Anda di halaman 1dari 14

http://journal.empatpilarcendikia.id/index.

php/chi

OPTIMALISASI APLIKASI ADMINISTRASI KENDARAAN PAJAK


ONLINE (SAKPOLE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN
PAJAK KENDARAAN
1
Dwi Mulyono, 2Mochammad Riyanto
1
Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Semarang, Indonesia
2
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Semarang, Indonesia

ABSTRAK
Pajak Kendaraan Bermotor sangat besar peranannya bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam rangka
peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yakni pajak daerah
yang dipergunakan sebaik-baiknya untuk membiayai pengeluaran rumah tangga dan pelaksanaan
pembangunan, maka diperlukan peningkatan pelayanan, kinerja pemungutan yang diperbaiki.
Pemerintah mengupayakan berbagai hal untuk meningkatkan kualitas dan kemudahan dalam proses
perpajakan untuk masyarakat begitu juga dengan pelayanan kendaraan bermotor. Focus penelitian pada
permaslahan 1.Bagaimana penggunaan aplikasi administrasi kendaraan pajak online (sakpole) pada
pelayanan pajak kendaraan?, Apa hambatan dan solusi penggunaan aplikasi administrasi kendaraan
pajak online (sakpole) dalam upaya meningkatkan pelayanan pajak kendaraan?. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah yuridis normatif, penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah
bangunan sistem norma. inovasi pemerintah daerah propinsi jawa tengah untuk memberikan kemudahan
kepada wajib pajak untuk taat membayar pajak agar tidak telat membayarkan pajak mereka. Inovasi
pelayanan publik administrasi kendaraan pajak online bertujuan memberikan pelayanan pembayaran
pajak kendaran untuk mempermudah masyakat dalam mengakses dan mendapatkan layanan publik
pembayaran pajak kendaran. pelayanan pajak kendaraan belum secara optimal memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pemabayaran pajak kendaraan dikarenakan masih
ditemukan hal-hala yang menghambat pengunaan aplikasi sakpole di antaranya Kurangnya sumberdaya
manusia yang menjalankan tugas verifikasi, Infrastruktur teknologi internet, Kurangnya sosialisasi dan
edukasi dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi.
.
Kata kunci : Optimalisasi Aplikasi Administrasi, Pelayanan, Pajak Kendaraan.

Motor Vehicle Tax plays a very large role in Regional Native Income (PAD). In order to increase regional
revenues sourced from Regional Original Income (PAD), namely local taxes that are used as well as
possible to finance household expenditures and the implementation of development, it is necessary to
improve services, improved collection performance. The government strives for various things to
improve the quality and convenience of the tax process for the community as well as motor vehicle
services. Research focus on problems 1.How is the use of online tax vehicle administration application
(sakpole) on vehicle tax services?, What are the obstacles and solutions to the use of online tax vehicle
administration applications (sakpole) in an effort to improve vehicle tax services?. The method used in
this research is normative juridical, legal research that puts the law as a building system of norms. The
innovation of the Regional Government of Central Java Province to make it easier for taxpayers to obey
to pay taxes so as not to be late in paying their taxes. The innovation of online tax vehicle administration
public services aims to provide vehicle tax payment services to make it easier for people to access and
get public services for vehicle tax payments. Vehicle tax services have not optimally provided
convenience to the public in obtaining vehicle tax payment services because there are still things that
hinder the use of the sakpole application, including the lack of human resources who carry out
verification tasks, internet technology infrastructure, lack of socialization and education and public
knowledge about technology.

Keywords: Optimization of Administration, Service, Vehicle Tax Applications.


Korespondesi: mulyonodwi19@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

174
Optimalisasi Aplikasi Administrasi Kendaraan Pajak Online …..
Dwi Mulyono, Mochammad Riyanto

PENDAHULUAN

Pendapatan daerah merupakan penerimaan yang sangat penting bagi pemerintah daerah
dalam menunjang pembangunan daerah guna membiayai proyek-proyek dan kegiatan-kegiatan
daerah. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum
daerah yang menambah ekuitas dana dan merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran
dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. komponen pendapatan daerah terdiri dari
pendapatan alsi daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah Jenis pasal 2 ayat
(1) Jenis Pajak provinsi terdiri atas: a. Pajak Kendaraan Bermotor; b. Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Pajak Kendaraan Bermotor
sangat besar peranannya bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, pasal 1 menyatakan bahwa, “pajak kendaraan
bermotor adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan/atau kendaraan bermotor”. Adapun
sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD) terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan yang dipisahkan, dan lainlain pendapatan daerah yang sah1. Adapun
komponen pajak daerah terdiri dari yaitu Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
Pengenaan pajak Provinsi ataupun kabupaten/kota ini tidak bersifat mutlak, namun disesuaikan
dengan potensi yang ada pada masing-masing daerah, karena tidak semua daerah di Indonesia
mempunyai potensi penerimaan yang sama dalam tiap jenis pajak. Hal ini berkaitan dengan
kewenangan yang diberikan kepada pemerintah kabupaten atau kota untuk mengenakan atau
tidak mengenakan suatu jenis pajak kabupaten/kota.

Dalam rangka peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yakni pajak daerah yang dipergunakan sebaik-baiknya untuk membiayai pengeluaran
rumah tangga dan pelaksanaan pembangunan, maka diperlukan peningkatan pelayanan,
kinerja pemungutan yang diperbaiki, penambahan jenis pajak (ekstensifikasi), serta
memberikan kewenangan dan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk menggali terus
potensial yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

Pajak dipungut berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang menentukan orang-orang


tertentu harus menyerahkan sebagian penguasaan adalah sumber daya kepada pemerintah.
Ketentuan perundang-undangan tersebut memuat kriteria yang dijadikan dasar untuk
melakukan pemungutan pajak tersebut. Pajak sendiri merupakan suatu gejala social dan hanya
terdapat dalam suatu masyarakat. Tanpa adanya masyarakat, tidak mungkin ada suatu pajak.
Sistem pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB) di Kota Bandung dilaksanakan di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
(SAMSAT). Pembayaran oleh wajib pajak kendaraan bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan

1
Anggito Abimanyu, 2005, Evaluasi UU Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Jakarta: Pusat Pengkajian Ekonomi dan Keuangan BAPEKKI, hlm.3

175
Jurnal Cita Hukum Indonesia , Volume 1, No. 3 Tahun 2023
P-ISSN: 2963-8925, E-ISSN: 2964-8807
Bermotor (BBNKB) dapat dilakukan pada kantor cabang kas daerah di Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap (SAMSAT), dimana pada umumnya kantor Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap (SAMSAT) tersebar di setiap kota maupun daerah Provinsi jawa tengah.
Upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam kemudahan akses pembayaran pajak
kendaraan bermotor pemerintah provinsi jawa tengah dan polda jawa tengah berinovasi
mengembangkan system pembayaran pajak kendaraan bermotor yang dapat di akses dan di
lakukan pembayaran dari mana saja dengan meluncurkan Sistem Administrasi Kendaraan
Pajak Online (Sakpole) yang bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
pembayran pahak kendaraan bermotor yang identik dengan antrean panjang, proses lama dan
berbelit-belit.

Inovasi pemerintah provinsi jawa tengah dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada
masyarakat dalam hal pembayaran pajak kendaraan bermotor dengan menciptaan Sistem
Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) perihal pembayaran pajak kendaraan
bermotor atau Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online. Aplikasi SAKPOLE pada dasarnya
merupakan sebuah jaringan yang dibuat oleh tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Tengah, yang
berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan serta bertujuan untuk menunjang kegiatan
SAMSAT, namun sejak di resmikan aplikasi tersebut belum mampu memberikan pelayanan dan
kemudahan di dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Kondisi tersebut dapat di lihat
masyarakat masih banyak yang dapat langsung kepada tempat-tempat pembayaran pajaka
kendaraan offline ketimbang melakukan pembayaran melalui aplikasi Sistem Administrasi
Kendaraan Pajak Online (Sakpole).

Upaya perubahan orientasi pelayanan pembayaran pajak kendaraan melalui Sistem


Administrasi Kendaraan Pajak Online (Sakpole) yang di lakukan oleh pemerintah daerah
provinsi jawa tengah didalam pelaksaannya belum spenuhnya dapat di terima dan di jalankan
dengan baik. Tujuan dari inovasi SAKPOLE belum sepenuhnya berhasil dikarenakan terdapat
berbagai hambatan yang mempengaruhi keberhasilan dalam inovasi SAKPOLE pada
pembayaran pajak kendaraan bermotordi jawa tengah. Berbagai hambatan tersebut baik
berupa hambatan internal yang berasal dari aplikasi SAKPOLE itu sendiri maupun hambatan
eksternal yang berupa hambatan yang dialami ketika masyarakat sebagai wajib pajak ingin
membayar pajak kendaraan bermotor. Penelitian ini untuk melihat : Bagaimana penggunaan
aplikasi administrasi kendaraan pajak online (sakpole) pada pelayanan pajak kendaraan?, Apa
hambatan dan solusi penggunaan aplikasi administrasi kendaraan pajak online (sakpole) dalam
upaya meningkatkan pelayanan pajak kendaraan?

METODE PENELITIAN
Metode penelitian hukum normatif terdiri dari pendekatan perundang – undangan atau statute
approach, pendekatan konseptual, pendekatan sejarah hukum atau pendekatan kasus atau,
dan pendekatan perbandingan.

176
Optimalisasi Aplikasi Administrasi Kendaraan Pajak Online …..
Dwi Mulyono, Mochammad Riyanto
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Tanggung Penggunaan Aplikasi Administrasi Kendaraan Pajak Online (Sakpole)


Pada Pelayanan Pajak Kendaraan

Pajak merupakan iuran kepada negara (yang dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali,
yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang menyelenggarakan
pemerintahan. Rochmat Soemitro definisi pajak adalah adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat
jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum. dapat dipaksakan artinya bila utang pajak tidak dibayar,
utang itu dapat ditagih dengan menggunakan kekerasan, seperti surat paksa dan sita,
dan juga penyanderaan, walaupun atas pembayaran pajak, tidak dapat ditunjukkan jasa
timbal balik tertentu. Hal ini berbeda dengan retribusi, di mana jasa timbal balik dapat
langsung dirasakan atau dapat ditunjuk oleh pembayar retribusi2. Selaras dengan
penadangan ahli Menurut Soemarso Pajak diartikan sebagai perwujudan atas kewajiban
kenegaraan dan partisipasi anggota masyarakat dalam memenuhi keperluan
pembiayaan negara dan pembangunan nasional guna tercapainya keadilan sosial dan
kemakmuran yang merata, baik material maupun spiritual3. Sehingga dapat diambil
beberapa ciri atau karakteristik dari pajak, yaitu:
a. Pemungutan pajak didasarkan pada undang-undang atau peraturan
pelaksanaannya.
b. Tidak adanya imbalan langsung terhadap pembayaran pajak.
c. Pajak dipungut oleh negara, baik pemerintah pusat maupun daerah.
d. Hasil dari pendapatan pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran pemerintah, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran
pembangunan, dan apabila terdapat kelebihan maka sisanya digunakan untuk
public investment.
Adapun fungsi dari pajak diantaranya4:
a. Fungsi Budgeter (Sumber Keuangan Negara) Pajak merupakan salah satu
sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin
maupun pembangunan dan pemerintah berupaya memasukkan uang
sebanyak-banyaknya untuk kas negara.
b. Fungsi Regulerend (Pengatur) Pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta
mencapai tujuan- tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

2
Ida Zuraida dan L.Y. Hari Sih Advianto, 2011, Penagihan Pajak: Pajak Pusat dan Pajak Daerah, Ghalia Indonesia,
Bogor, Hlm. 3
3
S.R, Soemarso, 2007, Perpajakan Pendekatan Komprehensif, Salemba Empat, Jakarta, Hlm. 3
4
Ibid, hlm. 3.

177
Jurnal Cita Hukum Indonesia , Volume 1, No. 3 Tahun 2023
P-ISSN: 2963-8925, E-ISSN: 2964-8807
a. Official Assessment System : memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya adalah:
1) Wewenang menentukan besarnya pajak tertutang ada pada fiskus.
2) Wajib Pajak bersifat pasif.
3) Utang pajak timbul setelah fiskus mengeluarkan surat ketetapan pajak.
b. Self Assessment System : memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk
menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya adalah:
1) Wewenang menentukan besarnya pajak tertutang ada pada Wajib
Pajak sendiri.
2) Wajib Pajak bersifat aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang.
3) Fiskus tidak ikut campur, hanya mengawasi.
c. With Holding System : memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan
bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh Wajib Pajak.

Pajak mempunyai peranan penting dalam pembiayaan negara, dimana Wajib Pajak
merupakan bagian dari pelaksanaan pengenaan dan pemungutan pajak yang dilakukan
selama satu periode tertentu yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.
Menurut KJ. Davey, suatu jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah mungkin
ditetapkan berdasar ketentuan perundang-undangan Pemerintah Pusat, yang pada
gilirannya bisa bersifat memerintahkan atau mengizinkan. Dengan kata lain Pemerintah
Pusat dapat memerintahkan Pemerintah Daerah untuk memungutnya atau semata-mata
memberikan wewenang untuk melaksanakannya5.

Prakteknya, Jenis-jenis pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah selalu
ditentukan oleh pemerintah pusat, termasuk dalam penentuan tarif maksimal dari
masing-masing pajak daerah, dengan berdasarkan UndangUndang Pajak dan Retribusi
Daerah. Sifat yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam
kaitannya dengan pajak daerah adalah bersifat mengijinkan untuk memungut pajak
daerah (sebagai pelaksana teknis) meskipun daerah diberi hak membuat peraturan
daerah yang akan dipergunakan sebagai landasan hukum pelaksanaan pemungutan
pajak daerah. Suatu jenis pajak bukan merupakan pajak “regional” atau “daerah” kecuali
jika pajak tersebut dikenakan berdasar peraturan perundang-undangan regional, dan
bukan berdasar ketentuan nasional.6

Pajak Daerah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu Pajak langsung dan Pajak
tidak langsung. Termasuk Pajak Langsung antara lain Pajak Kendaraan Bermotor dan
Kendaraan di Atas Air, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Parkir. Pajak tersebut
merupakan pajak yang setiap tahun dibayar terus menerus tanpa harus menunggu
adanya peristiwa tertentu dan beban pajak tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.
Sedangkan yang tergolong Pajak Tidak Langsung antara lain Bea Balik Nama

5
Mustaqiem, Pajak Daerah Dalam Transisi Otonomi Daerah, Yogyakarta, FH UII PRESS, hlm 272
6
Ibid hlm 273

178
Optimalisasi Aplikasi Administrasi Kendaraan Pajak Online …..
Dwi Mulyono, Mochammad Riyanto
Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor, dan pada tingkat Kabupaten/Kota adalah Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Pengambilan dan Pengelolaan Bahan Galian Golongan
C, Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah, dan Air Permukaan. Semua jenis pajak ini
apabila akan dilakukan pemungutan pajak lebih dahulu harus di awali adanya peristiwa
tertentu. Seperti adanya proses Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di
Atas Air, Pembelian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, menginap di Hotel, makan di
Restoran, menyelenggarakan Hiburan, memasang Reklame, pengambilan dan
pemanfaatan galian golongan C, maupun pemanfaatan air bawah atau permukaan
tanah.

Pajak daerah sangat berperan dalam pembangunan suatu daerah yang dikarenakan
pajak daerah merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yang berupa pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber
pembiayaan untuk meningkatakan pembangunan suatu daerah dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat, sehingga daerah mampu melaksanakan otononmi daerah.
Tujuan dari pelaksanaan otonomi daerah adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat utuk memantau dan
mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari APBD, dan juga untuk menciptakan
persaingan yang sehat antar daerah dan mendorong terciptanya inovasi. Berdasarkan
Undang-Undang Pemerintah Daerah yang terbaru No. 23 tahun 2014, sumber
pendapatan tetap yang digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan Daerah Otonom
terdiri dari:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a. pajak daerah;
b. retribusi daerah;
c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
d. lain-lain PAD yang sah;
2. Pendapatan Transfer; dan
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan semua penerimaan yang diperoleh daerah
dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku7. Sedangkan
menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
“Pendapatan Daerah adalah semua hak Daerah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan”.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, yang dimaksud dengan Pajak Daerah adalah
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan

7
Abdul Halim. 2004. Manajemen Keuangan Daerah, Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

179
Jurnal Cita Hukum Indonesia , Volume 1, No. 3 Tahun 2023
P-ISSN: 2963-8925, E-ISSN: 2964-8807
secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesarbesarnya
kemakmuran rakyat.
Berdasarkan undang-undang tersebut jenis pajak yang dikelola oleh daerah antara lain:
a. Jenis Pajak provinsi terdiri atas:
1. Pajak Kendaraan Bermotor;
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
4. Pajak Air Permukaan; dan
5. Pajak Rokok.
b. Jenis Pajak kabupaten/kota terdiri atas:
1. Pajak Hotel;
2. Pajak Restoran;
3. Pajak Hiburan;
4. Pajak Reklame;
5. Pajak Penerangan Jalan;
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
7. Pajak Parkir;
8. Pajak Air Tanah;
9. Pajak Sarang Burung Walet;
10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Fakta bahawa pajak daerah bermasalah antara target dan realisasinya. Demikian juga jika
kita berbicara tentang pajak kendaraan bermotor. Maka dari itu penerimaan pajak
kendaraan bermotor haruslah diimbangi dengan efektifitas dalam proses pemungutannya.
Pengelolaan pajak kendaraan bermotor dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana efektifitas penerimaan – penerimaan pajak kendaraan bermotor sebagai komponen
pendapatan asli daerah. Penerimaan pajak kendaraan bermotor dapat dinyatakan efektif
apabila realisasi melampaui target yang telah di tetapkan.

Penerimaan pajak kendaraan bermotor dapat cukup signifikan apabila jika pihak – pihak
yang terkait dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor ini telah menjalankan peran dan
fungsinya masing – masing dengan sangat baik. Namun perlu di perhatikan bahwa
kenaikan yang cukup signifikan tidak di barengi dengan hasil yang berkesinambungan,
dalam arti lain selalu berfluktuasi. Jika presentase keefektifan penerimaan pajak kendaraan
bermotor mengalami penurunan maka sebaiknya pihak – pihak yang terkait dan berwenang
dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor harus perlu mengevaluasi, mengkaji
kembali, lalu berusaha lebih meningkatkan kinerjanya dalam pemungutan maupun dalam
mengelola pajak kendaraan bermotor, sehingga diharapkan kedepannya pajak kendaraan
bermotor dapat di andalkan dalam meningkatkan pendapatan asli daerah yang nantinya
diperlukan untuk membiayai pembangunan provinsi.

Berdasarkan literatur-literatur perpajakan, dikenal istilah dua macam fungsi pajak yaitu
fungsi penerimaan (budgetair) dan fungsi mengatur (regulair). Fungsi budgetair merupakan

180
Optimalisasi Aplikasi Administrasi Kendaraan Pajak Online …..
Dwi Mulyono, Mochammad Riyanto
fungsi utama pajak, yaitu sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan
pengeluaran-pengeluaran pemerintah dalam rangka menyediakan barang dan jasa publik.
Dua jenis pajak penyumbang penerimaan terbesar adalah pajak penghasilan (PPh) dan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sedangkan fungsi regulair merupakan fungsi tambahan
dari pajak, yaitu sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial
dan ekonomi. Dalam fungsi ini, pajak digunakan untuk mengarahkan perilaku warga negara
agar bertindak sesuai yang diinginkan. Sebagai contoh, agar masyarakat tidak
mengonsumsi minuman beralkohol, maka jenis barang ini dikenakan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPnBM) yang tinggi.Pendapatan asli daerah berdasarkan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah Pasal 1
angka 18 bahwa ―Pendapatan asli daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan
yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah


sebagai sumber utama pendapatan daerah yang dapat dipergunakan oleh daerah dalam
rnelaksanakan pemerintahan dan pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhannya
guna memperkecil ketergantungan dalam mendapatkan dana dari pemerintah tingkat atas
(subsidi). Dengan demikian usaha peningkatan pendapatan asli daerah seharusnya dilihat
dari perspektif yang Iebih luas tidak hanya ditinjau dan segi daerah masing-masing tetapi
dalam kaitannya dengan kesatuan perekonomian Indonesia. Pendapatan asli daerah itu
sendiri, dianggap sebagai alternatif untuk memperoleh tambahan dana yang dapat
digunakan untuk berbagai keperluan pengeluaran yang ditentukan oleh daerah sendiri
khususnya keperluan rutin.

Dasar hukum Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah: Undang-Undang Nomor 34 tahun
2000 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2001 tentang
Pajak Daerah Peraturan daerah provinsi yang mengatur tentang PKB. Peraturan daerah ini
dapat menyatu, yaitu satu peraturan daerah untuk PKB, tetapi dapat juga dibuat secara
terpisah misalnya Peraturan Daerah tentang PKB. Objek pajak kendaraan bermotor adalah
kepemilikan dan atau penguasaaan kendaraan bermotor, pengertian kepemilikan dan atau
penguasaan kendaraan bermotor yang terdaftar di daerah provinsi yang bersangkutan
serta kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor di daerah provinsi selama
jangka waktu tertentu. Pada pajak kendaraan bermotor, subjek pajak adalah orang pribadi
atau yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor. Sementara itu, yang menjadi
wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor. Jika wajib
pajak berupa badan, kewajiban perpajakan diwakili oleh pengurus atau kuasa badan
tersebut. Dengan demikian, pada pajak kendaraan bermotor subjek pajak sama dengan
wajib pajak, yaitu orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan
bermotor.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menciptakan inovasi SAKPOLE perihal pembayaran


pajak kendaraan bermotor atau Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online. Aplikasi

181
Jurnal Cita Hukum Indonesia , Volume 1, No. 3 Tahun 2023
P-ISSN: 2963-8925, E-ISSN: 2964-8807
SAKPOLE pada dasarnya merupakan sebuah jaringan yang dibuat oleh tim Pembina
Samsat Provinsi Jawa Tengah, yang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan
serta bertujuan untuk menunjang kegiatan SAMSAT. Online dikmasudkan kemudahan
pembayaran pajak kendaraan dimana dapat berlaku nasional melalui alat komunikasi.
Selain itu, aplikasi SAKPOLE dapat melakukan pengecekan terhadap info pembayaran
pajak kendaraan bermotor, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), status blokir, dan
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ).

Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) dihandle oleh 3 (tiga) instansi
terkait, antara lain: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Jawa Tengah (BAPENDA),
Polisi Daerah (POLDA) Jawa Tengah, dan Perseroan Terbatas Jasa Raharja Cabang Jawa
Tengah dimana melakukan kerjasama dengan bankbank yang dipilih, serta memmpunyai
landasan normatif yang kuat, yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang mengatur
kaitanya dengan pajak dan retribusi daerah, Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 yang
mengatur kaitanya dengan Pajak Daerah Provinsi Jawa Tengah, serta Peraturan Gubernur
Nomor 21 Tahun 2011 yang mengatur kaitanya Petunjuk Pelaksanaan, dimana didalamnya
mengatur persentase pajak progresif. Semua itu bertujuan unutk mempermudah pelayanan
publik di bidang pembayaran pajak kendaraan.

Adapun Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menggunakan aplikasi Sakpole E-


Samsat8:
1. Unduh aplikasi Sakpole E-Samsat di play store
2. Pilih “Pendaftaran”
3. Isi data-data kepemilikan dan KBM, yakni nomor polisi kendaraan, NIK, dan
nomor rangka kendaraan (5 digit terakhir)
4. Klik “Daftar”
5. Verifikasi kendaraan bermotor jika sudah benar dan klik “lanjut”
6. Jika data yang tertera tidak benar klik “Batal” dan segera laporkan ke
Samsat dimana kendaraan motor terdaftar
7. Cermati besaran pokok denda, sumbangan wajib dana kecelakaan lalu
lintas, dan PNBP Pengesahan STNK
8. Jika setuju klik “Lanjut”
9. Pilih cara pembayaran dan banknya
10. Jika setuju klik “Dapatkan Kode Bayar”
11. Catat dan simpan kode bayar
12. Klik “Bayar”
13. Klik “Selesai”

Pelayanan merupakan salah satu ujung tombak dari upaya pemuasan pelanggan dan
sudah merupakan keharusan yang wajib dioptimalkan baik oleh individu maupun
organisasi, karena dari bentuk pelayanan yang diberikan tercermin kualitas individu atau
organisasi yang memberikan pelayanan. Hardiyansah mengatakan “Pelayanan dapat

8
https://www.sonora.id/read/422651460/cara-bayar-pajak-stnk-online-di-jawa-tengah-pake-aplikasi-sakpole

182
Optimalisasi Aplikasi Administrasi Kendaraan Pajak Online …..
Dwi Mulyono, Mochammad Riyanto
diartikan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus
baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak ke pihak lain”. Memaknai pelayanan juga di
sampaikan oleh Gronross dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih bahwa Pelayanan
adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat
diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan
atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan
untuk pemberi pelayanan untuk memecahkan permasalahan konsumen/ pelanggan.

Pelayanan publik sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk
memenuhi kebutuhan warga pengguna. Pengguna yang dimaksudkan disini adalah warga
negara yang membutuhkan pelayanan publik, Jadi dapat dipahami bahwa pelayanan publik
adalah segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik
yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah
di pusat, daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik
Daerah, dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.
Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan pengguna jasa, penyelenggaraan
pelayanan harus memenuhi asas-asas pelayanan. asas-asas penyelenggaraan pelayanan
publik diatur dalam Pasal 4 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik yang dikutip oleh Eny Kusdarin yakni yang terdiri dari 12 asas :
a. Asas kepentingan umum
b. Asas kepastian hukum
c. Asas kesamaan hak
d. Keseimbangan hak dan kewajiban
e. Asas keprofesionalan
f. Asas partisipasif
g. Asas persamaan perlakuan/tindak deskriminatif
h. Asas keterbukaan
i. Asas akuntabilitas
j. Asas fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
k. Asas ketepatan waktu
l. Asas kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

Dalam konteks penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah merupakan aktor pertama


dan utama yang bertanggung jawab dalam upaya pemenuhan hakhak rakyat. Hal ini,
dilakukan karena pelayanan publik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kewajiban pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya. Masyarakat selalu menuntut
pelayanan yang berkualitas dari pemerintah, meskipun terkadang tuntutan tersebut sering
tidak sesuai dengan harapan yang ada. Ini didukung di dalam Pasal 1 ayat (7) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, isinya
menjelaskan bahwa standar dalam pelayanan publik adalah tolok ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.

183
Jurnal Cita Hukum Indonesia , Volume 1, No. 3 Tahun 2023
P-ISSN: 2963-8925, E-ISSN: 2964-8807
1. Hambatan Dan Solusi Penggunaan Aplikasi Administrasi Kendaraan Pajak Online
(Sakpole) Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Pajak Kendaraan

Jenis pajak yang diterapkan di Negara Republik Indonesia dibagi menjadi dua jenis yaitu: (i)
Pajak Pusat; dan (ii) Pajak Daerah. Berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, definisi Pajak
Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Jenis Pajak sebagaimana dimaksud dapat tidak dipungut apabila potensinya kurang
memadai dan/atau disesuaikan dengan kebijakan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Adapun kendala dalam pelaksaan pembayaran pajak dengan menggunakan aplikasi


sakpolesebagi berikut;

a. Kurangnya sumberdaya manusia yang menjalankan tugas verifikasi

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat


dengan memperbanyak titik layanan pembayaran pajak. Sampai dengan tahun 2019 terdapat
212 titik layanan yang tersebar di seluruh Jawa Tengah. Titik layanan tersebut tersebar di 37
Samsat induk, 10 Samsat pembantu, 60 Samsat keliling, 19 Samsat gerai, 7 Samsat cepat
drive thru, 21 Samsat paten dan 56 Samsat siaga. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah
membuat inovasi membayar pajak berbasis aplikasi bernama SAKPOLE yaitu Sistem
Administrasi Kendaraan Pajak Online. Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online
(SAKPOLE) adalah layanan jaringan elektronik yang diselenggarakan oleh Tim. Pembina
Samsat Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia guna pelayanan SAMSAT secara online (e-SAMSAT) yang dapat dilakukan secara
nasional dimanapun dan kapanpun melalui aplikasi layanan perangkat komunikasi mobile
(Handphone). Aplikasi ini dapat mengecek info pajak kendaraan bermotor tahunan, info status
blokir kendaraan bermotor, Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ),
STNK, dan lain sebagainya. Tujuan diluncurkannya aplikasi SAKPOLE yaitu sebagai bagian
dari pelayanan kepada masyarakat untuk mempermudah dan mempercepat masyarakat dalam
melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor sehingga bagi wajib pajak yang sedang
sibuk atau berada di luar kota tetap dapat melakukan pembayaran tanpa khawatir akan denda
keterlambatan. Namun begitu bukan berarti pelaksaan nya tidak mengalami hambatan. Sumber
daya manusia yang bertugas sebagai administrator dalam menjalankan aplikasi tersebut
menjadi factor utama keberhasilan terhadap pelaksaan aplikasi tersebut, faktanya di lapangan
jumlah sdm yang di tugakan untuk menjadi admin aplikasi tersebut masih terbatas sehingga
menghambat implementasi aplikasi sakpole kondisi ini di benarkan oleh Iptu Subiantoro SH,
yang menyampaikan dalam wawancara terbatas menuturkan bahwa benar sumberdaya
manusia yang di tugaskan jumlahnya terbatas sehingga kondisi tersebut berpengaruh terhadap
proses pelayanan verifikasi dan pengecekin ajuan pembayaran pajak menggunakan aplikasi
sakpole, di beberapa aduan banyak yang mengeluhkan lamanya proses verifikasi atas ajuan
yang mereka ajukan melalaui aplikasi sakpole.9 Ada juga hamabatn-hamabtan secara teknis

9
Wawancara dengan Iptu Subiantoro Pamin sie 1 STNK Polda Jateng, tgl 3 februari 2023

184
Optimalisasi Aplikasi Administrasi Kendaraan Pajak Online …..
Dwi Mulyono, Mochammad Riyanto
lainnya yang menjadikan bahan evaluasi untuk kami dalam memperbaiki pelayanan untuk
memudahkan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan.10

b. Infrastruktur teknologi internet


c.
Selain kondisi geografis, dinamika masyarakat dan persebaran penduduk menjadi tantangan
tersendiri dalam penyediaan dan pemerataan akses internet. Padahal teknologi internet dan
digital perlu dioptimasikan untuk membangun dan mewujudkan kemudahan-kemudahan akses
informasi dan pelayanan public berbasis internet. Faktanya walau bukan wilayah yang terisolasi
sperti pada daerah-daerah Indonesia bagian timur namun kondisi dilapangan menuunjukan
belum semua wilayah di jawa tengah mendapatkan sebaran internet yang masuk di wilayah
meraka untuk saat ini mungkin masih terbatas pada wilayah-wilayah yang dekat dengan pusat-
pusat kota, namun bgitu aplikasi sakpole di jalankan menggunakan abdroit tersebut sedikit
banyak pasti akan ikut terpengaruh karena ketika akses jaringan internet tidak baik maka akan
mempengaruhi layanan terhadap masyarakat dalam melakukan transaksi pengajuan
pembayaran pajak kendaraan meraka. Kondisi terseebut diakui oleh Iptu Subiantoro Dalam
wawancara disampaikan bahwa aplikasi sakpole berjalan di platform androit mungkin sebagin
besar masyarakt kita telahmenggunakan androit namun begitu untuk mengkases aplikasi
skpole membutuhkan kualitas jaringan yang cukup baik, sedangkan beberapa daerah atau
wilayah-wilayah tertentu masih minim bahkan ada yang belum terjangkau oleh internet tentunya
haltersebut juga akan mempengaruhi kualitas akses aplikasi.11 lebih lanjut diceritakan untuk
masyarakat di perkotaan atau pinggiran perkotaan tentunya tidak akan kesulitan namun untuk
daerah-daerah yang agak ke dalam atau daerah-daerah yang agak masuk ke wilayah
perdesaan tentunya akan menjadikan problem tersendiri untuk akses aplikasi sakpole12.

d. Kurangnya sosialisasi dan edukasi

Pengenalan dan mekanisme penggunaan aplikasi sakpole merupakan hal yang paling utama
ketika berbicara tentang pembayaran pajak dengan aplikasi online. Minimnya sosialisasi baik
melalui media masa ataupun media lain menjadi hambatan tersendiri karena masyarakat
secara umum seluruhnya atahu apa itu aplikasi sakpole untuk apa dan bagaimana
penggunaannya. Masyarakat butuh di edukasi secara terus menerus sehingga masyarakat
menjadi familiar dan tahu tentang aplikasi sakpole unutk saat ini mungkin hanya di kalangan
anak-anak muda milenial yang memanfaatkan pembayaran melalui aplikasi sakpole13. Iptu
Subiantoro lebih lanjut menjelaskan bahwa masyarakat umum khususnya bagi merak yang
sudah katakanlah orang tua kebanyakan merasa lebih gampang membayar lewat samsat atau
gerai-gerai yang ada alasan mereka lebih simple tinggal datang mengantri dan langsung di
proses pulang sdh selesai jika di bandingkan dengan melalui aplikasi, karena meurut mereka
tidak praktis karena merka mengatakan harus datang kebank lalu belum lagi nnti mengambil
bukti dan lain sebagainya kata mereka14.

e. Pengetahuan masyarakat tentang teknologi

Pemanfaatan teknologi infromasi khususnya internet dan smartphone oleh masyarakat, masih
sebatas sebagi media komunikasi semata, masih banyak masyarakat cenderung awam

10
Ibid
11
Wawancara dengan Iptu Subiantoro Pamin sie 1 STNK Polda Jateng, tgl 3 februari 2023
12
Ibid
13
Wawancara dengan Iptu Subiantoro Pamin sie 1 STNK Polda Jateng, tgl 3 februari 2023
14
Wawancara dengan Iptu Subiantoro Pamin sie 1 STNK Polda Jateng, tgl 3 februari 2023

185
Jurnal Cita Hukum Indonesia , Volume 1, No. 3 Tahun 2023
P-ISSN: 2963-8925, E-ISSN: 2964-8807
terhadap teknologi informasi. Sebagian masyarakt belum memanfaatkan teknsologi informasi
untuk membantu mempermudah terhadap kebutuhan mereka. Kondisi ini tentunya juga tidak
lepas menajikan factor yang menghambat dalam penggunuaan teknolgi dalam aplikasi
administrasi kendaraan pajak online (sakpole).

Sebagai uapaya untuk meengotimalkan penggunaan aplikasi sakpole dalam memberika


pelayanan dan kemudahan dalam pembayaran administrasi kendaraan bermotor maka perlu
adanya langkah-langkah dari para pemanggu kepanting untuk dapat memberikan pengathuan
dan keuntangan terhadap penggunaan aplikasi tersebut. Sehingga masyarakat merasa senang
dan merasa di mudahkan sehingga pada khirnya masyarakat menjadi taat dan senang untuk
membayarkan pajak atas kendaraan bermotor mereka.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan;

1. Penggunaan aplikasi administrasi kendaraan pajak online (sakpole) pada pelayanan pajak
kendaraan merupakan sebuah inovasi pemerintah daerah propinsi jawa tengah untuk
memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk taat membayar pajak agar tidak telat
membayarkan pajak mereka. Inovasi pelayanan publik administrasi kendaraan pajak online
bertujuan memberikan pelayanan pembayaran pajak kendaran untuk mempermudah
masyakat dalam mengakses dan mendapatkan layanan publik pembayaran pajak kendaran.

2. Hambatan dan solusi penggunaan aplikasi administrasi kendaraan pajak online (sakpole)
dalam upaya meningkatkan pelayanan pajak kendaraan belum secara optimal memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pemabayaran pajak
kendaraan dikarenakan masih ditemukan hal-hala yang menghambat pengunaan aplikasi
sakpole di antaranya Kurangnya sumberdaya manusia yang menjalankan tugas verifikasi,
Infrastruktur teknologi internet, Kurangnya sosialisasi dan edukasi dan pengetahuan
masyarakat tentang teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Anggito Abimanyu, 2005, Evaluasi UU Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, Jakarta: Pusat Pengkajian Ekonomi dan Keuangan BAPEKKI

Ida Zuraida dan L.Y. Hari Sih Advianto, 2011, Penagihan Pajak: Pajak Pusat dan Pajak Daerah,
Ghalia Indonesia, Bogor

S.R, Soemarso, 2007, Perpajakan Pendekatan Komprehensif, Salemba Empat, Jakarta

Mustaqiem, Pajak Daerah Dalam Transisi Otonomi Daerah, Yogyakarta, FH UII PRESS

Abdul Halim. 2004. Manajemen Keuangan Daerah, Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Siti Kurnia Rahayu, 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek. Formal,Yogyakarta :
Graha Ilmu

Peraturan perundang-undangan

186
Optimalisasi Aplikasi Administrasi Kendaraan Pajak Online …..
Dwi Mulyono, Mochammad Riyanto
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan
Retribusi Daerah

Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Peraturan Gubernur (PERGUB) tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan


Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Untuk Kendaraan Bermotor Tahun
2020 Dan Pembuatan Sebelum Tahun 2020

Jurnal dan internet

Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery Setiawan. 2011. Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan
dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP
Denpasar Timur. Jurnal akuntasi bisnis Vol.6.1- Jan 2011

Christina., Kepramareni 2012. Pengaruh Kewajiban Moral, Kualitas Pelayanan dan Sanksi
Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Pada Kendaraan
Bermotor (PKB) di Kantor Bersama SAMSAT Denpasar. Jurnal Riset Akuntansi Vol. 2,.
Halaman 137-155

https://www.sonora.id/read/422651460/cara-bayar-pajak-stnk-online-di-jawa-tengah-pake-
aplikasi-sakpole

187

Anda mungkin juga menyukai