A. PENDAHULUAN
karena dengan tingginya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diterima oleh
pendapatan yang diperoleh suatu daerah yang berasal dari dalam daerah itu
Tahun 2009 menyebutkan bahwa pajak atau pajak daerah adalah kontribusi
wajib pajak kepada daerah yang terutang oleh pribadi atau badan yang
1
2
pada dasarnya jika kepatuhan wajib pajak meningkat maka secara tidak
masalah yang sangat penting, karena jika pajak yang diperoleh oleh negara
tidak mencapai nilai yang ditargetkan maka secara tidak langsung juga
Kepatuhan adalah suatu sikap seorang wajib pajak yang disiplin dalam
berlaku ( Cahyadi & Jati, 2016 ). Kepatuhan wajib pajak menjadi faktor
dalam membayar pajak, karena masyarakat merasa tidak ada insentif atau
timbal balik secara langsung dari negara untuk mereka. Dalam mendorong
Menurut penelitian Lulu Fitriana & Vidiyanna Rizal Putri (2021) jika
apa saja yang akan terjadi apabila ia tidak membayar pajak. Selain itu ada
faktor lainnya yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yaitu Tarif Pajak
efektif dapat meningkatksn kepatuhan wajib pajak ( Cahyadi & Jati, 2016 ).
sanksi yang menjadi kontrol bagi wajib pajak, sanksi perpajakan yang akan
pencegahan (preventif) agar peraturan yang telah diatur dapat ditaati serta
tidak dilanggar oleh wajib pajak adalah dengan adanya sanksi perpajakan (
yang belum membayarkan pajak kendaraan bermotor, salah satu upaya yang
bermotor.
dapat diketahui bahwa pada tahun 2019 terdapat 4.428 Wajib Pajak ( WP )
mengalami peningkatan dari tahun 2019 sampai 2022 tentunya hal ini bisa
tahunnya. Adapun persoalan lainya yang secara umum dihadapi oleh wajib
Oemar, 2018).
Lubuklinggau.) ”.
2. Identifikasi Masalah
3. Rumusan Masalah
4. Batasan Masalah
peneliti lainnya mendapat hasil yang berbeda, oleh karena itu penelitian ini
Tahun 2019-2022.
5. Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
1. Mahasiswa
kendaraan bermotor.
2. Instansi
3. Peneliti
b. Teoritis
pajak, tarif pajak progresif, sosialisasi pajak dan sanksi pajak terhadap
1. Literatur
a. Pengertian pajak
Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 Ayat 1 berbunyi pajak
adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
menyelenggarakan pemerintahan.
11
12
c. Tanpa jasa timbal atau kontrapretasi dari negara yang secara langsung
b. Fungi Pajak
2017 : 31). Menurut Mardiasmo (2018:1) ada dua fungsi pajak, yaitu:
Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
Contoh:
c. Jenis Pajak
1) Menurut Golongan
a. Pajak langsung
orang lain.
2) Menurut Sifatnya
a. Pajak Subjektif
b. Pajak Objektif
14
a. Pajak Pusat
b. Pajak Daerah
d. Pajak Daerah
Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan
digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakan oleh peralatan teknik
berupa motor atau peralatan lainnya (Hasfah dan Dini Aprilia Pratiwi,
satu pajak daerah yang memiliki potensi cukup besar dalam mendanai
kendaraan bermotor.
tinggi10%.
alat besar akan dikenakan tarif paling rendah 0,1% dan paling
tinggi 0,2%.
undangan dan tata cara perpajakan yang berlaku dan tidak menyimpang
meningkat maka penerimaan negara dari sekotar pajak nya juga secara
berlaku
pajaknya
Wardani dan Asis (2017) kesadaran wajib pajak akan perpajakan adalah
dimana rasa yang timbul dalam diri wajib pajak atas kewajibannya
mengerti perihal pajak tanpa ada paksaan dari pihak lain (Wardani dan
melaporkan pajak.
bermotor.
semakin besar bila jumlah yang dikenakan pajak semakin besar. Tarif
pajak progresif adalah tarif pajak yang makin tinggi obyek pajaknya,
i. Sosialisasi Perpajakan
merupakan suatu cara yang dilakukan oleh petugas pajak yang berkaitan
dilakukan oleh petugas pajak kepada wajib pajak diharapkan wajib pajak
j. Sanksi Perpajakan
sebagai berikut :
a) Sanksi Administrasi
b) Sanksi Pidana
sanksi pajak sesuai dengan ketentuan dan peraturan, 4). Wajib pajak
sanksi pajak membuat wajib pajak akan membayar pajak tepat waktu.
wajib pajak.
2 Intan Pengaruh Penelitian ini Hasil
Rachmawati Peraturan menggunakan penelitian ini
dan Andry Perpajakan dan metode menunjukan
Alifian Sanksi Pajak penelitian bahwa
Rachman/2023 Terhadap Kuantitatif. pemahaman
Kepatuhan wajib pajak
Wajib Pajak terhadap
Kendaraan peraturan-
Bermotor. peraturan
perpajakan
secara
simultan dan
parsial
memberikan
pengaruh
terhadap
kepatuhan
wajib pajak
Kendaraan
Bermotor.
3 Dheviera Faktor-Faktor Penelitian ini Hasil yang
Agung Yang menggunakan didapatkan
Pramesty dan Mempengaruhi metode bahwa
Mohammad Kepatuhan Kuantitatif. kepatuhan
Eddy Wajib Bayar wajib pajak
Rosyadi/2022 Pajak Pada kendaraan
Pajak bermotor
Kendaraan dikota bekasi
Bermotor. tidak terlepas
dari adanya
kesadaraan
wajib pajak,
akses pajak
dan
pengetahuan
perpajakan.
4 Damar Bayu Faktor Yang Penelitian ini Hasil dari
Saputra/2022 Mempengaruhi menggunakan penelitian ini
Kepatuhan metode ialah dimana
Wajib Pajak penelitian pengetahuan,
Kendaraan Kuantitatif. kesadaran,
Bermotor di kepuasan,
UPPD Samsat kualitas
Batulian. pelayanan,
sosialisasi
23
pajak dan
sanksi pajak
berpengaruh
secara
simultan dan
parsial
terhadap
kepatuhan
wajib pajak
UPPD
Samsat
Betulian.
5 Kalisma Ratna The Effect Of Penelitian ini The results of
Apriyani/2019 Taxpayer’s menggunakan this study
Knowledge Of metode indicate that
Information penelitian knowledge of
services For Kuantitatif. motorized
Motor Vehicle vehicle tax
Tax Payment regulation
And Police has no
Operations On evidence that
Compliance it can affect
With motor vehicle
Compliance taxpayer
Tax. compliance,
knowledge of
motor vehicle
tax payment
service
information
there is
evidence that
it can affect
motor vehicle
taxpayer
compliance,
and police
operations
have no
evidence of
taxpayer
compliance
motor
vehicle.
24
3. Kerangka Berpikir
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Wajib Pajak (X1),
Tarif Pajak Progresif (X2), Sosialisasi Pajak (X3), dan Sanksi Perpajakan
berikut.
(X1)
Pengetahuan
Wajib Pajak
H1
(X2)
H2
Tarif Pajak (Y)
Progresif
Kepatuhan
H3 Wajib Pajak
(X3)
Sosialisasi
Pajak
H4
(X4)
Sanksi
Pajak
H5
4. Hipotesis
2018).
berikut :
Kendaraan Bermotor
Jati, 2018).
27
berikut :
Kendaraan Bermotor.
pajak dibuat dengan tujuan agar wajib pajak takut untuk melanggar
1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini salah satu cara yang dapat digunakan untuk
Studi kasus pada wajib pajak PKB yang terdaftar di samsat) Kota
Lubuklinggau.
Sifat dari penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, karena metode
ini sudah banyak menjadi acuan bagi para peneliti lain untuk melakukan
penelitian
Menentukan
Identifikasi
Observasi Rumusan
Masalah
Masalah
Mengadakan
Analisis Data yang
Hasil dari Ujian Skripsi
Terkumpul Penelitian
29
30
peneliti :
a. Variabel Penelitian
bebas pertama.
bebas kedua.
ketiga
empat.
( Wardani &
Rumiyatun,
2017 ).
Tarif Pajak penerapan tarif 1. Tarif pajak Likert
Progresif pajak progresif sesuai dengan
(X2) adalah penerapan kemampuan
tarif pajak wajib pajak
kendaraan dengan
kepemilikan kedua memperhatikan
dan seterusnya yang sifat-sifat
lebih besar dari tarif individu yang
pajak kendaraan melekat
kepemilikan 2. Tarif pajak
pertama diberlakukan
(Mardiasmo, 2018) berbeda pada
wajib pajak
dalam keadaan
yang berbeda.
3. Tarif pajak
diberlakukan
seimbang
dengan
penghasilan
yang dinikmati
wajib pajak.
4. Kenaikan tarif
pajak akan
mempengaruhi
penggelapan
pajak,
(Siti Kurnia
Rahayu, 2017 :
186).
Sosialisasi Sosialisasi 1. Sosialisasi Likert
Pajak (X3) perpajakan dilaksanakan
merupakan suatu dengan terbuka
kegiatan yang dan secara
dilakukan oleh langsung.
kantor pajak untuk 2. Sosialisasi
memberikan membantu
informasi pajak masyarakat
guna meningkatkan terkhusus
pengetahuan dan wajib pajak
wawasan dalam
masyarakat wajib memahami
pajak sehingga keuntungan
33
a. Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
juga peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki
Popuasi dalam penelitian ini adalah 12,277 Wajib Pajak PKB yang
b. Sampel
(Sugiyono, 2018 : 81 ).
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
yaitu sejumlah 12,277 maka guna efisien waktu dan biaya dalam
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
12,277
𝑛=
1 + 12,277(0,1)2
12,277
𝑛=
1 + 122,77
𝑛 = 99
= 100 (dibulatkan)
Keterangan :
N : jumlah populasi
(Sugiyono, 2018).
36
4. Sumber Data
(Darwin et al.,2021).
Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer
proses penelitian. Teknik pengambilan data harus benar dan sesuai dengan
metode agar hasil yang diraih sesuai dengan tujuan penelitian awal atau
data akan berakibat pada kesimpulan akhir, penelitian menjadi tidak relavan
dan tentu waktu dan tenaga yang dikeluarkan ketika pengumpulan data akan
acak ke Wajib Pajak PKB di Samsat Kota Lubuklingau priode tahun 2022-
Responden diberikan waktu dan diminta untuk mengisi data sesuai dengan
ditentukan.
6. Instrumen Penelitian
Pengetahuan Wajib Pajak (X1), Tarif Pajak Progresif (X2), Sanksi Pajak
(X3), dan Sosialisasi Pajak (X4). Skala ). Skala likert berisi empat tingkat
jawaban yang akan diberikan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
dilakukan pada calon responden atau kelompok lain di luar calon responden.
a. Uji Validitas
akan pertanyaan yang diajukan peneliti. Jika hasil tidak valid ada
𝑁∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟𝑥𝑦
√(𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥 2 )(𝑁 ∑𝑦 2 − (∑𝑦 2 )
Keterangan :
𝑁 = jumlah subjek
validitas.
a. Jika nilai r hitung > r tabel, maka item soal tersebut dinyatakan valid.
b. Jika niali r hitung < r tabel, maka item soal tersebut dinyatakan tidak
valid.
b. jika nilai Sig ≥ 0,05, maka item soal tersebut tidak valid.
b. Uji Reabilitas
𝑘 ∑𝑠2
𝑟 = (𝑘−1) {1 (𝑠2 )}
Keterangan :
𝑠 2 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛
a. Uji Normalitas
Selain itu, uji normalitas juga akan menguji akan menhuji variabel
bebas (X) dan data variable terikat (Y) pada persamaan regresi yang
41
signifikan hasil uji (pvalue) dengan taraf signifikan sebesar 5%. Artinya,
apabila signifikansi data lebih dari 5%, maka data dapat dikatakan
normal. Sedangkan apabila signifikansi data kurang dari 5%, naka data
b. Uji Linearitas
lebih dari 5%. Apabila data yang diperoleh lebih dari 5% maka data dapat
c. Uji Heteroskedastisitas
varian dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain.
d. Uji Multikolinearitas
sempurna antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang
regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutt off yang umum dipakai untuk
multikolinearitas yaitu :
pengaruh ini melibatkan satu variable beas (X) dan variable terikat (Y)
Y = a + bX
Keterangan :
(Sugiyono, 2018)
adalah :
𝑌 = 𝑏1. 𝑋1 + 𝑏2 . 𝑋2 + 𝑏3 . 𝑋3 + 𝑏4. 𝑋4
Keterangan :
c. Uji Parsial
(Siregar, S. 2011 : 257). Langkah- langkah dalam uji parsial (ttest) yaitu
diterima.
ditolak.
𝐻1 ditolak.
𝐻1 diterima.
a) Tempat Penelitian
b) Waktu Penelitian
Adisasmito, S., & Sadjiarto, R. A (2013). Analisis Kepuasan Wajib Pajak atas
Layanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Linggkungan Kantor Wilayah
Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur I. Taks & Accounting Riview, 3
(2),323.
http://publication.petra.ic.id/index.php/akuntansipajak/article/view/3082
diakses pada tanggal 12 November 2021
Arifin,S. B., & Nasution, A. A. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Sanksi
Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di KPP Pratama Medan
Belawan. Jurnal Akuntansi dan Bisnis : Jurnal Program Studi Akuntansi,3
(2).
http://ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundaanbisnis/article/view/1237
diakses pada tanggal 12 september 2021
carolina, verani., Fortunata, Riana. 2013. Taks Fairness Perception and Taks
Compliance: Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Karyawan Di
Bandung.
https://journal.trunojoyo.ac.id/infestasi/article/view/500 diakses pada
tanggal 12 Juni 2021
47
48
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran: Buku 1 Edisi Milenium. Jakarta: PT.
Prenhallindo.
Zikin, N., Abduh, T., & Yunus, M. K. (2021). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak
Terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Pada Masa Covid-19 Di
Samsat Kabupaten Pinrang. Economics Bosowa, 7(003), 73-86.
http://www.economicsbosowa.unibos.id/index.php/eb/article/download/46
4/446 diakses pada tanggal 10 November 2021.