Anda di halaman 1dari 9

Muhammadiyah sebagai

Gerakan Keagamaan

Oleh :
1. Bella Rizkita. I (201310060311037)
2. Miftachul. M (201310060311041)
Organisasi Muhammadiyah adalah
organisasi pergerakan. Daya juang para kader
organisasi dalam mendalami dunia dakwah
demi tersebarnya syariat-syariat Islam
merupakan sebuah isyarat bahwa gerakan
Muhammadiyah telah menembus batas-batas
tradisi dan budaya. Khususnya di Indonesia,
tempat dimana organisasi ini berkembang
dan mewujud, setiap kader dituntut agar
bergerak dinamis, dapat menjiwai nilai-nilai
organisasi dan khatam secara ideologi.
Latar Belakang
Secara harfiah terdapat perbedaan antara kata
“gerak, gerakan dan pergerakan. Gerak sendiri
merupakan perubahan suatu materi dari tempat
yang satu ke tempat lainnya, sedangkan gerakan
berarti perbuatan atau keadaan bergerak, dan
pergerakan adalah usaha atau kegiatan.
Pada Q.S Ali Imran: 104 menyerukan sekaligus
acuan dasar pergerakan oraganisasi
Muhammadiyah untuk menjelajahi setiap ruas
jalan dakwah: menyeru kebajikan dan mencegah
keburukan tanpa putus.
Seruan gerakan dakwah tanpa putus ini dapat
dilihat pada Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiayah, Pokok Pikiran ke-enam.
Terdapat 3 (tiga) hal yang membedakan gerakan
sosial Muhammadiyah dengan yang lainnya.
Dimana secara garis besar tersirat bahwa
Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam,
amar ma’rut nahi munkar dan tadjid yang
bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Makna Berdirinya
Muhammadiyah bukanlah gerakan sosial-
keagamaan yang biasa. Tetapi sebagai gerakan
Islam, pergerakan organisasi terkait erat dengan
perkembangan agama Islam di Nusantara.
Sebagaimana semangat dasar gerakan
Muhammadiyah dalam menyebarkan panji-panji
agama Islam dan menghadapi pergolakan arah
global dunia.
Muhammadiyah bertujuan untuk mencetak ummat
terbaik atau ummat yang unggul. Disebutkan bahwa,
“organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan
yang sebaik-baiknya.”
Ciri-cirinya adalah:
Muhammadiyah adalah subjek atau pemimpin, dan
masyarakat semuanya adalah objek atau yang
dipimpinnya
Lincah (dinamis), maju (progresif ), selalu dimuka dan
militant
Revolusioner
Mempunyai pemimpin yang kuat, cakap, tegas dan
berwibawa
Mempunyai organisasi yang susunannya lengkap dan
selalu tepat atau up to
Modal Gerakan Keagamaan
Seperti yang dituliskan di awal bahwa dalam
konstitusi Muhammadiyah, terdapat tiga model
gerakan yang mewujud menjadi modal gerakan
yaitu:
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi
munkar
Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid
Gerakan Jama’ah dan Dakwah (GDJD)
Esensi GDJD adalah penguatan kesadaran
jamaah dan kepedulian mereka terhadap
lingkungan sosialnya. Definisi sederhana tentang
jamaah adalah kumpulan keluarga muslim yang
berada dalam suatu lingkungan tempat tinggal.
KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri
Muhammadiyah dan beberapa sahabatnya sangat
peduli terhadap pembinaan jamaah.
Langkah Penguatan Jama’ah
Langkah yang dapat dilakukan untuk menggiatkan
cabang dan ranting Muhammadiyah melalui gerakan
jamaah dan dakwah jamaah, antara lain:
Melakukan assesment awal mengenai kehidupan
keagamaan di desa atau komunitas atau ranting.
Memantapkan konsep dakwah jamaah yang akan
dipergunakan agar sesuai dengan kondisi sosial,
ekonomi dan budaya masyarakat basis.
Melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi para
fasilitator yang akan menggerakkan cabang dan
ranting.
Melakukan pendampingan dakwah jamaah.
Memantapkan organisasi gerakan di akar rumput
(pimpinan ranting) sebagai ujung tombak gerakan

Anda mungkin juga menyukai