Oleh:
Arini Aprilia Syarif
171830756
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
i
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1................................................................................................................3
Tabel 1.2................................................................................................................5
Tabel 2.1...............................................................................................................12
Tabel 2.2...............................................................................................................23
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1............................................................................................................3
Gambar 2.1............................................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
bersaing untuk memajukan usahanya. Dalam hal itu pengusaha harus juga
peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal yang perlu di perhatikan
pajak, maka dari itu untuk membiayai negara tersebut masyarakat harus patuh
dengan patuh wajib pajak yaitu salah satu faktor yang terpenting untuk
terwujudnya pembayaran pajak untuk negara dalam sistem modern pada prosedur
pelayanan pada kantor pajak juga harus mendapatkan perhatian khusus agar
masyarakat tertarik dengan pelayanannya dan juga menjadi daya tarik sendiri
2015)
negara sendiri yang dan akan di kelola oleh pemerintah untuk sebagaimana akan
yaitu bersifat dipaksakan atau wajib dalam membayar pajak dan tidak
1
2
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga salah satu penyumbang
pajak yang untuk negara dan juga membantu adanya lapangan pekerjaan untuk
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akhir-akhir ini banyak diminati para
pemuda dan usia produktif dikarenakan lebih banyak populasi penduduk dari
tersebut mendapatan omzet seharusnya pengusaha tersebut sadar akan pajak yang
Untuk umur usaha sendiri pada dasarnya semakin lama pengusaha itu berdiri
pengusaha tersebut sadar dalam menaati peraturan kepatuhan wajib pajak yang
sudah dibuat oleh pemerintah. maka dari itu adanya pengetahuan perpajakan
dalam umur usaha akan sangat berperan dalam mengenai ketaatan membayar
pajak.
3
bidang ekonomi karena sebagian besar perekonomian suatu negara ditopang oleh
penerimaan pajak. Namun penerimaan pajak sampai saat ini masih belum sesuai
Besarnya target dan realisasi penerimaan negara dari sektor pajak tahun
Berdasarka
n Tabel 1.1
tersebut dapat
disimpulkan
4
bahwa target penerimaan pajak tahun 2017-2020 belum ada yang memenuhi
target. Namun pada tahun 2018-2020 target penerimaan pajak menurun dari
penerimaan pajak tahun 2018-2020 terus menurun. Hanya pada tahun 2017
sebelumnya. Maka sangat dibutuhkan peran baik dari pemerintah maupun dari
wajib pajak itu sendiri untuk membayarkan pajaknya tepat waktu agar target
lanjuti untuk mematuhi waijb pajak dengan melihat kondisi di mana wajib pajak
harus melaksanakan hak perpajakan yang baik, dan akan di lihat dari
bagi negara, karena apabila wajib pajak tidak patuh dalam menaati aturan
menyebabkan penerimaan pajak akan mengurang. Maka dari itu, peran penting
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Merupakan unit usaha yang merujuk
kepada usaha ekonomi produktif yang di miliki perorangan ataupun badan usaha sesuai
dengan kriteria yang di tetapkan oleh undang-undang No. 20 tahun 2008. Jadi, dapat
diketahui UMKM adalah sektor usaha ekonomi yang dimiliki suatu daerah yang
memiliki peran penting dalam perekonomian suatu daerah. Salah satu daerah yang
cukup memiliki banyak sumber UMKM sebagai hasil pendapatan daerahnya adalah
daerah yang bersumber dari hasil pertambangan, perekebunan dan hasil laut
UMKM.
Hasil observasi awal yang diperoleh melalui situs resmi kabupaten kolaka
2017 521
2018 507
2019 516
2020 510
Sumber: https://kolakakab.bps.go.id/
6
UMKM didapatkan yaitu inkonsistensi hasil Pasca Kumanji dan husain (2015),
wajib pajak hal ini mendukung hasil penelitian dari dewi (2018), sosialisasi
terhadap kepatuhan wajib pajak hal ini di dukung dengan penelitian dari mifta dan
penelitian Hana Pratiwi (2015), pengetahuan atau pemahaman wajib pajak tentang
pajak, hal ini di dukung penelitian dari Juliana Kesaulya (2019), menyatakan
perpajakan
pajak UMKM?
pajak UMKM?
UMKM?
8
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
dan Menengah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
negara yang diharapkan supaya masyarakat sadar bahwa arti pajak itu apa.
berlaku dalam suatu negara. Wajib pajak patuh dalam arti disiplin dan taat, wajib
pajak yang membayar pajak dalam jumlah besar belum tentu dikatakan sebagai
wajib pajak patuh. Tidak ada hubungannya antara wajib pajak yang membayar
pajak dalam jumlah besar dengan kepatuhan. Karena pembayar pajak besar
belum tentu memenuhi syarat kriteria sebagai wajib pajak patuh, jika masih
segala kewajiban perpajakannya secaa akurat dan tepat waktu. Kepatuhan pajak
menjadi hal terpenting bagi negara, karena apabila wajib pajak tidak patuh dalam
10
11
undang telah mengatur sanksi administrasi bahkan ancaman hukum pidana bagi
perpajakan.
Menurut Rahayu (2010) kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu kondisi sistem administrasi perpajakan suatu negara pelayanan pada wajib
d. Kepatuhan wajib pajak dalam peembayar tunggakan pajak (SPT atau SKP)
Menengah (UMKM) pada bab 1 pasal 1, definisi Usaha Mikro adalah usaha
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
12
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki.
13
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada bab IV pasal 6, yaitu:
Tabel 2.1
Kriteria UMKM
13
14
pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
mendapat imbalan secara langsung dan di gunakan untuk keperluan negara bagi
Membayar pajak bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga hak bagi setiap warga
membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
untuk menghitung besarnya pajak yang harus di bayar wajib pajak kepada negara.
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan
bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara
Pertimbangan Pajak.
Sesuai fungsi budged tair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan
dipenuhi oleh undang undang perpajakan yang baru. Dalam hal ini wajib pajak
bahwa wajib pajak meruapakan orang pribadi atau badan, melipitu pembyaran
pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak yang mempunyai hak dan
perpajakan.
Pajak Orang Pribadi. Dengan demikian sudah menjadi tanggung jawab petugas
dengan baik adapun indikator sosialisasi yaitu dengan cara penyuluhan metode
calon wajib pajak mengenai semua hal yang berkaitan dengan perpajakan. Tanpa
adanya sosialisasi yang efektif kepada wajib pajak maka wajib pajak akan
a. berdiskusi langsung dengan wajib pajak dan tokoh masyarakat. Ditjen pajak
memberikan komunikasi dua arah antara wajib pajak dengan petugas pajak
peraturan perpajakan
18
mudah dipahami.
website yang dapat di akses internet setiap saat, cepat, mudah, serta
Namun, kegiatan sosialisasi harus dilakukan secara efektif dan dilakukan dengan
media-media yang lain yang lebih diketahui masyarakat. Peran aktif pemerintah
melalui penyuluhan atau sosialisasi rutin ataupun berupa pelatihan secara intensif.
mengerti dan memahami suatu yang diketahui dan diingat, dengan kata lain
dalam hal ini wajib pajak dapat mengetahui tentang sistem dan prosedur dari
perpajakan serta ketentuan umum, cara-cara dan sanksi-sanksi apabila wajib pajak
perpajakan.
19
memiliki peranan penting dalam kesadaran Wajib Pajak untuk membayar pajak.
(Suhendri,2015) yaitu:
merupakan hal yang paling mendasar yang harus dimiliki oleh wajib
pajak.
pajak terutang.
pemberitahuanan (SPT).
pajak, maka Wajib Pajak akan mengetahui pentingnya membayar pajak, sehingga
Pajak tinggi, tentunya penerimaan Negara dari sektor pajak akan terus
(dagangan) tertentu selama suatu masa jual maupun nilai transaksi yang terjadi
masyarakat akan tertarik dalam memilih produknya yang dituju, selain itu
perusahaan dapat menunjukkan perputaran aset atau modal yang dimiliki oleh
pengusaha.
b. Kondisi pasar
penjualan.
22
Umur usaha merupakan usia atau lamanya suatu perusahaan itu dibentuk
usahanya, sehingga dapat menambah efisiensi dan menekan biaya produksi lebih
kecil dari pada penjualannya. Semakin lama usahanya semakin paham kebutuhan
strategi dan kiat-kiat yang lebih solid untuk tetap bisa survive dimasa depan.
Semakin lama sebuah perusahaan berdiri, tentunya telah banyak pula mengalami
lika-liku dalam berbisnis, mulai dari kemajuan hingga masalah dan kendala
23
dapat dilakukan oleh perusahaan untuk bertahan dalam setiap kendala yang
dihadapi. Sehingga, jika terjadi lagi kesulitan maupun kendala yang sama
maupun berbeda, maka perusahaan tersebut sudah siap dan mampu untuk
yang terkait dengan penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti, kemudian
maka akan dapat di lihat sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang akan
di lakukan.
variabel yang
dominan
karena
memiliki nilai
koefisien beta
dan terhitung
paling besar
2. Pengaruh Rizky Akbar Metode yang di Pengetahuan
Sosialisasi Anwar gunakan analisis perpajakan di
Perpajakan Muhammad kualitatif data yang pengaruhi
Terhadap Syafiqurrahm di gunakan dari sangat
Kepatuhan an hasil kuesioner dan signifikan
Perpajakan (2016) wawancara. Di uji oleh
Wajib Pajak dengan sosialisasi
Usaha Mikro menggunakan uji perpajakan
Kecil Dan reliabilitas dan uji sekaligis
Menengah(Um validitas mempengaruh
km) Di i kepatuhan
Surakarta perpajakan.
Dengan Kedua
Pengetahuan variabel
Perpajakan bebas
Sebagai berpengaruh
Variabel positif baik
Pemediasi terhadap
kesadaran
wajib pajak
maupun
kepatuhan
wajib pajak.
3. Pengaruh Dewi kusuma Penelitian ini Sosialisasi
Sosialisasi wardani, Ema menggunakan perpajakan
26
yang penting bagi wajib pajak, saat ini fenomena yang terjadi masih terdapat
banyaknya wajib pajak yang masih belum memahami peraturan perpajakan serta
Hal ini terlihat bahwa masih kurangnya kesadaran wajib pajak akan pentingnya
membayar pajak. Perpajakan saat ini menjadikan wajib pajak ikut serta aktif
sebenarnya yang disebut self asessment system dimana tingkat kepatuhan ada
Sosialisasi
pemahaman Pajak
(X1)
Pengetahuan Pajak
(X2) Kepatuhan Wajib
Pajak (Y)
Omzet Penghasilan
(X3)
Keterangan:
: Pengaruh secara Parsial
: Pengaruh secara simultan
UMKM.
pajak UMKM.
pajak UMKM.
UMKM
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dan pengetahuan pajak, omzet penghasilan, umur usaha dan variabel dependen
1. Definisi Konseptual
perpajakan.
30
31
1) Pengetahuan perpajakan
langsung.
3) Omzet penghasilan
Seluruh penjualan suatu produk barang atau jasa yang diperoleh dalam
proses.
4) Umur usaha
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari
primer angket/kuesioner yang digunakan berasal dari para wajib pajak UMKM
dikecamatan wundulako.
berbagai sumber informasi yang telah dipublikasikan maupun data yang didapat
Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penelitian ini maka dilakukan
diteliti yaitu dengan menghitung bobot tiap pertanyaan. Bobot jawaban responden
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukan sejauh mana
kuesioner yang di ukur dapat di perca ya atau valid, kuesioner di katakan valid
34
jika pertanyaan tersebut dapat memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat.
yaitu: validitas faktor di ukur bila item yang di susun menggunakan lebih dari satu
faktor dengan faktor lainnya. Pengukuran validitas faktor ini dengan cara
skor total faktor (total keseluruhan faktor). Untuk melakukan uji validitas ini
Uji reabilitas adalah uji pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah di
lakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama, tinggi
rendahnya reabilitas di tunjukan oleh suatu angka yang di sebut nilai koefisien
reabilitas.
atau generalisasi. Hal yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah
kriteria BLUE (Best, Linier, Unbiased Estimator). Uji asumsi klasik terdiri dari
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki kontribusi normal. Hal ini dapat diketahui
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
(Ghozali, 2016) menyebutkan bahwa uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan
nol.
b. Uji Heterokedastisitas
Analsis regresi berganda adalah analisis hubungan antara dua atau lebih
untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
sebagai berikut:
Keterangan:
a = Konstanta
X2 = Pengetahuan Pajak
X3 = Omzet Penghasilan
X4 = Umur Usaha
menurut tabel. Dari hasil yang diperoleh, apabila perhitungan f lebih besar
simultan, yaitu :
1. Jika nilai signifikansi F < 0,05 maka hipotesis diterima. Hal ini
2. Jika nilai signifikansi F > 0,05 maka hipotesis ditolak. Hal ini
satu variabel penjelas atau variabel independen secara individu secara variasi
nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Bilamana nilai statistik t hasil
nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program
SPSS. Jika signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak ,Jika signifikansi <
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika
dalam proses mendapatkan nilai R2 yang tinggi adalah baik, tetapi jika nilai
R2 rendah.
DAFTAR PUSTAKA
30
badan”
Undang-undang 1945 pasal 23A yang menyatakan “bahwa pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dengan undang-undang”
Wardani Kusuma Dewi, Wati Erma. (2018). Pengaruh Sosialisasi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Pengetahuan
Perpajakan Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Nominal VOL. VII
No.1
Wijayanto Jati Guntur (2016). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Dan
Pemahaman Prosedur Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Bumi Dan Bangunan.
Winerungan, Lidya Oktaviane. (2013). Sosialisasi perpajakan, Pelayanan
Fiskus dan Sanksi Perpajakan terhadap kepatuhan WPOP di KPP
Manado dan KPP Blitung. Jurnal EMBA VOL.1 No 3
30