Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 8

(khittah atau garis perjuangan muhammadiyah)

DISUSUN OLEH :

ANGGER ZAKKA A.
OCKY PRATAMA
AGUS CHOIRON
M. BADRUL ASROF
ISMAIL SOLEH
MAHRIVAI B. HAMIZI
KHITTAH PERJUANGAN
Salah satu istilah dan konsep yang cukup populer dalam
Muhammadiyah adalah Khittah atau lebih lengkap lagi
Khittah Muhammadiyah atau Khittah Perjuangan
Muhammadiyah. Khittah Muhammadiyah dapat pula
disebut Khittah Politik atau Khittah Kebangsaan karena
menyangkut garis perjuangan tentang politik
kebangsaan. Istilah tersebut dalam Muhammadiyah
merupakan istilah baku yang memiliki konsep, makna,
dan fungsi khusus serta telah dirumuskan menjadi
kebijakan strategi organisasi.
MAKNA DAN CAKUPAN KHITTAH
KATA KHITTAH DIAMBIL DARI BAHASA ARAB ARTINYA
GARIS SEHINGGA JIKA DIKATAKAN KHITTAH
MUHAMMADIYAH ATAU KHITTAH PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH ARTINYA GARIS PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH . DAN SECARA ETIMOLOGI BERARTI
SUATU RUMUSAN, TEORI, METODE, SISTEM,
STRATEGI, DAN TAKTIK PERJUANGAN MUHAMMADIYAH.
SEDANGKAN SECARA TERMINOLOGIS YAITU SUATU
PIKIRAN UNTUK MELAKSANAKAN PERJUANGAN
IDEOLOGI/KEYAKINAN HIDUP (PP MUHAMMADIYAH
1968 : 8)
Khittah Perjuangan Muhammadiyah diharapkan bukan hanya
sekedar retorika yang kaya wacana tetapi miskin kerja nyata.
Sudah saatnya Pemuda Muhammadiyah bangkit sebagai kekuatan
terdepan di dalam merespon dan menyikapi dinamika zaman.
Pemuda Muhammadiyah harus tekun, rajin, dan cerdas dalam
mempersiapkan diri untuk menghadapi hari esok. Dalam konteks
ini, firman Allah dalam surat Al-Hasyr ayat 18 berikut ini perlu
menjadi pijakan dalam setiap gerak dan langkah Pemuda
:Muhammadiyah

Artinya:Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada


Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
FUNGSI KHITTAH

Dari penyusunan Khittah yang berkembang


sejak 1956 hingga 2002 itu terkandung isyarat
yang penting, bahwa Muhammadiyah
sebenarnya jauh lebih antisipatif dalam
menyikapi dunia politik dan menyadari betapa
banyak kemusykilan soal politik kekuasaan itu,
sehingga menggariskan Khitah Perjuangannya
agar tetap istiqomah dalam mengemban fungsi
dakwah dan tajdidnya sebagai gerakkan Islam
yang berkiprah dalam lapangan
kemasyarakatan dan tidak dalam lapangan
politik praktis.
TAHAPAN KHITTAH

Konsep Khitah dalam Muhammadiyah sudah


dikenal sejak Muktamar di Palembang tahun
1956, yang menghasilkan Khitah 1956-1959.
Khitah Makasar (Ujung Padang)tahun1971.
Khitah Surabaya tahun 1978.
Khitah Denpasar tahun 2002 yang disebut
dengan Khitah Berbangsa dan Bernegara
Khittah Palembang

Dirumuskan pada periode kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid)


Sutan Mansur pada tahun 1956 1959.
Isinya :

a. Menjiwai pribadi para anggota terutama pemimpin


Muhammadiyah
b. Melaksanakan uswatun hasanah
c. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi
d. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal
e. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader
f. Mempererat ukhuwah
g. Menuntun penghidupan anggota
Khittah Ujung Pandang
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq)
Fahruddin pada tahun 1971.
Isinya :

a. Muhammadiyah adalah gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam


bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan
organisatoris dan tidak merupakan afiliasi dari sesuatu partai atau
organisasi apapun.

b. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak


memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang
dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan- ketentuan
lain yang berlaku dalam Muhammadiyah.

c. Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah


Islam setelah Pemilu tahun 1971, Muhammadiyah melakukan amar maruf
nahi munkar secara konstruktif dan positif terhadap Partai Muslimin
Indonesia seperti halnya partai partai politik dan organisasi organisasi
lainnya.
Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya)

Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq)


Fahruddin pada tahun 1978.

Dasar Program Muhammadiyah :



Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang
menghimpun sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan
muslimat yang beriman teguh, taat beribadah, berakhlaq mulia, dan
menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.


Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah
tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kepekaan sosialnya
terhadap persoalan dan kesulitan hidup masyarakat.
Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara (Khittah Denpasar Tahun 2002)

Dirumuskan pada era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad


Syafii Maarif pada tahun 2002.

Programnya :
Warga atau anggota Muhammadiyah yang aktif dalam kegiatan
politik hendaklah bersungguh sungguh dalam
melaksanakan tugasnya dan mengedepankan empat hal :
a. Rasa tanggung jawab (amanah)
b. Berakhlak mulia (akhlaq al karimah)
c. Menjadi teladan / contoh yang baik (uswatun hasanah)
d. Perdamaian (ishlah)
Khittah Perjuangan Muhammadiyah hasil
keputusan Muktamar ke-40 di Surabaya
tahun 1978
1. Hakikat Muhammadiyah
2. Muhammadiyah dan Masyarakat.
3. Muhammadiyah dan Politik.
4.Muhammadiyah dan Ukhuwah
Islamiyah.
5. Dasar Program Muhammadiyah.
Hakekat Muhammadiyah

Untuk mengetahui hakekat Muhammadiyah


haruslah memahami.
Identitas Muhammadiyah.
Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Kepribadian Muhammadiyah.
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah.
Muhammadiyah dan Masyarakat
Sesuai dengan Khittahnya, Muhammadiyah
sebagai persyarikatan memilih dan menempatkan
diri sebagai gerakkan Islam amar maruf nahi
munkar dalam masyarakat dengan maksud yang
terutama adalah membentuk keluarga dan
masyarakat sejahtera dengan dakwah jamaah.
Disamping itu, Muhammadiyah menyelenggarakan
amal usaha tersebut merupakan sebagian ikhtiar
Muhammadiyah untuk mencapai Keyakinan dan
cita-cita Hidup yang bersumberkan ajaran Islam,
dan bagi usaha untuk terwujudnya Masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya (masyarakat utama
adil makmur yang diridhai Allah)
Muhammadiyah dan Politik
Dalam bidang politik Muhammadiyah berusaha
sesuai dengan khittahnya : dengan dakwah
amar maruf nahi munkar dalam arti dan
proporsi yang sebenar-benarnya.
Dalam melaksanakan usaha itu Muhammadiyah
tetap berpegang teguh kepada kepribadianya.
Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik
tersebut merupakan bagian gerakkannya dalam
masyarakat, dan dilaksanakan berdasarkan
landasan dan peraturan yang berlaku dalam
Muhammadiyah.
Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah

Sesuaidengan kepribadianya
Muhammadiyah akan bekerjasama dengan
golongan Islam manapun juga dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan agama
Islam serta membela kepentingannya.
Dalam kerjasama tersebut Muhammadiyah
tidak bermaksud menggabungkan dan
mensubordinasikan dengan organisasi atau
intitusi lainnya.
Dasar Program
Muhammadiyah
Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai
persyarikatan.
Meningkatkan pengertian dan kematangan
anggota Muhammadiyah .
Menetapkan persyarikatan Muhammadiyah
sebagai gerakan untuk melaksanakan dakwah
amar maruf nahi munkar keseluruh penjuru
dan lapisan masyarakat.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwakhittah perjuangan Muhammadiyah mempunyai Pola
Dasar Perjuangan antara lain :

Muhammadiyah berjuang untuk mencapai atau


mewujudkan suatu cita-cita dan keyakinan hidup yang
bersumber ajaran islam.

Dakwah islam dan amar makruf nahi munkar dalam


arti dan proposi yang sebenar-benarnya sebagaimana
yang dituntunkan oleh Muhammad Rasulullah SAW
adalah satu-satunya jalan untuk mencapai cita-cita dan
keyakinan hidup tersebut.

Dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti


yang dimaksudkan harus dilakukan melalui 2 saluran
atau bidang secara simultan :
A.Saluran politik kenegaraan (politik praktis)
B.Saluran masyarakat
Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar
makruf nahi munkar seperti yang dimaksud di atas, di
buat alatnya masing-masing yang berupa organisasi :
Untuk saluran atau bidang politik kenegaraan (politik
praktis) dengan organisasi politik (partai).
Untuk saluran atau bidang kemasyarakatan dengan
organisasi non partai

Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan


menempatkan diri sebagai GERAKAN ISLAM DAN AMAR
MAKRUF NAHI MUNKAR DALAM BIDANG MASYARAKAT.
Sedang untuk alat perjuangan dalam bidang politik
kenegaraan (politik praktis), Muhammadiyah membentuk
satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.

Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut


adalah merupakan proyeknya dan wajib membinanya.
Antara Muhammadiyah dan partai tidak ada
hubungan organisatoris, tetapi memiliki hubungan
ideologis.

Masing-masing berdiri dan berjalan sendiri-sendiri


menurut caranya sendiri-sendirii, tetapi dengan saling
pengertian dan menuju tujuan yang satu.

Pada prinsipnya tidak dibenarkan adanya rangkap


jabatan, terutama jabatan pimpinan antara keduanya
demi tertibnya pembagian kerja sama.
DAFTAR PUSTAKA

-Nashir DR. Haedar,Manhaj Gerakan


Muhammadiyah(Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
kerjasamadengan Majelis Pendidikan Kader PP
Muhammadiyah).
-Tarjihbms. Files. Wordpress.com / 2007 /08 / pedoman
hidup prdf.
-http://taufiqismail93.blogspot.com/2014/01/macam-
macam-khittah-muhammadiyah.html

Anda mungkin juga menyukai