Anda di halaman 1dari 11

PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH DI INDONESIA

OLEH :

RAHMI MAULIDA

SALSABILA HAYATI

YULIA HIKMAH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-
Mu mungkin makalah ini tidak dapat kami selesaikan.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang “Peran
Kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Elman yang telah mengajarkan
tentang AIK III. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kami.
Aamiin.

Banjarmasin, 02 Juli 2019


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Peran Kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.....................................................5
B. Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara...............6
C. Muhammadiyah Sebagai Bagian Dari Pendiri NKRI...............................................8
D. Tanggungjawab Muhammadiyah Terhadap NKRI..................................................9
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran Muhammadiyah adalah perangkat tingkah yang di harapkan di miliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat. Padahal Muhammadiyah secara bahasa diambil dari
nama Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Muhammad tempat sampah Abdullah tempat sampah
Abdul Muthalib. Dia adalah Nabi dan Rasul terakhir, pembawarisalah Islam yang sempurna
diutus untuk semua umat manusia sepanjang masa Padahal “ yah” dalam bahasa Arab disebut
huruf syibhu atau nisbi yang artinya menyerupakan, menjeniskan, atau mengidentikkan. Jadi
Muhammadiyah berarti orang-orang Islam yang hidup setelah Rasul Muhammad Shollallâhu
álaihi wasallam yang akan mengikuti, menyerupakan dirimu, menjeniskan atau
mengidentikkan diri pada perilaku hidup juga akhlak budipekerti perjuangan Nabi
Muhammad Shollallâhu álaihi wasallam (Kastholani, 2003 : 33). Padahal menurut Mulkhan
(1990) : 4-5) Muhammadiyah adalah sekelompok orang yang berusaha mengidentifikasikan
dirinya atau membangsakan dirinya sebagai pengikut, penerus, dan pelanjut perjuangan
dakwah Rasul dalam mengembangkan tata kehidupan masyarakat.Dengan demikian
Muhammadiyah berbicara sebagai organisasi yang gerak perjuangannya diantisipasi untu
kepengembangan suatu tata pan kehidupan masyarakat sebagaimana dikehendaki Islam.
Usaha-usaha dilakukan berdasarkan pola dasar yang telah dicontohkan oleh Rosulullah. Jadi
yang diminta peran Muhammadiyah dalam penelitian ini adalah suatu perilaku atau usaha
yang dilakukan organisasi Muhammadiyah dalam kerangka menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam jadi terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia

Bentuk atau model Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi Islam yang yang
didalamnya berisikan tentang pembaharuan dalam bidang Keyakian dan Kepribadian
masyarakat tentang nilai-nilai kehidupan yang dianut masyarakat berdasarkan budaya bangsa.
Adapun peran Muhammadiyah yaitu untuk merubah moral dan karakter dari bangsa
Indonesia yang beragam dengan pembinaan terhadap masyarakat. Selain itu, peran
Muhammadiyah dalam merubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik yaitu dengan dengan
dibangunnya infrastruktur bagi kepentingan masyarakat baik dalam bidang pendidikan,
kesehatan, sosial dan lain-lain dengan dibangunnya sekolah- sekolah dan yayasan lainnya.
Bentuk dan model Muhammadiyah pada umumnya mengacu pada kesejahteraan bangsa
sesuai dengan dasar-dasar atau pedoman garis perjuangan Muhammadiyah yaitu
menyebarkan dakwah amal ma’ruf nahi munkar atau menyeruh pada kebaikan.
Adapun bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau
institusional, bukan sekedar himpunan orang-perorangan yang bersifat kelembagaan.
Keunggulan Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui organisasi. Organisasi
Muhammadiyah merupakan sebuah instrumen fisik organisasi (body of structure) yang
didalamnya terkandung nilai-nilai dasar, norma, dan strategi perjuangan untuk mencapai
tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Dalam kiprahnya, Muhammadiyah dituntut untuk meneguhkan dan merevitalisasi
gerakannya keseluruh lapangan kehidupan dengan melakukan pembaharuan sehingga sesuai
dengan Keyakinan dan Kepribadian sebagai pilar kekuatan gerakan pencerahan peradaban
diberbagai lingkungan kehidupan.
Sebagai organisasi Islam, tugas Muhammadiyah yaitu sebagai pelopor nilai-nilai
demokrasi Islam. Karena Islam dan demokrasi memiliki nilai-nilai yang sama yaitu
mengembangkan humanisme, pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab, penegakan
supermasi hukum, kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan sosial.
Sebagai salah satu ormas Islam modernis terbesar di Indonesia tujuan dari organisasi
Muhammadiyah yaitu bukan hanya memurnikan ajaran-ajaran Islam namun juga sebagai
gerakan pembaharuan untuk kepentingan bangsa serta memperkuat demokrasi untuk
mewujudkan kepastian hukum dan kerukunan antar umat beragama.

B. Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara


Secara etimologis, kata khittah berasal dari derivasi bahasa Arab yang berarti rencana,
jalan, langkah atau garis (Kamus Al-Munawwir,1997). Sedangkan secara terminologis yaitu
suatu pikiran untuk melaksanakan perjuangan ideologi atau keyakinan hidup.
Dari masa ke masa kepemimpinan Muhammadiyah, telah muncul atau lahir beberapa
Khittah. Khittah tersebut disusun dan dibuat berdasarkan perkembangan zaman  yang isinya
berdasarkan tujuan Muhammadiyah dan mununjukkan situasi ynag merujuk kepada situasi
yang sedang terjadi saat itu. Umunya suatu Khittah memiliki sifat pembinaan kepemimpinan
dan bimbingan untuk berjuang bagi para anggota Muhammadiyah.
Pada dasarnya khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek
atau unsur dari Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mengandung arti sebagai
pemikiran perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah
perjuangan tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai arti yang penting karena
merupakan sebuah landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan yang menjadi anggota
muhammadiyah.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi
mungkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan
bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq
dan muamalah dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan
dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif.
Muhammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan negara
merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan da’wah amar ma’ruf
nahi mungkar sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman pergerakan
hingga masa awal setelah kemerdekaan Indonesia.
Muhammadiyah sebagai organisasi sosial-keagamaan (organisasi kemasyarakatan)
yang mengemban misi da’wah amar ma’ruf nahi mungkar senantiasa bersikap aktif dan
kontruktif dalam usaha-usaha pembangunan dan reformasi nasional yang sesuai dengan
khittah (garis) perjuangan serta tidak akan tinggal diam menghadapi kondisi-kondisi kritis
yang dialami oleh bangsa dan negara. Muhammadiyah senatiasa merasa terpanggil untuk
berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan pada khittah
perjuangan sebagai berikut:
1. Muhammadiyah menyakini bahwa politik dalam kehiduapan bangsa dan negara
merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian yang harus
selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang
utama. Karena itu, diperlukan sikap dan moral yang positif dari seluruh warga
Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan politik untuk tegaknya kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2. Muhammadiyah menyakini bahwa negaradan usaha-usaha membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun melalui
pengembangan masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang mutlak
diperlukan untuk membangun di mana nilai-nilai ilahiyah melandasi dan tumbuh
subur bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kebersamaan, keadilan, perdamaian,
ketertiban, dan keadaban untuk terwjudnya “baldatun thayyibatun wa raabun
ghafur”.
3. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehiduoan berbangsa dan bernegara
melalui usaha-usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnya
masyarakat madani yang kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk
mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Sedangkan hal-hal yang
berkaitan dengan kebijakan-kebijakan kenegaraan sebagai proses dan hasil dari fungsi
politik pemerintahan akan ditemouh melalui pendekatan-pendekatan secara tepat dan
bijaksana sesuai prinsip-prinsip  perjuangan  kelompok kepentingan yang efektif
dalam kehidupan Negara yang demokrastis.
4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat praktis
atau berorientasi pada kekuasaan untuk dijalankan oleh partai-partai politik dan
lembaga-lembaga formal kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju terciptanya
system politik yang demokratis dan berkeadaban sesuai dengan cita-cita luhur
bangasa dan Negara. Dalam hal ini perjuangan politik yang dilakukan oleh kekuatan-
kekuatan politik hendaknya benar-benar mengedepankan kepentingan rakyat dan
tegaknya nilai-nilai utama sebagaimana yang menjadi semangat dasar dan tujuan
didirikannya Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan tahun 1945.
5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari da’wah
amar ma’ruf nahi mungkar dengan jalan memengaruhi proses dan kebijakan Negara
agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-cita  luhur bangsa.
Muhammadiyah secara aktif menjadi kekuatan perekat bangsa dan berfungsi sebagai 
wahana pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan nasional yang damai dan
berkeadaban.
6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris
dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun. Muhmmadiyah
senantiasa mengembangkan sikap positif dalam memandang perjuangan politik dan
menjalankan fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi mungkar demi
tegaknya sistem politik kenegaraan yang demokratis dan berkeadaban.
7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota persyarikatan untuk
menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing-
masing. Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggungjawab sebgai warga
negara yang dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan misi dan
kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan bangasa dan Negara.
8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik untuk
benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-sungguh dengan
mengedepankan tanggungjawab (amanah), akhlak mulia (akhlak al-karimah),
keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah). Aktivitas politik tersebut
harus sejalan dengan upaya memerjuangkan misi persyarikatan dan melaksanakan
da’wah amar ma’ruf nahi mungkar.
9. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan manapun
berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan
bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih
baik, maju, demokratis, dan berkeadaban.
Sesungguhnya, dengan atau tanpa Khittah Muhammadiyah telah berada pada jalur
yang benar dan tepat, apabila semuanya dilakukan dengan terfokus, optimal, sungguh-
sungguh dan yang lebih penting adalah dengan mengerahkan segala potensi dan terus
berpegang teguh pada Alquran dan As sunnah. Ketika sesuatu yang kecil dalam gerakan
dakwah Muhammadiyah disatukan dengan banyaknya tangan masyarakat Muhammadiyah
dalam menyangga gerakan Islam ini, Insya Allah akan melahirkan karya amaliah yang luar
biasa.

C. Muhammadiyah Sebagai Bagian Dari Pendiri NKRI

Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat dilihat dari
lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam di Indonesia
sejaktahun 1912. Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang dibentuk untuk
membangun bangsa ini mulai dari masalah keagamaan, pendidikan dan sosial. Salah satu
cotoh dari organisasi kemuhammadiyahan ini yaitu terobosan baru dalam bidang pendidikan
dengan mengadopsi pendidikan berbasis Belanda namun masih berdasarkan pada Islam yang
pada saat itu masih dianggap asing bagi masyarakat di Kauman.
Selain itu kelahiran Muhammadiyah memberikan corak spirit dan cita-cita untuk
perkembangan zaman yang lebih baik sesuai dengan paham Islam yang sesungguhnya.
Adapun sesungguhnya tujuan dari gerakan Muhammadiyah ini yaitu perjuangan untuk
kesejahteraan bersama (masyarakat) berdasarkan pada tuntunan Al- Qur’an dan As- Sunnah,
hal inilah yang menjadikan Muhammadiyah menjadi salah satu pendiri dari NKRI karena
cita-cita Muhammadiyah dan Kebangsaan Indonesia ini sama yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat Indonesia.
Seseorang atau sebuah organisasi yang ikut serta dalam membangun dan mendirikan
NKRI merupakan sebuah kesadaran diri ingin membangun bangsa ini dengan mewujudkan
masa depan bersama dalam sebuah negara yang besar.
Umat Islam Indonesia melalui partai-partai Islam telah terlibat aktif dalam proses
politik. Ini berati penerimaan pada demokrasi tidak lagi menjadi masalah alias sudah final.
Selama ini tokoh- tokoh Organisasi Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain
telah dapat bekerja sama dengan pemerintah. Ini menunjukan bahwa demokrasi menjadi
instrument politik bangsa ini untuk mewadahi aspiras-aspirasi politik yang terus berkembang,
dengan demokrasi memungkinkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan politik dicapai guna
menjadi keberlanjutan bangsa ini alam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang memiliki ideologi yang sama dengan
cita-cita Indonesia, yakni seperangkat paham tentang kehidupan dan strategi perjuangan
untuk mewujudkan cita- cita Bangsa, salah satu Ideologi Muhammadiyah yaitu ajaran atau
ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan,
cara-cara, angan-angan, atau gambaran dalam pikiran untuk mendapatkan keyakinan
mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan
As- Sunnah, salah satu ideologi ini sama halnya dengan tujuan/cita- cita bangsa yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan keadilan dan kesejahtraan bagi rakyat
Indonesia yang berdasarkan pada tuntunan agama.
Meskipun Muhammadiyah telah menetapkan visinya tentang masyarakat ideal, namun
Muhammadiyah tidak memiliki niat untuk mendirikan negara Islam Indonesia.
Muhammadiyah harus memegang teguh kerangka NKRI dalam konteks nasionalisme karena
beberapa alasan:

1. Muhammadiyah menginginkan kesejahteraan umat (maslahah ummah) sebagai tujuan


utama perjuangan politik Muhammadiyah sebagai partai politik.
2. Muhammadiyah sangat menyadari bahwa gerakan globalisasi mengandung “agenda
baru atau tersembunyi dari para pendukungnya, sehingga Muhammadiyah harus
membangun konsep negara demi kedaulatan negara, bangsa dan wilayah, dan untuk
membentengi negara dari intervensi negara lain sebagai akibat dari ketidakadilan
global.

D. Tanggungjawab Muhammadiyah Terhadap NKRI

Sebagai bagian terbesar dari Negara Keatuan Republik Iondonesia (NKRI) dan sebagai
salah satu pendirinya, Muhammadiyah merasa punya tanggugjawab. Bagi Muhammadiyah,
penunaian tanggung jawab ini adalah refleksi keimanan dan sekaligus komitmen kebangsaan.
Dan komitmen ini telah dibuktikan oleh Muhammadiyah dengan ikut andil dalam memajukan
kebudayaan dan peradaban pada bangsa ini.
Faktanya dalam segala aspek kehidupan, baik Kehidupan Beragama, Berbangasa dan
Bernegara, Muhammadiyah Telah hadir sebagai Agen Pembaharuan.
Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan
memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan mendirikan
sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia,
peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, dan kehidupan sosial serta
pemberdayaan  tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan membuat amal-amal usaha
sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan.
Munir Mughni dalam Muhammadiyah Pintu Gerbang Protestanisme meungungkapkan
bahwa kyai Ahmad Dahlan adalah sosok yang memiliki etika populis yang sangat peduli
pada nasib rakyat yang miskin dan menderita, kyai Ahmad Dahlan membangun  rumah sakit
dan membuka sekolah-sekolah yang kesemuanya untuk orang miskin. Dokter-dokter yang
bekerja dirumah sakit tidak hanya berasal dari pribumi sendiri namun juga dokter-dokter
kebangsaan Belanda yang beragama Katolik. Gerakan yang dilakukan kyai Ahmad Dahlan
pada bidang sosial untuk kemajuan Indonesia tanpa memandang ras, keturunan, bahkan
agama apapun.
Dari ungkapan tersebut, dapat kita ketahui bahwa demi kemajuan dan kedaulatan
NKRI, Muhammadiyah melakukan dan membangun banyak infrastruktur yang berguna untuk
masryarakat. Hal ini merupakan bentuk tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI.
Muhammmadiyah menjadi sebagai karakteristik moral power yang selalu menjadi teladan,
pelindung, pengayom dan penyelamat bagi masa depan bangsa, negara, agama, dan umat
manusia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau institusional, bukan sekedar


himpunan orang-perorangan yang bersifat kelembagaan. Keunggulan Muhammadiyah
terletak pada gerakan melalui organisasi. Organisasi Muhammadiyah merupakan sebuah
instrumen fisik organisasi (body of structure) yang didalamnya terkandung nilai-nilai dasar,
norma, dan strategi perjuangan untuk mencapai tujuan yakni terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
Khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek atau unsur
dari Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mengandung arti sebagai pemikiran
perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah perjuangan tersebut.
Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai arti yang penting karena merupakan sebuah
landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan yang menjadi anggota muhammadiyah. Garis-
garis perjuangan muhammadiyah yang telah ditetapkan tidak boleh menyimpang atau
bertentangan dari atau dengan asas dan tujuan yang telah disusun oleh muhammadiyah.
Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat dilihat dari
lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam di Indonesia
sejaktahun 1912. Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang dibentuk untuk
membangun bangsa ini mulai dari masalah keagamaan, pendidikan dan sosial.
Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan
memberikan pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan mendirikan
sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia,
peningkatan kualitas kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, dan kehidupan sosial serta
pemberdayaan  tarap klehidupan ekonomi masyarakat dengan membuat amal-amal usaha
sebagai lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/RegisterToDownloadVP

http://sutinatanpopo.blogspot.com/2015/05/khittah-muhammadiyah-dan-nkri-
makalah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai