Disusun Oleh :
2020/2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah hanya kami panjatkaan kehadirot Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Atas segala berkah, nikmat kesehatan dan
kesabaran yang diberikannya, hingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Manhaj dan Ijtihad Muhammadiyah.
Sholawat dan salam tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw, teladan
mulia, inspirator cerdas, motivator tangguh dalam segala aspek kehidupan.
Darinya, pelajaran dan penyelesaian problematika kehidupan, agama maupun
sosial, dapat kita inplementasikan guna mempertahankan martabat kemanusiaan.
Makalah yang berjudulkan Manhaj dan Ijtihad Muhammadiyah ini. Adalah
makalah yang membahas tentang salah satu lembaga-lembaga pemberi fatwa di
Indonesia. Semoga makalah ini bermamfaat bagi kami khususnya dan umumnya
bagi para pembaca.
Bila terdapat dalam makalah ini keslahan penulisan, kami selaku penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya, karena kami hanya makhluk yang dho’if
yang tidak punya apa-apa, dan kesempurnaan hanya milik Allah semata.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami jelaskan atau yang akan kami
bahas dalam makalah ini sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari Manhaj Muhammadiyah?
b. Apa pengertian dari Ijtihad Muhammadiyah?
c. Apa saja pokok-pokok yang terdapat pada Manhaj dan Ijtihad
Muhammadiyah?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manhaj Muhammadiyah
Sistem pemikiran ideologis inilah yang memberikan spirit dan arah bagi
gerakan Muhammadiyah. Sebagai pemikiran ideologis yang telah menginisiasi,
melahirkan, menggerakkan, dan mengembangkan, manhaj Muhammadiyah
menjadi pengetahuan pokok bagi setiap pimpinan dan kader. Karena itulah, proses
pemahaman dan internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam manhaj
Muhammadiyah harus senantiasa dinamis.
Berprinsip terbuka dan toleran, dan tidak beranggapan bahwa hanya majelis
tarjih yang paling benar.
Tidak menolak ijma sahabat sebagai dasar sesuatu keputusan. Terhadap dali
yang Nampak mengandung ta’arud dipergunakan cara al jamu wa al tawfiq.
Dan kalau tidak dapat dilakukan baru menggunakan tarjih.
PENUTUP
Kesimpulan
Manhaj tarjih secara harfiah berarti cara melakukan tarjih. Sebagai sebuah
istilah, manhaj tarjih lebih dari sekedar “cara mentarjih.” Dalam lingkungan
Muhammadiyah tarjih diartikan sebagai “setiap aktifitas intelektual untuk
merespons realitas sosial dan kemanusiaan dari sudut pandang agama Islam,
khususnya dari sudut pandang norma-norma syariah.”
Aspek tarjih untuk dalil-dalil mangul, dapat dibagi tiga:1.) Yang kembali
kepada sanad, dan ini dibagi dua: a.)Yang kembali kepada perawi, (dibagi menjadi
dua pula: Yang kembali kepada diri perawi dan yang kembali pada penilaian
perawi.). b. Yang kembali kepada periwayatan. 2.) Yang kembali pada matan. 3.)
Yang kembali kepada hal yang diluar kedua tersebut.
Saran
http://aimaranggara.blogspot.com/2013/07/makalah-metode-ijtihad-dalam-
manhaj.html
http://lpsi.uad.ac.id/manhaj-tarjih-dan-metode-penetapan-hukum-dalam-tarjih-
muhammadiyah.asp
https://media.neliti.com/media/publications/240298-fatwa-majelis-tarjih-
muhammadiyah-tentan-1e9e24e0.pdf
http://www.suaramuhammadiyah.id/2019/11/30/ijtihad-dalam-muhammadiyah/