PENDAHULUAN
sumber pendanaan paling besar adalah pendapatan dari sektor pajak, dimana pajak
pengeluaran dan penerimaan suatu daerah. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) merupakan jenis pajak yang
cukup sering kita jumpai, mengingat hampir setiap orang memiliki kendaraan
bermotor dan merupakan Wajib Pajak (WP) terutama di daerah kota besar seperti
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) ke-2. Jumlah pendapatan PKB
pada September 2021 sebesar Rp 86,16 miliar. Jumlah tersebut lebih meningkat
dibandingkan penerimaan PKB periode Januari hingga Agustus 2021 dengan rata-
rata penerimaan sebesar Rp 37,74 miliar. Dari segi pelayanan PKB pada bulan
pelayanan PKB dari periode bulan Januari sampai bulan Agustus 2021 sebanyak
September 2021 sebesar Rp 55,24 miliar. Meski begitu jumlah tersebut sudah
periode Januari sampai Agustus 2021 sebesar Rp 40,68 miliar. Dari segi
periode bulan Januari sampai Agustus 2021 sebanyak 12.574 segi kendaraan.
administrasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB) yang diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 170 Tahun
berlanjut hingga akhir bulan Oktober 2021 (Alfian, RRI Pontianak 2021).
Badan Pusat Statistik (2022) berdasarkan data sensus jumlah kendaraan
bermotor. Mengingat Kota Pontianak sendiri merupakan Ibu Kota Provinsi, maka
menjelaskan bahwa jumlah penduduk Kota Pontianak pada tahun 2021 berjumlah
672.440 jiwa. Jumlah penduduk dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya
wajib pajak kendaraan bermotor, dapat dilihat jumlah wajib pajak kendaraan
tahun 2017-2021. Jumlah wajib pajak yang membayar pajak kendaraan bermotor
mengalami kenaikan pada tahun 2017-2019 dan penurunan yang cukup jauh pada
Daerah (UPT PPD) berbagai daerah Provinsi Kalimantan Barat ke UPT PPD
Pontianak Wilayah I Kalimantan Barat yang dimulai pada tahun 2020 sampai
penelitian ini dilaksanakan. Hal itu juga yang menyebabkan adanya perubahan
(SAMSAT I) seperti yang peneliti sajikan pada lampiran dalam penelitian ini.
Tabel 1.1
Jumlah Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Kota Pontianak
Tahun 2017-2021 di SAMSAT Wilayah I Kota Pontianak
pajak kendaraan bermotor bagi pemerintah daerah Kota Pontianak. Namun dalam
SAMSAT Wilayah 1 Kota Pontianak dapat dilihat jumlah tunggakan pajak pada
tahun 2017-2021.
Table 1.2
Data Penunggakan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Kota Pontianak
Tahun 2017-2021 di SAMSAT Wilayah I Kota Pontianak
Berdasarkan tabel 1.2 diatas terlihat jumlah wajib pajak yang melakukan
Kota Pontianak mengalami fluktuatif untuk tahun 2017-2021. Pada tahun 2017
jumlah wajib pajak yang menunggak sebanyak 22.393 wajib pajak dengan
menunggak sebanyak 21.956 wajib pajak. Sementara itu ditahun 2020 mengalami
penurunan jumlah wajib pajak yang menunggak sebanyak 16.502 wajib pajak
sebesar 175% dan 156% untuk nilai presentase peningkatan tunggakan pajak pada
tahun 2017. Di tahun 2018 sebesar 195% untuk presentase peningkatan wajib
pajak yang menunggak dan 182% untuk presentase peningkatan jumlah
tunggakan pajak. Serta pada tahun 2019 dengan nilai presentase peningkatan
wajib pajak sebesar 161% dan 194% untuk nilai presentase peningkatan jumlah
tunggakan pajak. Semantara itu pada tahun 2020 dan 2021 masing-masing
berturut-turut sebesar 134% dan 69% dan untuk nilai presentase tunggakan
Kondisi yang fluktuatif tersebut tidak hanya disebabkan oleh adanya kondisi
pandemi Covid-19 dan perubahan kebijakan dari pihak UPT PPD Pontianak
Wilayah I, namun juga dipengaruhi oleh wajib pajak sendiri apakah tepat waktu
atau tidak dalam membayar pajak dan melaksanakan kepatuhan wajib pajak
faktornya adalah kesadaran wajib pajak. Indonesia kini menganut selft assessment
system dalam hal pemungutan pajak memberikan kebebasan dan tanggung jawab
Hal tersebut akan terwujud apabila wajib pajak memiliki tingkat kesadaran yang
tinggi sebab dengan adanya rasa kesadaran dari wajib pajak maka sikap patuh,
sanksi perpajakan yang berguna untuk memberikan efek jera kepada Wajib Pajak
kewajiaban perpajakan.
Kualitas pelayanan juga salah satu dari faktor yang dapat berpengaruh
terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Pelayanan prima yang diberikan petugas pajak
Wajib Pajak yang awalnya kurang paham akan menjadi paham dan mengerti akan
bagi Wajib Pajak mengenai hukum, undang-undang, dan tata cara perpajakan
yang benar. Wajib Pajak yang telah memiliki pengetahuan perpajakan diharapkan
masalah agar penelitian ini lebih fokus dan terarah. Penelitian ini dibatasi pada
pengaruh lima variabel yang digunakan, yaitu kesadaran wajib pajak, sanksi
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor pada Kota Pontianak yang terdaftar di
mendeskripsikan :
Kota Pontianak.
1. Manfaat Teoretis
Kota Pontianak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Negeri Pontianak.
b. Bagi Kantor SAMSAT Wialayah I Kota Pontianak
Potianak.
Pontianak.