Anda di halaman 1dari 2

Khittah Perjuangan Muhammadiyah

Pengertian Khittah Perjuangan Muhammadiyah


 
Secara etimologis, kata khittah berasal dari bahasa Arab- ‫ خَ طﱠ‬ – ‫ط‬
‫ يَ ُخ ﱡ‬- ً‫ ِخـطة‬yang berarti
rencana, jalan, langkah atau garis (Kamus Al-Munawwir). Sedangkan secara terminologis
yaitu suatu pikiran untuk melaksanakan perjuangan ideologi atau keyakinan hidup. (PP
Muhammadiyah 1968:8).

Dalam dunia gerakan Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut panduan langkah-
langkah dalam berjuang. Khittah adalah pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang
sangat berguna ketika menghadapi kenyataan yang sebenarnya di masyarakat. 

Singkatnya khittah adalah garis-garis haluan perjuangan Muhammadiyah. Khittah itu


mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan arah
perjuangan. Hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi landasan berpikir dan amal
usaha bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah. Garis-garis besar perjuangan
Muhammadiyah tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan program yang telah
disusun. Isi khittah harus sesuai dengan tujuan Muhammadiyah, khittah disusun sesuai
dengan perkembangan zaman.

Ciri-Ciri Perjuangan Muhammadiyah


 1. Muhammadiyah Gerakan Islam
2. Muhammadiyah Gerakan Da'wah Islam
3. Muhammadiyah Gerakan Tajdid

Fungsi Khittah Muhammadiyah


1. Langkah Muhammadiyah (Langkah Dua Belas Muhammadiyah)
    Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. Mas Mansur pada tahun 1938 – 1940.
Isinya :
     a. Memperdalam Masuknya Iman               g. Melakukan Kebijaksanaan
     b. Memperluas Faham Agama                    h. Menguatkan Majelis Tanwir
     c. Memperbuah Budi Pekerti                      i. Mengadakan Konperesi Bagian
     d. Menuntun Amalan Intiqod                      j. Mempermusyawaratkan Putusan
     e. Menguatkan Persatuan                           k. Mengawaskan Gerak Langkah
     f. Menegakkan Keadilan                            l. Mempersambungkan Gerakan Luar

2. Khittah Palembang  
    Dirumuskan pada periode kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur pada tahun
1956 – 1959. 
    Isinya :
    a. Menjiwai pribadi para anggota terutama pemimpin Muhammadiyah. 
    b. Melaksanakan uswatun hasanah.
    c. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi. 
    d. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal. 
    e. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader.
    f. Mempererat ukhuwah.  
    g. Menuntun penghidupan anggota

3. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo) 


     Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun
1969.
Program dasar perjuangan : 
Dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya
Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil secara operasionil dan
secara konkrit riil, bahwa ajaran-ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam NKRI
yang ber-Pancasila dan UUD 1945, menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta
sejahtera, bahagia materiil dan spiritual yang diridlai Allah SWT.

4. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1971 (Khittah Ujung Pandang) 


    Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun
1971. 
    Isinya :
 Muhammadiyah adalah gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam bidang
kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak
merupakan afiliasi dari sesuatu partai atau organisasi apapun.
 Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki
atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, dan ketentuan- ketentuan lain yang berlaku dalam Muhammadiyah.
 Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam setelah
Pemilu tahun 1971, Muhammadiyah melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara konstruktif
dan positif terhadap Partai Muslimin Indonesia seperti halnya partai – partai politik dan
organisasi – organisasi lainnya.
 Untuk lebih meningkatkan partisipasi Muhammadiyah dalam pelaksanaan
pembangunan nasional, mengamanatkan kepada PP Muhammadiyah untuk menggariskan
kebijaksanaan dan mengambil langkah – langkah dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan
mental spiritual.
5. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya) 
     Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun
1978. 
     Dasar Program Muhammadiyah :
1. Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun
sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, ta‘at
beribadah, berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.
2. Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan
kewajiban sebagai warga negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
meningkatkan kepekaan sosialnya terhadap persoalan dan kesulitan hidup masyarakat.
3. Menepatkan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan
da’wah amar ma’ruf nahi munkar ke segenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala
bidang kehidupan di Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
6. Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Khittah Denpasar Tahun
2002) 
    Dirumuskan pada era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif pada tahun 2002. 
Programnya :
Warga atau anggota Muhammadiyah yang aktif dalam kegiatan politik hendaklah bersungguh
– sungguh dalam melaksanakan tugasnya dan mengedepankan empat hal : 
a. Rasa tanggung jawab (amanah).
b. Berakhlak mulia (akhlaq al karimah).
c. Menjadi teladan / contoh yang baik (uswatun hasanah).
d. Perdamaian (ishlah)

Anda mungkin juga menyukai