muhammadiyah
...
2
Kelompok 4
➜ Muhammadiyah itu memiliki karakter tertentu yang penting dan spesifik, yang
membedakannya dengan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan lainnya.
Keterlibatan dan keaktivan orang dalam Muhammadiyah juga harus memiliki
komitmen, misi, dan tujuan yang jelas sesuai dengan prinsip, misi, dan cita-cita
Muhammadiyah
3 karakter dasar
muhammadiyah
6
1. Karakter Pergerakan
-Muhammadiyah sebagai gerakan Islam jelas harus melekat secara esensi dengan
Islam itu sendiri. Artinya Islam harus menjiwai, melandasi, membingkai, sekaligus
menjadi sumber inspirasi, orientasi, misi, dan cita-cita gerakannya,
➜ Kata turunan lain dari gerak ialah menggerakkan; yang artinya menjadikan bergerak: seperti
buruh mengadakan aksi; membangkitkan atau membangunkan sesuatu seperti untuk memberi
pertolongan; dan mengubah kedudukan atau keadaan.
➜ “
Semua makna yang terkait dengan gerakan dan
pergerakan itu dinamis, berubah, dan maju.
Karenanya, Muhammadiyah maupun orang-
orangnya di mana dan kapan pun berada harus
selalu memiliki watak bergerak yang dinamis,
berubah, dan maju ke arah yang semakin
benar, baik, berkualitas, dan berkeunggulan di
segala bidang pergerakannya. Pada saat yang
sama tidak boleh statis, jumud, dan tertinggal
yang membuat dirinya kehilangan jatidiri
pergerakan
9
2. Karakter Dakwah
➜
“
Muhammadiyah sebagai pelopor dakwah yang
berkemajuan tentu dituntut dan ditantang untuk
mendinamisasikan gerakan dakwahnya
sehingga dapat mengungguli sekaligus
memberikan alrernatif terbaik dalam
menyebarluaskan dan mewujudkan ajaran
Islam sebagai rahmatan lil-’alamin di muka
bumi.
12
3. Karakter Tajdid
- Muhammadiyah itu selain gerakan dakwah, dalam identitasnya disebutkan juga sebagai
gerakan tajdid. Tajdid itu pembaruan, baik yang bersifat purifikasi atau pemurnian (tajrid,
tandhif) maupun pengembangan atau dinamisasi (tajdid, ishlah)
- Para peneliti atau pakar menyebutnya sebagai gerakan modernisme atau reformisme Islam,
yang menunjukkan Muhammadiyah sebagai organisasi pembaruan Islam yang maju dan
mampu hidup serta memberikan jawaban terhadap persoalan-persoalan aktual dalam
dinamika zaman.
➜ Dalam keputusan Muktamar Tarjih XXII di Malang tahun 1990, direkomendasikan agar
Muhammadiyah dapat menanggapi setiap perkembangan pemikiran tentang Islam dan iptek
sebagai bagian integral dari tajdid dalam pelaksanaan gerakan dakwah Islam amar makruf
nahi munkar,diantaranya:
2. Kajian secara serius dengan pendekatan interdisipliner terhadap berbagai persoalan sebagai
akibat perkembangan kehidupan manusia, perubahan sosial, dan kemajuan iptek untuk
memperoleh pemahaman yang tepat sebagai landasan bimbingan dan pelurusan arah
perkembangan kehidupan manusia, perubahan sosial, dan kemajuan iptek tersebut sesuai
dengan prinsip dan tujuan Islam.
Muhammadiyah
gerakan wasithiyah
berkemajuan
15
Kesimpulan
1. Persatuan bukanlah kesatuan dan penyeragaman tetapi sinergi, saling menghormati dan bekerjasama
dengan ikatan iman, semangat ukhuwah, tasamuh, dan fastabiqu al-khairat. Dalam kehidupan masyarakat
dan kebangsaan yang terbuka, Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk mengembangkan sikap
beragama yang tengahan (wasithiyah, moderat), saling mendukung dan memperkuat, serta tidak saling
memperlemah dan meniadakan kelompok lain yang berbeda.
2. Dalam keputusan Muktamar ke-47 tentang isu-isu strategis Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk
mengedepankan keberagamaan yang tengahan. Disebutkan, bahwa perkembangan mutakhir
menunjukkan gejala meningkatnya perilaku keberagamaan yang ekstrim antara lain kecenderungan
mengkafirkan pihak lain (takfiri).
3. Kecenderungan takfiri bertentangan dengan watak Islam yang menekankan kasih sayang, kesantunan,
tawasuth, dan toleransi. Sikap mudah mengkafirkan pihak lain disebabkan oleh banyak faktor antara lain
cara pandang keagamaan yang sempit, miskin wawasan, kurangnya interaksi keagamaan, pendidikan
agama yang eksklusif, politisasi agama, serta pengaruh konflik politik dan keagamaan dari luar negeri,
terutama yang terjadi di Timur Tengah.
4. Pada saat yang sama keberagamaan wasithiyah itu juga harus berkemajuan, sebab watak rahmatan
lil’alamin dari Islam sendiri haruslah memberi nilai positif yakni membangun kehidupan yang serbamaju
dalam seluruh aspek sehingga lahir peradaban yang unggul atau utama.
Teologi Al-Ma’un
dan Implementasi
Fiqh Al-Ma’un
20
“
Surat Al-Maun merupakan
surat ke 17 yang terdiri atas
7 ayat dan termasuk
golongan surat-surat
Makkiyah
22
➜ Dilihat dari segi bahasa,al-ashr memiliki makna demi waktu yang bergerak ke
depan, ke masa depan, demi waktu yang bergerak maju, demi masa yang
menuju masa depan, atau demi kehidupan yang bergerak maju, bukan masa
lampau, zaman dahulu, dan berkemunduran. Di sini Allah SWT menggunakan
istilah tersebut untuk menjelaskan masa.
➜ Surah Al-Ashr memiliki kandungan sangat padat, mencakup kehidupan sejarah
peradaban manusia. Transformasi teologi Al-Ashr dapat membawa manusia ke
arah kehidupan akhirat yang baik dan kehidupan dunia yang berkemjuan dan
berperadaban tinggi
33
“
➜ Alasan mengapa teologi Al-Ashr ini
dijadikan filosofi dari gerakan Islam
berkemajuan perspektif
Muhammadiyah adalah keidentikan
antara semangat Al-Ashr dengan
semangat berkemajuan.
34
“
6. Tujuan Muhammadiyah tahun
2000
“
7. Tujuan Muhammadiyah tahun 2005
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Andri. 2018. Teologi Surat Al-Maun dan Praksis Sosial Dalam
Kehidupan Warga Muhammadiyah. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Muhammadiyah. Jakarta
Iskandar, Suryadi. 2019. Teologi Al-Ma’un.
https://slideplayer.info/slide/12877416