Anda di halaman 1dari 6

TATA TERTIB KONFERENSI CABANG (KONFERCAB)

NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN BONE

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Konferensi Cabang adalah lembaga pengambilan keputusan tertinggi Nahdlatul


‘Ulama tingkat cabang;
2. Konferensi Cabang Nahdlatul ‘Ulama Bone ini dilaksanakan pada tanggal 16 juli 2022 di
gedung blk pondok pesantren nursyarifah Kabupaten Bone;
3. Tata tertib ini adalah pedoman pelaksanaan konferensi cabang Nahdlatul ‘Ulama Kabupaten
Bone tahun 2022-2027.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 2

Konferensi Cabang ini mempunyai tugas dan wewenang :

1. Mendengar dan menilai laporan pertanggung-jawaban Pengurus Cabang Nahdlatul ‘Ulama


masa khidmat pengurus sebelumnya
2. Merumuskan dan menetapkan :
a. Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi
b. Bahtsul Masail Diniyah
c. Masalah Keorganisasian
3. Mendomisioner pengurus lama serta memilih dan mengangkat Rois Syuriah, Ketua
Tanfidziah dan Formatur Konferensi Cabang untuk penyusunan pengurus baru.

BAB III
QUORUM

Pasal 3

1. Konferensi Cabang sebagai lembaga permusyawaratan tertinggi Nahdlatul ‘Ulama tingkat


cabang dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah MWC yang sah;
2. Pengurus Majlis Wakil Cabang (MWC) yang sah ditetapkan dalam Surat Keputusan
Pengurus Wilayah Nahdlatul ‘Ulama Sulawesi Selatan;
3. Pengurus Ranting yang sah ditetapkan dalam Surat Keputusan Pengurus Cabang Nahdlatul
‘Ulama Kabupaten Bone.
BAB IV
PERSIDANGAN

Pasal 4

1. Persidangan dalam Konfernsi Cabang ini terdiri dari Sidang Pleno dan Sidang Komisi.
2. Komisi-komisi yang dibentuk dalam Konferensi ini terdiri dari :
a. Komisi A : Rekomendasi dan Taushiyah
b. Komisi B : Masalah keorganisasian
c. Komisi C : Program Kerja Cabang
d. Komisi D : Bahtsul Masail Diniyyah
3. Jumlah setiap komisi ditentukan oleh pimpinan sidang konferensi Cabang dengan
memperhatikan peserta konferensi yang hadir.
4. Komisi konferensi cabang memusyawarahkan dan mengambil keputusan sesuai dengan
lingkup tugas komisinya ;
5. Komisi konferensi memberikan laporan hasil sidang komisi kepada sidang pleno untuk
disahkan.
BAB V
PIMPINAN SIDANG

Pasal 5

1. Pimpinan Sidang Pleno ditetapkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul ‘Ulama Kabupaten Bone
2. Pimpinan Sidang Pleno pemilihan Pengurus Cabang NU Kabupaten Bone adalah Pimpinan
Wilayah NU Sulawesi selatan
3. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dan ditetapkan melalui kesepakatan peserta sidang komisi
yang bersangkutan.
Pasal 6

1. Jumlah pimpinan sidang untuk setiap jenis persidangan terdiri atas seorang Ketua dan
seorang Sekretaris yang selanjutnya bertindak sebagai pelapor.
2. Pimpinan sidang bertugas mengatur pelaksanaan persidangan-persidangan konfrensi sesuai
dengan tata tertib ini.
BAB VI
PE S E R TA

Pasal 7

Peserta Konfrensi Cabang ini terdiri dari :

1. Peserta Utusan yang selanjutnya disebut Utusan adalah :


a. Pengurus Cabang NU Kabupaten Bone
b. Pengurus MWC yang sah
2. Peserta peninjau yang selanjutnya disebut peninjau adalah :
a. Pengurus Ranting NU
b. Badan Otonom NU
c. Utusan Pondok Pesantren
d. Undangan lain yang ditetapkan panitia

Pasal 8

Setiap peserta Konferensi Cabang memiliki hak dan kewajiban :

1. Peserta memiliki hak bicara menyampaikan pendapat dan hak suara


2. Peninjau hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak suara
3. Setiap peserta dan peninjau harus menjadi anggota salah satu komisi konfrensi yang
telah ditentukan oleh konfrensi
4. Setiap peserta harus mengikuti setiap persidangan yang telah ditetapkan waktunya.

BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 9

1. Persidangan pleno dan komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh dua pertiga lebih dari
satu dan peserta yang hadir
2. Apabila ayat (1) di atas masih belum tercapai maka sidang ditunda untuk mencapai quorum
selama 2×15 menit.
3. Apabila ayat (2) diatas juga belum tercapai maka keputusan diambil berdasarkan
kesepakatan / musyawarah

Pasal 10

1. Pengambilan keputusan pada dasarnya diupayakan berdasarkan musyawarah untuk


mufakat,apabila mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
(Voting).
2. Setiap keputusan harus memiliki nilai dan bobot yang dapat dipertanggung jawabkan secara
konstitusional.

Pasal 11

Dalam setiap pengambilan keputusan Pengurus Cabang sebagai satu kesatuan serta Pengurus
MWC masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.
BAB VIII
TATA CARA PERSIDANGAN

Pasal 12

Setiap kali persidangan akan dimulai harus pimpinan sidang terlebih dahulu harus menyatakan
quorum persidangan

Pasal 13

1. Setiap peserta sidang harus menjaga ketertiban dan kelancaran persidangan


2. Setiap pembicaraan atau penyampaian pendapat harus melalui pimpinan sidang dan
disampaikan setelah diizinkan.
3. Keluar masuk peserta sidang dari tempat persidangan harus seizin pimpinan sidang.

Pasal 14

1. Pimpinan sidang memiliki kewajiban mengatur jalannya persidangan dalam bentuk


menampung, menjawab, meluruskan dan memotong.
2. Pimpinan sidang berhak mengeluarkan peaserta sidang yang melanggar tata tertib dan
mengacaukan jalannya persidangan,setelah diberi peringatan 2x.

BAB IX
PEMILIHAN PENGURUS CABANG

Pasal 15

1. Pemilihan yang dimaksud adalah pemilihan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Pengurus
Cabang Nahdlatul ‘Ulama masa khidmat 2022-2027 dan Tim Formatur Koferensi.
2. Pemilihan pengurus Pimpinan Cabang dilakukan dalam sidang pleno yang diadakan khusus
untuk itu.
Pasal 16

Kriteria Calon Rois dan Ketua adalah sebagai berikut :

1. Telah/pernah aktif di kepengurusan minimal 2 (dua) tahun atau pernah aktif di salah satu
banom/lembaga NU lainya ;
2. Memiliki usia minimal 40 tahun saat dipilih;
3. Tidak merangkap jabatan dengan salah satu orsospol manapun dalam jabatan kepengurusan
fungsionaris ;
Pasal 17

Pemilihan PCNU Kabupaten Bone diatur sebagai berikut :

1. Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziah dipilih oleh Konferensi Cabang


2. Rois Syuriah dipilih secara langsung
3. Ketua Tanfidziah dipilih secara langsung setelah calon ketua yang diajukan mendapat
persetujuan dari Rois Syuriah terpilih.
4. PCNU sebagai satu kesatuan, Pengurus MWC yang sah memiliki hak 1 (satu) suara.

Pasal 18

Seorang calon dinyatakan sah apabila didukung oleh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) suara dari
peserta konferensi;

Pasal 19

Tata cara pemilihan Pimpinan Cabang ini sebagai berikut :

1. Sebelum proses pemilihan dilakukan terlebih dahulu dilakukan pernyataan domisioner oleh
pengurus lama;
2. Pemilihan dilakukan secara langsung dengan menulis nama calon pada kertas yang telah
disediakan oleh pimpinan sidang
3. Proses pemilihan didahului dengan pemilihan bakal calon (balon) Rois Syuriah dari peserta
konferensi dan diteruskan dengan pemilihan Rois;
4. Setelah Rois Syuriah terpilih dilanjutkan dengan pemilihan ketua dengan proses yang sama
dengan rois.
5. Sebelum pemilihan dilakukan terlebih dahulu dilakukan proses uji kriteria calon sebagaimana
termaksud di atas;
6. Setelah selesai pemilihan ketua dilanjutkan dengan pemilihan Tim formatur yang dipilih dari
peserta konferensi yang terdiri dari 6 (enam) orang dengan komposisi:
1 (satu) orang Rois Syuriah terpilih
1 (satu) orang Ketua Tanfidziah terpilih
4 (empat) orang utusan Kecamatan / Pengurus MWC

Pasal 18

1. Rois dan Ketua terpilih mempunyai wewenang untuk menyusun kelengkapan kepengurusan
Pengurus Cabang NU Kabupaten Bone periode 2022-2027;
2. Dalam menyusun kelengkapan kepengurusan tersebut Rois dan ketua terpilih dibantu oleh
Tim Formatur yang telah terpilih;
3. Kelengkapan susunan pengurus tersebut harus selesai selambat-lambatnya satu bulan setelah
konferensi ini selesai.

BAB X
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 19

1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian berdasarkan
musyawarah/kesepakatan.
2. Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya

Wallohul Muwaffiq Ila Aqwamith Thoriq

Ditetapkan di :……………………
Pada Tanggal :……………………
Pukul :……………………
PIMPINAN SIDANG PLENO

K e t u a, Sekretaris

(………………………………) (………………………………)

Anda mungkin juga menyukai