MENGANALISIS KEPEMIMPINAN MOHAMMAD HATTA

Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan Dosen pengampu :
Mochamad Hanafi S.A.P., M.Si.

Disusun oleh :

Falih Aqil Rabbani 21811334166

D4 ADMINISTRASI PERKANTORAN
JURUSAN PENDIDIKAN ADMINSITRASI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
 PENDAHULUAN

Drs. Mohammad Hatta atau di kenal juga sebagai bung hatta yang lahir pada kelahiran
12 Agustus 1902 di Bukittinggi, merupakan salah satu tokoh revolusioner bagi Indonesia.
Mohammad hatta memainkan peran paling menonjol dalam kepemimpinan Indonesia
merdeka. Ia pandai dalam bidang politik, ekonomi dan juga sosial. Moh Hatta bukan hanya
saja menyumbang pemikirannya tapi juga melakukan aksi nyata bagi NKRI, melalui berbagai
karya tulis tangannya. Sosok bung hatta juga merupakan seorang tokoh intelektual, ia juga di
kenal sebagai aktivis juga wakil presiden pertama republik ini. Kiprahnya di panggung politik
dimulai saat ia terpilih menjadi bendahara Sumatranen Bond cabang padang pada tahun
1916. Hatta menetap di Rotterdam, Belanda dan bergabung dengan pelajar tanah air lainnya
di Indische Vereeniging, Belanda. Yang awalnya sebagai kumpulan pelajar berubah menjadi
organisasi gerakan kemerdekaan yang kemudian berubah menjadi PI atau perhimpunan
Indonesia.
Dari berbagai himpunan inilah Hatta mulai berkarir di politik sebagai bendahara pada
1922 dan menjadi ketua pada tahun 1925. Saat ia terpilih menjadi ketua himpunan dan
berpidato dengan judul “Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan Kekuasaan”, dalam
pidatonya inilah ia menganalisa struktur ekonomi dunia yang saat itu Hatta berulang kali
terpilih menjadi ketua PI sampai 1930. Hak inilah yang membuktikan wawasan intelektual
serta integritas beliau di akui oleh lawan maupun kawan politiknya.
Moh Hatta merupakan salah satu tokoh berjasa besar pada bangsa ini yang tidak dapat
di lupakan, dilihat dari caranya memimpin sebuah gerakan organisasi sedari kecil, maka
dapat di lihat bahwa hatta sangat relevan menjadikannya sebagai seorang figur pemimpin.
dapat dilihat Moh Hatta sangat mempresentasi kan seorang pemimpin yang cakap, dalam
memimpin serta menjalankan roda politik pemerintahan juga pemimpin yang nepotisme serta
kolusi dalam memimpin, ia tidak tergoda dengan jabatan bahkan ia menolak menjadi
komisaris dari banyak perusahaan belanda yang menunjukkan bahwa ia tidak lebih
mementingkan diri sendiri tapi memikirkan bangsa ini juga, bahkan ia juga mundur dalam
kursi wakil presiden
Hatta sendiri dalam kepemimpinannya memiliki konsep satu pemimpin,