PENDAHULUAN
pendapatan negara sendiri bersumber dari berbagai hal, mulai dari sumber daya
alam, badan usaha milik negara, hingga iuran yang dipungut pada setiap warga
Pajak merupakan salah satu unsur penerimaan negara, pajak memiliki peran
yang sangat besar dan semakin diandalkan untuk kepentingan pembangunan dan
yang berlaku di mana atas pungutan tersebut negara dan tidak memberikan kontra
penerimaan negara disektor pajak mempunyai banyak kendala yaitu antara lain
tingkat kepatuhan wajib pajak yang masih rendah, sehingga wajib pajak berusaha
untuk membayar kewajiban pajaknya lebih kecil dari yang seharusnya dan juga
masih banyak wajib pajak yang tidak melaporkan dan membayarkan pajaknya.
negara dari sektor pajak terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membuat
stabilitas suatu harga sehingga inflasi tidakterjadi dan juga dapat dikendalikan
terbanyak untuk negara hingga pajak wajib dimaksimalkan oleh Direktorat Jendral
Pajak serta dengan aktif dari wajib pajak. Guna meningkatkan kepatuhan wajib
Surat Pemberitahuan (SPT) Secara elektronik bagi wajib pajak Orang Pribadi
Tahunan Tahunan
Dari Tabel 1 diatas menjelaskan tentang target penerimaan dan pelapor SPT
tahunan pada tahun 2020-2021. Pada tahun 2020 pada target penerimaan
lebih sedikit dari pada target penerimaan. Kemudian pada tahun 2020 untuk target
pelaporan SPT tahunan nya berjumlah 34.701 wajib pajak, tetapi pada realisasi
pelaporannya. Kelebihan pencapaian target yang telah dibuat. Pada Tahun 2021
target penerimaan berjumlah Rp 593.053.059.000, dan pada realisasi penerimaan
diperoleh telah melebihi pencapaian target yang telah dibuat. Pada target
pelaporan SPT tahunan tahun 2021 yaitu berjumlah 28.812 wajib pajak, dan pada
realisasi pelaporan SPT tahunan mencapai 31.292 wajib pajak yang berarti
pelaporan SPT tahunan pada tahun 2021 telah melebihi target yang telah dibuat.
mengalami peningkatan.
tahun 1983, dan pada awal tahun 1984 sistem perpajakan di Indonesia
pajak dalam proses penghitungan pajaknya. Nampak jelas disini bahwa dalam
self assessment system wajib pajak lebih dipandang sebagai subjek bukan objek
sistem ini. Jika dulu butuh waktu cukup lama untuk memproses data maka dengan
perpanjangan SPT Tahunan yang dilakukan secara online yang realtime melalui
internet secara online realtime, sehingga Wajib Pajak tidak perlu lagi melakukan
pencetakan semua formulir laporan dan menungggu tanda terima secara manual.
merupakan bagian dari sistem dalam administrasi pajak yang digunakan untuk
menyampaikan SPT secara online yang realtime kepada kantor pajak. Jadi,
penerapan sistem e- filling adalah suatu proses atau cara memanfaatkan sistem
yang digunakan untuk menyampaikan SPT secara online yang realtime yang
selama 7 hari. Sistem ini sangat bermanfaat untuk Wajib Pajak yang tidak
melaporkan SPT-nya dengan alasan sibuk. Selain itu, dengan adanya e-filing
ini dapat mengurangi biaya yang ditimbulkan dari penggunaan kertas. Selain
itu, pengeriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana saja
dan kapan saja baik di dalam maupun di luar negeri, tidak tergantung pada jam
kantor dan dapat pula dilakukan di hari libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak,
dimana data akan dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan
fasilitas internet (on-line) yang disalurkan melalui satu atau beberapa Perusahaan
mengenai dampak secara nyata dari kebijakan E-filing, dan mengambil sampel
pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Lhokseumawe
dengan data Wajib Pajak Badan yang melakukan pelaporan SPT Tahunan
tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Proyek Akhir dengan judul
Lhokseumawe”
pelaporan SPT Wajib Pajak Badan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Lhokseumawe.
1. Bagi Penulis
filing.
3. Bagi Akademisi
masalah berdasarkan fenomena yang terjadi dilapangan dan didasarkan data - data
yang ada. Metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data
1. Lingkup Penelitian
a. Data Primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data pertama atau
b. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan dengan baik oleh pihak pengumpul data primer atau
Lhokseumawe.
data sekunder penulis dapatkan dengan cara mengumpulkan bahan dari buku-buku
dan sumber- sumber yang ada diperpustakaan yang berkaitan dengan judul
penelitian dalam Proyek Akhir ini dan mengolah daftar jumlah Wajib Pajak
4. Pengolahan Data
penulis membuat sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa sub bab,
BAB I PENDAHULUAN
Pratama Lhokseumawe.
BAB IV PENUTUP
Pratama Lhokseumawe.
Pratama Lhokseumawe.
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU
KUP), Pajak adalah pembayaran wajib kepada negara, yang sifatnya wajib
menurut undang-undang, tanpa balas jasa secara langsung, dan digunakan untuk
“Perpajakan”, pajak merupakan iuran yang wajib dibayarkan oleh rakyat kepada
dengan tidak memperoleh balas jasa secara langsung, dipergunakan negara untuk
berdasarkan lembaga pemungutan pajak terdiri atas pajak pusat dan pajak daerah.
Ketentuan Umum dan Tata Cara perpajakan pada Pasal 1 Ayat 1 Berbunyi:
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negerayang terutang oleh orang pribadi atau
mengemukan bahwa , “pajak adalah uiran rakyat kepada kas negara berdasarkan
Pajak adalah peralihan kekeyaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk
kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan
peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa
timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara
umum.
“pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutama kepada
pengeluaran umum.
Menurut Andriani dalam Waluyo (Suharyadi, Martiwi, & Karlina, 2018)
dalam (suharyadi, 2019) menyebutkan Bahwa , “pajak adalah iuran kepada negara
(yang dapat dipaksakan) yang terutama oleh yang wajib membayarnya menurut
Berdasarkan pengertian para ahli yang ada diatas, dapat kita simpulkan
bahwa pajak adalah kotribusi wajib kepada negara yang terutama oleh orang
aturan pelaksanannya.
daerah.
4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang bila
public investment.
Pada dasarnya pajak mempunyai peranan penting yang cukup besar dalam
Fungsi budgetair disebut juga fungsi utama pajak atau fungsi fiscal
function), yaitu suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagi alat untuk
perpajakan yang berlaku. Fungsi ini disebut fungsi utama karena fungsi
fungsi ini mempunyai pengertian bahwa pajak dapat dijadikan sebagai alat
dalam negeri dapat bersaing. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah
infrastruktur, seperti jalan raya dan jembatan. Kebutuhan akan dana itu
dibangun tadi, dapat juga dimamfaatkan oleh mereka yang tidak mampu
membayar pajak.
tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Pembagian pajak dapat dilihat dari
Daerah).
objektif.
a. Pajak Subjektif: Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal pada
jenis pajak dilihat dari siapa saja yang menanggung, lembaga yang memungut dan
sifatnya.
menyatakan bahwa pada dasarnya ada 4 (empat) macam sistem pemungutan pajak
yaitu :
bagi Wajib Pajak yang harus disetor sendiri. Baru kemudian pada akhir
utang pajak. Dalam sistem ini Wajib Pajak yang aktif sedangkan
berlaku.
sistem ini Fiskus dan Wajib Pajak tidak aktif, Fiskus hanya bertugas
Pajak (DJP) yang merupakan salah satu Direktorat Jenderal yang ada
Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang- undang No. 16 Tahun 2009 tentang
Wajib Pajak merupakan subjek pajak yang memenuhi syarat objektif yang
penghasilan yang dalam satu tahun pajak tertentu melebihi batas Pendapatan
Tidak Kena Pajak (PTKP) bagi wajib pajak dalam negeri. Jadi dapat disimpulkan
bahwa, wajib pajak adalah orang atau badan yang tidak hanya telah
syarat objektif.
dapat diartikan sebagai berikut ini “Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan,
perundang-undangan perpajakan”
Pajak adalah orang pribadi atau badan yang ditentukan untuk melakukan
Wajib Pajak adalah subyek pajak yang terdiri dari orang pribadi atau badan
undangan.
Wajib pajak orang pribadi adalah orang pribadi yang berada di Indonesia
lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga ) hari dan memiliki penghasilan
atas usaha sendiri atau miliki pekerjaan tidak bebas (karyawan) yang
Wajib pajak Badan adalah sekumpul orang atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usha maupun yang tidak melakukan usaha
lainnya.
2.2.2 Hak dan kewajiban wajib pajak
tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat
1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
pajak.
atau aplikasi SPT elekteronik adalah “Perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk membuat SPT elektronik baik yang disediakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak maupun penyedia layanan SPT elektronik. Layanan E-filing melalui situs
SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time
dapat disimpulkan bahwa sistem e-filing merupakan suatu sistem online dan real
time yang digunakan sebagai pelaporan SPT yang di fasilitasi oleh Direktorat
SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara on-line yang real time
Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service (ASP) yang telah ditunjuk oleh
1. http://www.pajakku.com
2. http://www.laporpajak.com
3. http://www.layananpajak.com
4. http://www.spt.co.id”.
suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan melalui sistem on-line dan real-
time”.
dilakukan secara online dan real-time melalui website e-filing pajak DJP
Online atau aplikasi yang disediakan Application Service Provider (ASP) pajak”.
filing merupakan suatu sistem online dan real time yang digunakan sebagai
Tahunan.
Pajak Nomor Per-1/PJ/2014 Tentang tata cara penyampaian SPT Tahunan secara
elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada
Pribadi
Pemberitahuan.
6. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-01/PJ?2017.
sistem online dan real time. E-filling sebagai suatu layanan penyampaian SPT
secara elektronik baik orang pribadi maupun Badan melalui internet pada website
Direktorat Jenderal Pajak atau Penyedia Jasa Aplikasi kepada Kantor Pajak
semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual. Keberhasilan
02/PJ/2019 tentang tata cara penyampaian. Tidak hanya itu, dalam sistem
pajak dapat menggunakan e-filling harus memiliki EFIN, hal ini sama dengan PIN
pada ATM.
lainnya. Dengan e filling wajib pajak tidak lagi harus mendatangi KPP Pratama,
Sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. Tidak lagi membutuhkan hardcopy
menggunakan e-filling ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja selama
terdapat signal internet untuk menjangkau aplikasi e-filling. Hal ini memperkuat
filling terhadap wajib pajak, yang mana tidak lagi menggunakan kertas serta
yang mana dengan e-filling wajib pajak dapat melaporkan sendiri SPT
dengan fasilitas internet. Hal ini didukung teori menurut Hanafi (1981) sifat-sifat
inovasi salah satunya keuntungan relative, artinya inovasi dianggap lebih baik
inovasi tersebut.
Kelebihan pelaporan pajak dengan system e-filling bagi Wajib pajak yaitu
menjadikan pekerjaan Wajib Pajak lebih efisien karena dengan adanya e-filling,
Wajib Pajak tidak perlu mengantri lama di KPP dan menghabiskan banyak kertas
masalah kurangnya sumber daya manusia yang kompeten pada seksi Pelayanan.
kewajiban dan kepatuhan wajib pajak khususnya bagi Wajib Pajak baru yang
semua daerah memiliki koneksi internet yang bagus. Selain itu, Wajib Pajak yang
secara manual karena belum adanya aturan telematika tentang keabsahan tanda
tangan dijital.
PER-1/PJ/2014 untuk saat ini melayani dua jenis SPT Tahunan, yaitu:
yang sumber penghasilan lain yang bukan dari kegiatan usaha dan/atau
pekerja bebas.
E- filing juga melayani penyampaian SPT berupa Leadere -SPT. SPT yang
telah dibuat melalui aplikasi e-SPT (pengisian SPT elektronik) dapat disampaikan
30 secara online melalui Leader e-SPT pada pelayanan e-filing. SPT yang
1. SPT Tahunan PPh Badan Formulir 1771 digunakan bagi Wajib Pajak
wajib pajak orang pribadi luar negeri yang berstatus BUT, Wajib Pajak
dapat dilakukan 24 jam sehari dalam 7 hari seminggu, serta dapat dilakukan
dimana saja.
2.3.6. Pemberitahuan Perpanjangan E-filling
Elektronik.
tanda bukti dan tanggal penerimaan sepanjang SPT elektronik tersebut telah
lengkap.
berikut:
10. Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan kelengkapan SPT elektronik adalah
kewajiban perpajakan itu dilakukan oleh Wajib Pajak (dilakukan sendiri atau
dibantu tenaga ahli) misalnya praktisi perpajakan profesional buakan fiskus selaku
Pajak terdiri dari kepatuhan pada pelaporan SPT Masa yaitu Wajib Pajak Badan
yang dilaporkan melalui KPP dan SPT Tahunan yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi
tercermin dalam situasi dimana Wajib Pajak paham atau berusaha untuk
“Kepatuhan Wajib Pajak adalah dapat diidentifikasi dari kepatuhan Wajib Pajak
Pajak adalah ketika Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan
bahwa “Wajib Pajak patuh adalah Pajak yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak sebagai Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu yang dapat diberikan
pengembalian pendahuluan kembalian pembayaran pajak, setiap tahun pada akhir
Wajib Pajak merupakan Wajib Pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan
tersebut sebagai Wajib Pajak Patuh apabila memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut:
(tiga) tahun terakhir yaitu akhir bulan ketiga setelah tahun pajak.
tunngukan pajak yang belum dilunasi pada saat atau setelah tanggal
pengenakan denda.
3. Laporan keuangan harus diaudit oleh oleh Akuntansi Publik atau lembaga
yang disajikan, dengan kata lain laporan keuangan tersebut sudah sesuai
tersebut membayar pajak atau tidak, tetapi ada hal-hal lain yang dapat dinilai
1. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak dalam dua
tahun terakhir.
2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah
pemeriksaan yang terakhir untuk tiap-tiap jenis pajak terutang paling banyak
5%.
5. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk dua tahun terkhir diaudit oleh
bahwa Wajib Pajak harus memiliki suatu prestasi yakni patuh terhadapat semua