Anda di halaman 1dari 11

KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang...................................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3.Tujuan Dan Manfaat..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Khittah Muhammadiyah Tahun 1956-1959 (Khittah Palembang)....................3

2.2.Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo).............4

2.3.Khittah Muhammadiyah Tahun 1971 ( Khittah  Ujung Pandang).....................5

2.4.Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun1978 ( Khittah Surabaya)..............5

2.5.Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Tahun 2002( Khittah

Dempasar)...................................................................................6

BAB III PENUTUP

 3.1. Kesimpulan.......................................................................................................7

 3.2. Saran..................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesinambungan sebuah organisasi selain didukung oleh banyak faktor seperti sumber daya

manusia yang selalu siap (regenerasi) untuk meneruskan langkah dan segala seluruh visi dan

misi yang telah ada beserta anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya (AD/ART) sebuah

organisasi, perhatian terhadap kemampuan finansial, kemampuan beradaptasi dengan dinamisasi

zaman dan segala problematika yang ada di dalamnya atau yang sedang berlangsung serta yang

tak kalah pentingnya adalah kepercayaan dari calon anggota terlebih lagi loyalitas serta dedikasi

dari anggota serta jajaran pengurus yang sudah lama berada adalah bukti konkrit dari hal ini.

Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi yang keberadaannya sudah sejak lama bahkan

ikut berperan serta dalam perjuangan juga sebagai sebuah gerakan yang dahulunya hanya

memfokuskan pada penyebaran agama hal ini tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam

penyebaran agama yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah

tidak hanya menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran semata. Akan tetapi di

samping itu Muhammadiyah sebagai gerakan sekaligus organisasi juga turut membantu bangsa

ini agar bisa terlepas dari cengkeraman penjajah.

Berangkat dari hal ini maka Muhammadiyah sebagai bagian dari komponen bangsa sekaligus

sebagai warna dalam kemajemukkan bangsa tercinta ini. Kita akui sebagai bangsa yang majemuk

baik dari terdapatnya berbagai macam suku, bahasa dan kebudayaan serta organisasi-organisasi

kemasyarakatan (ORMAS) adalah warna yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.

Khittah perjuangan.

1.2. Rumusan Masalah


Dari pendahuluan yang singkat di atas maka kali ini penulis mengangkat beberapa rumusan dari

makalah ini, yang berupa di antaranya adalah

  Bagaimana pola dasar perjuangan Muhammadiyah ?

  Bagaimana pandangan Muhammadiyah terhadap politik dan masyarakat ?

  Geraka-gerakan apa saja yang dilakukan Muhammadiyah dalam rangka membangun kehidupan

berbangsa dan bernegara ?

1.3. Tujuan Dan Manfaat

1.      Tujuan

  Untuk mengetahui pola dasar perjuangan Muhammadiyah dan Pandangan Muhammadiyah

terhadap politik dan Masyarakat.

  Untuk mengetahui gerakan-gerakan mMuhammadiyah dalam membangun kehidupan berbangsa

dan bernegara.

2.      Manfaat

  Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak yang ingin mengetahui strategi

Muhammadiyah.

  Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lain yang mengangkat masalah yang sama.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.KHITTAH MUHAMMADIYAH TAHUN 1956-1959

(KHITTAH PALEMBANG)

Muhammadiyah menetapkan Khittah ( langkah yang dibatasi dalam waktu yant tertentu )

untuk tahun 1956-1959 antara lain :

a.      Menjiwai Pribadi Para Anggota Terutama Para Pemimpin Muhammadiyah Dengan :

1.      Memperdalam dan mempertebal Tauhid.

2.      Menyempurnakan ibadah dengan khusuk dan tawadlu.

3.      Mempertinggi ahlak.

4.      Memperluas ilmu pengetahuan.

5.      Menggerakan muhammadiyah dengan penuh keyakinan dan rasa tanggung jawab, hanya

mengharapkan keridhoan Allah dan kebahgianan umat.

b.      Melaksanakan Uswatun Hasanah :

1.    Muhammadiyah harus selalu dimuka membimbing arah pendapat umum.

2.    Menegakan agama islam.

3.    Membentuk rumah tangga bahagia.

4.    Mengatur hidupdan kehidupan antara rumah tangga dan tetangga.

5.    Anggota muhammadiyah harus menyesuaikan hidup dimasyarakat.

c.       Mengutuhkan Organisasi Dan Merapikan Administrasi :


1.    Memeliharah fitrah terhadap keutuhan organisasi dan administrasi.

2.    Memperkuat keahlian para pekerja dan pemimpin agar tetap segar dan giat.

3.    Menanamkan kesadaran organisasi.

4.    Administrsi dituntun menurut ketentuan yang ada.

d.      Memperbanyak Dan mempertinggi Mutu Amal

e.       Mempertinggi Mutu Anggota Dan Membentuk Kader.

f.       Memperarat Ukhuwah.

g.      Menuntun Penghidupan Anggota.

2.2.KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

TAHUN 1969 (KHITTAH PONOROGO)

a.      Pola Dasar Perjuangan.

1.      Muhammadiyah berjuang untuk mewujudkan cita-cita dan keyakinan hidup yang bersumber

ajaran islam dan da’wah islam serta amar ma’ruf nahi mungkar dalam arti proporsi yang sebenar-

benarnya.

2.      Untuk melakukan perjuangan da’wah islam dan amar ma’ruf nahi mungkar sperti yang

dimaksud diatas dan juga muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri

sebagai Gerakan Islam Dan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Dalam Bidang Masyarakat.

3.      Pada prinsipnya tidak diperbolehkan adanya perangkapaan jabatan terutamajabatan pimpinan

antara keduanya.
b.      Program Dasar Perjuangan.

Dengan dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar dalam arti proporsi yang sebenarbenarnya,

muhammadiyah harus mampu membuktikan bahwa ajaran islam mampu mengatur masyarakat

dalam NKRI yang berpancasila dan ber UUD 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur

serta sejahtera, bahagia, materil, dan spritual yang diridhoi Allah SWT.

2.3. KHITTAH MUHAMMADIYAH TAHUN 1971

( KHITTAH  UJUNG PANDANG)

a.      Adalah Gerakan Da’wah Islam yang beramal dalam segala bidang kehidupan manusia dan

masyarakat.

b.      Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau

memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku

dalam Persyarikatan Muhammadiyah.

c.       Untuk lebih memantapkan muhammadiyah sebagai gerakan da’wah islam setelah pemilu tahun

1971, muhammadiyah melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara konstruktif dan positif

terhadap partai muslimin Indonesia.

d.      Untuk lebih meningkatkan partisipasi muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan

nasional.

2.4. KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH TAHUN 1978

( KHITTAH SURABAYA)
a.      Muhammadiyah adalah Gerakan Da’wah Islam yang beramal dalam segala bidang kehidupan

manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan dan tidak merupakan

afiliasi dari sesuatu partai politik atau organisasi apapun.

b.      Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau

memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah.

2.5. KHITTAH MUHAMMADIYAH DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN

BERNEGARA TAHUN 2002( KHITTAH DEMPASAR)

Dalam Posisi yang demikian maka sebagaimana khittah Denpasar, muhammadiyah dengan

tetap berada dalam kerangka gerakan dakwah dan tajdid yang menjadi fokus dan orientasi utama

gerakannya dapat mengembangkan fungsi kelompok kepentingan atau sebagai gerakan social

civil-society dalam memainkan peran berbangsa dan bernegara.


BAB III

PENTUP

3.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemaparan diatas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa secara garis

besar Khittah perjuangan Muhammadiyah ini harus dapat mencerminkan pemudah

muhammadiyah dalam menjalankan fungsinya organisasi modern yang berorientasi masa depan.

Selain itu, Khittah perjuangan harus menjadi variabel pengubah kultural dalam berorganisasi

kader-kader pemuda Muhammadiyah ke arah yang lebih baik.agar kultural hasanah mereka

dalam setiap nadi gerakan Pemuda Muhammadiyah, maka diperlukan upaya pembumian

semangat saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran dan saling berlomba-lomba untuk

menuju cinta dan kasih sayang Allah. Pemuda Muhammadiyah melandasi perjuangan pada cita-

cita Muhammadiyah untuk menciptakan masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

3.2. SARAN

Khittah Muhammadiyah ini harusnya menjadi suri tauladan bagi umat islam agar
menciptakan masyarakat islam yang sebenr-benarnya dalam meneggakan kebenaran dan juga
Sebagai landasan berpikir bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah dan yang menjadi
landasan berpikir bagi setiap amal usaha muhammadiyah.
DAFTAR PUSTAKA

http://helsahedweg.blogspot.com/p/korean-music.html

Drs. H. Hamdan Hambali, 2006, Ideologi Dan Strategi Muhammadiyah, Yogyakarta : Suara

Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai