oleh beberapa peneliti :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


No Nama (Tahun) Judul/Jurnal/Sumber Objek/Variabel/Teknik Analisis Hasil

1 (Cahyono, 2017) Analisis Faktor-Faktor Yang Objek: WPOP pada KPP Pratama 1. Tax evasion tidak berpengaruh
Mempengaruhi Penerimaan Surakarta tahun 2016 terhadap penerimaan pajak
Pajak ( Studi Empiris Di 2. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak tidak
Variabel:
Kantor Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap penerimaan
1. Variabel Independen : Tax
Pratama Surakarta ) Evasion, Tingkat Kepatuhan pajak
Wajib Pajak, Self Assessment 3. Self assessment system tidak
Jurnal Riset Akuntansi dan System, Kesadaran Wajib berpengaruh terhadap penerimaan
Pajak, Tingkat Pemahaman pajak
Keuangan Indonesia Wajib Pajak mengenai 4. Kesadaran Wajib Pajak tidak
Peraturan Perpajakan, berpengaruh terhadap penerimaan
Sinta 2 Persepsi terhadap Kualitas
pajak
Pelayanan, Penerimaan Pajak
2. Variabel Dependen : 5. Tingkat pemahaman Wajib Pajak
https://journals.ums.ac.id/ Penerimaan pajak mengenai peraturan perpajakan tidak
berpengaruh terhadap penerimaan
index.php/reaksi/article/view/ Teknik Analisis: analisis regresi pajak
6. Persepsi kualitas pelayanan
4923/3471 berganda berpengaruh terhadap penerimaan
pajak
17

2 (Sudrajat & Pemanfaatan teknologi Objek: Responden 400 Wajib 1. Pemanfaatan teknologi informasi
memiliki pengaruh positif dan
Ompusunggu, informasi, sosialisasi pajak, Pajak
signifikan terhadap Kepatuhan
2015) pengetahuan perpajakan dan Variabel:
Wajib Pajak
kepatuhan pajak. 1. Variabel Independen : 2. Sosialisasi pajak berpengaruh positif
Pemanfaatan Teknologi dan signifikan terhadap Kepatuhan
Informasi, Sosialisasi pajak, Wajib Pajak.
JRAP (Jurnal Riset Akuntansi
Pengetahuan Pajak 3. Pengetahuan pajak memiliki
dan Perpajakan) 2. Variabel Dependen : pengaruh positif dan signifikan
Kepatuhan wajib pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Sinta 3

Teknik Analisis: analisis regresi


https://scholar.google.com/
berganda dan asumsi klasik
citations?

view_op=view_citation&hl=en

&oe=ASCII&user=uBUaiXIA

AAAJ&pagesize=100&sortby
18

=pubdate&citation_for_view=

uBUaiXIAAAAJ:qjMakFHDy

7sC

3 (Dewi & Keni, Faktor-Faktor Yang Objek: Wajib pajak dosen tetap 1. Kesadaran wajib pajak dan persepsi
atas efektivitas sistem perpajakan
Mempengaruhi Kepatuhan
2012) Universitas Tarumanagara di tidak berpengaruh terhadap kepatuhan
Pelaporan Wajib Pajak Dosen wajib pajak.
Jakarta 2. Pengetahuan dan pemahaman
Tetap Universitas
terhadap peraturan perpajakan serta
Tarumanagara Di Jakarta. Variabel: kemauan membayar pajak
berpengaruh signifikan.
1. Variabel Independen :
Jurnal Akuntansi UNTAR
Kesadaran, Pengetahuan Dan
Sinta 2 Pemahaman, Persepsi,
Kemauan.
2. Variabel Dependen :
http://ecojoin.org/index.php/
Kepatuhan wajib pajak
EJA/article/view/710
19

Teknik Analisis: analisis regresi

berganda

4 (Ernawati, Wajib pajak orang pribadi Objek: wajib pajak Kantor 1. Pengetahuan pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi
pengaruh Pengetahuan pajak
Yuniati, & Pelayanan Pajak Pratama X di tidak terdapat pengaruh secara
dan kepemilikan npwp signifikan
Rustandi, 2019) Jawa Barat 2. Kepemilikan NPWP terhadap
terhadap kepatuhan melalui
kepatuhan wajib pajak orang pribadi
religiusitas sebagai variabel Variabel: terdapat pengaruh secara signifikan.
3. Secara tidak langsung pengetahuan
intervening.
1. Variabel Independen : pajak melalui religiusitas
Pengetahuan Pajak, mempunyai pengaruh signifikan
Kepemilikan NPWP, terhadap kepatuhan wajib pajak
Jurnal Ilmiah MEA
2. Variabel Dependen : orang pribadi.
Kepatuhan Wajib Pajak
(Managemen, Ekonomi dan
Orang Pibadi
3. Variabel Inervening :
Akuntansi)
Religiusitas.

Teknik Analisis: analisis jalur


Sinta 3

http://journal.stiemb.ac.id/

index.php/mea/article/view/
20

178

5 (Andriani & Pengaruh pemahaman wajib Objek: Wajib pajak pelaku sentra 1. Pemahaman Wajib Pajak atas Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 pada
Wahid, 2013) pajak atas peraturan industri kecil dan menengah Kota pelaku sentra industri usaha kecil dan
menengah di Kota Tasikmalaya
pemerintah nomor 46 tahun Tasikmalaya yang terdaftar di umumnya sudah termasuk klasifikasi
cukup baik walaupun belum merata
2013 terhadap kepatuhan wajib kantor Pajak Pratama pada semua pelaku UMKM.
2. Kepatuhan Wajib Pajak pada pelaku
pajak Tasikmalaya sentra industri usaha kecil dan
menengah di Kota Tasikmalaya
(studi kasus pada pelaku sentra Variabel: umumnya sudah termasuk klasifikasi
baik dengan tingkat kepatuhan diatas
industri kecil dan menengah 1. Variabel Independen : rata-rata.
Pemahaman wajib pajak 3. Pemahaman Wajib Pajak atas Peraturan
kota tasikmalaya). pelaku Sentra Industri Kecil Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013
Menengah Kota Tasikmalaya berpengaruh positif dan signifikan
atas Peraturan Pemerintah No terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
46 Tahun 2013, pelaku sentra industri usaha kecil dan
Jurnal Akuntansi 2. Variabel Dependen : menengah di Kota Tasikmalaya.
Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Sinta 3 Pibadi

Teknik Analisis: deskriptif

https://jurnal.unsil.ac.id/
21

index.php/jak/article/view/ analisis dan Pendekatan Survei

390/286

6 (Wahyuni, Analisa Pengaruh Penerapan Objek: Wajib pajak KPP Pratama e-system perpajakan dan kebijakan

Kurnia, & E-System Perpajakan dan Bangkinang perpajakan secara bersama-sama

Faradisty, 2020) Kebijakan Perpajakan Variabel: berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

Terhadap Kepatuhan Wajib 1. Variabel Independen : e- pajak.


system, Kebijakan Perpajakan
Pajak Badan 2. Variabel Dependen :
Kepatuhan Wajib Pajak
(Studi di KPP Pratama Orang Pibadi

Bangkinang). Teknik Analisis: analisis regresi

linear berganda

Jurnal AKuntansi dan

Keuangan

Sinta 3
22

https://jurnal.pcr.ac.id/

index.php/jakb/article/view/

3835

7 (Ratnasari & Pengaruh Pelayanan Pegawai Objek: Wajib Pajak Orang 1. Pelayanan pegawai pajak rata-rata
secara keseluruhan oleh responden dinilai
Huda, 2018) Pajak Dan Kesadaran Wajib Pribadi (Op) Pada Kantor baik oleh responden.
2. Kesadaran wajib pajak rata-rata
Pajak Terhadap Kepatuhan Pelayanan Pajak Pratama dinyatakan oleh responden pada kriteria
paham.
Wajib Pajak Orang Pribadi Karawang Utara 3. Kepatuhan wajib pajak orang pribadi
dinyatakan pada kriteria paham, sehingga
(Op) Pada Kantor Pelayanan Variabel: wajib pajak taat peraturan dan prosedur.
4. Terdapat pengaruh yang positif dan
Pajak Pratama Karawang 1. Variabel Independen : e- signifikan tingkat pelayanan wajib pajak
kualitas pelayanan pajak, dan kesadaran wajib pajak.
Utara. kesadaran wajib pajak. 5. Adanya pengaruh parsial pelayanan
2. Variabel Dependen : pegawai pajak dan kesadaran wajib pajak
Kepatuhan Wajib Pajak Orang terhadap kepatuhan wajib pajak orang
Pibadi pribadi, yang menunjukkan bahwa
Jurnal RAK (Riset Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan.
6. Adanya pengaruh simultan pelayanan
23

Keuangan) Teknik Analisis: analisis pegawai pajak dan kesadaran wajib pajak
yang berpengaruh positif dan signifikan
Sinta 3 kuantitatif terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Karawang Utara.

https://jurnal.untidar.ac.id/

index.php/RAK/article/view/

1066/pdf

8 (Ardhyanto & Analisis kepatuhan wajib pajak Objek: 102 Wajib Pajak Orang (1) Kesadaran wajib pajak
berpengaruh positif signifikan
Sasana, 2017) dalam membayar pajak hotel Pribadi (Op) kota Semarang terhadap wajib pajak. Kepatuhan
(2) Pengetahuan tentang wajib pajak
kategori kos Variabel: perpajakan berpengaruh positif
signifikan terhadap kepatuhan wajib
( studi empiris wajib pajak 1. Variabel Independen : pajak
Kesadaran Wajib Pajak, (3) Keadilan perpajakan tidak
kota Semarang). Pengetahuan Pajak, Keadilan berpengaruh signifikan terhadap
Pajak, Transparansi dan kepatuhan wajib pajak,
Jurnal RAK (Riset Akuntansi Akuntabilitas, Pelayanan (4) Transparansi dan akuntabilitas
Pajak, Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh signifikan
Keuangan) 2. Variabel Dependen : terhadap kepatuhan wajib pajak,
Kepatuhan Wajib Pajak (5) pajak pelayanan pihak
24

Sinta 3 Orang Pibadi berwenang tidak berpengaruh


signifikan terhadap kepatuhan wajib
Teknik Analisis: analisis regresi pajak, dan (6) Sanksi pajak
berpengaruh signifikan secara
https://jurnal.untidar.ac.id/ linear berganda signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak
index.php/RAK/article/view/

497/404

9 (Kiconco, Tax compliance behaviour of Objek : Small business Subjective norms positively influence
tax compliance intentions in a positive
Gwokyalya, small business enterprises in enterprises (SBEs) in Uganda manner. Overall, the appearance of
these intentions shows a negative effect
Sserwanga, & Uganda Variabel : Attitudes, Subjective on tax compliance behaviour. These
findings also imply that Uganda Revenue
Balunywa, 2019) norms, Intentions, Tax Authority needs to understand the social
psychology of taxpayers and tailor these
Emerald Insigh compliance, Taxpayers in their policies and efforts to increase
compliance
https://www.emerald.com/ Teknik Analisis : Correlations

insight/content/doi/10.1108/ and regression

JFC-03-2018-0031/full/html
25

10 (Awang & Ethics, Governance and Objek : Coorporate in New York Tax non-compliance such as tax
Corporate Crime: Challenges avoidance and tax evasion is unethical
Amran, 2014) and Consequences Teknik Analisis : Survei act and these acts of non-compliance go
against the spirit of con- temporary
Emerald Insigh Approach corporate governance which sought to
protect the interest of the stakeholders
https://www.emerald.com/

insight/content/doi/10.1108/

S2043-052320140000006004/

full/html

Penelitian ini merupakan rujukan dari penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2017). Namun hanya memfokuskan pada

variable kepatuhan wajib pajak, pengetahuan wajib pajak, pelayanan pajak. Hasil penelitian terdahulu pada variabel pengetahuan

pajak dan pelayanan pajak masih terdapat perbedaan pendapat. Oleh karena itu, dilakukan penelitian lagi dengan sumber data yang

berbeda dan juga menambah variable yang jarang diperhatikan peneliti lain yaitu penerapan e-samsat. Peneliti memilih variabel
26

penerapan e-samsat, yang sebagian besar peneliti sebelumnya kurang memperhatikan variable penerapan e-samsat ini dan

membutuhkan penjelasan yang lebih dalam keterkaitannya pengaruh pajak kendaraan bermotor. Perbedaan selanjutnya terletak pada

lokasi penelitian yang akan dilakukan pada Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan.
27

II.3. Kerangka Pemikiran

Masalah kepatuhan wajib pajak merupakan masalah penting, ketika wajib

pajak tidak patuh maka hal ini dapat menimbulkan tindakan penghindaran,

pengelakan dan pelalaian pajak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin

meningkat juga memungkinkan bertambah jumlah wajib pajak yang tidak patuh

membayar pajak. Pajak kendaraan bermotor salah satunya, Pajak Kendaraan

Barmotor merupakan pajak atas kepemilikan kendaraan bermotor yang artinya

wajib pajak harus membayar pajak ini setiap tahunnya atau setiap STNK

diterbitkan tentunya selama wajib pajak tersebut masih memiliki atau menguasai

kendaraan bermotor tersebut.

Namun masih banyak wajib pajak yang melalaikan kewajibannya dalam

membayar pajak kendaraan bermotor melebihi masa berlaku pajak dengan

berbagai alasan. Untuk itu perlunya pengetahuan dan pemahaman akan pajak serta

memperbaiki kualitas baik fasilitas maupun pelayanan pajak. Pada penelitian ini,

hubungan antar variable yang akan diteliti dapat digambarkan kerangka pemikiran

sebagai berikut :

Pengetahuan Pajak

(X1) H1 Kepatuhan Wajib Pajak Dalam

Pelayanan Pajak Membayar Pajak Kendaraan


H2
(X2) Bermotor

H3 (Y)
Penerapan e-Samsat

(X3)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

27
28

II.4. Pengembangan Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat hubungan – hubungan yang menjelaskan

keterkaitan masing- masing variable.

II.4.1. Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor.

Pengetahuan wajib pajak merupakan informasi pajak yang

digunakan wajib pajak sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan

untuk menentukan sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajibannya

dibidang perpajakan. Pengetahuan yang dimiliki oleh wajib pajak tentang

perpajakan masih kurang memadai karena masih ada wajib pajak yang

belum sadar bahwa pajak merupakan bentuk pengabdian masyarakat

kepada Negara dan membayar pajak kendaraan bermotor merupakan

bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan daerah. Wajib pajak

juga belum tahu menunda membayar pajak akan sangat merugikan

daerah,dan wajib pajak perlu mengetahui hasil dari pungutan pajak

dinikmati kembali oleh wajib pajak walaupun tidak secara langsung. Hal

ini juga sejalan dengan teori atribusi situasional yang menghubungkan

perilaku Wajib Pajak mengenai kepatuhan membayar pajak kendaraan

bermotor dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang berkaitan dengan

pengetahuan wajib pajak yang dimiliki wajib pajak. Wajib pajak yang

memiliki pengetahuan adanya hak dan kewajiban membayar pajak dan

memiliki kepercayaan bahwa membayar pajak digunakan untuk


29

pembiayaan negara dan daerah, serta memiliki dorongan diri sendiri untuk

membayar pajak secara sukarela

Dalam Sudrajat & Ompusunggu (2015), variabel pengetahuan pajak

berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan pajak. Didukung juga

dengan penelitian Ardhyanto (2017) yang menyatakan bahwa pengetahuan

pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Akan tetapi

berbanding terbalik dengan penelitianyang dilakukan Cahyono (2017),

Krisdiyawati (2017), Dewi (2012) serta Ernawati (2019) yang menyatakan

bahwa pengetahuan tidak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini adalah

H1 : Pengetahuan Pajak berpengaruh positif signifikan terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor.

II.4.2. Pengaruh Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor.

Dalam Yanti (2016) menurut Boediono (2003:60), pelayanan adalah

suatu proses yang disuguhkan kepada orang lain dengan cara tertentu yang

memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan

dan keberhasilan. Pada suatu instansi pajak pasti akan memaksimalkan dalam

memberi pelayanan pajak yang berkualitas dan baik agar wajib pajak semakin

taat membayar pajak, namun pada penelitian ini kualitas pelayanan pajak

yang baik yang diberikan oleh Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan

belum dapat membuat wajib pajak taat akan membayar pajak kendaraan
30

bermotor. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa wajib pajak yang

mungkin belum merasakan kepuasan dalam proses pelayanan dan tidak

mengetahui standar pelayanan yang sudah diberikan, serta mungkin adanya

faktor internal lainnya dari wajib pajak sehingga membuat wajib pajak masih

kurang taat dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Kualitas pelayanan

yang memiliki kenyamanan tempat, kemudahan proses pelayanan dan

memiliki standar pelayanan yang jelas dapat membuat para wajib pajak taat

dalam membayar pajak kendaraan bermotor.

Hal ini sesuai dengan teori atribusi yaitu ketika individu mengamati

perilaku individu lainnya, individu tersebut berupaya untuk menjelaskan

apakah perilaku tersebut disebabkan pihak internal ataupun eksternal, para

petugas dituntut adanya kejujuran, sikap membantu atau melayani dari aparat

pajak terhadap para wajib pajak yang akan membayarkan kewajibannya

menjadi penilaian yang sangat diperhatikan. Kepuasan wajib pajak sebagai

pelanggan dapat ditingkatkan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas

pelayanan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak

dalam bidang perpajakan (Supadmi, 2009). Dalam Putri (2012) membuktikan

bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak

dalam membayar PKB. Namun dalam penelitian (Ardhyanto & Sasana, 2017)

menyatakan perbedaan pendapat yaitu pelayanan pihak terkait tidak

berpengaruh positif signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan

penjelasan tersebut, maka hipotesis yang kedua, yaitu:


31

H2 : Pelayanan Pajak berpengaruh positif signifikan terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor.

II.4.3. Pengaruh Penerapan e-Samsat terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor.

Dari data jumlah kendaraan bermotor yang dibayarkan melalui e-

Samsat dengan yang terdaftar jumlahnya masih terpaut jauh. Masih banyak

wajib pajak yang membayarkannya dengan manual dan adapun wajib pajak

yang tidak membayarkan pajaknya. Sebagian wajib pajak mungkin belum

mengetahui adanya layanan e-Samsat ini. Dalam upaya mengoptimalkan

tingkat kepatuhan agar lebih memudahkan wajib pajak dalam membayarkan

pajaknya, Korlantas Polri beserta instansi terkait melakukan inovasi sistem

baru dalam membayarkan pajak.

Layanan e-Samsat merupakan layanan pembayaran pajak kendaraan

bermotor yang dilakukan melalui e-Banking atau ATM Bank yang telah

ditentukan. Dengan adanya layanan tersebut dapat memudahkan wajib pajak

dalam membayarkan pajaknya tanpa harus kembali ke daerah asal untuk

mengurus pajak kendaraan tersebut. Fasilitas e-Samsat memiliki kelebihan

yakni memberikan kemudahan bagi para wajib pajak untuk melakukan

transaksi pembayaran pajak tanpa harus membutuhkan waktu yang lama,

terhindar dari denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Banyak para penelitan yang belum memperhatikan variabel penerapan

e-samsat, maka dari itu peneliti ingin menggunakan variabel ini untuk

mengetahui lebih jauh bagaimana pengaruhnya terhadap kepatuhan wajib


32

pajak dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor. Berdasarkan penjelasan

tersebut, diharapkan penerapan e-Samsat ini dapat meningkatkan kepatuhan

wajib pajak, maka hipotesis yang ketiga, yaitu:

H3 : Penerapan e-Samsat berpengaruh positif signifikan terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor.


BAB III

METODE PENELITIAN

III.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Menurut

Supomo (1999, dalam Apriliyana, 2017) Penelitian Kuantitatif merupakan

penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran

variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan

prosedur statistik. Penelitian ini merupakan penelitian survey. Penelitian survey

adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada responden secara tertulis (Jogiyanto, 2008 dalam Apriliyana,

2017). Dalam penelitian survey ini, informasi dikumpulkan dari responden wajib

pajak kendaraan bermotor (PKB) yang terdapat di Kantor UPPD/SAMSAT Kota

Pekalongan.

III.2. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Seperti yang diketahui pada judul penelitian, maka variable yang

digunakan yaitu variable independen yang terdiri dari pengetahuan pajak,

pelayanan pajak dan penerapan e-samsat. Sedangkan untuk variable dependennya

adalah kepatuhan wajib pajak.

III.2.1. Variabel Dependen

Adalah variabel yang nilainya bisa berubah karena dipengaruhi oleh

kelompok variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah

kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (Y).

33
34

Kepatuhan wajib pajak yaitu dimana wajib pajak memenuhi

kewajiban perpajakannya dan melaksanakan hak perpajakan dengan baik dan

benar sesuai dengan peraturan dan undangundang pajak yang berlaku.

Indikator dalam pengukuran variabel kepatuhan wajib pajak kendaraan

kendaraan bermotor yang dikembangkan oleh Wardani & Rumiyatun (2017)

yaitu sebagai berikut:

1. Memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Membayar pajak tepat pada waktunya.

3. Wajib pajak memenuhi persyaratan dalam membayarkan pajaknya.

4. Wajib pajak dapat mengetahui jatuh tempo pembayaran.

III.2.2. Variabel Independen

Adalah variabel yang nilainya tidak dipengaruhi oleh kelompok

variabel lainnya. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen, yaitu

pengetahuan pajak, pelayanan pajak dan penerapan e-Samsat.

a. Pengetahuan Pajak (X1)

Wajib pajak dapat memperoleh pengetahuan mengenai pajak

melalui berbagai sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah, selain itu

juga dapat diperoleh dari berbagai macam situs web. Pengetahuan

pajak adalah hal mendasar yang harus dimiliki setiap wajib pajak,

karena jika tidak memiliki pengetahuan ini akan sulit bagi wajib pajak

dalam menjalankan kewajiban pajaknya. Dalam Tasmilah (2020),

indikator dalam pengukuran variable pengetahuan pajak adalah :

1. Ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia


35

2. Sistem perpajakan yang digunakan saat ini

3. Fungsi pajak

4. Kewajiban, Peraturan serta PTKP maupun PKP.

b. Pelayanan Pajak (X2)

Pelayanan pajak adalah ukuran tingkat layanan yang diberikan

dalam bentuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan mampu

menyesuaikan dengan harapan pelanggan. Indikator dalam

pengukuran variabel pelayanan pajak yang dikembangkan oleh Yanti

(2016) adalah sebagai berikt:

1. Kenyamanan tempat melakukan pelayanan.

2. Kemudahan dalam proses pelayanan.

3. Kemudahan akses pelanggan dalam permohonan pelayanan.

4. Memiliki standar pelayanan yang jelas.

c. Penerapan e-Samsat (X3)

Teknologi adalah penerapan keilmuan yang mempelajari dan

mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan

teknik tertentu dalam suatu bidang. E-Samsat adalah alternatif layanan

pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor. Adanya layanan e-Samsat

dapat menekan tunggakan pajak yang disebabkan karena keterbatasan

waktu dan tenaga maupun ketidakefektifan pelayanan pada

pembayaran manual. Indikator dalam pengukuran variabel penerapan

e-samsat menurut Ramadanty (2020) adalah sebagai berikut :

1. Keuntungan menggunakan e-samsat.


36

2. Manfaat penggunaan e-samsat.

3. Syarat penggunaan e-samsat.

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, setiap variabel tersebut

diukur dengan skala Likert. Penelitian ini menguji tiga variabel yaitu pengetahuan

pajak, pelayanan pajak, dan penerapan e-samsat. Instrumen diukur dengan

menggunakan skala Likert yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan

pilihan jawaban yaitu : sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat

setuju (Ghozali, 2011).

Tabel 3.1Tabel Skala Likert

Sangat Setuju Netral Tidak Setuju Sangat

Setuju Tidak Setuju

5 4 3 2 1

III.3. Populasi, Sampel dan Metoda Penarikan Sampel

Menurut Indriantoro dan Bambang (2002:115) populasi yaitu sekelompok

orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.

Masalah populasi timbul terutama pada penelitian opini yang menggunakan

metode survei sebagai teknik pengumpulan data. Populasi pada penelitian ini

adalah wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar pada kantor

UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan sebanyak 220.255 wajib pajak.

Dalam Nurhayati, (2012) sampel merupakan sebagian dari elemen/anggota

populasi yang akan didata, diamati, dan kemudian dianalisis untuk memecahkan

masalah penelitian. Metode penggambilan sampel dalam penelitian ini adalah


37

Random Sampling. Random Sampling adalah teknik pengambilan sample dimana

semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama

diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sample.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 wajib pajak di kantor

UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan. Penentuan sampel ditentukan dengan rumus

Slovin sebagai berikut.

N
n=
1+( N x e 2)

keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Populasi

e : Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih ditolelir atau diinginkan.

220.255
n= 2
1+(220.255 x 0,1 )

220.255
n= =99,9342=dibulatkan menjadi100
1.531

III.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menurut cara perolehannya

adalah data primer. Karena menggunakan data yang dikumpulkan atau diperoleh

dari sumber utama secara langsung (Nurhayati, 2012). Berdasarkan sifatnya,

penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Karena menggunakan data yang

berbentuk angka-angka.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode

survey melalui kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan


38

kuesioner merupakan teknik yang paling sederhana dan mudah. Ada beberapa hal

yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode kuesioner ini, diantaranya

adalah berupaya sedapat mungkin mempersingkat kuesioner dengan hanya

menanyakan hal-hal penting, karena sebagian besar responden akan keberatan jika

harus mengisi kuesioner yang panjang (terdiri dari banyak item). Kuesioner dalam

penelitian ini disusun berdasarkan variabel yang akan diuji, yaitu pengetahuan

pajak, pelayanan pajak, dan penerapan e-Samsat terhadap kepatuhan wajib pajak

dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Kuesioner ini akan dibagikan pada

wajib pajak di kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan dengan asumsi mereka

mau menjawab semua pertanyaan yang telah disusun penulis.

III.5. Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan program pengelolaan data yaitu, Statistical

Product and Service Solution (SPSS) versi 20. SPSS merupakan alat program

aplikasi yang digunakan untuk menghitung data statistik secara akurat. Ada

beberapa teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

III.5.1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan metode untuk mengumpulkan,

mengolah, menyajikan, dan menganalisis data kuantitatif secara

deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif

dari suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011).


39

III.5.2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan suatu

yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali, 2011).

Metode dalam penelitian ini akan menggunakan uji

validitas yaitu dengan cara korelasi antara nilai butir pertanyaan

dengan nilai total variabel. Pengolahan data menggunakan SPSS

versi 20 for windows untuk menguji validitas.

Pengujian validitas menggunakan level of signifikan α = 5%

dengan kriteria :

- Nilai sig korelasi item terhadap nilai total < 0,05 maka

dikatakan valid

- Nilai sig korelasi item terhadap nilai total > 0,05 maka

dikatakan tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reabilitas dilakukan hanya pada pertanyaan-

pertanyaan yang telah melalui pengujian validitas dan yang

dinyatakan valid. Pengujian ini untuk mengetahui sejauh mana

hasil pengukuran terhadap item-item pertanyaan apakah konsisten

bila melakukan pengukuran dua atau lebih terhadap gejala yang

sama dengan alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas dalam


40

penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha (α) > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011).

III.5.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model

regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai alat pendeteksi yang baik

atau tidak. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah uji

normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Dalam penelitian ini untuk mengetahui normal atau tidaknya

penyebaran data makan akan digunakan uji statistic non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov dalam pengambilan keputusan

(Imam Ghozali, 2011). Jika nilai asymptotic signifikan > 0,05

maka data residual berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Bertujuan untuk untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantaravariabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinearitas didalam model regresi maka digunakan

penilaian Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance Value.


41

Model regresi dikatakan mengalami multikolinearitas jika nilai

tolerance < 0,1 atau sama dengan nilai VIF > 10. Sebaliknya, jika

tolerance> 0,10 dan nilai VIF < 10, maka tidak akan terjadi

multikolinearitas (Ghozali, 2011).

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang

baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan

menggunakan uji Glejser. Dengan kriteria pengujian jika nilai sig

> 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas. Dan apabila nilai sig

< 0,05 maka terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011).

III.5.4. Uji Linier Berganda

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam membayar

kendaraan bermotor.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝑌 = a + b1𝑋1+ b2𝑋2+ b3𝑋3+ 𝑒

Keterangan:
Y = Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Pengetahuan Pajak
X2 = Pelayanan Pajak
42

X3 = Penerapan e-Samsat
e = error

III.5.5. Uji Hipotesis

a. Uji t

Nilai t digunakan untuk melihat pengaruh dari masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan

melihat nilai signifikansinya, dimana apabila nilai sig < 0,05,

maka variabel independen berpengaruh terhadap dependen,

sebaliknya apabila nilai sig > 0,05 itu berarti variabel independen

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).

b. Uji F

Untuk dapat mengetahui apakah model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini telah sesuai dan layak digunakan,

maka dilakukan dengan melihat signifikan F dengan taraf

signifikan yang digunakan adalah 0,05 dengan kriteria

pengambilan keputusan apabila sig > 0,05 maka artinya model

yang digunakan tidak fit (model tidak sesuai), sebaliknya apabila

sig < 0,05 artinya model yang digunakan fit (layak diuji)

(Ghozali,2011).
BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN

IV.1. Gambaran Umum Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan

IV.1.1. Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan

Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan pertama kali didirikan pada

tahun 2012. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota

Pekalongan bertugas untuk mengadministrasi kebutuhan masyarakat bidang

lalu lintas seperti perpanjang pajak STNK atau kendaraan bermotor.

Selain fungsi tersebut, kantor samsat ini juga melayani masyarakat

untuk membuat SIM baik SIM A mobil, SIM C motor, dan lainnya. Tersedia

juga layanan perpanjangan SIM bagi masyarakat yang surat izin

mengemudinya sudah kadaluarsa. Untuk perpajakan kendaraan, terdapat

layanan samsat online dimana masyarakat dapat membayar pajak secara

online melalui aplikasi e-samsat. Pada aplikasi tersebut, terdapat layanan

untuk cek pajak kendadaraan motor atau mobil, informasi syarat bayar pajar

motor dan mobil, cek data pemilik kendaraan, cek data plat nomor, informasi

tarif perpanjangan pajak motor dan mobil dan lainnya.

IV.1.2. Wilayah kerja Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan

Wilayah kerja kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan mencakup 4

kecamatan yang terdiri atas 27 kecamatan.

43
44

1. Kecamatan Pekalongan Barat :

 Kelurahan Pasir Kraton Kramat

 Kelurahan Medono

 Kelurahan Sapuro Kebulen

 Kelurahan Podo Sugih

 Kelurahan Bendan Kergon

 Kelurahan Pringrejo

 Kelurahan Tirto

2. Kecamatan Pekalongan Timur

 Kelurahan Kauman

 Kelurahan Noyontaan Sari

 Kelurahan Poncol

 Kelurahan Klegon

 Kelurahan Gamer

 Kelurahan Setono

 Kelurahan Baros

3. Kecamatan Pekalongan Utara

 Kelurahan Bandengan

 Kelurahan Panjang Baru

 Kelurahan Kandang Panjang

 Kelurahan Panjang Wetan

 Kelurahan Krapyak
45

 Kelurahan Degayu

 Kelurahan Padukuhan Kraton

4. Kecamatan Pekalongan Selatan

 Kelurahan Banyu Urip

 Kelurahan Buaran Kradenan

 Kelurahan Jenggot

 Kelurahan Soko Duwel

 Kelurahan Kuripan Kerto Harjo

 Kelurahan Kuripan Yosorejo

Gambar 4.1 Peta Kota Pekalongan


46

IV.2. VISI, MISI, dan MOTTO Kantor UPPD/SAMAT Kota Pekalongan

IV.2.1. Visi Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan

Terwujudnya pelayanan prima berbasis teknologi informasi menuju

pemerintahan yang bersih.

IV.2.2. Misi Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

2. Meningkatkan sumber daya manusia.

3. Meningkatkan identifikasi dan keamanan kepemilikan kendaraan

bermotor.

4. Meningkatkan penerimaan daerah dan pusat.

IV.2.3. Motto Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan

Bersama samsat kita wujudkan pelayanan prima.

IV.3. Struktur Organsisai Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan

Struktur organisasi Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan disusun

agar dapat mendukung penugasan yang terpisah sehingga mendorong

terwujudnya pegawai yang lebih profesional dalam menjalani tugasnya.

Struktur Organisasinya dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :

Kepala UPPD

Sub Bag. Tata Usaha

Seksi Seksi
Pajak Kendaraan Bermotor Retribusi, Pendapatan Lain
dan Penagihan
47

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kantor UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan

IV.4. Tugas Pokok, Fungsi masing-masing Seksi Kantor UPPS/SAMSAT

Kota Pekalongan

1. Kepala Unit UPPD

Tugas dan Fungsi:

1) Melaksanakan koordinasi, kerja sama dengan pihak terkait,

pembinaan pengendalian teknis dan evaluasi penggalian

potensi, pemberdayaan potensi dan pemungutan Sumber

Pendapatan Daerah sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan

Wakil Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya masingmasing.

3) Menyempurnakan konsep standar-standar pendapatan

potensi, pengadministrasian dan pengutipan dan pelaporan

hasil PKB, PKDA, Pajak ABT/APU, Retribusi dan

Pendapatan Lain-Lain.

2. Sub Bagian Tata Usaha

Tugas dan Fungsi:


48

1) Menyimpan surat-surat yang berhubungan dengan bidang

tugas Sub Bagian Tata Usaha dan surat-surat dari seksi

lainnya yang telah selesai diproses.

2) Mencatat dalam pembukuan pemasukan yang telah

ditentukan inventaris dan Alat Tulis Kantor (ATK).

3. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor

Tugas dan Fungsi:

1) Menghubungi penunggak Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

dan BeaBalik Kendaraan Bermotor (BBNKB) dengan surat.

2) Membuat laporan pembayaran penunggakan PKB dan

BBNKB dengan surat .

3) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Unit

sesuai dengan bidangnya.

4. Seksi Retribusi, Pendapatan Lain dan Penagihan

Tugas dan Fungsi:

1) Menyempurnakan dan menyusun konsep standar teknis

retribusi bagi hasil pajak dan bukan pajak, pembukuan, dan

pelaporannya.

2) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data/bahan untuk

penyempurnaan dan penyusunan jenis retribusi, teknis

pemungutan dan tata administrasi retribusi, sosialisasi standar

yang ditetapkan serta penetapan target retribusi.


49

3) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

kepala, sesuai dengan bidang teknisnya.

4) Menerima laporan bulanan dari seksi yang mengelola PAD

dan melaporkannya kepada UPT.

5) Menerima, menyalurkan dan mempertanggungjawabkan SPT

dan Materai Leges jalur SAMSAT.

6) Menyelenggarakan koordinasi dan optimalisasi pendapatan

Iain-lain dan setoran laba Badan Usaha Milik Negara

(BUMN).
BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

50
BAB VI

PENUTUP

51
52
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, R. N. R., & Wahid, N. N. (2013). Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Pelaku Sentra Industri Kecil Dan Menengah

Kota Tasikmalaya). Jurnal Akuntansi, 12(46), 192–205.

Ardhyanto, I. A., & Sasana, H. (2017). Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Dalam

Membayar Pajak Hotel Kategori KOS ( Studi Empiris Wajib Pajak Kota

Semarang). Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan), 2(4), 15–24.

Awang, N., & Amran, A. (2014). Ethics , Governance and Corporate Crime :

Challenges and Consequences. Emerald Insight, 6(1), 105–113.

Cahyono, Y. T. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan

Pajak ( Studi Empirik di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta ). Jurnal

Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 2(2), 163–175.

Dewi, S. P., & Keni. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan

Pelaporan Wajib Pajak Dosen Tetap Universitas Tarumanagara di Jakarta.

Jurnal Akuntansi, XVI(3), 461–474.

Ernawati, Yuniati, & Rustandi. (2019). Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan

Kepemilikan NPWP Terhadap Kepatuhan Melalui Religiusitas Sebagai

Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi &

Akuntansi, 3(2), 121–133. https://doi.org/10.31955/mea.vol3.iss2.pp12

Kiconco, R. I., Gwokyalya, W., Sserwanga, A., & Balunywa, W. (2019). Tax

compliance behaviour of small business enterprises in Uganda. Jurnal of

53
54

Financial Crima, 26(4), 1117–1132. https://doi.org/10.1108/JFC-03-2018-

0031

Ratnasari, I., & Huda, S. (2018). Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi (OP) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Jurnal RAK

(Riset Akuntansi Keuangan), 3(2), 1–13.

Sudrajat, A., & Ompusunggu, A. P. (2015). Pemanfaatan Teknologi Informasi,

Sosialisasi Pajak, Pengetahuan Perpajakan, dan Kepatuhan Pajak. Jurnal

Riset Dan Perpajakan, 2(2), 193–202.

Syah, A. L. N., & Krisdiyawati. (2017). Analisis Faktor – Faktor Yang

Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan

Bermotor ( Studi Empiris Pada Kantor UPPD / Samsat Brebes ). Jurnal AKSI

(Akuntansi Dan Sistem Informasi), 2(2), 65–77.

Wahyuni, N., Kurnia, P., & Faradisty, A. (2020). Analisa Pengaruh Penerapan E-

System Perpajakan dan Kebijakan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Badan (Studi di KPP Pratama Bangkinang). Jurnal Akuntansi

Keuangan Dan Bisnis, 13(2), 88–97.


Lampiran 1 Kuisioner

Kepada Yth. Para Responden

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pekalongan yang

sedang melakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir sebagai mahasiswa.

Penelitian saya ini mengenai “Pengaruh Pengetahuan Pajak, Pelayanan Pajak dan

Penerapan E-samsat terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak

Kendaraan Bermotor (Studi Empiris Pada Wajib Pajak di Kantor

UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan)”. Bersama ini saya mohon kesediaan

Bapak/Ibu untuk dapat membantu pengisian kuisioner

Identitas Bapak/Ibu sebagai responden akan saya rahasiakan. Informasi

yang saya peroleh semata-mata untuk kepentingan akademis. Sehubungan dengan

keterbatasan penelitian ini, saya mohon Bapak/Ibu mengisi kuisioner ini dengan

segera. Dengan kerendahan hati saya mohon setelah selesai pengisian kuisioner

ini, saya harap Bapak/Ibu mengembalikannya. Terimakasih atas perhatiannya.

Peneliti

(SUFYAN IRSYAD SYARIF)


NPM 0517022612

55
56

A. Identitas Responden
1. Nama Responden : …………………………(boleh tidak diisi)

2. Usia : ………………………… tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

4. Pendidikan Terakhir : SD D1/D2/D3

SMA/SMK S1/S2/S3

B. Petunjuk Pengisian Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat


anda, dengan cara memberi tanda checklist () pada kolom yang tersedia di lembar
jawab yang telah disediakan.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

1. Tabel Kuisioner Indikator Kepatuhan Wajib Pajak


NO Jawaban
Pertanyaan
SS S N TS STS

1 Saya selalu memenuhi kewajiban


membayar pajak kendaraan
bermotor.
2 Saya selalu membayar pajak tepat
pada waktunya.
3 Saya selalu melengkapi berkas
persyaratan pembayaran pajak
kendaraan bermotor.
4 Saya selalu ingat waktu jatuh
tempo pembayaran pajak
57

kendaraan bermotor.

2. Tabel Kuisioner Indikator Pengetahuan Pajak


NO Jawaban
Pertanyaan
SS S N TS STS

1 Saya mengetahui ketentuan-


ketentuan terkait kewajiban pajak
kendaraan bermotor yang
berlaku.
2 Saya paham dengan system
perpajakan yang digunakan saat
ini (menghitung, membayar dan
melaporkan sendiri)
3 Saya mengetahui pajak yang
disetor digunakan untuk
pembiayaan oleh pemerintah
4 Saya mengetahui tarif pajak yang
akan dikenakan untuk kendaraan
bermotor yang saya miliki.

3. Tabel Kuisioner Indikator Pelayanan Pajak


NO Jawaban
Pertanyaan
SS S N TS STS

1 Petugas pelayanan pajak


memberikan fasilitas yang
nyaman dan aman untuk wajib
pajak
2 Petugas pelayanan pajak
melayani wajib pajak dengan
baik.
3 Petugas pelayanan pajak mampu
menyelesaikan masalah dengan
cepat dan memberikan penjelasan
yang dapat dipahami.
4 Standar pelayanan kantor
58

SAMSAT yang dijalan dengan


baik oleh para petugas pelayanan
pajak.

4. Tabel Kuisioner Indikator Penerapan e-samsat


NO Jawaban
Pertanyaan
SS S N TS STS

1 Saya telah memperoleh informasi


mengenai adanya e-samsat
2 Saya mengetahui bagaimana alur
pembayaran di aplikasi e-samsat
3 Proses dan Pembayaran pajak
pada e-Samsat sangat membantu
dan memudahkan wajib pajak
4 Saya merasa puas dengan
pelayanan e-samsat yang
diberikan
Lampiran 2
Jawaban responden wajib pajak kendaraan bermotor yang berada di Kantor
UPPD/SAMSAT Kota Pekalongan.

No.
Responde TOT_X1 TOT_X2 TOT_X3 TOT_Y
n
1 16 16 20 16
2 16 16 16 16
3 16 16 16 16
4 12 16 15 16
5 12 16 15 16
6 16 16 12 16
7 16 16 16 16
8 16 16 20 16
9 20 20 20 20
10 20 20 20 20
11 20 20 20 20
12 17 18 16 18
13 17 18 16 18
14 17 18 16 18
15 17 18 16 18
16 17 18 16 18
17 17 18 16 18
18 18 18 16 18
19 17 18 16 18
20 17 18 16 18
21 14 18 16 20
22 19 20 18 18
23 19 20 18 18
24 19 20 18 18
25 16 12 20 16
26 16 12 20 16
27 16 17 18 19
28 16 17 18 19
29 17 17 18 19
30 17 18 14 17
31 14 19 17 18
32 17 17 18 19
33 18 18 18 18
34 12 16 16 15
35 18 18 18 18
36 13 16 17 20

59
60

37 13 15 11 18
38 12 16 16 15
39 13 16 16 20
40 14 15 18 15
41 18 15 15 19
42 16 16 20 20
43 16 16 16 20
44 16 16 16 20
45 16 16 20 20
46 20 20 20 20
47 20 20 20 20
48 20 20 20 20
49 20 20 20 20
50 20 20 20 20
51 14 15 17 18
52 14 19 17 18
53 4 19 17 18
54 14 19 15 18
55 14 19 15 18
56 14 19 17 18
57 14 19 15 18
58 14 19 17 18
59 14 19 17 18
60 18 18 18 18
61 18 16 14 14
62 18 16 14 14
63 18 16 14 14
64 18 16 14 14
65 18 18 18 18
66 18 18 18 18
67 18 18 18 18
68 18 16 14 14
69 12 16 16 15
70 16 14 12 16
71 14 19 17 18
72 18 18 18 18
73 17 18 16 18
74 14 18 16 20
75 17 17 16 18
76 17 17 16 18
77 17 17 16 18
78 17 17 16 18
61

79 17 17 17 18
80 17 17 16 18
81 17 17 16 18
82 17 17 16 18
83 17 17 16 18
84 17 17 16 18
85 17 17 16 18
86 17 17 16 18
87 10 14 10 16
88 15 16 8 17
89 15 18 15 16
90 12 16 14 14
91 12 16 14 14
92 12 16 16 15
93 17 14 18 20
94 17 14 18 20
95 17 14 16 20
96 17 14 16 20
97 17 14 16 20
98 12 16 16 16
99 13 16 15 16
100 17 18 16 18
No.
TOT_X TOT_X TOT_X
Responde X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X3_1 X3_2 X3_3 X3_4
1 2 3
n
1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
2 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
3 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
4 3 3 3 3 12 4 5 3 4 16 4 3 4 4 15
5 3 3 3 3 12 4 5 3 4 16 4 3 4 4 15
6 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12
7 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
8 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
9 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
10 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
11 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
12 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
4 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
14 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
15 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
16 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
17 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
18 4 4 5 5 18 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
19 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
20 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
21 4 3 4 3 14 5 4 5 4 18 4 4 4 4 16
22 5 4 5 5 19 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18
23 5 4 5 5 19 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18

62
63

24 5 4 5 5 19 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18
25 4 3 5 4 16 3 3 3 3 12 5 5 5 5 20
26 4 3 5 4 16 3 3 3 3 12 5 5 5 5 20
27 5 4 3 4 16 5 4 4 4 17 4 4 5 5 18
28 5 4 3 4 16 5 4 4 4 17 4 4 5 5 18
29 5 4 3 5 17 5 4 4 4 17 4 4 5 5 18
30 4 4 5 4 17 5 5 4 4 18 3 3 4 4 14
31 4 3 3 4 14 5 5 5 4 19 4 4 4 5 17
32 5 4 3 5 17 5 4 4 4 17 4 4 5 5 18
33 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 4 5 5 18
34 3 2 3 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
35 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 4 5 5 18
36 3 3 3 4 13 4 4 4 4 16 4 4 5 4 17
37 3 2 4 4 13 3 4 4 4 15 2 2 4 3 11
38 3 2 3 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
39 4 3 3 3 13 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
40 3 3 4 4 14 4 4 4 3 15 4 4 5 5 18
41 4 4 5 5 18 4 4 4 3 15 4 4 4 3 15
42 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
43 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
44 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
45 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20
46 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
47 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
48 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
49 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
64

50 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20
51 4 3 3 4 14 4 4 4 3 15 4 4 4 5 17
52 4 3 3 4 14 5 5 5 4 19 4 4 4 5 17
53 4 4 3 3 4 5 5 5 4 19 4 4 4 5 17
54 4 3 3 4 14 5 5 5 4 19 4 4 4 3 15
55 4 3 3 4 14 5 5 5 4 19 4 4 4 3 15
56 4 3 3 4 14 5 5 5 4 19 4 4 4 5 17
57 4 3 3 4 14 5 5 5 4 19 4 4 4 3 15
58 4 3 3 4 14 5 5 5 4 19 4 4 4 5 17
59 4 3 3 4 14 5 5 5 4 19 4 4 4 5 17
60 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 4 5 5 18
61 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14
62 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14
63 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14
64 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14
65 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 4 5 5 18
66 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 4 5 5 18
67 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 4 5 5 18
68 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14
69 3 2 3 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
70 4 4 4 4 16 2 4 4 4 14 4 2 4 2 12
71 4 3 3 4 14 5 5 5 4 19 4 4 4 5 17
72 4 4 5 5 18 5 5 4 4 18 4 4 5 5 18
73 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
74 4 3 4 3 14 5 4 5 4 18 4 4 4 4 16
75 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
65

76 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
77 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
78 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
79 4 4 4 5 17 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17
80 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
81 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
82 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
83 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
84 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
85 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
86 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16
87 2 2 3 3 10 3 3 4 4 14 2 2 3 3 10
88 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16 2 2 2 2 8
89 4 4 4 3 15 5 5 4 4 18 4 4 4 3 15
90 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14
91 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14
92 3 2 3 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
93 4 5 4 4 17 4 3 3 4 14 4 5 5 4 18
94 4 5 4 4 17 4 3 3 4 14 4 5 5 4 18
95 4 5 4 4 17 4 3 3 4 14 4 5 3 4 16
96 4 5 4 4 17 4 3 3 4 14 4 5 3 4 16
97 4 5 4 4 17 4 3 3 4 14 4 5 3 4 16
98 3 3 2 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
99 3 3 3 4 13 4 4 4 4 16 4 3 4 4 15
100 4 4 5 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16
66

No.
Responde Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 TOT_Y
n
67

1 4 4 4 4 16
2 4 4 4 4 16
3 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
5 4 4 4 4 16
6 4 4 4 4 16
7 4 4 4 4 16
8 4 4 4 4 16
9 5 5 5 5 20
10 5 5 5 5 20
11 5 5 5 5 20
12 5 5 4 4 18
4 5 5 4 4 18
14 4 4 5 5 18
15 4 4 5 5 18
16 4 4 5 5 18
17 4 4 5 5 18
18 4 4 5 5 18
19 4 4 5 5 18
20 4 4 5 5 18
21 5 5 5 5 20
22 5 4 4 5 18
23 5 4 4 5 18
24 5 4 4 5 18
25 4 4 4 4 16
26 4 4 4 4 16
68

27 5 5 4 5 19
28 5 5 4 5 19
29 5 5 4 5 19
30 4 4 4 5 17
31 5 4 5 4 18
32 5 5 4 5 19
33 5 4 4 5 18
34 4 4 3 4 15
35 5 4 4 5 18
36 5 5 5 5 20
37 5 5 5 3 18
38 4 4 3 4 15
39 5 5 5 5 20
40 4 4 3 4 15
41 5 5 4 5 19
42 5 5 5 5 20
43 5 5 5 5 20
44 5 5 5 5 20
45 5 5 5 5 20
46 5 5 5 5 20
47 5 5 5 5 20
48 5 5 5 5 20
49 5 5 5 5 20
50 5 5 5 5 20
51 5 4 5 4 18
52 5 4 5 4 18
69

53 5 4 5 4 18
54 5 4 5 4 18
55 5 4 5 4 18
56 5 4 5 4 18
57 5 4 5 4 18
58 5 4 5 4 18
59 5 4 5 4 18
60 5 4 4 5 18
61 4 3 4 3 14
62 4 3 4 3 14
63 4 3 4 3 14
64 4 3 4 3 14
65 5 4 4 5 18
66 5 4 4 5 18
67 5 4 4 5 18
68 4 3 4 3 14
69 4 4 3 4 15
70 4 4 4 4 16
71 5 4 5 4 18
72 5 4 4 5 18
73 5 5 4 4 18
74 5 5 5 5 20
75 5 5 4 4 18
76 5 5 4 4 18
77 5 5 4 4 18
78 5 5 4 4 18
70

79 5 5 4 4 18
80 5 5 4 4 18
81 5 5 4 4 18
82 5 5 4 4 18
83 5 5 4 4 18
84 5 5 4 4 18
85 5 5 4 4 18
86 5 5 4 4 18
87 4 4 4 4 16
88 5 4 4 4 17
89 5 4 4 3 16
90 4 3 3 4 14
91 4 3 3 4 14
92 4 4 3 4 15
93 5 5 5 5 20
94 5 5 5 5 20
95 5 5 5 5 20
96 5 5 5 5 20
97 5 5 5 5 20
98 4 4 3 5 16
99 4 4 4 4 16
100 5 5 4 4 18

Anda mungkin juga menyukai