Disusun oleh:
MULIANANSARINA
200210197
Dosen Pengampu:
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1......................................................................Latar
Belakang........................................................................................... 1
1.2......................................................................Rumus
an Masalah........................................................................................ 2
1.3......................................................................Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.......................................................................Landas
an Teori.............................................................................................. 3
2.2.......................................................................Hasil
Temuan dan Pembahasan................................................................... 6
3.1.......................................................................Kesim
pulan................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
Mereka juga berpendapat bahwa besaran biaya kepatuhan ini dapat diminimalisir
melalui penyederhanaan proses pajak meskipun masalah tersebut kadang-kadang
tidak menjadi concern dalam penetapan tax policy.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Administrasi Perpajakan
Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Pajak sejak tahun 2001
telah menggulirkan Reformasi Administrasi dengan tujuan tercapainya: (1) tingkat
kepatuhan sukarela yang tinggi, (2) tingkat kepercayaan terhadap administrasi
perpajakan yang tinggi, dan (3) produktivitas pegawai perpajakan yang tinggi.
Pemerintah telah menyiapkan sarana untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak
yaitu dengan modernisasi sistem administrasi perpajakan. Namun, terdapat
5
permasalahan apakah modernisasi ini mempengaruhi peningkatan kepatuhan
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban.
6
Sistem ini mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya penelitian ini
terbatas hanya pada pengusaha kena pajak yang ditemui oleh peneliti di KPP
Pratama Padang dan juga pengusaha kena pajak yang berada hanya di Kota
Padang dan Kabupaten Padang Pariaman saja, jumlah sampel dalam penelitian
yang masih relatif sedikit, sulitnya mendapatkan karena faktor keengganan wajib
pajak dan sensitivitas mereka terhadap masalah perpajakan. Kemudian penelitian
ini hanya mengkaji pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap
tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak tanpa mengukur tingkat kepatuhan
sebelum dan sesudah diterapkannya modernisasi sistem administrasi perpajakan.
7
2.2 Hasil Temuan dan Pembahasan
8
petugas pajak menjadi prsangka yang baik. Untuk merubah hal tersebut tentu
pemerintahan harus menciptakan pelayanan yang memuaskan dan berkualitas
yaitu dengan adanya perlakuan yang adil dari pemerintah serta proses perpajakan
yang jelas dari pemerintah. Dan juga diperlukan sanksi yang menjadi kontrol bagi
wajib pajak, sanksi perpajakan yang akan diterima wajib pajak adalah faktor lain
yang dapat mempengaruhi peningkatan kepatuhan wajib pajak.
9
maupun tax evasion. Wajib pajak dikatakan mempunyai kesadaran penuh dalam
mendorong wajib pajak apabila:
10
kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak dengan penyuluhan secara intensif
akan meningkatkan pemahaman Wajib Pajak tentang kewajiban membayar pajak
untuk kepentingan pembiayaan pemerintah dan pembangunan nasional.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Mulyo. 2009. Perpajakan Indonesia Seri PPN, PPnBM, Dan PPh Badan:
Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media
13