Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH DI INDONESIA

Dosen Pengampu:
Noormawati, M.Pd.I

Dibuat oleh

Irsan Ardia (22520061)


Aria Arnan Meylno (22520043)

PROGAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah inj .
Kemudian shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat didunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah ini di program studi Teknik Mesin
pada Universitas Muhammadiyah metro. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada ibu Noormawati, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah
ini. Penulis telah membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari tiu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Metro, 23 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................5
A. Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara.............................................5
B. Muhammadiyah Sebagai Bagian Dari Pendiri NKRI..........................................................................7
C. Tanggungjawab Muhammadiyah Terhadap NKRI..............................................................................8
D. Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah.....................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN................................................................................................................................10
B. SARAN.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Muhammadiyah, sebagai suatu entitas yang telah terbukti memiliki peran krusial dalam
sejarah perjuangan Indonesia, tidak hanya berfungsi sebagai gerakan dakwah Islam di bawah
kepemimpinan Kyai Ahmad Dahlan, pendirinya. Lebih dari sekadar menyampaikan ajaran
kebaikan dan menentang perbuatan yang tidak baik, Muhammadiyah juga bertransformasi
menjadi sebuah organisasi yang turut serta dalam upaya memerdekakan bangsa Indonesia dari
penjajahan dan meraih kemerdekaannya.
Sebagai sebuah organisasi sosial, Muhammadiyah mendapati dirinya dihadapkan pada
tuntutan untuk memperluas peranannya dalam memperkuat demokrasi, meningkatkan
kesejahteraan rakyat, menciptakan keadilan ekonomi, politik, dan hukum, serta mengadvokasi
terwujudnya kepastian hukum dan pemberantasan korupsi. Muhammadiyah juga berkomitmen
untuk menciptakan harmoni dan kerukunan antar umat beragama serta mengatasi kesenjangan
ekonomi dan sosial. Bagi Muhammadiyah, negara dianggap sebagai mahkota kehidupan
berbangsa dan bernegara. Organisasi ini merasa terlibat secara aktif dalam membentuk
kemerdekaan Indonesia, bahkan sebelum kemerdekaan itu sendiri tercapai. Dalam periode debat
mengenai dasar-dasar negara, Muhammadiyah telah berperan penting, dengan tokoh seperti
Ketua PP Muhammadiyah saat itu, Ki Bagoes Hadikoesoemo, berjasa besar dalam
menyelamatkan bangsa dan negara.
Muhammadiyah tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak. Dengan rencana, dasar
pemikiran, dan anggaran dasar yang telah ditetapkan, setiap kegiatan yang dilakukan oleh
Muhammadiyah diarahkan sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Kesadaran Muhammadiyah
terhadap kenyataan bahwa Indonesia belum sepenuhnya merdeka, meskipun kaya akan sumber
daya alam, mendorong organisasi ini untuk terus berkontribusi sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap NKRI dan sebagai salah satu pendiri negara ini. Komitmen konstitusional dalam
struktur organisasi Muhammadiyah menjadikannya dianggap sebagai salah satu entitas yang
memiliki dokumen keorganisasian, dasar-dasar, dan pedoman organisasi paling lengkap dan
fundamental.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana khittah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ?
2. Bagaiamana Muhammadiyah sebagai bagian dari pendiri NKRI ?
3. Bagaimana tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI ?
4. Apa bentuk/model peran kebangsaan Muhammadiyah ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami khittah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Untuk mengetahui dan memahami Muhammadiyah sebagai bagian dari pendiri NKRI.
3. Untuk mengetahui dan memahami tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI.
4. Untuk mengetahui dan memahami bentuk/model peran kebangsaan Muhammadiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Secara etimologis, istilah "khittah" berasal dari bahasa Arab yang merujuk pada
rencana, jalan, langkah, atau garis (Kamus Al-Munawwir, 1997). Secara terminologis, khittah
mengacu pada suatu konsep untuk mewujudkan perjuangan ideologi atau keyakinan hidup.
Selama kepemimpinan Muhammadiyah, berbagai khittah telah muncul dan dirumuskan sebagai
respons terhadap perkembangan zaman, mencerminkan tujuan Muhammadiyah dan situasi saat
itu. Khittah umumnya berfungsi sebagai panduan kepemimpinan dan pedoman bagi anggota
Muhammadiyah dalam perjuangan mereka.
Pada dasarnya, khittah mengandung "Garis Strategi Perjuangan" sebagai bagian dari
Ideologi Muhammadiyah. Khittah juga merupakan pandangan perjuangan yang memberikan
arahan, pedoman, dan tujuan dari perjalanan perjuangan tersebut. Oleh karena itu, peran khittah
sangat penting karena menjadi landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan anggota
Muhammadiyah.
Muhammadiyah, sebagai Gerakan Islam, melaksanakan da'wah amar ma'ruf nahi
mungkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam,
menciptakan masyarakat Islam yang sesungguhnya. Pandangan Muhammadiyah adalah bahwa
Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk keyakinan, ibadah, akhlak, dan muamalah
dunia, yang merupakan kesatuan utuh yang harus dijalankan baik dalam kehidupan individu
maupun kolektif.
Muhammadiyah meyakini bahwa berperan aktif dalam kehidupan bangsa dan negara
merupakan perwujudan misi dan fungsi da'wah amar ma'ruf nahi mungkar, sesuai dengan
panggilan sejarahnya sejak era pergerakan hingga awal kemerdekaan Indonesia. Sebagai
organisasi sosial-keagamaan, Muhammadiyah senantiasa berperan aktif dan konstruktif dalam
upaya pembangunan dan reformasi nasional, sesuai dengan garis perjuangan, tanpa tinggal diam
di hadapan kondisi kritis yang dihadapi bangsa dan negara.
Muhammadiyah, melalui khittah perjuangannya, menyatakan:
1. Politik dalam kehidupan bangsa dan negara dianggap sebagai aspek dari ajaran Islam
dalam urusan keduniawian yang harus diarahkan oleh nilai-nilai agama dan moral.
2. Negara dan usaha membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dianggap sebagai
wahana yang mutlak diperlukan untuk membangun masyarakat madani yang kuat.
3. Muhammadiyah mendorong perjuangan politik yang berorientasi pada kepentingan
rakyat dan nilai-nilai utama, untuk mencapai sistem politik yang demokratis dan
berkeadaban.
4. Muhammadiyah berperan sebagai wujud dari da'wah amar ma'ruf nahi mungkar,
memengaruhi kebijakan Negara sesuai dengan konstitusi dan cita-cita luhur bangsa.
5. Muhammadiyah menjaga independensinya dan tidak memiliki afiliasi atau hubungan
organisatoris dengan kekuatan politik atau organisasi tertentu.
6. Muhammadiyah berupaya bekerjasama dengan siapapun berdasarkan prinsip kebajikan
dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, untuk membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara yang lebih baik.
Dengan atau tanpa khittah, Muhammadiyah diyakini telah berjalan pada jalur yang benar, dengan
fokus, dedikasi, dan tekad yang kuat, serta tetap memegang teguh Alquran dan As-Sunnah.
Dengan menyatukan tangan masyarakat Muhammadiyah dalam gerakan dakwah ini, diharapkan
akan lahir karya amal yang luar biasa..
B. Muhammadiyah Sebagai Bagian Dari Pendiri NKRI
Muhammadiyah, sebagai bagian dari pendiri NKRI, secara jelas terlihat melalui
pendiriannya sebagai organisasi Islam yang menjadi pionir kebangkitan Islam di Indonesia sejak
tahun 1912. Dalam lingkup Muhammadiyah, berbagai organisasi dibentuk untuk memajukan
bangsa ini, terutama dalam aspek keagamaan, pendidikan, dan sosial. Salah satu contoh dari
inisiatif Muhammadiyah adalah terobosan baru dalam bidang pendidikan, yang mengadopsi
model pendidikan Belanda namun tetap berakar pada nilai-nilai Islam, yang saat itu dianggap
asing di kalangan masyarakat Kauman.
Selain itu, lahirnya Muhammadiyah memberikan semangat dan cita-cita untuk
perkembangan zaman yang lebih baik, sesuai dengan pemahaman Islam yang murni. Tujuan
utama gerakan Muhammadiyah adalah perjuangan untuk kesejahteraan bersama masyarakat,
berdasarkan petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah. Inilah yang menjadikan Muhammadiyah
sebagai salah satu pendiri NKRI, karena cita-cita Muhammadiyah sejalan dengan misi dan
kepentingan Indonesia, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Partisipasi individu atau organisasi dalam membangun dan mendirikan NKRI
mencerminkan kesadaran akan kontribusi dalam membangun negara ini, menciptakan masa
depan bersama dalam sebuah negara yang besar. Umat Islam Indonesia, melalui partai-partai
Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan lainnya, telah aktif terlibat dalam proses politik,
menunjukkan penerimaan terhadap demokrasi sebagai instrument politik untuk menampung
aspirasi politik yang terus berkembang.
Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam, memiliki ideologi sejalan dengan cita-cita
Indonesia. Ideologi Muhammadiyah mencakup seperangkat pandangan tentang kehidupan dan
strategi perjuangan untuk mencapai tujuan Bangsa. Salah satu ideologi Muhammadiyah adalah
ajaran atau ilmu pengetahuan yang secara sistematis membahas gagasan, cara-cara, angan-angan,
atau gambaran dalam pikiran untuk mendapatkan keyakinan tentang hidup dan kehidupan yang
benar berdasarkan tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Ideologi ini sejalan dengan tujuan/cita-
cita bangsa untuk mencerdaskan kehidupan dan menciptakan keadilan serta kesejahteraan
berdasarkan pada tuntunan agama.
Walaupun Muhammadiyah memiliki visi tentang masyarakat ideal, organisasi ini tidak
bermaksud mendirikan negara Islam di Indonesia. Muhammadiyah memegang teguh kerangka
NKRI dalam konteks nasionalisme, karena menginginkan kesejahteraan umat sebagai tujuan
utama perjuangannya sebagai partai politik. Muhammadiyah menyadari pentingnya membangun
konsep negara untuk menjaga kedaulatan dan melindungi negara dari intervensi eksternal yang
mungkin timbul akibat ketidakadilan global.
C. Tanggungjawab Muhammadiyah Terhadap NKRI
Sebagai bagian terbesar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan salah
satu pendiri, Muhammadiyah merasa memiliki tanggung jawab yang merupakan cerminan dari
iman dan komitmen kebangsaan. Muhammadiyah telah membuktikan komitmennya terhadap
NKRI dengan berkontribusi dalam memajukan kebudayaan dan peradaban bangsa ini.
Dalam segala aspek kehidupan, termasuk Kehidupan Beragama, Berbangsa, dan
Bernegara, Muhammadiyah hadir sebagai agen pembaharuan. Tanggung jawab terhadap NKRI
dilaksanakan dengan memberikan pencerahan melalui gerakan pencerdasan, seperti mendirikan
sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Muhammadiyah juga berperan dalam peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah
sakit, serta berkontribusi dalam kehidupan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
melalui pendirian amal-amal usaha sebagai sumber lapangan pekerjaan.
Menurut Munir Mughni dalam "Muhammadiyah: Pintu Gerbang Protestanisme," Kyai
Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, digambarkan sebagai sosok dengan etika populis yang
sangat peduli terhadap nasib rakyat yang miskin dan menderita. Beliau membangun rumah sakit
dan mendirikan sekolah-sekolah, semuanya diperuntukkan bagi orang miskin. Pentingnya
mencatat bahwa dokter-dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut berasal dari berbagai latar
belakang, termasuk dari kebangsaan Belanda dan beragama Katolik. Gerakan sosial yang
dijalankan oleh Kyai Ahmad Dahlan menunjukkan komitmen Muhammadiyah terhadap
kemajuan Indonesia tanpa memandang ras, keturunan, atau agama.
Dari konteks ini, dapat dipahami bahwa Muhammadiyah telah berperan aktif dalam
membangun infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai wujud tanggung jawabnya
terhadap NKRI. Muhammadiyah menjadi kekuatan moral yang konsisten menjadi teladan,
pelindung, pengayom, dan penyelamat bagi masa depan bangsa, negara, agama, dan umat
manusia.
D. Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah
Model Muhammadiyah dikenal sebagai suatu entitas Islam yang mencakup
pembaharuan dalam keyakinan dan kepribadian masyarakat, mengenai nilai-nilai kehidupan
yang dipegang oleh masyarakat berdasarkan budaya bangsa. Peran utama dari model
Muhammadiyah adalah mengubah moral dan karakter masyarakat Indonesia yang beragam
melalui pembinaan. Selain itu, Muhammadiyah berkontribusi pada perbaikan bangsa Indonesia
dengan membangun infrastruktur untuk kepentingan masyarakat, termasuk dalam bidang
pendidikan, kesehatan, sosial, dan lainnya, melalui pendirian sekolah-sekolah dan yayasan
lainnya. Bentuk dan model Muhammadiyah secara umum mengacu pada kesejahteraan bangsa
sesuai dengan prinsip-prinsip dan pedoman perjuangan Muhammadiyah, yang menekankan
penyebaran dakwah amal ma’ruf nahi munkar atau seruan kepada kebaikan.

Organisasi Muhammadiyah memiliki bentuk dan model yang bersifat impersonal atau
institusional, bukan hanya sekumpulan individu yang bersifat kelompok. Kelebihan utama
Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui organisasi. Organisasi Muhammadiyah
merupakan sebuah instrumen fisik yang mencakup nilai-nilai dasar, norma, dan strategi
perjuangan untuk mencapai tujuan, yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sesungguhnya.

Dalam perjalanan sejarahnya, Muhammadiyah dihadapkan pada tuntutan untuk memperkuat dan
merevitalisasi gerakannya di berbagai bidang kehidupan, dengan melakukan pembaharuan agar
sejalan dengan keyakinan dan kepribadian sebagai pilar kekuatan gerakan pencerahan peradaban
dalam berbagai konteks kehidupan. Sebagai organisasi Islam, tugas Muhammadiyah juga
mencakup peran sebagai pelopor nilai-nilai demokrasi Islam, karena Islam dan demokrasi
dianggap memiliki nilai-nilai yang sejalan, seperti pengembangan humanisme, pemerintahan
yang bersih dan bertanggung jawab, supremasi hukum, kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan
sosial. Sebagai salah satu organisasi Islam modernis terbesar di Indonesia, tujuan
Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada penyucian ajaran Islam, tetapi juga sebagai gerakan
pembaharuan untuk kepentingan bangsa dan untuk memperkuat demokrasi guna mencapai
kepastian hukum dan kerukunan antar umat beragama.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa khittah
memiliki makna sebagai "Garis Strategi Perjuangan," yang merupakan bagian atau unsur dari
Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mencakup pemikiran perjuangan yang menjadi
panduan dan pedoman arah perjuangan. Oleh karena itu, khittah memiliki signifikansi penting
sebagai landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan anggota Muhammadiyah. Garis-garis
perjuangan Muhammadiyah yang telah ditetapkan tidak boleh menyimpang atau bertentangan
dengan asas dan tujuan yang telah disusun oleh Muhammadiyah. Muhammadiyah merupakan
bagian dari pendiri NKRI, yang terlihat dari lahirnya Organisasi Islam ini sebagai pelopor
kebangkitan Islam di Indonesia sejak tahun 1912. Di dalam Muhammadiyah, berbagai organisasi
dibentuk untuk memajukan bangsa ini, mulai dari isu keagamaan, pendidikan, hingga sosial.
Tanggung jawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilaksanakan melalui pemberian
pencerahan serta gerakan pencerdasan, seperti mendirikan sekolah-sekolah dari tingkat SD
hingga Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Muhammadiyah juga berkontribusi pada
peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit. Selain itu, Muhammadiyah
berperan dalam kehidupan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pendirian
amal-usaha sebagai sumber lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan. Bentuk dan
model organisasi Muhammadiyah bersifat impersonal atau institusional, bukan hanya sebagai
himpunan individu-individu yang bersifat kelembagaan. Keunggulan Muhammadiyah terletak
pada gerakan melalui organisasi. Organisasi Muhammadiyah dianggap sebagai instrumen fisik
organisasi yang mencakup nilai-nilai dasar, norma, dan strategi perjuangan untuk mencapai
tujuan, yaitu terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
B. SARAN
Saran yang dapat kami sampaikan adalah penting bagi kita, sebagai warga Muhammadiyah,
untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik mengenai Khittah Muhammadiyah
dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini bertujuan agar kita tidak
menyimpang dari garis perjuangan yang telah ditetapkan. Selain itu, pemahaman tentang
Muhammadiyah sebagai bagian dari pendiri NKRI perlu dipegang teguh, karena hal ini
membawa tanggung jawab terhadap NKRI. Mengetahui dan memahami model peran kebangsaan
dalam Muhammadiyah juga menjadi hal yang krusial untuk diterapkan dalam keseharian kita.
DAFTAR PUSTAKA

Akhsrullah. 2015. Khittah Perjuangan Muhammadiyah. Makassar: Pdf


Fahrudin, Fuad. 2006. Agama dan Pendidikan Demokrasi. Yogyakarta: INSEP

Hambali, Hamdan. 2006. ideologi dan strategi muhammadiyah. Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah.

Julijanto, Muhammad. 2015. Agama Agenda Demokrasi Dan Perubahan Sosial. Yogyakarta:
DEEPUBLISH

Mas, Subhan. 2005. Muhammadiyah Pintu Gerbang Protestanisme. Mojokerto: CV. Al-Hikmah.

Nashir, Haedar. 2015. Memahami Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah.

Rosyid, Wahyu rosyid. 2011. Peran Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pembaharuan Dalam
Mencerahkan Indonesia. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Isman Gusman. Satu Abad dan Peran Kebangsaan Muhammadiyah. 2012


http://www.irmangusman.com/satu-abad-dan-peran-kebangsaan-muhammadiyah/ (diakses, 08
mei 2015).

Anda mungkin juga menyukai