MOHAMMAD HATTA
MATA KULIAH PEMBANGUNAN KARAKTER MPU TANTULAR
DOSEN PENGAMPU Dr. MENARI SIHOTANG, S.E., M.M.
DISUSUN OLEH
JUWITA NOVIANA
223300040051
i
KATA PENGANTAR
Kita panjatkan syukur kehadirat Ilahi Rabi atas limpahan berkah dan
anugerahnya. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW. Sehingga
dokumen ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas
akademik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada para guru yang telah mengajarkan pembelajaran ini sehingga dapat
mempersiapkan diri dengan baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB 2................................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Riwayat Hidup Mohammad Hatta..........................................................................4
B. Gaya Kepemimpinan Mohammad Hatta Ketika Menjabat Sebagai Wakil Presiden
Indonesia................................................................................................................5
C. Karakter Yang Dapat Kita Teladani Dari Tokoh Mohammad Hatta.......................7
D. Nilai-Nilai Yang Dapat Diambil Dari Kepemimpinan Mohammad Hatta Sebagai
Teladan Bagi Pemimpin Indonesia Di Masa Depan..............................................8
BAB 3..............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
I. Kesimpulan...........................................................................................................11
II. Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nama Mohammad Hatta tak lagi asing di telinga masyarakat, beliau merupakan
salah satu pejuang kemerdekaan dan pernah menjabat sebagai wakil presiden yang
Bersama dengan Soekarno waktu itu. Mohammad Hatta memberikan peran yng sangat
menonjol dalam identitas bangsa Indonesia, dimana ideologi dan paham miliknya di
anggap sebagai suatu hal yang menonjol selain dari kemampuannya. Mohammad Hatta
dikenal juga baik pemahaman dan keterampilannya di bidang Politik, Ekonomi, dan
Sosial. Ditambah hal yang paling menonjol adalah Tindakan nyata yang dimilikinya dan
kemampuannya ini di akui olh masyarakat kala itu dan lawan politik.
Konsep kepemimpinan Mohammad Hatta tidak bertumpu pada satu pemimpin
saja. Mohammad Hatta mengatakan: “Janganlah kita terlalu memuja seorang pemimpin
dan bergantung pada nasib gerakannya”. Makna dari peribahasa tersebut adalah suatu
gerakan, suatu organisasi tidak bisa bergantung pada pemimpinnya melainkan muncul
dan menghilang karena kehadiran pemimpinnya. Namun harus menjadi gerakan massal
dan tidak lagi dipimpin oleh satu orang. Betapapun cerdasnya pemimpin, jika
masyarakat tidak memiliki hati nurani dan semangat juang yang tinggi, maka gerakan
tersebut akan sia-sia.
Citra Mohammad Hatta sangat cocok sebagai seorang pemimpin. Mohammad
Hatta menampilkan sikap teladan seorang pemimpin. Pemimpin menampilkan sikap
keteladanan yang diikuti dengan pola pikir yang mampu mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan pemerintahan. Salah satu sikap teladan yang bisa ditiru
Mohammad Hatta adalah kejujuran karena ia tidak pernah melakukan tindakan korupsi,
kolusi, dan nepotisme selama menjadi pejabat.
1
Bahkan setelah dia mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Indonesia pada 1
Desember 1956, Mohammad Hatta tidak pernah tersentuh oleh daya tarik kekayaan dan
kekuasaan. Sebuah perusahaan Belanda membuatnya banyak tawaran untuk melayani
sebagai komisioner, tetapi dia dengan sopan menolak karena malu dan keinginan untuk
tetap anonim. Konsistensi Mohammad Hatta adalah model yang harus diikuti jika
seseorang bercita-cita menjadi pemimpin yang menempatkan orang di atas kepentingan
sendiri. Di era transformasi ini, rakyat Indonesia belajar untuk hidup secara demokratis.
Pemimpin di semua sektor masyarakat dan dalam organisasi sosial khususnya perlu
memahami dan menghargai makna pekerjaan mereka. Indonesia sangat membutuhkan
pemimpin yang menghabiskan waktu berjam-jam dan tidak mencari promosi karena
judul mereka.
2
1.2 Rumusan Masalah
A. Bagaimana Riwayat Hidup Mohammad Hatta?
B. Bagaimana Gaya Kepemimpinan Mohammad Hatta Ketika Menjabat Sebagai
Wakil Presiden Indonesia?
C. Karakter Apa Saja Yang Dapat Kita Teladani Dari Tokoh Mohammad Hatta?
D. Nilai-Nilai Apa Saja Yang Dapat Diambil Dari Kepemimpinan Mohammad
Hatta Sebagai Teladan Bagi Pemimpin Indonesia Di Masa Depan?
1.3 Tujuan
A. Untuk Mengetahui Riwayat Hidup Mohammad Hatta
B. Untuk Mengetahui Gaya Kepemimpinan Mohammad Hatta Ketika Menjabat
Sebagai Wakil Presiden Indonesia
C. Untuk Mengetahui Karakter Yang Dapat Kita Teladani Dari Tokoh Mohammad
Hatta
D. Untuk Mengetahui Nilai-Nilai Yang Dapat Diambil Dari Kepemimpinan
Mohammad Hatta Sebagai Teladan Bagi Pemimpin Indonesia Di Masa Depan
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
depan mahasiswa India yang belajar di Utrecht, Belanda. (1930). Pada tanggal 18
November 1945, di kota kecil Megamendung di Bogor, Jawa Barat, Hatta menikah
dengan Rachim Rahmi.
Meutia Farida Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta dan Halida Nuiah Hatta adalah
nama-nama yang diberikan kepada tiga anak perempuan pasangan tersebut. Dalam
kehidupan biasa, Hatta terkenal dengan disiplin dan kesederhanaan. Biograf
Soekarno Cindy Adams pernah ditolak karena terlambat untuk wawancara. Tidak
lagi menjadi misteri kapan dan seberapa baik Hatta dipersiapkan. Dia
memprioritaskan kebutuhan negaranya di atas kebutuhan dirinya dan orang-orang
terkasihnya. Hatta, menurut istrinya, tidak pernah mengangkat topik pengurangan
pengeluaran untuk Republik Indonesia. (ORI). “Ini adalah rahasia negara,” katanya.
Fakta bahwa Hatta menikmati membaca tidak secara otomatis menandai dia sebagai
orang dengan pandangan dunia klasik. Sebaliknya, ia mengambil pelajaran dari
buku, menerima, memodifikasi, atau menolaknya sesuai. Dia sangat setia dalam
praktek Islam dan tidak pernah melewatkan shalat atau hajj. Kompas moral dan
pandangan dunia keduanya dibentuk oleh pemahaman tentang ajaran Islam.
Mohammad Hatta meninggal pada 14 Maret 1980, pada usia 77 tahun, di Rumah
Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta. Dia ditahan pada hari berikutnya di TPU
Tanah Kusir. Pada 7 November 2012, Mohammad Hatta secara resmi dinobatkan
sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama
dengan Soekarno.
5
3 November, pandangan Mohammad Hatta tentang kebijakan dimasukkan. Untuk
mencegah pembentukan pemerintahan otoriter, diperlukan pembentukan partai politik.
Komite Pemikir Strategi Ekonomi yang didirikan oleh Mohammad Hatta
memberikan jendela ke dalam filsafat ekonomi. Pada tanggal 12 April 1947,
Mohammad Hatta memimpin pembentukan Komite Refleksi Strategi Ekonomi.
Keputusan-keputusan yang dibuat oleh komite, terutama tentang isu-isu yang lebih
penting dari pembangunan, mencerminkan sikap Mohammad Hatta terhadap hal ini.
Terutama pada rencana pembangunan nasional yang akhirnya menjadi singkatan dari
Rencana Perencanaan Pembangunan Nasional. Mohammad Hatta juga berperan penting
dalam membuat bank nasional pertama Indonesia, National Bank of Indonesia, keluar
dari tanah. Kepemimpinan Mohammad Hatta pada tahun 1948-1950
Setelah kabinet Amir Syarifudidin jatuh pada 23 Januari 1948, Kementerian
Hatta didirikan pada 29 Januari 1948. Kabinet Hatta juga didirikan awal tahun ini.
Mohammad Hatta juga menjabat sebagai Perdana Menteri. Stabilisasi Angkatan Darat
Indonesia (TNI) adalah prioritas utama Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri. Di
bawah kepemimpinan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri, beberapa kesulitan
berkembang. Ini tidak ada hubungannya dengan lingkungan sekitar TNI. Tetapi
Mohammad Hatta juga harus berurusan dengan ancaman terhadap keamanan nasional,
seperti pemberontakan PKI di Madiun, yang dipimpin oleh Muso. Ketika datang ke visi
Mohammad Hatta untuk masa depan Indonesia, bukan hanya militer atau politik yang
penting. Kebijakan luar negeri yang terbuka dan proaktif adalah salah satunya.
Pendekatan dan strategi Indonesia sebelum Perang Dingin terhadap perjuangan
kemerdekaan adalah liberal dan konstruktif.
Setelah dua dekade kemerdekaan, Indonesia telah memberikan kontribusi yang
signifikan untuk urusan dunia berkat kebijakan luar negeri aktifnya. Salah satu
contohnya adalah upaya Indonesia untuk menyatukan negara-negara Asia dan Afrika
lainnya untuk meningkatkan leverage negosiasi bangsa-bangsa berkembang di dunia
yang dikendalikan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Kepemimpinan Mohammad Hatta 1950-1956
Republik Indonesia didirikan kembali pada 17 Agustus 1950. Dewan Perwakilan
memilih Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden. Mohamed Hatta dipromosikan
6
menjadi wakil kepala polisi dan perintah pada 14 Oktober 1950. Sikap tegas dan berani
Mohammad Hatta dipamerkan ketika ia menyajikan proposal kepada pemerintah
melalui surat yang disampaikan kepada Pemerintah untuk dipertimbangkan. Terutama
selama kabinet Ali Sastroamidjojo, ketika Mohammad Hatta percaya kabinet sering
bertindak tidak adil terhadap karyawannya sendiri. Mohammad Hatta juga melakukan
kampanye untuk pencerahan Indonesia. Mohammad Hatta selalu mempertahankan
kemerdekaan nasional.
Pengetahuan bahwa pendidikan literasi sangat penting untuk keberhasilan setiap
masyarakat, karena memberikan akses ke dunia informasi dan pemahaman. Ide-ide
ekonomi yang diungkapkan Mohammad Hatta saat membangun negara Indonesia
sangatlah penting. Rencana Mohammad Hatta untuk pengembangan ekonomi Indonesia
dilemparkan ke dalam kekacauan oleh ketidakstabilan ekonomi negara pada saat itu.
Selain itu, Mohammad Hatta juga adalah individu demokratis. Demokrasi sebagai
filsafat politik berkembang karena dedikasi rakyat untuk meningkatkan kondisi hidup
mereka..
C. Karakter Yang Dapat Kita Teladani Dari Tokoh Mohammad Hatta
Mohammad Hatta adalah tokoh terkemuka dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia dan menjabat sebagai wakil presiden pertama negara itu. Ia dikenal karena
kontribusinya terhadap pembangunan politik dan ekonomi negara serta nilai-nilai dan
karakter pribadinya. Berikut beberapa nilai yang dapat kita petik dari Mohammad Hatta:
1. Toleransi
Mohammad Hatta dikenal sangat menghormati budaya dan agama lain, meskipun
berbeda dengan keyakinan Anda. Beliau mengapresiasi pentingnya toleransi dan
pengertian antar kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
2. Altruisme dan Tanggung Jawab
Mohammad Hatta ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan tidak
mencari keuntungan pribadi. Ia bersedia menghadapi akibat dari tindakan politiknya dan
bertanggung jawab atas keputusannya.
3. Jiwa Ksatria
7
Mohammad Hatta mempunyai jiwa "kesatria", artinya ia mempunyai hati yang murah
hati dan tidak menyimpan dendam. Ia bersedia membela kebenaran dan melawan
ketidakadilan, namun juga cukup rendah hati untuk mengakui kelemahannya.
4. Solidaritas dan Kerja Sama
Mohammad Hatta meyakini pentingnya kerja sama dan saling mendukung. Ia dikenal
bersatu dengan aktivis lain dan bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
5. Kerja keras dan ketekunan
Mohammad Hatta adalah seorang pekerja keras dan gigih dalam masa-masa sulit. Ia
berkomitmen untuk mencapai tujuannya dan bekerja tanpa kenal lelah untuk
mencapainya.
Secara keseluruhan, karakter Mohammad Hatta dibentuk oleh komitmennya
terhadap negaranya dan nilai-nilai toleransi, altruisme, tanggung jawab, ksatria,
solidaritas, kerjasama, kerja keras dan ketekunan. Inilah nilai-nilai yang bisa kita
pelajari dan coba tiru dalam kehidupan kita sendiri.
8
1) “pendidikan politik diperlukan agar masyarakat dapat melaksanakan hak
dan kedaulatannya. Dan pengetahuan tentang politik, hukum, dan
ketatanegaraan semakin meningkat.
2) Pendidikan ekonomi kepada masyarakat untuk membuka mata terhadap
kemungkinan berkembangnya perekonomian baru seperti koperasi.
3) Pendidikan sosial bagi masyarakat diperlukan agar mereka dapat
meningkatkan keamanan fasilitas tempat tinggal kolektifnya.”
“Menurut sumber, dalam bidang politik, peran Mohammad Hatta mempunyai
pengaruh yang besar bagi Indonesia. Dalam menentukan kebijakan politiknya,
Mohammad Hatta juga memperhatikan keadaan Indonesia saat itu. Kebijakan politik
yang ditempuh Mohammad Hatta dapat dilihat melalui tiga hal: diplomasi, rasionalisasi,
dan pembangunan.
Nilai Demokratis
Prinsip-prinsip demokrasi sangat penting bagi Mohammad Hatta. Kehidupan
sehari-hari mencerminkan komitmen Mohammad Hatta terhadap demokrasi. Keinginan
Mohammad Hatta untuk berbicara, bernegosiasi, dan mencapai kompromi. Mohammad
Hatta selalu menangani atau menyelesaikan semua kesulitan secara demokratis, yaitu
dengan cara yang damai dan non-kekerasan. Pandangan liberal ini menunjukkan bahwa
Mohammad Hatta adalah pendiri semangat demokrasi. Mohammad Hatta berpendapat
bahwa demokrasi sejati hanya dapat ditemukan dalam gerakan dasar pedesaan. Gotong
royong adalah bagian integral dari demokrasi Indonesia.
Nilai Moralitas
Kita bisa melampaui moralitas Mohammad Hatta karena dia memiliki
setidaknya tiga sifat yang dapat dikagumi: keberanian, kejujuran, dan kesederhanaan.
Prinsip-prinsip yang membentuk karakter Mohammad Hatta berfungsi sebagai referensi
bagi pemimpin masa depan negaranya. Keikhlasan agama adalah salah satu nilai-nilai
yang kompatibel yang dapat diambil dari kepribadian Mohamad Hatta. Mohammad
Hatta, yang tidak pernah melanggar puasa dan tidak pernah melewatkan doa, adalah
contohnya. Mohamad Hatta melanjutkan praktek-praktek keagamaan berdoa dan
berpuasa bahkan ketika dipenjara di Boven Digul. Mohammad Hatta menempatkan
kepercayaannya pada Tuhan hanya pada saat-saat kebahagiaan dan kesedihan. Efek
9
orang yang dicintai dapat dirasakan bahkan dalam tindakan melakukan arahan dengan
taat.
Mohammad Hatta berasal dari keluarga intelektual yang menanamkan
kepadanya komitmen dini terhadap agama. Setelah menjadi warga negara, berbagai
partai politik menawarkan Mohammad Hatta pekerjaan dan posisi, tetapi dia selalu
menolaknya. Salah satu proposal itu datang dari Bank Dunia yang menawarkan
pekerjaan, kemudian beberapa perusahaan Belanda yang menawarkan Mohammad
Hatta untuk menjadi Komisaris dengan pendapatan yang cukup tinggi, tetapi semuanya
ditolak. Mohammad Hatta telah melakukan banyak hal untuk kebebasan Indonesia,
namun dia tidak pernah mencari keuntungan pribadi dengan membuat tuntutan.
10
BAB 3
PENUTUP
I. Kesimpulan
Sebagai tokoh pemimpin, Mohammad Hatta banyak memberikan nilai-nilai
keteladanan. Nilai-nilai keteladanan yang bisa diambil dari Mohammad Hatta antara
lain sikap patriotik, sikap demokratis, dan sikap etis. Terdapat juga berbagai karakter
dari tokoh Mohammad Hatta diantaranya toleransi, Altruisme dan Tanggung Jawab,
jiwa ksatria, Solidaritas dan Kerja Sama, Kerja keras dan ketekunan. Sikap Mohammad
Hatta terhadap tanah air sungguh luar biasa.
Sikap tersebut diungkapkan ketika Mohammad Hatta memperjuangkan
kemerdekaan untuk Indonesia. Bahkan setelah Indonesia merdeka, Mohammad Hatta
tetap menunjukkan sikap patriotiknya dengan merayakan Hari Kemerdekaan. Salah satu
solusinya adalah pembangunan ekonomi, pendidikan, politik dan umum, khususnya di
pedesaan. Sikap demokratis yang diungkapkan Mohammad Hatta mencakup sikap
sehari-hari khususnya dalam keluarga. Mohammad Hatta tidak pernah memaksakan
kehendaknya kepada orang lain. Mohammad Hatta juga menunjukkan sikap moralnya,
seperti sikap jujurnya saat menjabat wakil presiden.
II. Saran
Kami berharap para pembaca dapat menambah pengetahuan dan
pemahamannya mengenai gaya kepemimpinan Mohammad Hatta, orang dengan jumlah
penduduk terbanyak kedua di negeri ini. Selain dapat memahami peranan Mohamamd
Hatta dalam perjuangan kemerdekaan dan pencapaian kemerdekaan Indonesia, serta
mampu mengetahui nilai-nilai keteladanan dan kepribadian berbeda yang dapat ditiru
dari gambaran yang dilakukan oleh Mohammad Hatta.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bagun, R. 2002. Seratus Tahun Bung Hatta. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Firmansyah, A. 2010. Hatta Si Bung yang Jujur dan Sederhana. Jogjakarta: Garasi
House Of Book.
Gottschalk, L. Mengerti Sejarah. Penerjemah: Nugroho Notosusanto. 1985. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Jogjakarta : PT. Yayasan Bentang Budaya.
Muljana, S. 2008. Kesadaran Nasional Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan Jilid II.
Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara.
Noer, D. 1990. Mohammad Hatta Biografi politik. Jakarta: LP3ES Anggota IKAPI.
Noer, D. 2012. Mohammad Hatta Hati Nurani Bangsa. Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara.
Soekanto, S. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
12