Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273

E - ISSN 2527 - 3469

Volume 25 No 1, Januari 2023

Jurnal Ekonomi dan Bisnis


Dharma Andalas

Pengaruh Sanksi dan Penertiban Pajak Kendaraan Bermotor terhadap


Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Padang

Ingra Sovita, Enny Arita, Sariwita Septiani Sanur


Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unidha,
e-mail: sovitahanafi@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of tax sanctions and control of motorized vehicle
taxes on the compliance of motorized vehicle taxpayers at the SAMSAT of Padang City. The type
research used is quantitative method. The data analysis technique used for this research is
multiple linear regression analysis. The number of respondents in this study amounted to 400
respondents in 2021. The research uses secondary data. The result of this study indicate that the
motor vehicle tax sanction has no effect on the compliance of motorized vehicle taxpayers in the
city of Padang, while the regulation of motorized vehicle taxes affects the compliance of
motorized vehicle taxpayers in the city of Padang. This can be seen form the results of the motor
vehicle tax sanction whit a t-count value of -1.994 which is smaller than the t-table 1.971 whit a
significant level of 0.047 which is less than 0.05, while the result of controlling motor vehicle taxes
whit a t-count value of 2.712 is greater than t-table 1.971 with a significant level of 0.007 less
than 0.05.
Key word: Motor Vehicle Tax Sanction, Motor Vehicle Tax, Motor Vehicle Tax
Compliance.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sanksi dan penertiban Pajak
Kendaraan Bermotor terhadap kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor pada SAMSAT Kota
Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik analisis data yang
digunakan untuk penelitian ini merupakan analisis regresi linear berganda. Jumlah sampel
responden dalam penelitian ini berjumlah 400 respoden tahun 2021. Penelitian ini menggunakan
data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan sanksi pajak kendaraan bermotor tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor di kota Padang,
sedangkan penertiban pajak kendaraan bermotor berpengeruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak
kendaraan bermotor di Kota Padang. Hal ini terlihat dari hasil sanksi pajak kendaraan bermotor
dengan nilai t-hitung -1.994 lebih kecil dari t-tabel 1.971 dengan tingkat signifikan 0.047 lebih
kecil dari 0.05, dan hasil penertiban pajak kendaraan bermotor dengan nilai t-hitung 2.712 lebih
besar dari t-tabel 1.971 dengan tingkat signifikan 0.007 lebih kecil dari 0.05.
Kata kunci : Sanksi pajak kendaraan bermotor, Penertiban pajak kendaraan bermotor,
Kepatuhan Wajib Pajak kendaraan bermotor.

PENDAHULUAN berbagai macam pembangunan. Dalam


Pemerintah pada masa sekarang membiayai pembangunan dan
ini sedang giat untuk mewujudkan menjalankan setiap program-program
Indonesia yang maju dengan melakukan kerja pemerintah, dibutukan pemasukan

85
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

yang diperoleh oleh negara. Sumber- Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010
sumber penerimaan negara berasal dari tentang Pajak Kendaraan Bermotor
berbagai sektor yang salah satunya bahwa Kendaraan beroda beserta
adalah sektor pajak (Mulyadi dkk, gandengannya yang digunakan di semua
2019). jenis jalan darat, dan digerakkan oleh
Penerimaan negara dari sektor peralatan teknik berupa motor atau
pajak dirasa mampu untuk menggali peralatan lainnya yang berfungsi untuk
potensi pendapatan dari dalam negeri mengubah suatu sumber daya energi
dikarenakan pajak merupakan sumber tertentu menjadi tenaga bergerak
utama bagi penerimaan negara. Dana kendaraan bermotor yang
tersebut diperoleh dari segenap potensi bersangkutan, termasuk alat berat dan
sumber daya yang dimiliki negara, baik alat besar yang dalam operasinya
berupa hasil kekayaan alam maupun menggunakan roda dan motor yang tidak
iuran dari masyarakat. Salah satu iuran melekat secara permanen di air. Pajak
tersebut berasal dari penerimaan pajak Kendaraan Bermotor adalah salah satu
(Aruan et al, 2017). Hasil dari pajak daerah yang membiayai
pembayaran pajak digunakan untuk pembangunan daerah provinsi. Pajak ini
membiayai pengeluaran - pengeluaran sangat berpengaruh terhadap sumber
negara dalam penyelenggaraan pendapaan asli daerah, yang berguna
pemerintah yang bertujuan untuk untuk membiayai pelaksanaan tugas
meningkatkan kesejahteraan rakyat rutin Pemerintah Daerah (Yunus, 2010).
melalui pembangunan dan peningkatan Pajak Kendaraan Bermotor yang
sarana publik (Siahaan, 2013). diterima oleh Pemerintah tidaklah
Pajak adalah kontribusi wajib sedikit, mengingat semakin
pajak kepada negara yang terutang bertambahnya Wajib Pajak untuk
oleh orang pribadi atau badan yang Pajak Kendaraan Bermotor dan
bersifat memaksa berdasarkan Undang- penerapan tarif pajak progresif yang
undang, dengan tidak mendapatkan mulai diterapkan oleh Pemerintah
imbalan secara langsung dan digunakan Daerah pada tahun 2012 (Afandi dkk,
untuk keperluan negara bagi 2020). Hal ini membuat Pajak
sebesarnya kemakmuran rakyat Kendaraan Bermotor memiliki potensi
(Siregar, 2017). Pajak sangat penting yang dapat dikembangkan.
bagi pembangunan negara Indonesia Berikut merupakan data
karena pajak memberikan kontribusi pertumbuhan jumlah kendaraan
terbesar bagi pemasukan negara. bermotor Kota Padang tahun 2016-2020.
Pajak Kendaraan Bermotor Menurut data Badan Pusat Statistik di
merupakan Pajak Daerah. Dalam Kota Padang sebagai berikut:
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Tabel 1
Barat Nomor 4 Tahun 2011 tentang Jumlah Kendaraan Bermotor Roda
Pajak Daerah Menjelaskan bahwa pajak Dua Kota Padang Tahun 2016-2020
kendaraan bermotor adalah pajak atas Tahun Jumlah Kendaraan Roda Dua
kepemilikan dan atau penguasaan 2016 301.087
kendaraan bermotor. Di Kota Padang, 2017 304.825
pajak daerah menyumbang jumlah yang 2018 314.045
cukup besar bagi Pendapatan Asli 2019 228.072
Daerah. 2020 230.929
Berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Sumber: Samsat Kota Padang (2020)

86
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Dari tabel 1 diatas, dapat dilihat patuh dalam melakukan kewajibannya


jumlah kendaraan bermotor di Kota dalam membayar pajak. Dimana dapat
Padang mengalami perubahan dari tahun diliat dari data yang diperoleh dari
ke tahun. Ada beberapa faktor yang SAMSAT Kota Padang, jumlah
mendorong sehingga jumlah kendaraan Kendaraan Bermotor Roda Dua yang
tersebut mengalami fluktuasi atau membayar Pajak di Kota Padang pada
mengalami perubahan setiap tahunnya. tahun 2016-2020 sebagai berikut :
Antara lain, kemampuan masyarakat Tabel 2
dalam membeli kendaraan bermotor Jumlah Kendaraan PKB R.2 Yang
yang semakin meningkat, dimana Membayar Pajak
kendaraan bermotor sebagai alat Tahun Jumlah Jumlah Jumlah
Kendaraan Kendaraan Kendaraan
Persentase
Tingkat
transportasi yang sudah menjadi Roda 2 yang patuh yang PersentaseKepatuhan
membayar PKB Menunggak PKB
kebutuhan primer oleh masyarakat saat (selisih)
ini serta syarat untuk memiliki 2016 301.087 282.039 19.048 6,3% 93,7%
kendaraan bermotor saat ini sangatlah 2017 304.825 282.225 22.600 7,4% 92,6%
mudah. Sebagaimana kita ketahui pada
2018 314.045 283.098 30.947 9,4% 90,6%
saat sekarang ini pembelian kendaraan
2019 228.072 187.754 40.327 17,7% 82,3%
bermotor terutama kendaraan roda dua
memiliki syarat yang sangat mudah. 2020 230.929 184.860 46.069 19,9% 80,1%

Dimana dealer-dealer yang menawarkan Sumber: SAMSAT Kota Padang (2021)


uang muka yang cukup rendah dan Dari hasil data tabel 2
cicilan dengan bunga yang kecil menunjukan bahwa jumlah kendaraan
membuat pembelian kendaraaan roda roda dua selama tahun 2016-2020
dua semakin meningkat. mengalami perubahan atau fluktuasi.
Peran pajak sebagai penerimaan Dimana dapat kita liat pada tahun 2016
dalam negeri sangat dominan, namun mengalami penurunan Wajib Pajak
masih belum optimal jika dilihat dari dalam membayar pajak kendaraan
banyaknya Wajib Pajak yang belum bermotornya sebesar 6,3%, tahun 2017
menjadi Wajib Pajak patuh. Arti Patuh mengalami penurunan Wajib Pajak
dalam hal tersebut adalah ketepatan dalam membayar pajak kendaraan
Wajib Pajak dalam membayar suatu bermotornya sebesar 7,4%, tahun 2018
pajak. Faktanya Pemerintah belum bisa mengalami penurunan Wajib Pajak
memaksimalkan pendapatan dari sektor dalam membayar pajak kendaraan
tersebut karena beberapa kendala yaitu bermotornya sebesar 9,4% dan pada
diantaranya kepatuhan dan kesadaran tahun 2019-2020 penurunan Wajib Pajak
Wajib Pajak dalam membayar pajak dalam membayar pajak kendaraan
kendaraan bermotor (Ilhamsyah dkk, bermotornya semakin meningkat sebesar
2016). Oleh karena itu, setiap rakyat 17,7% dan 19,9%. Oleh karena itu maka
Indonesia harus sadar bahwa dengan SAMSAT Kota Padang Harus
semakin menikmati hasil-hasil menegakan lagi kepatuhan Wajib Pajak
pembangunan maka tanggung jawab dalam memenuhi kewajibnya dalam
rakyat terhadap pajak dalam pelaksanaan membayar pajak.
pembangunan semakin besar. Namun Sanksi pajak merupakan jaminan
untuk masyarakat Kota Padang sendiri bahwa ketentuan peraturan perundang-
dalam pembayaran pajak kendaraan undangan perpajakan (norma
bermotor yang dilakukan SAMSAT perpajakan) akan
Kota Padang sudah mengalami dituruti/ditaati/dipatuhi. Dengan kata
peningkatan atau sudah terbilang lain sanksi perpajakan merupakan alat

87
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

pencegah agar wajib pajak tidak perpajakan ((Irawati & Sari, 2019).
melanggar norma perpajakan, Mengingat sistem perpajakan Indonesia
Mardiasmo (2009). Kepatuhan wajib menganut sistem self asessment, maka
pajak dapat pula ditingkatkan melalui kepatuhan wajib pajak menjadi aspek
pengenaan sanksi perpajakan. Undang- penting di mana secara mutlak dalam
undang dan peraturan telah mengatur prosesnya kepercayaan diberikan
bagaimana pelaksanaan ketentuan kepada wajib pajak untuk
umum dan tata cara perpajakan, menghitung, membayar dan melapor
termasuk sanksi yang akan dikenakan kewajibannya.
apabila wajib pajak tidak memenuhi Salah satu wujud kepatuhan dan
kewajiban perpajakannya. Pelaksanaan kepedulian masyarakat untuk membayar
dan pemberian sanksi yang dimaksud pajak adalah dengan cara mendaftarkan
adalah dalam bentuk pemberian sanksi diri sebagai wajib pajak dan membayar
administrasi atau denda maupun sanksi pajak sesuai dengan ketentuan
pidana (Efriyenty, 2019). perpajakan yang ada, apabila
Kegiatan penertiban dilakukan memperoleh atau menerima
untuk menghimbau Wajib Pajak agar penghasilan. Oleh karena itu,
tepat waktu melaksanakan pengetahuan pajak penting dalam
kewajibannya. Ketika Sanksi dan meningkatkan kepatuhan perpajakan
Penertiban Pajak Kendaraan Bermotor (Rahayu, 2017). Kepatuhan Wajib Pajak
diterapkan kepada Wajib Pajak, dapat pula ditingkatkan melalui
tampaknya penerapan tersebut pengenaan sanksi perpajakan.
menimbulkan keresahan bagi Wajib Pelaksanaan dan pemberian sanksi yang
Pajak (Octavia dkk, 2018). Sehingga dimaksud adalah dalam bentuk
banyak Wajib Pajak yang membayar pemberian sanksi administrasi atau
lima tahun sekaligus atau tidak sama denda maupun sanksi pidana (Efriyenty,
sekali karena tidak disertai dengan 2019).
sanksi perpajakan, menyebabkan Berdasarkan uraian diatas, 3 hal
masyarakat menganggap remeh yang menjadi rumusan masalah adalah 1)
kewajibannya. Jika ada pengendara yang Apakah Sanksi Pajak Kendaraan
terkena penertiban pajak kendaraan Bermotor berpengaruh positif terhadap
bermotor, Wajib Pajak diminta kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
langsung membayar pajak kendaraan Bermotor di Kota Padang. 2) Apakah
terutangnya di lokasi (Saleh, 2017). Penertiban Pajak Kendaraan Bermotor
Pelaksanaan sanksi dan penertiban Pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan
Kendaraan Bermotor tentu saja Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kota
diberikan dengan maksud memberikan Padang. 3) Apakah Sanksi dan
efek jera kepada Wajib Pajak agar Penertiban Pajak Kendaraan Bermotor
meningkatkan kepatuhan dan kesadaran berpengaruh secara simultan terhadap
Wajib Pajak tersebut. Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Kepatuhan perpajakan Bermotor di Kota Padang.
merupakan ketaatan, tunduk dan patuh 1. Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor
serta melaksanakan ketentuan Sanksi adalah suatu tindakan
perpajakan. Jadi Wajib Pajak yang patuh berupa hukuman yang diberikan kepada
adalah Wajib Pajak yang taat dan orang yang melanggar peraturan. Sanksi
memenuhi serta melaksanakan diperlukan agar peraturan atau undang-
kewajiban perpajakannya dengan undang yang tidak dilanggar (Arum,
ketentuan perundang-undangan 2012). Menurut Mardiasmo (2016),

88
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

sanksi merupakan jaminan bahwa a. Wajib Pajak mengetahui dan


ketentuan peraturan perundang- paham mengenai tujuan sanksi
undangan perpajakan (norma kendaraan bermotor
perpajakan) akan dituruti/dipatuhi, b. Pengenaan sanksi yang cukup
dengan kata lain sanksi perpajakan berat merupakan salah satu untuk
merupakan alat pencegah (prevetative) mendidik Wajib Pajak
agar Wajib Pajak tidak melanggar norma c. Sanksi pajak harus dikenakan
perpajakan. Sanksi adalah hukuman kepada WAjib Pajak yang
negatif kepada orang yang melanggar melanggar tanpa torelansi.
peraturan, dan denda adalah hukuman 1. Penertiban Pajak Kendaraan
dengan cara membayar uang karena Bermotor
melanggar peraturan dan hukum yang Istilah penertiban diawali dengan
berlaku (Amalia dkk, 2016). Sanksi kata tertib. Dalam Kamus Besar Bahasa
administrasi perpajakan bertujuan untuk Indonesia adalah aturan sedangkan
memberikan efek jera kepada Wajib penertiban adalah proses. Cara
Pajak sehingga tercipta kepatuhan Wajib perbuatan menertibkan dan tindakan.
Pajak dalam melaksanakan kewajiban Menurut Satjipto Rahardjo dalam
perpajakannya. Sanksi administrasi Zulkardi (2019), penertiban berasal dari
adalah suatu alat yang digunakan kata tata tertib yaitu aturan, rapi dan
sebagai jaminan untuk Wajib Pajak apik, penertiban dan kekacauan sama-
mematuhi semua peraturan perpajakan sama ada dalam asas proses sosial yang
(Mulyani, 2019). Setiap jenis bersambung keduanya tidak
pelanggaran pajak mulai dari yang berseberangan, tetapi sama-sama ada
tingkatannya paling kecil sampai yang dalam asas kehidupan sosial. Pengertian
paling berat yang sudah tersedia penertiban menurut Retno Widjajanti
ancaman sanksinya. Hal ini semakin dalam Zulkardi (2019) adalah usaha atau
tercermin paska amandemen undang- kegiatan untuk mengambil tindakan agar
undang ketentuan umum dan tata cara pemanfaatan ruang sesuai rencana
perpajakan (UU No. 28 Tahun 2007) dapat terwujud.
yang berhasil menggulirkan ketentuan- Penertiban Pajak Kendaraan
kerentuan baru yang menyangkut sanksi Bermotor merupakan kegiatan operasi
seputar perlanggaran kewajiban Wajib yang dilakukan UPTD Pendapatan
Pajak dan fiskus. Samsat Wilayah yang bekerja sama
Dapat disimpulkan bahwa sanksi dengan pihak polisi lalu lintas untuk
pajak adalah hukuman yang negatif mencari kendaraan yang tidak
kepada orang yang melanggar norma melakukan pembayaran Pajak
perpajakan dengan cara membayar Kendaraan Bermotor (Bapenda, 2017).
uang. Dalam pelaksanaan sanksi pajak, Dengan melakukan kegiatan penertiban
fiskus harus aktif dan dituntut untuk Pajak Kendaraan Bermotor pemerintah
disiplin dalam memberikan sanksi dapat mengoptimalisasi penerimaan
kepada Wajib Pajak yang melanggar daerah melalui pemeriksaan STNK,
untuk membuat masyarakat patuh dan TNKB, dan pengesahan guna
sebagai alat pencegah agar Wajib Pajak menunjang peningkatan
tidak melanggar peraturan perpajakan. penyelenggaraan pembangunan dan
Adapun indikator yang digunakan pelayanan kepada masyarakat di daerah.
untuk mengukur variabel sanksi Tujuan penertiban Pajak Kendaraan
perpajakan menurut Wardani & Bermotor yaitu sebagai upaya untuk
Rummiyatun (2017) yaitu menghimbau para pemilik kendaraan

89
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

agar membayar pajak kendaraannya


kepada negara. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Sanksi Pajak Kendaraan
2. Kepatuhan Wajib Pajak
Bermotor terhadap Kepatuhan
Kepatuhan perpajakan merupakan
Wajib Pajak
ketaatan, tunduk dan patuh serta
Sanksi perpajakan ialah sebagai
melaksanakan ketentuan perpajakan.
kontrol dan pengawasan dari
Jadi Wajib Pajak yang patuh adalah
pemerintah untuk menjamin ditaatinya
Wajib Pajak yang taaat dan memenuhi
peraturan-peraturan oleh warga negara
serta melaksanakan kewajiban
agar tidak terjadi pelanggaran
perpajakannya dengan ketentuan
pemenuhan kewajiban perpajakan
perundang-undangan perpajakan.
oleh Wajib Pajak (Siti Kurnia Rahayu,
Kepatuhan Wajib Pajak merupakan
2017:170). Dengan adanya sanksi
faktor penting bagi peningkatan pajak,
pajak yang memberi efek jera Wajib
maka perlu secara insentif dikajikan
Pajak, kepatuhan Wajib Pajak akan
tentang faktor-faktor yang
semakin meningkat. Adanya ketakutan
mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak.
atau efek jera Wajib Pajak sangat
Kepatuhan Wajib Pajak menurut
penting agar masyarakat sadar pajak
Ilhamsyah dkk, (2016) yaitu dimana
dan mau memenuhi kewajiban
Wajib Pajak memenuhi kewajiban
perpajakannya tanpa ada unsur
perpajakannya dan melaksanakan hak
paksaan. Untuk lebih meningkatkan
perpajakan dengan baik dan benar sesuai
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan
dengan peraturan dan undang- undang
bermotor, sanksi pajak kendaraan
pajak yang berlaku.
diperlukan untuk penekanan hukum
Adapun indikator-indikator yang
guna diwujudkan ketertiban Wajib
mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak
Pajak dalam membayar pajaknya.
penelitian ini antara lain sebagai berikut
H1: Sanksi perpajakan kendaraan
(Rumiyatun, 2017):
a. Memenuhi memenuhi kewajiban bermotor berpengaruh positif
pajak sesuai dengan ketentuan yang terhadap kepatuhan Wajib
berlaku, Pajak kendaraan bermotor
b. Membayar pajaknya tepat pada 2. Pengaruh Penertiban Pajak
waktunya, Kendaraan Bermotor terhadap
c. Wajib Pajak memenuhi persyaratan Kepatuhan Wajib Pajak
dakam membayar pajaknya, Penertiban pajak kendaraan
d. Wajib Pajak mengetahui jatuh tempo bermotor diterapkan kepada Wajib
pembayaran. Pajak agar tepat waktu untuk
melaksanakan kewajibannya. Jika ada
Kerangka Pikir pengendara yang terkena penertiban
pajak kendaraan bermotor, Wajib
Pajak diminta langsung untuk
membayar pajak kendaraan
terutangnya di lokasi (Saleh, 2017).
Ketika sanksi dan penertiban
pajak kendaraan bermotor
diterapkan kepada Wajib Pajak,
tampaknya penerapan tersebut
Gambar 1 menimbulkan keresahan bagi Wajib
Kerangka Pikir Pajak (Ilyas, 2011). Pelaksanaan

90
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

sanksi dan penertiban pajak kendaraan Penertiban Pajak Kendaraan Bermotor


bermotor tentu saja membuat kapok terhadap Efek Jera Wajib Pajak
Wajib Pajak untuk tidak mengulangi Kendaraan Bermotor Di Kota Padang.
ketidaksadaran dalam memenuhi 1. Jenis Data dan Metode
kewajibannya dalam membayar pajak. Pengumpulan Data
Dengan adanya sanksi dan penertiban Jenis data yang terdapat dalam
pajak kendaraan bermotor penelitian ini ada dua yaitu primer dan
memberikan efek jera terhadap Wajib sekunder, data primer diperoleh dari
Pajak sehingga meningkatkan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan yang mendapatkan Sanksi dan
bermotor di Kota Padang. terjaring penertiban pajak kendaraan
H2: Penertiban pajak kendaraan bermotor dengan bantuan intrumen
bermotor berpengaruh positif kuesioner. Data sekunder berupa
terhadap kepatuhan Wajib Laporan Realisasi Penerimaan Pajak
Pajak kendaraan bermotor Kendaraan Bermotor pada Badan
3 Pengaruh Sanksi dan Penertiban Pendapatan Daerah Kota Padang
Pajak Kendaraan Bermotor tahun 2016-2020 dan data jumlah
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Wajib Pajak selama tahun 2020.
Dengan adanya sanksi dan 2. Populasi dan Sampel
penertiban pajak kendaraan bermotor Populasi dalam penelitian ini adalah
maka Wajib Pajak akan semakin patuh selururh Wajib Pajak Kendaraan
dalam membayar kewajibannya dalam Bermotor. Adapun data Wajib Pajak
perpajakan. Sehingga dengan Kendaraan Bermotor Roda Dua pada
meningkatnya kepatuhan Wajib Pajak UPT Pendapatan yang terdaftar di
maka semakin besar pendapatan lingkup Kantor Badan Pendapatan
daerah yang didapatkan. Daerah Kota Padang berdasarkan data
H3: Sanksi Pajak dan Penertiban Samsat Kota Padang tahun 2020
Pajak Kendaraan Bermotor sebanyak 230.929 kendaraan roda 2.
berpengaruh positif terhadap Sampel dalam penelitian ini adalah
Kepatuhan Wajib Pajak seluruh Wajib Pajak Kendaraan
Kendaraan Bermotor Bermotor yang terdaftar di SAMSAT
UPT Pendapatan di lingkup Kantor
METODE PENELITIAN Badan Pendapatan Daerah Kota
Penelitian ini termasuk Padang periode Desember 2020.
penelitian kuantitatif. Menurut Penentuan besar sampel
(Sugiyono, 2014), metode penelitian menggunakan rumus Slovin, yaitu:
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan kepada
filsafat positivism, dilakukan terhadap
populasi atau sampel tertentu yang Keterangan :
representatif, proses perkumpulan N = besar populasi
datanya menggunakan instrumen n = banyaknya unit sampel
penelitian, dan analisis data bersifat e = persen kelonggaran ketidaktelitian
kuantitatif / statistik, dengan tujuan untuk karena kesalahan pengambilan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. sampel yang masih dapat ditolerir
Pada penelitian ini akan membahas atau diinginkan, misalnya 10%
tentang Analisis Pengaruh Sanksi dan Sehingga didapat hasil sebagai berikut:

91
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Uji Reliabilitas
Realiabilitas sebenarnya adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang
3. Defenisi Operasional Variabel
merupakan indikator dari variabel atau
Dalam penelitian ini, peneliti
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
menggunakan data dua variabel yaitu
realibel atau handal jika jawaban
sebagai berikut:
seseorang terhadap pernyataan adalah
1. Variabel Dependen yaitu variabel
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
yang mempunyai ketergantungan
(Ghozali:45)
dengan variabel lain. Dalam penelitian
ini variabel dependennya adalah Statistik Deskriptif
Kepatuhan Wajib Pajak. Statistik deskriptif digunakan agar dapat
2. Variabel Independen yaitu variabel mendeskripsikan variabel- variabel
yang mempengaruhi variabel dalam penelitian. Alat analisis yang
lainnya. digunakan adalah rata-rata (mean),
Dalam penelitian ini ada beberapa standar deviasi, maksimum dan minimum
variabel yaitu : (Ghozali, 2016). Statistik deskriptif
a. Sanksi Pajak (X1) menyajikan dalam bentuk numerik yang
Menurut Mardiasmo (2016), sanksi sangat penting bagi data sampel.
merupakan jaminan bahwa Uji Asumsi Klasik
ketentuan peraturan perundang- Uji asumsi klasik adalah persyaratan
undangan perpajakan (norma statistik yang harus dipenuhi pada
perpajakan) akan dituruti/dipatuhi, analisis linear berganda yang berbasis
dengan kata lain sanksi perpajakan ordinary least square (OLS). Uji
merupakan alat pencegah asumsi klasik yang digunakan dalam
(prevetative) agar Wajib Pajak penelitian ini adalah uji normalitas, uji
tidak melanggar norma perpajakan. multikolonieritas, uji autokolerasi dan uji
b. Penertiban Pajak (X2) heteroskedasitas. (Ghozali, 2016).
Penertiban Pajak Kendaraan Uji Normalitas
Bermotor merupakan kegiatan Uji normalitas bertujuan untuk menguji
operasi yang dilakukan UPT apakah dalam model regresi variabel
Pendapatan Samsat wilayah yang penganggu atau residual memiliki
bekerja sama dengan pihak polisi residu normal. Model yang dipakai
lalu lintas untuk mencari kendaraan untuk mengetahui kenormalan regresi
yang tidak melakukan pembayaran adalah One Sampel Kolmogrof- Smirnov
Pajak Kendaraan Bermotor Test > 0,05 (Ghozali, 2016)
(Bapenda, 2017).
Uji Multikolonieritas
Teknik Analisis Data
Uji Validitas Data Uji multikolonieritas bertujuan untuk
Uji validitas digunakan untuk mengukur menguji apakah model regresi ditemukan
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. adanya korelasi antar variabel bebas.
Sebuah instrumen atau kuesioner Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
dikatakan valid jika pertanyaan pada multikolonieritas didalam model regresi
instrumen atau kuesioner mampu dapat dilihat dari nilai toleransi dan nilai
mengungkapan sesuatu yang akan variance inflation factor (VIF). Apabila
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, nilai toleransi lebih dari 0,01 atau VIF
2018:51) kurang dari 10, berarti tidak terjadi
multikolonieritas (Ghozali, 2016).

92
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Uji Heteroskedesitas Koefisien Determinasi (R2)


Uji heteroskedistas bertujuan untuk Uji koefisien determinasi berfungsi
menguji apakah model regresi terjadi melihat sejauh mana kemampuan
ketidaksamaan varian dan residual satu variabel independen dalam menjelaskan
pengamatan ke pengamatan lain. Apabila variabel dependen. Nilai Koefisien
tingkat signifikan berada diatas 0,05 determinal adalah antara nol (0) dan satu
maka model regresi tidak terdapat (1). Apabila angka koefisien determinasi
heteroskedesitas (Ghozali, 2016) semakin mendekati 1, maka pengaruh
Uji Hipotesis variabel independen memberikan hamper
Analisis Regresi Linear Berganda semua informasi yang dibutukan untuk
memprediksi variasi variabel dependen
Analisis regresi linear berganda diberikan oleh variabel-variabel
adalah analisis tentang hubungan antara indenpenden
satu variabel dependen dengan dua atau (Ghozali, 2016). Sedangkan nilai
lebih variabel indenpenden (Sugiyono,
2016). Analisis regresi linear berganda koefisien determinasi (adjusted R 2) yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh kecil bearti kemampuan variabel-variabel
variabel bebas terhadap variabel terikat, indenpenden dalam menjelaskan variabel
dimana variabel bebasnya adalah dependen adalah terbatas.
profitabilitas kebijakan hutang dan
kebijakan dividen. Sedangkan variabel HASIL DAN PEMBAHASAN
terikatnya adalah efek jera Wajib Pajak. Deskripsi karakteristik responden
menyajikan informasi tentang identitas
Adapun persamaan regresi linear dari responden, dapat dilihat dari
bergandanya adalah : demografi responden yang meliputi data
nama lengkap, jenis kelamin, usia,
Y = a + b1 + X1 + b2 + X2 + e
pekerjaan, lama kepemilikan kendaraan.
Keterangan: Berikut tabel 3 yang menjelaskan
a : Konstanta mengenai gambaran umum responden
b : Koefisien regresi Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
Y: Kepatuhan Wajib Pajak Tabel 3
X1: Sanksi Pajak Karakteristik Responden
X2: Penertiban Pajak e : error term Data Keterangan Jumlah Persentase
Responden
Uji Regresi Persial (Uji t)
Lelaki 201 50,2%
Uji t digunakan untuk menguji Jenis Kelamin
seberapa jauh pengaruh dari satu Wanita 199 49,8%
17-25 210 52,5%
varaiabel independen terhadap variabel 26-40 117 29,2%
dependen.diterima apabila nilai
Usia 41-50 34 8,5%
signifikanT <0,05 >50 39 9.8%
Uji Simultasn (Uji F) PNS 47 11,7%
Uji statistik f digunakan untuk Wiraswasta 73 18,3%
mengetahui apakah variabel Pekerjaan Lainnya 280 70%
independen secara simultan atau <5 183 45,7%
Lama
bersama-sama mempengaruhi variabel Kepemilikan 5-10 147 36,8%
dependen. Penguji dilakukan dengan Kendaraan >10 70 17,5%
menggunakan tingkat signifikan <0,05
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022

93
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat telah diolah dengan menggunakan


dilihat bahwa responden lelaki lebih program SPPS 23.0
dominan yaitu sebanyak 50,2% Tabel 4
dibandingkan dengan responden Uji Validitas
wanita sebanyak 49,8%. Berdasarkan dari Uji Variabel Jumlah Corrected Item- Keterangan
Pertanyaan Total
segi usia, diperoleh hasil usia responden Correlation
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor yang
Pertanyaan 1 .737 Valid
dominan dengan usia 17-25 tahun Pertanyaan 2 .762 Valid
sebanyak 52,5%, usia 26-40 tahun Sanksi PKB Pertanyaan 3 .734 Valid
Pertanyaan 4 .763 Valid
sebesar 29.2%, usia 41-50 tahun
Pertanyaan 5 .798 Valid
sebanyak 8,5%, sedangkan usia >50 Pertanyaan 6 .810 Valid
tahun sebanyak 9,8%. Berdasarkan Penertiban PKB Pertanyaan 7 .820 Valid
Pertanyaan 8 .826 Valid
dari segi pekerjaan sebagai PNS Pertanyaan 9 .731 Valid
Pertanyaan 10 .704 Valid
sebanyak 11,7%, wiraswasta sebanyak Kepatuhan PKB Pertanyaan 11 .754 Valid
18,3% dan yang paling dominan sebagai Pertanyaan 12 .760 Valid
Pertanyaann13 .725 Valid
lainnya sebanyak 70%. Berdasarkan lama
kepemilikan kendaraan bermotor dari <5 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
menggunakan SPSS 23.0, 2022
tahun sebesar 45,7%, lama kepemilikan
Berdasarkan hasil tabel 4
5-10 tahun sebesar 36,8% dan lama
diatas, pada penelitian ini dapat dilihat
kelamaan >10 sebesar 17,5%.
bahwa rhitung dari variabel sanksi pajak
Uji Validasi Data dan Reabilitas Data kendaraan bermotor 0.423, variabel
Data yang valid dan reliable penertiban pajak kendaraan bermotor
harus menjadi syarat dalam melakukan 0.663, dan variable kepatuhan Wajib
uji hipotesis penelitian agar hasil Pajak kendaraan bermotor 0.708.
penelitian valid dan dapat dibuktikan. Dapat diartikan bahwa seluruh
Oleh karena itu, sebelum melakukan indikator pernyataan dalam variabel
analisis maka terlebih dahulu harus memenuhi syarat, sehingga seluruh
dipastikan bahwa data yang akan diterima indikator dalam masing-masing variabel
penulis adalah valid dan reliable. Uji adalah valid.
validitas bertujuan untuk menguji
sejauh mana suatu hasil pengukuran Uji Reabilitas
Realiabilitas berkenaan dengan
relatif tidak berubah apabila pengukuran
derajat konsistensi dan stabilitas data
diulangi dua kali atau lebih.
artinya bila ada penelti lain mengulangi
Uji Validasi atau mereplikasi dalam penelitian pada
Pengujian validitas dalam obyek yang sama dengan metode yang
penelitian ini menggunakan pearson sama maka akan menghasilkan data
correlation perhitungan menggunakan yang sama (Sugiyono, 2014). Suatu
SPPS, uji validitas dikatakan valid jika kuesioner dapat dikatakan reliabel atau
tingkat signifikan dibawah 0.05 maka handal apabila jawaban seseorang
butir pernyataan tersebut dikatakan valid terhadap pernyataan adalah konsisten
(Ghozali, 2016:47). Sebuah konsep atau stabil dari waktu ke waktu
dikatakan dapat mewakili variabel (Ghozali, 2018:45). Suatu konstruk
apabila rhitung dari pernyataan lebih atau variabel dikatakan reliabel apabila
besar dari nilai rtabel. Berikut ini nilai cronbach Alpha > 0.070
merupakan tabel hasil uji validitas yang (Ghozali, 2018:46).

94
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Tabel 5 2. Uji Asumsi Klasik


Uji Reabilitas Uji Normalitas
Jumlah Crochbach’s
Model regresi yang dikatakan
Variabel Keterangan normal apabila nilai tingkat signifikan >
Pertanyaan Alpha
0,05. Begitu juga sebaliknya, model
Sanksi PKB 4 .718 Reliabel regresi yang dikatakan tidak normal
Penertiban PKB 4 .830 Reliabel apabila nilai tingkat signifikan < 0.05.
Kepatuhan WP
5 .794 Reliabel
Tabel 7
Kendaraan
Bermotor Uji NormalitasOne-Sample
Sumber : Hasil Olahan Data Primer Kolmogorov-Smirnov Test
menggunakan SPPS 23.0, 2022 Standardized
Residual
Berdasarkan hasil tabel 5 di atas N 400
yang didapat dari pengujian kuesioner Mean .0000000
Normal Parametersa,b Std. 2.18262877
dengan menggunakan program SPPS Deviation
23.0 pada penelitian ini dapat dilihat Most Extreme
Absolute .051
Positive .043
bahwa rhitung dari variabel sanksi, Differences
Negative -.051
penertiban dan kepatuhan reliabel karena Kolmogorov-Smirnov Z .233
Asymp. Sig. (2-tailed) .255
memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih a. Test distribution is Normal.
dari 0,7. Sumber : Hasil Pengelohan Data Primer
1. Uji Statistik Deskriptif menggunakan SPSS 23.0, 2020
Berdasarkan data Wajib Pajak Berdasarkan hasil perhitungan
Kendaraan Bermotor yang terdaftar di tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa nilai
Kantor SAMSAT Kota Padang. Asymp. Sig. (2-tailed) menghasilkan nilai
Berikut data responden yang disajikan 0.233 lebih besar 0.05 sehingga dari hasil
dalam bentuk tabel berikut : perhitungan data diatas dapat
Tabel 6 disimpulkan bahwa residual data telah
Descriptive Statistics memenuhi asumsi distribusi normal.
Variabel N Minimum Maximum Mean Std.
Uji normalitas juga dapat
Deviation dilakukan dengan menggunakan grafik
Sanksi PKB 400 13 20 18.39 1.591 Q-Q Plot atau biasa dinamakan normality
Penertiban
PKB plot. Data yang normal adalah data yang
400 14 20 18.30 1.554
Kepatuhan W P berbentuk titik-titik yang menyebar tidak
Kendaraan
Bermotor Valid 400 5 25 22.12 2.269 jatuh dari garis gelombang.
N (listwise)
400
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
menggunakan SPPS 23.0
Berdasarkan table diatas Variabel
Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor
memiliki rata-rata 18.39, titik minimum
13 dan maksimum 20. Variabel
Penertiban Pajak Kendaraan Bermotor
memiliki nilai rata-rata 18.30, nilai
maksimum 20 dan minimum 14 serta
Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Sumber : Hasil Pengeolahan Data Primer
Kendaraan Bermotor memiliki nilai rata- menggunakan SPPS 23.0, 2022
rata 22.12 nilai maksimum 25 dan nilai Gambar 2
minimum 5. Hasil Uji Normalitas

95
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Berdasarkan hasil data gambar 2 Berdasarkan hasil data tabel 8 diatas


diatas menunjukan bahwa sebaran data nilai tolerance tiap variabel lebih besar
berada tidak jauh dari garis diagonal dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil 0,10,
atau penyebarannya mengikuti garis maka dapat disimpulkan tidak terjadi
diagonal. persoalan multikolonieritas antar variabel
bebas dalam penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap disebut
heteroskedastisitas, sedangkan untuk
varians yang berbeda disebut
heteroskesastisitas.
Gambar 4

Sumber : Hasil Pengelohan Data Primer


menggunakan SPPS 23.0, 2022
Gambar 3
Histogram Uji Normalitas
Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan
untuk mengetahui ada atau
penyimpangan asumsi klasik. Uji
multikolonieritas memiliki tujuan untuk
dapat menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel Sumber : Hasil Pengelohan Data Primer
bebas (independen). Untuk mengetahui menggunakan SPPS 23.0, 2022
apakah terjadi multikolonieritas dapat Berdasarkan hasil data gambar 4
dilihat dari nilai Tolerance dan menunjukan bahwa antara nilai prediksi
Variance Inflation Faktor (VIF). Jika variabel dependen dengan residualnya
nilai Tolerance lebih besar 0,10 dan nilai diperoleh hasil tidak adanya pola yang
VIF lebih kecil 0,10 maka tidak terjadi jelas dan titik menyebar di atas dan di
multikolonieritas. bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
Tabel 8 dapat disimpulkan data penelitian ini
Uji Multikolonieritas tidak terjadi heterosdastisitas.
Mode
Variabel
Toleranc
VIF Keterangan
Uji heteroskedastisitas dapat juga
l e dilakukan dengan cara meregresikan nilai
1 (Constant) absolut residual dengan variabel
SPKB .926 1.079 Tidak terjadi independennya. Jika tingkat signifikansi
multikolonieritas
PPKB .926 1.079 Tidak terjadi
diatas 0,05 maka dapat dikatakan tidak
multikolonieritas ada heteroskedastitas atau data baik.
Sumber : Hasil Pengelohan Data Primer
menggunakan SPSS 23.0, 2020

96
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Tabel 9 Hasil data berdasarkan


Correlations persamaan tersebut dapat diartikan
Unstandardized
sebagai berikut: Konstanta sebesar
SPKB PPKB Residual 20.344 artinya apabila variabel sanksi
Spearman's SPKB
rho
Correlation
Coefficient Sig. (2- 1.000
**
-.288 -.002
pajak kendaraan bermotor dan variabel
tailed) penertiban pajak kendaraan tidak ada,
N
. .000 .967 maka kepatuhan Wajib Pajak kendaraan
400 400 400
PPKB Correlation **
bermotor tetap sebesar 20.344 pada
Coefficient Sig. (2- -.288 1.000 .024
SAMSAT Kota Padang. Variabel sanksi
tailed)
N .000 . .627 kendaraan bermotor (X1) mempunyai
400 400 400
nilai koefisien regresi positif sebesar
Unstandardized Correlation
Residual Coefficient -.002 .024 1.000
negative 0.120 dan variabel penertiban
Sig. (2-
tailed) N
.967 .627 . pajak kendaraan bermotor sebesar 0.139
400 400 400
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Uji ini bertujuan untuk menentukan
menggunakan SPSS, 2022 proporsi atau presentasi total variasi
Berdasarkan hasil data tabel 9 dalam variabel terikat yang diterangkan
diatas menunjukan bahwa tingkat oleh variabel bebas. Uji koefisiensi
signifikannya lebih > 0,05, maka dapat determinasi dilakukan dengan melihat
disimpulkan setiap variabel tidak nilai Adjusted R-Square, jika nilainya
mengalami heteroskedastisitas. mendekati 1 maka pengaruh variabel
3. Uji Analisis Regresi Linear independen (variabel bebas) terhadap
Berganda variabel dependen (variabel terikat)
Analisis regresi linear berganda dikatakan semakin besar. Berikut hasil
adalah teknik analisis mengenai uji analisis regresi linear berganda yang
ketergantungan variabel dependen menggunakan SPPS 23.0:
(terikat) dengan satu atau lebih variabel Tabel 11
independen (variabel bebas), dengan
Model Summary
tujuan untuk memprediksi hasil nilai rata-
Model R R Square Adjusted R Square
rata variabel dependen berdasarkan nilai
a
variabel independen yang diketahui. 1 .182 .033 .028

Tabel 10 a. Predictors: (Constant), TOTAL PPKB, TOTAL SPKB


a b. Dependen Variable: Kepatuhan WPKB
Coefficients
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Unstandarized Standardized
Coefficients Coefficients menggunakan SPSS 23.0, 2022
Model t Sig.
B Std. Beta
Error
Berdasarkan hasil data tabel 11
1 (Constant) 20.344 1.416 14.363 ,000 diatas menunjukkan bahwa nilai
Sanksi
PKB
-.120 .060 -.100 --1.994 ,047 koefiensi determinasi (Adjusted R
Penertiban
.139 .051 , .136 2.712 ,007 Square) sebesar 0,033 atau 0,3%. Hal ini
PKB
menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan
Dependent Variable: TOTAL KW PKB
Wajib Pajak kendaraan bermotor di
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
menggunakan SPSS 23.0, 2020 pengaruhi oleh variabel Sanksi PKB dan
Berdasarkan hasil data tabel 10 diatas Penertiban PKB sebesar 0,3%
menunjukan model regresi yang dapat
digunakan adalah : Uji Parsial (Uji t)
Y = 20.344 + -0,120 (Sanksi PKB) + Uji signifikansi parsial dilakukan
0.139 (Penertiban PKB) untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen secara parsial menerangkan

97
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

variasi dari variabel dependen. Kriteria 2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua


pengujian hipotesis dengan (H2) yaitu Variabel Penertiban Pajak
menggunakan uji statistic T adalah jika Kendaraan Bermotor berpengaruh
nilai signifikan t < 0.05 maka hipotesis terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
alternatif diterima, yang menyatakan Kendaraan Bermotor. Tabel diatas
bahwa suatu variabel independen menunjukkan uji parsial (uji t) pada
secara individual dan signifikan hipotesis 2 bahwa pengaruh penertiban
mempengaruhi variabel independen pajak kendaraan bermotor terhadap
(Ghozali, 2018). Berikut hasil uji kepatuhan Wajib Pajak kendaraan
signifikansi parsial sebagai berikut: bermotor menyatakan nilai t hitung
Tabel 12 2.712 dan signifikansi kecil dari 0.05.
Uji Parsial (Uji t) Sedangkan t tabel pada tingkat
coefficientsa signifikansi 0.05 dan derajat bebas (df)
adalah df = n-k-1 = 400 – 2- 1 = 397
Unstandarized Standardized
Coefficients Coefficients
didapatkan nilai sebesar 1.971. Dengan
Model t Sig.
B Std. Beta demikian nilai t hitung > t tabel (2.712
Error
> 1.971), dengan nilai signifikansi <
1 (Constant) 20.344 1.416 14.363 ,000
0.05 (007 < 0.005). Maka Ha diterima
Sanksi
PKB
-.120 .060 -.100 --1.994 ,047 dan Ho ditolak. Sehingga disimpulkan
Penertiban
.139 .051 , .136 2.712 ,007 bahwa variabel penertiban pajak
PKB
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
kendaraan bermotor berpengaruh
menggunakan SPSS 23.0, 2022 terhadap kepatuhan Wajib Pajak
kendaraan bermotor.
Berdasarkan dengan hasil data tabel 12 Uji Simultan (Uji F)
sebagai berikut: Tingkat signifikan yang digunakan
1. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama adalah 5% atau 0.05. jika nilai
(H1) yaitu Sanksi Pajak Kendaraan signifikan F < 0.05 maka hipotesis
tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan alternatif diterima yang bearti terdapat
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor pengaruh secara signifikan antara
Tabel diatas menunjukkan uji parsial variabel independen terhadap variabel
(uji t) pada hipotesis 1 bahwa pengaruh dependen dengan kriteria sebagi
penertiban pajak kendaraan bermotor berikut:
terhadap kepatuhan Wajib Pajak a. Jika F hitung < F tabel atau Sig F >
kendaraan bermotor menyatakan α 5% atau 0.05, maka Ho diterima
bahwa nilai t hitung < dari t tabel, dan H1 ditolak
dimana t hitung negatif 1.994 < 1.971 b. Jika F hitung > F tabel, atau Sig F <
tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05. α 5% atau 0.05, maka Ho ditolak
Sedangkan t tabel pada tingkat dan H2 diterima
signifikansi 0.05 dan derajat bebas (df) Tabel 13
adalah df = n-k-1 = 400 – 2- 1 = 397 Hasil Uji F
didapatkan nilai sebesar 1.971, dengan Sum of Mean
Model df F Sig.
nilai signifikansi < 0.05 (0,047 < 0.05). Squares Square

Hal ini menunjukkan Ho diterima dan Regression 63.870 2 31.935 6.794 .000b
H1 ditolak, sehingga variabel sanksi 1 Residual 1866.130 397 4.701
pajak kendaraan bermotor tidak Total 1930.000 399
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib a. Dependent Variable: TOTAL KWPKB
Pajak kendaraan bermotor. b. Predictors: (Constant), TOTAL PPKB, TOTAL SPKB

98
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Berdasarkan hasil data tabel 13 pihak SAMSAT sifatnya mengingatkan


menunjukkan bahwa nilai F hitung > dari Wajib Pajak agar tepat waktu dalam
F tabel (6.794 > 3,04). Maka dapat pembayaran pajak kendaraan bermotor.
disimpulkan sebagai berikut: Wajib Pajak yang terlambat membayar
1. Ho = Sanksi Pajak Kendaraan pajak kendaraan bermotor roda dua akan
bermotor dan Penertiban Pajak dikenakan sanksi administrasi. Sanksi
Kendaraan Bermotor secara bersama- administrasi berupa kenaikan bunga
sama tidak berpengaruh terhadap sebesar 2% setiap bulannya. Namun
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan kenyataannya sanksi yang ditegakkan
Bermotor. tidak membuat Wajib Pajak jera.
2. Ha = Sanksi Pajak Kendaraan Dimana masih ada Wajib Pajak yang
bermotor dan Penertiban Pajak kurang peduli dalam membayar
Kendaraan Bermotor secara bersama- kewajiban perpajakannya. Maka dari itu
sama berpengaruh terhadap dapat disimpulkan dari hasil penelitian
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan sanksi pajak kendaraan bermotor tidak
Bermotor berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib
Pembahasan Hasil Penelitian Pajak kendaraan bermotor.
Penelitian ini menguji pengaruh Menurut Muliari dan Setiawan
sanksi dan penertiban pajak kendaraan (2011) Wajib Pajak akan memenuhi
bermotor terhadap kepatuhan Wajib kewajiban perpajakannya apabila
Pajak kendaraan bermotor di Kota memandang sanksi pajak akan jauh
Padang. merugikan. Adanya sanksi perpajakan
1. Pengaruh Sanksi Pajak Kendaraan Wajib Pajak menjadi takut untuk
Bermotor terhadap Kepatuhan melanggar kewajibannya dalam
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor membayar pajak bermotornya sehingga
di Kota Padang Wajib Pajak patuh untuk memenuhi
Berdasarkan hasil penelitian segala kewajiban perpajakannya.
pada hipotesis pertama adalah sanksi Semakin tegas sanksi yang diterapkan
pajak kendaraan bermotor berpengaruh oleh pihak SAMSAT Kota Padang
negatif signifikan terhadap peningkatan maka Wajib Pajak semakin tidak ada
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan celah untuk melanggar aturan dari
bermotor. Hal ini ditunjukkan dengan SAMSAT, dengan begitu tingkat
hasil pengujian dengan menggunakan kepatuhan Wajib Pajak kendaraan
SPPS 23.0 dimana nilai t hitung > t tabel bermotor semakin meningkat.
yaitu sebesar (-1.994 < 1971), dengan Hasil penelitian ini menyatakan
nilai signifikansi < 0.05 (0,047 < 0.05). bahwa sanksi tidak berpengaruh atau
Hasil ini tidak konsisten dengan negative signifikan terhadap kepatuhan
penelitian sebelumnya yang dilakukan Wajib Pajak kendaraan bermotor. Artinya
oleh Putri Amanda Octavia (2018) yang hipotesis variabel sanksi pajak kendaraan
menyatakan sanksi pajak kendaraan ini tidak diterima oleh Wajib Pajak
bermotor berpengaruh positif terhadap namun signifikan, dimana sanksi pajak
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan kendaraan ini tidak berpengaruh positif
bermotor. Namun, penelitian ini sejalan terhadap kepatuhan Wajib Pajak
dengan Rahmawaty dan Baridwan kendaraan bermotor namun kenyataannya
(2014) dalam hasilnya menyatakan mendorong tingkat kepercayaan Wajib
bahwa sanksi pajak tidak Pajak dalam mematuhi pembayaran pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib motornya sesuai dengan peraturan yang
Pajak. Sanksi yang ditegakkan oleh dibuat SAMSAT semakin meningkat.

99
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

2. Pengaruh Penertiban Pajak uji silmultan sanksi dan penertiban


Kendaraan Bermotor terhadap berpengaruh bersama terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan kepatuhan Wajib Pajak kendaraan
Bermotor di Kota Padang bermotor. Hal ini ditujukkan dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang hasil pengujian menggunakan SPPS
dilakukan bahwa hipotesis 2 adalah 23.0 dimana nilai F hitung > dari F tabel
variabel penertiban pajak kendaraan yaitu (6.794 > 3,04). Hasil penelitian
bermotor berpengaruh positif dan ini menyatakan bahwa adanya
signifikan terhadap kepatuhan Wajib pengaruh secara bersama antara variabel
Pajak kendaraan bermotor. Hal ini sanksi pajak kendaraan bermotor dengan
ditunjukkan dengan hasil pengujian variabel penertiban pajak kendaraan
dengan menggunakan SPPS 23.0 dimana bermotor terhadap kepatuhan Wajib
nilai t hitung > t tabel yaitu sebesar (2.712 Pajak dalam membayar kewajiban
> 1.971), dengan nilai signifikan < 0.05 perpajakannya. Adanya sanksi dan
(007 < 0.005). Hasil penelitian ini sejalan penertiban ini maka Wajib Pajak
dengan Vivi Yovita (2021) dimana dalam semakin patuh dan peduli dalam
hasil penelitiannya menyatakan bahwa membayar pajak tepat waktu. Dan dapat
penertiban pajak kendaraan bermotor diketahui kegiatan penertiban dijalan
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib raya dengan razia melihat STNK yang
Pajak Kendaraan bermotor. Penertiban dilaksanakan polisi dalam bentuk kerja
pajak kendaraan ini tidak langsung dalam sama sering kali membuat Wajib Pajak
bentuk sanksi administrasi, antara lain ketakutan untuk melanggar. Maka dari
memberikan peringatan kepada Wajib itu dapat disimpulkan sanksi dan
Pajak yang tidak tepat waktu dalam penertiban berpengaruh terhadap
membayar kewajiban perpajakannya. kepatuhan kendaraan bermotor.
Untuk menegakkan penertiban perlu Sanksi dan penertiban pajak
kerja sama antara SAMSAT dengan kendaraan ini adalah salah satu upaya
Kepolisian. Kegiatan penertiban pajak Kantor SAMSAT Kota Padang dalam
kendaraan bermotor di jalan raya yang meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
dilaksanakan secara gabungan oleh kendaraan bermotor. Salah satu cara
petugas kepolisian untuk meningkatkan Kantor SAMSAT Kota Padang agar
kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak tingkat pedulian Wajib Pajak meningkat
kendaraan bermotor membayar pajaknya adalah melakukan kerjasama antara
tepat waktu. Kegiatan penertiban ini pihak SAMSAT dengan pihak
membuat Wajib Pajak sadar atas kepolisian untuk melakukan razia.
kewajibannya. Maka dapat disimpulkan Kerjasama yang dilakukan Kantor
hasil penelitian penertiban ini SAMSAT Kota Padang ini bertujuan
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib untuk mengoptimalkan penerimaan
Pajak karena dapat mendorong rasa daerah.
peduli Wajib Pajak dalam membayar
pajak motornya. SIMPULAN
3. Pengaruh Sanksi dan Penertiban Berdasarkan hasil penelitian yang
Kendaraan Bermotor secara telah dilakukan mengenai Pengaruh
simultan pada Kepatuhan Wajib Sanksi dan Penertiban Pajak Kendaraan
Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bermotor Terhadap Wajib Pajak
Padang Kendaraan Bermotor di Kota Padang,
Dari perhitungan uji f maka kesimpulan dalam penelitian ini
menunjukan bahwa hasil penelitian adalah:

100
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

1. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel sanksi pajak kendaraan


variabel sanksi pajak kendaraan bermotor dengan variabel
bermotor berpengaruh negatif penertiban pajak kendaraan
signifikan terhadap peningkatan bermotor terhadap kepatuhan
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan Wajib Pajak dalam membayar
bermotor. Hal ini ditunjukkan kewajiban perpajakannya. Sanksi
dengan hasil pengujian dengan dan penertiban pajak kendaraan ini
menggunakan SPPS 23.0 dimana adalah salah satu upaya Kantor
nilai t hitung > t tabel yaitu sebesar SAMSAT Kota Padang dalam
(-1.994 < 1971), dengan nilai meningkatkan kepatuhan Wajib
signifikansi < 0.05 (0,047 < 0.05). Pajak kendaraan bermotor. Dengan
Hasil penelitian ini menyatakan adanya sanksi dan penertiban pajak
bahwa sanksi tidak berpengaruh kendaraan ini, maka dapat
atau negatif signifikan terhadap mendorong rasa kepedulian Wajib
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan Pajak dalam membayar pajak
bermotor. Artinya hipotesis variabel kendaraan bermotornya. Semakin
sanksi pajak kendaraan ini tidak patuh Wajib Pajak membayar
diterima oleh Wajib Pajak namun kewajiban perpajakannya maka
signifikan, dimana sanksi pajak semakin meningkat juga pendapatan
kendaraan ini tidak berpengaruh penghasilan suatu daerah.
positif terhadap kepatuhan Wajib
Pajak kendaraan bermotor namun UCAPAN TERIMA KASIH
kenyataannya mendorong tingkat Teruntuk kepada Sariwita Septriani Sanur
kepercayaan Wajib Pajak dalam merupakan mahasiswa Program S1
mematuhi pembayaran pajak Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan
motornya sesuai dengan peraturan Bisnis UNIDHA yang merupakan
yang dibuat SAMSAT semakin bimbingan saya. Saya mengucapkan
meningkat. terima kasih atas izin untuk
2. Variabel penertiban pajak mempublikasikan penelitian. Penelitian
kendaraan bermotor berpengaruh ini saya terbitkan dijurnal sebagai
positif dan signifikan terhadap apresiasi saya kepada mahasiswa yang
kepatuhan Wajib Pajak kendaraan telah saya bimbing dimana hasilnya
bermotor. Hal ini ditunjukkan penelitian ini dirasa cukup baik bagi saya
dengan hasil pengujian dengan untuk membantu mempubilkasikan ke
menggunakan SPPS 23.0 dimana dalam bentuk jurnal.
nilai t hitung > t tabel yaitu sebesar
(2.712 > 1.971) dengan nilai DAFTAR PUSTAKA
signifikan < 0.05 (007 < 0.005), Aruan, R., Edy Sujana, S. E., &
menyatakan bahwa penertiban pajak Sulindawati, N. L. G. E. (2017).
kendaraan bermotor berpengaruh Pengaruh Sikap Wajib Pajak, Moral
terhadap kepatuhan Wajib Pajak Wajib Pajak dan Kemauan untuk
Kendaraan bermotor. Membayar Pajak terhadap Tingkat
3. Berdasarkan hasil penelitian Uji F Kepatuhan Wajib Pajak Orang
dapat disimpulkan bahwa nilai F Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak
hitung > dari F tabel yaitu (6.794 > (KPP) Pratama Gianyar. JIMAT
3,04). Hasil penelitian ini (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
menyatakan bahwa adanya Akuntansi) Undiksha, 8(2).
pengaruh secara bersama antara

101
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Wardani, D. K., & Rumiyatun, R. sanksi pajak, dan Tax amnesty


(2017). Pengaruh Pengetahuan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Akuntansi Dewantara, 1(1), 15-30.
Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan Efriyenty, D. (2019). Pengaruh Sanksi
Bermotor, Dan Sistem Samsat Perpajakan Dan Pemahaman Wajib
Drive Thru Terhadap Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. Pajak Orang Pribadi Dalam
Jurnal Akuntansi, 5(1), 15-24. Membayar Pajak Kendaraan
Lestari, I., & Adi, S. W. (2018). Bermotor Di Kota Batam: Sanksi
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Perpajakan, Pemahaman
Sanksi Pajak, Sosialisasi Pajak, perpajakan, kepatuhan wajib pajak.
dan Kualitas Pelayanan Pajak Jurnal Akuntansi Barelang, 3(2),
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 20-28.
Orang Pribadi Pada Wilayah Saleh, D. A. (2017). Proses
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Penindrustrian Surat
Surakarta (Doctoral dissertation, Pemberitahuan Pajak Terutang
Universitas Muhammadiyah Pajak Bumi Dan Bangun Kepada
Surakarta). Wajib Pajak Di Badan Pengelolaan
Yunus, A. T. (2010). Analisis Kontribusi Pendapatan Daerah Kota Bandung
Pajak Kendaraan Bermotor Tahun 2017 (Doctoral dissertation).
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Syarlis, M. F., & Octavia, P. A. (2018).
Pada Kabupaten Bone Bolango Di Analisis Pengaruh Sanksi Dan
Provinsi Gorontalo. Jurnal Penertiban Pajak Kendaraan
Economic Resources, 11(30), 91-99. Bermotor Terhadap Efek Jera
Umboh, W. R., Tinangon, J. J., & Wajib Pajak Dengan Watak Wajib
Afandi, D. (2020). Analisis Sistem Pajak Sebagai Pemoderasi. AKMEN
Penerimaan Pajak Kendaraan Jurnal Ilmiah, 15(2).
Bermotor Di UPTD SAMSAT Irawati, W., & Sari, A. K. (2019).
Manado. Going Concern: Jurnal Pengaruh persepsi wajib pajak dan
Riset Akuntansi, 15(2), 101-108. preferensi risiko terhadap
Irianingsih, E. (2015). Pengaruh kepatuhan wajib pajak. Jurnal
Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Akuntansi Barelang, 3(2), 104-114.
Fiskus Dan Sanksi Administrasi Stanzah, F., & Sari, A. S.
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pemahaman Kepatuhan Wajib
Pajak Dalam Membayarpajak Pajak Badan. Pemahaman
Kendaraan Bermotor (PKB)(Studi Kepatuhan Wajib Pajak Badan.
Di Kantor Triyani, L. (2017). Pengaruh
Pelayananpajakkendaraanbermotor Pemahaman Dan Pengetahuan
Samsat Sleman). Universitas PGRI Wajib Pajak Tentang Peraturan
Yogyakarta. Perpajakan, Kesadaran Wajib
Gunarso, P. (2016). Pemeriksaan pajak Pajak, Kualitas Pelayanan, Dan
dan sanksi pajak terhadap kepatuhan Sanksi Perpajakan Terhadap
wajib pajak badan pada KPP Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Kepanjen Kabupaten Malang. Bermotor (Studi Kasus SAMSAT
Jurnal Keuangan dan Perbankan Grobogan) (Doctoral dissertation,
20(2), 214-223. Universitas Muhammadiyah
Rahayu, N. (2017). Pengaruh Semarang).
pengetahuan perpajakan, ketegasan

102
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas, Volume 25 No 1 Januari 2023 P - ISSN 1695 - 3273
E - ISSN 2527 - 3469

Tulenan, R. A., Sondakh, J. J., & Pinatik, Employee Engagement Dan Quality
S. (2017). Pengaruh kesadaran wajib Of Work Life Terhadap Kinerja
pajak, kualitas pelayanan fiskus Karyawan (Pada Karyawan
dan sanksi pajak terhadap Bagian Produksi PR. Trubus
kepatuhan wajib pajak orang pribadi Alami Sidorejo Kab Malang).
di KPP Pratama Bitung. Going Jurnal Ilmiah Riset Manajemen,
Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 8(09).
12(2). Ghozali, F. A., & Rusimamto, P. W.
Amalia, R., Topowijono, T., & (2016). Pengembangan Media
Dwiatmanto, D. (2016). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Articulate
Pengenaan Sanksi Administrasi Studio’13 Kompetensi Dasar
Dan Kesadaran Wajib Pajak Arsitektur Dan Prinsip Kerja Fungsi
Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Setiap Blok Plc Di Smk Negeri 1
Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Sampang. Jurnal Pendidikan Teknik
Pada Kantor Samsat Kabupaten Elektro, 5(1).
Bengkalis Riau) (Doctoral
dissertation, Brawijaya University).
Puteri, P. O., Syofyan, E., & Mulyani, E.
(2019). Analisis Pengaruh Sanksi
Administrasi, Tingkat Pendapatan,
Dan Sistem Samsat Drive Thru
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor. JURNAL
EKSPLORASI AKUNTANSI (JEA),
1(3), 1569-1588.
Yovita, V. (2021). Efektivitas
Penertiban Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) Oleh SAMSAT
Wilayah Makassar 1 Selatan
(Doctoral dissertation, Universitas
Negeri Makassar).
Wardani, D. K., & Rumiyatun, R.
(2017). Pengaruh Pengetahuan
Wajib Pajak, Kesadaran Wajib
Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan
Bermotor, Dan Sistem Samsat
Drive Thru Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
Jurnal Akuntansi, 5(1), 15-24.
Rahayu, N. (2017). Pengaruh
pengetahuan perpajakan, ketegasan
sanksi pajak, dan Tax amnesty
terhadap kepatuhan wajib pajak.
Akuntansi Dewantara, 1(1), 15-30.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Penerbit Alfabeta, Bandung
Al Hawasyi, M. M. H., Sunaryo, H., &
ABS, M. K. (2019). Pengaruh

103

Anda mungkin juga menyukai