PENDAHULUAN
pada Januari 2001 menimbulkan reaksi pro dan kontra dalam masyarakat,
akan tetapi bagi pemerintah daerah yang memiliki sumber daya alam yang
1
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
pajak daerah dan retribusi daerah. Besar kecilnya penerimaan pajak daerah
tergantung pada jumlah dan macam objek pajak daerah, tarif pajak daerah,
serta dasar pajak daerah. Tarif pajak dan retribusi daerah tergantung pada
macam objek pajak serta dasar pajak daerah tergantung pada kondisi
2
maju, maka akan semakin banyak macam dan objek pajak yang dapat
salah satu daerah yang memiliki potensi yang sangat beragam, mulai dari
Meliputi pendataan potensi, subjek dan objek pajak daerah. Tentunya pula
Table 1.1
Realisasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan PAD Provinsi Kalimantan
Utara Tahun 2017 – 2021
Tahun Pajak Daerah % Retribusi % Pendapatan
Anggar Daerah Asli Daerah
an
2017 308.952.404.415 64 137.040.500,0 0,0 482.740.846.005
,00 0 3 ,72
2018 388.388.763.489 67,6 1.640.091.145, 0,2 574.088.357.593
,00 5 00 ,08
2019 417.536.961.744 63,6 5.905.454.587, 0,9 655.846.206.222
,00 6 00 ,83
3
2020 348.949.836.778 62,5 4.856.242.203, 0,8 557.646.133.462
,00 8 00 ,35
2021 392.686.405.543 57,9 6.212.686.828, 0,9 677.803.723.304
,00 4 00 ,94
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Utara, 2022
Sumber PAD Provinsi Kalimantan Utara dari penerimaan pajak
Utara, pajak daerah dan retribusi daerah selalu mengalami kenaikan dari
pada sektor pajak daerah dan retribusi daerah, hal ini tidak bisa dijadikan
efektivitas dan efisiensi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah hal
4
Efektivitas adalah keberhasilan atau kegagalan dari organisasi
terhadap realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah itu sendiri
(Halim, 2014).
pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah. Pajak daerah dan retribusi
daerah merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena pajak daerah dan
5
1. Bagaimana efektivitas penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah di
2. Bagi Peneliti
6
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
3. Bagi Akademisi
selama lima tahun yaitu dari tahun 2017-2021 yang diperoleh dari Biro
Daerah (BAPENDA)
2. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April - Mei tahun 2023
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Otonomi daerah diambil dari bahasa Yunani, yaitu kata otonomi berasal
dari kata “autos” dan “namos”. Autos berarti sendiri dan namos berati
Otonomi Daerah yaitu hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
lebih meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) (UU No. 23 tahun 2014).
8
Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat dikatakan bahwa otonomi
Tujuan Otonomi Daerah menurut UU No. 32/ 2004 Pasal 2 Ayat (3)
kesejahteraan masyarakat.
daerah.
9
2.2 Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber penerimaan daerah
daerah sebagai wujud desentralisasi. PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan PAD lain-lain
bahwa pendapatan daerah yaitu semua hak daerah yang diakui sebagai
peranan yang sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh
pembangunan daerah.
asli daerah adalah semua penerimaan keuangan yang didapat suatu daerah
10
dimana penerimaan tersebut di dapat dari sumber yang mempunyai potensi
11
d. Lain-lain PAD yang sah berupa jasa giro, penjualan aset tetap
mata uang asing, komisi, potongan, dan bentuk lain sebagai akibat
Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang
Tahun 2007)
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang
beberapa ciri yang melekat dalam pengertian pajak daerah, baik menurut
12
a. Pajak daerah dapat berasal dari pajak asli daerah maupun pajak negara
administrative kekuasaannya
pajak yang dipungut dan dikelola oleh suatu daerah, serta pelaksanaannya
a. Pajak Provisi
13
internasional, dikecualikan dari pengenaan pajak kendaraan
(Suparmoko, 2017:63).
Air
bea balik nama kendaraan bermotor adalah 10% dari nilai jual
14
3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
(Suparmoko, 2017:65).
15
4) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan
pajak atas pengambilan air bawah tanah dan atau air permukaan
(Suparmoko, 2017:66).
5) Pajak Rokok
16
di Indonesia, hadirnya perusahaan rokok mampu memberikan
b. Pajak Kabupaten/Kota
meliputi:
1) Pajak Hotel
dari 10 (sepuluh)
2) Pajak Restoran
17
rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, jasa
3) Pajak Hiburan
4) Pajak Reklame
oleh umum.
18
6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7) Pajak Parkir
Tanah adalah air yang terdapat dalam tapisan tanah atau batuan
19
9) Pajak Sarang Burung Walet
20
Khusus untuk daerah yang setingkat dengan daerah provinsi,
seperti Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, jenis pajak yang dapat
125), yaitu:
tinggi (Pusat/Provinsi).
21
c. Basis pajak yang distribusinya sangat timpang antar daerah
daerah.
pelayanan).
komputerisasi.
Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
22
dan Retribusi Daerah, Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
retribusi meliputi retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi
Subjek retribusi jasa umum adalah orang pribadi atau badan yang
23
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau
badan.
mengenai penyelenggaraannya.
potensial.
24
1) Retribusi jasa usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan
Daerah.
kepentingan umum.
3) Retribusi kemetrologian
25
1) Retribusi pemakaian kekayaan daerah
kepelabuhan
26
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Pasal 26
yang dipersamakan.
kartu langganan.
berupa bunga sebesar 2% setiap bulan dari retribusi yang tidak atau
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya (akibatnya,
tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah
27
sejumlah barang dan jasa kegiatan yang dijalankan. Efektivitas pajak
(Warsito, 2016:128).
pengelolaan kegiatan wajib pajak secara umum. Wajib pajak akan dengan
mudah dan dalam waktu singkat mendapatkan data serta informasi yang
secara umum. Selain itu, kualitas data dan informasi tentang pajak juga
28
a. Ketika akan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak, langsung dapat
pendaftar.
c. Ketika akan memotong atau memungut pajak, wajib pajak segera dapat
d. Ketika akan membayar pajak, wajib pajak wajib pajak segera dapat
pelaporan pajak
tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai, maka hal itu
29
fisik (quality), kesesuaian (appropriateness), pemanfaatan (utility), dan
belanja fisik.
pembangunan/peningkatan infrastruktur.
30
Rasio efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah
Istilah efisien berasal dari kata Latin yaitu Eficere dalam bahasa Inggris to
tenaga, biaya).
31
Efisiensi pajak berhubungan dengan besarnya biaya pemungutan dengan
pendapatan daerah.
Pendapatan Asli Daerah terdiri atas Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil
Asli Daerah yang Sah, maka analisis kontribusi melihat seberapa besar
Asli Daerah yang Sah terhadap total Pendapatan Asli Daerah (Fitra,
2019:204).
32
Berdasarkan kajian teori yang diatas, maka kerangka pemikiran dalam
Analisis
Sumber dari Pendapatan Asli Daerah adalah Pajak Daerah dan Retribusi
33
efektivitas Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli
Selain itu seberapa banyak kontribusi pajak daerah yang mampu di berikan
Hipotesis penelitian terdiri dari tiga bagian. Menurut Sugiyono (2018: 55)
34
Berdasarkan model kerangka pemikiran diatas, peneliti menyusun sebuah
tingkat efektivitas Pajak Daerah 2009, 2011, 2012, 2013, 2014, sangat
Daerah pada tahun 2009 pada level ofless; Pada 2010, 2011, 2014
sedang; 2012 dan 2013 cukup baik. Kontribusi Retribusi 2009 pada
kurang
35
3. Penelitian selanjutnya oleh Wijoyo, et al (2019:216-230) Berdasarkan
36
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Data
misalnya data yang diperoleh dari situs web, artikel atau jurnal
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, dalam hal ini
2. Sumber
a. Sumber data dalam penelitian yaitu semua jenis pajak dan retribusi
kepustakaan dan pengumpulan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) dan
37
kepustakaan, yaitu buku-buku, jurnal, dan karya ilmiah yang
1. Definisi Variabel
2. Pengukuran Variabel
38
a. Efektivitas Pajak Daerah
39
Daerah dan Retribusi Daerah. Penelitian lapangan dilakukan dengan
1. Model Statistik
berturut-turut
40
efektifitasnya adalah dengan membandingkan efektifitas pada
41
dikenakan biaya pemungutan, hanya yang rasio efektivitas
pemungutan.
42
Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Dengan
sebagai berikut:
Uji beda t-test dipakai untuk menentukan apakah dua sampel yang
rata-rata dengan standart error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau
43
rata−rata sampel pertama rata−rata sampel kedua
t=
standar error perbedaan rata−rata kedua sampel
rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.
penelitian ini, peneliti akan menggunakan uji beda t-test untuk menguji
Daerah
Daerah
44
BAB IV
yaitu Dr. H. Irianto Lambrie oleh Menteri Dalam Negeri atas nama
45
Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Utara
berwawaskan;
Teknologi;
46
mobilisasi dan produktifitas daerah dalam rangka pemerataan
pembangunan;
dalam pembangunan;
UMKM;
47
m. Mewujudkan pembangunan yang berbasiskan RT/Komunitas dalam
Apo Kayan.
lautan seluas 11.579 Km2 (13% dari luas wilayah total). Secara
48
Kabupaten Tana Tidung.
a. Pajak Daerah
Bermotor.
49
Penerimaan terbesar diperoleh dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan
sebelumnya.
50
penerimaan pajak daerah tahun sebelumnya. Hal ini dapat
Table 4.1
Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2017
No Jenis Target Realisasi %
1 Pajak Kendaraan Rp 65.159.038.013,00 Rp 64.356.956.309,00 98,77
Bermotor (PKB)
2 Bea Balik Nama Rp 71.348.954.375,00 Rp 60.635.537.125,00 84,98
Kendaraan
Bermotor
(BBNKB)
3 Pajak Bahan Rp 125.000.000.000,00 Rp 147.728.610.757,00 118,18
Bakar Kendaraan
Bermotor
4 Pajak Air Rp 752.250.000,00 Rp 982.097.546,00 130,55
Permukaan
5 Pajak Rokok Rp 35.168.066.000,00 Rp 35.249.202.678,00 100,23
Jumlah Rp 297.428.308.388,00 Rp 308.952.404.415,00 103,87
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.2
Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2018
No Jenis Target Realisasi %
1 Pajak Kendaraan Rp 71.500.000.000,00 Rp 74.495.495.344,00 104,19
Bermotor (PKB)
2 Bea Balik Nama Rp 72.000.000.000,00 Rp 81.113.348.864,00 112,66
Kendaraan
Bermotor
(BBNKB)
3 Pajak Bahan Rp 155.000.000.000,00 Rp 196.798.221.878,00 126,97
Bakar Kendaraan
Bermotor
4 Pajak Air Rp 1.500.000.000,00 Rp 1.041.195.264,00 69,41
Permukaan
5 Pajak Rokok Rp 38.500.000.000,00 Rp 34.940.502.139,00 90,75
Jumlah Rp 338.500.000.000,00 Rp 388.388.763.489,00 114,74
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
51
Table 4.3
Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2019
No Jenis Target Realisasi %
1 Pajak Kendaraan Rp 78.720.000.000,00 Rp 77.601.268.269,00 98,58
Bermotor (PKB)
2 Bea Balik Nama Rp 86.862.500.000,00 Rp 96.253.715.873,00 110,81
Kendaraan
Bermotor
(BBNKB)
3 Pajak Bahan Rp 195.000.000.000,00 Rp 204.339.148.746,00 104,79
Bakar Kendaraan
Bermotor
4 Pajak Air Rp 1.500.000.000,00 Rp 1.653.433.575,00 110,23
Permukaan
5 Pajak Rokok Rp 37.939.135.615,00 Rp 37.689.395.281,00 99,34
Jumlah Rp 400.021.635.615,00 Rp 417.536.961.744,00 104,38
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.4
Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2020
No Jenis Target Realisasi %
1 Pajak Kendaraan Rp 85.000.000.000,00 Rp 74.007.757.312,00 87,07
Bermotor (PKB)
2 Bea Balik Nama Rp 80.000.000.000,00 Rp 73.824.923.094,00 92,28
Kendaraan
Bermotor
(BBNKB)
3 Pajak Bahan Rp 205.249.287.330,71 Rp 151.370.797.485,00 73,75
Bakar Kendaraan
Bermotor
4 Pajak Air Rp 3.000.000.000,00 Rp 2.352.200.180,00 78,41
Permukaan
5 Pajak Rokok Rp 38.500.000.000,00 Rp 47.394.158.707,00 123,10
Jumlah Rp 411.749.287.330,71 Rp 348.949.836.778,00 84,75
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
52
Table 4.5
Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2021
No Jenis Target Realisasi %
1 Pajak Kendaraan Rp 93.500.000.000,00 Rp 83,46
Bermotor (PKB) 78.039.743.300,00
2 Bea Balik Nama Rp 88.000.000.000,00 Rp 84.302.053.100,00 95,80
Kendaraan
Bermotor
(BBNKB)
3 Pajak Bahan Rp 203.500.000.000,00 Rp 181.615.199.850,00 89,25
Bakar Kendaraan
Bermotor
4 Pajak Air Rp 3.300.000.000,00 Rp 2.901.511.614,00 87,92
Permukaan
5 Pajak Rokok Rp 42.084.170.522,00 Rp 45.827.897.679,00 108,90
Jumlah Rp 430.384.170.522,00 Rp 392.686.405.543,00 91,24
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
b. Restribusi Daerah
Utara.
53
penerimaan retribusi daerah pada tahun anggaran 2017 mencapai
Table 4.6
Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2017
No Jenis Target Realisasi %
1 Retribusi Rp 140.000.000,00 Rp 137.040.500,00 97,89
Pemakaian
Kekayaan Daerah
Jumlah Rp 140.000.000,00 Rp 137.040.500,00 97,89
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.7
Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2018
No Jenis Target Realisasi %
1 Pemakaian Rp 210.000.000,00 Rp 387.118.855,00 184,34
Kekayaan Daerah
2 Pengolahan Limbah Rp 0,00 Rp 0,00 0,00
Cair
3 Pelayanan Pelabuhan Rp 0,00 Rp 1.084.270.990,00 0,00
4 Perpanjangan Izin Rp 0,00 Rp 163.601.300,00 0,00
54
Memperkerjakan
Tenaga Kerja Asing
(IMTA)
5 Pemanfaatan Rp 0,00 Rp 5.100.000,00 0,00
Perlengkapan
Lainnya
Jumlah Rp 210.000.000,00 Rp 1.640.091.145,00 781,00
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.8
Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2019
No Jenis Target Realisasi %
1 Pemakaian Rp 10.210.000.000,00 Rp 493.652.940,00 4,83
Kekayaan Daerah
2 Pelayanan Rp 0,00 Rp 102.799.000,00 0,00
Rekreasi dan Olah
Raga
3 Pelayanan Rp 10.000.000.000,00 Rp 5.174.601.147,00 51,75
Pelabuhan
4 Perpanjangan Izin Rp 100.000.000,00 Rp 101.844.000,00 101,84
Memperkerjakan
Tenaga Kerja
Asing (IMTA)
5 Pemanfaatan Rp 0,00 Rp 32.557.500,00 0,00
Perlengkapan
Lainnya
Jumlah Rp 20.310.000.000,00 Rp 5.905.454.587,00 29,08
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.9
Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2020
No Jenis Target Realisasi %
1 Pemakaian Rp 185.000.000,00 Rp 342.534.940,00 185,15
Kekayaan Daerah
2 Pelayanan Rp 50.000.000,00 Rp 57.855.000,00 115,71
Rekreasi dan Olah
Raga
3 Pelayanan Rp 4.400.000.000,00 Rp 4.136.545.563,00 94,01
Pelabuhan
4 Perpanjangan Izin Rp 250.000.000,00 Rp 295.795.200,00 118,32
Memperkerjakan
Tenaga Kerja
Asing (IMTA)
5 Pemanfaatan Rp 180.000.000,00 Rp 23.511.500,00 13,06
Perlengkapan
55
Lainnya
Jumlah Rp 5.065.000.000,00 Rp 4.856.242.203,00 95,88
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.10
Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2021
No Jenis Target Realisasi %
1 Jasa Usaha Rp 5.500.000.000,00 Rp 5.887.205.428,00 107,04
2 Perizinan Tertentu Rp 250.000.000,00 Rp 325.481.400,00 130,19
Jumlah Rp 5.750.000.000,00 Rp 6.212.686.828,00 108,05
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
pengelola, joint production, royalty, hasil sewa aset daerah dan hasil
kerja sama aset daerah. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah
56
perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Daerah
Table 4.11
Target dan Realisasi Laba BUMD Tahun 2017
No Sumber Target Realisasi %
1 Laba atas Penyertaan Rp 0,00 Rp 0,00
Modal pada Perusahaan 32.576.306,64
Milik Daerah/BUMD
Jumlah Rp 0,00 Rp 32.576.306,64 0,00
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.12
Target dan Realisasi Laba BUMD Tahun 2018
No Sumber Target Realisasi %
1 Laba atas Penyertaan Rp 11.268.969.572,27 Rp 11.268.969.572,27 100
Modal pada
Perusahaan Milik
Daerah/BUMD
Jumlah Rp 11.268.969.572,27 Rp 11.268.969.572,27 100
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.12
Target dan Realisasi Laba BUMD Tahun 2019
No Sumber Target Realisasi %
1 Laba atas Penyertaan Rp Rp 11.428.544.713,99 100
Modal pada 11.428.544.713,99
Perusahaan Milik
Daerah/BUMD
Jumlah Rp Rp 11.428.544.713,99 100
11.428.544.713,99
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.13
Target dan Realisasi Laba BUMD Tahun 2020
57
No Sumber Target Realisasi %
1 Laba atas Penyertaan Rp 7.455.831.909,73 Rp 7.455.831.909,73 100
Modal pada
Perusahaan Milik
Daerah/BUMD
Jumlah Rp 7.455.831.909,73 Rp 7.455.831.909,73 100
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
Table 4.13
Target dan Realisasi Laba BUMD Tahun 2021
No Sumber Target Realisasi %
1 Laba atas Penyertaan Rp 8.205.702.460,00 Rp 8.205.702.460,00 100
Modal pada
Perusahaan Milik
Daerah/BUMD
Jumlah Rp 8.205.702.460,00 Rp 8.205.702.460,00 100
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
d. Pendapatan Perkapita
Table 4.14
Pendapatan Perkapita Provinsi Kalimantan Utara tahun 2017-2021
Tahun Jumlah Pendapatan Daerah Pendapatan
Penduduk Perkapita
2017 691.058 Rp 2.360.834.836.792,14 Rp 3.416.261,496
2018 716.407 Rp 2.423.333.202.128,61 Rp 3.382.620,776
2019 742.245 Rp 2.636.616.427.854,99 Rp 3.552.218,51
2020 701.814 Rp 2.533.238.283.423,15 Rp 3.609.557,922
2021 713.622 Rp 2.536.758.560.876,00 Rp 3.554.765,073
Sumber: BAPENDA Provinsi Kalimantan Utara
58
daerah pada tahun 2017 sebesar Rp 3.416.261,496. Tahun 2018
pajak dan retribusi daerah terhadap target penerimaan pajak dan retribusi
a. Efektivitas Pajak
Table 4.15
Tingkat Efektivitas Pajak Daerah
Tahun Total Target Pajak Realisasi Penerimaan Rasio Kriteria
Pajak Efektivitas Efektivitas
2017 Rp 297.428.308.388,00 Rp 308.952.404.415,00 103,87 Sangat Efektif
2018 Rp 338.500.000.000,00 Rp 388.388.763.489,00 114,74 Sangat Efektif
2019 Rp 400.021.635.615,00 Rp 417.536.961.744,00 104,38 Sangat Efektif
2020 Rp 411.749.287.330,71 Rp 348.949.836.778,00 84,75 Cukup Efektif
2021 Rp 430.384.170.522,00 Rp 392.686.405.543,00 91,24 Efektif
Rata-Rata 99,79 Efektif
Sumber: Data Olahan 2023
59
Dilihat dari Tabel 4.15 diatas segala keseluruhan tingkat Efektivitas
Table 4.16
Tingkat Efektivitas Retribusi Daerah
Tahun Total Retribusi Realisasi Penerimaan Rasio Kriteria
Daerah Retribusi Daerah Efektivitas Efektivitas
2017 Rp 140.000.000,00 Rp 137.040.500,00 97,89 Efektif
2018 Rp 210.000.000,00 Rp 1.640.091.145,00 781,00 Sangat Efektif
2019 Rp 20.310.000.000,00 Rp 5.905.454.587,00 29,08 Tidak Efektif
2020 Rp 5.065.000.000,00 Rp 4.856.242.203,00 95,88 Efektif
2021 Rp 5.750.000.000,00 Rp 6.212.686.828,00 108,05 Sangat Efektif
Rata-Rata 222,38 Sangat Efektif
Sumber: Data Olahan 2023
60
Dilihat dari Tabel 4.16 diatas segala keseluruhan tingkat Efektivitas
61
a. Pajak Daerah
Table 4.17
Tingkat Efisiensi Pajak Daerah
Tahun Biaya Pemungutan Realisasi Penerimaan Rasio Kriteria
Pajak Daerah Pajak Daerah Efektivitas Efektivitas
2017 Rp 8.427.000.000,00 Rp 308.952.404.415,00 2,72 Sangat Efisien
2018 Rp 9.000.000.000,00 Rp 388.388.763.489,00 2,31 Sangat Efisien
2019 Rp 12.001.000.000,00 Rp 417.536.961.744,00 2,87 Sangat Efisien
2020 Rp 3.437.585.628,00 Rp 348.949.836.778,00 0,98 Sangat Efisien
2021 Rp 12.911.525.115,00 Rp 392.686.405.543,00 3,28 Sangat Efisien
Rata-Rata 2,43 Sangat Efisien
Sumber: Data Olahan 2023
62
pemungutan. Pada tahun 2020 efisiensi penerimaan pajak daerah
b. Retribusi Daerah
Table 4.18
Tingkat Efisiensi Retribusi Daerah
Tahun Biaya Pemungutan Realisasi Penerimaan Rasio Kriteria
Retribusi Daerah Retribusi Daerah Efektivitas Efektivitas
2017 Rp 0,00 Rp 137.040.500,00 0 Sangat Efisien
2018 Rp 0,00 Rp 1.640.091.145,00 0 Sangat Efisien
2019 Rp 610.000.000,00 Rp 5.905.454.587,00 10,32 Efisien
2020 Rp 211.950.000,00 Rp 4.856.242.203,00 4,36 Sangat Efisien
2021 Rp 60.000.000,00 Rp 6.212.686.828,00 0,96 Sangat Efisien
Rata-Rata 3,12 Sangat Efisien
Sumber: Data Olahan 2023
daerah di tahun 2018 mengalami hasil yang sama dari tahun 2017
63
sebesar 0,41% kemudian meningkat di tahun 2019 sebesar 10,32%
pemungutan.
pajak dan retribusi daerah terhadap PAD. Analisis data kontribusi pajak
Table 4.19
Tingkat Kontribusi Pajak Daerah
Tahun Realisasi Penerimaan Realisasi Penerimaan Rasio Kriteria
Pajak Daerah PAD Kontribusi Kontribusi
2017 Rp 308.952.404.415,00 Rp 482.740.846.005,72 63,99 Sangat Baik
2018 Rp 388.388.763.489,00 Rp 574.088.357.593,08 67,65 Sangat Baik
2019 Rp 417.536.961.744,00 Rp 655.846.206.222,83 63,66 Sangat Baik
2020 Rp 348.949.836.778,00 Rp 557.646.133.462,35 62,57 Sangat Baik
64
2021 Rp 392.686.405.543,00 Rp 677.803.723.304,94 57,93 Sangat Baik
Rata-Rata 63,16 Sangat Baik
Sumber: Data Olahan 2023
tertinggi pada tahun 2018 sebesar 67,65% dan terendah di tahun 2021
baik
a. Retribusi Daerah
(PAD)
65
Suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar
berikut:
Table 4.20
Tingkat Kontribusi Retribusi Daerah
Tahun Realisasi Penerimaan Realisasi Penerimaan Rasio Kriteria
Retribusi Daerah PAD Kontribusi Kontribusi
2017 Rp 137.040.500,00 Rp 482.740.846.005,72 0,02 Sangat Kurang
2018 Rp 1.640.091.145,00 Rp 574.088.357.593,08 0,28 Sangat Kurang
2019 Rp 5.905.454.587,00 Rp 655.846.206.222,83 0,90 Sangat Kurang
2020 Rp 4.856.242.203,00 Rp 557.646.133.462,35 0,87 Sangat Kurang
2021 Rp 6.212.686.828,00 Rp 677.803.723.304,94 0,91 Sangat Kurang
Rata-Rata 0,59 Sangat Kurang
Sumber: Data Olahan 2023
dari tahun 2017 sebesar 0,26% dari 0,02% menjadi 0,28% kemudian
66
mengalami peningkatan Kembali sebesar 0,04% dari 0,87% menjadi
2017-2021
Utara
Table 21
Aanalisis Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Perkapita
Daerah Provinsi Kalimantan Utara
Tahun Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Perkapita
(PAD)
2017 Rp 482.740.846.005,72 Rp 3.416.261,496
2018 Rp 574.088.357.593,08 Rp 3.382.620,776
2019 Rp 655.846.206.222,83 Rp 3.552.218,51
2020 Rp 557.646.133.462,35 Rp 3.609.557,922
2021 Rp 677.803.723.304,94 Rp 3.554.765,073
Sumber: Data Olahan 2023
Dilihat dari Tabel 4.21 diatas dapat dijelaskan bahwa PAD Provinsi
67
dengan Pendapatan Perkapita Rp 3.554.765,073. Dapat disimpulkan
Table 4.22
Hasil Rata-Rata Uji Beda t-test Efektivitas Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah Provinsi Kalimantan Utara Periode 2017-2021
Group Statistics
Variabel N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Efektivitas PD 5 99.7960 11.83766 5.29396
RD 5 222.3800 313.84413 140.35536
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2023
Table 4.22 menunjukkan bahwa hasil rata-rata uji beda t-test efektifitas,
daerah dari tahun 2017 sampai 2021 adalah 99,7960 dan untuk retribusi
dilihat dari rata-rata efektivitas untuk pajak daerah dan retribusi daerah
68
Table 4.23
Hasil Uji Beda t-test Efektivitas Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Provinsi Kalimantan Utara Periode 2017-2021
Independent Samples Test
Levene's t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F Sig. t df Sig. Mean Std. 95%
(2- Differ Error Confidence
taile ence Differen Interval of the
d) ce Difference
Lower Upper
Efekti Equal - -
140.455 201.3
vitas variances 6.341 .036 -.873 8 .408 122.5 446.47
17 0619
assumed 8400 419
Equal - -
140.455 266.9
variances not -.873 4.011 .432 122.5 512.11
17 4609
assumed 8400 409
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2023
atas dapat dilihat bahwa dari nilai F hitung Levene test sebesar 6,341
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas antara pajak daerah
assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance
69
(two tail). Karena nilai probabilitasnya masih diatas 0,05, jadi dapat
Table 4.24
Hasil Rata-Rata Uji Beda t-test Efisiensi Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah Provinsi Kalimantan Utara Periode 2017-2021
Group Statistics
Variabel N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Efisiensi PD 5 2.4320 .88276 .39478
RD 5 3.1280 4.40204 1.96865
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2023
Table 4.24 menunjukkan bahwa hasil rata-rata uji beda t-test efisiensi,
daerah dari tahun 2017 sampai 2021 adalah 2,4320 dan untuk retribusi
dilihat dari rata-rata efisiensi untuk pajak daerah dan retribusi daerah
70
Table 4.25
Hasil Uji Beda t-test Efisiensi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Provinsi Kalimantan Utara Periode 2017-2021
Independent Samples Test
Levene’s t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F Sig. t df Sig. Mean Std. 95%
(2- Differ Error Confidence
taile ence Differen Interval of the
d) ce Difference
Lower Upper
Efekti Equal
-.6960 - 3.934
vitas variances 6.864 .031 -.347 8 .738
0
2.00784
5.32610 10
assumed
Equal
-.6960 - 4.718
variances not -.347 4.321 .745
0
2.00784
6.11099 99
assumed
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2023
atas dapat dilihat bahwa dari nilai F hitung Levene test sebesar 6,864
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas antara pajak daerah
assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance
71
(two tail). Karena nilai probabilitasnya masih diatas 0,05, jadi dapat
3. Uji Beda t-test Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap
Table 4.26
Hasil Rata-Rata Uji Beda t-test Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan
Utara Periode 2017-2021
Group Statistics
Variabel N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kontribusi PD 5 63.1600 3.49285 1.56205
RD 5 .5960 .41765 .18678
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2023
Table 4.26 menunjukkan bahwa hasil rata-rata uji beda t-test efisiensi,
daerah dari tahun 2017 sampai 2021 adalah 63,1600 dan untuk retribusi
dilihat dari rata-rata kontribusi untuk pajak daerah dan retribusi daerah
72
Table 4.27
Hasil Uji Beda t-test Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Utara
Periode 2017-2021
Independent Samples Test
Levene’s t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F Sig. t df Sig. Mean Std. 95%
(2- Differ Error Confidence
taile ence Differen Interval of the
d) ce Difference
Lower Upper
Kontri Equal
39.76 62.56 58.936 66.19
busi variances 3.571 .095 8 .000 1.57318
9 400 25 175
assumed
Equal
39.76 62.56 58.243 66.88
variances not 4.114 .000 1.57318
9 400 62 438
assumed
Sumber:
atas dapat dilihat bahwa dari nilai F hitung Levene test sebesar 3,571
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi antara pajak daerah
equal variance assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada
73
siqnifikansi 0,000 (two tail). Karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari
Perkapita. Uji t dalam penelitian ini ditampilkan dalam tabel dibawah ini
Table 4.28
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Perkapita
Daerah Kalimantan Utara tahun 2017-2021
Coefficients
Model B Std. Error T Sig.
1 (Constant) 3877066.520 293138.318 13.226 .001
PAD -6.629E-7 .000 -1.288 .288
Sumber: Data Primer Terolah 2023
signifikan α (5%).
a. Ho: β = 0
pendapatan perkapita.
b. Ha: β ≠ 0
perkapita.
74
a. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak.
sebesar 0,288. Yang artinya nilai 0,288 >0,05. Hasil diatas menunjukkan
bahwa nilai probabilitas stress kerja lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,288.
4.4. Pembahasan
75
menunjukkan hasil yang sama yaitu selama kurun waktu 2010 sampai
2010 sampai dengan tahun 2014 pada tabel 5 rata-rata tingkat efektivitas
tahun 2017 sampai 2021 yang sangat efektif disebabkan karena adanya
pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan, dan pajak
dilapangan.
namun orang tersebut tidak akan mendapatkan pelayanan atas jasa yang
76
2. Efisiensi Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara
Utara periode tahun 2017 sampai 2021 yang sangat efisien karena
77
terencana secara matang, sehingga pada terapannya diwujudukan dengan
sangat baik dan hasil yang kontras justru ditunjukkan oleh retribusi
Kalimantan Utara periode tahun 2017-2021 yang sangat baik dan tingkat
78
kontribusi retribusi daerah yang sangat kurang disebabkan oleh
daerah adalah bersifat wajib dan dapat dikenai sanksi dan aturan hukum,
stress kerja sebesar 0,288. Yang artinya nilai 0,288 >0,05. Hasil diatas
79
menunjukkan bahwa nilai probabilitas stress kerja lebih kecil dari 0,05
80
BAB V
5.1. Kesimpulan
dengan nilai 84,75%, meskipun mulai tahun 2017 sampai tahun 2021
dengan nilai 29,08%, meskipun mulai tahun 2017 sampai tahun 2021
81
mengalami kenaikan dan penurunan namun efisiensi penerimaan
sangat kurang.
1. Keterbatasan
2. Penelitian Selanjutnya
82
seperti kemampuan masyarakat dalam memenuhi kewajiban
Asli Daerah
83