OLEH :
RAHMI MAULIDA
SALSABILA HAYATI
YULIA HIKMAH
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-
Mu mungkin makalah ini tidak dapat kami selesaikan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang “Peran
Kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Elman yang telah mengajarkan
tentang AIK III. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kami.
Aamiin.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran Muhammadiyah adalah perangkat tingkah yang di harapkan di miliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat. Padahal Muhammadiyah secara bahasa diambil dari
nama Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Muhammad tempat sampah Abdullah tempat sampah
Abdul Muthalib. Dia adalah Nabi dan Rasul terakhir, pembawarisalah Islam yang sempurna
diutus untuk semua umat manusia sepanjang masa Padahal “ yah” dalam bahasa Arab disebut
huruf syibhu atau nisbi yang artinya menyerupakan, menjeniskan, atau mengidentikkan. Jadi
Muhammadiyah berarti orang-orang Islam yang hidup setelah Rasul Muhammad Shollallâhu
álaihi wasallam yang akan mengikuti, menyerupakan dirimu, menjeniskan atau
mengidentikkan diri pada perilaku hidup juga akhlak budipekerti perjuangan Nabi
Muhammad Shollallâhu álaihi wasallam (Kastholani, 2003 : 33). Padahal menurut Mulkhan
(1990) : 4-5) Muhammadiyah adalah sekelompok orang yang berusaha mengidentifikasikan
dirinya atau membangsakan dirinya sebagai pengikut, penerus, dan pelanjut perjuangan
dakwah Rasul dalam mengembangkan tata kehidupan masyarakat.Dengan demikian
Muhammadiyah berbicara sebagai organisasi yang gerak perjuangannya diantisipasi untu
kepengembangan suatu tata pan kehidupan masyarakat sebagaimana dikehendaki Islam.
Usaha-usaha dilakukan berdasarkan pola dasar yang telah dicontohkan oleh Rosulullah. Jadi
yang diminta peran Muhammadiyah dalam penelitian ini adalah suatu perilaku atau usaha
yang dilakukan organisasi Muhammadiyah dalam kerangka menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam jadi terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Bentuk atau model Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi Islam yang yang
didalamnya berisikan tentang pembaharuan dalam bidang Keyakian dan Kepribadian
masyarakat tentang nilai-nilai kehidupan yang dianut masyarakat berdasarkan budaya bangsa.
Adapun peran Muhammadiyah yaitu untuk merubah moral dan karakter dari bangsa
Indonesia yang beragam dengan pembinaan terhadap masyarakat. Selain itu, peran
Muhammadiyah dalam merubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik yaitu dengan dengan
dibangunnya infrastruktur bagi kepentingan masyarakat baik dalam bidang pendidikan,
kesehatan, sosial dan lain-lain dengan dibangunnya sekolah- sekolah dan yayasan lainnya.
Bentuk dan model Muhammadiyah pada umumnya mengacu pada kesejahteraan bangsa
sesuai dengan dasar-dasar atau pedoman garis perjuangan Muhammadiyah yaitu
menyebarkan dakwah amal ma’ruf nahi munkar atau menyeruh pada kebaikan.
Adapun bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau
institusional, bukan sekedar himpunan orang-perorangan yang bersifat kelembagaan.
Keunggulan Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui organisasi. Organisasi
Muhammadiyah merupakan sebuah instrumen fisik organisasi (body of structure) yang
didalamnya terkandung nilai-nilai dasar, norma, dan strategi perjuangan untuk mencapai
tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Dalam kiprahnya, Muhammadiyah dituntut untuk meneguhkan dan merevitalisasi
gerakannya keseluruh lapangan kehidupan dengan melakukan pembaharuan sehingga sesuai
dengan Keyakinan dan Kepribadian sebagai pilar kekuatan gerakan pencerahan peradaban
diberbagai lingkungan kehidupan.
Sebagai organisasi Islam, tugas Muhammadiyah yaitu sebagai pelopor nilai-nilai
demokrasi Islam. Karena Islam dan demokrasi memiliki nilai-nilai yang sama yaitu
mengembangkan humanisme, pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab, penegakan
supermasi hukum, kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan sosial.
Sebagai salah satu ormas Islam modernis terbesar di Indonesia tujuan dari organisasi
Muhammadiyah yaitu bukan hanya memurnikan ajaran-ajaran Islam namun juga sebagai
gerakan pembaharuan untuk kepentingan bangsa serta memperkuat demokrasi untuk
mewujudkan kepastian hukum dan kerukunan antar umat beragama.
Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat dilihat dari
lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam di Indonesia
sejaktahun 1912. Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang dibentuk untuk
membangun bangsa ini mulai dari masalah keagamaan, pendidikan dan sosial. Salah satu
cotoh dari organisasi kemuhammadiyahan ini yaitu terobosan baru dalam bidang pendidikan
dengan mengadopsi pendidikan berbasis Belanda namun masih berdasarkan pada Islam yang
pada saat itu masih dianggap asing bagi masyarakat di Kauman.
Selain itu kelahiran Muhammadiyah memberikan corak spirit dan cita-cita untuk
perkembangan zaman yang lebih baik sesuai dengan paham Islam yang sesungguhnya.
Adapun sesungguhnya tujuan dari gerakan Muhammadiyah ini yaitu perjuangan untuk
kesejahteraan bersama (masyarakat) berdasarkan pada tuntunan Al- Qur’an dan As- Sunnah,
hal inilah yang menjadikan Muhammadiyah menjadi salah satu pendiri dari NKRI karena
cita-cita Muhammadiyah dan Kebangsaan Indonesia ini sama yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat Indonesia.
Seseorang atau sebuah organisasi yang ikut serta dalam membangun dan mendirikan
NKRI merupakan sebuah kesadaran diri ingin membangun bangsa ini dengan mewujudkan
masa depan bersama dalam sebuah negara yang besar.
Umat Islam Indonesia melalui partai-partai Islam telah terlibat aktif dalam proses
politik. Ini berati penerimaan pada demokrasi tidak lagi menjadi masalah alias sudah final.
Selama ini tokoh- tokoh Organisasi Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain
telah dapat bekerja sama dengan pemerintah. Ini menunjukan bahwa demokrasi menjadi
instrument politik bangsa ini untuk mewadahi aspiras-aspirasi politik yang terus berkembang,
dengan demokrasi memungkinkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan politik dicapai guna
menjadi keberlanjutan bangsa ini alam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang memiliki ideologi yang sama dengan
cita-cita Indonesia, yakni seperangkat paham tentang kehidupan dan strategi perjuangan
untuk mewujudkan cita- cita Bangsa, salah satu Ideologi Muhammadiyah yaitu ajaran atau
ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan,
cara-cara, angan-angan, atau gambaran dalam pikiran untuk mendapatkan keyakinan
mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan
As- Sunnah, salah satu ideologi ini sama halnya dengan tujuan/cita- cita bangsa yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan keadilan dan kesejahtraan bagi rakyat
Indonesia yang berdasarkan pada tuntunan agama.
Meskipun Muhammadiyah telah menetapkan visinya tentang masyarakat ideal, namun
Muhammadiyah tidak memiliki niat untuk mendirikan negara Islam Indonesia.
Muhammadiyah harus memegang teguh kerangka NKRI dalam konteks nasionalisme karena
beberapa alasan:
Sebagai bagian terbesar dari Negara Keatuan Republik Iondonesia (NKRI) dan sebagai
salah satu pendirinya, Muhammadiyah merasa punya tanggugjawab. Bagi Muhammadiyah,
penunaian tanggung jawab ini adalah refleksi keimanan dan sekaligus komitmen kebangsaan.
Dan komitmen ini telah dibuktikan oleh Muhammadiyah dengan ikut andil dalam memajukan
kebudayaan dan peradaban pada bangsa ini.
Faktanya dalam segala aspek kehidupan, baik Kehidupan Beragama, Berbangasa dan
Bernegara, Muhammadiyah Telah hadir sebagai Agen Pembaharuan.
Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan
memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan mendirikan
sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia,
peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, dan kehidupan sosial serta
pemberdayaan tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan membuat amal-amal usaha
sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan.
Munir Mughni dalam Muhammadiyah Pintu Gerbang Protestanisme meungungkapkan
bahwa kyai Ahmad Dahlan adalah sosok yang memiliki etika populis yang sangat peduli
pada nasib rakyat yang miskin dan menderita, kyai Ahmad Dahlan membangun rumah sakit
dan membuka sekolah-sekolah yang kesemuanya untuk orang miskin. Dokter-dokter yang
bekerja dirumah sakit tidak hanya berasal dari pribumi sendiri namun juga dokter-dokter
kebangsaan Belanda yang beragama Katolik. Gerakan yang dilakukan kyai Ahmad Dahlan
pada bidang sosial untuk kemajuan Indonesia tanpa memandang ras, keturunan, bahkan
agama apapun.
Dari ungkapan tersebut, dapat kita ketahui bahwa demi kemajuan dan kedaulatan
NKRI, Muhammadiyah melakukan dan membangun banyak infrastruktur yang berguna untuk
masryarakat. Hal ini merupakan bentuk tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI.
Muhammmadiyah menjadi sebagai karakteristik moral power yang selalu menjadi teladan,
pelindung, pengayom dan penyelamat bagi masa depan bangsa, negara, agama, dan umat
manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
https://www.academia.edu/RegisterToDownloadVP
http://sutinatanpopo.blogspot.com/2015/05/khittah-muhammadiyah-dan-nkri-
makalah.html?m=1