Anda di halaman 1dari 3

Analisis Efektifitas Penerimaan PBB Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) pada Badan

Pengelolaan Keuangan Dan Pajak Daerah (BPKPD) Kota Surabaya

Urgensi

Pajak merupakan sumber penerimaan paling besar yang diterima negara, dan
memiliki manfaat dalam memajukan perekonomian Indonesia. Sumber penerimaan ini akan
bertambah bersamaan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya. Peran pajak sangat
penting dalam pembangunan ekonomi, oleh karenanya lahirlah Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah yang diatur pada Undang – Undang No. 28 tahun 2009. Pajak Daerah merupakan
pajak yang dikelola Pemerintah Daerah yang menghasilkan pendapatan daerah sebagai
sumber keuangan. Dalam sistem Undang – Undang No. 28 tahun 2009 terdapat perubahan
pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) yakni pajak pusat
dialihkan ke pajak daerah, serta diharapkan sumber pendapatan yang potesial bagi setiap
daerah. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) yakni salah satu
pemungutan pajak yang dilakukan pemerintah kota yang memberikan perolehan lebih besar.
Setiap tahunnya penerimaan PBB P2 memiliki target, namun realisasi terkadang tidak sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Sehingga perlu adanya strategi yang khusus untuk
meningkatkan realisasi target penerimaan PBB P2.

Kota Surabaya merupakan kota yang cukup berkembang dan maju, oleh karena itu
memerlukan biaya yang sangat besar untuk meningkatkan sumber daya manusia dan
kesejahteraan masyarakat. Biaya tersebut diperoleh dari penerimaan pajak. Surabaya
memungut pajak daerah melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD)
Kota Surabaya. Berdasarkan data Anggaran Pendapatan dan Pengelolaan dan Belanja Daerah
(APBD) yang didapatkan dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD)
Kota Surabaya dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 1. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota
Surabaya pada Tahun 2017 - 2020

No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp)


.
1 2016 840.105.278.889 851.202.583.297
2 2017 967.469.744.787 1.009.885.429.350
3 2018 1.054.293324.376 1.170.351.918.181
4 2019 1.250.606.018.917 1.294.644.995.257
5 2020 1.307.162.681.491 1.116.001.086.524
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) Kota
Surabaya

Dapat dilihat dalam tabel diatas dimana realisasi pada tahun 2016 – 2019 mengalami
peningkatan setiap tahun. Namun melangami penurunan pada tahun 2020 yaitu sebanyak
1.116.001.086.524. Penurunan tersebut terjadi karena banyak wajib pajak yang terdampak
COVID-19 terkendala dalam pembayaran. Untuk mencapai target yang telah ditetapkan,
Pemerintah Kota Surabaya telah berupaya memberikan pelayanan berdasarkan SOP untuk
pembayaran, peringatan, himbauan pajak dan sebagainya secara offline maupun online di
BPKPD Kota Surabaya. Selain itu, untuk mendukung penerimaan PBB P2, telah melakukan
MOBLING (Mobil Keliling) yang bekerja sama dengan pihak kelurahan dan UPTD,
sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran di tempat terdekat.
Untuk membantu mengurangi beban masyarakat yang terdampak COVID-19 Pemerintah
Kota Surabaya menghapuskan denda PBB P2. Upaya diatas diharapkan dapat meningkatkan
penerimaan PBB P2 sesuai dengan target setiap tahunnya.

Dari permasalahan diatas dilihat bahwa kinerja dan upaya untuk meningkatkan target
penerimaan PBB P2 sangat berpengaruh terhadap target PBB P2, sehingga pada tahun 2020
terjadi kemerosotan. Maka dari itu untuk mencapai target penerimaan harus melakukan
beberapa upaya yang sama atau dengan metode yang lain dalam meningkatkan penerimaan
PBB P2. Permasalahaan diatas menarik perhatian penulis tertarik untuk mengkaji fenomena
ini ke dalam suatu penelitian yang berjudul “Analisis Efektifitas Penerimaan PBB Perdesaan
dan Perkotaan (PBB P2) pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Pajak Daerah (BPKPD)
Kota Surabaya”.

Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

1. Dapat dijadikan sebagai informasi dasar bagi semua pihak serta rekomendasi kepada
pemerintah terkhusunya BPKPD Kota Surabaya dalam melihat tingkat efektifitas
penerimaan PBB P2.
2. Dapat dijadikan acuan bagi semua pihak serta rekomendasi kepada pemerintah
terkhusunya BPKPD Kota Surabaya dalam melihat tingkat efektifitas penerimaan
PBB P2.

Anda mungkin juga menyukai