Anda di halaman 1dari 4

Pajak merupakan salah satu sumbr utatama penerimaan Negara (APBN) terbesar.

Peran penerima pajak


saat ini sangat penting, dalam rangka pembangunan dan pemenuhan kebutuhan belanja Negara. Selain
itu, pajak juga bertujuan untk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan dan penigkatan
saran public. Adanya peningkatan target terHADAP PENERIMAAN PAJAK INI MENDORONG Direktrat
Jenderal Pajak (DJP) sebagai lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menghimpun penerimaan
pajak dengan berbagai upaya diantaranya melakukan reformasi perpajakan berupa penyempurnaan
terhadap kebijakan perpajakan dan system administrasi perpajakan (modernisasi system administrasi
perpajakan) sehingga potensi penerimaan pajak yang tersdia dapat dipungut secara optimal dan
menjunjung asas keadilan social serta memberikan pelayanan prima kepada wajib pajak.

Salah satu reformasi perpajkaan ini ditandai dengan diterapkannya visi dari Direktorat Jenderal
Pajak yaitu model pelayanan masyarakat yan menyelenggarakan system dan manajemen perpajakan
kelas dunia yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat. Direktorat Jenderal Pajak juga menetapkan
misi fiscal salah satunya adalah untuk menghimpun penerimaan pajak dalam negeri dari sektpr pajak
yang mampu menunjang pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-undang perpajakan dengan
tingkat efektifitas dan efesiensi yang tinggi.

Modernisasi administrasi perpjakan meliputi kebijakan reformasi administrasi dan reformasi


pengawasan. Reformasi kebijakan terdiri dari amandemen undang-undang antara lain UU No. 36 tahun
2008 mengenai Pajak Penghasilan , UU No. 16 tahun 2009 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara
PErpajakan (KUP) , UU No. 42 tahun 2009 mengenai PPN dan PPNBM. Reformasi administrasi
merupakan reformasi yang dilakukan berkaitan dengan organissasi, teknologi informasi dan SDM,
sedagkan reformasi pengawasan terkait dengan adanya kode etik pegawai seirama dengan pelaksanaan
good governance dan equal treatmment dapat berjalan dengan baik . dengan demikian, tujuan dari
modernisasi administrasi perpajakan diharapkan tercapainya tingkat kepuasan yang tinggi, kepatuhan
yang tinggi , tingkat kepercayaan terhadap administrasi yang tinggi , dan tingkat produkifitas pegawai
pajak yang tinggi sehingga penerimaan pajak akan meningkat.

Penerimaan pajak mempunyai peranan yang sangat penting dan dapat dikatakan sebagai tulang
[unggung penerimaan Negara (APBN) karena pengelola sumber daya alam belum maksimal dan belum
bias memberikan kontribusi yang cukup bagi pendapatan Negara. Apalagi mengingat Indonesia tidak lagi
sebagai Negara penghasil minyak bumi maka pajak adalah salah satu sector yang menjadi andalan.
Berikut ini adalah table struktur APBN di Indonesia pada tahun 2016 :

Sumber :

Table berikut menunjukkan bahwa direktorat jenderal pajak merupakan instansi pemerintah
yang visi dan strategis, karena hamper …….. penerimaan Negara dihimpun oleh instansi ini. Hal ini
menjadikan alas an bagi direktorat Jenderal Pajakn untuk meningkatkan dan mengutamakan factor
pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat agar pendapatan Negara maksimal.
Lewajiban membayar pajak adalah hal yang terus dikampanyekan oleh pemerintah khususnya
oleh departmenen keuangan. Bagi orang awam kewajiban membayar pajak dan manfaatnya tidak
semuanya dapat dimengerti dengan baik. Pajak merupakan pendapatan utama suatu Negara untuk
kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Dengan membayar pajak, secara tidak langsung akan
membantu masyarakat yang membutuhkan, misalnya dalam hal pendidikan, kesehatan dan sarana
transportasi. Penerimaan pajak dapat berfungsi sebagai penopang perekonomian suatu Negara.
Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memaksimalkan pendapatan
melalui pajak. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan yaitu upaya peningkatan pelayanan pajak.
Pelayanan merupakan front lines yang selalu berinteraksi dengan wajib pajak sehingga semakin baik
pelayanan diharapkan semakin besar pula kesadran masyarakat untk membayar pajak.

Sebagai bentuk peningkatan terhadap factor pelayanan, direktorat jenderal pajak (DJP) telah
meluncurkan program perubahan (change program) atau reformasi administrasi perpajakan yang secara
singkat disebut modernisasi. Modernisasi ini merupakan penerapan system administasi pepajakan yang
akuntabel dan transparan dengan memanfaatkan teknologi yang berbasis elektronik system atau yang
biasa disebut e-system perpajakan. Modernisasi perpajakan yang berbasis e-system yang ada pada saat
ini seperti e-SPT, e-registrasion, e-filling, e-NPWP, e-NJOP yang diharapkan meningkatkanmekanisme
control yang lebih efektif.

Menurut pandiangan (2008:34) terdapat e-system yang dpat dmanfaatkan masyarakat atau
wajib pajak, diantaranya e-registrasion, e-SPT, e-filling, dan e-paymen semua fasilitas-fasilitas tersebut
diberikan guna memberikan kemudahan bagi wajib pajak bagi maupun orang dalam melaksanakan
kewajiban perpajakan secara self assessment yaitu system yang memberikan kepercayaan penuh
kepada wajib pajak untuk menggitung, menyetor dan melaporkan beban atau kewajiban pajaknya
sendiri. Dengan kata lain, e-system merupakan system elektroni yang memberikan informasi mengenai
kewajiban pembayaran yang terdaftar dikantor pajak.

Dewasa ini instansi perpajakan Indonesia menjadi sorotan masyarakat mulai dari kasus suap
hingga korupsi, hal tersebut tentu berpengaruh kepada kepercayaan dan kepuasan masyraakat dalam
membayar pajak. Sehingga memberikan alternative pilihan bagi masyraakata untuk tidak membayae
pajak dikarenakan beberapa factor dan salah satunya adalah factor pelayanan. Oleh karena itu instansu
perpajakan di Indonesua perlu di berbenah dalam meningkatkan pelayanan tang lebih baik, agar
kepuasan masyarakat dalam membayar pajak terus meningkat yang nantinya akan berimpliakasi kepada
keaptuhan wajib pajak melakukan kewajiban perpajakannya.

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan denga penerapan e-sistem dan tingkat kepuasan
prngguna e-system. Penelitian yang dilakukan oleh Melli Pujiani dan Rizal Effendi (2012) TENTANG
Analisis Efekyifitas Pengguna E-system terhadap Penerimaan Pajak. Dalam penelitianya menjunjukkan
bahwa e-sistem di KPP Pratama Ilir timur Palembang kurang efektif, karena berdasarkan data yang ada
sekitar 1775 KPP yang terdaftar di KPP Pratama ilir timur, hanya sekitar 420 PKP yang melaporkan
menggunakan e-registrasion.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari [enelitian yang pernah dilakukan oleh Veronika
tentang penerapan e-SPT PPN terhadap kepuasan pengguna e-SPT bagi PKP yang terdaftar di KPP
PPratama Bandung Kares. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitas pelayanan yang diberikan
oleh Direktorat Jenderal Pajak seperti penerapan e-SPT pada KPP Pratama Bandung kerees telah
memenuhi kepuasan PKP pengguna aplikasi e-SPT PPN.

Penelitian ini akan membahas mengenai penerapan pelayanan berbasis e-sistem perpajakan
mulai dari pendaftaran dengan e-registrasion, e-SPT, hungga pelaporan dengan menggunaakan e-filling
dan hubungannya terhadap tingkai kepuasan pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana penerapan e-sistem perpajakan di terapkan di KPP Pratama Makassar Selatan.
Dalam penelitian ini peneliti tidak hanya memfokuskan pada wajib pajak badan melainkan juhga wajib
pajak orang pribadi mengingata aplikasi e-sistem tidak hanya digunakan bagi wajib pajak badan saja,
akan tetapi juga di gunakan oleh wajib pajak oran pribadi. Berdasarkan alas an-alasan tersebut penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “pengaruh penerapan e-sistem perpajakan, tingkat
pengetahuan terhadap tingkat kepuasan wajib pajak”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah peelitian sebagai berikut:

“apakah penrapan e-sistem dan tingkat pemahaman akan berpengaruh terhadap kepuasan wajib pajak
dalam melakukan kewajiban perpajakannya?”

Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan [ermasalahan diatas, maka peneliti memeiliki tujuan yakni:

“untuk mengetahui pengaruh dari pnerapan e-sistem perpajakan, tingkat pemahaman terhadap tingkat
kepuasan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya”

Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

1. Bagi dirjen pajak


Diharapkan penelitian ini menggambarkan perihal variable-vaariabel yang perlu diperhatikan
dalam upaya penerapan e-sistem perpajakan dalam rangka peningkatanan fasilitas pelayanan
guna memberikan kepuasan bagi wajib pajak.
2. Bagi akademis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan bukti yang empiris dan memberikan sumbangan
dalam pengembangan teori perpajakan dan akuntansi perpajakan
3. Bagi penelitian lain
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan literature bagi penelitian selanjutnya mengenai
penerapan e-sistem perpajakan terhadap kepuasan wajib pajak pengguna e-sistem
Kerangka Pemikiran

Anda mungkin juga menyukai