NAHDLATUL ULAMA
KABUPATEN BONE
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
BAB III
QUORUM
Pasal 3
Pasal 4
1. Persidangan dalam Konfernsi Cabang ini terdiri dari Sidang Pleno dan Sidang Komisi.
2. Komisi-komisi yang dibentuk dalam Konferensi ini terdiri dari :
a. Komisi A : Rekomendasi dan Taushiyah
b. Komisi B : Masalah keorganisasian
c. Komisi C : Program Kerja Cabang
d. Komisi D : Bahtsul Masail Diniyyah
3. Jumlah setiap komisi ditentukan oleh pimpinan sidang konferensi Cabang dengan
memperhatikan peserta konferensi yang hadir.
4. Komisi konferensi cabang memusyawarahkan dan mengambil keputusan sesuai dengan
lingkup tugas komisinya ;
5. Komisi konferensi memberikan laporan hasil sidang komisi kepada sidang pleno untuk
disahkan.
BAB V
PIMPINAN SIDANG
Pasal 5
1. Pimpinan Sidang Pleno ditetapkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul ‘Ulama Kabupaten Bone
2. Pimpinan Sidang Pleno pemilihan Pengurus Cabang NU Kabupaten Bone adalah Pimpinan
Wilayah NU Sulawesi selatan
3. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dan ditetapkan melalui kesepakatan peserta sidang komisi
yang bersangkutan.
Pasal 6
1. Jumlah pimpinan sidang untuk setiap jenis persidangan terdiri atas seorang Ketua dan
seorang Sekretaris yang selanjutnya bertindak sebagai pelapor.
2. Pimpinan sidang bertugas mengatur pelaksanaan persidangan-persidangan konfrensi sesuai
dengan tata tertib ini.
BAB VI
PE S E R TA
Pasal 7
Pasal 8
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 9
1. Persidangan pleno dan komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh dua pertiga lebih dari
satu dan peserta yang hadir
2. Apabila ayat (1) di atas masih belum tercapai maka sidang ditunda untuk mencapai quorum
selama 2×15 menit.
3. Apabila ayat (2) diatas juga belum tercapai maka keputusan diambil berdasarkan
kesepakatan / musyawarah
Pasal 10
Pasal 11
Dalam setiap pengambilan keputusan Pengurus Cabang sebagai satu kesatuan serta Pengurus
MWC masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.
BAB VIII
TATA CARA PERSIDANGAN
Pasal 12
Setiap kali persidangan akan dimulai harus pimpinan sidang terlebih dahulu harus menyatakan
quorum persidangan
Pasal 13
Pasal 14
BAB IX
PEMILIHAN PENGURUS CABANG
Pasal 15
1. Pemilihan yang dimaksud adalah pemilihan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Pengurus
Cabang Nahdlatul ‘Ulama masa khidmat 2022-2027 dan Tim Formatur Koferensi.
2. Pemilihan pengurus Pimpinan Cabang dilakukan dalam sidang pleno yang diadakan khusus
untuk itu.
Pasal 16
1. Telah/pernah aktif di kepengurusan minimal 2 (dua) tahun atau pernah aktif di salah satu
banom/lembaga NU lainya ;
2. Memiliki usia minimal 40 tahun saat dipilih;
3. Tidak merangkap jabatan dengan salah satu orsospol manapun dalam jabatan kepengurusan
fungsionaris ;
Pasal 17
Pasal 18
Seorang calon dinyatakan sah apabila didukung oleh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) suara dari
peserta konferensi;
Pasal 19
1. Sebelum proses pemilihan dilakukan terlebih dahulu dilakukan pernyataan domisioner oleh
pengurus lama;
2. Pemilihan dilakukan secara langsung dengan menulis nama calon pada kertas yang telah
disediakan oleh pimpinan sidang
3. Proses pemilihan didahului dengan pemilihan bakal calon (balon) Rois Syuriah dari peserta
konferensi dan diteruskan dengan pemilihan Rois;
4. Setelah Rois Syuriah terpilih dilanjutkan dengan pemilihan ketua dengan proses yang sama
dengan rois.
5. Sebelum pemilihan dilakukan terlebih dahulu dilakukan proses uji kriteria calon sebagaimana
termaksud di atas;
6. Setelah selesai pemilihan ketua dilanjutkan dengan pemilihan Tim formatur yang dipilih dari
peserta konferensi yang terdiri dari 6 (enam) orang dengan komposisi:
1 (satu) orang Rois Syuriah terpilih
1 (satu) orang Ketua Tanfidziah terpilih
4 (empat) orang utusan Kecamatan / Pengurus MWC
Pasal 18
1. Rois dan Ketua terpilih mempunyai wewenang untuk menyusun kelengkapan kepengurusan
Pengurus Cabang NU Kabupaten Bone periode 2022-2027;
2. Dalam menyusun kelengkapan kepengurusan tersebut Rois dan ketua terpilih dibantu oleh
Tim Formatur yang telah terpilih;
3. Kelengkapan susunan pengurus tersebut harus selesai selambat-lambatnya satu bulan setelah
konferensi ini selesai.
BAB X
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 19
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian berdasarkan
musyawarah/kesepakatan.
2. Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
Ditetapkan di :……………………
Pada Tanggal :……………………
Pukul :……………………
PIMPINAN SIDANG PLENO
K e t u a, Sekretaris
(………………………………) (………………………………)