Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Dinda Isnaini Nur Hasanah

NIM : 19210144019
KELAS : Sastra Indonesia-B

MODUL 9
KONSEP KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM
Tri Ermayani

PENDAHULUAN

Dewasa ini semakin banyak perempuan yang mengambil peranan di dalam bidang kehidupan
masyarakat, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, hukum dan politik. Mereka
berkeinginan untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, setara
dengan laki-laki. Perempuan secara aktif turut berperan aktif dalam membangun masyarakat.

Menurut sejarah, Islam hadir meluruskan pandangan yang tidak seimbang antara laki-laki
dengan perempuan. Hal tersebut karena terjadi pandangan dan sikap yang terjadi di zaman
sebelum Islam, perempuan menjadi obyek pemuas nafsu seks, perempuan dinomorduakan
bahkan tidak dianggap penting perannya, dan keberadaan perempuan yang tidak dihargai.

Seiring perubahan waktu dan kemajuan zaman, terjadilah berbagai revolusi baik di bidang
pemikiran dan perlakuan di kehidupan nyata. Tak terkecuali terhadap sejarah kehidupan
kaum perempuan yang terus berkembang secara dinamis, tentunya dengan segala kekurangan
dan kelebihannya. Terlepas dari hal tersebut, sesungguhnya Islam telah memberi penjelasan
secara tekstual dan kontekstual yang harus terus dikaji secara intensif guna memperoleh
wacana yang positif dan membangun. Karena perempuan adalah sebagai tiang negara, yakni
perempuan menjadi tumpuan harapan bagi pembangunan bangsa terutama dalam hal
pembentukan akhlak generasi muda.

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan perbedaan kelamin dan kemampuan
kodrati yang berbeda namun saling melengkapi. Ayat-ayat Alquran yang menerangkan
tentang kesetaraan kedudukan laki-laki dan perempuan, salah satunya adalah dalam Surat Al-
Ahzab, 33 ayat 35.

Artinya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan
yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan
perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan
pahala yang besar” (Q.S. Al-Ahzab,33: 35).

Islam memberikan hak yang sama kepada laki-laki dan perempuan, sehingga mereka
memiliki hak dan kewajiban yang sama, walaupun di dalam beberapa hal ada perbedaannya
disebabkan perbedaan jenisnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat
97:

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang Telah mereka kerjakan” (Q.S. An-Nahl, 16: 97).

Munculnya ketidakadilan gender di dalam masyarakat dipengaruhi beberapa hal, di antaranya


yaitu:sebagai berikut.

1. Konsep patriarkhi yang sudah membudaya


2. Penafsiran yang keliru tentang teks-teks Alquran.
3. Bias gender dalam memaknai hadis.

KEGIATAN BELAJAR 1: HAKIKAT KESETARAAN GENDER

A. Pengertian Gender
Istilah gender sendiri berasal dari bahasa latin Genus yang berarti jenis atau tipe.
Gender secara etimologis, istilah gender dalam bahasa Indonesia dipinjam dari bahasa
Inggris. Kata gender harus dibedakan dengan istilah seks (jenis kelamin). konsep
gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang
dikonstruksi secara sosial maupun kultural (Fakih, 2001: 8).
Menurut Nasaruddin Umar (2014: 24) gender adalah sebuah konsep yang digunakan
untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara laki-laki dengan perempuan
ditinjau dari perspektif non biologis. Konsentrasi gender biasanya meliputi aspek
sosial, kultural, psikologi, dan aspek-aspek non biologis lainnya.

Terjadinya diskriminasi gender atau ketidakadilan gender yang sering terjadi di dalam
keluarga, masyarakat, dan tempat kerja yaitu:
1) Stereotip/Citra Baku, yaitu pelabelan terhadap salah satu jenis kelamin yang
seringkali bersifat negatif dan pada umumnya menyebabkan terjadinya
ketidakadilan.
2) Subordinasi/Penomorduaan, yaitu adanyaanggapan bahwa salah satu jenis
kelamindianggap lebih rendah atau dinomorduakanposisinya dibandingkan
dengan jenis kelaminlainnya.
3) Marginalisasi/Peminggiran, adalah kondisi atauproses peminggiran terhadap
salah satu jeniskelamin dari arus/pekerjaan utama yang berakibatkemiskinan.
4) Beban Ganda (Double Burden), adalah adanyaperlakuan terhadap salah satu
jenis kelamindimana yang bersangkutan bekerja jauh lebihbanyak
dibandingkan dengan jenis kelaminlainnya.
5) Kekerasan (Violence),yaitu suatu seranganterhadap fisik maupun psikologis
seseorang.

B. Ruang Lingkup dan Prinsip Gender


Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan sesuai dengan peran dan
fungsinya, baik dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat secara luas.
Adapun prinsip-prinsip kesetaraan gender ada di dalam Alquran, yakni:
1. Perempuan dan laki-laki memiliki kedudukan yang sama sebagai hamba
Allah (‘Abdullah)
2. Perempuan dan laki-laki mempunyai tugas yang sama sebagai khalifah di
bumi (khalifatu fil ardl)
3. Perempuan dan laki-laki sama-sama menerima perjanjian awal Dengan
Tuhan
4. Hawa dan adam terlibat secara aktif dalam drama kosmis
1. Keduanya diciptakan di surga dan memanfaatkan fasilitas surge
2. Keduanya mendapat kualitas godaan yang sama dari setan.
3. Sama-sama memohon ampun dan diampuni Tuhan.
5. Perempuan dan laki-laki sama-sama berpotensi meraih prestasi surat Ali
Imran ayat 195, An Nisa’ ayat 124, dan An Nahl ayat 97
6. Perempuan dan laki-laki sama-sama berpotensi berdakwah amar ma’ruf
nahi munkar surat Ali Imran ayat 104 dan 110

KEGIATAN BELAJAR 2: KONTROVERSI PERMASALAHAN GENDER

A. Waria dan Transgender dalam Perspektif Islam


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) waria adalah wanita pria, pria yang
bersifat dan bertingkah laku seperti wanita; pria yang mempunyai perasaan sebagai
wanita; wadam. Walaupun dapat terkait dengan kondisi fisik seseorang, gejala waria
adalah bagian dari aspek sosial transgenderisme. Seorang laki-laki memilih menjadi
waria dapat terkait dengan keadaan biologisnya (hermafroditisme), orientasi seksual
(homoseksualitas), maupun akibat pengkondisian lingkungan pergaulan.

Sedangkan transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang


yang melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang
ditetapkan saat mereka lahir.
Peristiwa serupa sebenarnya telah lama terjadi bahkan ada penjelasannya di Alquran,
yaitu pada saat kaumnya Nabi Luth diazab oleh Allah karena melakukan kemaksiatan
yaitu melakukan hubungan sejenis.
Dalam pandangan Islam, pada dasarnya Allah menciptakan manusia ini dalam dua
jenis saja, yaitu laki-laki dan perempuan, sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya: ”Dan Dia (Allah) menciptakan dua pasang dari dua jenis laki-laki dan
perempuan.“ (Q.S. an-Najm, 53: 45).

Istilah waria, transgender, homoseksual (liwath), menyerupai lawan jenis, lesbian, dan
sebagainya telah digolongkan oleh Allah SWT sebagai kaum yang melampaui batas
sebagaimana dalam Q.S. al-A’raaf [7]: 81-81, termasuk perbuatan-perbuatan keji
sesuai dalam Q.S. Huud [11]: 78
B. Kepemimpinan Perempuan Perspektif Islam
Pandangan Islam tentang kepemimpinan perempuan , lebih menekankan pada
bagaimana secara kongkrit baik pria dan wanita memiliki kesadaran terhadap masalah
–masalah politik (Q.S. at-Taubah, 9: 71).
Kaum wanita Islam pada suatu saat diperlukan untuk ikut memikirkan persoalan yang
berhubungan dengan ketatanegaraan dan ikut serta menggerakkan dan melakukannya.
Sebab wanita juga ikut bertanggung jawab atas masalah kemakmuran rakyat dan
keamanan negara. Adapun pelaksanaannya ada perbedaan dan juga perbedaan antara
laki-laki dan perempuan sesuai dengan fisik, psikis, bakat dan kodrat yang nyata.
Setiap Muslim laki-laki dan perempuan harus memiliki kesadaran politik dan jangan
buta politik agar tidak menjadi korban atau termakan politik orang lain. Mengenai
pelaksanaan politik praktis tentu hanya dapat dilaksanakan oleh orang yang memiliki
pengalaman dan kemampuan dalam bidang itu

Anda mungkin juga menyukai